Anda di halaman 1dari 27

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Contoh Kasus
Sebuah keluarga memiliki 2 balita tinggal di rumah kontrakan dengan luas 3 x 10
m2. Salah satu anaknya menderita ISPA. Hasil pemeriksaan anak tampak batuk
dan tidak bisa mengeluarkan dahak. Terdapat lendir dalam hidungnya. Kepala
keluarga memiliki riwayat asma, akan kambuh jika kelelahan. Pendapatan Rp.
1,5 juta per bulan. Memiliki kendaraan bermotor, jauh dari pelayanan kesehatan.

B. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. DS
b. Alamat : Ds. Sukamaja RT 001 / RW 01 No. 21A
Kel. Bojong Kulon, Kec. Bojong Gede,
Kab. Bogor, Jawa Barat
No. Telepon : 08122398746
c. Komposisi Keluarga :

NO. NAMA JENIS HUBUNGAN UMUR PEND. PEK.


KELAMIN DENGAN
KK
1. Tn. DS L KK 29 thn SMP Satpam
2. Ny. LA P Istri 25 thn SMP IRT
3. An. SL P Anak 3 thn Belum -
sekolah
4. An. MR L Anak 1 thn Belum -
sekolah

d. Genogram

4
1 2

3 4

ISPA

Keterangan:
1) Tn. DS (29 thn), asma
2) Ny. LA (25 thn), sehat
3) An. SL (3 thn), sehat
4) An. MR (1 thn), ISPA

e. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. DS termasuk ke dalam keluarga inti (nuclear family),
karena terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah.

f. Suku
Orang tua dari Tn. DS berasal dari suku jawa, dan orang tua dari Ny. LA
berasal dari suku sunda. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Indonesia. Keluarga ini masih menerapkan beberapa mitos yang
dipercaya dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup maupun
kesehatan keluarganya. Tn. DS mengatakan bahwa bukan tidak mau
mempercayai tindakan medis tetapi sebisa mungkin beliau dan istri

5
menerapkan apa yang sudah menjadi tradisi di keluarganya seperti
meminum jamu-jamu tradisional saja.

g. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. DS menganut agama Islam. Setiap sholat 5
waktu, beliau selalu menyempatkan diri untuk sholat berjamaah di masjid
jika tidak ada kegiatan, dan aktif mengikuti pengajian mingguan yang ada
di masjid sekitar rumah.

2. Status Sosial Ekonomi


Tn. DS merupakan pencari nafkah utama di keluarga ini, beliau adalah
seorang satpam ruko yang letaknya tidak jauh dari rumah dan berpenghasilan
± Rp 1,5 juta/bulan. Saat ini, Ny. LA tidak bekerja, karena harus mengurus
kedua anak mereka. Keluarga Tn. DS harus membayar sewa kontrak rumah
sebesar Rp 350.000/bulan. Mereka sangat bersyukur dengan apa yang sudah
mereka dapat, karena itulah rezeki dari Allah untuk keluarga mereka. Mereka
juga selalu menyisihkan sisa dari penghasilan mereka walaupun hanya Rp
5.000 – 10.000 sehari, tergantung dari sisa uang keperluan mereka sehari-hari.

3. Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. DS mengatakan jarang berekreasi. Berkumpul setiap hari
bersama anggota keluarganya sambil menonton televisi merupakan kegiatan
rekreasi yang sangat menyenangkan bagi mereka.

4. Tahap Perkembangan dan Sejarah Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Saat ini keluarga Tn. Ds berada ditahap perkambangan keluarga anak
usia pre School. Dengan tugas perkembangan antara lain:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman.

