Anda di halaman 1dari 5

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL PROPOSAL

SKRIPSI

NAMA : BAGUS BURHANUDDIN SUHUD

NIM/JURUSAN :1504046039 / TASAWUF & PSIKOTERAPI

JUDUL : Makna Sufistik Siti Jenar dalam Naskah Drama “Suksmo Sejati”

Karya Issa Noor Suhud dalam Kajian Semiotika Charles Sanders

Peirce

LATAR BELAKANGMASALAH :

Syekh Siti Jenar adalah salah satu tokoh sufi di Indonesia yang banyak diangap

kontroversial. Hal ini disebabkan oleh ajaran yang ia angkat yakni “manuggaling kawulo

gusti”. Ajaran “manunggaling kawulo gusti” dalam bahasa tasawuf sering disebut dengan

ajaran “wahdatul wujud” yang salah satu tokoh dari ajaran tersebut adalah Ibnu ‘Arabi.

Ajaran “manunggalimg kawulo gusti” sampai saat ini masih banyak menjadi

perdebatan di masyarakat. Banyak yang kontra dengan ajaran ini tetapi tidak sedikit pula

yang setuju dengan ajaran ini. Hal ini menrut saya dikrenakan terlalu banyak versi cerita

tentang ajaran “manunggaling kawulo gusti”.

Kisah Syekh Siti Jenar tidak pernah kehilangan daya tarik untuk dibahas. banyak

versi tentang kisah Syekh Siti Jenar beredar di masyarakat. Dan banyak pula cara orang

untuk mengisahkan tentang Syekh Siti Jenar, salah satunya ialah seperti yang dilakukan

oleh Issa Noor Suhud, yakni dengan menulis naskah drama tentang kisah Syekh Siti Jenar,

yang kemudian naskah itu diberi judul “Suksmo Sejati”. Dan naskah itu telah dipentaskan

sebanyak dua kali oleh komunitas Teater Bintang Sembilan.

Ada hal yang menarik dalam naskah “suksmo sejati”. Dimana dalam naskah itu

penulis naskah banyak melaukan penggambaran tentang isi ajaran Syekh Siti Jenar dengan

meggunakan simbol. Hal tersebut menimbulkan masalah dengan pemhaman yang diterima

oleh penonton pentas dan juga oleh orang yang pernah membaca naskah tersebut, termasuk
saya pribadi masih merasa belum memahami secara utuh tentang makna dari simbol-simbol

yang muncul dalam naskah terebut. Oleh karena itu saya tertarik untuk mengangkat naskah

terebut dalam penelitian akademik.

Fokus penelitian yang akan saya lakukan ini bukan pada pementasan dari naskah

tersebut, melainkan terfokus pada pemahaman makna sufistik dari Syekh Siti Jenar dalam

naskah “suksmo sejati’.

