Gambar pengalihan
aliran sungai
3. Selanjutnya pekerjaan bendung dilanjutkan dengan pekerjaan galian
tanah dengan excavator dan hasil galian diangkut dengan dump
truck untuk dibuang ke disposal area atau disimpan sebagai stock
untuk material timbunan sesuai dengan jenis dan spesifikasi tanah
Gambar pekerjaan
galian tanah
4. Bila galian menemui lapisan tanah keras, dilakukan pekerjaan galian
batu
5. Dipilih metode drilling and blasting, yaitu pada permukaan batuan
dibuat pola blasting. Kemudian dibuat lubang dengan rock drill
(cradler rock driller) atau canal drilling untuk diisi sejumlah bahan
peledak (dynamit) dan detonator sebagai pemicunya
Gambar pekerjaan
splash grouting
11. Tahap selanjutnya adalah pekerjaan beton (concrete) untuk
fondasi, tubuh bendung, kolam olakan (stilling basin) dan piers serta
column
12. Di permukaan bendung yang terjadi pergesekan dengan air
sungai dimana diasumsikan terdapat batuan lepas, ranting dan
pohon, oleh karena itu perlu dilapisi dengan steel fibre concrete
13. Pada bendung gerak dibuat bangunan hoist room yaitu tempat
mesin penggerak pintu, dipasang berupa katrol (hoist) elektrik untuk
menaikkan dan menurunkan pintu