6
2) Mempertahankan hubungan yang sangat baik di dalam keluarga
maupun dengan masyarakat.
3) Dapat membagi waktunya untuk diri sendiri, pasangannya atau pun
dengan anak – anaknya.
4) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang

b. Tahap Perkembangan Yang Belum Dipenuhi


Membantu anak untuk bersosialisasi kepada lingkungan sekitar, saat
dikaji Tn. Ds mengatakan jarang mengijinkan anak – anaknya keluar
rumah.

c. Riwayat Keluarga Inti


Tn. DS dan Ny. LA menikah pada akhir Desember 2015. Dan semenjak
itu mereka tinggal terpisah dengan kedua orang tua. Tn. DS bukan
seorang perokok tetapi kadang suka minum kopi jika beliau shift malam,
memiliki riwayat penyakit asma dan dapat kambuh jika beliau kelelahan.
Imuniasi dasar An. SL, tidak lengkap karena saat berusia 9 bulan anak SL
sedang demam, jadi tidak bisa diberikan imunisasi Campak, dan tidak
juga mendapatkan imunisasi booster DPT dan Campak. Begitu pula
dengan An. MR yang tidak mendapatkan imunisasi Campak saat usia 9
bulan dikarenakan sakit demam dan sering batuk pilek.

5. Riwayat Kesehatan Sebelumnya


Ibu dari Tn. DS juga memiliki riwayat asma, dan dapat kambuh jika udara
dingin dan debu di lingkungan sekitar.

6. Lingkungan
a. Kondisi Tempat Tinggal
Keluarga Tn. DS tinggal dirumah dengan ukuran 3x10 m2. Ruangan di
rumah tersebut terdiri dari ruang tamu yang menyatu dengan ruang
keluarga, 1 kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Dan rumah ini terletak

7
di gang yang memiliki lebar ± 2 m. Lingkungan yang cukup padat
membuat rumah ini kurang mendapatkan cahaya matahari dan ventilasi
yang kurang memadai. Barang-barang rumah tangga yang dimiliki
keluarga Tn. DS tidak banyak, hanya ada televisi, kasur, lemari pakaian,
kompor dan alat-alat dapur lainnya. Air bersih yang digunakan sehari-hari
adalah sumur pompa yang berada di dekat dapur, sedangkan air PAM
hanya digunakan untuk keperluan minum dan masak saja terletak di
sebelah kiri teras rumah. Septiteng rumah ini terdapat di teras sebelah
kanan.

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Rata-rata penduduk yang tinggal di wilayah ini adalah penduduk urban
yang berasal dari luar daerah tersebut, dan mayoritas dari mereka juga
tinggal mengontrak karena harga sewa kontrak rumah yang relative
murah dibanding daerah lain. Kondisi dan tipe hunian tersebut masih
tergolong perkampungan yang cukup padat penduduknya. Sekitar 100 m
dari rumah Tn.DS terdapat kali yang merupakan anak sungai dari
bendungan Katulampa (Bogor). Kondisi kali ini sangatlah kotor. Karena
tempat pembuangan sampah yang lumayan jauh dari perkambungan
tersebut, akhirnya sebagian warga membuang sampah di pinggiran kali
tersebut. Dan kadang beberapa warga, termasuk Tn. DS, yang masih
melakukan pembakaran sampah di tanah kosong yang tidak jauh dari
rumah Tn. DS. Fasilitas umum yang terdapat di sekitar perkampungan ini
antara lain masjid, Paud – TK, pasar kaget, Stasiun. Sedangkan fasilitas
kesehatan, terdapat Klinik atau praktek mandiri Dokter yang bekerja sama
dengan BPJS dengan jarak sekitar 400 m dari perkampungan tersebut.

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Tn. DS sudah 4 tahun tinggal di wilayah tersebut. Sebelum
menikah, Tn. DS dan istri (Ny. LA) tinggal di rumah orang tua masing
yang terletak di kawasan Depok dan Cianjur.

8
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. DS jarang menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia di
dekat rumah. Bila salah satu anggota keluarga ada yang sakit ringan,
keluarga Tn. DS hanya memberikan obat-obatan warung dan kadang
memberikan obat-obat tradisional yang mereka ketahui saja. Menurut Ny.
LA, anak-anak mereka pun jarang dibawa ke Posyandu, karena saat
jadwal Posyandu salah satu anak mereka kadang sedang tidur atau Ny.
LA sendiri sedang masak jadi tidak bisa ditinggal.

7. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi
Komunikasi yang terjalin diantara keluarga Tn. DS cukup baik. Bila ada
masalah, mereka selalu mendiskusikan berdua untuk mendapatkan. Sisi
negarif dari komunikasi pada keluarga ini adalah, orang tua yang selalu
menuruti kemauan si anak, terlihat saat Perawat sedang mengkaji, An. SL
merengek meminta jajan makanan yang kurang sehat dan Ny. LA pun
menuruti keinginan tersebut dengan alasan agar si anak berhenti
menangis. Menurut Tn. DS mereka selalu memperlakukan anak-anak
mereka seperti itu dengan alasan agar tidak menangis dan merasa kasihan
bila tidak dituruti. Maka dari itu, untuk mengantispasi ini Tn. DS dan istri
jarang mengizinkan anak mereka main diluar karena hal tersebut.

b. Struktur Kesehatan Keluarga


Pembuat keputusan di dalam keluarga ini adalah Tn. DS, tetapi semua itu
adalah hasil diskusi bersama istri. Untuk mengatur urusan keuangan
rumah tangga, Tn. DS menyerahkan sepenuhnya kepada Ny. LA
termasuk gaji bulanan.

9
c. Struktur Peran
Di keluarga ini, peran formal yang dijalankan oleh masing-masing
anggota keluarga sudah cukup baik, dimana seorang suami sekaligus ayah
selalu memperhatikan kondisi istri dan anak-anaknya. Jika sedang libur
atau ada di rumah, Tn. DS pun selalu membantu menjaga anak-anak jika
Ny. AL sedang masak atau pergi ke pasar, dan juga membantu pekerjaan
rumah tangga seperti membersihkan rumah, mencuci piring bila istri tidak
sempat. Ny. AL sebagai istri dan ibu, juga sangat menjalankan peran
sebagaimana mestinya. Keluarga ini selalu bergotong royong saat
melakukan pekerjaan rumah maupun dalam hal mengurus anak.

d. Nilai-nilai Keluarga
Keluarga selalu menerapkan kepada anak-anak mereka untuk tidak
menonton televisi diatas jam 9 malam. Selain itu, batas waktu bermain di
luar rumah yang diperbolehkan untuk anak-anak mereka sampai jam 5
sore.

8. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga ini mengajarkan kasih sayang antar sesama. Tn. DS dan Ny. AL
juga mengajarkan kepada anak mereka, untuk selalu berbagi dengan
orang lain dan saling membantu satu sama lain.

b. Fungsi Sosialisasi
Tn. DS dan Ny. LA jarang memgizinkan anak-anaknya untuk bermain
diluar dengan alasan menghindari anak-anaknya untuk jajan
sembarangan, seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa An. SL sering
merengek meminta jajan bila melihat teman sepermainannya jajan.
Tetapi, keluarga Tn. DS termasuk orang yang sangat ramah dan suka
membantu.

10
c. Fungsi Reproduksi
Jarak antara anak pertama dan anak kedua Tn. DS adalah 2 tahun. Saat itu
memang Ny. AL tidak menggunakan KB atau alat kontrasepsi, karena
tidak menyangka akan hamil lagi secepat itu. Tetapi sekarang Ny. AL
mengaku sedang menggunakan KB suntik 3 bulan sekali. Tn. DS
mengatakan bahwa ingin mempunyai 3 anak, tetapi nanti saja saat An.
MR berusia sekitar 4 tahun.

d. Fungsi Ekonomi
Setiap hari Ny. AL selalu memasak untuk memenuhi kebutuhan makanan
keluarga, beliau mengatakan bahwa dengan memasak sendiri, dapat
mengurangi biaya untuk makan sehari-hari disbanding dengan membeli.
Bila Tn. DS mendapatkan rezeki lebih, kadang-kadang beliau juga suka
membelikan anak dan istri baju atau sepatu, atau sekedar membeli
makanan ringan untuk keluarganya.

