Anda di halaman 1dari 3

22 Artikel

Beyond Use Date Produk Steril

Beyond use date (BUD) adalah


tanggal yang ditetapkan pada produk
steril yang telah dibuka dimana kondisi
produk tersebut masih dalam rentang
stabil dan dapat diberikan kepada
pasien. Pada saat produk steril dibuka
terjadi paparan dengan lingkungan di
sekitarnya. Udara, uap air dan
mikroorganisme dapat masuk dan
menyebabkan perubahan fisika dan Gambar 1. Label BUD sediaan injeksi Potassium Phosphate dalam larutan Dextrose 5%
kimia, ser ta kontaminasi mikro-
organisme. Perubahan fisika dan kimia Single use dan single dose vial Sediaan multi dose vial (MDV)
dipercepat oleh meningkatnya suhu, (SVD) sediaan injeksi diberikan hanya berisiko menyebabkan penularan
sedangkan kontaminasi mikro- kepada satu pasien untuk satu kali penyakit infeksi. Pada satu kajian
organisme dapat menyebabkan pengobatan/prosedur. Syringe dan sistematis (94 artikel) tentang kejadian
penularan penyakit infeksi.1 Produk jarum yang telah digunakan atau luar biasa (outbreak) infeksi di rumah
steril biasanya tidak mengandung diinjeksikan ke pasien, sudah sakit terdapat 743 pasien mendapat
pengawet, oleh karena itu dapat terkontaminasi dan seharusnya tidak obat/bahan obat dari vial yang
terkontaminasi oleh bakteri dan boleh digunakan kepada pasien atau terkontaminasi mengakibatkan 592
menjadi sumber penularan penyakit vial lain. Penggunaan multi dose vial pasien menderita infeksi (hospital-
infeksi, sebagai contoh: waktu (MDV) juga sebaiknya hanya kepada acquired infection) dan 62 pasien
kedaluwarsa (expiration date) serbuk satu pasien dan disimpan dalam diantaranya meninggal.6 Mattner dan
injeksi seftriakson 1g dalam vial yang refrigerator (2-8°C). Sediaan single use Gastmeier melaporkan kejadian
belum dibuka adalah 3 (tiga) tahun; dan single dose mengandung sedikit meninggalnya 2 pasien di rumah sakit
sedangkan setelah direkonstitusi atau bahkan tanpa pengawet sehingga karena terinfeksi Pseudomonas
(beyond use date) sifat fisika dan kimia mudah terkontaminasi dan menjadi aeruginosa setelah disuntik cairan
stabil selama 24 jam pada suhu 25°C sumber infeksi. Bahkan di dalam kontras media iomeprol yang sudah
dan selama 4 hari pada suhu 2-8°C. sediaan multi dose yang mengandung disimpan selama 8 hari. Penelitian
Single use vial seftriakson yang telah pengawet, bakteri masih dapat hidup cross sectional yang dilakukan di
direkonstitusi harus segera selama kurang lebih 2 jam sebelum rumah sakit tersebut mendapati 227
digunakan.2 Expiration date larutan efek pengawet maksimal. 4,5 vial yang telah dibuka, 109 vial
deksametason fosfat dalam single use diantaranya tidak mengandung
vial yang belum dibuka adalah 2 (dua) pengawet; hanya 50% vial dilengkapi
tahun; sedangkan setelah diencerkan, dengan label tanggal vial dibuka, 13%
beyond use date pada suhu 2-8°C diantaranya sudah melewati tanggal
adalah 24 jam.3 Waktu kedaluwarsa kedaluwarsa. 7 Penelitian yang
didefinisikan sebagai satuan waktu dilakukan di salah satu rumah sakit di
dimana suatu produk dapat Iran menyebutkan bahwa dalam 4
dipertahankan/tetap memiliki sifat bulan terdapat 36 vial terkontaminasi
dan karakteristik yang sama dengan bakteri, terutama bakteri
pada saat pembuatannya (dalam Staphylococcus epidermidis (16 vial).
batas ter tentu) selama periode Penelitian di Florida melaporkan
penyimpanan hingga digunakan. terjadinya penularan virus Hepatitis C
Tanggal kedaluwarsa dibedakan akibat penggunaan multi dose vial
menjadi dua, yaitu (i) expiration date larutan NaCl 0,9% untuk membilas
(ED) atau best before date dan (ii) jalur infus intravena. Peneliti menduga
beyond use date (BUD). Expiration date bahwa hal tersebut terjadi karena
adalah tanggal yang ditetapkan menggunakan kembali jarum yang
berdasarkan waktu kedaluwarsa yang telah terkontaminasi atau
dihitung sejak produk dibuat dekontaminasi tutup vial yang kurang
(manufacture date); sedangkan sempurna. 8 Praktek pemberian
beyond use date dihitung sejak wadah sediaan injeksi yang tidak aman
Gambar 2. Label sediaan injeksi Sodium
produk dibuka. diilustrasikan pada Gambar 3.
Thiosulfate, Ceftriaxone dan Dexamethasone

