Anda di halaman 1dari 24

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
1putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N

a
Nomor : 12 / G / 2012 / PHI.PN.TPI

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang
memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam Tingkat

do
Pertama,
gu telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
-----------------------------------------------------------------------------------------

In
A
JIMMI S. MARPAUNG, Pekerjaan Karyawan PT. UNISEM, Bertempat Tinggal di Perum
ah

lik
Sagulung Permai Blok A No. 63 Batu Aji - Batam, yang dalam hal
ini diwakili oleh kuasa hukumnya bernama : IWAN RUMIANTO,
am

TEGUH MULYONO dan MARIADI adalah Pengurus PUK SP

ub
LEM SPSI PT. UNISEM, beralamat di jalan S. Parman Kav. 201,
Batamindo Industrial Park Muka Kuning Batam Telp. 0770-611888,
ep
k

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Februari 2012, yang


ah

terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang


R

si
dibawah Nomor : 82 / SK / III / 2012 tanggal 01 Maret 2012,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ;

ne
ng

Lawan

do
gu

PT. UNISEM Batam, Berkedudukan di jalan S. Parman Kav. 201, Batamindo Industrial Park
Muka Kuning Batam Telp. 0770-611888, dalam hal ini diwakili oleh :
In
A

AL HUJJAH POHAN,SH. Advokat / Pengacara “AL HUJJAH


POHAN, SH & REKAN” berkantor di Komplek Bintang Raya
ah

lik

‘REGATA’ blok A No. 6 Batam Center - Kota Batam, berdasarkan


Surat Kuasa Khusus tanggal 10 April 2012, yang terdaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dibawah Nomor :
m

ub

231 / SK / IV / 2012 tanggal 11 April 2012, selanjutnya disebut :


ka

TERGUGAT ;
ep
ah

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang tersebut ;


R

-------------------------------------------------------------------------------------
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
2putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setelah membaca surat-surat dalam perkara ini ; -------------------------------

si
Setelah mendengar kedua belah pihak ; ------------------------------------------
Setelah melihat bukti-bukti para pihak ; -----------------------------------------

ne
ng
TENTANG DUDUKNYA PERKARA

do
gu
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 28 Februari 2012
yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan

In
A
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjungpinang pada tanggal 28 Februari 2012
dengan Register Nomor . 12 / G / 2012 / PHI. PN.TPI telah mengajukan hal-hal sebagai berikut :
ah

----------------------

lik
1 Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat mempunyai hubungan hukum, Penggugat adalah
am

ub
pekerja / buruh dan Tergugat adalah pemberi Kerja, dan antara Penggugat dan Tergugat ada
peraturan ketenagakerjaan yang mengatur tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak.
ep
k

2 Bahwa Penggugat telah bekerja di PT Unisem Batam sejak tanggal 28 Oktober 1997.
ah

R
3 Bahwa Penggugat bekerja di PT Unisem sebagai Senior Teknisi dengan memperoleh

si
imbalan tetap setiap bulannya sebagai berikut :

ne
ng

A Gaji Pokok = Rp. 3, 242, 000,-


B Tunjangan Makan = Rp. 154, 000,-
C Bantuan Perumahan = Rp. 1, 000, 000,-

do
gu

4 Bahwa Penggugat, telah dianggap mengundurkan diri secara sepihak oleh Tergugat per
In
A

tanggal 11 Juni 2011, sesuai dengan surat dari HRD tertanggal 10 Juni 2011 dengan Nomor
Surat d32-828-2011.
ah

lik

5 Bahwa Penggugat sebagai Pekerja, tidak pernah mengajukan surat pengunduran diri secara
tertulis kepada Tergugat.
m

ub

6 Bahwa Penggugat telah dianggap sebagai Pekerja yang bermasalah di perusahaan tapi tidak
ka

pernah mendapatkan pembinaan dari Tergugat.


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
3putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7 Bahwa atas perselisihan tersebut para pihak telah melakukan perundingan secara bipartit

a
sebanyak 3 (tiga) kali, pada tanggal 20, 27, dan 30 Juni 2011, akan tetapi perundingan

si
tersebut telah gagal menyelesaikan perselisihan secara damai.

ne
ng
8 Bahwa atas perselisihan tersebut para pihak sudah meminta bantuan Mediasi pada Dinas
Tenaga Kerja Kota Batam, dan Mediator telah mengeluarkan Surat Anjuran No. 3503/TK-4/

do
gu
IX/2011, pada tanggal 20 September 2011.

9 Atas Surat Anjuran tersebut Penggugat telah mengirim surat penolakan.

In
A
10 Bahwa Tergugat telah melakukan pemotongan gaji kepada Penggugat selama Penggugat
ah

lik
dianggap bermasalah oleh Tergugat, sebagai bentuk sanksi yang telah dilakukan secara
sepihak oleh Tergugat.
am

ub
11 Bahwa Penggugat tidak pernah menerima Surat Peringatan Tertulis secara patut dari
Tergugat sebagai bentuk pembinaan terhadap Karyawan yang dianggap bermasalah. Hal ini
ep
merupakan bukti bahwa Tergugat telah dengan sengaja tidak melakukan tindakan perbaikan
k

dan pembinaan terhadap Karyawan yang dianggap bermasalah.


ah

si
12 Bahwa Tergugat sudah tidak membayarkan Hak-Hak Penggugat sebagaimana yang biasa
diterimanya setiap bulan sejak Bulan Juli 2011. Hal ini menunjukan bahwa pihak Tergugat

ne
ng

tidak berkeinginan untuk menyelesaikan permasalahan Hubungan Industrial yang terjadi


dengan cara yang patut.

do
gu

13 Bahwa permasalahan Hubungan Industrial yang terjadi terhadap kedua belah pihak belum
ada penyelesaian sesuai Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
In
A

Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 151 ayat 3 yang berbunyi:


ah

lik

3). Dalam hal perundingan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) benar-benar tidak
menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutusan hubungan kerja dengan
m

ub

pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan


hubungan industrial
ka

ep

14 Bahwa berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003


ah

Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 155 ayat 2 yang berbunyi:


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
4putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2). Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan,

a
baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya.

si
15 Bahwa Tergugat telah memberikan Surat Panggilan Kerja sebanyak 2 (dua) kepada

ne
ng
Penggugat tanggal 30 Mei 2011 dengan Nomor Surat d32-0755-2011 dan tanggal 6 Juni
2011 dengan Nomor Surat d32-0782-2011.

do
gu
16 Bahwa Penggugat telah mengkonfirmasi surat panggilan kerja tersebut pada tanggal 6 Juni
2011 kepada pihak HRD dan diperintahkan untuk bekerja seperti biasa di departemen yang

In
A
bersangkutan. Namun atasan langsung Penggugat di Departemen yang bersangkutan yaitu
Bpk. Nasrudin mengatakan bahwa per masalahan hubungan industrial Penggugat telah
ah

lik
diserahkan ke HRD Departemen.

17 Bahwa hal ini menimbulkan suatu kerancuan karena HRD Manager memberikan Surat
am

ub
Panggilan Kerja, namun Departemen dimana Penggugat seharusnya bekerja sudah tidak
membutuhkannya dan telah menyerahkan segala Hubungan Industrial kepada HRD
ep
k

Departemen.
ah

18 Bahwa Penggugat telah melaksanakan isi dari Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2011-2013,
R

si
Pasal 67 ayat 2c yang berbunyi :
2) Seorang bawahan dalam bekerja wajib :

ne
ng

c. Menanyakan hal-hal yang belum jelas sehubungan dengan pekerjaannya.

do
gu

19 Bahwa kemudian berdasarkan keterangan pada butir 11 (Sebelas) s/d 18 (Delapanbelas)


diatas, sangat jelas pihak HRD dan atasan Penggugat telah melakukan suatu permufakatan
atau skenario untuk melakukan PHK secara sepihak terhadap Penggugat dengan cara
In
A

Dianggap Mengundurkan Diri dengan maksud agar perusahaan terhindar dari


kewajibannya terhadap suatu proses PHK yang telah diatur didalam perundang-undangan di
ah

lik

Republik Indonesia.
m

ub

Berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan dalam dalil-dalil gugatan Penggugat, mohon


dengan hormat agar Ketua Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial pada Pengadilan
ka

Negeri Tanjung Pinang cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan menetapkan
ep

hari sidang, memanggil para pihak, memeriksa dan mengadili, untuk selanjutnya memutuskan
ah

sebagai berikut :
R

1 Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
5putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Menjatuhkan Putusan Sela berupa Perintah kepada Tergugat untuk membayarkan Upah

si
beserta Hak-hak lainnya yang biasa diterima oleh Penggugat.

ne
ng
3 Mempekerjakan kembali Penggugat sebagaimana biasa.

4 Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat dalam pertimbangan amar putusannya memutuskan

do
gu
Penggugat dapat di PHK, maka dalam hal ini Penggugat memohon agar Majelis Hakim
menetapkan Uang Pesangon yang harus dibayarkan oleh Tergugat sesuai dengan ketentuan

In
A
Undang Undang Ketenagakerjaan no:13 tahun 2003 yang meliputi :

A Sedikitnya 2x Uang Pesangon ( 2x Masa Kerja Pekerja) x Upah ( Gaji Pokok + Tunjangan /
ah

lik
Bantuan Tetap yaitu :
am

ub
• 2 x 14 Tahun x Upah Pekerja (Gaji pokok Rp 3.242.000 + Tunjangan Makan Rp 154.000 +
Bantuan Perumahan Rp 1.000.000 ) = 28 x Rp 4.396.000 = Rp 123.088.000,- (Seratus Dua

Puluh Tiga Juta Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah).


ep
k
ah

B1 x Uang Penghargaan Masa Kerja ( 1 x 5 x Upah), yaitu : 5 x Rp 4.396.000 = Rp 21.980.000,-


R

si
Dua Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).

ne
ng

C 1 x Uang Penggantian Hak (15% x Uang Pesangan dan Uang Penghargaan Masa Kerja),

yaitu 15% x (Rp 123.088.000 + Rp 21.980.000) = Rp 21.760.200,-

do
gu

(Dua Puluh Satu Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Ribu Dua Ratus Rupiah).

Sehingga total Uang Pesangon yang harus dibayarkan oleh Tergugat kepada Penggugat Rp
In
A

166.828.200,- (Seratus Enam Puluh Enam Juta Delapan Ratus Dua Puluh Delapan Ribu
Dua Ratus Rupiah).
ah

lik

5 Memerintahkan Tergugat tetap membayarkan hak-hak Penggugat selama proses Perselisihan


m

ub

Pemutusan Hubungan Kerja berlangsung, sekalipun ada upaya Hukum Kasasi.


ka

6 Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada Tergugat.
ep

Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan


Jawaban tertanggal 16 Mei 2012 adalah sebagai berikut : -------------
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
6putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM EKSEPSI :

a
Eksepsi tentang Surat Kuasa Khusus PENGGUGAT cacat hukum karena Surat Kuasa

si
PENGGUGAT Bersifat Umum.

ne
ng
1 Bahwa TERGUGAT membantah dan menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang
dikemukakan PENGGUGAT dalam gugatannya, kecuali yang secara tegas diakui dan

do
gu terbukti kebenarannya dalam persidangan perkara a quo.

2 Bahwa fakta hukum telah terungkap dalam persidangan perkara a quo, terhadap

In
A
Surat Kuasa PENGGUGAT tertanggal 29 Februari 2012 dalam perkara a quo
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang Nomor : 82/SK/III/2012
ah

lik
tanggal 1 Maret 2012, telah menerangkan dengan tegas :
am

ub
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
ERN : 97-10-05103
Nama : Jimmy S Marpaung
ep
k

Alamat Tempat Tinggal : Perum Sagulung Permai Blok A No. 63 Batu Aji - Batam.
ah

Karyawan Perusahaan : PT. UNISEM


R

si
Departement/Station : Test Departement / TEE PM

ne
ng

Dengan ini memberi kuasa kepada :


Pengurus Unit Kerja SP-LEM SPSI PT. Unisem Batam
-------------------------------------- K H U S U S ------------------------------------

do
gu

Bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa dalam hal


Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial antara Saya
In
A

sebagai karyawan dengan PT. Unisem.


ah

lik

Demikian surat kuasa ini saya buat tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
m

ub

Batam, 29 Februari 2012


Pemberi Kuasa, Penerima Kuasa,
ka

Jimmy S. Marpaung 1. Syaiful


ep

3 Teguh Mulyono
ah

4 Iwan Ruminto
R

5 Mariadi
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
7putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Bahwa atas fakta hukum tersebut diatas, maka jelas dan terang Surat Kuasa Khusus

si
PENGGUGAT tanggal 29 Februari 2012 adalah bersifat umum, karena tidak
disebutkan secara khusus dan konkret pokok dan objek sengketa yang

ne
ng
diperkarakan antara pihak yang berperkara. Paling tidak, menyebutkan jenis
atau masalah perkaranya.

do
gu
3 Bahwa oleh karena PENGGUGAT sama sekali tidak menyebutkan secara khusus dan
konkret pokok dan objek sengketa yang diperkarakan antara pihak yang berperkara,

In
A
sedangkan pada dasarnya objek atau jenis Perselisihan Hubungan Industrial

telah ditentukan dalam Undang-undang Nomor : 2 Tahun 2004 tentang


ah

lik
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Pasal 2 yang menegaskan :
Jenis Perselisihan Hubungan Industrial meliputi :
am

ub
a Perselisihan hak ;
b Perselisihan kepentingan ;
ep
c Perselisihan pemutusan hubungan kerja ; dan
k

d Perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan.