e. Fungsi Perawatan Pemeliharaan


Seluruh anggota kelurga Tn. DS sudah menjadi peserta BPJS. Tetapi
beliau mengaku jarang menggunakannya, karena dengan menggunakan
obat-obat warung atau obat-obat tradisional, sudah sembuh.

f. Fungsi Religi
Tn. DS selalu menyempatkan untuk sholat berjamaah di masjid sekitar
rumah. Ny. AL juga mengajarkan anak-anaknya untuk sholat dan mengaji
setiap hari di rumah.

9. Koping Keluarga
a. Keluarga mengatakan khawatir dan cemas dengan keadanan An. MR
yang mengalami batuk, karena selama 4 bulan belakangan ini, An. MR
sering mengalami batuk pilek.

11
b. Keluarga mengatakan apabila ada masalah apapun mereka akan
memikirkan bersama – sama sehingga masalah menjadi lebih ringan.
c. Jika ada masalah keluarga lebih mengutamakan untuk berunding bersama
dan jika masalah sulit diatasi, keluarga mengkonsultasikan kepada orang
yang lebih tua yaitu orangtuanya.

10. Pemeriksaan Fisik Head To Toe


Komponen Tn. DS Ny. LA An. SL An. MR
Kepala Rambut berwarna Rambut berwarna Rambut berwarna Rambut berwarna
hitam, hitam, sedikit pirang, hitam,
mesochepal, tidak mesochepal, tidak mesochepal, tidak mesochepal, tidak
ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan,
tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka
Mata Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
anemis, sclera anemis, sclera anemis, sclera anemis, sclera
tidak ikterik, tidak tidak ikterik, tidak tidak ikterik tidak ikterik
ada ganggguan ada ganggguan
penglihatan penglihatan
Hidung Tidak ada secret, Tidak ada secret, Tidak ada secret, ada secret bening
bersih bersih bersih
Telinga Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
bersih,tidak ada bersih,tidak ada bersih,tidak ada bersih,tidak ada
gangguan fungsi gangguan fungsi gangguan fungsi gangguan fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
Mulut Bersih, gigi Bersih, gigi Bersih, karies Bersih, mukosa
berlubang berlubang gigi, mukosa bibir bibir lembab
dibagian geraham dibagian geraham lembab
kanan, tidak ada kanan, tidak ada
karang gigi, karang gigi,
mukosa bibir mukosa bibir
lembab lembab
Leher dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tenggorokan pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan
normal, tidak ada normal, tidak ada normal, tidak ada normal, tidak ada
nyeri tekan, suara nyeri tekan, suara nyeri tekan, suara nyeri tekan, suara
nafas normal, nafas normal, nafas normal, nafas normal,
resonan, suara resonan, suara resonan, suara resonan, suara
nafas vasikuler nafas vasikuler nafas vasikuler nafas ada suara
ronchi
Abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen
datar tidak ada datar tidak ada datar tidak ada datar tidak ada
luka, peristaltic luka, peristaltic luka, peristaltic luka, peristaltic
usus normal, usus normal, usus normal, usus normal,
timpani, tidak ada timpani, tidak ada timpani, tidak ada timpani, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

12
Ekstrimitas Atas Atas Atas Atas

Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka,
tidak ada edema tidak ada edema tidak ada edema tidak ada edema

Kulit Turgor kulit baik Turgor kulit baik Turgor kulit baik Turgor kulit baik

Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka

Kuku Tidak ada sianosis Tidak ada sianosis Tidak ada sianosis Tidak ada sianosis
pada kuku, pada kuku, pada kuku, pada kuku,
sirkulasi baik sirkulasi baik sirkulasi baik sirkulasi baik