Vol. 10 No. 3 Buletin Rasional


Artikel 23

Gambar 3. Praktik pemberian injeksi yang tidak aman dan terjadinya penularan penyakit infeksi

Pada saat pemberiaan sediaan satu klasifikasi ruang bersih (Clean atau produk steril digunakan untuk
injeksi pada pasien yang terinfeksi, room) yang digunakan untuk lebih dari satu pasien; atau produk
syringe dan jarum terkontaminasi oleh melakukan pencampuran sediaan steril digunakan untuk satu pasien
virus Hepatitis C. Jarum diganti, syringe injeksi secara aseptik. Persyaratan namun beberapa kali penggunaan.
yang terkontaminasi diberi jarum baru, ruang ISO Class 5 adalah jumlah
5. Tinggi
untuk mengambil cairan dari vial yang partikel yang berukuran 0,5
Penyiapan sediaan injeksi dengan
steril. Kontaminan di dalam syringe mikrometer tidak lebih dari 3520
bahan obat yang tidak steril; atau
mengkontaminasi vial steril sehingga partikel/m3 dan j uml ah mi kro b a
penyiapan sediaan steril dengan
vial terkontaminasi. Berikutnya vial kur ang d ari 1 c f u /m 3 .
bahan obat steril namun tidak
yang sudah terkontaminasi akan
3. Rendah dan diberikan dalam waktu dilakukan di Ruang ISO Class 5;
mengkontaminasi syringe dan jarum
12 jam BUD atau waktu/saat sterilisasi sediaan
steril yang akan digunakan.4,5
injeksi dilakukan >6 jam waktu
US Pharmacopoeia <797> Penyiapan sediaan injeksi dilakukan
penyiapan/pencampuran.
mengelompokkan tingkat risiko di Ruang ISO Class 5, tahapan
kontaminasi produk steril menjadi 5, pencampurannya sedikit dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
yaitu:1 diberikan dalam waktu 12 jam BUD.
stabilitas sediaan injeksi adalah: jumlah
1. Segera digunakan 4. Sedang tusukan, teknik aseptis yang dilakukan
Penyiapan sediaan injeksi oleh petugas kesehatan, masuknya
Pemberian injeksi dilakukan dalam
dilakukan di Ruang ISO Class 5 dan udara pada saat penusukan, lama
waktu 1 jam sesudah penyiapan/
tahapan pencampurannya banyak; penyimpanan, kondisi penyimpanan,
pencampuran sediaan injeksi.
2. Rendah
Penyiapan sediaan injeksi Tabel 1. Waktu kedaluwarsa (beyond use date) sediaan injeksi menurut kategori risiko
dilakukan di Laminar Air Flow kontaminasi1
Workbench (LAFW) atau Biological Suhu Penyimpanan
Waktu Kedaluwarsa (beyond use date)
Safety Cabinet (BSC) yang Risiko kontaminasi Risiko kontaminasi Risiko kontaminasi
memenuhi persyaratan partikel rendah sedang tinggi
dan mikroba ISO Class 5 dan Suhu kamar (<25°C) 48 jam 30 jam 24 jam
tahapan pencampurannya sedikit,
misalnya: rekonstitusi sediaan Kulkas (2 – 8°C) 14 hari 9 hari 3 hari
injeksi antibiotik vial satu dosis.
Ruang ISO Class 5 adalah salah Suhu beku –10°C) 45 hari

Vol. 10 No. 3 Buletin Rasional


24 Artikel

Kepustakaan
1. The United States Pharmacopeia. 31ed.
Rockville: United States Pharmacopeial
Convention, Inc; 2008.
2. Ceftriaxone 1g powder for solution for
injection [SPC] [Internet]. 2012 [update
2010 Dec 2; cited 2012 Oct 3].
Available from: http://www.
medicines.org.uk/EMC/medicine/
5 4 6 9/ SP C/ Ceftria xone+ 1 g+
Powder+for+solution+for+injection/
#SHELF_LIFE.
3. Dexamethasone 3.3 mg/ml solution for
injection (vial) [SPC] [Internet]. 2012
[update 2010 Apr; cited 2012 Oct 3].
Available from: http://www.medicines.
org.uk/EMC/medicine/23141/SPC/
Dexam etha son e+3 .3+m g+m l+
Solution+for+Injection+%28vial%29/.
4. Perz JF, Thompson ND, Schaefer MK,
Patel PR. US outbreak investigations
highlight the need for safe injection
practices and basic infection control.
Clin Liver Dis. 2010;14:137–151.
ada/tidak adanya pengawet. Waktu 5. Penyimpanan, pencampuran dan
5. Centers for Disease Control and
kedaluwarsa (beyond use date) secara pemberian sediaan injeksi sesuai
Prevention (CDC). Guideline for
umum dengan mempertimbangkan dengan standar prosedur isolation precautions: preventing
kategori risiko kontaminasi dapat dilihat operasional yang telah ditetapkan transmission of infectious agents in
pada Tabel 1. dan dilakukan oleh tenaga health care settings 2007. Atlanta (GA):
kesehatan yang terlatih. US Department of Health and Human
Pedoman pemberian injeksi yang Services; 2007. Available from: http://
6. Dokumentasi dan evaluasi www. cdc.gov/hicpac/pdf/isolation/
aman4,5
keefektifan dan keamanan isolation2007.pdf.
1. Vial dengan label single dose atau penggunaan sediaan injeksi secara
single use hanya digunakan untuk berkala. 6. Vonberg RP, Gastmeier P. Hospital-
acquired infections related to
satu pasien dan satu prosedur.
contaminated substances. J Hosp
Single dose vial berarti satu vial Penutup Infect. 2007;65(1):15-23.
mengandung satu dosis Pemberian sediaan injeksi rentan
pemberian. Single use vial berarti 7. Mattner F, Gastmeier P. Bacterial
terhadap kontaminasi mikroba oleh
vial tersebut diformulasikan untuk contamination of multiple-dose vials: a
karena itu direkomendasikan prevalence study. Am J Infect Control.
satu kali pemberian. penggunaan sediaan injeksi untuk 2004;32(1):12-6.
2. Jarum dan syringe steril hanya satu kali pakai dengan menggunakan
8. Krause SG, Whisenhunt S, Trepka M,
digunakan satu kali (satu kali pakai syringe dan jarum satu kali pakai pula.
Katz D, Ninan O, Wiersma S et al.
buang, disposable). Di samping itu teknik aseptis, Patient-to-patient transmission of
dekontaminasi vial dan karet tutup vial, hepatitis C virus associated with the
3. Penyiapan dan pemberian sediaan penggunaan alat pelindung diri dan use of multidose vials of saline. Paper
injeksi secara aseptis dan dilakukan di ruang steril (ISO Class 5) presented at: The 49th Annual ES
mencegah kontaminasi. diperlukan sebagai salah satu aktivitas Conference; 2000 April 10-14; Atlanta
4. Pemberian sediaan injeksi sebelum pengendalian infeksi di rumah sakit. (GA); 2000.
batas waktu kedaluwarsa
(expiration date atau beyond use Ditulis oleh :
date). Fauna Herawati, M. Farm-Klin., Apt.

Vol. 10 No. 3 Buletin Rasional

Anda mungkin juga menyukai