ah

si
4 Bahwa disamping hal tersebut diatas, Surat Kuasa Khusus PENGGUGAT tanggal 29
Feb 2012 tersebut juga tidak jelas menyebutkan Kompetensi

ne
ng

Relatif, di Pengadilan Negeri mana kuasa itu dipergunakan mewakili kepentingan pemberi

do
gu

kuasa ;

5 Bahwa pada prinsipnya hukum acara yang berlaku di Pengadilan Hubungan Industrial
In
A

adalah Hukum Acara Perdata, sebagaimana amanat Undang-undang Nomor : 2


Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Pasal 57,
ah

lik

yang menegaskan :
”Hukum acara yang berlaku pada Pengadilan Hubungan Industrial adalah Hukum
m

ub

Acara Perdata yang berlaku pada Pengadilan dalam lingkungan Peradilan


ka

Umum, kecuali diatur secara khusus dalam undang-undang ini ”.


ep

6 Bahwa atas fakta hukum tersebut diatas, dengan demikian sangat beralasan hukum
ah

untuk menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
8putusan.mahkamahagung.go.id
hk
veerklaard), sebab berdasarkan Pasal 123 ayat (1) HIR, surat kuasa yang dijadikan

a
dasar untuk bertindak sebagai kuasa dari PENGGUGAT seharusnya adalah

si
surat kuasa Khusus (bijzondere schriftelijke machtiging), yang mencantumkan

ne
ng
para pihak yang bersengketa serta disebutkan secara konkrit pokok
perselisihannya ;

do
gu
7 Bahwa disamping dasar hukum tersebut diatas, terhadap Surat Kuasa Khusus oleh
Mahkamah Agung RI. telah dimuat melalui Surat Edaran Mahkamah Agung

In
A
yaitu :
ah

A Surat Edaran Mahkamah Agung RI. Nomor : 2 Tahun 1959, tanggal 19 Januari

lik
1959 menegaskan :
am

ub
Surat Kuasa Khusus yang dianggap memenuhi ketentuan Pasal 123 ayat (1) HIR,
yaitu :
ep
k

i menyebutkan kompetensi relatif, di PN mana kuasa itu dipergunakan mewakili


ah

kepentingan pemberi kuasa ;


R

si
ii menyebutkan identitas dan kedudukan para pihak (sebagai penggugat dan
tergugat ;

ne
ng

iii menyebutkan secara ringkas dan konkret pokok dan objek sengketa yang
diperkarakan antara pihak yang berperkara. Paling tidak, menyebut jenis atau

do
gu

masalah perkaranya. Misalnya, perkara warisan atau transaksi jual beli.

Syarat itu bersifat kumulatif. Salah satu syarat tidak dipenuhi, mengakibatkan:
In
A

• surat kuasa khusus cacat formil,

• dengan sendirinya kedudukan kuasa sebagai pihak formil mewakili pemberi


ah

lik

kuasa, tidak sah, sehingga gugatan yang ditandatangani kuasa tidak sah.

Bahkan semua tindakan yang dilakukannya tidak sah dan tidak


m

ub

mengikat, dan gugatan yang diajukannya tidak dapat diterima (Niet


Ontvankelijke veerklaard) ;
ka

ep

B Surat Edaran Mahkamah Agung RI. Nomor : 01 Tahun 1971, tanggal 23 Januari
ah

1971, ketentuan pokok SEMA ini, berupa penegasan :


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
9putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Yang berkepentingan dianggap sudah harus mengetahui serta

a
mengindahkan syarat-syarat surat kuasa khusus sebagaimana yang

si
digariskan ketentuan perundang-undangan ;

ne
ng
• Oleh karena itu, apabila ditemukan surat kuasa khusus yang tidak
memenuhi syarat, Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi tidak

do
gu perlu menyempurnakannya berdasarkan SEMA No. 5 Tahun 1962;

C Bahwa SEMA No. 2 Tahun 1959, tanggal 19 Januari 1959 telah dikuatkan oleh

In
A
MAHKAMAH AGUNG RI. melalui SEMA No. 6 Tahun 1994, tanggal 14 Oktober
Tahun 1994, yang pada dasarnya, substansi dan jiwa SEMA ini sama dengan SEMA
ah

lik
No. 2 Tahun 1959 dan No.01 Tahun 1971. Syarat ini bersifat kumulatif. Salah satu

syarat tidak dipenuhi, mengakibatkan kuasa tidak sah.


am

ub
(Dikutip dari buku Hukum Acara Perdata karangan M. Yahya Harahap, SH. Penerbit
Sinar Grafika, Cetakan pertama, April 2005, halaman 15);
ep
k

8 Bahwa dasar juridis tersebut diatas (angka 5, angka 6, angka 7 dan angka 8) telah
ah

pula dikuatkan lagi dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI antara lain:
R

si
A Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 1912

ne
ng

K/Pdt/1984 tanggal 17 Oktober 1985 menegaskan :


”Surat Kuasa Khusus yang tidak menyebut subjek dan objek, tidak sah sebagai surat
kuasa khusus dalam berperkara. Surat Kuasa yang seperti itu, dianggap masih

do
gu

bersifat kuasa umum, sehingga tidak dapat dipergunakan di depan sidang

pengadilan untuk menggugat seseorang” ;


In
A

B Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 3412


ah

lik

K/Pdt/1983, Tanggal 24 Agustus 1983,


menegaskan :
m

ub

”Kuasa Khusus yang hanya menyebut objek perkara, tetapi tidak menyebut pihak yang
hendak digugat, tidak memenuhi syarat formil sebagai surat kuasa khusus, karena
ka

bertentangan dengan ketentuan Pasal 123 ayat (1) HIR (Pasal 147 RBG) dan
ep

SEMA No. 01/1971 (23 Januari 1971), oleh karena itu SuratKkuasa Khusus tersebut
ah

tidak sah“ ;
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
10
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
C Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 3410

a
K/Pdt/1983, Tanggal 9 Maret 1985, menegaskan :

si
” surat kuasa yang tidak menyebut pihak yang hendak digugat dan objek perkara, tidak

ne
ng
sah sebagai surat kuasa khusus. Oleh karena itu, gugatan yang diajukan dan
ditandatangani kuasa tidak sah dan gugatan dinyatakan tidak dapat diterima ” ;

do
gu
9 Bahwa oleh karena dalil-dalil eksepsi yang disampaikan oleh TERGUGAT adalah
dalil-dalil yang menyangkut tentang proses beracara di muka persidangan

In
A
perkara a quo, tentunya sesuai hukum
ah

hukum acara Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo terlebih dahulu

lik
mempertimbangkan tentang Surat Kuasa Khusus yang diberikan oleh PENGGUGAT
kepada Para Kuasa Hukum PENGGUGAT dalam perkara a quo ;
am

ub
10 Bahwa oleh karena telah terungkap fakta hukum dengan didasari oleh dasar- dasar
ep
juridis yang kuat dan tidak terbantahkan oleh PENGGUGAT, bahwa Surat Kuasa
k

Khusus PENGGUGAT telah cacat formil karena bertentangan dengan Pasal 123
ah

ayat (1) HIR ; Pasal 147 RBG ; SEMA No. 2 Tahun 1959, tanggal 19 Januari 1959 ;
R

si
SEMA No. 01/1971 tanggal 23 Januari 1971 serta SEMA No. 6 Tahun 1994, tanggal
14 Oktober Tahun 1994 ;

ne
ng

11 Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dan dasar juiridis tersebut diatas, oleh karena

do
gu

Surat Kuasa Khusus PENGGUGAT yang dipakai untuk mengajukan pemeriksaan


perkara ini sudah nyata – nyata mengandung cacat hukum karena surat kuasa khusus
PENGGUGAT bersifat umum dan tidak memenuhi syarat formil, yang dengan
In
A

sendirinya menjadi batal demi hukum, maka eksepsi TERGUGAT demi hukum
haruslah dikabulkan, dan terhadap seluruh dalil-dalil gugatan PENGGUGAT
ah

lik

demi hukum sudah tidak perlu dipertimbangkan secara lebih jauh, karena
segala perbuatan dan tindakan hukum dari Para Kuasa Hukum PENGGUGAT
m

ub

dalam perkara a quo dengan sendirinya batal demi hukum, yang demikian maka
ka

adalah sah dan sangat berdasarkan hukum Majelis Hakim yang memeriksa dan
ep

mengadili perkara a quo menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima


(Niet Ontvankelijke Veerklaard);
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
11
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM POKOK PERKARA

a
R

si
1 Bahwa hal-hal yang termuat dalam eksepsi dianggap termasuk dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara ;

ne
ng
2 Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan

do
gu PENGGUGAT, kecuali yang diakui dan terbukti kebenarannya ;

3 Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak dalil – dalil PENGGUGAT angka 1

In
A
sampai dengan angka 3 halaman 1, dan demi hukum PENGGUGAT haruslah
membuktikan dalil-dalilnya tersebut sebab hal
ah

lik
ini didasari atas ketentuan Pasal 163 HIR, Pasal 283 RBG, Pasal 1865 KUHPerdata
am

ub
menegaskan :
”setiap orang yang mengaku mempunyai suatu hak, atau menunjuk suatu peristiwa
untuk meneguhkan haknya itu atau untuk membantah suatu hak orang lain, wajib
ep
k

membuktikan adanya hak itu atau kejadian yang dikemukakan itu ”.


ah

R
Bahwa dasar hukum tersebut diatas, telah dikuatkan Yurisprusendi Putusan Mahkamah

si
Agung RI. No. 3164 K/Pdt/1983 tanggal 6 Februari 1985 menegaskan:

ne
ng

” bahwa penggugat ternyata tidak berhasil membuktikan dalil gugatan, padahal

penggugat merupakan pihak yang dibebani wajib bukti untuk membuktikan dalil

do
gu

gugatan tersebut, berarti penggugat gagal membuktikan dalil gugatannya.


Dalam hal pihak penggugat tidak mampu membuktikan dalil gugatannya,
In
A

dianggap berlebihan untuk membebankan dan mempertimbang kan pembuktian


pihak tergugat. Berdasarkan putusan tersebut dalam hal penggugat gagal
ah

lik

membuktikan dalil gugatan yang dibebankan kepadanya, dianggap tidak perlu


lagi membebani Tergugat untuk membukti kan dalil bantahannya ” .
m

ub

Bahwa jika PENGGUGAT tidak dapat membuktikan dalil surat gugatan pada angka 1
sampai dengan angka 3 tersebut, maka sangat berdasarkan hukum Majelis Hakim yang
ka

ep

memeriksa perkara a quo menyatakan menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
12
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4 Bahwa fakta hukum yang sebenarnya berdasarkan bukti yang sah adalah bahwa

a
PENGGUGAT terhitung sejak tanggal 30 Mei 2011 sampai dengan tanggal 10

si
Juni 2011 sama sekali tidak pernah bekerja di lingkungan perusahaan atau

ne
ng
setidak-tidaknya di lingkungan departemen tempat PENGGUGAT biasa
bekerja sebagaimana mestinya, hal ini dibuktikan dengan:

do
a
gu
Surat Peringatan II (kedua) tanggal 11 November 2010 ;
b Surat Peringatan III (Ketiga) tanggal 01 Februari 2011 ;

In
A
c Surat Panggilan Kerja Pertama, tanggal 30 Mei 2011, Nomor : d32-0755-2011;
d Surat Panggilan Kerja Kedua, tanggal 6 Juni 2011, Nomor : d32-0782-2011;
ah

lik
e Surat Pemberitahuan Dianggap Mengundurkan Diri, tanggal 10 Juni 2011, Nomor :
d32-781-2011;
am

ub
5 Bahwa atas fakta – fakta hukum yang disertai bukti-bukti tersebut diatas, maka jelas,
nyata dan tidak terbantahkan bahwa PENGGUGAT dalil-dalil gugatan
ep
k

PENGGUGAT angka 5 halaman 1, angka 6 halaman 2 demi hukum haruslah


ah

dinyatakan ditolak, karena terhitung sejak tanggal 30 Mei 2011 sampai dengan
R

si
tanggal 6 Juni 2011 sama sekali tidak pernah bekerja di lingkungan perusahaan
atau setidak-tidaknya di lingkungan departemen tempat PENGGUGAT biasa

ne
ng

bekerja sebagaimana mestinya, sehingga sangat berdasar kepada PENGGUGAT di


berikan Surat Peringatan II, Surat Peringatan III, Surat Panggilan bekerja I, Surat

do
gu

Panggilan bekerja II , dan Surat Pemberitahuan Dianggap Mengundurkan Diri,


tanggal 10 Juni 2011 sebagaimana tersebut pada point 4 diatas, yang demikian maka
In
A

adalah sah dan patut menurut hukum bahwa hubungan kerja antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT diputus karena dikualifikasikan mengundurkan diri sesuai
ah

lik

Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2011-2013, Pasal 1 Ayat (14) dan ayat (15)
serta Pasal 72 ayat (1), dikuatkan Undang-undang Nomor : 13 Tahun 2003 Pasal
m

ub

168 ayat (1) :


” Pekerja/buruh yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa
ka

keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil oleh
ep

pengusaha 2 (dus) kali secara patut dan tertulis dapat diputus hubungan kerjanya karena
ah

kualifikasi mengundurkan diri ”.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
13
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6 Bahwa benar dalam perkara a quo, sebelumnya telah dilakukan perundingan Bipartit

a
dan Mediasi sebagaimana amanat Undang-undang Nomor : 2 tahun 2004, dan dalam

si
perundingan Mediasi telah terungkap fakta hukum yang tidak dapat dibantah oleh
PENGGUGAT bahwa PENGGUGAT benar tidak masuk kerja terhitung sejak tanggal

ne
ng
30 Mei 2011 sampai dengan tanggal 6 Juni 2011 sebagaimana dikuatkan oleh
keterangan saksi NASRUDDIN selaku atasan dari PENGGUGAT, sehingga atas

do
gu fakta hukum tersebut Mediator pada Dinas Tenaga Kerja

Kota Batam melalui suratnya tanggal 20 September 2011 Nomor : B.3503/TK-4/IX/2011

In
A
mengeluarkan anjuran yang isinya ”agar pengusaha memberikan hak-hak pekerja berupa
uang pisah dan uang penggantian hak sebagaimana dimaksud Pasal 168 ayat (3) Undang-
ah

lik
undang No. 13 tahun 2003 ”.
7.Bahwa……
am

ub
7 Bahwa atas anjuran dari Mediator Dinas Tenaga Kerja Kota Batam tersebut,
TERGUGAT sepakat untuk menerima anjuran dari dinas tenaga kerja kota Batam,
ep
k

karena Mediator dalam menerbitkan anjuran tersebut telah sesuai dengan fakta dan
ah

penerapan hukumnya ;
R

si
8 Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak dalil PENGGUGAT angka 10 halaman 2

ne
ng

sebab tidak benar TERGUGAT melakukan pemotongan gaji PENGGUGAT, justru


sebaliknya meskipun PENGGUGAT nyata-nyata tidak bekerja diperusahaan

do
TERGUGAT, namun TERGUGAT tetap memberikan upah kepada PENGGUGAT
gu

disebabkan ternyata PENGGUGAT dengan akal-akalan telah melakukan pencatatan


absensi seakan-akan PENGGUGAT hadir di perusahaan, akan tetap sesuai keterangan
In
A

Saksi NASRUDDIN selaku atasan TERGUGAT menerangkan bahwa sejak akhir


tahun 2010 PENGGUGAT tidak berada di area kerja (Prefentive Maintenance
ah

lik

Section) sama sekali, sehingga pekerja diberikan surat peringatan sampai dengan 3
(tiga) kali, dan surat peringatan tersebut dititipkan kepada HRD karena pekerja tidak
m

ub

pernah datang ke area kerjanya;


ka

9 Bahwa terhadap dalil PENGGUGAT angka 11 demi hukum haruslah


ep

dikesampingkan, karena logika hukum bagaimana mungkin PENGGUGAT tidak


ah

pernah menerima Surat Peringatan Tertulis, sedangkan PENGGUGAT tidak pernah


R

berada dilingkungan kerja, sehingga adalah wajar jika Surat Peringatan Tertulis dari
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
14
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atasan PENGGUGAT diberikan kepada HRD TERGUGAT sebagai bukti laporan

a
atasan PENGGUGAT kepada TERGUGAT bahwa PENGGUGAT sama sekali tidak

si
bekerja di perusahaan TERGUGAT;

ne
ng
10 Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT angka 12 halaman 2 demi hukum haruslah
dikesampingkan, hal ini sesuai dengan Azas Hukum Ketenagakerjaan

do
gu ”No Work No Pay ” sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor : 13 Tahun
2003 Pasal 93 ayat (1) menegaskan :

In
” Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan ”.
A
11 Bahwa dalil-dalil gugatan PENGGUGAT angka 13, dan angka 14 demi hukum
ah

lik
haruslah dinyatakan ditolak, karena PENGGUGAT telah salah dalam penerapan
hukumnya, sebab berdasarkan fakta-fakta hukum yang dikuatkan dengan bukti-bukti
am

ub
dan saksi, maka dalam perkara a quo, PENGGUGAT demi hukum telah
dikualifikasikan mengundurkan diri atas perbuatannya yang tidak masuk bekerja
secara berturut-turut terhitung sejak tanggal 30 Mei 2011 sampai dengan tanggal 6
ep
k

Juni 2011 meskipun telah dipanggil secara patut dan tertulis ;


ah

si
12 Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak dalil PENGGUGAT angka 17 dan angka
18 halaman 3 sebab jika benar PENGGUGAT mempunyai itikad baik untuk bekerja

ne
ng

dengan TERGUGAT, maka sepatutnyalah PENGGUGAT menanyakan langsung


kepada HRD TERGUGAT tentang Surat Panggilan Kerja dan tidak serta merta

do
gu

langsung berada diruang kerja karena permasalahan PENGGUGAT sudah lingkup


dari HRD Departemen TERGUGAT yang nantinya tentu akan melakukan pembinaan
terlebih dahulu kepada PENGGUGAT, dan oleh karena PENGGUGAT tidak
In
A

menanyakan kepada HRD Departement TERGUGAT maka jelas dan tidak


terbantahkan sikap arogan PENGGUGAT yang memang sudah tidak peduli lagi
ah

lik

dengan Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2011-2013 Pasal 67 ayat 2 c ;


m

ub

13 Bahwa dalil PENGGUGAT angka 19 demi hukum haruslah dikesampingkan sebab


dalil-dalil PENGGUGAT tersebut sudah tidak sesuai dengan fakta hukum yang
ka

sebenar-benarnya terungkap sejak perundingan Bipartit, Mediasi dan hingga nantinya


ep

akan TERGUGAT bukti dalam persidangan perkara a quo, dan dalil PENGGUGAT
ah

tersebut hanya bersifat pembelaan diri guna menutup-nutpi fakta-fakta hukum yang
R

sebenar-benarnya;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
15
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan uraian hukum tersebut diatas, dari Jawaban TERGUGAT tersebut diatas, jelas

si
dan terang seluruh dalil-dalil gugatan PENGGUGAT telah dapat dipatahkan, sehingga
sepatutnyalah bila Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili perkara ini berkenan demi

ne
ng
hukum menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi :

DALAM EKSEPSI :

do
gu
1 Mengabulkan eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya ;

In
A
2 Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
Veerklaard);
ah

lik
DALAM POKOK PERKARA :
am

ub
1 Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya ;
2 Menyatakan demi hukum hubungan kerja antara TERGUGAT dengan PENGGUGAT
diputus karena dikualifikasikan mengundurkan diri (vide Pasal 168 ayat (1) Undang-
ep
k

undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan);


ah

si
Atau : Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain,
maka Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, TERGUGAT mohon

ne
ng

Putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono) ;

do
Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat tersebut, selanjutnya Penggugat mengajukan
gu

Replik pada persidangan tertanggal 13 Juni 2012, kemudian dilanjutkan dengan Tergugat
mengajukan Duplik tertanggal 20 Juni
In
A

