12 G 2012 Phi - Pn.tpi
12 G 2012 Phi - Pn.tpi
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
1putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N
a
Nomor : 12 / G / 2012 / PHI.PN.TPI
si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang
memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam Tingkat
do
Pertama,
gu telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
-----------------------------------------------------------------------------------------
In
A
JIMMI S. MARPAUNG, Pekerjaan Karyawan PT. UNISEM, Bertempat Tinggal di Perum
ah
lik
Sagulung Permai Blok A No. 63 Batu Aji - Batam, yang dalam hal
ini diwakili oleh kuasa hukumnya bernama : IWAN RUMIANTO,
am
ub
LEM SPSI PT. UNISEM, beralamat di jalan S. Parman Kav. 201,
Batamindo Industrial Park Muka Kuning Batam Telp. 0770-611888,
ep
k
si
dibawah Nomor : 82 / SK / III / 2012 tanggal 01 Maret 2012,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ;
ne
ng
Lawan
do
gu
PT. UNISEM Batam, Berkedudukan di jalan S. Parman Kav. 201, Batamindo Industrial Park
Muka Kuning Batam Telp. 0770-611888, dalam hal ini diwakili oleh :
In
A
lik
ub
TERGUGAT ;
ep
ah
-------------------------------------------------------------------------------------
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
2putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Setelah membaca surat-surat dalam perkara ini ; -------------------------------
si
Setelah mendengar kedua belah pihak ; ------------------------------------------
Setelah melihat bukti-bukti para pihak ; -----------------------------------------
ne
ng
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
do
gu
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 28 Februari 2012
yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
In
A
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjungpinang pada tanggal 28 Februari 2012
dengan Register Nomor . 12 / G / 2012 / PHI. PN.TPI telah mengajukan hal-hal sebagai berikut :
ah
----------------------
lik
1 Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat mempunyai hubungan hukum, Penggugat adalah
am
ub
pekerja / buruh dan Tergugat adalah pemberi Kerja, dan antara Penggugat dan Tergugat ada
peraturan ketenagakerjaan yang mengatur tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak.
ep
k
2 Bahwa Penggugat telah bekerja di PT Unisem Batam sejak tanggal 28 Oktober 1997.
ah
R
3 Bahwa Penggugat bekerja di PT Unisem sebagai Senior Teknisi dengan memperoleh
si
imbalan tetap setiap bulannya sebagai berikut :
ne
ng
do
gu
4 Bahwa Penggugat, telah dianggap mengundurkan diri secara sepihak oleh Tergugat per
In
A
tanggal 11 Juni 2011, sesuai dengan surat dari HRD tertanggal 10 Juni 2011 dengan Nomor
Surat d32-828-2011.
ah
lik
5 Bahwa Penggugat sebagai Pekerja, tidak pernah mengajukan surat pengunduran diri secara
tertulis kepada Tergugat.
m
ub
6 Bahwa Penggugat telah dianggap sebagai Pekerja yang bermasalah di perusahaan tapi tidak
ka
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
3putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7 Bahwa atas perselisihan tersebut para pihak telah melakukan perundingan secara bipartit
a
sebanyak 3 (tiga) kali, pada tanggal 20, 27, dan 30 Juni 2011, akan tetapi perundingan
si
tersebut telah gagal menyelesaikan perselisihan secara damai.
ne
ng
8 Bahwa atas perselisihan tersebut para pihak sudah meminta bantuan Mediasi pada Dinas
Tenaga Kerja Kota Batam, dan Mediator telah mengeluarkan Surat Anjuran No. 3503/TK-4/
do
gu
IX/2011, pada tanggal 20 September 2011.
In
A
10 Bahwa Tergugat telah melakukan pemotongan gaji kepada Penggugat selama Penggugat
ah
lik
dianggap bermasalah oleh Tergugat, sebagai bentuk sanksi yang telah dilakukan secara
sepihak oleh Tergugat.
am
ub
11 Bahwa Penggugat tidak pernah menerima Surat Peringatan Tertulis secara patut dari
Tergugat sebagai bentuk pembinaan terhadap Karyawan yang dianggap bermasalah. Hal ini
ep
merupakan bukti bahwa Tergugat telah dengan sengaja tidak melakukan tindakan perbaikan
k
si
12 Bahwa Tergugat sudah tidak membayarkan Hak-Hak Penggugat sebagaimana yang biasa
diterimanya setiap bulan sejak Bulan Juli 2011. Hal ini menunjukan bahwa pihak Tergugat
ne
ng
do
gu
13 Bahwa permasalahan Hubungan Industrial yang terjadi terhadap kedua belah pihak belum
ada penyelesaian sesuai Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
In
A
lik
3). Dalam hal perundingan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) benar-benar tidak
menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutusan hubungan kerja dengan
m
ub
ep
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
4putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2). Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan,
a
baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya.
si
15 Bahwa Tergugat telah memberikan Surat Panggilan Kerja sebanyak 2 (dua) kepada
ne
ng
Penggugat tanggal 30 Mei 2011 dengan Nomor Surat d32-0755-2011 dan tanggal 6 Juni
2011 dengan Nomor Surat d32-0782-2011.
do
gu
16 Bahwa Penggugat telah mengkonfirmasi surat panggilan kerja tersebut pada tanggal 6 Juni
2011 kepada pihak HRD dan diperintahkan untuk bekerja seperti biasa di departemen yang
In
A
bersangkutan. Namun atasan langsung Penggugat di Departemen yang bersangkutan yaitu
Bpk. Nasrudin mengatakan bahwa per masalahan hubungan industrial Penggugat telah
ah
lik
diserahkan ke HRD Departemen.
17 Bahwa hal ini menimbulkan suatu kerancuan karena HRD Manager memberikan Surat
am
ub
Panggilan Kerja, namun Departemen dimana Penggugat seharusnya bekerja sudah tidak
membutuhkannya dan telah menyerahkan segala Hubungan Industrial kepada HRD
ep
k
Departemen.
ah
18 Bahwa Penggugat telah melaksanakan isi dari Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2011-2013,
R
si
Pasal 67 ayat 2c yang berbunyi :
2) Seorang bawahan dalam bekerja wajib :
ne
ng
do
gu
lik
Republik Indonesia.
m
ub
Negeri Tanjung Pinang cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan menetapkan
ep
hari sidang, memanggil para pihak, memeriksa dan mengadili, untuk selanjutnya memutuskan
ah
sebagai berikut :
R
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
5putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2 Menjatuhkan Putusan Sela berupa Perintah kepada Tergugat untuk membayarkan Upah
si
beserta Hak-hak lainnya yang biasa diterima oleh Penggugat.
ne
ng
3 Mempekerjakan kembali Penggugat sebagaimana biasa.
4 Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat dalam pertimbangan amar putusannya memutuskan
do
gu
Penggugat dapat di PHK, maka dalam hal ini Penggugat memohon agar Majelis Hakim
menetapkan Uang Pesangon yang harus dibayarkan oleh Tergugat sesuai dengan ketentuan
In
A
Undang Undang Ketenagakerjaan no:13 tahun 2003 yang meliputi :
A Sedikitnya 2x Uang Pesangon ( 2x Masa Kerja Pekerja) x Upah ( Gaji Pokok + Tunjangan /
ah
lik
Bantuan Tetap yaitu :
am
ub
• 2 x 14 Tahun x Upah Pekerja (Gaji pokok Rp 3.242.000 + Tunjangan Makan Rp 154.000 +
Bantuan Perumahan Rp 1.000.000 ) = 28 x Rp 4.396.000 = Rp 123.088.000,- (Seratus Dua
si
Dua Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).
ne
ng
C 1 x Uang Penggantian Hak (15% x Uang Pesangan dan Uang Penghargaan Masa Kerja),
do
gu
(Dua Puluh Satu Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Ribu Dua Ratus Rupiah).
Sehingga total Uang Pesangon yang harus dibayarkan oleh Tergugat kepada Penggugat Rp
In
A
166.828.200,- (Seratus Enam Puluh Enam Juta Delapan Ratus Dua Puluh Delapan Ribu
Dua Ratus Rupiah).
ah
lik
ub
6 Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada Tergugat.
ep
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
6putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM EKSEPSI :
a
Eksepsi tentang Surat Kuasa Khusus PENGGUGAT cacat hukum karena Surat Kuasa
si
PENGGUGAT Bersifat Umum.
ne
ng
1 Bahwa TERGUGAT membantah dan menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang
dikemukakan PENGGUGAT dalam gugatannya, kecuali yang secara tegas diakui dan
do
gu terbukti kebenarannya dalam persidangan perkara a quo.
2 Bahwa fakta hukum telah terungkap dalam persidangan perkara a quo, terhadap
In
A
Surat Kuasa PENGGUGAT tertanggal 29 Februari 2012 dalam perkara a quo
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang Nomor : 82/SK/III/2012
ah
lik
tanggal 1 Maret 2012, telah menerangkan dengan tegas :
am
ub
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
ERN : 97-10-05103
Nama : Jimmy S Marpaung
ep
k
Alamat Tempat Tinggal : Perum Sagulung Permai Blok A No. 63 Batu Aji - Batam.
ah
si
Departement/Station : Test Departement / TEE PM
ne
ng
do
gu
lik
Demikian surat kuasa ini saya buat tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
m
ub
3 Teguh Mulyono
ah
4 Iwan Ruminto
R
5 Mariadi
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
7putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2 Bahwa atas fakta hukum tersebut diatas, maka jelas dan terang Surat Kuasa Khusus
si
PENGGUGAT tanggal 29 Februari 2012 adalah bersifat umum, karena tidak
disebutkan secara khusus dan konkret pokok dan objek sengketa yang
ne
ng
diperkarakan antara pihak yang berperkara. Paling tidak, menyebutkan jenis
atau masalah perkaranya.
