Anda di halaman 1dari 59

EPIDOEMIOLOGI DAN

STATISTIK DASAR TERKAIT


PRAKTIK KEBIDANAN

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Arifta Roisatul Jannah 201901008


Deffy Hanif Aryani 201901009
Imandha Choirunisa 201901017
Intan Tri Yani 201901018 http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Menurut Syafina A et al, (2017) Epidemilogi
berasal dari bahasa Yunani, yaitu (Epi=pada,
Definisi Demos=penduduk, Logos = ilmu), dengan
demikian epidemiologi adalah ilmu yang
Epidemiologi mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
masyarakat mulai dari factor dan kondisi yang
mempengaruhi suatu kejadian dan penyebaran
keadaan sehat, sakit, kerusakan jaringan,
kelumpuhan, serta kematian pada masyarakat.
Epidemiologi pun digunakan untuk mencari
pemecahan masalah yang terjadi pada
penduduk /masyarakat.
Metode epidemiologi
Menurut metodenya epidemiologi dan morbiditas
penyakit dan data dibedakan sebagai epidemiologi
deskriptif dan analitik. Sejalan dengan perkembangan
iptek, maka belakangan ini epidemiologi dapat
dikembangkan dan dibedakan pula sebagai bagian baru
yang disebut "epidemiologi lingkungan"
ASebagai bagian baru dari epidemiologi modern,
maka epidemiologi lingkungan lebih menekankan diri
pada masalah dampak suatu kegiatan terhadap
lingkungan di mana mekanismenya dikaji dari
pendekatan epidemiologis, khususnya menyangkut
berbagai ekosistem oleh berbagai bahan pencemar,
seperti logam-logam berat, nitrat-nitrit, photochemical
oxidants, pestisida, dan lain-lain.
Adapun perbedaan antara epidemiologi deskriptif dan analitik dapat dikemukakan
sebagai berikut.
Deskriptif Analitik

1. Pemaparan data tentang mortalitas dan morbiditas 1. Idem, meliputi keseluruhan data karakteristik deskriptif, di
penyakit dan data kondisi kesehatan lain. tambah karakteristik analitik pada butir-butir berikut.
2. Pemaparan data dalam bentuk tabulasi yang 2. Mengadakan berbagai penelitian menurut metode
tersusun secara stratistis. epidemiologi seperti kohort,case-control,screening test, dan
3. Kompilasi data tabulasi menurut berbagai variable: lain-lain.
 Man (groups of men) 3. Mengadakan analisis dan uji infensial dari data yang di teliti.
 Place 4. Melakukan analisis untuk mencari korelasi sebab-akibat
 Time 5. Mengembangkan pengetahuan dan prosedur penanganan
1. Mengadakan analisis tabulasi tanpa uji inferensial masalah letupan dan endemisitas penyakit dengan cara-cara
dan tanpa membahas hubungan sebab-akibat. yang baru dan lebih operasional.
Pengukuran Epidemiologi
Ukuran – ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas :

A. Untuk Mengukur Masalah Penyakit ( Angka Kesakitan / Morbiditas )

Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap


sebagai penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan dan sakit, semuanya
dikategorikan di dalam istilah tunggal :

MORBIDITAS / Kesakitan : Merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada


suatu populasi.
MORBIDITAS : Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan
sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit.
MORBIDITAS : Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu ; jumlah orang yang
sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok
yang sehat atau kelompok yang beresiko.
Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat
diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi.

1. Insidensi
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu
kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insidensi
suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu
tentang :
• Data tentang jumlah penderita baru.
• Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru(
Population at Risk ).
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
Incidence Rate
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu
tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin
terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
Rumus yang dipergunakan :
Jumlah Penderita Baru
Incidence Rate = Jumlah penduduk yg mungkin terkena Penyakit tersebut × K
pada pertengahan tahun
K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)
Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun : Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1
Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama, maka penghitungan jumlah
penduduk pertengahan tahunnya adalah :
(P1+P2)
2
P1 + {½(P2 – P1)}
3
P1 + X P2
12
Manfaat
Incidence
Rate adalah :
 Mengetahui masalah kesehatan yang
dihadapi
 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah
kesehatan yang dihadapi
 Mengetahui beban tugas yang harus
diselenggarakan oleh suatu fasilitas
pelayanan kesehatan.
B. Attack Rate

Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut
pada saat yang sama.
Manfaat Attack Rate adalah :
Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit.
Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit
tersebut.
Rumus yang di gunakan:

Jumlah Penderita Baru Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat


Attack Rate = Jumlah Penduduk yang Mungkin terkena ×K
Penyakit Tersebut pada Saat yang Sama
C. Secondary attack rate

Adalah : Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan
kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang
pernah terkena penyakit pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu
panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu
Keluarga ).
Rumus yang digunakan :

Jumlah Penderita Baru pada Serangan Kedua


SAR = ×K
Jml.Penderita Baru pd.Serangan Kedua
2. Prevelensi
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita
lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.
Pada perhitungan angka Prevalensi, digunakan
jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan
orang/penduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan
Resiko (Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan
bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah
suatu RATE yang murni, karena Penduduk yang tidak
mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam
perhitungan.
Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Period Prevalen Rate

Yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu
yang bersangkutan. Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit
yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan
Jiwa. Rumus yang digunakan :

Jumlah penderita lama & baru


Periode Prevalen Rate= Jumlah penduduk pertengahan × K
2. Point Prevalen Rate

Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi
dengan jumlah penduduk pada saat itu. ™ Dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Rumus:
Jml.Penderita lama & baru Saat itu
Point Prevalen Rate= J ml.P e n d u d u k S a at itu
×K
Hubungan Antara Insidensi Dan Prevalensi

Prevalensi = Semua. Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan


Lamanya Sakit/Durasi Penyakit. Lamanya Sakit/Durasi Penyakit adalah Periode
mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu : sembuh,
mati ataupun kronis.

Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus


P=IxD
• P = Prevalensi
• I = Insidensi
• D = Lamanya Sakit
Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2
syarat, yaitu :
1.) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan : Tidak
menunjukkan perubahan yang mencolok.
2.) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil : Tidak menunjukkan
perubahan yang terlalu mencolok.
B. Untuk Mengukur Masalah Kematian ( Angka Kematian / Mortalitas )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran


kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam
menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi. Penelusuran terhadap berbagai
faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan
dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi, yang hasilnya
kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi.
Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian.
Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian, yaitu :
1. Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,
2. Status penyakit,
3. Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri, Kecelakaan,
Pembunuhan, Bencana Alam, dsb.)

Macam – macam / Jenis Angka Kematian (Mortality Rate/Mortality Ratio) dalam


Epidemiologi antara lain :
1. CRUDE DEATH RATE (CDR) = ANGKA KEMATIAN KASAR (AKK)
Adalah jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu ( umumnya
1 tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang
bersangkutan. ) Istilah Crude = Kasar digunakan karena setiap aspek kematian
tidak memperhitungkan usia, jenis kelamin, atau variable lain. )
Rumus :
Jumlah Seluruh Kematian
CDR/AKK= ×K
Jumlah Penduduk Pertengahan
2. PERINATAL MORTALITY RATE (PMR) / ANGKA KEMATIAN PERINATAL (AKR)

Periode yang paling besar resiko kematiannya bagi umat manusia adalah periode
perinatal dan periode setelah usia 60 tahun.
PMR Adalah : Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28
minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7
hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
(WHO, 1981)

Manfaat PMR : Untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat terutama


kesehatan ibu hamil dan bayi. )
Factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya PMR adalah :
1. Banyaknya Bayi BBLR
2. Status gizi ibu dan bayi
3. Keadaan social ekonomi
4. Penyakit infeksi, terutama ISPA
5. Pertolongan persalinan
Rumus:
Jumlah kematian janin yang
dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih
+ dengan jumlah kematian bayi yang berumur
kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun
PMR/AKP = Jumlah Bayi lahir hidup pada tahun yg sama
×K

3. NEONATAL MORTALITY RATE ( NMR ) = ANGKA KEMATIAN NEONATAL (AKN)

Adalah : jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1
tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. ) Manfaat NMR adalah
untuk mengetahui : a) Tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal b) Program
imunisasi c) Pertolongan persalinan d) Penyakit infeksi, terutama Saluran Napas
Bagian Atas.
Rumus
Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari
NMR/AKN = Jumlah lahir hidup pada tahun yg sama
×K
4. INFANT MORTALITY RATE
Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur
kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun
per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. ) Manfaat : ƒ sebagai indicator yg
sensitive terhadap derajat kesehatan
masyarakat. )
Rumus :

Jml.Kematian bayi umur 0 – 1 tahun dalam 1 tahun


NMR/AKN = ×K
Jml.Kelahiran hidup pada tahun yang sama
5. UNDER FIVE MORTALITY RATE (UFMR) / ANGKA KEMATIAN
BALITA
Adalah : Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk balita pada tahun
yang sama. ) Manfaat : Untuk mengukur status kesehatan bayi. )
Rumus :
Jml.Kematian Balita yg dicatat dlm 1 tahun
UFMR= ×K
Jumlah penduduk balita pd.tahun yg sama

6. ANGKA KEMATIAN PASCA NEONATAL (POSTNEONATAL MORTALITY RATE)


Angka kematian pascaneonatal diperlukan untuk menelusuri kematian di Negara belum
berkembang , terutama pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun pertama kehidupannya
akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi. )
Postneonatal Mortality Rate adalah : kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per
1000 kelahiran hidup dalam satu tahun. )

Rumus :
Jml.Kematian bayi usia 28 hari s/d 1 tahun
Pasca-neonatal mortality Rate = Jumlah Kelahiran Hidup pada Tahun yg sama × K
7. ANGKA KEMATIAN JANIN
/ANGKA LAHIR MATI

Istilah kematian janin


penggunaannya sama dengan
istilah lahir mati.
Kematian janin adalah kematian
yang terjadi akibat keluar atau
dikeluarkannya janin dari rahim,
terlepas dari durasi kehamilannya.
Jika bayi tidak bernafas atau tidak
menunjukkan tanda – tanda Rumus
kehidupan saat lahir, bayi Angka Kematian Janin=
Jml.Kematian Janin dalam periode tertentu ( 1 tahun )
dinyatakan meninggal. Tanda – Total Kematian Janin + Janin Lahir Hidup periode yg sama
×K
tanda kehidupan biasanya
ditentukan dari Pernapasan,
Detak Jantung, Detak Tali Pusat
atau Gerakan Otot Volunter.
8. MATERNAL MORTALITY RATE (MMR) / ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)

Adalah : jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan
masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. ) Tinggi
rendahnya MMR berkaitan dengan :

a) Social ekonomi
b) Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin dan nifas
c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas.
Rumus:
Jml.Kematian Ibu Hamil,Persalinan & Nifas dlm 1 tahun
MMR= ×K
Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama
9. AGE SPESIFIC MORTALITY RATE (ASMR/ASDR)

Manfaat ASMR/ASDR adalah :

a) Untuk mengetahui dan menggambarkan derajat kesehatan masyarakat dengan


melihat kematian tertinggi pada golongan umur.
b) Untuk membandingkan taraf kesehatan masyarakat di berbagai wilayah.
c) Untuk menghitung rata – rata harapan hidup.
Rumus:
dx
ASMR/ASDR= [ px ] × K
Keterangan :
dX = Jml. Kematian yg dicatat dalam 1 tahun pd penduduk gol. Umur tertentu(x)
pX = Jml. Penduduk pertengahan tahun pada gol. Umur tersebut(x)
10. CAUSE SPESIFIC MORTALITY RATE (CSMR)
Yaitu : Jumlah seluruh kematian karena satu sebab penyakit dalam satu jangka
waktu tertentu ( 1 tahun ) dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit tersebut. )
Rumus :
Jml.Seluruh kematian krn.Sebab penyakit tertentu (x)
CSMR= Jml.Penduduk yg mungkin terkena penyakit (x) pd pertengahan tahun. × K

11. CASE FATALITY RATE (CFR)


Ialah : perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab
penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada
tahun yang sama.
Digunakan untuk mengetahui penyakit – penyakit dengan tingkat kematian yang
tinggi.
Rumus:
Jml.Kematian krn.Penyakit tertentu (x)
CFR= ×K
Jml.Seluruh penderita penyakit tersebut (x)
C.Epidemiologi Penyakit Menular
1. Pengertian Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong para tenaga ahli
selalu mengadakan riset terhadap berbagai penyakit termasuk salah
satunya adalah penyakit menular demi mengatasi kejadian penderitaan
dan kematian akibat penyakit. Pengertian Epidemiologi menurut asal
kata, jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani
yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu Epi yang berarti pada atau tentang,
Demos yang berarti penduduk dan kata terakhir adalah Logos yang
berarti ilmu pengetahuan. Jadi Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang penduduk. Sedangkan dalam pengertian modern
pada saat ini adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
distribusi (penyebaran) serta determinant masalah kesehatan pada
sekelompok orang atau masyarakat serta determinasinya (faktor-faktor
yang mempengaruhinya).
Dalam epidemiologi ada tiga faktor yang dapat menerangkan penyebaran
(distribusi) penyakit atau masalah kesehatan yaitu orang (person), tempat (place), dan
waktu (time). Informasi ini dapat digunakan untuk 1 menggambarkan adanya perbedaan
keterpaparan dan kerentanan. Perbedaan ini bisa digunakan sebagi petunjuk tentang
sumber, agen yang bertanggung jawab, transisi, dan penyebaran suatu penyakit.

