Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG 1

NAMA SEKOLAH : SDK KA REDONG

KECAMATAN : LANGKE REMBONG

KABUPATEN : MANGGARRAI

Oleh
N NAMA NPM
O
1. MARIA F.N KEKO 16.31.3200
2. THERESIA PETUNG 16.31.3245
3. STEFANUS S. HASAN 18.31.3174
4. YOHANES J. ALBEYTRIK 17.31.3200

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2019
PENGESAHAN
Laporan Program Magang 1

Di SDK KA Redong, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai Tahun


2019

Telah Disetujui dan Disahkan pada tanggal, 29 juli 2019

Disetujui,

Dosen Pembimbing Magang 1

Yosef Firman Narut, S.SI.,M.Pd

NIDN : ………………………….

Disahkan,

Ketua Program Studi PGSD Ketua Panitia Magang 1

Mikael Nardi, M.Pd Alfonsus Sam, M.Pd


NIDN: 08-0810-8301 NIDN: 08-23028405
PRAKATA

Puji syukur kami panjatan kepada Tuhan yang Maha Esa atas penyertaan
dan bimbingan-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Magang 1
ini dengan baik.

Laporan Magang 1 tahun akademik 2019/2020 ini merupakan bentuk kerja


kami selama melakukan kegiatan pengamatan di SDK KA Redong. Laporan ini
dapat di susun karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan
itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah
mendorong kami untuk menyelesaikan laporan magang 1 ini. Trimakasih yang
sama kami sampaikan kepada bapak dan ibu guru SDK KA Redong yang telah
mendukung serta bekerja sama dengan kami.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya usulan dan saran yang bisa
membantu untuk melengkapi laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.

Ruteng, 3 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

PENGESAHAN

PRAKATA

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Program Magang…………………………….


B. Tujuan Program Magang……………………………………..
C. Manfaat Program Magang……………………………………

BAB II. PEMBAHASAN HASIL PLAKSANAAN PROGRAM


MAGANG

A. Pengamatan Keadaan dan Kultur Sekolah…………………….


B. Pengamatan Kompetensi Guru………………………………...
C. Pengamatan Karakteristik Siswa………………………………
D. Pengamatan Administrasi Guru Disekolah…………………….
E. Pengamatan Pembelajaran Dikelas…………………………….
F. Refleksi Hasil Pengamatan…………………………………….

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Program Magang

Pembentukan pengetahuan dan keterampilan pada diri manusia pada abad


modern perlu mempertimbangkan pemikiran konstruktivisme. Prinsip ini berlaku
tidak hanya ketika guru mendesain pembelajaran untuk siswanya,tetapi juga
calon guru dibentuk menjadi guru.

Sejalan dengan gagasan diatas,pandangan dari dua cabang konstrukvisme


berikut perlu dicermati. Pertama menurut konstruktivisme kongnitif dari
Piaget,proses perkembangan mental manusia dibangun diatas pengalaman-
pengalaman yang pernah dihadapinya. Jadi, pengalaman menjadi basis kunci bagi
proses seorang. Kedua, menurut konstrukvisme sosial dari
Vygotsky,perkembangan kognitif manusia tergantung pada perangkat yang
disediakan lingkungan sosial dan kultural disekitarnya (Santrock, 2011:251). Oleh
karena itu, Vygotsky melihat seseorang yang sedang belajar sebagai pemagang
(asapperentices) yang mempelajari pengetahuan dan keterampilan dari orang
dewasa atau orang lain yang lebih berpengalaman disekitarnya (Feldman,
2012:171).Jadi perangkat psikologis yang mempengaruhi perkembangan kognitif
seseorang adalah lingkungan sosial dan budaya yang melingkupinya
(Gredler,2009:314).

Pandangan kontrukvisme berimplikasi bahwa proses pembelajaran yang


dialami seseorang hendaklah tidak lepaspisahkan dari lingkungan sosial dan
budaya sekitarnya sebab konteks sosiokultural itulah yang turut mempengaruhi
struktur mentanya.Maka dari itu, pembelajaran yang sesungguhnya tidak terutama
terjadi didalam kelas atau ruang kuliah yang terisolasi. Pembelajaran
dilingkungan seperti itu lebih merupakan simulasi yang bisa jadi jauh dari realitas
yang sesungguhnya. Akan tetapi ,pembelajaran yang sesunggunya terbenam pada
lingkungan sosial dan budaya yang ada di sekitar seeorang yang sedang belajar.

Dalam bingkai pikiran seperti di atas,proses belajar yang dialami calon guru
juga dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang di hadapinya.selain itu
perkembangan kemampuan calon guru turut ditentukan oleh lingkungan sosial
dan kultural di sekitarnya.Dari konteks sosiokultural di sekitar,yaitu dari para
guru dan siswa di sekolah dengan segala perilaku dan kondisinya,calon guru
mengalami pembelajaran yang lebih nyata yang tentu saja sangat berguna bagi
pembentukan jati dirinya sebagai guru kelak.

Dalam konteks inilah kegiatan atau program magang dilinkungan yang


relevan mendapatkan legitinasi yang tak terbantahkan bagi calon guru.Dalam hal
ini lingkungan sosiokultual yang relevan bagi calon guru SD adalah ligungan SD.

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan atau program magang sebagaimana


dirasionalisasikan secara teoritis di atas dipandang perlu adanya pedomaan atau
panduaan.Pedomaan tersebut tentu saja berguna sebagai titik tolak dan kerangka
acuan bagi pihak-pihak yang mempengaruhi dan di pengaruhi kegiatan magang
tersebut.

B. Tujuan Program Magang

Secara umum program magang bertujuan membentuk wawasan


pengetahuan,keterampilan,dan sikap profesional calonn guru.Namun,Secara
khusus program magang 1 bertujuan membangun landasan jati diri dan
memantapkann kompetensi calon guru melalui kegiatan observasi dan refleksi
seperti tampak bberikut.

1. Observasi terhadap kultur sekolah.


2. Observasi kompentensi guru.
3. Observasi karaktersistik peserta didik.
4. Observasi administrasi guru di sekolah.
5. Observasi proses pembelajaran di kelas.
6. Refleksi terhadap hasil pengamatan atas proses pembelajaran.
C. Manfaat Program Magang Bagi Peserta Magang

Program magang bermanfaat bagi calon guru atau peserta


magang,sekolah sasaran magang,dan prodi PGSD FKIP Universitas Katolik
Indonesia Santu Paulus Ruteng sebagaimana tampak dalam poin-poin berikut
ini.

1. Manfaat Bagi Peserta Magang

a. Peserta magang medapatkan pemahaman dan penghayatan


pengalaman di bidang manajemen dan kultur sekolah.
b. Peserta magang mendapatkan pengalaman melalui pengamatan
terhadap proses membangun kompetensi
pedagogik,kepribadian,dan sosial di sekolah.
c. Peserta magang mendapatkan pengalaman dan penghayatan
melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas.
d. Peserta magang memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan
bekerja secara interdisipliner sehingga dapat memahami adanya
keterkaitan ilmu dengan kondisi nyata di sekolah.
e. Peserta magang memperoleh daya nalar dalam
menelaah,merumuskan dan memecahkan masalah pendidikan di
sekolah.
f. Peserta magang mendapatkan kesempatan untuk berperan sebagai
motivator, fasilitator, dinamisator, dan problem solver di sekolah.
2. Manfaat Bagi Sekolah Sasaran Magang
a. Sekolah sasaran menciptakan kerja sama yang saling
menguntungkan dengan prodi PGSD FKIP Universitas Katolik
Indonesia St. Paulus Ruteng.
b. Sekolah sasaran memperoleh kesempatan untuk ikut dalam
menyiapkan calon guru yang professional.
c. Sekolah sasaran mendapatkan bantuan pemikiran dan tenaga dalam
merencanakan dan melaksanakan pengembangan sekolah.

3. Manfaat bagi prodi PGSD FKIP Universitas Katolik Indonesia St.


Paulus Ruteng
a. Prodi mendapatkan masukan yang berguna untuk
menyempurnakan kurikulum yang sejalan dengan kebutuhan
lapangan.
b. Prodi menciptakan relasi yang harmonis dengan sekolahsekolah
sasaran magang.
BAB II

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG

A. Pengamatan Keadaan dan Kultur Sekolah


1. Visi, Misi, Dan Tujuan Sekolah
1.1 Visi
Berdasarkan iman dan taqwa, SDK KA Redong berprestasi serta
sukses dalam program wajib belajar pendidikan dasar.
1.2 Misi
a. Meningkatkan kedisiplinan disegala bidang.
b. Melaksanakan PBM PAIKEM
c. Meningkatkan profesi guru melalui KKG atau Diklat.
d. Menanamkan nilai-nilai spiritual dan sosial serta nilai budaya
melalui ekstrakulikuler.
e. Meningkatkan pendidikan berkarakter dan ramah anak.
f. Meningkatkan peran serta kegiatan keagamaan.
g. Membuka hubungan kerja sama kondusif dengan instansi terkait.
h. Menciptakan lingkungan yang ramah dan asri.
2. Tujuan
a. Kedisiplinan warga sekolah mencapai 82%
b. Nilai mata pelajaran US kewenangan provinsi melebihi standar
0,50
c. Pserta didik kejenjang lebih tinggi meningkat 12%
d. Mengenal sekurang-kurangnya 2 kesenian NTT
e. Jumlah siswa aktif dalam kegiatan kerohanian meningkat 22%
f. Jumlah siswa tertib membuang sampah meningkat 27%
g. Jumlah siswa yang menunjukan sikap sosial kurang baik menurun
5%
3. Kurikulum Sekolah
Kurikulum yang diterapkan di sekolah ini masih ada kaitannya
dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Akan tetapi
penerapanya lebih pada penggunaan kurikulum 2013.
4. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi dilembaga ini dirancang berdasarkan susunan
kedudukan dari yang tertinggi atau yang biasa disebut sebagai
pimpinan lembaga, hingga pada susunan yang tekecil yaitu pembagian
guru kelas untuk setiap kelas, mulai dari kelas I-VI.
5. Standar Operasional Prosedur (SOP) Sekolah
Standar operasional prosedur ini sudah diterapkan dilembaga, akan
tetapi SOP ini tidak dipublikasikan dengan cara dipajang di dinding
ruang kerja guru seperti halnya prangkat kerja yang lain. Disini kami
hanya diberikan penjelasan singkat berkaitan dengan SOP ini oleh
kepala sekolah.
6. Tata Tertib Sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan kami, bahwa dilembaga ini terdapat
tata tertib sekolah. Tata tertib ini dibuat dengan tujuan agar guru dan
siswa bisa beerjasama yang baik dalam mempertahankan nama baik
lembaga. Hal ini dapat dilihat dari cara guru memberikan arahan
kepada siswa-siswinya pada saat apel pagi dilapangan sekolah.
7. Kode Etik Guru dan Pegawai
Berdasarkan hasil pengamatan kami, kode etik guru dan pegawai
yang diterapkan dilembaga ini merupakan bentuk partisipasi dan
kepedulian guru terhadap sesama guru, guru dan siswa, ataupun guru
dengan masyarakat sekitar.
8. Kegiatan Rutin Sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan kami berkaitan dengan kegiatan
rutin sekolah ini, bahwa pada setiap hari senin lembaga ini
mengadakan apel upacara bendera secara resmi. Bahkan bukan cuma
hari senin saja lembaga ini menjalankan apel pagi, melainkan juga
pada hari efektif lainnya namun tidak secara resmi.
9. Kegiatan Keagamaan untuk Anak Didik.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, bahwa setiap pagi di hari
efektif sebelum KBM dimulai di dalam kelas, selalu di awali dengan
kegiatan baris-berbaris yang dilakukan dengan tujuan agar semua
warga di lembaga ini bisa mengikuti apel pagi, setelah itu berdoa dan
membaca alkitab.
10. Kegiatan pengembangan diri.
Berdasrkan hasil pengamatan kami dilembaga ini terdapat berbagai
macam bentuk kegiatan pengembangan diri, seperti salah satunya yaitu
kegiatan seni. Kegiatan ini dilakukan oleh siswa dilembaga ini dengan
tujuan agar bisa mengembangkan bakat dan potensi yang mereka
miliki.kegiatan seni ini berupa permainan yang dilakukan sambil
bernyanyi.
11. Piket Harian
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dilembaga ini
bahwa, adapun pembagian tugas piket harian bagi guru-guru di SDK
KA Redong ini. Jadwal piket ini dibuat agar adanya tugas tamahan
bagi guru selain mendidik. Tugas ini dilakukan oleh guru piket agar
memimpin anak didik dipagi hari saat berbaris dilapangan sekolah,
sampai dengan jam pulang sekolah.
12. Komunikasi, Relasi, dan Kerjasama Antar Warga Sekolah.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, bahwa hubungan komunikasi
antar sesama guru maupun guru bersama siswanya sangatlah harmonis.
Hal ini dapat dilihat dari cara berkomunikasi yang dilakukan di dalam
lembaga ini dengan sangat sopan dan santun.
Adapun relasi yang begitu baik antar warga sekolah. Seperti halnya
relasi itu sendiri yang berarti hubungan, maka dapat dikatakan bahwa
hubungan yang harmonis antar warga sekolah merupakan bentuk
kedekatan yang timbul dari diri seseorang baik itu guru maupun
siswanya, terhadap sesame warga sekolah. Dengan begitu kontak
komunikasi antar warga sekolah dilembaga tersebut akan lebih
harmonis, sehingga bisa menjadikan suasana dilembaga tersebut
menjadi harmonis.
Dilembaga ini juga terdapat kerja sama yang begitu besar baik itu
guru dengan guru, guru dengan siswa,ataupun siswa dengan siswa di
sekolah. Berbagai aktifitas yang dilakukan lembaga dalam mencapai
prestasi sekolah, itu pasti akan melibatkan guru dan siswa.

B. Pengamatan Kompetensi Guru.


1. Pemilihan Metode Pembelajaran.
Berdasarkan materi yang disampaikan oleh guru kepada siswanya,
bahwa pemilihan metode yang dilakukan oeh guru pelajaran itu sudah
sesuai dengan topik yang akan dijelaskan, sehingga penyampaian
materi yang dijalankan oleh guru pelajaran dapat berjalan secara
teratur dan terarah, dengan begitu daya tangkap siswa terkait materi
yang dijelaskan itu baik.
2. Penggunaan Media.
Berdasarkan metode yang dipilih oleh guru, berkaitan dengan
keterampilan dalam penggunaan media, disini guru banyak
menggunakan cara-cara konkret yang bisa dengan mudah membuat
siswanya mengerti. Dengan adanya penggunaan media konkrit seperti
yang dilakukan guru di dalam kelas ini, maka proses pembelajaran ini
akan berjalan dengan baik dan menimbulkan suasana belajaran yang
menyenangkan bagi siswa di dalam kelas.
3. Pengelolaan Kelas.
Berdasarkan hasil pengamatan kami berkaitan dengan cara guru
mengelola kelasnya, disini guru cendrung lebih nyaman mengelolah
kelasnya dengan cara menata posisi duduk dari siswa-siswinya
membentuk huruf U. Cara yang dilakukan guru ini dibuat agar siswa-
siswinya bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Disisi lain hal utama
yang mendasari guru menata kelasnya membentuk huruf U yaitu agar
guru bisa memantau siswanya selama proses pembelajaran
berlangsung.
4. Antusiasme Guru dalam Pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan kami beraitan dengan bagaimana
antusiasme guru dalam pembelajaran yaitu guru selalu memberikan
dorongan kepada siswa agar bisa terus bersemangat dalam mengikuti
pelajaran dan mencermati betul apa yang disampaikan oleh guru di
depan kelas, dengan begitu siswa dapat menciptakan suasana belajar
yang menarik.
5. Keterampilan Guru Melakukan Evaluasi
Berdasarkan hasil pengamatan kami berkaitan dengan keterampilan
yang dilakukan oleh guru dalam melakukan evaluasi yaitu setelah guru
menyampaikan materi ajar kepada siswa di dalam kelas, kemudian
guru mencoba memberikan bebagai contoh soal berkaitan dengan
materi yang sudah dijelaskan. Setelah itu gurupun mencoba
memberikan soal latihan kepada siswanya untuk dikerjakan saat jam
pelajaran berlangsung. Setelah semua siswa mengerjakan soal tersebut
guru mulai memeriksa hasil kerja mereka lalu memberikan nilai.
6. Penguasaan Materi
Berdasarkan hasil pengamatan kami berkaitan dengan penguasaan
materi dari guru pelajaran dikelas bahwa, segala penyajian materi yang
dibuat oleh guru pelajaran ini sudah dikuasai luar kepala.sehingga
selama proses pembelajaran berlangsug tidak ada kendala berkaitan
dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Dengan demikian
siswa juga bisa mengkuti pelajaran dengan baik.

7. Keteraturan Penyampaian Materi.


Berdasarkan hasil pengamatan kami bekaitan dengan keteraturan
penyampaian materi bahwa, guru pelajaran yang akan menyampaikan
materi kepada siswa dikelas, itu sudah mempersiapkan dirinya dengan
matang. Hal ini dapat dilihat dari elengkapan bahan ajar dari guru
pelajaran tersebut. Seperti contohnya RPP, dengan adanya RPP yang
disiapkan oleh guru pelajaran, maka proses penyampaian materi
kepada siswa dikelas akan berjalan dengan baik dan teratur sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran di RPP.
8. Penggunaan Contoh yang Kontekstual.

Untuk menerapkan pembelajaran kontekstual terlebih dahulu harus


memahami dasar teori pembelajaran. Hal tersebut akan memudahkan
proses pembelajaran, sehingga guru bisa mngetahui bagaimana cara
menerapkan pembelajaran kontekstual dalam setiap mata pelajaran,
dengan begitu proses pembelajaran menjadi baik sesuai apa yang ingin
di capai oleh guru dan siswa.

9. Kualitas Instrument Evaluasi.


Berdasarkan hasil pengamatan kami berkaitan dengan kualitas
instrumen evaluasi yaitu penyediaan instrumen evaluasi yang dibuat
oleh guru untuk siswa sangatlah lengkap, yang didalamnya mencakup
pemberian evaluasi pembelajaran kognitif,afektif,dan psikomotor.
Dengan begitu pemberian nilai yang diaukan oeh guru dapat dilakukan
dari berbagai aspek.
10. Kemampuan Berkomunikasi dengan Siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, bahwa dalam menyampaikan
materi ajar kepada siswa, guru juga memiliki cara yang baik dalam
memberikan materi kepada siswa. Sehingga kemampuan
berkomunikasi antara guru dengan siswanya dapat berjalan dengan
baik dan santun.
11. Kemampuan Berkomunikasi dengan Guru Lain.
Dilembaga ini guru dengan sesamanya juga memiliki tata cara
berkomunikasi yang baik. Seperti pada saat kami melakukan
pengamatan bersama di dalam kelas IV, pada saat itu guru dari kelas
B
IV datang ke kelas pengamatan kami dengan tujuan meminta
pertolongan guru kelas IVA untuk membantunya memberikan contoh
cara yang baik melatih anak didik yang kesulitan membaca suku kata.
12. Penggunaan ICT
Berdasarkan hasil pengamatan kami, bahwa selama proses
pembelajaran berlangsung didalam kelas, guru tidak menggunakan
ICT, sebagai media pembelajaran.
13. Prilaku Empati Terhadap Siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, bahwa dalam proses
pembelajaran di dalam kelas, guru selalu menujukan sikap peduli atau
empati terhadap siswanya terlebih sama siswa yang kurang mampu
atau memiliki keterbatasan.
14. Keteladanan dalam Prilaku dan Tutur Kata.
Berdasarkan hasil pengamatan kami berkaitan dengan keteladanan
dalam prilaku dan tutur kata yang ditunjukan oleh guru didalam kelas,
bahwa guru sangat bijak dalam berprilaku dan tutur kata terhadap
siswanya di dalam kelas.

c. Pengamatan Karakteristik Siswa

1. Keadaan Fisik dalam Mengikuti Pelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan kami berkaitan dengan keadaan


fisik siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu; siswa didalam kelas
empat sangat aktif mengikuti proses pembelajaran terlebih sat guru
menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.

2. Rasa Ingin Tahu untuk Belajar

Berdasarkan hasil pengamatan kami siswa memiliki komitmen


yang tinggi dalam pelajaran,dimana siswa begitu antusias dalam
menyampaian pertanyaan berkaitan dengan materi yang belum di
pahami.

3. Partisipasi didalam Kelas

Berdasarkan hasi pengamatan kami siswa begitu berpartisipasi


dalam menjawab pertanyaan ataupun menanyakan kepada guru selama
pembelajaran berlangsung.

