Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas Kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pelaporan
Segmen,Evaluasi Pusat Investasi dan Penetapan Harga Transfer ini dengan baik.Tak lupa
Sholawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Endro Suwarno,Drs.,M.Si selaku Dosen
mata kuliah Akuntansi Manajemen,Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Makalah ini telah kami buat dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas Akuntansi
Manajemen.Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tetang Pelaporan Segmen,Evaluasi Pusat Investasi dan Penetapan
Harga Transfer.
Demikian yang dapat kami sampaikan,mohon maaf apabila ada salah kata yang
kurang berkenan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….….1
Daftar Isi……………………………………………………………………………....2
BAB I (PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang………………………………………………………….……...4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….………..5
C. Tujuan dan Manfaat………………………………………………….………...5
BAB II (PEMBAHASAN)
IV. Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan menggunakan Laba Residu dan
Nilai Tambah Ekonomi
A. Laba Residu...................................................................................................15
B. Nilai Tambah Ekonomi..................................................................................15
2
V. Penetapan Harga Transfer
A. Dampak Penetapan Harga Transfer terhadap Divisi dan Perusahaan secara
Keseluruhan....................................................................................................17
B. Penetapan Harga Transfer...............................................................................17
C. Harga Pasar.....................................................................................................18
D. Harga Transfer berdasarkan Biaya..................................................................18
E. Harga transfer yang dinegosiasikan.................................................................19
Kesimpulan………………………………………………………………….…….....20
Daftar Pustaka………………………………………………………………….............21
3
BAB I
(PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang
Geoff Maslow telah lama tertarik dengan perkembangan peranti lunak untuk alat
pemutar musik dan video.Setelah beberapa tahun mengembangkan program peranti
lunak sendiri dengan teman-temannya,ia mendirikan perusahaan sendiri,Galactic-
Media,Inc atau GMI.Geoff adalah direktur utama dan CEO perusahaan tersebut,teman
kuliahnya yang bernama Luz Pacheco menjadi CFO dan COO di perusahaan
tersebut.Luz mengelola operasional sehari-hari dan Geoff mengatur penjualan luar dan
pengembangan produk.Selama empat tahun ini,GMI tumbuh pesat karena program siap
pakainya,pemutar musik/video terpadu,digemari para mahasiswa dan profesional muda
di seluruh negeri.Jumlah karyawannya saat ini mencapai 250 dengan para manajer
departemen untuk penjualan,desain peranti lunak,antarmuka dan media.Pertumbuhan
ukuran perusahaan membuat Geoff dan Luz tidak bisa lagi mengendalikan semua
departemen secara langsung.
Laporan keungan kuartal terakhir menunjukkan stagnasi laba operasi dan peningkatan
pada pengeluaran modal.Luz khawatir kalau para pengembang peranti lunak GMI
memandang pengadaan peranti keras komputer terbaru sebagai sesuatu yang selalu di
dapatkan karena pekerjaan bukan sebagai alat untuk melakukan perkerjaan.Geoff
setuju,tetapi menunjukkan kesia-siaan usaha untuk meninjau setiap permintaan
pengeluaran modal.Dia memikirkan cara agar semua karyawan memiliki visi yang sama
dengannya dan Luz.
4
memungkinkan mereka untuk menyusun strategi,riset,dan pengembangan.Geoff antusias
dengan hal ini.Dia ingin menghabiskan waktu untuk mengembangkan beberapa jenis
animasi baru yang akan menempatkan GMI sebagai pesaing kuat dari Pixar.
B. Rumusan Masalah
5
BAB II
(PEMBAHASAN)
Semua organisasi berada dalam rentang dari yang sangat tersentralisasi hingga sangat
terdesentralisasi.Kebanyakan perusahaan berada di tengah di antara kedua ujung rentang
tersebut dengan mayoritas cenderung ke arah desentralisasi.
6
operasional langsung memiliki akses terhadap informasi ini.Akibatnya,mereka sering
berada dalam suatu posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan lokal.
2. Memfokuskan manajemen pusat
Dengan mendesentralisasikan keputusan-keputusan operasional,manajemen pusat
bebas menangani perencanaan dan pengembalian keputusan
strategis.Keberlangsungan jangka panjang dari perusahaan harus lebih penting
bagi manajemen pusat daripada operasional sehari-hari.
3. Melatih dan memotivasi para manajer
Organisasi selalu membutuhkan manajer yang terlatih untuk menggantikan posisi
manajer jenjang yang lebih tinggi yang keluar untuk mengambil keuntungan dari
peluang yang lain.Manajer-manajer yang menghasilkan keputusan terbaik adalah
manajer yang bisa dipromosikan.