1). Faktor Orang (Person)


Faktor orang atau person adalah karakteristik dari individu yang mempengaruhi
keterpaparan atau kepekaan mereka terhadap penyakit. Orang yang karakteristiaknya
mudah terpapar atau peka terhadap penyakit akan mudah terkena sakit. Karakteristik
orang bisa berupa faktor genetik, umur, jenis kelamin,pekerjaan, kebiasaan dan status
sosial ekonomi.
2). Faktor Tempat (place)
Faktor tempat berkaitan dengan karakteristik geografis. Informasi ini dapat batas alamiah
seperti sungai, gunung,atau bisa dengan batas administrasi dan histori.
3). Faktor Waktu (Time)
Waktu kejadian penyakit dapat dinyatakan dalam jam, hari, bulan, atau tahun. Informasi
ini bisa dijadikan pedoman tentang kejadian yang timbul dalam masyarakat.
Beberapa definisi penyakit menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a). Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk
bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul
gangguan pada fungsi/struktur dari bagian organisasi atau sistem dari tubuh (Gold
Medical Dictionary).
b). Penyakit adalah suatu keadaan di mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau
terganggu perjalanannya (Van Dale‟s Woordenboek der Nederlandse Tel ).
c). Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan
tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh
(Arrest Hofte Amsterdam).
Dalam usaha-usaha pencegahan dan kontrol yang efektif terhadap penyakit
perlu dipelajari mekanisme interaksi yang terjadi antara agen penyakit, manusia dan
lingkungannya Interaksi ketiganya akan menghasilkan kondisi sehat maupun sakit
pada manusia, selengkapnya dijelaskan sebagai berikut :

a). Interaksi antara agent penyakit dan lingkungan Suatu keadaan terpengaruhnya
agen penyakit secara langsung oleh lingkungan yang menguntungkan agen penyakit.
Terjadi pada saat prapatogenesis suatu penyakit, misalnya viabilitas bakteri terhadap
sinar matahari, stabilitas vitamin yang terkandung dalam sayuran di dalam ruang
pendingin dan penguapan bahan kimia beracun oleh proses pemanasan global.

b). Interaksi antara pejamu (manusia) dan lingkungan Suatu keadaan terpengaruhnya
manusia secara langsung oleh lingkungannya dan terjadi pada saat prapatogenesis
suatu penyakit, misalnya udara dingin, hujan dan kebiasaan membuat dan
menyediakan makanan.
c). Interaksi antara pejamu (manusia) dan agent penyakit Suatu keadaan agen
penyakit yang menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia untuk
menimbulkan respons berupa tanda-tanda dan gejala penyakit, misalnya demam,
perubahan fisiologis jaringan tubuh dan pembentukan kekebalan atau mekanisme
pertahanan tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna,
kecacatan atau kematian.

d) Interaksi agent penyakit, pejamu (manusia) dan lingkungan Suatu keadaan


saling mempengaruhi antara agen penyakit, manusia dan lingkungan secara
bersama-sama dan keadaan tersebut memperberat satu sama lain sehingga
memudahkan agen penyakit baik secara tidak langsung maupun langsung masuk
ke dalam tubuh manusia, misalnya pencemaran air sumur oleh kotoran manusia
akan dapat menimbulkan penyakit muntaber (water borne diseases).
2. Karakteristik Penyakit Menular
Berdasarkan manifestasi klinik maka karakteristik penyakit menular terdiri dari :

1) Spektrum Penyakit Menular Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai
manifestasi klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai
komplikasi dan berakhir cacat / meninggal dunia.Akhir dari proses penyakit adalah sembuh,
cacat atau meninggal. Penyembuhan dapat lengkap atau dapat berlangsung jinak (mild) atau
dapat pula dengan gejala sisa yang berat (serve sequele).
2) Infeksi Terselubung (tanpa gejala klinis) Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak
menampakan secara jelas dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat
di diagnosa tanpa cara tertentu seperti tes tuberkolin, kultur tenggorokan, pemeriksaan antibody
dalam tubuh dan lain-lain.
3) Sumber Penularan Merupakan media yang menjadikan suatu penyakit tersebut bisa menyebar
kepada seseorang. Sumber ini meliputi ; Penderita, Pembawa kuman, Binatang sakit, tumbuhan
/ benda, Cara Penularan. Penyakit dapat menyerang seseorang dengan bebarapa cara
diantaranya, Kontak langsung, Melalui udara, Melalui makanan / minuman, Melalui vector,
Keadaan Penderita. Suatu penyebab terjadinya penyakit sangat tergantug pada kondisi tubuh /
imunitas seseorang.
Penyakit menular juga mempunyai beberapa sifat-sifat dalam
penularannya meliputi :
1). Waktu Generasi (Generation Time) Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai
masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit.

2). Kekebalan Kelompok (Herd Immunity) Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan
suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular
tertentu didasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut

3). Angka Serangan (Attack Rate) Angka serangan adalah sejumlah kasus yang berkembang atau
muncul dalam satu satuan waktu tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak
serta memiliki resiko / kerentanan terhadap penyakit tersebut.
3. Mekanisme Penularan Penyakit Menular

Aspek sentral penyebaran penyakit menular dalam masyarakat adalah


mekanisime penularan (mode of transmissions) yakni berbagai mekanisme di
mana unsur penyebab penyakit dapat mencapai manusia sebagai penjamu yang
potensial.
Seseorang yang sehat sebagai salah seorang penjamu potensial dalam
masyarakat, mungkin akan ketularan suatu penyakit menular tertentu sesuai
dengan posisinya dalam masyarakat serta dalam pengaruh berbagai reservoir
yang ada di sekitarnya. Kemungkinan tersebut sangat di pengaruhi pula olah
berbagai faktor antara lain:
a). Faktor lingkungan fisik sekitarnya yang merupakan media yang ikut
mempengaruhi kualitas maupun kuantitas unsur penyebab.
b). Faktor lingkungan biologis yang menentukan jenis vektor dan resevoir penyakit
serta unsur biologis yang hidup berada di sekitar manusia.
c). Faktor lingkungan sosial yakni kedudukan setiap orang dalam masyarakat,
termasuk kebiasaan hidup serta kegiatan sehari-hari.

Mekanisme penularan penyakit menular dibedakan berdasarkan cara penularan


penyakit selengkapnya dijelaskan sebagai berikut ;
1. Cara unsur penyebab keluar dari penjamu (Reservoir) Pada umumnya selama
unsur penyebab atau mikro-organisme penyebab masih mempunyai kesempatan
untuk hidup dan berkembang biak dalam tubuh penjamu, maka ia akan tetap tinggal
di tempat yang potensial tersebut. Namun di lain pihak, tiap individu penjamu
memiliki usaha perlawanan terhadap setiap unsur penyebab patogen yang
mengganggu dan mencoba merusak keadaan keseimbangan dalam tubuh
penjamu.
2. Cara penularan (Mode of Transmission) Setelah unsur penyebab telah
meninggalkan reservoir maka untuk mendapatkan potensial yang baru, harus
berjalan melalui suatu jalur lingkaran perjalanan khusus atau suatu jalur khusus yang
disebut jalur penularan.
Berdasarkan tingkat patogenisitasnya, penyakit menular pada hakekatnya dibagi
atas 3 (tiga) kelompok, yaitu :

1). Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian cukup tinggi.
2). Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat,
walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama.
3). Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat
mewabah yang menimbulkan kerugian materi. Ketiga kelompok penyakit tersebut
diatas dapat dijelaskan pada gambar berikut ini :
Penyebaran Karakteristik Manifestasi klinik Dari tiga Jenis Penyakit Menular
Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik
Contoh : tuberkulosa
Lebih banyak dengan gejala klinis
Contoh : campak
Penyakit yang umumnya berakhir dengan kematian
Contoh : rabies Tanpa gejala Gejala ringan Gejala sedang Gejala berat
Fatal

Berdasarkan media penularannya, penyakit menular dibedakan atas beberapa sumber penularan
terdiri atas :

1) Penyakit yang ditularkan melalui air


a} Water Born Diseases: Adalah penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, dimana air
minum tersebut mengandung kuman patogen. Penyakit tersebut diantaranya adalah : Diare,
Dysentri, Kholera, Typhoid, Hepatitis infektiosa, Gastrointerities.
b} Water Washed Diseases: Penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air bersih.Berjangkitnya
penyakit ini erat kaitannya dengan hygiene perorangan yang buruk, kebersihan alat-alat makan
dan pakaian. penyakit tersebut diantaranya : Conjuctivitis/trachoma, scabies.
c) Water Bashed Diseases : Penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus
hidupnya dia air. Sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari seperti
menangkap ikan, mandi dan mencuci. Contoh penyakit adalah Schitosomiasis.
d). Water Related Insect Vectors: Penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya
tergantung pada air, Contoh Penyakit: Malaria, Demam Berdarah, Filariasis, Yellow Fever.
2) Penyakit yang ditularkan melalui media udara (Air borne disease) Penyakit yang
ditularkan melalui perantara udara sebagian besar melalui kontak langsung.Terdapat
dua bentuk ; droplet nucklei dan dust (debu). misalnya penyakit TBC, virus smallpox,
streptococcus hemoliticus, difteri.
3) Penyakit yang ditularkan secara langsung orang ke orang seperti penyakit sifilis,
GO, lymphogranuloma venerum, chlamydia trachomatis, hepatitis B dan AIDS.
4). Penyakit yang penularan langsung dari hewan ke orang Termasuk dalam hal ini
adalah kelompok penyakit zoonosis seperti rabies.
5) Penularan langsung dari tumbuhan ke orang: seperti penyakit yang ditularkan
melalui jamur.
6). Penularan dari orang ke orang melalui kontak benda lain; seperti kontak dengan
benda yang telah terkontaminasi melalui tanah: seperti penyakit ancylostomiasis,
trichuris.
7) Penularan melalui perantara makanan dan minuman (Food borne disease) seperti
salmonellosis, disentri, dan lain-lain. Penyakit yang ditularkan melalui minuman (Milk
borne disease) seperti penyakit TBC, enteric fever, infant diare.
8). Penularan melalui vektor (vektor borne disease). Vektor atau si pembawa kuman
dapat berasal dari golongan arthropoda (avertebrata) yang dapat memindahkan
penyakit dari reservoir ke pejamu yang potensial. Berdasarkan jenis vektor sebagai
media menularan terdiri atas :