4. Sikap dalam merespon guru atau teman yang sedang berbicara

Berdasarkan hasil pengamatan kami sikap siswa dalam merespon


guru atau teman yang lagi bicara sangatlah baik dan menghargai. Hal
ini dapat kita lihat melalui cara siswa menjaga ketertiban didalam kelas
saat guru memberikan penjelasan materi ajar . Apalagi jika ada teman
yang mengajukan pendapatnya sesama ataupun kepada guru di depan
kelas.

5. Permasalahan yang ditemukan didalam diri siswa

Berdasarkan hasil pengamatan kami, adapun berbagai masalah


yang dialami siswa;
 Siswa kurang mandiri dalam belajar, dalam arti tunggu disuruh
oleh guru.
 Siswa belum mampu membaca secara cepat.
 Siswa belum bisa menulis secara benar dan tepat.
D. Penamatan Administrasi Guru di Sekolah

1. Kalender Pendidikan
Berdasarkan hasil pengamatan kami, lembaga ini juga memiliki
kalender pendidikan yang digunakan guru untuk melihat hari-hari
yang akan melaksanakan proses belajar mengajar dengan efektif
sesuai dengan yang ditetapkan dari dinas pendidikan.
2. Program Semester.
Hampir disemua lembaga memiliki program semester yang dibuat
oleh guru kelas atau guru mata pelajaran. Program semester ini dibuat
agar guru bisa mengetahui satuan waktu yang digunakan untuk
menyelenggarakan program pendidikan.
3. Program Tahunan.
Berkaitan dengan ketersediaan program tahunan dilembaga ini, bahwa
program tahunan sudah diterapkan dilembaga ini. Program ini dibuat
dengan tujuan agar adanya rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun untuk bisa mencapai tujuan (SK/KD) yang telah ditetapkan.
Penetapan alokasi waktu ini diperlukan agar seluruh kompetensi dasar
yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.
4. Memiliki Silabus
Dilembaga ini sudah diterapkan silabus. Silabus ini dibuat sebagai
satuan rencana pembelajaran pada sekelompok matapelajaran tertentu
yang mencakup standar kmpetensi dasar, materi pokok atau
pmbelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, alokasi waktu,
penilaian dan sumber/bahan/alat belajar.
5. Analisis SK/KD
Berkaitan dengan analisis SK/KD yang dibuat oleh guru dilembaga
ini, bahwa analisis SK/KD ini merupakan panduan atau pedoman bagi
guru pelajaran untuk melihat secara keseluruhan bagaimana SK/KD
ini bisa dicapai.
6. Prosedur Penilaian
Setiap guru kelas atau guru pelajaran dilembaga ini memiliki prosedur
penilaian. Prosedur ini dibuat oleh guru agar bisa memberikan nilai
kepada objek yang akan dinilai sehingga memperoleh nilai yang
maksimal.
7. RPP
Dilembaga ini setiap guru wajib memiliki RPP. RPP ini merupakan
panduan ajar yang dibuat oleh guru sebelum memulai pembelajaran.
8. KKM
KKM ini dibuat oleh guru agar mengetahui kriteria paling rendah
untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
9. Jurnal/agenda guru
Jurnal atau agenda guru ini digunakan untuk mengetahui apakah guru
pelajaran masuk atau tidak didalam kelas, dan materi apa yang
diajarkan kepada siswa itu diisi dalam jurnal tersebut.
10. Buku Presensi
Buku ini dipakai untuk mendata kehadiran dan ketidak hadiran dari
setiap siswa dalam kelas.
11. Daftar Nilai
Setiap guru kelas dilembaga ini memiliki hasil data nilai dari setiap
siswanya didalam kelas. Daftar nilai ini dibuat agar mengetahui
kemampuan belajar siswa yang dapat dicapai.
12. Buku Pegangan
Setiap guru mata pelajaran dilembaga ini wajib memiliki buku
pegangan. Buku ini berguna untuk menambah wawasan guru dalam
menyampaikan materi ajar kepada siswa.
13. Bahan Ajar
Setiap RPP yang dibuat oleh guru terdapat lampiran bahan ajar
dibagian belakang susunan RPP. Bahan ajar inilah yang memudahkan
guru menyampaikan materi kepada siswanya dikelas, karena bahan
ajar ini berisi rangkuman materi pokok yang singkat,jelas,dan padat.
14. Kisi-kisi Soal.
Setiap guru dilembaga ini wajib membuat kisi-kisi soal. Kisi-kisi ini
berisi ruang lingkup dan isi materi yang akan diuji. Dengan dibuatnya
kisi-kisi ini, maka guru akan lebih mudah untuk menyusun soal yang
akan menguji kemampuan pemahaman siswa.
15. Kartu Soal
Setelah membuat kisi-kisi soal,selanjutnya guru dilembaga ini
membuat kartu soal. Kartu soal ini merupakan penerjemahan dari kisi-
kisi soal. Kartu soal ini berisi rumusan soal-soal yang akan dijadikan
sebagai alat evaluasi guru untuk siswa.
16. Analisis Hasil Ulangan
Dilembaga ini terdapat analisis hasil ulangan yang dibuat oleh guru.
Akan tetapi sejalan dengan tugas yang kami laksanakan dilembaga
ini,dilaksanakan pada awal semester, maka untuk memperoleh
data pengamatan tentang analisis hasil ulangan ini sangatlah tidak cukup.
Hal ini dikarenakan pada saat itu guru belum membuat analisis hasil
ulangan yang disebabkan oleh belum berjalannya tes ulangan bagi
siswa dikelas.
17. Memiliki Program Remedial
Berdasarkan hasil pengamatan kami, program remedial dilembaga ini
tidak dipakai oleh semua guru, melainkan hanya sebagian guru
mata pelajaran saja.
18. Program Pengayaan
Berdasarkan hasil pengamatan kami, program pengayaan ini
dilakukan guru dengan cara menerapkan pendekatan individu.
Pendekatan ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar dapat
merangsang kreaktifitas siswa secara mandiri.
19. Kumpulan Soal/Bank Soal.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, bank soal ini dibuat oleh guru
dengan mengacu pada proses pengumpulan soal-soal, serta
pemantauan dan penyimpanannya dengan informasi yang terkait,
sehingga guru dengan mudah menyusun soal-soal.
20. Penelitian Tindakan Kelas.