do
gu
3 Bahwa oleh karena PENGGUGAT sama sekali tidak menyebutkan secara khusus dan
konkret pokok dan objek sengketa yang diperkarakan antara pihak yang berperkara,
In
A
sedangkan pada dasarnya objek atau jenis Perselisihan Hubungan Industrial
lik
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Pasal 2 yang menegaskan :
Jenis Perselisihan Hubungan Industrial meliputi :
am
ub
a Perselisihan hak ;
b Perselisihan kepentingan ;
ep
c Perselisihan pemutusan hubungan kerja ; dan
k
si
4 Bahwa disamping hal tersebut diatas, Surat Kuasa Khusus PENGGUGAT tanggal 29
Feb 2012 tersebut juga tidak jelas menyebutkan Kompetensi
ne
ng
Relatif, di Pengadilan Negeri mana kuasa itu dipergunakan mewakili kepentingan pemberi
do
gu
kuasa ;
5 Bahwa pada prinsipnya hukum acara yang berlaku di Pengadilan Hubungan Industrial
In
A
lik
yang menegaskan :
”Hukum acara yang berlaku pada Pengadilan Hubungan Industrial adalah Hukum
m
ub
6 Bahwa atas fakta hukum tersebut diatas, dengan demikian sangat beralasan hukum
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
8putusan.mahkamahagung.go.id
hk
veerklaard), sebab berdasarkan Pasal 123 ayat (1) HIR, surat kuasa yang dijadikan
a
dasar untuk bertindak sebagai kuasa dari PENGGUGAT seharusnya adalah
si
surat kuasa Khusus (bijzondere schriftelijke machtiging), yang mencantumkan
ne
ng
para pihak yang bersengketa serta disebutkan secara konkrit pokok
perselisihannya ;
do
gu
7 Bahwa disamping dasar hukum tersebut diatas, terhadap Surat Kuasa Khusus oleh
Mahkamah Agung RI. telah dimuat melalui Surat Edaran Mahkamah Agung
In
A
yaitu :
ah
A Surat Edaran Mahkamah Agung RI. Nomor : 2 Tahun 1959, tanggal 19 Januari
lik
1959 menegaskan :
am
ub
Surat Kuasa Khusus yang dianggap memenuhi ketentuan Pasal 123 ayat (1) HIR,
yaitu :
ep
k
si
ii menyebutkan identitas dan kedudukan para pihak (sebagai penggugat dan
tergugat ;
ne
ng
iii menyebutkan secara ringkas dan konkret pokok dan objek sengketa yang
diperkarakan antara pihak yang berperkara. Paling tidak, menyebut jenis atau
do
gu
Syarat itu bersifat kumulatif. Salah satu syarat tidak dipenuhi, mengakibatkan:
In
A
lik
kuasa, tidak sah, sehingga gugatan yang ditandatangani kuasa tidak sah.
ub
ep
B Surat Edaran Mahkamah Agung RI. Nomor : 01 Tahun 1971, tanggal 23 Januari
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
9putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Yang berkepentingan dianggap sudah harus mengetahui serta
a
mengindahkan syarat-syarat surat kuasa khusus sebagaimana yang
si
digariskan ketentuan perundang-undangan ;
ne
ng
• Oleh karena itu, apabila ditemukan surat kuasa khusus yang tidak
memenuhi syarat, Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi tidak
do
gu perlu menyempurnakannya berdasarkan SEMA No. 5 Tahun 1962;
C Bahwa SEMA No. 2 Tahun 1959, tanggal 19 Januari 1959 telah dikuatkan oleh
In
A
MAHKAMAH AGUNG RI. melalui SEMA No. 6 Tahun 1994, tanggal 14 Oktober
Tahun 1994, yang pada dasarnya, substansi dan jiwa SEMA ini sama dengan SEMA
ah
lik
No. 2 Tahun 1959 dan No.01 Tahun 1971. Syarat ini bersifat kumulatif. Salah satu
ub
(Dikutip dari buku Hukum Acara Perdata karangan M. Yahya Harahap, SH. Penerbit
Sinar Grafika, Cetakan pertama, April 2005, halaman 15);
ep
k
8 Bahwa dasar juridis tersebut diatas (angka 5, angka 6, angka 7 dan angka 8) telah
ah
pula dikuatkan lagi dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI antara lain:
R
si
A Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 1912
ne
ng
do
gu
lik
ub
”Kuasa Khusus yang hanya menyebut objek perkara, tetapi tidak menyebut pihak yang
hendak digugat, tidak memenuhi syarat formil sebagai surat kuasa khusus, karena
ka
bertentangan dengan ketentuan Pasal 123 ayat (1) HIR (Pasal 147 RBG) dan
ep
SEMA No. 01/1971 (23 Januari 1971), oleh karena itu SuratKkuasa Khusus tersebut
ah
tidak sah“ ;
R
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
10
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
C Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 3410
a
K/Pdt/1983, Tanggal 9 Maret 1985, menegaskan :
si
” surat kuasa yang tidak menyebut pihak yang hendak digugat dan objek perkara, tidak
ne
ng
sah sebagai surat kuasa khusus. Oleh karena itu, gugatan yang diajukan dan
ditandatangani kuasa tidak sah dan gugatan dinyatakan tidak dapat diterima ” ;
do
gu
9 Bahwa oleh karena dalil-dalil eksepsi yang disampaikan oleh TERGUGAT adalah
dalil-dalil yang menyangkut tentang proses beracara di muka persidangan
In
A
perkara a quo, tentunya sesuai hukum
ah
hukum acara Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo terlebih dahulu
lik
mempertimbangkan tentang Surat Kuasa Khusus yang diberikan oleh PENGGUGAT
kepada Para Kuasa Hukum PENGGUGAT dalam perkara a quo ;
am
ub