4. Meningkatkan daya saing
Pada perusahaan yang sangat tersentralisasi,margin laba secara keseluruhan
mampu menutupi ketidakefisienan yang terjadi di berbagai divisinya.Perusahaan-
perusahaan besar sekarang menemukan bahwa mereka tidak mampu
mempertahankan suatu divisi yang tidak berdaya saing.Salah satu cara terbaik
untuk meningkatkan kinerja sebuah divisi atau pabrik adalah memperkenalkannya
lebih jauh pada kekuatan-kekuatan pasar.
7
yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjwaban
mereka.Berikut jenis utama pusat pertanggungjawaban :
1. Pusat Biaya (cost center),manajernya bertanggungjawab hanya terhadap biaya.
2. Pusat pendapatan (revenue center),manajernya bertanggungjawab hanya
terhadapa penjualan.
3. Pusat laba (profit center),manajernya bertanggungjawab terhadap penjualan dan
biaya.
4. Pusat investasi (investment center),manajernya bertanggungjawab terhadap
penjualan,biaya dan investasi modal.
8
II. Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laporan
Laba Rugi Variabel dan Absorpsi
Pusat laba dinilai berdasarkan laporan laba rugi.Mengembangkan laba rugi segmen
untuk setiap pusat laba adalah hal yang penting.Dua metode penghitungan laba yang telah
dikembangkan,yaitu satu berdasarkan perhitungan biaya variabel dan yang lainnya
berdasarkan perhitungan biaya penuh atau absorpsi.Keduanya merupakan metode
perhitungan biaya karena berkaitan dengan cara menentukan biaya produk.Perbedaan antara
perhitungan biaya variabel dan absorpsi bergantung pada perlakuan terhadap satu biaya
tertentu,yaitu overhead tetap.
Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan antara biaya manufaktur variabel
dan tetap.Perhitungan biaya variabel yang juga disebut perhitungan biaya langsung,hanya
membebankan biaya manufaktur variabel ke produk ,biaya-biaya ini meliputi bahan baku
langsung,tenaga kerja langsung dan overhead variabel.
Menurut perhitungan biaya variabel,overhead tetap dari suatu periode dipandang
habis pada akhir periode itu dan dibebankan secara total terhadap pendapatan periode
tersebut.Akan tetapi,tidak semua biaya variabel merupakan biaya produk langsung.
Perhitungan biaya absorpsi membebankan semua baiya manufaktur pada
produk.Bahan baku langsung,tenaga kerja langsung,overhead variabel dan overhead tetap
adalah hal-hal yang menentukan biaya produk.Menurut metode ini,overhead tetap
dibebankan pada produk melalui penggunaan tarif overhead tetap yang diterapkan terlebih
dulu dan tidak dibebankan sampai produk terjual.Dengan kata lain,overhead tetap adalah
biaya yang dapat diinvestarisasi.
GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) mensyaratkan perhitungan biaya
absorpsi pelaporan eksternal.FASB (Financial Accounting Standards Boards),IRS (Internal
Revenue Service) dan lembaga pengatur lainnya tidak menerima perhitungan biaya variabel
sebagai metode perhitungan biaya produk untuk pelaporan eksternal.Akan tetapi,perhitungan
biaya variabel mampu memberikan informasi biaya yang penting untuk pengambilan
keputusan dan pengendalian.Untuk tujuan internal,perhitungan biaya variabel merupakan alat
material yang bermanfaat.
9
A. Hubungan antara Produksi,Penjualan dan Laba
Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya variabel dan laba menurut
perhitungan biaya absorpsi berubah ketika hubungan antara produksi dan penjualan
berubah.Jika barang yang terjual lebih banyak dari yang diproduksi,maka laba menurut
perhitungan biaya variabel akan lebih tinggi dari laba menurut perhitungan biaya
absorpsi.Menurut perhitungan biaya absorpsi,unit-unit yang keluar dari persediaan
mengandung overhead tetap dari periode sebelumnya.Jumlah beban overhead tetap
menurut perhitungan biaya absorpsi lebih besar dari overhead tetap periode
berjalan,yaitu sebesar jumlah overhead tetap yang keluar dari persediaan.Laba menurut
perhitungan biaya variabel lebih tinggi dari laba menurut perhitungan biaya absorpsi
sebesar jumlah overhead tetap yang mengalir keluar dari persediaan awal.
