Gambar 3. Praktik pemberian injeksi yang tidak aman dan terjadinya penularan penyakit infeksi
Pada saat pemberiaan sediaan satu klasifikasi ruang bersih (Clean atau produk steril digunakan untuk
injeksi pada pasien yang terinfeksi, room) yang digunakan untuk lebih dari satu pasien; atau produk
syringe dan jarum terkontaminasi oleh melakukan pencampuran sediaan steril digunakan untuk satu pasien
virus Hepatitis C. Jarum diganti, syringe injeksi secara aseptik. Persyaratan namun beberapa kali penggunaan.
yang terkontaminasi diberi jarum baru, ruang ISO Class 5 adalah jumlah
5. Tinggi
untuk mengambil cairan dari vial yang partikel yang berukuran 0,5
Penyiapan sediaan injeksi dengan
steril. Kontaminan di dalam syringe mikrometer tidak lebih dari 3520
bahan obat yang tidak steril; atau
mengkontaminasi vial steril sehingga partikel/m3 dan j uml ah mi kro b a
penyiapan sediaan steril dengan
vial terkontaminasi. Berikutnya vial kur ang d ari 1 c f u /m 3 .
bahan obat steril namun tidak
yang sudah terkontaminasi akan
3. Rendah dan diberikan dalam waktu dilakukan di Ruang ISO Class 5;
mengkontaminasi syringe dan jarum
12 jam BUD atau waktu/saat sterilisasi sediaan
steril yang akan digunakan.4,5
injeksi dilakukan >6 jam waktu
US Pharmacopoeia <797> Penyiapan sediaan injeksi dilakukan
penyiapan/pencampuran.
mengelompokkan tingkat risiko di Ruang ISO Class 5, tahapan
kontaminasi produk steril menjadi 5, pencampurannya sedikit dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
yaitu:1 diberikan dalam waktu 12 jam BUD.
stabilitas sediaan injeksi adalah: jumlah
1. Segera digunakan 4. Sedang tusukan, teknik aseptis yang dilakukan
Penyiapan sediaan injeksi oleh petugas kesehatan, masuknya
Pemberian injeksi dilakukan dalam
dilakukan di Ruang ISO Class 5 dan udara pada saat penusukan, lama
waktu 1 jam sesudah penyiapan/
tahapan pencampurannya banyak; penyimpanan, kondisi penyimpanan,
pencampuran sediaan injeksi.
2. Rendah
Penyiapan sediaan injeksi Tabel 1. Waktu kedaluwarsa (beyond use date) sediaan injeksi menurut kategori risiko
dilakukan di Laminar Air Flow kontaminasi1
Workbench (LAFW) atau Biological Suhu Penyimpanan
Waktu Kedaluwarsa (beyond use date)
Safety Cabinet (BSC) yang Risiko kontaminasi Risiko kontaminasi Risiko kontaminasi
memenuhi persyaratan partikel rendah sedang tinggi
dan mikroba ISO Class 5 dan Suhu kamar (<25°C) 48 jam 30 jam 24 jam
tahapan pencampurannya sedikit,
misalnya: rekonstitusi sediaan Kulkas (2 – 8°C) 14 hari 9 hari 3 hari
injeksi antibiotik vial satu dosis.
Ruang ISO Class 5 adalah salah Suhu beku –10°C) 45 hari
Kepustakaan
1. The United States Pharmacopeia. 31ed.
Rockville: United States Pharmacopeial
Convention, Inc; 2008.
2. Ceftriaxone 1g powder for solution for
injection [SPC] [Internet]. 2012 [update
2010 Dec 2; cited 2012 Oct 3].
Available from: http://www.
medicines.org.uk/EMC/medicine/
5 4 6 9/ SP C/ Ceftria xone+ 1 g+
Powder+for+solution+for+injection/
#SHELF_LIFE.
3. Dexamethasone 3.3 mg/ml solution for
injection (vial) [SPC] [Internet]. 2012
[update 2010 Apr; cited 2012 Oct 3].
Available from: http://www.medicines.
org.uk/EMC/medicine/23141/SPC/
Dexam etha son e+3 .3+m g+m l+
Solution+for+Injection+%28vial%29/.
4. Perz JF, Thompson ND, Schaefer MK,
Patel PR. US outbreak investigations
highlight the need for safe injection
practices and basic infection control.
Clin Liver Dis. 2010;14:137–151.
ada/tidak adanya pengawet. Waktu 5. Penyimpanan, pencampuran dan
5. Centers for Disease Control and
kedaluwarsa (beyond use date) secara pemberian sediaan injeksi sesuai
Prevention (CDC). Guideline for
umum dengan mempertimbangkan dengan standar prosedur isolation precautions: preventing
kategori risiko kontaminasi dapat dilihat operasional yang telah ditetapkan transmission of infectious agents in
pada Tabel 1. dan dilakukan oleh tenaga health care settings 2007. Atlanta (GA):
kesehatan yang terlatih. US Department of Health and Human
Pedoman pemberian injeksi yang Services; 2007. Available from: http://
6. Dokumentasi dan evaluasi www. cdc.gov/hicpac/pdf/isolation/
aman4,5
keefektifan dan keamanan isolation2007.pdf.
1. Vial dengan label single dose atau penggunaan sediaan injeksi secara
single use hanya digunakan untuk berkala. 6. Vonberg RP, Gastmeier P. Hospital-
acquired infections related to
satu pasien dan satu prosedur.
contaminated substances. J Hosp
Single dose vial berarti satu vial Penutup Infect. 2007;65(1):15-23.
mengandung satu dosis Pemberian sediaan injeksi rentan
pemberian. Single use vial berarti 7. Mattner F, Gastmeier P. Bacterial
terhadap kontaminasi mikroba oleh
vial tersebut diformulasikan untuk contamination of multiple-dose vials: a
karena itu direkomendasikan prevalence study. Am J Infect Control.
satu kali pemberian. penggunaan sediaan injeksi untuk 2004;32(1):12-6.
2. Jarum dan syringe steril hanya satu kali pakai dengan menggunakan
8. Krause SG, Whisenhunt S, Trepka M,
digunakan satu kali (satu kali pakai syringe dan jarum satu kali pakai pula.
Katz D, Ninan O, Wiersma S et al.
buang, disposable). Di samping itu teknik aseptis, Patient-to-patient transmission of
dekontaminasi vial dan karet tutup vial, hepatitis C virus associated with the
3. Penyiapan dan pemberian sediaan penggunaan alat pelindung diri dan use of multidose vials of saline. Paper
injeksi secara aseptis dan dilakukan di ruang steril (ISO Class 5) presented at: The 49th Annual ES
mencegah kontaminasi. diperlukan sebagai salah satu aktivitas Conference; 2000 April 10-14; Atlanta
4. Pemberian sediaan injeksi sebelum pengendalian infeksi di rumah sakit. (GA); 2000.
batas waktu kedaluwarsa
(expiration date atau beyond use Ditulis oleh :
date). Fauna Herawati, M. Farm-Klin., Apt.