10 Bahwa oleh karena telah terungkap fakta hukum dengan didasari oleh dasar- dasar
ep
juridis yang kuat dan tidak terbantahkan oleh PENGGUGAT, bahwa Surat Kuasa
k
Khusus PENGGUGAT telah cacat formil karena bertentangan dengan Pasal 123
ah
ayat (1) HIR ; Pasal 147 RBG ; SEMA No. 2 Tahun 1959, tanggal 19 Januari 1959 ;
R
si
SEMA No. 01/1971 tanggal 23 Januari 1971 serta SEMA No. 6 Tahun 1994, tanggal
14 Oktober Tahun 1994 ;
ne
ng
11 Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dan dasar juiridis tersebut diatas, oleh karena
do
gu
sendirinya menjadi batal demi hukum, maka eksepsi TERGUGAT demi hukum
haruslah dikabulkan, dan terhadap seluruh dalil-dalil gugatan PENGGUGAT
ah
lik
demi hukum sudah tidak perlu dipertimbangkan secara lebih jauh, karena
segala perbuatan dan tindakan hukum dari Para Kuasa Hukum PENGGUGAT
m
ub
dalam perkara a quo dengan sendirinya batal demi hukum, yang demikian maka
ka
adalah sah dan sangat berdasarkan hukum Majelis Hakim yang memeriksa dan
ep
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
11
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM POKOK PERKARA
a
R
si
1 Bahwa hal-hal yang termuat dalam eksepsi dianggap termasuk dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara ;
ne
ng
2 Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan
do
gu PENGGUGAT, kecuali yang diakui dan terbukti kebenarannya ;
In
A
sampai dengan angka 3 halaman 1, dan demi hukum PENGGUGAT haruslah
membuktikan dalil-dalilnya tersebut sebab hal
ah
lik
ini didasari atas ketentuan Pasal 163 HIR, Pasal 283 RBG, Pasal 1865 KUHPerdata
am
ub
menegaskan :
”setiap orang yang mengaku mempunyai suatu hak, atau menunjuk suatu peristiwa
untuk meneguhkan haknya itu atau untuk membantah suatu hak orang lain, wajib
ep
k
R
Bahwa dasar hukum tersebut diatas, telah dikuatkan Yurisprusendi Putusan Mahkamah
si
Agung RI. No. 3164 K/Pdt/1983 tanggal 6 Februari 1985 menegaskan:
ne
ng
penggugat merupakan pihak yang dibebani wajib bukti untuk membuktikan dalil
do
gu
lik
ub
Bahwa jika PENGGUGAT tidak dapat membuktikan dalil surat gugatan pada angka 1
sampai dengan angka 3 tersebut, maka sangat berdasarkan hukum Majelis Hakim yang
ka
ep
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
12
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4 Bahwa fakta hukum yang sebenarnya berdasarkan bukti yang sah adalah bahwa
a
PENGGUGAT terhitung sejak tanggal 30 Mei 2011 sampai dengan tanggal 10
si
Juni 2011 sama sekali tidak pernah bekerja di lingkungan perusahaan atau
ne
ng
setidak-tidaknya di lingkungan departemen tempat PENGGUGAT biasa
bekerja sebagaimana mestinya, hal ini dibuktikan dengan:
do
a
gu
Surat Peringatan II (kedua) tanggal 11 November 2010 ;
b Surat Peringatan III (Ketiga) tanggal 01 Februari 2011 ;
In
A
c Surat Panggilan Kerja Pertama, tanggal 30 Mei 2011, Nomor : d32-0755-2011;
d Surat Panggilan Kerja Kedua, tanggal 6 Juni 2011, Nomor : d32-0782-2011;
ah
lik
e Surat Pemberitahuan Dianggap Mengundurkan Diri, tanggal 10 Juni 2011, Nomor :
d32-781-2011;
am
ub
5 Bahwa atas fakta – fakta hukum yang disertai bukti-bukti tersebut diatas, maka jelas,
nyata dan tidak terbantahkan bahwa PENGGUGAT dalil-dalil gugatan
ep
k
dinyatakan ditolak, karena terhitung sejak tanggal 30 Mei 2011 sampai dengan
R
si
tanggal 6 Juni 2011 sama sekali tidak pernah bekerja di lingkungan perusahaan
atau setidak-tidaknya di lingkungan departemen tempat PENGGUGAT biasa
ne
ng
do
gu
adalah sah dan patut menurut hukum bahwa hubungan kerja antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT diputus karena dikualifikasikan mengundurkan diri sesuai
ah
lik
Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2011-2013, Pasal 1 Ayat (14) dan ayat (15)
serta Pasal 72 ayat (1), dikuatkan Undang-undang Nomor : 13 Tahun 2003 Pasal
m
ub
keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil oleh
ep
pengusaha 2 (dus) kali secara patut dan tertulis dapat diputus hubungan kerjanya karena
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
13
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6 Bahwa benar dalam perkara a quo, sebelumnya telah dilakukan perundingan Bipartit
a
dan Mediasi sebagaimana amanat Undang-undang Nomor : 2 tahun 2004, dan dalam
si
perundingan Mediasi telah terungkap fakta hukum yang tidak dapat dibantah oleh
PENGGUGAT bahwa PENGGUGAT benar tidak masuk kerja terhitung sejak tanggal
ne
ng
30 Mei 2011 sampai dengan tanggal 6 Juni 2011 sebagaimana dikuatkan oleh
keterangan saksi NASRUDDIN selaku atasan dari PENGGUGAT, sehingga atas
do
gu fakta hukum tersebut Mediator pada Dinas Tenaga Kerja
In
A
mengeluarkan anjuran yang isinya ”agar pengusaha memberikan hak-hak pekerja berupa
uang pisah dan uang penggantian hak sebagaimana dimaksud Pasal 168 ayat (3) Undang-
ah
lik
undang No. 13 tahun 2003 ”.
7.Bahwa……
am
ub
7 Bahwa atas anjuran dari Mediator Dinas Tenaga Kerja Kota Batam tersebut,
TERGUGAT sepakat untuk menerima anjuran dari dinas tenaga kerja kota Batam,
ep
k
karena Mediator dalam menerbitkan anjuran tersebut telah sesuai dengan fakta dan
ah
penerapan hukumnya ;
R
si
8 Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak dalil PENGGUGAT angka 10 halaman 2
ne
ng
do
TERGUGAT, namun TERGUGAT tetap memberikan upah kepada PENGGUGAT
gu
lik
Section) sama sekali, sehingga pekerja diberikan surat peringatan sampai dengan 3
(tiga) kali, dan surat peringatan tersebut dititipkan kepada HRD karena pekerja tidak
m
ub
berada dilingkungan kerja, sehingga adalah wajar jika Surat Peringatan Tertulis dari
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
14
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atasan PENGGUGAT diberikan kepada HRD TERGUGAT sebagai bukti laporan
a
atasan PENGGUGAT kepada TERGUGAT bahwa PENGGUGAT sama sekali tidak
si
bekerja di perusahaan TERGUGAT;
ne
ng
10 Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT angka 12 halaman 2 demi hukum haruslah
dikesampingkan, hal ini sesuai dengan Azas Hukum Ketenagakerjaan
do
gu ”No Work No Pay ” sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor : 13 Tahun
2003 Pasal 93 ayat (1) menegaskan :
In
” Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan ”.
A
11 Bahwa dalil-dalil gugatan PENGGUGAT angka 13, dan angka 14 demi hukum
ah
lik
haruslah dinyatakan ditolak, karena PENGGUGAT telah salah dalam penerapan
hukumnya, sebab berdasarkan fakta-fakta hukum yang dikuatkan dengan bukti-bukti
am
ub
dan saksi, maka dalam perkara a quo, PENGGUGAT demi hukum telah
dikualifikasikan mengundurkan diri atas perbuatannya yang tidak masuk bekerja
secara berturut-turut terhitung sejak tanggal 30 Mei 2011 sampai dengan tanggal 6
ep
k
si
12 Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak dalil PENGGUGAT angka 17 dan angka
18 halaman 3 sebab jika benar PENGGUGAT mempunyai itikad baik untuk bekerja
ne
ng
do
gu
lik
ub
akan TERGUGAT bukti dalam persidangan perkara a quo, dan dalil PENGGUGAT
ah
tersebut hanya bersifat pembelaan diri guna menutup-nutpi fakta-fakta hukum yang
R
sebenar-benarnya;
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
15
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Berdasarkan uraian hukum tersebut diatas, dari Jawaban TERGUGAT tersebut diatas, jelas
si
dan terang seluruh dalil-dalil gugatan PENGGUGAT telah dapat dipatahkan, sehingga
sepatutnyalah bila Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili perkara ini berkenan demi
ne
ng
hukum menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi :
DALAM EKSEPSI :
do
gu
1 Mengabulkan eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya ;
In
A
2 Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
Veerklaard);
ah
lik
DALAM POKOK PERKARA :
am
ub
1 Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya ;
2 Menyatakan demi hukum hubungan kerja antara TERGUGAT dengan PENGGUGAT
diputus karena dikualifikasikan mengundurkan diri (vide Pasal 168 ayat (1) Undang-
ep
k
si
Atau : Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain,
maka Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, TERGUGAT mohon
ne
ng
do
Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat tersebut, selanjutnya Penggugat mengajukan
gu
Replik pada persidangan tertanggal 13 Juni 2012, kemudian dilanjutkan dengan Tergugat
mengajukan Duplik tertanggal 20 Juni
In
A
2012 ;-------------------------------------------------------------------------------------------
ah
lik
ub
ep
2. Fotocopy Surat Panggilan Kerja Kedua pada Penggugat Nomor : d32-0782-2011 tertanggal
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
16
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Fotocopy Surat Pemberitahuan Dianggap Mengundurkan Diri Penggugat Nomor :
a
d32-828-2011 tertanggal 10 Juni 2011, yang diberi P --------- No.3 ;
si
4. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Oktober 2010, yang diberi tanda dengan P
ne
ng
----------------------------------------------------------------- No.4 ;
5. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Nopember 2010, yang diberi tanda dengan
do
gu
P ----------------------------------------------------------------- No.5 ;
In
A
6. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Desember 2010, yang diberi tanda dengan
P ----------------------------------------------------------------- No.6 ;
ah
lik
7. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Januari 2011, yang diberi tanda dengan P
----------------------------------------------------------------- No.7 ;
am
ub
8. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Februari 2011, yang diberi tanda dengan P
----------------------------------------------------------------- No.8 ;
ep
k
9. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Maret 2011, yang diberi tanda dengan P
ah
R
------------------------------------------------------------------------- No.9 ;
si
10. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan April 2011, yang diberi tanda dengan P
ne
ng
---------------------------------------------------------------------- No.10 ;
do
gu
11. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan May 2011, yang diberi tanda dengan P
------------------------------------------------------------------------ No.11;
In
A
12. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Juni 2011, yang diberi tanda dengan P
---------------------------------------------------------------------- No. 12 ;
ah
lik
13. Fotocopy Kartu Tanda Pengenal Penggugat sebagai Karyawan PT. Unisem Batam, yang
diberi tanda dengan P ---------------------------------------- No.13 ;
m
ub
14. Fotocopy Kartu Tanda Anggota Serikat Pekerja Penggugat di PT. Unisem Batam, yang diberi
ka
ep
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
17
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
15. Fotocopy Kartu Keterangan Pengurus Serikat Kerja PT. Unisem Batam Priode 2010 sampai
a
2013 Nomor : Ket.1430.A/Tk-4/IV/2012 tertanggal 30 April 2012, yang diberi tanda
si
dengan P ---------------------------------------- No.15 ;
ne
ng
Bukti-bukti surat diatas telah dibubuhi materai yang cukup, dan dan Foto copy bukti-
bukti surat tersebut telah pula dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya ;
do
gu
----------------------------------------------------------------------
In
A
telah mengajukan bukti-bukti surat berupa : -----------------------------
ah
1. Fotocopy Surat Peringatan Pertama pada Penggugat Nomor : 63 tertanggal 08 Oktober 2010,
lik
yang diberi tanda T ----------------------------------------------- 1 ;
am
ub
2. Fotocopy Surat Peringatan Kedua pada Penggugat Nomor : 079 tertanggal 29 Nopember
2010, yang diberi tanda T -------------------------------------------- 2 ;
ep
k
si
4. Fotocopy Data Ketidak Hadiran Penggugat dari tanggal 24 Januari 2010 sampai tanggal 01
ne
ng
5. Fotocopy Daftar Hadir (Absensi) Penggugat dari Bulan April 2011 sampai dengan 11 Juni
do
gu
6. Fotocopy Buku Perjanjian Kerja Bersama PT. Unisem Priode 2011 sampai 2013, yang
In
A
lik
Bukti Surat diatas telah dibubuhi materai yang cukup, dan Foto copy bukti-bukti surat tersebut
telah pula dicocokkan dengan aslinya, kecuali surat bukti yang diberi tanda T --- 4 dan T --- 5
m
ub
ep
Menimbang, bahwa atas kesempatan yang diberikan dipersidangan Para Pihak tidak ada
mengajukan saksi ; --------------------------------------------------------
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
18
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa selanjutnya Para Pihak mengajukan Kesimpulannya masing-masing
a
tertanggal 18 Juli 2012 ;---------------------------------------------------
si
Menimbang, bahwa untuk singkatnya segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan yang
ne
ng
tercatat dalam Berita Acara Persidangan pemeriksaan perkara ini seluruhnya dianggap termasuk
dalam putusan ini ; ----------------------------------
do
gu
Menimbang, bahwa akhirnya Para Pihak tidak mengajukan apa-apa lagi dalam
persidangan ini, dan mohon Putusan ; ---------------------------------------------
In
A
TENTANG HUKUMNYA
ah
lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan
tersebut diatas ; --------------------------------------------------
am
ub
DALAM EKSEPSI
ep
k
Menimbang, bahwa Tergugat atas gugatan Penggugat mengajukan Eksepsi dan Jawaban,
ah
bahwa dalam Eksepsinya Tergugat pada pokoknya menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
R
si
---------------------------------------------------------------------
ne
ng
Eksepsi tentang Kuasa Khusus Penggugat cacat hukum karena Surat Kuasa bersifat
Umum ;
do
gu
Yaitu bahwa Surat Kuasa Penggugat tertanggal 29 Februari 2012 dalam perkara a quo terdaftar
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjungpinang No. 82 / SK / III / 2012 tanggal 01 Maret
In
A
2012 bahwa :
ah
1. Tidak menyebutkan secara khusus dan konkret pokok dan objek sengketa yang diperkarakan
lik
antara pihak yang berpekara. Seperti yang disebutkan dalam UU No. 2 tahun 2004 tentang
Peneyelesain Perselisihan Hubungan Industrial pasal 2 (dua), menegaskan :
m
ub
ep
a. Perselisihan Hak,
b. Perselisihan Kepentingan,
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
19
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d. Perselisihan antar SP/SB dalam Satu Perusahaan,
a
R
si
2. Tidak menyebutkan Kompetensi Relative, di Pengadilan Negeri mana Surat Kuasa tersebut
dipergunakan dalam mewakili Pemberi Kuasa ;
ne
ng
Sesuai pasal 57 UU 2 tahun 2004, bahwa : ‘Hukum acara yang berlaku pada Pengadilan
Hubungan Industrial adalah Hukum Acara Perdata yang berlaku pada Peradilan Umum,
do
gu
kecuali diatur secara khusus dalam undang-undang ini;
Sesuai pasal 123 ayat (1) HIR adalah ‘Surat Kuasa yang djidikan dasar untuk bertindak
In
A
sebagai kuasa dari Penggugat seharusnya Surat Kuasa Khusus (bijzondere svhriftelijke
machtiging), yang mencatumkan para pihak yang bersengketa serta disebutkan secara
ah
lik
kongret pokok perselisihannya;
4. Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.2 tahun 1959 tanggal 19 Januari 1959 : Surat Kuasa
am
ub
Khusus yang memenuhi ketentuan pasal 123 ayat (1) HIR, yaitu : ep
i. Menyebutkan Kompetensi Relative, di Pengadilan Negeri mana kuasa itu dipergunakan
k
si
ii Menyebutkan identitas dan kedudukan para pihak (sebagai Penggugat atau Tergugat) ;
ne
ng
iii Menyebutkan secara ringkas dan kongret pokok dan objek sengketa yang diperkarakan
antara pihak yang berperkara. Paling tidak menyebut jenis atau masalah perkaranya,
misalnya warisan atau transaksi jual beli.