Kunci untuk menjelaskan perbedaan di antara kedua laba tersebut adalah analisis
terhadap arus overhead tetap.Perhitungan biaya variabel selalu mengakui total overhead
tetap periode sebagai beban.Di lain pihak,perhitungan biaya absorpsi hanya mengakui
overhead tetap yang ada pada unit-unit yang terjual.Jika jumlah yang diproduksi berbeda
dari yang terjual,overhead tetap akan mengalir ke luar atau ke dalam persediaan.Jika
jumlah overhead tetap dalam persediaan meningkat,maka laba menurut perhitungan
biaya variabel sebesar kenaikan bersihnya.Jika overhead tetap persediaan
berkurang,maka laba menurut perhitungan biaya variabel lebih besar daripada laba
menurut perhitungan biaya absorpsi sejumlah penurunan bersihnya.
Perubahan dalam overhead tetap dalam persediaan adalah sama dengan selisih di
antara kedua laba.Perubahan ini dapat dihitung melalui perkalian tarif overhead tetap
dengan perubahan total unit persediaan awal dan akhir(yang merupakan selisih antara
produksi dan penjualan).Selisih antara laba operasi menurut perhitungan biaya absorpsi
dan laba bersih menurut perhitungan biaya variabel dapat dinyatakan sebagai berikut :
Laba menurut perhitungan biaya absorpsi – Laba menurut perhitungan biaya variabel =
10
absorpsi,overhead tetap harus dibebankan pada unit yang diproduksi.Hal ini menciptakan
dua masalah.
Pertama,bagaimana kita mengonversi overhead pabrik yang dibebankan
berdasarkan jam tenaga kerja langsung atau jam mesin terhadap overhead pabrik yang
ditetapkan untuk unit-unit yang diproduksi?Masalah ini bisa diatasi dengan relatif
mudah.Misalkan,overhead pabrik ditetapkan atas dasar jam tenaga kerja
langsung.Selanjutnya,misalkan dibutuhkan 0,25 jam tenaga kerja langsung untuk
memproduksi satu unit.Jika tarif overhead pabrik tetap adalah $12 per jam tenaga kerja
langsung,maka overhead tetap per unit adalah $3 (0,25 x $12).
Kedua,apa yang dilakukan jika overhead pabrik yang aktual tidak sama dengan
overhead pabrik yang dibebankan?Pertama,kita harus menghitung overhead tetap yang
ditetapkan dan membebankannya pada unit yang diproduksi.Selanjutnya,total overhead
yang ditetapkan dibandingkan dengan overhead overhead tetap aktual.Jika kelebihan atau
kekurangan overhead yang ditetapkan tidak material,maka akan ditutup dalam Harga
Pokok Penjualan.Setiap unti yang masuk dalam persediaan akhir mengandung overhead
tetap yang ditetapkan.Overhead variabel diperlakukan dengan cara yang sama.Jika
jumlah yang ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu rendah itu material,maka dialokasikan
di antara barang dalam proses,barang jadi dan harga pokok penjualan.
11
D. Laporan Laba Rugi Segmen dengan Menggunakan Perhitungan Biaya Variabel
Perhitungan biaya variabel berguna dalam menyiapkan laporan laba rugi segmen
karena perhitungan ini menyediakan informasi penting mengenai beban variabel dan
tetap.Akan tetapi,dalam laporan laba rugi segmen,beban tetap dibagi menjadi dua
kategori :
1. Beban tetap langsung (direct fixed expenses)
Adalah beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke suatu segmen.Beban
ini terkadang disebut sebagai beban tetap yang dapat dihindari (avoidable fixed
expenses) atau beban yang dapat ditelusuri (traceable fixed expenses) karena
beban ini akan hilang jika segmen ditutup atau dibungkus.
2. Beban tetap umum (common fixed expenses)
Disebabkan oleh dua atau lebih segmen secara bersamaan.Beban-beban ini tetap
muncul,bahkan ketika salah satu segmen dihapus.
Pembagian seluruh beban tetap dalam dua kategori : beban tetap langsung dan
beban tetap umum,memberikan informasi tambahan bagi manajer.Pembagian tambahan
ini menggarisbawahi biaya yang dapat dikendalikan dengan biaya yang tidak dapat
dikendalikan dan meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi setiap
kontribusi segmen terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.Karena beban tetap
langsung dapat ditelusuri ke suatu segmen,beban ini disebabkan oleh keberadaan dari
segmen itu sendiri,jika segmen atau lini produk dihapus,maka beban tetap ini akan
hilang.Hal ini memberikan suatu gambaran yang lebih tepat kepada manajer mengenai
profitabilitas segmen.
