Anda di halaman 1dari 2

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Angkatan VI Pemkab Sorong Selatan bekerja
sama dengan Puslatbang KMP LAN Tahun 2021

Nama Mata Pelatihan : Komitmen Mutu

Nama Peserta : Fransisca Sari Ma’misa Pangalinan, S.Pd

Nomor Daftar Hadir ( NDH ) : 35

A. POKOK PIKIRAN

1. Konsep Efektivitas dan Efsiensi : Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010: 8) mendefnisikan
efektivitas sebagai berikut: “Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti
memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.” Zulian Yamit (2010: 75) mengemukakan,
bahwa: “Pelanggan adalah orang yang membeli dan menggunakan produk atau jasa.”
Selanjutnya, Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010: 8) mendefnisikan efsiensi sebagai berikut:
“Efsiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional.
Efsiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efsiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan
untuk menghasilkan barang atau jasa.”
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efsiensi diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumber daya
dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya pemborosan
sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang ke luar alur. Merujuk
kedua defnisi di atas dapat disimpulkan, bahwa karakteristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk
mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian
jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efsiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan..

2. Konsep Inovasi : Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan bisa dipicu antara lain oleh
pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan
kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagaimana pendapat Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (Buku2: 2011: 56) bahwa : “Inovasi barang
dan jasa adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar,
teknologi, dan persaingan.” Inovasi dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya perubahan produk barang/jasa
yang dihasilkan, proses produksi, nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknologi yang digunakan,
layanan sistem manajemen, serta mindset orang-orang yang ada di dalam organisasi.

3. Konsep Dasar dan Pengertian Mutu : Mutu sudah menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. Banyak defnisi mutu yang dikemukakan oleh para
ahli. Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum ada defnisi mutu yang dapat diterima secara
universal, namun mereka telah merumuskan pengertian mutu sebagai berikut. “Quality is a dynamic state
associated with products, services, people, processes, and environments that meets or exceeds expectation.”
Menurut definisi yang dirumuskan Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen
atau pengguna. Sejalan dengan pendapat tersebut, William F. Christopher dan Carl G. Thor (2001: xi),
menyatakan bahwa: “Quality can be defned as producing and delivering tocustomers without error and
without waste superior customer values in the products and services that each customer needs and wants
Quality is depend on one mind individually.”
Standar mutu pelayanan institusi pemerintah yaitu berbasis peraturan (Producer View) dan berbasis kebutuhan
serta kepuasan masyarakat (public view)

4. Adaptif : upaya perubahan pola kerja yang lebih baik guna memenuhi tuntutan perubahan lingkungan kerja.

5. Responsif : membantu orang yang dilayani dan menyediakan layanan yang cepat

6. Perbaikan berkelanjutan : upaya perbaikan atas cara kerja/pelayanan yang telah ada sebelumnya.

CONTOH TOKOH :

Banyak penghargaan yang telah didapatkan ibu Tri Rismaharini yang dulu menjabat sebagai walikota Surabaya
seperti pada akhir tahun 2014, Surabaya menerima penghargaan internasional Future City versi Future Gov untuk
Surabaya Single Window (SSW). Penghargaan ini diberikan untuk sistem pelayanan kemudahan izin investasi Kota
Surabaya. Pada Februari 2015, Tri Rismaharini dinobatkan sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia versi World City
Mayors Foundation atas keberhasilannya dalam mengubah wajah Kota Surabaya dari yang kumuh penataannya
menjadi kota yang lebih hijau dan tertata rapi. Penghargaan ini diberikan kepada Risma karena dianggap sebagai figur
enerjik yang antusias mempromosikan kebijakan sosial, ekonomi dan lingkungan secara nasional maupun
internasional serta dinilai berhasil memanfaatkan lahan mati dan menyulapnya menjadi taman kota. Risma juga dipuji
karena keberaniannya menutup kawasan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yaitu Gang Dolly, serta respon cepatnya
dalam menangani korban insiden AirAsia QZ8501.

Selain itu, pada Maret 2015, nama Tri Rismaharini masuk dalam jajaran 50 tokoh berpengaruh di dunia versi majalah
Fortune. Risma dinilai berhasil melakukan banyak terobosan luar biasa di Surabaya tentang lingkungan, dan ia juga
dinilai telah berhasil mengubah kota besar dengan jutaan penduduk yang sarat polusi, kemacetan, dan kekumuhan
menjadi kota metropolitan yang tertata, kaya akan taman lanskap dan ruang hijau lainnya. Risma juga dinilai berhasil
mengubah banyak lahan pemakaman gersang menjadi ruang penyerapan air sehingga dapat menangkal banjir. Serta
tentu banyak capaian lainnya yang telah di capai Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Buk Risma juga telah
mengratiskan sekolah dengan mengalokasikan biaya pendidikan hingga 30 %. Bagi siswa yang kurang mampu
pemerintah juga menyediakan buku, seragam dan alat-alat tulis secara gratis. Pemko Surabaya telah memberikan
1.100 beasiswa bagi siswa yang kurang mampu.

B. PENERAPAN

Penerapan Komitmen mutu dalam pekerjaan sebagai seorang guru adalah :

1. Efektif : Mengajar dengan tujuan materi dapat tersampaikan dengan baik menggunakan metode-metode
pembelajaran yang menarik.
2. Efisien : Mampu menyampaikan materi pada saat proses pembelajaran dengan waktu yang tepat serta
menyiapkan bahan ajar yang mudah didapatkan dan menarik minat siswa.
3. Inovatif : Mengajar menggunakan model-model pembelajaran yang baru sehingga dapat menarik minat siswa
untuk belajar.
4. Mutu : Mempersiapkan bahan ajar dan mempelajari materi dengan baik sehingga konsep yang disampaikan
kepada siswa tepat dan tidak terjadi miskonsepsi.
5. Adaptif : Mampu memanfaatkan bahan ajar dengan kondisi sekolah, agar pembelajaran tetap dapat berjalan
dengan baik.
6. Responsif : Peka, berempati, dan simpati terhadap sekitar masalah dan kesulitan yang dialami oleh siswa/I
atau teman sejawat.
7. Perbaikan berkelanjutan: Mampu memberikan masukan yang membangun untuk program yang sudah berjalan
di Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai