Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336511450

Mengenal Pensitasian dan Penulisan Daftar Pustaka Dalam Karya Tulis Ilmiah

Book · October 2019

CITATIONS READS
0 6,771

4 authors:

Fauzan Tamir Evan Raymond


Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Bunga Nafarin Gracia Naro Immanuel


Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Mengenal pensitasian dan daftar pustaka View project

All content following this page was uploaded by Fauzan Tamir on 14 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Evan Raymond (230210190061) , Fauzan Tamier (230210190084), Gracia El Naro, Bunga

BAB I

I.1 Pengertian
Sitasi atau kutipan sebagai kata kerja adalah tindakan yang dilakukan untuk
menyantumkan referensi (buku, penulis, dll.) sebagai sumber dalam sebuah karya
tulis. Dalam ​Citation Analysis, root ​paper adalah karya tulis ilmiah yang menjadi
bahan referensi atau disitasi oleh karya tulis lain. Sitasi adalah tindakan yang
sangat krusial, bila diabaikan penulis bisa mendapatkan dampak yang buruk mulai
dari turunnya reputasi yang baik hingga hukum pidana. Sitasi dilakukan ketika
seseorang menggunakan pernyataan orang lain dalam karyanya agar sang penulis
tidak dianggap melakukan kejahatan plagiarisme. Dengan melakukan sitasi,
penulis juga dapat meningkatkan kredibilitas dari tulisannya dengan
mencantumkan sumber-sumber pendukung untuk karyanya. Sitasi
mengidentifikasi materi yang dikutip, membantu orang untuk mengambilnya,
memberikan kredit kepada pembuatnya, memberi tanggal, dan sebagainya.

Dalam konteks karya cetak (seperti buku dan jurnal), sitasi sudah memiliki
format yang dipahami dengan baik. Namun, sekarang dunia serba ​digital​.
Sebagian besar sumber akademik dan ilmiah dipublikasikan secara daring, dan
banyak di antaranya ada dalam semacam ​database/​ kumpulan data yang terstruktur
dan terus diperbaharui. Sebagai contoh, sebagian besar karya referensi biologis
telah digantikan oleh ​database ​yang dikuratori, dan sejumlah besar data ilmiah
dasar — geospasial, astronomi, molekuler, dan banyak lagi — kini tersedia secara
online. (Buneman, Davidson, & Frew, 2016)
Dalam penulisan, pencantuman referensi perlu dilakukasn setiap kali
seorang penulis memaparkan suatu teori, menuliskan definisi, memperlihatkan
hasil penelitian atau temuan dari penulis lain, saat membandingkan atau
memperlihatkan kesamaan dan perbedaan dari hasil karya milik orang lain (Butt,
2015). Sekedar mensitasi juga tidak cukup dalam penulisan karya tulis, karena
tetap akan dianggap menjiplak atau menyalin hasil kerja orang lain. Maka dari itu,
dalam mensitasi suatu karya, parafrase juga diperlukan sambil tetap menjelaskan
bahwa informasi yang penulis dapatkan bersumber dari orang lain. Secara umum,
sumber lain seperti jurnal atau buku diperlukan untuk mereferensikan dokumen
lain yang relevan.

BAB II

FUNGSI TUJUAN DAN KONSEKUENSI

2.1. Tujuan sitasi


● Tujuan dilakukannya sitasi adalah guna menunjang kejujuran
akademik/intelektual dan menghindari plagiarisme.
● Menunjukan adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian terdahulu dalam
bidang yang sedang diteliti.
● Pengokohan sebuah pendapat/argumentasi dalam sebuah karangan atau karya
tulis.
● Sebagai bukti keorisinalan sebuah data.
● Memaparkan terbitan asli yang konsep dan idenya sedang dibahas.
● Dapat digunakan sebagai kritik terhadap hasil karya orang lain.
● Sebagai koreksi terhadap karya diri sndiri.
● Digunakan sebagai bahan perdebatan suatu pendapat.
● Menegaskan isi uraian
Fungsi Sitasi

● Membantu menunjukkan tingkat kualitas ilmiah yang lebih tinggi.


● Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat
● Memudahkan dalam menilai penggunaan sumber data.
● Meningkatkan estetika penulisan.
● Membantu menghindari adanya pengulangan penulisan data pustaka
● Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka

2.2. Tujuan dan Fungsi Daftar Pustaka


Tujuan Daftar Pustaka

● Memberikan apresiasi atau perhargaan terhadap penulis buku atau karya tulis
yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang kita gunakan.
● Memaparkan penjelasan yang penting tentang buku, majalah, artikel secara
keseluruhan.
● Sebagai pelengkap, para pembaca agar dapat mengetahui sumber orisinil
darimana karya tersebut dapat dibuat atau dihasilkan.
● Sebagai referensi pembaca jika ingin mengembangkan suatu karya tulis.

Fungsi Daftar Pustaka

● Sebagai salah satu syarat penting dalam menyusun atau membuat sebuah karya
tulis.
● Untuk menunjukkan bahwa tulisan dan juga informasi dalam karya ilmiah
bukanlah hasil dari pemikiran sang penulis senduru melainkan hasil pemikiran
orang lain juga.
● Sebagai sumber acuan penulis agar dapat ditelusuri nantinya oleh pembaca jika
ingin mengetahui informasi yang lebih lengkap.
● Untuk menghindari plagiarisme

2.3. Pelanggaran dan Konsekuensi


Dalam penulisan karya ilmiah, banyak sekali hal-hal yang perlu diperhatikan terutama
dalam hal pencantuman sitasi atau penulisan daftar pustaka. Hal ini bertujuan agar
penulis tidak tergolong melakukan plagiarisme atau pelanggaran hak cipta orang lain.
Banyak sekali contoh-contoh plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah seperti tidak
mencantumkan daftar pustaka atau mengambil karya tulis orang lain.

Berikut adalah contoh-contoh pelanggaran dalam penulisan karya ilmiah :

1. Mengakui karya tulisan orang lain sebagai karya tulisnya sendiri.


2. Mengakui hasil penggagasan orang lain sebagai hasil gagasannya sendiri.
3. Menampilkan tulisan yang identic dalam forum yang berbeda tanpa
mencantumkan sumbernya.
4. Memparafrasekan / mengutip secara tidak langsung dengan tidak
mencantumkan sumber data atau kutipan.
5. Pengambilan karya orang lain seolah-olah seperti karyanya sendiri.

Pelanggaran-pelanggaran tersebut juga memiliki konsekuensi yang sudah diatur dalam


undang-undang. Bahkan pelanggaran terhadap suatu karya atau biasa disebut
plagiarism .

Berikut adalah konsekuensi dan UU yang mengatur tentang plagiarisme :

1. Pasal 44 UU Hak Cipta : “penggunaan, pengambilan, penggandaan, dan/atau


pengubahan suatu ciptaan dan/atau produk hak terkait secara seluruh atau
sebagian yang substansial tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta jika
sumbernya disebutkan atau dicantumkan secara lengkap untuk keperluan: (a)
Pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan
kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang
wajar dari pencipta atau pemegang hak cipta;
2. UU No. 19 tahun 2002 Pasal 2 ayat (1)
3. UU No. 19 Tahun 2002 Pasal 3 ayat (1) dan (2)
4. UU No. 19 Tahun 2002 Pasal 12
5. UU No, 19 Tahun 2002 Pasal 15
6. UU No. 19 Tahun 2002 Pasal 26 ayat (1).
● Sanksi Plagiat ( UU No. 20 tahun 2003)

Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk mendapatkan gelar atau
vokasi jika terbukti merupakan penjiplakan :

1. Pencabutan gelar ( Pasal 25 ayat 2)


2. Dipidana penjara selama 2 tahun atau denda paling banyak 200 juta rupiah
(Pasal 70).

Sanksi Pidana Pelanggaran Hak cipta

1. Pidana penjara paling singkat 1 bulan atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,
atau pidana penjara paling lama 7 tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
5.000.000.000