Drama merupakan salah satu genre sastra yang memiliki dua dimensi, yaitu dimensi
sastra dan dimensi seni pertunjukan. Sebagai dimensi sastra, pengertian drama lebih
ditekankan pada naskah yang ditulis dalam bentuk dialog, yang dapat dinikmati, dimengerti
dan dipahami hanya dengan membaca. Sebagai seni pertunjukan, pengertian drama lebih
terfokus pada pementasan di atas panggung,atau lebih dikenal dengan istilah teater.
Satu hal yang tetap menjadi ciri drama adalah bahwa semua kemungkinan itu harus
disampaikan dalam bentuk dialog-dialog dari para tokoh. Akibat dari hal inilah maka
seandainya seorang pembaca yang membaca suatu teks drama tanpa menyaksikan
pementasan drama tersebut mau tidak mau harus membayangkan jalur peristiwa di atas
pentas (Hasanuddin, 1996: 5). Pernyataan ini diperkuat oleh Waluyo (2001: 2), drama adalah
salah satu jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan atas konflik
batin dan mempunyai kemungkinan dipentaskan.
Karya sastra itu sendiri merupakan struktur tanda-tanda yang bermakna,sebab dalam
menuangkan gagasannya, seorang pengarang mengemas bahasa lebih artistik. Ia
menggunakan kata-kata yang emotif tanpa melu pakan segi estetis. Ia membubuhkan kode,
lambang, serta simbol kebahasaan yang berbeda dari bahasakeseharian. Dengan adanya
pengemasan bahasa yang artistik ini tidak menutup kemugkinan pembaca mempunyai
kesulitan dalam memahami sebuah karya sastra dalam konteks ini adalah naskah drama. Oleh
sebab itu analisis semiotik mutlak diperlukan.
Semiotik adalah suatu disiplin ilmu yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang
terjadi dengan sarana signs ‘tanda-tanda’ dan berdasarkan pada signs system (code) ‘sistem
tanda’ (Segers, 2000: 4). Semiotik adalah ilmu tentang tanda. Semiotik menganggap bahwa
fenomena sosial masyarakat termasuk bahasa dan kebudayaan merupakan tanda-tanda.
Sejalan dengan hal itu, Fananie (2000:139) mengungkapkan bahwa pendekatan semiotik
adalah pemahaman makna karya sastra melalui tanda. Hal tersebut didasarkan kenyataan
bahwa bahasa adalah sistem tanda.
Drama yang dikaji dalam penelitian ini adalah drama Suksmo Sejati karya Issa Noor
Suhud. Pengkajian dilakukan dengan menempatkan drama dalam dimensi sastra, bukan
sebagai dimensi seni pertunjukan, sehingga permasalahan yang diulas yaitu seputar naskah,
teks, dan unsur cerita.
Dalam upaya mendapatkan pemahaman yang maksimal terhadap suatu drama, hal
yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah unsur-unsur intrinsik yang terdapat di
dalamnya. Unsur-unsur intrinsik tersebut berupa alur, dialog dan monolog, latar, penokohan,
tema dan amanat, dan teks samping. Unsur-unsur tersebut harus dihubungkan satu sama lain,
sebab sebuah unsur tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri. Ia baru bermakna dan dapat
dipahami dalam proses antarhubungannya. Oleh sebab itu, diperlukan adanya sebuah analisis
struktural, yang pada dasarnya analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan
mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik dalam karya sastra
yang bersangkutan.
Analisis struktural memandang bahwa konsep fungsi memegang peranan penting dan
keterkaitan antarunsur intrinsiklah yang mampu memberi makna secara tepat, sebab sebuah
karya sastra merupakan totalitas unsur-unsurnya yang saling berkaitan satu sama lain. Hal
inilah yang menjadi dasar pemilihan analisis struktural dalam pengkajian naskah drama ini.
Dalam penelitian ini naskah drama Suksmo Sejati karya Issa Noor Suhud dikaji
menggunakan teknik deskriptif kualitatif melalui pendekatan objektif dengan analisis
struktural semiotik. Penelitian ini didahului dengan analisis struktural, yaitu dengan mengkaji
unsur intrinsik drama yang berupa alur, latar, tema, dan penokohan. Kemudian dilanjutkan
dengan analisis semiotik, sehingga diperoleh pemahaman yang optimal.

RUMUSAN MASALAH :

1. Bagaimana wujud unsur intrinsik dalam naskah drama Suksmo Sejati?

2. Bagaimana wujud tanda yang berupa ikon, indeks, dan simbol serta
Makna sufistik siti jenar dalam naskah drama Suksmo Sejati?

LANGKAH PENELITIAN :

1. Sumber Data

Peneliti mengambil sumber data premier dan sekunder.

Premier : Wawancara dengan pengarang naskah “suksmo Sejati”

Sekunder : Buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan.


2. Pengumpulan Data

Wawancara.

3. Analisa Data

Dalam penelitian ini naskah drama Suksmo Sejati karya Issa Noor Suhud
dikaji menggunakan teknik deskriptif kualitatif melalui pendekatan objektif dengan
analisis struktural semiotik.

Anda mungkin juga menyukai