2012 ;-------------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

Menimbang, bahwa di persidangan untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat


mengajukan bukti-bukti surat berupa : -----------------------
m

ub

1. Fotocopy Surat Panggilan Kerja Pertama kepada Penggugat Nomor : d32-0755-2011


tertanggal 30 Mei 2011, yang diberi tanda P ---------------- No.1 ;
ka

ep

2. Fotocopy Surat Panggilan Kerja Kedua pada Penggugat Nomor : d32-0782-2011 tertanggal
ah

06 Juni 2011, yang diberi tanda P ---------------------- No.2 ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
16
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Fotocopy Surat Pemberitahuan Dianggap Mengundurkan Diri Penggugat Nomor :

a
d32-828-2011 tertanggal 10 Juni 2011, yang diberi P --------- No.3 ;

si
4. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Oktober 2010, yang diberi tanda dengan P

ne
ng
----------------------------------------------------------------- No.4 ;

5. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Nopember 2010, yang diberi tanda dengan

do
gu
P ----------------------------------------------------------------- No.5 ;

In
A
6. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Desember 2010, yang diberi tanda dengan
P ----------------------------------------------------------------- No.6 ;
ah

lik
7. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Januari 2011, yang diberi tanda dengan P
----------------------------------------------------------------- No.7 ;
am

ub
8. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Februari 2011, yang diberi tanda dengan P
----------------------------------------------------------------- No.8 ;
ep
k

9. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Maret 2011, yang diberi tanda dengan P
ah

R
------------------------------------------------------------------------- No.9 ;

si
10. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan April 2011, yang diberi tanda dengan P

ne
ng

---------------------------------------------------------------------- No.10 ;

do
gu

11. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan May 2011, yang diberi tanda dengan P
------------------------------------------------------------------------ No.11;
In
A

12. Fotocopy Slip Gaji atas nama Penggugat Bulan Juni 2011, yang diberi tanda dengan P
---------------------------------------------------------------------- No. 12 ;
ah

lik

13. Fotocopy Kartu Tanda Pengenal Penggugat sebagai Karyawan PT. Unisem Batam, yang
diberi tanda dengan P ---------------------------------------- No.13 ;
m

ub

14. Fotocopy Kartu Tanda Anggota Serikat Pekerja Penggugat di PT. Unisem Batam, yang diberi
ka

ep

tanda dengan P ---------------------------------------- No.14 ;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
17
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
15. Fotocopy Kartu Keterangan Pengurus Serikat Kerja PT. Unisem Batam Priode 2010 sampai

a
2013 Nomor : Ket.1430.A/Tk-4/IV/2012 tertanggal 30 April 2012, yang diberi tanda

si
dengan P ---------------------------------------- No.15 ;

ne
ng
Bukti-bukti surat diatas telah dibubuhi materai yang cukup, dan dan Foto copy bukti-
bukti surat tersebut telah pula dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya ;

do
gu
----------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa demikian pula Tergugat untuk menguatkan dalil-dalil Jawabannya

In
A
telah mengajukan bukti-bukti surat berupa : -----------------------------
ah

1. Fotocopy Surat Peringatan Pertama pada Penggugat Nomor : 63 tertanggal 08 Oktober 2010,

lik
yang diberi tanda T ----------------------------------------------- 1 ;
am

ub
2. Fotocopy Surat Peringatan Kedua pada Penggugat Nomor : 079 tertanggal 29 Nopember
2010, yang diberi tanda T -------------------------------------------- 2 ;
ep
k

3. Fotocopy Surat Termination Request (Formulir WL 3) tertanggal 01 Februari 2011, yang


ah

diberi tanda T --------------------------------------------------------- 3 ;


R

si
4. Fotocopy Data Ketidak Hadiran Penggugat dari tanggal 24 Januari 2010 sampai tanggal 01

ne
ng

Februari 2011, yang diberi tanda T ----------------------- 4 ;

5. Fotocopy Daftar Hadir (Absensi) Penggugat dari Bulan April 2011 sampai dengan 11 Juni

do
gu

2011, yang diberi tanda T -------------------------------------- 5 ;

6. Fotocopy Buku Perjanjian Kerja Bersama PT. Unisem Priode 2011 sampai 2013, yang
In
A

diberi tanda T --------------------------------------------------------- 6 ;


ah

lik

Bukti Surat diatas telah dibubuhi materai yang cukup, dan Foto copy bukti-bukti surat tersebut
telah pula dicocokkan dengan aslinya, kecuali surat bukti yang diberi tanda T --- 4 dan T --- 5
m

ub

Tergugat tidak dapat memperlihatkan surat aslinya


dipersidangan ;-----------------------------------------------------------------------
ka

ep

Menimbang, bahwa atas kesempatan yang diberikan dipersidangan Para Pihak tidak ada
mengajukan saksi ; --------------------------------------------------------
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
18
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa selanjutnya Para Pihak mengajukan Kesimpulannya masing-masing

a
tertanggal 18 Juli 2012 ;---------------------------------------------------

si
Menimbang, bahwa untuk singkatnya segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan yang

ne
ng
tercatat dalam Berita Acara Persidangan pemeriksaan perkara ini seluruhnya dianggap termasuk
dalam putusan ini ; ----------------------------------

do
gu
Menimbang, bahwa akhirnya Para Pihak tidak mengajukan apa-apa lagi dalam
persidangan ini, dan mohon Putusan ; ---------------------------------------------

In
A
TENTANG HUKUMNYA
ah

lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan
tersebut diatas ; --------------------------------------------------
am

ub
DALAM EKSEPSI
ep
k

Menimbang, bahwa Tergugat atas gugatan Penggugat mengajukan Eksepsi dan Jawaban,
ah

bahwa dalam Eksepsinya Tergugat pada pokoknya menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
R

si
---------------------------------------------------------------------

ne
ng

Eksepsi tentang Kuasa Khusus Penggugat cacat hukum karena Surat Kuasa bersifat

Umum ;

do
gu

Yaitu bahwa Surat Kuasa Penggugat tertanggal 29 Februari 2012 dalam perkara a quo terdaftar
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjungpinang No. 82 / SK / III / 2012 tanggal 01 Maret
In
A

2012 bahwa :
ah

1. Tidak menyebutkan secara khusus dan konkret pokok dan objek sengketa yang diperkarakan
lik

antara pihak yang berpekara. Seperti yang disebutkan dalam UU No. 2 tahun 2004 tentang
Peneyelesain Perselisihan Hubungan Industrial pasal 2 (dua), menegaskan :
m

ub

‘Jenis Perselisihan Hubungan Industrial meliputi’ :


ka

ep

a. Perselisihan Hak,
b. Perselisihan Kepentingan,
ah

c. Perselisihan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
19
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d. Perselisihan antar SP/SB dalam Satu Perusahaan,

a
R

si
2. Tidak menyebutkan Kompetensi Relative, di Pengadilan Negeri mana Surat Kuasa tersebut
dipergunakan dalam mewakili Pemberi Kuasa ;

ne
ng
Sesuai pasal 57 UU 2 tahun 2004, bahwa : ‘Hukum acara yang berlaku pada Pengadilan
Hubungan Industrial adalah Hukum Acara Perdata yang berlaku pada Peradilan Umum,

do
gu
kecuali diatur secara khusus dalam undang-undang ini;
Sesuai pasal 123 ayat (1) HIR adalah ‘Surat Kuasa yang djidikan dasar untuk bertindak

