KABUPATEN : MANGGARRAI
Oleh
N NAMA NPM
O
1. MARIA F.N KEKO 16.31.3200
2. THERESIA PETUNG 16.31.3245
3. STEFANUS S. HASAN 18.31.3174
4. YOHANES J. ALBEYTRIK 17.31.3200
Disetujui,
NIDN : ………………………….
Disahkan,
Puji syukur kami panjatan kepada Tuhan yang Maha Esa atas penyertaan
dan bimbingan-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Magang 1
ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya usulan dan saran yang bisa
membantu untuk melengkapi laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
PENGESAHAN
PRAKATA
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan…………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bingkai pikiran seperti di atas,proses belajar yang dialami calon guru
juga dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang di hadapinya.selain itu
perkembangan kemampuan calon guru turut ditentukan oleh lingkungan sosial
dan kultural di sekitarnya.Dari konteks sosiokultural di sekitar,yaitu dari para
guru dan siswa di sekolah dengan segala perilaku dan kondisinya,calon guru
mengalami pembelajaran yang lebih nyata yang tentu saja sangat berguna bagi
pembentukan jati dirinya sebagai guru kelak.
1. Kalender Pendidikan
Berdasarkan hasil pengamatan kami, lembaga ini juga memiliki
kalender pendidikan yang digunakan guru untuk melihat hari-hari
yang akan melaksanakan proses belajar mengajar dengan efektif
sesuai dengan yang ditetapkan dari dinas pendidikan.
2. Program Semester.
Hampir disemua lembaga memiliki program semester yang dibuat
oleh guru kelas atau guru mata pelajaran. Program semester ini dibuat
agar guru bisa mengetahui satuan waktu yang digunakan untuk
menyelenggarakan program pendidikan.
3. Program Tahunan.
Berkaitan dengan ketersediaan program tahunan dilembaga ini, bahwa
program tahunan sudah diterapkan dilembaga ini. Program ini dibuat
dengan tujuan agar adanya rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun untuk bisa mencapai tujuan (SK/KD) yang telah ditetapkan.
Penetapan alokasi waktu ini diperlukan agar seluruh kompetensi dasar
yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.
4. Memiliki Silabus
Dilembaga ini sudah diterapkan silabus. Silabus ini dibuat sebagai
satuan rencana pembelajaran pada sekelompok matapelajaran tertentu
yang mencakup standar kmpetensi dasar, materi pokok atau
pmbelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, alokasi waktu,
penilaian dan sumber/bahan/alat belajar.
5. Analisis SK/KD
Berkaitan dengan analisis SK/KD yang dibuat oleh guru dilembaga
ini, bahwa analisis SK/KD ini merupakan panduan atau pedoman bagi
guru pelajaran untuk melihat secara keseluruhan bagaimana SK/KD
ini bisa dicapai.
6. Prosedur Penilaian
Setiap guru kelas atau guru pelajaran dilembaga ini memiliki prosedur
penilaian. Prosedur ini dibuat oleh guru agar bisa memberikan nilai
kepada objek yang akan dinilai sehingga memperoleh nilai yang
maksimal.
7. RPP
Dilembaga ini setiap guru wajib memiliki RPP. RPP ini merupakan
panduan ajar yang dibuat oleh guru sebelum memulai pembelajaran.
8. KKM
KKM ini dibuat oleh guru agar mengetahui kriteria paling rendah
untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
9. Jurnal/agenda guru
Jurnal atau agenda guru ini digunakan untuk mengetahui apakah guru
pelajaran masuk atau tidak didalam kelas, dan materi apa yang
diajarkan kepada siswa itu diisi dalam jurnal tersebut.
10. Buku Presensi
Buku ini dipakai untuk mendata kehadiran dan ketidak hadiran dari
setiap siswa dalam kelas.
11. Daftar Nilai
Setiap guru kelas dilembaga ini memiliki hasil data nilai dari setiap
siswanya didalam kelas. Daftar nilai ini dibuat agar mengetahui
kemampuan belajar siswa yang dapat dicapai.
12. Buku Pegangan
Setiap guru mata pelajaran dilembaga ini wajib memiliki buku
pegangan. Buku ini berguna untuk menambah wawasan guru dalam
menyampaikan materi ajar kepada siswa.
13. Bahan Ajar
Setiap RPP yang dibuat oleh guru terdapat lampiran bahan ajar
dibagian belakang susunan RPP. Bahan ajar inilah yang memudahkan
guru menyampaikan materi kepada siswanya dikelas, karena bahan
ajar ini berisi rangkuman materi pokok yang singkat,jelas,dan padat.
14. Kisi-kisi Soal.
Setiap guru dilembaga ini wajib membuat kisi-kisi soal. Kisi-kisi ini
berisi ruang lingkup dan isi materi yang akan diuji. Dengan dibuatnya
kisi-kisi ini, maka guru akan lebih mudah untuk menyusun soal yang
akan menguji kemampuan pemahaman siswa.
15. Kartu Soal
Setelah membuat kisi-kisi soal,selanjutnya guru dilembaga ini
membuat kartu soal. Kartu soal ini merupakan penerjemahan dari kisi-
kisi soal. Kartu soal ini berisi rumusan soal-soal yang akan dijadikan
sebagai alat evaluasi guru untuk siswa.
16. Analisis Hasil Ulangan
Dilembaga ini terdapat analisis hasil ulangan yang dibuat oleh guru.
Akan tetapi sejalan dengan tugas yang kami laksanakan dilembaga
ini,dilaksanakan pada awal semester, maka untuk memperoleh
data pengamatan tentang analisis hasil ulangan ini sangatlah tidak cukup.
Hal ini dikarenakan pada saat itu guru belum membuat analisis hasil
ulangan yang disebabkan oleh belum berjalannya tes ulangan bagi
siswa dikelas.
17. Memiliki Program Remedial
Berdasarkan hasil pengamatan kami, program remedial dilembaga ini
tidak dipakai oleh semua guru, melainkan hanya sebagian guru
mata pelajaran saja.
18. Program Pengayaan
Berdasarkan hasil pengamatan kami, program pengayaan ini
dilakukan guru dengan cara menerapkan pendekatan individu.
Pendekatan ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar dapat
merangsang kreaktifitas siswa secara mandiri.
19. Kumpulan Soal/Bank Soal.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, bank soal ini dibuat oleh guru
dengan mengacu pada proses pengumpulan soal-soal, serta
pemantauan dan penyimpanannya dengan informasi yang terkait,
sehingga guru dengan mudah menyusun soal-soal.
20. Penelitian Tindakan Kelas.
.
BAB 111
A.Kesimpulan
B.Saran
Selama kegiatan magang 1, kami menyadari bahwa masih ada data yang belum
bisa didapatkan secarara maksimal. Sebagai calon guru yang profesional
mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggung
jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di sekolah
yang dituju.
Dari pengalaman magang 1 ini kami menyadari bahwa menjadi guru yang
profesional tidaklah mudah, untuk itu kami akan mengutip kesalahan kami selama
proses magang 1, karena kesalahan membuat kami memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi atau lebih giat lagi.