12
Di lain pihak,beban tetap umum disebabkan oleh dua atau lebih segmen.Jika salah
satu segmen ini dihapus,beban tetap umum ini tetap ada dan dalam tingkat yang sama
dengan yang sebelumnya.Biaya tetap yang merupakan biaya tetap langsung pada suatu
segmen mungkin dapat menjadi biaya tetap tak langsung atau umum pada segmen lain.
Laba operasi mengacu pada laba sebelum bunga dan pajak.Aktiva operasi adalah
seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba operasi,termasuk
kas,piutang,persediaan,tanah,gedung dan peralatan.
Aktiva operasi rata-rata = (Nilai buku bersih awal+Nilai buku bersih akhir)/2
Banyak perusahaan yang menggunakan biaya historis dan nilai buku bersih.Tidak
ada satu cara yang selalu lebih tepat dari cara lainnya dalam penghitungan ROI.Hal yang
penting adalah memastikan satu metode diterapkan secara konsisten sepanjang
waktu.Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membandingkan ROI antarberbagai
divisi sepanjang waktu.
13
B. Margin dan Perputaran
Cara kedua untuk menghitung ROI adalah memisahkan rumusnya dalam amrgin
dan perputaran.
C. Keunggulan ROI
1. ROI mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan,beban dan
investasi sebagaimana yang diharapkan dari seorang manajer pusat investasi.
2. ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya.
3. ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aktiva operasi.
14
IV. Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan menggunakan Laba
Residu dan Nilai Tambah Ekonomi
Untuk mengatasi kecenderungan ROI untuk menghalangi investasi yang
menguntungkan bagi perusahaan,tetapi menurunkan ROI divisi,beberapa perusahaan telah
menerapkan alternatif ukuran kinerja seperti,laba residu.Nilai tambah ekonomi adalah cara
alternatif untuk menghitung laba residu yang saat ini digunakan di sejumlah perusahaan.
A. Laba Residu
Laba residu adalah perbedaan antara laba operasi dan pengembalian dolar
minimum yang disyaratkan atas aktiva operasi perusahaan.
Laba Residu = Laba Operasi – (Tingkat pengembalian minimum x Aktiva operasi rata-
rata)
15
yang di dapatkannya lebih besar daripada uang yang digunakan untuk mendapatkan uang
tersebut.
Sebagai suatu bentuk dari laba residu,EVA adalah suatu bentuk satuan dolar,bukan
suatu tingkat persentase pengembalian.Akan tetapi,EVA juga menghasilkan tingkat
pengembalian seperti ROI karena menghubungkan penghasilan bersih (pengembalian)
dengan modal yang dipakai.Inti EVA adalah penekanan pada laba bersih operasi dan
biaya aktual dari modal.Di lain pihak,secara khusus,pendapatan residual menggunakan
suatu tingkat minimum pengembalian yang diharapkan.Para investor menyukai EVA
karena menghubungkan laba dengan jumlah sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
mencapainya.
1. Menghitung EVA
EVA adalah laba bersih atau laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal
yang dipakai.Biaya modal yang dipakai adalah persentase aktual dari biaya modal
dikali dengan total modal yang dipakai.Persamaan EVA dinyatakan sebagai
berikut :
EVA = Laba operasi setelah pajak – (Persentase biaya modal aktual x Total modal
yang dipakai)
2. Aspek Perilaku EVA
Sejumlah perusahaan telah menemukan bahwa EVA membantu mendorong
jenis perilaku yang sesuai dari berbagai divisi dengan menunjukkan penekanan
semata-mata pada pendapatan operasi tidaklah mencukupi.Alasan yang
mendasarinya adalah EVA mengandalkan biaya modal yang sebenarnya.DI
banyak perusahaan,tanggung jawab keputusan investasi terletak pada manajemen
perusahaan.Akibatnya,biaya modal diperhitungkan sebagai pengeluaran
perusahaan.Jika suatu divisi menumpuk persediaan dan melakukan investasi,biaya
pendanaan investasi akan dilaporkan dalam neraca laba rugi perusahaan secara
keseluruhan dan tidak diperlihatkan sebagai pengurangan pendapatan operasi
divisi.Akibatnya,investasi terlihat seolah-olah bebas biaya bagi divisi dan mereka
tentu menginginkan lebih.
16
V.Penetapan Harga Transfer
Harga transfer adalah harga yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi
penjual pada divisi pembeli perusahaan yang sama.
A. Dampak Penetapan Harga Transfer terhadap Divisi dan Perusahaan secara
Keseluruhan
Ketika satu divisi dari suatu perusahaan menjual pada divisi lain,kedua divisi
tersebut dan perusahaan secara keseluruhan terkena pengaruhnya.Harga yang dikenakan
untuk barang yang ditransfer memengaruhi biaya divisi pembeli dan pendapatan divisi
penjual.Artinya,laba kedua divisi tersebut,sebagaimana juga evaluasi dan kompensasi
oara manajer mereka,dipengaruhi oleh harga transfer.
Meskipun harga transfer aktual tidak memengaruhi perusahaan sebagai satu
kesatuan,penetapan harga transfer ternyata mampu memengaruhi tingkat laba yang
dihasilkan perusahaan multinasional melalui pajak badan dan persyaratan hukum lainnya
yang ditetapkan negara tempat berbagai divisi beroperasi.
17
2. Harga transfer maksimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan
divisi pembeli tidak menajdi lebih buruk-jika suatu input dibeli dari divisi internal
daripada jika barang yang sama dibeli secara eksternal.Hal ini terkadang disebut
“batas atas (ceiling)” dari rentang penawaran.
Transfer internal sebaiknya dilakukan saat biaya peluang (harga minimum) divisi
penjual lebih rendah dari biaya peluang (harga maksimum) divisi pembeli.Dari
definisinya,pendekatan ini menjamin tidak seorang manajer pun yang dirugikan oleh
transfer internal.
C. Harga Pasar
Jika terdapat pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk yang
ditransfer,maka harga transfer yang paling sesuai adalah harga pasar.Pada situasi
demikian,berbagai tindakan manajer divisi akan mengoptimalkan laba divisi dan laba
perusahaan secara simultan.Lagi pula,tidak ada divisi yang memperoleh manfaat di atas
beban divisi lain.Bila demikian,manajemen pusat tidak akan tertarik untuk melakukan
campur tangan.
Jika tersedia,harga pasar adalah pendektan terbaik untuk penetapan harga
transfer.Karena divisi penjual mampu menjual produknya pada harga pasar,transfer
internal pada harga yang lebih rendah dari harga pasar akan mengakibatkan divisi
tersebut merugi.Divisi pembeli yang selalu mampu membeli barang pada harga pasar
mungkin juga tidak akan bersedia membayar lebih tinggi dari harga pasar untuk barang
yang ditransfer secara internal.
18
E. Harga transfer yang dinegosiasikan
Akhirnya manajemen tingkat atas bisa mengizinkan manajer divisi pembeli dan
penjual untuk menegosiasikan harga transfer.Secara khusus,pendekatan ini berguna saat
kondisi pasar tidak sempurna,seperti kemampuan divisi di dalam perusahaan untuk
menghindari biaya penjualan dan distribusi.Dalam hal ini,biaya yang dihemat bisa dibagi
di antara dua divisi.
19
BAB III
(PENUTUP)
Kesimpulan
Inti dari desentralisasi adalah kebebasan pengambilan keputusan.Alasan dilakukannya
desentralisasi karena para manajer lokal mampu membuat keputusan yang lebih baik
berdasarkan informasi lokal.Selain itu manajer lokal juga mampu memberikan tanggapan
secara tepat waktu pada kondisi-kondisi yang berubah.Desentralisasi juga dibutuhkan karena
keterbatasan kognitif,karena tidak mungkin ada orang yang dapat memahami setiap jenis
pasar dan produk secara utuh.Alasan lainnya juga sebagai wadah untuk melatih dan
memotivasi manajer lokal serta membebaskan manajemen puncak dari masalah-masalah
operasional sehari-hari sehingga mereka dapat menggunakan waktunya untuk memikirkan
hal-hal yang bersifat jangka panjang seperti perencanaan strategis.
ROI adalah rasio laba operasi terhada aktiva operasi rata-rata.Rasio ini dibagi dalam 2
komponen,yaitu margin dan perputaran.Laba residu adalah perbedaan antara laba dan tingkat
pengembalian minimum yang diminta perusahaan dikalikan dengan modal yang dipakai.EVA
sangat mirip dengan laba residu,tetapi laba setelah pajak dan persentase aktual dari biaya
modal digunakan dalam perhitungan.Pengembalian atas investasi adalah ukuran kinerja
manajer yang paling lazim pada unit-unit desentralisasi.
Harga transfer adalah pendapatan bagi divisi yang menjual dan biaya bagi divisi yang
membeli.Ada 3 kebijakan penetapan harga transfer yang lazim digunakan,yaitu harga
pasar,harga transfer berdasarkan biaya dan harga transfer yang dinegosiasikan.
20
DAFTAR PUSTAKA
21