do
gu
Syarat itu bersifat komulatif, jika salah satu syarat tidak terpenuhi mengakibatkan :
In
A
lik
sah, sehingga gugatan yang ditandatangani kuasa tidak sah. Bahkan semua tindakan yang
dilakukannya tidak sah dan tidak mengikat, dan gugatan yang diajukan tidak dapat
m
ub
4. Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 01 tahun 71 tanggal 23 Januari 1971, junto SEMA
ep
No. 2 tahun 1959 tanggal 19 Januari 1959 yang telah dikuatkan oleh SEMA No. 6 tahun
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
20
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Yurisprudensi Putusan MA No. 1912-K/Pdt/1984 tanggal 17 Oktober 1985 yaitu
a
menegaskan : ‘Surat Kuasa Khusus yang tidak menyebutkan subjek dan objek, tidak sah
si
sebagai Surat Kuasa Khusus dalam berpekara, sehingga surat masih dianggap bersifat
umum, sehingga tidak dapat dipergunakan didepan sidangPpengadilan untuk menggugat’.
ne
ng
Yang dikuatkan dengan Yurisprudensi Putusan MA No. 3412-K/Pdt/1983 tanggal 24
Agustus 1983, serta Yurisprudensi Putusan MA No. 3410-K/Pdt/1983 tanggal 9 Maret 1985
do
;
gu
Bahwa berdasar fakta-fakta hukum dan dasar juridis tersebut diatas, oleh karena Surat Kuasa
In
A
Khusus Penggugat nyata-nyata cacat hukum karena Surat Kuasa bersifat UMUM dan tidak
memenuhi syarat formil, maka dengan sendirinya menjadi batal demi hukum, maka Eksepsi
ah
lik
Menimbang, bahwa atas Eksepsi/Tangkisan Tergugat tersebut Penggugat melalui kuasa
am
ub
hukumnya telah mengajukan bantahan dalam Repliknya yang pada pokoknya menolak dalil-
dalil Eksepsi Tergugat ; ---------------------------------------
ep
k
Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Tergugat tersebut diatas, Majelis dengan seksama
ah
meneliti dan mengkaji duduk permasalahan Sifat dari Surat Kuasa Khusus menurut Hukum
R
si
adalah sebagai berikut : -------------------------------
ne
ng
1. Sesuai UU No. 2 tahun 2004 yaitu tentang PPHI (Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Idustial) pasal 57 yang menegaskan ‘Hukum Acara yang berlaku pada PHI (Pengadilan
Hubungan Industrial) adalah hukum acara perdata yang berlaku pada Pengadilan dalam
do
gu
lingkungan Peradilan Umum, kecuali diatur secara khusus dalam undang-undang ini ;
In
A
2. Pengertian secara Umum Surat Kuasa, sesuai pasal 1792 KUH Perdata yaitu :’Pemberi
Kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada
ah
seorang lain, yang menerimanya, untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu
lik
urusan’ ;
m
ub
3. Jenis Surat Kuasa ada empat yaitu Kuasa UMUM, Kuasa KHUSUS, Kuasa ISTIMEWA dan
Kuasa PERANTARA ;
ka
ep
Untuk Kuasa KHUSUS (bijzondere schriftelijke machtiging) diatur dalam Pasal 1795 KUH
Perdata menjelaskan ‘pemberian kuasa dapat dilakukan secara khusus yaitu hanya mengenai
ah
satu kepentingan tertentu atau lebih, yang dijelaskan dalam Pasal 123 HIR atau Pasal 147
R
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
21
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
RBg, yang dalam pelaksanaan untuk membedakan Surat Kuasa UMUM dengan Surat Kuasa
a
KHUSUS, telah dikeluarkan beberapa SEMA yang mengatur syarat Surat Kuasa
si
Khusus, yaitu : --------------------------------------------------------------------------------------
ne
ng
a. SEMA No. 2 tahun 1959 tanggal 19 Januari 1959, yaitu : syarat Kuasa Khusus yang
dianggap memenuhi ketentuan pasal 123 ayat (1) HIR, yaitu :
do
gu
i. Menyebutkan kompetensi relative, di PN mana kuasa itu dipergunakan mewakili
kepentingan Pemberi Kuasa ;
In
A
ii. Menyebutkan identitas dan kedudukan para pihak (sebagai Penggugat atau
Tergugat),
ah
lik
iii. Menyebutkan secara ringkas dan kongret pokok dan objek sengketa yang
diperkarakan antara pihak yang berperkara. Paling tidak menyebut jenis atau
am
ub
masalah perkaranya, misalnya warisan atau transaksi jual beli,
Syarat itu bersifat komulatif, jika salah satu syarat tidak terpenuhi mengakibatkan :
ep
k
--------------------------------------------------------------
ah
si
• Dengan sendirinya kedudukan kuasa sebagai pihak formil mewakili pemberi kuasa, tidak
ne
ng
sah, sehingga gugatan yang ditandatangani kuasa tidak sah. Bahkan semua tindakan yang
dilakukannya tidak sah dan tidak mengikat, dan gugatan yang diajukan tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijke veerklaard) ;
do
gu
lik
i. menyebut dengan jelas dan spesifik surat kuasa, untuk berperan di Pengadilan,
ii. menyebut kompetensi relative,
m
ub
ep
4. Penulisan tanggal dalam Surat Kuasa yang seharusnya lebih dahulu diterbit kan dari pada
ah
Surat gugatan, yaitu dalam perkara a quo, Surat Gugatan yang ditandatangani oleh Kuasa
R
Penggugat pada tanggal 28 Februari 2012, tetapi Surat Kuasa ditandatangani pada tanggal 29
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
22
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Februari 2012, hal ini menunjukkan bahwa Surat Gugatan yang dibuat oleh Kuasa Penggugat
a
tidak sah / cacat formil karena pada saat pembuatan Surat Gugatan yaitu pada tanggal 28
si