Suhu tubuh 36,5 ◦c 36 ◦c 36,7 ◦c 36,9 ◦c

Berat badan 75 kg 65 kg 14 Kg 9kg

Tinggi badan 170 cm 158 cm 100 cm 75cm

IMT IMT = IMT = 65/2.4964


75/2.86=25.95/26 = 26

(Berat badan (Berat badan


berlebihan berlebihan
cendrung cendrung
obesitas) obesitas)

Tekanan 120/70 mmHg 110/80 mmHg - -


darah

Kesimpulan masalah kesehatan dalam keluarga:


1) Tn. DS (29 thn), memiliki riwayat penyakit asma
2) Ny. LA (25 thn), sehat
3) An. SL (3 thn), sehat
4) An. MR (1 thn), saat ini sedang mengalami ISPA

11. Harapan Keluarga


Keluarga Tn. DS berharap petugas kesehatan dapat cepat mengatasi masalah
kesehatan yang terjadi pada anaknya. Dan keluarga berharap mendapatkan
informasi tentang kesehatan terutama tentang ISPA yang sering diderita anak
nya dan tentang ASMA yang diderita Tn. DS

13
12. Penjajakan II
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan arti ispa yaitu penyakit batuk pilek yang sering
dialami oleh anaknya, gejalanya batuk kadang ada dahak, pilek disertai
suara serak dan kadang-kadang disertai demam. Penyebab ISPA yaitu
biasa timbul setelah si anak minum es dan bila sehabis jajan
sembarangan, keluarga berfikir bahwa ini akibat bakteri yang terdapat di
dalam makanan/minuman tersebut. Selain itu menurut keluarga,
pengaruh cuaca juga dapat menyebabkan timbulnya ISPA. Maka dari itu
ibu (Ny. LA) jarang memperbolehkan anak-anaknya untuk jajan
sembarangan, dan selalu membiasakan anggota keluarga untuk makan
makanan yang dimasak di rumah, selain menghemat biaya, juga lebih
bersih.

b. Keluarga mampu memutuskan tindakan


Menurut keluarga, dampak yang dapat ditimbulkan bila ISPA tidak
segera tertangani yaitu dapat menimbulkan sesak napas dan infeksi.
Dalam hal pengobatan, keluarga hanya membelikan obat-obatan yang
dibeli di toko obat saja bila anaknya mengalami batuk pilek, dosisnya
pun hanya melihat dari petunjuk penggunaan obat, dan alhamdulillah
hal tersebut tidak berlangsung lama (langsung sembuh). Jadi tidak perlu
sampai dibawa ke RS atau puskemas.

c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yg sakit


Bila anak-anaknya mengalami batuk pilek, biasanya hanya dikasih obat
batuk yg ayahnya beli di toko obat, atau kadang diungkep dengan air
hangat untuk melegakan pernapasan si anak.

14
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Ibunya selalu membawa jemur anaknya di bawah sinar matahari pagi,
dan tidak membiarkan salah satu anaknya berdekatan jika ada yg sakit.
Dan pastinya selalu membersihkan rumah setiap hari, karena sang Ibu
sadar bahwa kebersihan rumah sangat penting apalagi Tn. DS memiliki
riwayat asma.

e. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan


Keluarga jarang membawa anggota keluarga ke rs atau pelayanan
kesehatan lain bila ada yg sakit, karena mereka selalu mencoba dulu
dengan meminum obat-obatan warung atau minum minuman
tradisional.. Bila tak kunjung sembuh, baru mereka membawa anggota
keluarga yang sakit tersebut ke rs atau pelayanan kesehatan terdekat.

C. Analisa Data

NO DATA FOKUS DIAGNOSA


1 DS: Bersihan jalan napas
- Tn DS mengatakan sudah 4 bulan tidak efektif
ini, anaknya sering mengalami batuk,
dan tidak bisa mengeluarkan dahak
- Tn DS mengatakan anaknya sering
jajan makanan

DO:
- Kesadaran compos mentis
- Terdapat secret di hidung An MR
- Saat di auskultasi terdengar suara
ronchi
- Anak susah mengeluarkan secret dari
tenggorokan
- Anak terlihat lemas

15
- S 36.9 ºC N 116 x/menit. RR
29x/menit

Ketidakefektifan
2. DS:
pemeliharaan
-Tn DS mengatakan tidak dapat
kesehatan keluarga Tn
memodifikasi lingkungan rumah
.DS
karena rumahnya ukuran 3x10 m2.
Dan ruangan tamu yang menyatu
dengan ruang keluarga, kurang
mendapatkan cahaya matahari dan
ventilasi dan lingkungan yang padat.
- Tn DS mengatakan bila ada salah satu
anaknya sakit ringan diberikan obat
warung dan kadang memberikan obat-
obatan tradisional.
- Tn DS jarang membawa anaknya
untuk ke posyandu
- Tn DS mengatakan jarang
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada

DO:
- Keluarga tidak mampu untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada
- Keluarga tidak mampu melakukan
perawatan

DS Resiko tinggi
3
- Tn DS mengatakan bila ada salah satu penularan penyakit

16
anaknya sakit ringan diberikan obat ISPA
warung dan kadang memberikan obat-
obatan tradisional.
- Tn DS mengatakan memiliki penyakit
asma
-Tn DS mengatakan tidak tahu
bagaimana cara memodifikasi
lingkungan yang sehat agar tidak
terjadi penularan ISPA
- Tn DS mengatakan memiliki penyakit
asma

DO:
- Lingkungan rumah sangat padat
- Jendela jarang dibuka dan kurang
mendapatkan cahaya matahari
- ventilasi rumah kurang memadai

Diagnosa Keperawatan Yang Muncul


a) Bersihan jalan napas tidak efektif
b) Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan di keluarga Tn DS
c) Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA

D. SKORING DIANOSA
1. Bersihan jalan napas tidak efektif

17
NO Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah Terdengar suara ronchi dan
 Aktual 3/3X1=1 lendir di hidung ..jika tidak
ditangani akan parah.
2 Kemungkinan 1/2x2=1 Ny LA jarang
masalah dapat memperbolehkan anaknya
diubah: * Sebagian untuk jajan sembarangan dan
minum es
3 Potensi masalah 3/3x1=1
untuk dicegah
Tinggi

4 2/2x1=1
Menonjolnya
masalah: Segera Bersihan jalan napas harus
diatasi segera ditangani karena anak
tidak mampu untuk
mengeluarkan lendir, dan
keluarga menyadari
pentingnya keadaan sehat
TOTAL SKOR 1+1+1+1= 4

2. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan di Keluarga Tn DS

NO Kriteria Skor Pembenaran

18
1  2/2x1=1Aktual Keluarga jarang
3/3X1=1 memanfaatkan
fasilitas
kesehatan yang
ada, dan
keluarga sering
beli obat di
warung bila
anak sakit
2 Kemungkinan masalah dapat 1/2x2=1 Keluarga
diubah: * Sebagian membelikan
obat-obatan di
toko obat, dan
bisa sembuh
3 Potensi masalah untuk 2/3x1= 2/3 Keluarga sedikit
dicegah Cukup tahu tentang
ISPA dan
ASMA,
ketersediaan
dana cukup
4 Menonjolnya masalah: 2/2x1=1
Segera diatasi Keluarga
menyadari
bahwa
pentingnya
sehat dan
berharap
petugas
kesehatan dapat
mengatasi
masalah

19
kesehatan yang
terjadi pada
anaknya
TOTAL SKOR 1+1+2/3+1= 3 2/3

3. Resiko Tinggi Penularan Penyakit ISPA

NO Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat Masalah: Resiko 2/3x1=2/3 Tn DS
menderita asma,
2 Kemungkinan masalah 2/2x2=1 Keluarga ingin
dapat diubah: Mudah tahu tentang
informasi
ISPA,dan
adanya ventilasi
tp jarang
mendapatkan
sinar matahari