Berdasarkan hasil pengamatan kami, penelitian tindakan kelas ini


tidak diterapkan dilembaga SDK KA Redong.

E.Pengamatan Pembelajaran di Kelas

1. Guru Memepersiapkan Siswa Sebelum Memulai Kegiatan Pembelajaran

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru selalu mempertanyakan


pemahaman siswa tentang materi sebelumnya agar wawasan siswa lebih
meningkat.

2. Guru Membuka Pembelajaran Di Kelas


Dalam membuka pembelajaran di kelas, guru tidak meminta kepada siswa untuk
berdoa karena di sekolah ini, setiap pagi selalu doa bersama di lapangan sekolah
dan guru langsung memulai Kegiatan Belajar Mengajar.
3. Guru Memfokuskan Perhatian Anak Pada Saat Pembukaan
Pada saat pembukaan KBM guru selalu memperhatikan siswa supaya kegiatan
pembelajarannya berjalan dengan lancar dan kondusif.
4. Guru Melaksanakan Kegiatan Apersepsi
5. Kesiapan Siswa Mengikuti Pembelajaran
Dari hasil pengamatan kami di SDK Ka Redong, Sebelum pelajaran berlangsung,
semua siswa menyiapakan perlengkapan yang berkaitan pembelajran seperti buku
tulis, balpoint, buku paket, dan lain-lain. Dalam proses pemelajaran yang kami
amati selama berada di tempat magang, kami bisa menilai bahwa siswa/i di
sekolah ini menyiapkan segala seuatu yang berkaitan dengan pembelajaran.
Sebelum pembelajaran dimulai, guru bertanya tentang materi yang mau diajarkan.
Menyiapkan segala sesuatu untuk mengefektifkan kegiatan belajar mengajar
(KBM) yang sedang berlangsung. Tetapi masih ada siswa/i yang tidak
mempersiapkan diri untuk kegiatan berlangsung.
6.Respon Anak Pada Saat Awal Pembelajaran Di Kelas
Hasil pengamatan kami, siswa begitu antusias pada saat awal pembelajaran,
dimana kesiapan mereka begitu semagat, sehingga pemebelajaran tidak tersendat
(berjalan dengan lancar).
7. Respon Anak Terhadap Kegiatan Pemfokusan Pada Saat Pembukaan
Hasil pengamatan kami,siswa begitu kosentrasi dalam KBM,di mana keinginan
belajar mereka dapat dilihat dalam pembelajaran yang sedang berlangsung.
8. Respon Anak Terhadap Guru Dalam Kegiatan Apersepsi
Berdasarakan hasil pengamatan kami,antara siswa dan guru memiliki
keserasian,di mana siswa bertanya tentang materi yang belum mereka paham.
9. Guru Menguasai Ragam Metode
Setelah kami amati dalam proses pembelajaran di dalam ruangan kelas, ternyata
masih ada siswa yang kurang kosentrasi disaat proses KBM berlangsung. Dilihat
dari faktanya, presentasi siswa yang perhatian terhadap KBM disini masih lebih
tinggi daripada siswa yang tidak kosentrasi. Dalam melaksanakan magang, kami
menemukan bahwa setiap guru yang mengajarkan materi kepada siswa ternyata
mempunyai strateginya masing-masing. Kenapa demikian, karena di sekolah ini
semua guru mengajarkan materinya dengan menggunakan methodenya sendiri
sehingga siswa bisa mmahami materinya. Kami melihat methode dan strategi
yang dipakai oleh guru-guru di SDK Ka Redong ternyata efektive.
10.Guru Mengaitkan Tema Pembelajaran Dengan Pengetahuan Lain Yang
Relevan
Di sini guru tidak hanya mengajarkan materi yang ada pada buku peganganya
,tetapi guru mengaitkan pengetahuan lain yang sesuai dengan tema pembelajaran.
11. Guru Mengaitkan Tema Pembelajaran Dengan Pengetahuan Lain Yang
Relevan
Di sini guru tidak hanya mengajarkan materi yang ada pada buku peganganya
,tetapi guru mengaitkan pengetahuan lain yang sesuai dengan tema pembelajaran.
12. Guru Memantau Kemajuan Belajar Siswa Pada Saat Kegiatan
Pembelajaran
Hasil pengamatan kami,dapat dilihat dari keseharian siswa yaitu guru tetap
memantau siswa dari dalam dan luar ruangan agar siswa tetap pada
posisinya.dalam arti siswa tetap pada posisi belajar(siswa tetap tenang dalam
ruangan,tidak mengganggu teman lainnya).
13.Aktivitas Siswa Pada Saat Pembelajaraan
Dalam proses pembelajran, aktifitas yang sering dilakukan oleh siswa adalah
diskusi, dan menulis jawaban pertanyaan dari guru. Berdasarkan hasil pengamatan
kami di SDK Ka Redong, siswa bisa memahami materi dengan kehidupan sehari-
hari, karena disaat guru memberikan contoh kalimat, pasti kalimatnya yang
berkaitan dengan aktifitas mereka setiap hari.
14. Respon Siswa Terhadap Guru Pada Saat Mengaitkan Tema Dengan
Pengetahuan Lain Yang Relevan
Hasil pengamatan kami,siswa begitu kosentrasi dalam KBM,di mana keinginan
belajar mereka dapat dilihat dalam pembelajaran yang sedang berlangsung,di
mana siswa begitu antusias pada saat awal pembelajaran, dimana kesiapan mereka
begitu semagat, sehingga pemebelajaran tidak tersendat (berjalan dengan lancar).
15. Respon Siswa Terhadap Guru Pada Saat Mengaitkan Kegiatan Tema
Dengan Kehidupan Sehari Hari
Di sini guru tidak hanya mengajarkan materi yang ada pada buku peganganya,
tetapi guru mengaitkan pengetahuan lain yang sesuai dengan tema pembelajaran
agar siswa lebih paham pada mata pelajaran tersebut.
16. Respon Siswa Terhadap Guru Pada Saat Memantau Kemajuaan Belajar
Siswa
Berdasarakan hasil pengamatan kami, setelah guru memantau proses belajar
siswa, siswa sangat tertib karena siswa sangatalah takut pada guru maka dari itu
siswa tetap pada posisi belajar.
17. Respon Siwa Dalam Menanggapi Atau Menjawab Pertanyaan Guru
Setelah siswa mendengar penjelasan dari guru, siswapun begitu antusias untuk
mendalami penjelasan tersebut, dimana siwa begitu teliti dalam mengikuti pelajar
tersebut

18. Respon Siswa Dalam Menanggapi atau Menjawab Pertanyaan Siswa


Lain
Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, siswa-siswi
SDK Ka Redong kurang menanggapi satu sama lain, khususnya dalam aktivitas
bertanya dan ataupun menjawab pertanyaan sesamanya. Hal tersebut seperti
ditemukan di kelas V, siswanya tidak saling bertanya dan menyanggah. Proses
seperti ini tentunya menjadi perhatian khusus dari pengamat untuk bagaimana
membangun kelas yang aktif yang lebih melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
19. Guru Melakukan Umpan Balik
Berdasarkan hasil pengamatan kami,setelah guru menjelaskan materi ajarnya,guru
menanyakan kepada muridnya tentang materi yang ia ajarkan.Hal ini agar
wawasan siswa ataupun siswi apa yang mereka dengar.
20.Guru melakukan refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan kami,setelah guru menjelaskan materi poko
ajar,guru menyampaikan satu dua kata untuk pertemuan selanjutnya dalam arti
persiapan meteri untuk pertemuan berikutnya.
21.Guru melakukan tindak lanjut untuk mengarahkan kegiatan berikutnya
Berdasarkan hasil penelitian kami,setelah pertemuan jam pelajaran selesai,guru
memberikan kritik dan saran pada sisa ataupun siswi agar kedepannya dapat lebih
baik lagi.
22.Respon siswa terhadap guru pada saat melakukan umpan balik
Berdasarkan hasil pengamatan kami,tanggapan dari siswa terhadap guru sangatlah
cepat,di mana siswa dengan cepat memahami pertanyaan dari guru,kalaupun
mereka tidak mengerti lansung memeka lansung bertanya kepada guru tentang apa
yang guru tanyakan.
23.Respon siswa terhadap guru pada saat guru melakukan refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan kami,setelah guru melakukan refleksi pada
pertemuan hari itu,siswa dengan semangat dan siap untuk pertemuan
selanjutya.Dengan kata lain memahami apa yang sudah di sampaikan gurunya
pada pertemuan tersebut.
24.Respon siswa terhadap guru pada saat guru mengarahkan kegiatan
berikutnya
Berdasarkan hasil pengamatan kami,setelah guru mengarahkan untuk pertemuan
berikutnya,siswa lansung mengerti/paham tentang apa yang mereka lakukan pada
pertemuan berikutnya,hal ini kami temukan di kelas V1.
F.Refleksi hasil pengamatan
1. Pengalaman Yang Di Peroleh Selama Magang 1
Setelah kami melaksanakan pengamatan selama 2 minggu di SDK Ka
Redong yang dimulai sejak tanggal 29 Juli-10 Agustus 2019 maka kami
membuat sebuah refleksi untuk hasil pengamatan. Secara umum, refleksi saya
tentang sekolah ini adalah SDK Ka Redong merupakan sekolah dasar yang
merupakan salah satu sekolah dasar yang sangat unggul untuk menciptakan
siswa-siswi yang cerdas, kreatif, dan inisiatif. Selain itu visi, misi dan tujuan
dari sekolah ini sangat jelas.
Oleh karena itu, usaha atau program kerja dari kepala sekolah maupun
guru-guru harus lebih maksimal yaitu untuk meningkatkan visi, misi dan
tujuan tersebut. Secara khusus, Refleksi guru mempersiapkan siswa untuk
belajar,Refleksi saya untuk kegiatan/proses pembelajaran adalah guru-guru di
sekolah ini sudah sangat kompoten dalam memberikan materi pengajaran
tetapi keaktivan dan motivasi dari diri siswa sendiri yang masih belum cukup.
materi sebelumnya. Bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh siswa
mengingat materi yang sudah diajarkan. Saya setuju kalau sebelum pelajaran
dimulai harus diawali dengan pertanyaan materi sebelumnya. Refleksi
pembelajaran runtut, Saya merefleksikan, gruru Bahsa Inggris di sekolah ini
mengajarkan materi secara runtut, bertujuan untuk membantu siswa dalam
belajar karena pembelajaran runtut materinya saling berkaitan. Sehingga
semua siswa dapat memahami materi yang satu dengan yang lain.
Melaksanakan pembelajaran secara kontekstual,
Reflaksi saya, guru mengajar sesuai konteks dimana ia berada dan guru
selalu mengajarkan materi tergantung dilihat dari konteksnya. Memanfaat
sumber belajar dalam pembelajaran, Refleksi dari saya, sekolah sudah
menyiapkan sumber belajar yaitu buku untuk menunjang ilmu pengetahuan
terhadap siswa. Guru disini sudah menggunakan sumber belajar tersebut.
Tetapi kalau misalnya masih ada siswa yang belum memahami materi berarti
dia tidak belajar sampai di rumah.
Mengaitkan materi baru dengan pengetahuan siswa sebelumya, Hasil
pengamatan kami sebelum pelajaran dimulai guru selalu bertanya berkaitan

