1. Pemaparan data tentang mortalitas dan morbiditas 1. Idem, meliputi keseluruhan data karakteristik deskriptif, di
penyakit dan data kondisi kesehatan lain. tambah karakteristik analitik pada butir-butir berikut.
2. Pemaparan data dalam bentuk tabulasi yang 2. Mengadakan berbagai penelitian menurut metode
tersusun secara stratistis. epidemiologi seperti kohort,case-control,screening test, dan
3. Kompilasi data tabulasi menurut berbagai variable: lain-lain.
Man (groups of men) 3. Mengadakan analisis dan uji infensial dari data yang di teliti.
Place 4. Melakukan analisis untuk mencari korelasi sebab-akibat
Time 5. Mengembangkan pengetahuan dan prosedur penanganan
1. Mengadakan analisis tabulasi tanpa uji inferensial masalah letupan dan endemisitas penyakit dengan cara-cara
dan tanpa membahas hubungan sebab-akibat. yang baru dan lebih operasional.
Pengukuran Epidemiologi
Ukuran – ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas :
1. Insidensi
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu
kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insidensi
suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu
tentang :
• Data tentang jumlah penderita baru.
• Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru(
Population at Risk ).
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
Incidence Rate
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu
tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin
terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
Rumus yang dipergunakan :
Jumlah Penderita Baru
Incidence Rate = Jumlah penduduk yg mungkin terkena Penyakit tersebut × K
pada pertengahan tahun
K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)
Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun : Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1
Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama, maka penghitungan jumlah
penduduk pertengahan tahunnya adalah :
(P1+P2)
2
P1 + {½(P2 – P1)}
3
P1 + X P2
12
Manfaat
Incidence
Rate adalah :
Mengetahui masalah kesehatan yang
dihadapi
Mengetahui Resiko untuk terkena masalah
kesehatan yang dihadapi
Mengetahui beban tugas yang harus
diselenggarakan oleh suatu fasilitas
pelayanan kesehatan.
B. Attack Rate
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut
pada saat yang sama.
Manfaat Attack Rate adalah :
Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit.
Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit
tersebut.
Rumus yang di gunakan:
Adalah : Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan
kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang
pernah terkena penyakit pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu
panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu
Keluarga ).
Rumus yang digunakan :
Yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu
yang bersangkutan. Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit
yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan
Jiwa. Rumus yang digunakan :
Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi
dengan jumlah penduduk pada saat itu. ™ Dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Rumus:
Jml.Penderita lama & baru Saat itu
Point Prevalen Rate= J ml.P e n d u d u k S a at itu
×K
Hubungan Antara Insidensi Dan Prevalensi
Periode yang paling besar resiko kematiannya bagi umat manusia adalah periode
perinatal dan periode setelah usia 60 tahun.
PMR Adalah : Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28
minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7
hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
(WHO, 1981)
Adalah : jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1
tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. ) Manfaat NMR adalah
untuk mengetahui : a) Tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal b) Program
imunisasi c) Pertolongan persalinan d) Penyakit infeksi, terutama Saluran Napas
Bagian Atas.
Rumus
Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari
NMR/AKN = Jumlah lahir hidup pada tahun yg sama
×K
4. INFANT MORTALITY RATE
Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur
kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun
per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. ) Manfaat : ƒ sebagai indicator yg
sensitive terhadap derajat kesehatan
masyarakat. )
Rumus :
Rumus :
Jml.Kematian bayi usia 28 hari s/d 1 tahun
Pasca-neonatal mortality Rate = Jumlah Kelahiran Hidup pada Tahun yg sama × K
7. ANGKA KEMATIAN JANIN
/ANGKA LAHIR MATI
Adalah : jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan
masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. ) Tinggi
rendahnya MMR berkaitan dengan :
a) Social ekonomi
b) Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin dan nifas
c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas.
Rumus:
Jml.Kematian Ibu Hamil,Persalinan & Nifas dlm 1 tahun
MMR= ×K
Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama
9. AGE SPESIFIC MORTALITY RATE (ASMR/ASDR)
a). Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk
bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul
gangguan pada fungsi/struktur dari bagian organisasi atau sistem dari tubuh (Gold
Medical Dictionary).
b). Penyakit adalah suatu keadaan di mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau
terganggu perjalanannya (Van Dale‟s Woordenboek der Nederlandse Tel ).
c). Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan
tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh
(Arrest Hofte Amsterdam).