BAB III

Teknik dan Metode


3.1 Teknik dan metode sitasi
Teknik mengutip kutipan terdapat dua cara yaitu secara langsung dan
tidak langsung sebagai berikut

i. Kutipan Langsung

1. Kurang dari 4 Baris

Kutipan yang tidak lebih dari empat baris atau kurang dari 40 kata ditulis di antara
tanda kutip sebagai bagian terpadu dari teks karangan. serta
pengarang (yang diikuti tahun dan nomor halaman) bisa ditulis
secara terpadu pada teks atau diletakkan di dalam tanda kurung.
a. Jika terdapat tanda kutipan, digunakan tanda kutip
tunggal (‘…’) Contoh:
Selanjutnya van Dijk (dalam Brown and Yule, 1996:246) berpendapat “skemata
dikatakan sebagai struktur-struktur pengetahuan tingkat
tinggi yang kompleks (dan bahkan konvensional atau tetap)
yang berfungsi sebagai ‘perancah ideasi’ (ideational).
b. Nama pengararang dicantum dalam teks secara
terpadu. Contoh:
Tommy F. Awuy (Kompas 1 April 2001) mengomentari Supernova dari dua segi,
yaitu pemikiran multidisipliner dan pembaruan

2. Lebih dari 4 baris

Kutipan yang lebih dari 4 baris atau 40 kata, ditulis tanpa


tanda kutip di tempat khusus yang dipisahkan dari teks utama,
yang pinggir kiri-kanan yang berbeda, dengan spasi tunggal.
Kutipan yang berisi lebih dari 40 kata ditulis tanpa tanda kutip
secara terpisah dari teks yang ssebelumnya, ditulis 1,2 cm dari
garis tepi sebelah kiri dan kanan dan diketik spasi tunggal. Dan
nomor halaman juga harus ditulis.

Mengenai keadaan ini Ajib Rosidi (dalam Mulyana, 2000: 7) menegaskan bahwa:

Para pengajar dan sastrawan sudah lama terdengar mengeluh mengenai


buruknya pembelajaran (bahasa dan sastra) kita baik di tingkat
sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Kurikulum yang
tak jelas arahnya dan pengajar yang jumlahnya dan
kemampuannya tidak memadai, bahan-bahan yang jauh dari
lengkap semuanya menyebabkan pembelajaran sastra hanya
seadanya.
3.Kutipan yang sebagian dihilangkan

Penghilangan biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik berspasi


[…]. Jika unsur yang dihilangkan itu terdapat pada akhir kalimat,
maka ketiga titik berspasi itu di letakkan sesudah titik yang
mengakhiri kalimat itu. jika bagian yang dihilangkan itu terdiri
dari satu alinea atau lebih, biasanya dinyatakan dengan titik-titik
berspasi sepanjang satu baris halaman. Bila ada tanda kutip, maka
titik-titik itu – baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan
– harus dimasukkan dalam tanda kutip sebab unsur yang harus
dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan.

Jika dalam kutipan langsung terdapat kata-kata atau kalimat yang dibuang, maka
kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga buah titik, dan kalimat
dengan empat titik.

a. Penghilangan kata-kata

Tenaga-tenaga penjualan yang sukses, politisi, guru, dokter, dan pemimpin


keagamaan semuanya cenderung orang yang mempunyai
tingkat kecerdasan antar pribadi yang tinggi. Kecerdasan
intera pribadi…adalah kemampuan yang korelatif, tetapi
terarah kedalam diri. Kemampuan tersebut adalah
kemampuan membentuk suatu model diri sendiri yang teliti
dan mengacu pada cirri serta kemampuan untuk
menggunakan model

tadi sebahai alat untuk menempuh kehidupan secara efektif (Gardner dalam
Coleman, 1994: 315).
b. Penghilangan Kalimat
Gerak manipulative adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara
mata, tangan, atau bagian tubuh lain….yang termasuk gerak
manipulative antara lain adalah menangkap bola,
menendang bola, dan menggambar.” (Asim, 1995: 315.

ii. Perujukan Kutipan Tidak Langsung

Tanpa memperhitungkan jumlahnya, kutipan tidak langsung ditulis


sebagai bagian terpadu dari teks karangan. Cara menulis sumber rujukan
sama dengan penulisan kutipan langsung.