2. Perbedaan kopetensi guru di lembaga tempat magang dengan


seharusnya yang dimiliki
Banyak hal yang kami temukan berkaitan dengan Kompetensi sosial guru
mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan
tenaga kependidikan, dan guru mampu berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar. saya mengamati
kompetensi sosial guru Bahasa Inggris di sekolah ini sangat nampak sekali
dan patut dicontohi oleh peserta didik.

3. Kompetensi yang diperoleh untuk di pelajari dan dikembangkan agar


memiliki kesiapan dalam melaksanakan tugas sebagai guru
matematika
4. Proses pembelajaran disekolah dasar yang ideal
Dalam proses pembelajran, aktifitas yang sering dilakukan oleh siswa
adalah diskusi, dan menulis jawaban pertanyaan dari guru. Berdasarkan hasil
pengamatan saya di SDK Ka Redong,siswa bisa memahami materi dengan
kehidupan sehari-hari, karena disaat guru memberikan contoh kalimat, pasti
kalimatnya yang berkaitan dengan aktifitas mereka setiap hari.
5. Saran untuk perbaikan penyelenggaraan pendidikan di tempat
magang
Dari hasil kegiatan magang yang telah dilaksanakan, beberapa saran
yang dapat saya berikan yaitu: Sebagai calon guru yang profesional
mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggung
jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di
Sekolah yang dituju.  Mahasiswa Magang sebaiknya ikut terlibat dalam
membangun sekolah, misalnya: ikut berpartisipasi membantu guru atau
karyawan dalam melakukan sebuah tugas atau pekerjaan.

.
BAB 111

KESIMPILAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari kegiatan Magang 1 yang dilaksanakan di SDK Ka Redong selama 2


minggu yaitu dimulai sejak tanggal 29 Juli-10 Agustus 2019, dapat di simpulkan
bahwa proses belajar mengajar di SDK Ka Redong cukup baik. kami dapat
merasakan dan memahami betapa sulitnya menjadi seorang Guru yang
Profesional. Karena, guru yang professional adalah guru yang mampu mengelola
kelas dengan baik sehing kegiatan KBM berjalan dengan lancar. Kami juga dapat
mengenal kondisi fisik, proses belajar mengajar, dan keadaan yang sebernarnya di
sekolah ini. Saya langsung dapat merasakan bagaiamana berhadapan dengan
siswa dalam kelas.

Setelah melaksanakan kegiatan magang ini, kami mendapatkan pengetahuan


yang baru untuk situasi dan kondisi lingkungan di sekolah dasar, cara menghadapi
berbagai masalah yang terjadi dalam kelas, dan lain sebagainya. Maka dari itu
saya berharap semoga hasil dari kegiatan Magang 1 ini dapat berguna bagi kami
ketika berada di lingkunngan sekolah nantinya.

B.Saran
Selama kegiatan magang 1, kami menyadari bahwa masih ada data yang belum
bisa didapatkan secarara maksimal. Sebagai calon guru yang profesional
mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggung
jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di sekolah
yang dituju.
Dari pengalaman magang 1 ini kami menyadari bahwa menjadi guru yang
profesional tidaklah mudah, untuk itu kami akan mengutip kesalahan kami selama
proses magang 1, karena kesalahan membuat kami memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi atau lebih giat lagi.

Anda mungkin juga menyukai