Dalam usaha-usaha pencegahan dan kontrol yang efektif terhadap penyakit
perlu dipelajari mekanisme interaksi yang terjadi antara agen penyakit, manusia dan
lingkungannya Interaksi ketiganya akan menghasilkan kondisi sehat maupun sakit
pada manusia, selengkapnya dijelaskan sebagai berikut :
a). Interaksi antara agent penyakit dan lingkungan Suatu keadaan terpengaruhnya
agen penyakit secara langsung oleh lingkungan yang menguntungkan agen penyakit.
Terjadi pada saat prapatogenesis suatu penyakit, misalnya viabilitas bakteri terhadap
sinar matahari, stabilitas vitamin yang terkandung dalam sayuran di dalam ruang
pendingin dan penguapan bahan kimia beracun oleh proses pemanasan global.
b). Interaksi antara pejamu (manusia) dan lingkungan Suatu keadaan terpengaruhnya
manusia secara langsung oleh lingkungannya dan terjadi pada saat prapatogenesis
suatu penyakit, misalnya udara dingin, hujan dan kebiasaan membuat dan
menyediakan makanan.
c). Interaksi antara pejamu (manusia) dan agent penyakit Suatu keadaan agen
penyakit yang menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia untuk
menimbulkan respons berupa tanda-tanda dan gejala penyakit, misalnya demam,
perubahan fisiologis jaringan tubuh dan pembentukan kekebalan atau mekanisme
pertahanan tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna,
kecacatan atau kematian.
1) Spektrum Penyakit Menular Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai
manifestasi klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai
komplikasi dan berakhir cacat / meninggal dunia.Akhir dari proses penyakit adalah sembuh,
cacat atau meninggal. Penyembuhan dapat lengkap atau dapat berlangsung jinak (mild) atau
dapat pula dengan gejala sisa yang berat (serve sequele).
2) Infeksi Terselubung (tanpa gejala klinis) Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak
menampakan secara jelas dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat
di diagnosa tanpa cara tertentu seperti tes tuberkolin, kultur tenggorokan, pemeriksaan antibody
dalam tubuh dan lain-lain.
3) Sumber Penularan Merupakan media yang menjadikan suatu penyakit tersebut bisa menyebar
kepada seseorang. Sumber ini meliputi ; Penderita, Pembawa kuman, Binatang sakit, tumbuhan
/ benda, Cara Penularan. Penyakit dapat menyerang seseorang dengan bebarapa cara
diantaranya, Kontak langsung, Melalui udara, Melalui makanan / minuman, Melalui vector,
Keadaan Penderita. Suatu penyebab terjadinya penyakit sangat tergantug pada kondisi tubuh /
imunitas seseorang.
Penyakit menular juga mempunyai beberapa sifat-sifat dalam
penularannya meliputi :
1). Waktu Generasi (Generation Time) Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai
masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit.
2). Kekebalan Kelompok (Herd Immunity) Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan
suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular
tertentu didasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut
3). Angka Serangan (Attack Rate) Angka serangan adalah sejumlah kasus yang berkembang atau
muncul dalam satu satuan waktu tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak
serta memiliki resiko / kerentanan terhadap penyakit tersebut.
3. Mekanisme Penularan Penyakit Menular
1). Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian cukup tinggi.
2). Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat,
walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama.
3). Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat
mewabah yang menimbulkan kerugian materi. Ketiga kelompok penyakit tersebut
diatas dapat dijelaskan pada gambar berikut ini :
Penyebaran Karakteristik Manifestasi klinik Dari tiga Jenis Penyakit Menular
Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik
Contoh : tuberkulosa
Lebih banyak dengan gejala klinis
Contoh : campak
Penyakit yang umumnya berakhir dengan kematian
Contoh : rabies Tanpa gejala Gejala ringan Gejala sedang Gejala berat
Fatal
Berdasarkan media penularannya, penyakit menular dibedakan atas beberapa sumber penularan
terdiri atas :
a). Mosquito borne disease ; Malaria, DBD, yellow fever, virus encephalitis. b). Louse
borne disease ; Epidemic tifus fever.
c). Flea borne dosease ; Pes, tifus murin.
d) . Mite borne disease ; Tsutsugamushi, dll.
e). Tick borne disease ; Spotted fever, epidemic relapsing fever.
f) . Oleh serangga lain ; Sunfly fever, lesmaniasis, barthonellosis (lalat hlebotobus),
trypanosomiasis (lalat tsetse di Afrika).
3. Berdasarkan etiologi (kausa) Berdasarkan etiologi penyakit dibedaan menjadi: • Penyakit menular
• Penyakit tidak menular
4. Berdasarkan Durasi :
• Penyakit akut : < 2 minggu
• Sub akut/Sub kronik
• Penyakit kronik: > 3 bulan
5. Berdasarkan Agent biologic Biological agents = microorganism
• Virus
• Bacteria
• Protozoa
• Fungus
• Helminthes
• Others form of microorganism
6. Berdasarkan Agent Non biologic
• Physics
• Nutrition
• Chemical
• etc
7. Berdasarkan Spektrum Penyakit Menular
a). Lebih banyak tanpa gejala klinik yang jelas contohnya : tuberculosis dan
poliomyelitis
b). Lebih banyak dengan gejala klinik jelas contohnya: measles dan varicella
c). Penyakit menular yang bersifat fatal yang umumnya berakhir dengan kematian
contohnya : Rabies dan Tetanus neonatorum
2. STATISTIKA KESEHATAN
Manfaat dan peranan statistik adalah membantu pars pengelola dan pelaksana
program KB-Kes khususnya dalam mengambil keputusan yang selanjutnya dipakai
dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan.
Ternyata banyaknya kelas tidak memenuhi kelas yang baik yaitu antara 8
sampai 20 kelas sehingga interval 4 tidak kita pakai selanjutnya kita coba
dengan (i) = 1 maka banyaknya kelas (k) = 4 : 1 = 4
Dari perhitungan diatas ternyata banyaknya kelas 4 belum memenuhi
ketentuan yang ada namun demikian hal ini tidaklah mutlak karena untuk
menentukan banyaknya kelas interval dipengaruhi oleh range nilai tertinggi
dan nilai terendah. Disamping itu, jumlah penyebaran angka juga ikut
menentukan. Makin banyak penyebaran angka makin mudah untuk membuat
banyaknya kelas interval sesuai dengan ketentuan.
Membuat kelas interval
Rumus mencari interval (i) secara umum sebagai berikut :
H–L
i = ------
K
Jika rumus tersebut dipergunakan untuk mencari tabel 1 maka hasilnya sebagai berikut :
H-L7–3
i = ------ = ------ = 1,33 dibulatkan menjadi 1
K3
Sehingga pengelompokkan hasil berat badan pada tabel 1 adalah sebagai berikut :
Kelas Interval r %
3 - 4 5 15,62
5 - 6 26 81,25
7 - 8 1 3,13
n = 32 100,00
4. Mencari nilai rata-rata (mean)
Mean adalah rata-rata hitung atau dengan kata lain disebut sebagai nilai
kecenderungan memusat (tendency central).
Adapun untuk menghitung mean (nilai rata-rata) melalui 2 cara sebagai berikut :
4.1 Untuk ungroup data (data tak berkelompok)
-x
X = --
N
median
n = 32
n/2 = 16
Sehingga dari tabel 1 perhitungannya adalah :
(16 - 5)
Md = 4,5 + -------- x 2 = 4,5 + 0,85 = 5,35 (cara 1)
26
(16 - 1)
Md = 6,5 + -------- x 2 = 6,5 - 1,15 = 5,35 (cara 2)
26
6. Mode (Modus)
Mode (modus) adalah suatu ukuran rata-rata yang menyatakan data yang
paling sering terdapat atau muncul dari kelompok data.
6.1 Untuk ungroup data maka mode adalah nilai yang sering keluar.
Misalnya : 544465557 maka mode adalah = 5
6.2 Untuk group data maka mode adalah
Mo = LMo + H
f1
H = -------- x i
f1 + f2
Dimana :
Mo = Modus
LMo = Nilai batas bawah kelas interval yang berisi modus
fmo = Frekuensi kelas yang memuat modus
f1 = fm - fm – 1
= Selisih frekuensi kelas yang memuat modus
f2 = fmo + 1
= Selisih frekuensi kelas yang memuat modus dengan frekuensi kelas
sesudahnya (atasnya)
Purata (rate) adalah ukuran umum yang sering digunakan dalam analisis statistik,
khususnya statistik kesehatan. Rate adalah suatu jumlah kejadian dihubungkan
dengan populasi yang bersangkutan.
Rate yang dihitung dari total populasi di dalam suatu area sebagai denominator
(penyebut) disebut crude rate atau angka kasar (purata kasar). Sedangkan rate
yang dihitung dari kelompok atau segmen tertentu disebut specific rate atau angka
spesifik (purata spesifik).
1. Metode epidemiologi dibedakan menjadi 2 yaitu...