1.Nama pengarang disebut terpadu dalam teks. Contoh:


Gunawan (1995:223) menyimpulkan bahwa perkembangan manusia lebih cepat
dibandingkan simpanse ketika ia mampu berbicara.
2.Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitnya. Contoh:
Perkembangan manusia lebih cepat dibandingkan Simpanse ketika ia mampu
berbicara (Gunawan, 1995: 223
▪ Teknik dan metode Penulisan Daftar Pustaka

Cara penulisan daftar pustaka

Dalam cara menulis daftar pustaka harus dalam aturan yang sudah
diterapkan. kita tidak bisa sembarangan dalam memuat daftar pustaka, oleh karena
itu kita harus memahami etika penulisan daftar pustaka, di bawah ini merupakan
aturan dari penulisan daftar pustaka,

● Nama pengarang yang memiliki dua kata atau lebih, penulisannya yaitu dengan
cara dibalik serta ntara bagian pertama dan bagian yang kedua dan diberikan tanda
koma (,).
Contohnya : nama penulis bukunya adalah Susilo Bimbang yudhoyoni ,
jadi penulisannya pada daftar pustaka: Yudhoyoni, Susilo Bimbang
Catatan :

● Jika penulisnya ada dua orang, maka yang dibalik hanya nama yang pertama, lalu
antara nama pengarang pertama dan yang kedua dituliskan kata ‘dan’.

● Jika penulisnya terdapat tiga orang atau lebih, maka yang dituliskan hanya nama
pengarang yang pertama saja

Contohnya suatu buku ditulis oleh 4orang, yaitu Faiz Muhammad, Faishal
Ahmad, Lukman Hakim, dan Sulthon. Maka pada penulisan daftar pustaka
ditulis: Muhammad, Faiz dkk.

● Didalam daftar pustaka Anda tidak perlu mencantumkan gelar kebangsawanan,


gelar akademis maupun gelar keagamaan. Misalnya Anans Agung, S. Pd hanya
ditulis: Agung, Anans.

● Arah urutan penulisan ke samping kanan yakni: nama pengarang (dibalik, diakhiri
tanda titik), tahun terbit (diakhiri tanda titik), kota tempat terbit (diakhiri titik
dua), dan kemudian nama penerbit (diakhiri titik).

Contohnya buku yang judulnya ​Master Your Mind Design Your Destiny​ yang
dikarang oleh Adam Khoo. Pd diterbitkan oleh PT Gramedia, Medan , di tahun
2019, maka pada daftar pustaka dicantumkan:
Khoo, Adam. 2019. ​Master
Your Mind Design Your Destiny.​ Medan : PT Gramedia.

● Judul dari Karya Tulisan Ilmiah ditulis miring

Format penulisan daftar pustaka harus berurutan dari A hingga Z sesuai dengan
huruf-huruf awal dari nama pengarang buku.
Jika nama penulis terdiri dari dua kata atau lebih

Nama Belakang,(koma) Nama Depan (spasi) Nama Tengah.(titik) Judul Buku


(cetak miring).(titik) Kota Terbit:(titik dua) Nama Penerbit

Contohnya:

Nama pengarang: Naro Dikar Pramesta

Pramesta, ND. 2012. Bedah Lengkap Grafologi. Yogyakarta: Diva Press

Apabila nama penulis lebih dari satu orang

Nama Belakang 1,(koma) Nama Depan 1,(koma) Nama 2.(titik) Tahun


Terbit.(titik) Judul Buku (cetak miring).(titik) Kota Terbit:(titik dua) Nama
Penerbit

Nama Belakang ,(koma) Nama Depan Penulis,(koma) dkk.(titik) Tahun


Terbit.(titik) Judul Buku (cetak miring).(titik) Kota Terbit:(titik dua) Nama
Penerbit
Contoh:

Nama pengarang: Mardianyha Osas dan Lalajola

Osas, M, Lalajola. 2019. Gangguan Mental. Medan: UMM Press


● Jika buku bersumber dari buku terjemahan
Migley F. 2005. Pembangunan Sosial. Tindilinting P, penerjemah. Jakarta (ID):
Gramedia. Terjemahan dari: Social Development
● Contoh penulisan daftar pustaka bersumber dari jurnal, makalah,
atau laporan​
Cara penulisan daftar pustaka dari jurnal yaitu sebagai
berikut:
Nama Pengarang.(titik) Tahun.(titik) Judul Tulisan (cetak miring).(titik) Volume
(no):(titik dua) Halaman
Contoh:
Kalidjernih FK. 2011. Some notes on the relationship between language use and
moral character: a case of linguistic corruption in Indonesian. Linguistik
Indonesia. 29(2):167-184
● Contoh penulisan daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasi​
Nama
Penulis.(titik) Tahun Terbit.(titik) Judul (huruf tegak) [Jenis
publikasi].(titik) Tempat Institusi (kode negara):(titik dua) Nama Institusi
tersedianya karya ilmiah
Contoh:
Verina S. 2011. Perubahan pola asuh masyarakat Bogor [skripsi]. Bogor (ID):
Institusi Pertanian Bogor
● Contoh penulisan daftar pustaka yang bersumber dari
internet/website/media online​
Sulthon, Ayoni. 2019. Cara Menulis
Daftar Pustaka. DomaiNesia [Internet]. [diunduh 2010 Januari 2]; 330
(7500):119-112. Tersedia pada
https://www.domainesia.com/tips/cara-menulis-daftar-pustaka-untuk-kary
a-ilmiah
atau juga dapat dengan bentuk sederhana seperti berikut :
Sulthon, Ayoni. 2019. Cara Menulis Daftar Pustaka di
https://www.domainesia.com/tips/cara-menulis-daftar-pustaka-untuk-karya-ilm
iah (akses 2 Januari 2019)

BAB IV
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
- Penulisan daftar pustaka harus mengikuti peraturan dan kaidah yang berkaku
- Sitasi sangat dibutuhkan dalam penulisan suatu karya ilmiah. sebagai bentuk upaya
pencegahan plagiarisme

4.2 Saran

Penulisan daftar pustaka dan pensitasian harus diperhatikan sebaik mungkin, sebaiknya
menggunakan suatu aplikasi yang mempermudah seperti mendeley
View publication stats

DAFTAR PUSTAKA

http://ardiansyah.tif.uad.ac.id/menulis-sitasi/

https://idtesis.com/pengertian-sitasi/

https://www.google.com/amp/s/lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-da
n-jenis-kutipan/amp/

http://gemmazani.blogspot.com/2012/05/sitasi.html?m=1

https://www.rankingkelas.net/2017/01/daftar-pustaka-pengertian-fungsi-tujuan-unsur-urut
an-contoh.html?m=1

http://adityanugroho90.blogspot.com/2010/11/tujuan-pembuatan-daftar-pustaka-kutipan.h
tml?m=1

https://dosenppkn.com/pengertian-daftar-pustaka/

https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt500f89334b47f/menghindari-pelanggara
n-hak-cipta-dalam-menulis/

https://business-law.binus.ac.id/2015/04/01/plagiarisme-pelanggaran-hak-cipta-bagian-3-
dari-3-tulisan/

https://www.google.com/amp/s/syaifalmandiri.wordpress.com/2012/04/03/plagiat-dan-uu
-tentang-plagiat/amp/

https://www.kompasiana.com/madarinafafa0159/5bd6acd8c112fe0baa7b09d3/mla-style?
page=all

https://www.academia.edu/8973548/Teknik_Mengutip
https://www.domainesia.com/tips/cara-menulis-daftar-pustaka-untuk-karya-ilmiah/

Anda mungkin juga menyukai