a). Mosquito borne disease ; Malaria, DBD, yellow fever, virus encephalitis. b). Louse
borne disease ; Epidemic tifus fever.
c). Flea borne dosease ; Pes, tifus murin.
d) . Mite borne disease ; Tsutsugamushi, dll.
e). Tick borne disease ; Spotted fever, epidemic relapsing fever.
f) . Oleh serangga lain ; Sunfly fever, lesmaniasis, barthonellosis (lalat hlebotobus),
trypanosomiasis (lalat tsetse di Afrika).
3. Berdasarkan etiologi (kausa) Berdasarkan etiologi penyakit dibedaan menjadi: • Penyakit menular
• Penyakit tidak menular
4. Berdasarkan Durasi :
• Penyakit akut : < 2 minggu
• Sub akut/Sub kronik
• Penyakit kronik: > 3 bulan
5. Berdasarkan Agent biologic Biological agents = microorganism
• Virus
• Bacteria
• Protozoa
• Fungus
• Helminthes
• Others form of microorganism
6. Berdasarkan Agent Non biologic
• Physics
• Nutrition
• Chemical
• etc
7. Berdasarkan Spektrum Penyakit Menular

a). Epidemik Berjangkit suatu penyakit pada sekelompok orang di masyarakat


dengan jenis penyakit, waktu dan sumber yang sama di luar keadaan yang biasa
(KLB).
b). Endemik Suatu keadaan berjangkitnya prevalensi suatu jenis penyakit yang
terjadi sepanjang tahun dengan frekuensi yang rendah di suatu tempat. Contoh
penyakit malaria.
c). Sporadik Jenis penyakit yang tidak tersebar merata pada tempat dan waktu
yang tidak sama, pada suatu saat dapat terjadi endemik, contoh penyakit Polio.
d). Pandemik Jenis penyakit yang berjangkit dalam waktu cepat dan terjadi
bersamaan diberbagai tempat diseluruh dunia contoh : Flu.
8. Berdasarkan Importansi Penyakit Menular:
• Frekuensi morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi di negara berkembang.
• New emergent diseases : HIV/AIDS, Ebola
• Reemergent diseases : MDR-TBC, Gonorhea (STDs)
• Memiliki dampak yang besar .

Berdasarkan Penyebaran Karakteristik Manifestasi Klinik Penyakit Menular

a). Lebih banyak tanpa gejala klinik yang jelas contohnya : tuberculosis dan
poliomyelitis
b). Lebih banyak dengan gejala klinik jelas contohnya: measles dan varicella
c). Penyakit menular yang bersifat fatal yang umumnya berakhir dengan kematian
contohnya : Rabies dan Tetanus neonatorum
2. STATISTIKA KESEHATAN

A.Definisi Statistik Kesehatan


Dalam arti luas statistika adalah ilmu pengetahuan tentang pengembagan
dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian,
analisa/intrepretasi data numeric, sehingga kesalhan dalam pengambilan
kepuatusan dapat diperhitungkan secara numeric berdasarkkan konsep
probabiliitas.

B.Tujuan Statistik Kesehatan


Tujuan dari statistik pada dasarnya adalah melakukan deskripsi terhadap
data sampel, kemudian melakukan inferensi terhadap populasi data
berdasar pada informasi (hasil statistik deskriptif) yang terkandung dalam
sampel.
C.Peranan Statistik Kesehatan

Manfaat dan peranan statistik adalah membantu pars pengelola dan pelaksana
program KB-Kes khususnya dalam mengambil keputusan yang selanjutnya dipakai
dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan.