Februari 2012, Kuasa Penggugat belum mendapat legitimasi sebagai Kuasa yang sah yaitu
ditandatangani pada tanggal 29 Februari 2012 ;
ne
ng
Menimbang, bahwa sebelum Majelis mengkaji dan meneliti terhadap Eksepsi Tergugat
do
gu
terhadap Pengggat, terlebih dahulu Majelis menyampaikan bahwa terhadap perselisihan ini,
Penggugat dengan Tergugat telah melakukan Mediasi di Dinas Tenaga Kerja Kota Batam pada
tgl. 20 September 2011 No : B.3503/TK-4/IX/2011 yang isi Anjurannya adalah :
In
A
------------------------------------
ah
lik
1. Agar pengusaha memberikan hak-hak pekerja berupa uang pisah dan uang penggantian hak
sebagaimana dimaksud pasal 168 ayat (3) undang-undang No. 13 tahun 2003 ;
am
ub
2. Agar masing-masing memberikan tanggapan secara tertulis terhadap anjuran diatas selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah menerima surat ini ; ep
k
Hakim berkesimpulan bahwa, Eksepsi yang di ajukan oleh Kuasa Tergugat dan cukup beralasan
R
si
menurut hukum ; -----------------------------------------
ne
ng
do
gu
kurang teliti, yaitu Surat Gugatan dibuat pada tanggal 28 Februari 2012 dan Surat Kuasa di buat
pada tanggal 29 Februari 2012 ;
In
A
Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim oleh karenannya gugatan
Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat di terima (niet ontvankelijk verklaard) karena Surat
ah
lik
Kuasa bersifat Umum serta Surat Kuasa tidak sah atau cacat formil ;
-----------------------------------------------------------------
m
ub
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima
ka
(Niet Ontvankelijke Veerklard), maka atas bukti-bukti surat yang diajukan oleh Para Pihak
ep
lainnya dipandang terlalu berlebihan kalau harus dipertimbangkan, oleh karenanya bukti-bukti
ah
------------------------------------------------------------------------
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
23
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DALAM POKOK PERKARA.
si
Menimbang, dalam gugatan Penggugat dimohonkan agar Pengadilan Hubungan
ne
ng
Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang menjatuhkan Putusan untuk memerintahkan
Tergugat agar membayar Upah dan seluruh Hak-Hak Penggugat ;
do
-----------------------------------------------------------------------------
gu
Menimbang, bahwa pada dasarnya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
In
A
perkara a quo telah memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk memperbaiki atau
menambah gugatannya, yang pada kenyataannya Penggugat tetap pada Gugatannya ;
ah
lik
-------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan formil serta Surat
am
ub
Kuasa bersifat Umum, sehingga prinsip hukum acara menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijk verklaard) ;
ep
----------------------------------------------------------------------------------
k
ah
Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat tidak dapat diterima, maka perkara a quo
R
si
dalam Pokok Perkara serta semua bukti-bukti lainnya yang diajukan dalam persidangan haruslah
dikesampingkan ; -----------------------------------------
ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena ternyata gugatan tidak dapat diterima, maka biaya yang
do
timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat ; --------
gu
Menimbang, bahwa dengan demikian karena Penggugat ada di pihak yang dikalahkan,
In
A
maka biaya perkara ini dibebankan kepadanya, namun karena nilai gugatannya ditafsir kurang
dari Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) maka berdasarkan ketentuan Pasal 58
ah
lik
Undang-Undang Nomor : 2 Tahun 2004 biaya perkara ini akan dibebankan kepada Negara ;
------------------------------------
m
ub
ep
bersangkutan ; ------------------------------------------
ah
MENGADILI
R
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
24
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DALAM EKSEPSI.
si
• Menerima Eksepsi Tergugat ; --------------------------------------------------------
ne
ng
• Menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Veerklard) ;
------------------------------------------------------------
do
gu
DALAM POKOK PERKARA.
In
A
• Menyatakan bahwa gugatan Penggugat dalam pokok perkara tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijke Veerklard) ; --------------------------------------------
ah
lik
• Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara ; ----------
am
ub
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjungpinang pada hari R A B U tanggal 01
Agustus 2012 oleh : EDI JUNAEDI..SH. MH. selaku Ketua Majelis, Ir. BAMBANG WAHYU
ep
k
WIDODO dan WIDIYONO AGUNG SULISTIYO. ST. masing-masing Hakim Ad Hoc sebagai
ah
Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari ini : R
R
si
A B U, tanggal 08 Agustus 2012 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-
ne
Hakim Anggotatersebut, dan dibantu oleh A L I B A K R I Panitera Pengganti dan dihadiri
ng
do
gu
T. t. d, T. t. d,
In
A
lik
ub
T. t. d,
ka
ep
ALI BAKRI
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24