Keperawatan Keluarga Kelompok ISPA
Keperawatan Keluarga Kelompok ISPA
TINJAUAN KASUS
A. Contoh Kasus
Sebuah keluarga memiliki 2 balita tinggal di rumah kontrakan dengan luas 3 x 10
m2. Salah satu anaknya menderita ISPA. Hasil pemeriksaan anak tampak batuk
dan tidak bisa mengeluarkan dahak. Terdapat lendir dalam hidungnya. Kepala
keluarga memiliki riwayat asma, akan kambuh jika kelelahan. Pendapatan Rp.
1,5 juta per bulan. Memiliki kendaraan bermotor, jauh dari pelayanan kesehatan.
B. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. DS
b. Alamat : Ds. Sukamaja RT 001 / RW 01 No. 21A
Kel. Bojong Kulon, Kec. Bojong Gede,
Kab. Bogor, Jawa Barat
No. Telepon : 08122398746
c. Komposisi Keluarga :
d. Genogram
4
1 2
3 4
ISPA
Keterangan:
1) Tn. DS (29 thn), asma
2) Ny. LA (25 thn), sehat
3) An. SL (3 thn), sehat
4) An. MR (1 thn), ISPA
e. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. DS termasuk ke dalam keluarga inti (nuclear family),
karena terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah.
f. Suku
Orang tua dari Tn. DS berasal dari suku jawa, dan orang tua dari Ny. LA
berasal dari suku sunda. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Indonesia. Keluarga ini masih menerapkan beberapa mitos yang
dipercaya dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup maupun
kesehatan keluarganya. Tn. DS mengatakan bahwa bukan tidak mau
mempercayai tindakan medis tetapi sebisa mungkin beliau dan istri
5
menerapkan apa yang sudah menjadi tradisi di keluarganya seperti
meminum jamu-jamu tradisional saja.
g. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. DS menganut agama Islam. Setiap sholat 5
waktu, beliau selalu menyempatkan diri untuk sholat berjamaah di masjid
jika tidak ada kegiatan, dan aktif mengikuti pengajian mingguan yang ada
di masjid sekitar rumah.
3. Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. DS mengatakan jarang berekreasi. Berkumpul setiap hari
bersama anggota keluarganya sambil menonton televisi merupakan kegiatan
rekreasi yang sangat menyenangkan bagi mereka.
6
2) Mempertahankan hubungan yang sangat baik di dalam keluarga
maupun dengan masyarakat.
3) Dapat membagi waktunya untuk diri sendiri, pasangannya atau pun
dengan anak – anaknya.
4) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang
6. Lingkungan
a. Kondisi Tempat Tinggal
Keluarga Tn. DS tinggal dirumah dengan ukuran 3x10 m2. Ruangan di
rumah tersebut terdiri dari ruang tamu yang menyatu dengan ruang
keluarga, 1 kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Dan rumah ini terletak
7
di gang yang memiliki lebar ± 2 m. Lingkungan yang cukup padat
membuat rumah ini kurang mendapatkan cahaya matahari dan ventilasi
yang kurang memadai. Barang-barang rumah tangga yang dimiliki
keluarga Tn. DS tidak banyak, hanya ada televisi, kasur, lemari pakaian,
kompor dan alat-alat dapur lainnya. Air bersih yang digunakan sehari-hari
adalah sumur pompa yang berada di dekat dapur, sedangkan air PAM
hanya digunakan untuk keperluan minum dan masak saja terletak di
sebelah kiri teras rumah. Septiteng rumah ini terdapat di teras sebelah
kanan.
8
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. DS jarang menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia di
dekat rumah. Bila salah satu anggota keluarga ada yang sakit ringan,
keluarga Tn. DS hanya memberikan obat-obatan warung dan kadang
memberikan obat-obat tradisional yang mereka ketahui saja. Menurut Ny.
LA, anak-anak mereka pun jarang dibawa ke Posyandu, karena saat
jadwal Posyandu salah satu anak mereka kadang sedang tidur atau Ny.
LA sendiri sedang masak jadi tidak bisa ditinggal.
7. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi
Komunikasi yang terjalin diantara keluarga Tn. DS cukup baik. Bila ada
masalah, mereka selalu mendiskusikan berdua untuk mendapatkan. Sisi
negarif dari komunikasi pada keluarga ini adalah, orang tua yang selalu
menuruti kemauan si anak, terlihat saat Perawat sedang mengkaji, An. SL
merengek meminta jajan makanan yang kurang sehat dan Ny. LA pun
menuruti keinginan tersebut dengan alasan agar si anak berhenti
menangis. Menurut Tn. DS mereka selalu memperlakukan anak-anak
mereka seperti itu dengan alasan agar tidak menangis dan merasa kasihan
bila tidak dituruti. Maka dari itu, untuk mengantispasi ini Tn. DS dan istri
jarang mengizinkan anak mereka main diluar karena hal tersebut.
9
c. Struktur Peran
Di keluarga ini, peran formal yang dijalankan oleh masing-masing
anggota keluarga sudah cukup baik, dimana seorang suami sekaligus ayah
selalu memperhatikan kondisi istri dan anak-anaknya. Jika sedang libur
atau ada di rumah, Tn. DS pun selalu membantu menjaga anak-anak jika
Ny. AL sedang masak atau pergi ke pasar, dan juga membantu pekerjaan
rumah tangga seperti membersihkan rumah, mencuci piring bila istri tidak
sempat. Ny. AL sebagai istri dan ibu, juga sangat menjalankan peran
sebagaimana mestinya. Keluarga ini selalu bergotong royong saat
melakukan pekerjaan rumah maupun dalam hal mengurus anak.
d. Nilai-nilai Keluarga
Keluarga selalu menerapkan kepada anak-anak mereka untuk tidak
menonton televisi diatas jam 9 malam. Selain itu, batas waktu bermain di
luar rumah yang diperbolehkan untuk anak-anak mereka sampai jam 5
sore.
8. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga ini mengajarkan kasih sayang antar sesama. Tn. DS dan Ny. AL
juga mengajarkan kepada anak mereka, untuk selalu berbagi dengan
orang lain dan saling membantu satu sama lain.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn. DS dan Ny. LA jarang memgizinkan anak-anaknya untuk bermain
diluar dengan alasan menghindari anak-anaknya untuk jajan
sembarangan, seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa An. SL sering
merengek meminta jajan bila melihat teman sepermainannya jajan.
Tetapi, keluarga Tn. DS termasuk orang yang sangat ramah dan suka
membantu.
10
c. Fungsi Reproduksi
Jarak antara anak pertama dan anak kedua Tn. DS adalah 2 tahun. Saat itu
memang Ny. AL tidak menggunakan KB atau alat kontrasepsi, karena
tidak menyangka akan hamil lagi secepat itu. Tetapi sekarang Ny. AL
mengaku sedang menggunakan KB suntik 3 bulan sekali. Tn. DS
mengatakan bahwa ingin mempunyai 3 anak, tetapi nanti saja saat An.
MR berusia sekitar 4 tahun.
d. Fungsi Ekonomi
Setiap hari Ny. AL selalu memasak untuk memenuhi kebutuhan makanan
keluarga, beliau mengatakan bahwa dengan memasak sendiri, dapat
mengurangi biaya untuk makan sehari-hari disbanding dengan membeli.
Bila Tn. DS mendapatkan rezeki lebih, kadang-kadang beliau juga suka
membelikan anak dan istri baju atau sepatu, atau sekedar membeli
makanan ringan untuk keluarganya.
f. Fungsi Religi
Tn. DS selalu menyempatkan untuk sholat berjamaah di masjid sekitar
rumah. Ny. AL juga mengajarkan anak-anaknya untuk sholat dan mengaji
setiap hari di rumah.
9. Koping Keluarga
a. Keluarga mengatakan khawatir dan cemas dengan keadanan An. MR
yang mengalami batuk, karena selama 4 bulan belakangan ini, An. MR
sering mengalami batuk pilek.
11
b. Keluarga mengatakan apabila ada masalah apapun mereka akan
memikirkan bersama – sama sehingga masalah menjadi lebih ringan.
c. Jika ada masalah keluarga lebih mengutamakan untuk berunding bersama
dan jika masalah sulit diatasi, keluarga mengkonsultasikan kepada orang
yang lebih tua yaitu orangtuanya.
12
Ekstrimitas Atas Atas Atas Atas
Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka,
tidak ada edema tidak ada edema tidak ada edema tidak ada edema
Kulit Turgor kulit baik Turgor kulit baik Turgor kulit baik Turgor kulit baik
Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka
Kuku Tidak ada sianosis Tidak ada sianosis Tidak ada sianosis Tidak ada sianosis
pada kuku, pada kuku, pada kuku, pada kuku,
sirkulasi baik sirkulasi baik sirkulasi baik sirkulasi baik
13
12. Penjajakan II
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan arti ispa yaitu penyakit batuk pilek yang sering
dialami oleh anaknya, gejalanya batuk kadang ada dahak, pilek disertai
suara serak dan kadang-kadang disertai demam. Penyebab ISPA yaitu
biasa timbul setelah si anak minum es dan bila sehabis jajan
sembarangan, keluarga berfikir bahwa ini akibat bakteri yang terdapat di
dalam makanan/minuman tersebut. Selain itu menurut keluarga,
pengaruh cuaca juga dapat menyebabkan timbulnya ISPA. Maka dari itu
ibu (Ny. LA) jarang memperbolehkan anak-anaknya untuk jajan
sembarangan, dan selalu membiasakan anggota keluarga untuk makan
makanan yang dimasak di rumah, selain menghemat biaya, juga lebih
bersih.
14
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Ibunya selalu membawa jemur anaknya di bawah sinar matahari pagi,
dan tidak membiarkan salah satu anaknya berdekatan jika ada yg sakit.
Dan pastinya selalu membersihkan rumah setiap hari, karena sang Ibu
sadar bahwa kebersihan rumah sangat penting apalagi Tn. DS memiliki
riwayat asma.
C. Analisa Data
DO:
- Kesadaran compos mentis
- Terdapat secret di hidung An MR
- Saat di auskultasi terdengar suara
ronchi
- Anak susah mengeluarkan secret dari
tenggorokan
- Anak terlihat lemas
15
- S 36.9 ºC N 116 x/menit. RR
29x/menit
Ketidakefektifan
2. DS:
pemeliharaan
-Tn DS mengatakan tidak dapat
kesehatan keluarga Tn
memodifikasi lingkungan rumah
.DS
karena rumahnya ukuran 3x10 m2.
Dan ruangan tamu yang menyatu
dengan ruang keluarga, kurang
mendapatkan cahaya matahari dan
ventilasi dan lingkungan yang padat.
- Tn DS mengatakan bila ada salah satu
anaknya sakit ringan diberikan obat
warung dan kadang memberikan obat-
obatan tradisional.
- Tn DS jarang membawa anaknya
untuk ke posyandu
- Tn DS mengatakan jarang
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada
DO:
- Keluarga tidak mampu untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada
- Keluarga tidak mampu melakukan
perawatan
DS Resiko tinggi
3
- Tn DS mengatakan bila ada salah satu penularan penyakit
16
anaknya sakit ringan diberikan obat ISPA
warung dan kadang memberikan obat-
obatan tradisional.
- Tn DS mengatakan memiliki penyakit
asma
-Tn DS mengatakan tidak tahu
bagaimana cara memodifikasi
lingkungan yang sehat agar tidak
terjadi penularan ISPA
- Tn DS mengatakan memiliki penyakit
asma
DO:
- Lingkungan rumah sangat padat
- Jendela jarang dibuka dan kurang
mendapatkan cahaya matahari
- ventilasi rumah kurang memadai
D. SKORING DIANOSA
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
17
NO Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah Terdengar suara ronchi dan
Aktual 3/3X1=1 lendir di hidung ..jika tidak
ditangani akan parah.
2 Kemungkinan 1/2x2=1 Ny LA jarang
masalah dapat memperbolehkan anaknya
diubah: * Sebagian untuk jajan sembarangan dan
minum es
3 Potensi masalah 3/3x1=1
untuk dicegah
Tinggi
4 2/2x1=1
Menonjolnya
masalah: Segera Bersihan jalan napas harus
diatasi segera ditangani karena anak
tidak mampu untuk
mengeluarkan lendir, dan
keluarga menyadari
pentingnya keadaan sehat
TOTAL SKOR 1+1+1+1= 4
18
1 2/2x1=1Aktual Keluarga jarang
3/3X1=1 memanfaatkan
fasilitas
kesehatan yang
ada, dan
keluarga sering
beli obat di
warung bila
anak sakit
2 Kemungkinan masalah dapat 1/2x2=1 Keluarga
diubah: * Sebagian membelikan
obat-obatan di
toko obat, dan
bisa sembuh
3 Potensi masalah untuk 2/3x1= 2/3 Keluarga sedikit
dicegah Cukup tahu tentang
ISPA dan
ASMA,
ketersediaan
dana cukup
4 Menonjolnya masalah: 2/2x1=1
Segera diatasi Keluarga
menyadari
bahwa
pentingnya
sehat dan
berharap
petugas
kesehatan dapat
mengatasi
masalah
19
kesehatan yang
terjadi pada
anaknya
TOTAL SKOR 1+1+2/3+1= 3 2/3
E. Perencanaan
20
NO Diagnosa Tujuan Kriteria Intervensi
Keperawat Hasil
an Umum Khusus
1 Bersihan Setelah Setelah Keluarga 1. Kaji
jalan napas dilakukan dilakukan 6x Dapat pengetahuan
tidak efektif
tindakan pertemuan menjelaskan keluarga dan
pada
kunjunga diharapkan pengertian, diskusi tentang
keluarga Tn.
DS n kepada Tn. DS: ISPA, dapat masalah
khususnya keluarga 1. Keluarga menyebutkan kesehatan yang
An MR Tn DS dapat tanda dan dialami
khususny mengenal gejala ISPA,2. Jelaskan pada
a pada An masalah dapat keluarga tentang
MR ISPA menjelaskan pengertian,
selama perawatan tanda/gejala
3x24 jam keluarga yang tindakan yang
diharapka menderita dilakukan bila
n dapat ISPA salah satu
teratasi anggota
keluarga
menderita ISPA
3. Berikan
kesempatan
pada keluarga
untuk bertanya
4. Berikan
reinforcement
21
positif atas
usaha keluarga
5. Bimbing
keluarga untuk
mengulang
kembali apa
yang dijelaskan
oleh perawat
6. Berikan
pujian atas
jawaban yang
disampaikan
oleh keluarga
Keputusankel 1.Beri
uarga untuk penjelasan
memeriksakan tentang penyakit
Kembali ISPA dan
komplikasinya
2. Keluarga 2. Diskusikan
mampu dengan
mengambil keluarga
keputusan tentang
yang tepat pengertian
ISPA
22
menggunakan
lembar
balik/leaflet.
23
3.Berikan
penyuluhan
tentang bahaya
lingkungan yang
tidak sehat.
5. Tn DS Keluarga 1.menganjurkan
bersama Tn.DS keluarga untuk
anggota memeriksakan memeriksakan
keluarga anggota anggota
mampu keluarga yang keluarga yang
memanfaat sakit ke sakit
kan pelayanan 2.Jelaskan Jenis
pelayanan kesehatan pelayanan
kesehatan puskesmas kesehatan yang
yang ada bisa digunakan
3. Motivasi
keluarga untuk
membawa
anaknya ke
pelayanan
kesehatan
4.Berikan pujian
atas tindakan
yang dilakukan
Ketidakefekti keluarga
24
fan
25
pemberian
perawatan dan
proses
pemeliharaan
keluarga
-Perilaku 1.Berikan
-Keluarga patuh penkes tentang
mampu pengobatan perawatan ispa
merawat yang 2.Dukungan
anggota dianjurkan pemberi
keluarga -Perilaku perawatan dan
dengan ISPA patuh latihan proses
yang pemeliharaan
disarankan keluarga
-Keluarga 1.Identifikasi
-Keluarga dapat faktor resiko
mampu menyiapkan 2.Manajemen
memodifikasi lingkungan lingkungan
lingkungan rumah yang rumah yang
untuk bersih dan bersih dan sehat
perawatan sehat 3.Bantuan
penderita pemeliharaan
ISPA rumah yang
sehat
26
4.Berikan
Penkes tentang
manfaat
lingkungan
rumah yang
sehat
27
3. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang harus dilakukan
28
\
DAFTAR PUSTAKA
29
Tim Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan. 2011. Pedoman
Pengendalian Insfeksi Saluran Nafas Atas. Jakarta: Direktorat Jenderal PP & PL
Kementerian Kesehatan.
30