In
A
sebagai kuasa dari Penggugat seharusnya Surat Kuasa Khusus (bijzondere svhriftelijke
machtiging), yang mencatumkan para pihak yang bersengketa serta disebutkan secara
ah

lik
kongret pokok perselisihannya;

4. Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.2 tahun 1959 tanggal 19 Januari 1959 : Surat Kuasa
am

ub
Khusus yang memenuhi ketentuan pasal 123 ayat (1) HIR, yaitu : ep
i. Menyebutkan Kompetensi Relative, di Pengadilan Negeri mana kuasa itu dipergunakan
k

mewakili kepentingan Pemberi Kuasa ;


ah

si
ii Menyebutkan identitas dan kedudukan para pihak (sebagai Penggugat atau Tergugat) ;

ne
ng

iii Menyebutkan secara ringkas dan kongret pokok dan objek sengketa yang diperkarakan
antara pihak yang berperkara. Paling tidak menyebut jenis atau masalah perkaranya,
misalnya warisan atau transaksi jual beli.

do
gu

Syarat itu bersifat komulatif, jika salah satu syarat tidak terpenuhi mengakibatkan :
In
A

• Surat Kuasa Khusus cacat formil ;


• Dengan sendirinya kedudukan kuasa sebagai pihak formil mewakili pemberi kuasa, tidak
ah

lik

sah, sehingga gugatan yang ditandatangani kuasa tidak sah. Bahkan semua tindakan yang
dilakukannya tidak sah dan tidak mengikat, dan gugatan yang diajukan tidak dapat
m

ub

diterima (Niet Ontvankelijke veerklaard) ;


ka

4. Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 01 tahun 71 tanggal 23 Januari 1971, junto SEMA
ep

No. 2 tahun 1959 tanggal 19 Januari 1959 yang telah dikuatkan oleh SEMA No. 6 tahun
ah

1994 tanggal 14 Oktober 1994 ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
20
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Yurisprudensi Putusan MA No. 1912-K/Pdt/1984 tanggal 17 Oktober 1985 yaitu

a
menegaskan : ‘Surat Kuasa Khusus yang tidak menyebutkan subjek dan objek, tidak sah

si
sebagai Surat Kuasa Khusus dalam berpekara, sehingga surat masih dianggap bersifat
umum, sehingga tidak dapat dipergunakan didepan sidangPpengadilan untuk menggugat’.

ne
ng
Yang dikuatkan dengan Yurisprudensi Putusan MA No. 3412-K/Pdt/1983 tanggal 24
Agustus 1983, serta Yurisprudensi Putusan MA No. 3410-K/Pdt/1983 tanggal 9 Maret 1985

do
;
gu
Bahwa berdasar fakta-fakta hukum dan dasar juridis tersebut diatas, oleh karena Surat Kuasa

In
A
Khusus Penggugat nyata-nyata cacat hukum karena Surat Kuasa bersifat UMUM dan tidak
memenuhi syarat formil, maka dengan sendirinya menjadi batal demi hukum, maka Eksepsi
ah

Tergugat demi hukum dikabulkan ; -----

lik
Menimbang, bahwa atas Eksepsi/Tangkisan Tergugat tersebut Penggugat melalui kuasa
am

ub
hukumnya telah mengajukan bantahan dalam Repliknya yang pada pokoknya menolak dalil-
dalil Eksepsi Tergugat ; ---------------------------------------
ep
k

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Tergugat tersebut diatas, Majelis dengan seksama
ah

meneliti dan mengkaji duduk permasalahan Sifat dari Surat Kuasa Khusus menurut Hukum
R

si
adalah sebagai berikut : -------------------------------

ne
ng

1. Sesuai UU No. 2 tahun 2004 yaitu tentang PPHI (Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Idustial) pasal 57 yang menegaskan ‘Hukum Acara yang berlaku pada PHI (Pengadilan
Hubungan Industrial) adalah hukum acara perdata yang berlaku pada Pengadilan dalam

do
gu

lingkungan Peradilan Umum, kecuali diatur secara khusus dalam undang-undang ini ;
In
A

2. Pengertian secara Umum Surat Kuasa, sesuai pasal 1792 KUH Perdata yaitu :’Pemberi
Kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada
ah

seorang lain, yang menerimanya, untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu
lik

urusan’ ;
m

ub

3. Jenis Surat Kuasa ada empat yaitu Kuasa UMUM, Kuasa KHUSUS, Kuasa ISTIMEWA dan
Kuasa PERANTARA ;
ka

ep

Untuk Kuasa KHUSUS (bijzondere schriftelijke machtiging) diatur dalam Pasal 1795 KUH
Perdata menjelaskan ‘pemberian kuasa dapat dilakukan secara khusus yaitu hanya mengenai
ah

satu kepentingan tertentu atau lebih, yang dijelaskan dalam Pasal 123 HIR atau Pasal 147
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
21
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
RBg, yang dalam pelaksanaan untuk membedakan Surat Kuasa UMUM dengan Surat Kuasa

a
KHUSUS, telah dikeluarkan beberapa SEMA yang mengatur syarat Surat Kuasa

si
Khusus, yaitu : --------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
a. SEMA No. 2 tahun 1959 tanggal 19 Januari 1959, yaitu : syarat Kuasa Khusus yang
dianggap memenuhi ketentuan pasal 123 ayat (1) HIR, yaitu :

do
gu
i. Menyebutkan kompetensi relative, di PN mana kuasa itu dipergunakan mewakili
kepentingan Pemberi Kuasa ;

In
A
ii. Menyebutkan identitas dan kedudukan para pihak (sebagai Penggugat atau
Tergugat),
ah

lik
iii. Menyebutkan secara ringkas dan kongret pokok dan objek sengketa yang
diperkarakan antara pihak yang berperkara. Paling tidak menyebut jenis atau
am

ub
masalah perkaranya, misalnya warisan atau transaksi jual beli,

Syarat itu bersifat komulatif, jika salah satu syarat tidak terpenuhi mengakibatkan :
ep
k

