Kelas : Ip j
JAWABAN
2. Salah satu fokus dari Pemerintahan Presiden Jokowi saat ini adalah pembangunan
infrastruktur selain pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu
kebijakan pemerintah dalam rangka menggalakkan pembangunan infrastruktur di
daerah yaitu melalui pengalokasi Anggaran Infrastruktur sebesar 25% dari Dana
Transfer Umum yang mencakup Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil
(DBH). Kebijakan tersebut bertujuan agar belanja pemerintah daerah tidak hanya
untuk belanja aparatur saja namun lebih kepada belanja yang ditujukan untuk
pelayanan publik.
Melihat data belanja daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dari tahun ke tahun, belanja modal yang biasanya sebagai salah satu jenis
belanja yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur persentasenya masih
terbilang kecil jika dibandingkan dengan belanja pegawai serta belanja barang dan
jasa.
Pada belanja APBD Tahun 2020, belanja modal pemerintah daerah yang terdiri dari
provinsi, kabupaten, kotamadya hanya sekitar 18%. Angka tersebut jauh di bawah
belanja pegawai yang mencapai 34% atau belanja barang dan jasa yang di kisaran
25%.
Dengan begitu kewajiban pemenuhan belanja infrastruktur sebesar 25% dari Dana
Transfer Umum (DAU dan DBH) memang menjadi tambahan beban bagi daerah
sehingga menambah jenis belanja daerah yang telah ditentukan seperti belanja
pendidikan, kesehatan serta Alokasi Dana Desa (ADD). Ketidakpatuhan daerah
terkait pemenuhan belanja tersebut akan mendapatkan sanksi berupa penundaan
DAU atau DBH sebagaimana yang termuat dalam Pasal 39 Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 139/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Bagi Hasil, Dana
Alokasi Umum dan Dana Otonomi Khusus.
Daerah yang telah memenuhi besaran alokasi belanja infrastruktur di APBD tahun
2019 mengalami peningkatan jika dibandingan pada tahun 2018 yaitu dari 248
daerah menjadi 354 daerah. Daerah yang belum mampu memenuhi kewajiban
terkait pemenuhan belanja infrastruktur daerah hanya sekitar 34% dari total 542
pemerintah daerah.
Ke depannya diharapkan lebih banyak daerah yang dapat memenuhi kewajiban
tersebut agar pembangunan infrastruktur di daerah lebih baik lagi dan mampu
memberikan dampak multiplier effect utamanya untuk masyarakat.