3 Potensi masalah untuk 1/3X1=1/3 Keluarga


dicegah: Rendah membiasakan
anak-anaknya
agar makan
yang makanan
yang dimasak
4 Menonjolnya masalah : 1/2x1=1/2 Keluarga
Tidak segera diatasi melakukan uap
air hangat untuk
melegakan
pernapasan
anaknya
TOTAL SKOR: 2/3 +1+1/3+1/2= 1 3/2

E. Perencanaan

20
NO Diagnosa Tujuan Kriteria Intervensi
Keperawat Hasil
an Umum Khusus
1 Bersihan Setelah Setelah Keluarga 1. Kaji
jalan napas dilakukan dilakukan 6x Dapat pengetahuan
tidak efektif
tindakan pertemuan menjelaskan keluarga dan
pada
kunjunga diharapkan pengertian, diskusi tentang
keluarga Tn.
DS n kepada Tn. DS: ISPA, dapat masalah
khususnya keluarga 1. Keluarga menyebutkan kesehatan yang
An MR Tn DS dapat tanda dan dialami
khususny mengenal gejala ISPA,2. Jelaskan pada
a pada An masalah dapat keluarga tentang
MR ISPA menjelaskan pengertian,
selama perawatan tanda/gejala
3x24 jam keluarga yang tindakan yang
diharapka menderita dilakukan bila
n dapat ISPA salah satu
teratasi anggota
keluarga
menderita ISPA
3. Berikan
kesempatan
pada keluarga
untuk bertanya
4. Berikan
reinforcement

21
positif atas
usaha keluarga
5. Bimbing
keluarga untuk
mengulang
kembali apa
yang dijelaskan
oleh perawat
6. Berikan
pujian atas
jawaban yang
disampaikan
oleh keluarga

Keputusankel 1.Beri
uarga untuk penjelasan
memeriksakan tentang penyakit
Kembali ISPA dan
komplikasinya

2. Keluarga 2. Diskusikan
mampu dengan
mengambil keluarga
keputusan tentang
yang tepat pengertian
ISPA

22
menggunakan
lembar
balik/leaflet.

3. Keluarga KeluargaTn. 1.Ajarkan


mampu DS dapat kepada keluarga
melakukan melakukan tentang cara
perawatan perawatan menstimulasi
kesehatan kesehatan UAP air hangat
dalam baskom
2.Ajarkan
keluarga untuk
menstimulasi
fisioterapi dada
3.Berikan pujian
positif atas
partisipasi
keluarga

4. Keluarga Keluarga 1.Kaji kebiasaan


mampu dapat keluarga Tn. DS
memodifik menerapkan 2.Memotivasi
asi pola hidup keluarga dalam
lingkungan sehat berperilaku
hidup sehat

23
3.Berikan
penyuluhan
tentang bahaya
lingkungan yang
tidak sehat.

5. Tn DS Keluarga 1.menganjurkan
bersama Tn.DS keluarga untuk
anggota memeriksakan memeriksakan
keluarga anggota anggota
mampu keluarga yang keluarga yang
memanfaat sakit ke sakit
kan pelayanan 2.Jelaskan Jenis
pelayanan kesehatan pelayanan
kesehatan puskesmas kesehatan yang
yang ada bisa digunakan
3. Motivasi
keluarga untuk
membawa
anaknya ke
pelayanan
kesehatan
4.Berikan pujian
atas tindakan
yang dilakukan
Ketidakefekti keluarga

