Anda di halaman 1dari 5
BUPATI CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT Cianjur, 10 Juni 2021 Kepada Yth. 1.Forkopimda Kabupaten Cianjur; 2. Kepala Perangkat Daerah; 3. Para Camat; 4. Pelaku Usaha, Pengelola, Penyelanggara, atau Penanggung Jawab ‘Tempat/Kegiatan dan Fasilitas Umum; dan 5.Masyarakat. di CIANJUR SURAT EDARAN NOMOR : 443.1 /3896 /KESRA TENTANG PELAKSANAAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19} DI KABUPATEN CIANJUR Berdasarkan : a. Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor PK-46 /M.EKON / 02/2021; tanggal 22 Februari 2021 Hal Tindak Lanjut Keputusan Perpanjangan PPKM Mikro; b. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19) di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19); c. Surat Edaran Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19); dan d. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 48 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro,dalam Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Daerah Kabupaten/Kota (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 Nomor 48); . Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 1 Tahun 2019 Jo Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat; f, Peraturan Bupati Cianjur Nomor 6 Tahun 2021 tentang Pengenaan Sanksi Administratif terhadap Pelanggaran Protokol Kesehatan dalam Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19); g. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 7 Tahun 2021 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Secara Proporsional Untuk Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19) Dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru; h. Surat Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Dinas Pendidikan Cabang Pendidikan Dinas Wilayah VI Tanggal 4 Juni 2021 Nomor 179/PK.03.02.09-CADISWIL.VI Hal : Larangan Pelaksanaan Kegiatan Perpisahan Sekolah. Memperhatikan: Laju peningkatan kasus Covid-19 di Wilayah Jawa Barat belum dapat dikendalikan secara optimal, khususnya di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan 4 (Empat) kriteria, yang meliputi : a. Tingkat Kematian; b. Tingkat Kesembuhan; ‘Tingkat Kasus Aktif dan Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (Bed Occupation Room/BOR) ao untuk Intensive Care Unit (ICU), dan ruang isolasi. Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Cianjur, dilaksanakan sebagai berikut : 1, PPKM berskala mikro dilakukan melaui koordinasi antara seluruh unsur yang terlibat,mulai dari ketua RT/RW, Kepala desa/Lurah, Satuan pelindungan masyarakat (Satlinmas), Bimtara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tim Penggerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu (Posyandu), Dasa Wisma, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Penyuluh, Pendamping,Tenaga Kesehatan, dan Karang Taruna Serta Relawan lainnya,Dengan cara Membentuk dan/atau Mengaktifkan Kembali Pos Komando (Posko}Tingkat Desa dan Kelurahan Posko Tingkat Desa Dan Kelurahan Adalah Lokasi atau Tempat Yang Menjadi Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan yang Memiliki 4 (Empat) fungsi,yaitu: a. pencegahan; b. penanganan; c. pembinaan; dan d. pendukung pelaksaan penangan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan. . PPKM dilakukan pembatasan kegiatan,sebagai berikut: a, Membatasi kegiatan di tempat kerja / perkantoran dengan menerapkan WORK FROM HOME (WFH) sebesar 50% (lima puluh persen) dan Work From Office (WFO) sebesar 50% (lima puluh persen) dengan memberlakukan protokol kesahatan secara lebih ketat: b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring (online); c. Untuk sektor esensial seperti kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan tektologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industry strategis, pelayanan dasar, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu, kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat, tetap dapat beroprasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; d. Membatasi kegiatan pusat perbelanjaan /mall / minimarket / pertokoan sampai dengan pukul 21.00 WIB, restoran / cafe (makan/minum ditempat sebesar 50% (lima puluh persen) dan untuk layanan makan melalui pesan antar/dibawa pulang tetap diijinkan sesuai jam oprerasional dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat; e. Mengijinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; f. Mengijinkan tempat ibadah untuk beroperasi dengan pembatasan kapasitas sebesar 50% (lima puluh persen) dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; g. Menghentikan sementara kegiatan fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya yang dapat menimbulkan kerumunan antara lain : 1) Membatasi acara resepsi pernikahan dengan pembatasan jumlah undangan maksimal 50% dari kapasitas fasilitas/gedung dan tidak menyediakan sajian secara prasmanan dan pelaksaannya dapat berkoordinasi dengan gugus tugas Desa/Kelurahan dan Kecamatan setempat; 2) Menutup Tempat Hiburan Malam dan Karaoke; 3) Membatasi kegiatan keagamaan yang dihadiri oleh jamaah di lingkungan setempat dengan 50% kapasitas tempat kegiatan; 4) Meniadakan kegiatan senam jasmani, turnamen olahraga, Car Free Day (CFD) dan seterusnya yang menimbulkan kerumunan pedagang dan pengunjung; 5) Meniadakan kegiatan Pasar Malam, Komedi Putar, Bazar, Pameran, dan kegiatan perdagangan lainnya yang tidak pada tempatnya (Pasar); 6) Melarang kegiatan perkumpulan komunitas, _ kontes, perlombaan, reuni, perpisahan sekolah, dan kegiatan seremonial lainnya yang dapat mengundang kerumunan. h. Membatasi kapasitas dan jam operasional transportasi umum. 3. Pemerintah Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa / Kelurahan mengintensifkan penerapan prokol kesehatan berikut sosialisasinya (membagikan masker dan menggunakan masker yang baik dan benar, mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang _berpotensi menimbulkan penularan Covid-19), serta memperkuat kemampuan pemeriksaan dini (testing), sistem dan manajemen pelacakan kontak (tracing) dan perbaikan perawatan (treatment), termasuk meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan (tempat tidur,ruang Intensive Care Unit (ICU), maupun tempat isolasi/karantina), koordinasi antar daerah yang berdekatan melalui sistem penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) untuk redistribusi pasien dan tenaga kesehatan,sesuai kewenangan masing-masing. 4. Setiap orang, pelaku usaha, pengelola, penyelenggara dan/atau penanggung jawab tempat/kegiatan dan fasilitas umum yang melaksanakan kegiatan wajib melaksanakan protokol_kesehatan, meliputi; a. Menggunakan masker yang baik dan benar; b. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer, c. Membatasi interaksi fisik serta menjaga jarak; d. Menghindari dan/atau tidak menimbulkan kerumunan yang berpotensi menularkan Covid-19; dan ¢. Membatasi aktivitas di tempat umum. 5. Setiap orang, pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, dan/ atau penanggung jawab tempat/kegiatan dan fasilitas umum yang melanggar ketentuan sebagimana dimaksud pada angka 4 dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bupati Cianjur Nomor 6 Tahun 2021 tentang Pengenaan Sanksi Administratif terhadap Pelanggaran Protokol Kesehatan dalam Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru sebagai upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19). 6. Pada saat Surat Edaran ini mulai berlaku, Surat Edaran Nomor 003/3780/KESRA Tentang Larangan Untuk Melaksanakan Segala Bentuk Kegiatan Yang Berpotensi Menciptakan Kerumunan dan Keramaian, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dilaksanakan dengan disiplin dan penuh tanggung jawab. -BUPATI CIANJUR ‘Tembusan disampaikan kepada: Yth, Gubernur Provinsi Jawa Barat;

Anda mungkin juga menyukai