--------------------------------------------------------------
ah

• Surat Kuasa khusus cacat formil,


R

si
• Dengan sendirinya kedudukan kuasa sebagai pihak formil mewakili pemberi kuasa, tidak

ne
ng

sah, sehingga gugatan yang ditandatangani kuasa tidak sah. Bahkan semua tindakan yang
dilakukannya tidak sah dan tidak mengikat, dan gugatan yang diajukan tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijke veerklaard) ;

do
gu

b. SEMA No. 5 tahun 1962, tanggal 30 Juli 1962,


In
c. SEMA No. 01 tahun 1971, tanggal 23 Januari 1971,
A

d. SEMA No. 6 tahun 1994, tanggal 14 Oktober 1994, yaitu :


ah

lik

i. menyebut dengan jelas dan spesifik surat kuasa, untuk berperan di Pengadilan,
ii. menyebut kompetensi relative,
m

ub

iii. menyebut identitas dan kedudukan para pihak,


iv. menyebut secara ringkas dan kongret pokok dan objek sengketa yang diperkarakan.
ka

ep

4. Penulisan tanggal dalam Surat Kuasa yang seharusnya lebih dahulu diterbit kan dari pada
ah

Surat gugatan, yaitu dalam perkara a quo, Surat Gugatan yang ditandatangani oleh Kuasa
R

Penggugat pada tanggal 28 Februari 2012, tetapi Surat Kuasa ditandatangani pada tanggal 29
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
22
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Februari 2012, hal ini menunjukkan bahwa Surat Gugatan yang dibuat oleh Kuasa Penggugat

a
tidak sah / cacat formil karena pada saat pembuatan Surat Gugatan yaitu pada tanggal 28

si
Februari 2012, Kuasa Penggugat belum mendapat legitimasi sebagai Kuasa yang sah yaitu
ditandatangani pada tanggal 29 Februari 2012 ;

ne
ng
Menimbang, bahwa sebelum Majelis mengkaji dan meneliti terhadap Eksepsi Tergugat

do
gu
terhadap Pengggat, terlebih dahulu Majelis menyampaikan bahwa terhadap perselisihan ini,
Penggugat dengan Tergugat telah melakukan Mediasi di Dinas Tenaga Kerja Kota Batam pada
tgl. 20 September 2011 No : B.3503/TK-4/IX/2011 yang isi Anjurannya adalah :

In
A
------------------------------------
ah

lik
1. Agar pengusaha memberikan hak-hak pekerja berupa uang pisah dan uang penggantian hak
sebagaimana dimaksud pasal 168 ayat (3) undang-undang No. 13 tahun 2003 ;
am

ub
2. Agar masing-masing memberikan tanggapan secara tertulis terhadap anjuran diatas selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah menerima surat ini ; ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas Majelis


ah

Hakim berkesimpulan bahwa, Eksepsi yang di ajukan oleh Kuasa Tergugat dan cukup beralasan
R

si
menurut hukum ; -----------------------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat mengandung cacat formil karenanya gugatan


Kabur, artinya gugatan tidak jelas karena penulisan tanggal gugatan dengan suar kuasa yang

do
gu

kurang teliti, yaitu Surat Gugatan dibuat pada tanggal 28 Februari 2012 dan Surat Kuasa di buat
pada tanggal 29 Februari 2012 ;
In
A

Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim oleh karenannya gugatan
Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat di terima (niet ontvankelijk verklaard) karena Surat
ah

lik

Kuasa bersifat Umum serta Surat Kuasa tidak sah atau cacat formil ;
-----------------------------------------------------------------
m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima
ka

(Niet Ontvankelijke Veerklard), maka atas bukti-bukti surat yang diajukan oleh Para Pihak
ep

lainnya dipandang terlalu berlebihan kalau harus dipertimbangkan, oleh karenanya bukti-bukti
ah

surat tersebut tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim ;


R

------------------------------------------------------------------------
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
23
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM POKOK PERKARA.

si
Menimbang, dalam gugatan Penggugat dimohonkan agar Pengadilan Hubungan

ne
ng
Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang menjatuhkan Putusan untuk memerintahkan
Tergugat agar membayar Upah dan seluruh Hak-Hak Penggugat ;

do
-----------------------------------------------------------------------------
gu
Menimbang, bahwa pada dasarnya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

In
A
perkara a quo telah memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk memperbaiki atau
menambah gugatannya, yang pada kenyataannya Penggugat tetap pada Gugatannya ;
ah

lik
-------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan formil serta Surat
am

ub
Kuasa bersifat Umum, sehingga prinsip hukum acara menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijk verklaard) ;
ep
----------------------------------------------------------------------------------
k
ah

Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat tidak dapat diterima, maka perkara a quo
R

si
dalam Pokok Perkara serta semua bukti-bukti lainnya yang diajukan dalam persidangan haruslah
dikesampingkan ; -----------------------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena ternyata gugatan tidak dapat diterima, maka biaya yang

do
timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat ; --------
gu

Menimbang, bahwa dengan demikian karena Penggugat ada di pihak yang dikalahkan,
In
A

maka biaya perkara ini dibebankan kepadanya, namun karena nilai gugatannya ditafsir kurang
dari Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) maka berdasarkan ketentuan Pasal 58
ah

lik

Undang-Undang Nomor : 2 Tahun 2004 biaya perkara ini akan dibebankan kepada Negara ;
------------------------------------
m

ub

Mengingat ketentuan pasal-pasal dari Undang-undang Nomor : 13 tahun 2003 dan


Undang-undang Nomor : 2 tahun 2004, serta ketentuan peraturan Perundang-undangan lain yang
ka

ep

bersangkutan ; ------------------------------------------
ah

MENGADILI
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
24
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI.

si
• Menerima Eksepsi Tergugat ; --------------------------------------------------------

ne
ng
• Menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Veerklard) ;
------------------------------------------------------------

do
gu
DALAM POKOK PERKARA.

In
A
• Menyatakan bahwa gugatan Penggugat dalam pokok perkara tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijke Veerklard) ; --------------------------------------------
ah

lik
• Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara ; ----------
am

ub
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjungpinang pada hari R A B U tanggal 01

Agustus 2012 oleh : EDI JUNAEDI..SH. MH. selaku Ketua Majelis, Ir. BAMBANG WAHYU
ep
k

WIDODO dan WIDIYONO AGUNG SULISTIYO. ST. masing-masing Hakim Ad Hoc sebagai
ah

Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari ini : R
R

si
A B U, tanggal 08 Agustus 2012 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-

ne
Hakim Anggotatersebut, dan dibantu oleh A L I B A K R I Panitera Pengganti dan dihadiri
ng

oleh Kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat.--

do
gu

HAKIM HAKIM ANGGOTA , HAKIM KETUA MAJELIS,

T. t. d, T. t. d,
In
A

Ir. BAMBANG WAHYU W. EDI JUNAEDI, SH, MH.


T. t. d,
ah

lik

WIDIYONO AGUNG S. ST.


PANITERA PENGGANTI,
m

ub

T. t. d,
ka

ep

ALI BAKRI
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Anda mungkin juga menyukai