DISUSUN OLEH :
PSY-5, SEMESTER 4
Nur Febriani B (195150166)
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang karena anugerah darinya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “PEMBIAYAAN/PEMINJAMAN PADA
BANK SYARIAH” sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu nabi Muhammad SAW. Yang telah menunjukan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alamsemesta.
Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah Pratikum
Bank Mini dengan judul “PEMBIAYAAN/PEMINJAMAN PADABANK
SYARIAH”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya bisa diperbaiki.
Nur Febriani B
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan masalah........................................................................ 1
C. Tujuan masalah........................................................................... 2
BAB II PEMBAAHASAN...................................................................... 3
A. Pengertian pembiayaan/pinjaman pada bank syariah.................. 3
B. Tugas, fungsi,tanggung jawab admin ......................................... 6
C. Akad-akad yang digunakan......................................................... 8
D. Alur atau proses pengajuan......................................................... 10
BAB III PENUTUP................................................................................. 15
A. Kesimpulan.................................................................................. 15
B. Saran............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank Syariah merupakan salah satu aplikasi ekonomi syariah Islam
dalam mewujudkan nilai-nilai dan ajaran Islam yang mengatur bidang
perekonomin umat yang tidak terpisahkan dari aspek-aspek ajaran Islam
komprehensif dan universal. Komprehensif berarti ajaran Islam merangkum
seluruh aspek kehidupan sosial kemasyarakatan termasuk bidang ekonomi,
universal bermakna syariah islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan
tempat tanpa memandang perbedaan ras, suku, golongan, dan agama sesuai
prinsip Islam sebagai “rahmatan lil alamin”.
Bank Syariah yaitu bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah Islam yang mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang ada
dalam Al-Qur‟an dan Hadits.
Adapun pengertian dari prinsip syariah sebagaimana disebut dalam
Pasal 1 angka 13 UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menyebut sebagai berikut : “Prinsip
Syariah adalah aturan Hukum Islam antara Bank dengan Pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan dengan syariah, antara lain Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi
hasil (mudharabah), Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
(musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa
pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan Pemindahan Kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak Bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)”.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembiayaan/peminjaman pada bank syariah?
2. Apa saja tugas, fungsi dan tanggung jawab pembiayaan/peminjaman pada
bank syariah?
1
3. Apa saja akad-akad yang digunakan?
4. Bagaimana alur proses pengajuan pinjaman pada bank syariah?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pemgertian pembiayaan/pinjaman pada bank syariah
2. Untuk mengetahui tugas, fungsi dan tanggung jawab pembiayaan dan
pinjaman pada bank syariah
3. Untuk mengetahui akad-akad yang digunakan
4. Untuk mengetahui proses pengajuan pinjaman pada bank syariah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Return bearing financing, yaitu secara bentuk pembiayaan yang secara
komersial menguntungkan ketika pemilik modal mau menanggung
resikokerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan.
2. Retrun free financing, yaitu bentuk pembiayaanya tidak semata- mata
mencari keuntungan yang ditujukan kepada orang yang membutuhkan,
dan tidak ada keuntungan yang didapat.
3. Charity financing, yaitu bentuk pembiayaan yang tidak ada klaim pokok
mencari keuntungan dan ditujukan kepada orang miskin yang
membutuhkan. (Ascarya :122)
2. Pembiayaan konsumtif.
Pembiayaan konsumtif ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi dimana kapasitasnya akan habis saat digunakan. Menurut pasal
1 angka 26 UU perbankan syariah pengertian agunan adalah jaminan
tambahan,baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang
4
diserahkan oleh pemilik agunan kepada bank syariah dan UUS,guna
menjamin pelunasan kewajiban nasabah penerima fasilitas.
Agunan / jaminan berupa asset atau barang jenis dan nilai akan
ditentukan oleh bank /lembaga keuangan yang mempunyai nilai pada saat
menyetujui permohonan pembiayaan. Agunan sangat penting guna
menjamin kembalinya pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah.
(Muhammad, 2000: 28)
5
B. Tugas, Fungsi tanggung jawab Admin Pembiayaan/peminjaman pada
Bank Syariah
1. Tugas Bank Syariah
Ada beberapa tugas yang berbeda dengan bank konvensional,
diantaranya:
a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berdasarkan akad wadi'ah.
Selain dalam bentuk simpanan, juga menghimpun dana dalam bentuk
investasi berdasarkan akad mudharabah. Maksudnya adalah pihak
pertama sebagai shahibul Maal yang menyediakan seluruh modalnya,
sementara pihak lainnya menjadi pengelola.
6
f. Promosi Halal. Adanya perbankan syariah akan mendorong
tumbuhnya pengusaha syariah mulai dari tingkat mikro hingga
makro. Selain mempromosikan manfaat-manfaat yang adil di
perbankan syariah, promosi halal juga akan meningkatkan investasi
karena keuntungan yang didapat lebih transparan dan merata.
Contonhya, bank Mandiri Syariah yang merupakan BUMN akan
menjadi taruhan di dunia ekonomi Indonesia. Jika operasinya gagal
dan akhirnya gulung tikar, maka promosi halal dan pertumbuhan
ekonomi syariah akan terhambat. Dan sebaliknya.
7
dipercayakan kepadanya dengan menggunakan alat yang sesuai
dengan prinsip syariah dan membagi hasil yang diperoleh sesuai
nisbah yang disepakati antara bank dan pemilik modal.
c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran. Bank syariah
menyediakan jasa keuangan, jasa non keuangan dan jasa keagenan.
Kegiatan ini pada umumnya sama seperti bank konvensional
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
d. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang merekat pada entitas
keuangan syariah dan memiliki kewajiban dan mengelola zakat serta
dana-dana sosial lainnya.
1. Murabahah
Akad jual beli ini secara tegas menyebutkan harga jual dan
keuntungan yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli. Selain itu,
jumlah dan jenis produk juga diperjelas secara mendetail. Produk akan
diserahkan setelah akad jual beli diselesaikan. Kewajiban pembayaran
oleh pembeli, bisa dipenuhi secara cicil atau dibayarkan tunai.
8
2. Salam
Salam adalah akad jual beli berdasarkan cara pemesanan.
Prosesnya, pembeli akan memberi uang terlebih dahulu untuk membeli
barang yang spesifikasinya sudah dijelaskan secara rinci, lalu baru
produk akan dikirim.
3. Istishna’
Istishna’ mengatur transaksi produk dalam bentuk pemesanan di
mana pembuatan barang akan diproses berdasarkan kriteria yang
disepakati. Akad ini mirip dengan akad Salam, hanya Istishna’ diterapkan
pada perusahaan manufaktur. Dalam akad ini, proses pembayarannya
dilakukan sesuai kesepakatan para pihak yang berakad, bisa dibayar
ketika produk dikirim atau dibayar di awal seperti akad salam.
4. Mudharabah
Akad ini diterapkan kepada nasabah yang membutuhkan modal
dengan prinsip kerjasama. Akad mengatur antara shahibul mal atau
pemilik modal (bank) dengan mudharib-nya atau pengelola modal
(nasabah). Di akhir tahun buku, hasil keuntungan dari usaha yang
dilakukan akan dibagi untuk shahibul mal dan mudharib berdasarkan
porsi yang telah disepakati saat dibuatnya akad.
5. Musyarakah
Akad ini juga menerapkan prinsip kerjasama antara bank dan
nasabah, dimana nasabah memiliki sebagian modal dalam kerjasama tsb.
9
Ke dua pihak atau lebih yang memiliki modal membuat akan untuk
menghimpun modalnya pada proyek atau usaha tertentu. Nantinya, pihak
mudharib atau pengelolanya akan ditunjuk dari salah satu pemilik modal
tersebut.
6. Musyarakah Mutanaqisah
Akad jual beli yang digabungkan dengan akad kerjasama ini
mengatur dua pihak atau lebih yang berkongsi untuk suatu barang.
Nantinya, salah satu pihak akan membeli bagian dari pihak lainnya
dengan cara menyicil atau bertahap.
10
tambahan modal kerja sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Misalnya
untuk kebutuhan membeli bahan baku, membayar biaya produksi,
perdagangan barang dan jasa, serta pengerjaan proyek. Fasilitas pinjaman
syariah langsung cair ini bisa berbentuk online maupun offline dan
diberikan untuk semua usaha yang dinilai memiliki prospek serta tidak
melanggar syariat Islam. Ada dua jenis kontrak pembiayaan syariah
untuk modal kerja yakni pembiayaan syariah dengan skema murabahah
(jual beli) dan pembiayaan syariah dengan skema kerja sama.
11
b. Jenis Pembiayaan Syariah Skema Kerja Sama
Jenis kontrak pembiayaan syariah selanjutnya berupa skema
kemitraan bagi hasil atau mudharabah dan musyarakah. Pembiayaan
syariah ini mengacu pada kemauan kedua pihak (bank dan nasabah)
untuk melakukan kerja sama untuk menaikkan nilai aset mereka.
Tercantum pula skema pembagian hasil keuntungan yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak dalam kontrak perjanjian.
12
a. Pembiayaan Syariah untuk Kebutuhan Konsumtif dengan Skema
Murabahah
Akad murabahah merupakan salah satu akad utama dalam
pembiayaan syariah. Pasalnya sistem serta cara kalkulasi perhitungan
pinjaman bank syariah tanpa bunga ini lebih mudah. Salah satu bank
syariah yang punya fasilitas pembiayaan syariah konsumtif
murabahah adalah BNI Syariah. Bank ini menyediakan pembiayaan
pembelian kendaraan bermotor. Agunannya berupa kendaraan
bermotor yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan ini.
13
Bank syariah juga menawarkan berbagai produk seperti
pinjaman modal usaha syariah tanpa jaminan maupun pinjaman syariah
untuk karyawan sampai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah. Kamu
tinggal memilih jenis pembiayaan yang bermanfaat sesuai dengan
kebutuhan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembiayaan syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
bank dengan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil.
15
6. Musyarakah Mutanaqisah
B. Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pembelajaran bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak
pihak utamanaya bagi penyusun dan pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hestanto.web.id/pembiayaan-syariah-dan-
agunansyariah/amp/#referrer=https://www.google.com&csi=0
https://fkip.uhamka.ac.id/galery-kegiatan/wacana/mengenal-beberapa-akad-
pada-bank-syariah/
https://www.qoala.app/id/blog/keuangan/kredit/penjelasan-apa-itu-pinjaman-
syariah/
17