1.Statistik sebagai bahan perencanaan


Statistik seperti telah dijelaskan pada butir terdahulu adalah pengetahuan yang
berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan penganalisisan, penyajian
dan penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan berdasarkan data dan
kegiatan analisis yang dilakukan.
2. Statistik sebagai bahan monitoring
Seperti telah tersebut dalam anti sempit bahwa statistik adalah data ringkasan
berbentuk angka, maka hal ini sangat membantu di dalam suatu kegiatan
monitoring.
3. Statistik sebagai bahan evaluasi
Dengan mengetahui berbagai data yang dapat dipercaya maka selanjutnya kita
dapat menganalisis dan memutuskan yang baik dan yang buruk.
D. Pengelolaan dan Analisis Data Statistik Kesehatan
Cara Mengolah Data

Dibawah ini diberikan contoh perhitungan statistik khususnya dikaitkan


dengan program kesehatan.
1. Membuat tabel distribusi frekuensi
Misalnya : Angka berat badan dari 32 orang balita yang berumur 4 bulan
Tabel 1
54446557
55555555
55555555
33566555
2. Cara menentukan banyaknya kelas
a) Menentukan nilai terbesar, menurut tabel di atas adalah nilai 7
b) Menentukan nilai terkecil, menurut tabel di atas adalah nilai 3
c) Mengurangi nilai terbesar dengan nilai terkecil (7-3) = 4
d) Apabila diambil interval (i) = 4 maka banyaknya kelas (k) = 4 : 4 = 1

Ternyata banyaknya kelas tidak memenuhi kelas yang baik yaitu antara 8
sampai 20 kelas sehingga interval 4 tidak kita pakai selanjutnya kita coba
dengan (i) = 1 maka banyaknya kelas (k) = 4 : 1 = 4
Dari perhitungan diatas ternyata banyaknya kelas 4 belum memenuhi
ketentuan yang ada namun demikian hal ini tidaklah mutlak karena untuk
menentukan banyaknya kelas interval dipengaruhi oleh range nilai tertinggi
dan nilai terendah. Disamping itu, jumlah penyebaran angka juga ikut
menentukan. Makin banyak penyebaran angka makin mudah untuk membuat
banyaknya kelas interval sesuai dengan ketentuan.
Membuat kelas interval
Rumus mencari interval (i) secara umum sebagai berikut :
H–L
i = ------
K

dimana i = Besar kelas interval


H = Nilai observasi yang paling tinggi
L = Nilai observasi yang paling rendah
K = Banyaknya kelas

Jika rumus tersebut dipergunakan untuk mencari tabel 1 maka hasilnya sebagai berikut :
H-L7–3
i = ------ = ------ = 1,33 dibulatkan menjadi 1
K3

Sehingga pengelompokkan hasil berat badan pada tabel 1 adalah sebagai berikut :
Kelas Interval r %
3 - 4 5 15,62
5 - 6 26 81,25
7 - 8 1 3,13
n = 32 100,00
4. Mencari nilai rata-rata (mean)
Mean adalah rata-rata hitung atau dengan kata lain disebut sebagai nilai
kecenderungan memusat (tendency central).
Adapun untuk menghitung mean (nilai rata-rata) melalui 2 cara sebagai berikut :
4.1 Untuk ungroup data (data tak berkelompok)
-x
X = --
N

Sehingga dari Tabel 1, perhitungannya adalah


- 158
X = --- = 4,94 dibulatkan menjadi 5
32
4.2 Untuk group data (data berkelompok)
- fx
X = --
n
Sehingga dari Tabel 1, perhitungannya adalah
Interval x f fx
3 - 4 3,5 5 17,5
5 - 6 5,5 26 143
7 - 8 7,5 1 7,5
32 168
- 168
X = --- = 5,25 dibulatkan menjadi 5
32

5. Median (harga tengah atau nilai tengah)


Median adalah suatu nilai tengah yang membagi distribusi atas 2 bagian yang
sama sehingga nilai tengah tersebut merupakan batas 50% dari distribusi yang
berada di sebelah atas median dan 50% dari distribusi tang berada dibawah
median.
Untuk mencari median rumusnya adalah sebagai berikut :
5.1 Untuk ungroup data
n+1
Md = nilai data ke ----- setelah diurutkan dari terkecil ke terbesar
2

Median untuk ungroup data dibedakan menjadi 2 cara :


1. Untuk distribusi angka yang genap pada tabel 1 deret pertama
5 4 4 4 6 5 5 7 jika diurut menjadi :
44455567
n+18+1
Mediannya adalah urutan ke -------- = ------ = 4,5
22
urutan ke 4 + urutan ke 5
= -----------------------------
2
5+5
= ------ = 5
2
2. Untuk distribusi ganjil
4 4 7 6 5 6 6 5 6 jika diurut menjadi :
445566667
9+1
Maka mediannya adalah urutan ke ------ = 2
urutan ke 5 = 6