24
fan

2. Pemeliharaan Setelah -Keluarga 1.Berikan


Kesehatan di -Keluarga
dilakukan mampu pendidikan
Keluarga Tn mampu
Kunjunga menyebutkan kesehatan
DS
mengenal
n kepada tentang kepada keluarga
masalah
keluarga pengerttian, tentang
Ispa,
Tn DS penyebab, dan pengajaran
diharapka gejala tentang proses penyakit
n masalah ispa yang dialami.
ketidak 2.Berikan
efektifan pendidikan
pemelihar kepada keluarga
aan tentang
kesehatan pentingnya
dapat hidup sehat.
teratasi
-Keluarga 1.Berikan
-Keluarga
berpartisipasi dukungan dalam
mampu
dalam membuat
memutuskan
memutuskan keputusan
untuk
perawatan 2.Berikan pujian
merawat,
kesehatan atas tindakan
meningkatkan
yang dilakukan
atau
keluarga
memperbaiki
3.Berikan
kesehatan
dukungan dalam

25
pemberian
perawatan dan
proses
pemeliharaan
keluarga

-Perilaku 1.Berikan
-Keluarga patuh penkes tentang
mampu pengobatan perawatan ispa
merawat yang 2.Dukungan
anggota dianjurkan pemberi
keluarga -Perilaku perawatan dan
dengan ISPA patuh latihan proses
yang pemeliharaan

disarankan keluarga

-Keluarga 1.Identifikasi
-Keluarga dapat faktor resiko
mampu menyiapkan 2.Manajemen
memodifikasi lingkungan lingkungan
lingkungan rumah yang rumah yang
untuk bersih dan bersih dan sehat
perawatan sehat 3.Bantuan
penderita pemeliharaan
ISPA rumah yang
sehat

26
4.Berikan
Penkes tentang
manfaat
lingkungan
rumah yang
sehat

Keluarga mau 1.Anjurkan

- Keluarga membawa keluarga agar


mampu anaknya memeriksakan
memanfaatkan untuk berobat balitanya ke
fasilitas ke tempat layanan

kesehatan pelayanan kesehatan yang


kesehatan ada
yang terdekat 2.Kunjungi
Kepatuhan fasilitas
perilaku kesehatan bila
menerima ada anggota
pelayanan keluarga yang
kesehatan sakit
F. Evaluasi
Diagnosa 1: Bersihan jalan napas tidak efektif pada keluarga Tn. DS
khususnya an. MR
1. Keluarga telah dapat menjelaskan pengertian ISPA, dapat

2. menyebutkan tanda dan gejala ISPA, dan dapat menjelaskan

perawatan keluarga yang menderita ISPA

27
3. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang harus dilakukan

kepada anggota keluarga yang sakit seperti memeriksakan


kembali anggota keluarga yang sakit ke fasilitas kesehatan yang
terdekat
4. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap salah satu

anggota keluarga yang sakit


5. Keluarga dapat menerapkan pola hidup sehat

Diagnosa 2 : Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan di keluarga


Tn. DS
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan di keluarga
khususnya mengenai penyakit ISPA
2. Keluarga dapat bekerjasama berpartisipasi di dalam mengambil
keputusan tindakan apa yang harus dilakukan pada salah satu
anggota keluarga yang sakit seperti melakukan perawatan
3. Keluarga dan anggota keluarga yang sakit menunjukkan
perilaku patuh terhadap pengobatan yang telah
diberikan/dianjurkan
4. Keluarga dan anggota keluarga yang sakit dapat menunjukkan
perilaku patuh terhadap latihanyang diberikan/disarankan
5. Keluarga dapat menyiapkan lingkungan rumah yang bersih dan
sehat
6. Keluarga menunjukkan perilaku dapat membawa anggota
keluarga yang sakit untuk berobat ke pelayanan kesehatan
terdekat dan patuh menerima pelayanan kesehatan

28
\

DAFTAR PUSTAKA

Tim Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit. 2016. Pedoman


Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.

29
Tim Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan. 2011. Pedoman
Pengendalian Insfeksi Saluran Nafas Atas. Jakarta: Direktorat Jenderal PP & PL
Kementerian Kesehatan.

Tim Pokja SIKI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi I. Jakarta:


Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SDKI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Edisi 2). Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

30

Anda mungkin juga menyukai