5.2 Untuk group data


(n/2 - fp)
Md = LMd ---------- x i atau
f Md
(n/2 - fp)
Md = U Md ---------- x i
f Md
Dimana :
Md = Median
LMd = Batas bawah kelas interval yang berisi median
UMd = Batas atas kelas interval yang berisi median
n = Banyaknya elemen (observasi) dalam distribusi
fp = Jumlah frekuensi dibawah / diatas kelas interval yang berisi median
fMd = Frekuensi dalam kelas interval yang berisi median
i = Besar kelas interval
Jika rumus tersebut digunakan untuk mencari Md dari tabel 1 maka :
Interval X f
3 - 4 3,5 5 5 = Banyaknya frekuensi kasus
-------------------- diatas interval yang berisi
5 - 6 5,5 26 median
--------------------
7 - 8 7,5 1 1 = Banyaknya frekuensi kasus
dibawah interval yang berisi

median
n = 32
n/2 = 16
Sehingga dari tabel 1 perhitungannya adalah :
(16 - 5)
Md = 4,5 + -------- x 2 = 4,5 + 0,85 = 5,35 (cara 1)
26

(16 - 1)
Md = 6,5 + -------- x 2 = 6,5 - 1,15 = 5,35 (cara 2)
26

6. Mode (Modus)
Mode (modus) adalah suatu ukuran rata-rata yang menyatakan data yang
paling sering terdapat atau muncul dari kelompok data.
6.1 Untuk ungroup data maka mode adalah nilai yang sering keluar.
Misalnya : 544465557 maka mode adalah = 5
6.2 Untuk group data maka mode adalah
Mo = LMo + H
f1
H = -------- x i
f1 + f2

Dimana :
Mo = Modus
LMo = Nilai batas bawah kelas interval yang berisi modus
fmo = Frekuensi kelas yang memuat modus
f1 = fm - fm – 1
= Selisih frekuensi kelas yang memuat modus
f2 = fmo + 1
= Selisih frekuensi kelas yang memuat modus dengan frekuensi kelas
sesudahnya (atasnya)

Jika rumus tersebut digunakan untuk mencari Mo dari tabel 1 maka :


Mo = 4,5 + H
(26-5)
H = ----------------- x 2
(26-1) + (26-5)
Mo = 4,5 + (0,456) x 2 = 5,4
E.Ukuran, Indikator Dan Asumsi Subyek Dalam Statistik Kesehatan

Purata (rate) adalah ukuran umum yang sering digunakan dalam analisis statistik,
khususnya statistik kesehatan. Rate adalah suatu jumlah kejadian dihubungkan
dengan populasi yang bersangkutan.
Rate yang dihitung dari total populasi di dalam suatu area sebagai denominator
(penyebut) disebut crude rate atau angka kasar (purata kasar). Sedangkan rate
yang dihitung dari kelompok atau segmen tertentu disebut specific rate atau angka
spesifik (purata spesifik).
1. Metode epidemiologi dibedakan menjadi 2 yaitu...

A. Deskriptif dan analitik


B. Deskriptif dan prediktif
C. Analitik dan perspektif
D. Analitik dan prediktif
E. Prediktif dan perspektif2

2. 3 faktor yang menerangkan penyebaran penyakit...

A. Orang, tempat, hewan.


B. Orang, tempat, benda.
C. Hewan, orang, tempat.
D. Orang, tempat, waktu.
E. empat, benda, waktu.
3. Berdasarkan manifestasi klinik, karakteristik dari penyakit menular terdiri, kecuali
A. Sumber penularan
B. Spektrum penyakit menular
C. Tanda gejala klinis
D. Cara penularan khusus
E. Tanda gejala umum

4. Berdasarkan penularannya, penyakit menular dibedakan atas beberapa sumber


penularan. Salah satunya sumber penularan tersebut berasal dari air, yang mana
salah satu jenis penyakit menular tersebut adalah
A. Water heart disseases
B. Water mild diseases
C. Water Flea diseases
D. Water born diseases
E. Water high diseases
5. Penyakit dapat menyerang seseorang dengan berbagai cara diantaranya
1). Melalui kebutuhan
2). Melalui vector
3). Melalui visualisasi
4). Melalui keadaan penderita
Manakah dari pilihan diatas yang tepat
A. 1, 3
B. 3, 2
C. 1, 4
D. 2, 4
E. 3, 4
1. A
2. D
3. D
4. D
5. D
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai