Anda di halaman 1dari 6

LO

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai TMD

Jawab :

Temporomandibular disorder (TMD) adalah istilah kolektif yang digunakan untuk sejumlah
masalah klinis yang melibatkan otot pengunyahan, sendi temporomandibular (TMJ), dan / atau
struktur terkait. TMD adalah gangguan yang sangat umum yang paling sering dilaporkan pada
individu antara usia 20 dan 40 tahun.

Tanda dan gejala kardinal untuk TMD adalah nyeri pada otot masseter, TMJ, dan / atau daerah
otot temporalis; pembatasan mulut; dan suara TMJ.

Nyeri TMD adalah penyebab utama pasien mencari pengobatan.

Gejala kelainan TMJ yang berbeda tiap individu dipengaruhi oleh patogenesis kelainan TMJ.
Patogenesis kelainan TMJ dibagi menjadi dua, yakni muscle disorders dan intraarticular
disorders. Pada muscle disorders faktor-faktor yang mendukung terjadinya kelainan TMJ berupa
edentulus gigi posterior, ortodonti, kebiasaan buruk, stres, trauma, oklusi, dan hormonal
menimbulkan hiperaktivitas otot pengunyahan sehingga menyebabkan nyeri disekitar
TMJ.Hiperaktivitas otot akan memengaruhi perubahan pada fungsi otot sehingga mandibula
bergerak lebih aktif dan dapat menyebabkan terjadinya perubahan gerak mandibula seperti
deviasi/ defleksi karena posisi kondilus berubah tempat. Nyeri yang terjadi akibat ketegangan
otot dapat menekan persarafan sensorik pada sendi temporomandibula yakni nervus
aurikulotemporalis cabang pertama posterior Nervus Trigeminus mandibularis sehingga adanya
rasa nyeri dapat tersebar ke daerah yang dilalui saraf tersebut seperti pada daerah kepala, sendi,
dan telinga.

Pada kondisi intraarticular disorders faktor-faktor pendukung terjadinya kelainan TMJ akan
menyebabkan terjadinya peradangan pada sendi sehingga timbul rasa nyeri. Peradangan pada
sendi terjadi akibat perubahan morfologi TMJ sehingga dapat menyebabkan terjadinya asimetri
pada wajah, keausan kondilus dan eminensia artikularis, lubrikasi diskus yang berkurang, dan
pemanjangan ligamen kolateral diskal sehingga perubahan yang terjadi pada permukaan sendi
akan menyebabkan melompatnya diskus ke anterior saat terjadi pergerakan mandibula serta
timbulnya bunyi berupa krepitasi akibat tergeseknya kondilus selama meluncur sepanjang
eminensia artikularis (bone to bone) akibatnya diskus tertinggal dan semakin menipis. Perubahan
yang terus terjadi pada struktur sendi akan menyebabkan perubahan biomekanik sehingga
terjadilah nyeri, keterbatasan pergerakan mandibula dan bunyi sendi secara bersamaan.

Saat mengunyah satu sisi, kondilus akan menerima tekanan yang lebih besar dan mengalami
tingkat keparahan kelainan TMJ yang lebih besar. Bila kontak gigi pada kedua sisi rahang
seimbang maka posisi mandibula akan stabil sehingga tekanan biomekanik yang akan
ditransmisikan menuju kedua sisi sendi juga akan seimbang, kondisi ini berbeda apabila kontak
gigi pada kedua sisi rahang tidak seimbang maka posisi mandibula menjadi tidak stabil,
akibatnya tekanan biomekanik pada salah satu sisi akan menjadi berlebih dan kerusakan pada
struktur sendi dapat terjadi.

(JURNAL Gejala klinis dan faktor penyebab kelainan temporo mandibular joint pada kelas
I oklusi angle oleh Rehulina Ginting , Febe Mawar Nurindah Napitupulu)

Tanda-tanda dari TMD antara lain adalah kekakuan (stiffness), sakit kepala, sakit kuping,
persoalan menggigit (malocclusion), bunyi-bunyi clicking atau rahang yang terkunci. Berikut
adalah perilaku-perilaku dan kondisi-kondisi yang dapat menjurus ke gangguan sendi rahang
(TMJ disorders):

1. Mengertakan gigi (teeth grinding) dan mengepalkan gigi (bruxism) meningkatkan keausan
pada lapisan tulang rawan dari sendi rahang. Pasien-pasien mungkin tidak sadar atas perilaku ini
sampai mereka diberitahu oleh seseorang yang mengamati pola ini ketika sedang tidur atau oleh
dokter gigi yang mendapatkan tanda-tanda yang menunjukan kerusakan gigi. Banyak pasien
bangun pagi dengan sakit rahang atau sakit telinga.

2. Kebiasaan mengunyah permen karet atau menggigit kuku

3. Pasien yang memiliki maloklusi gigi mungkin mengeluh tentang kesukaran menemukan
gigitan yang nyaman. Mengunyah hanya pada satu sisi rahang dapat menjurus ke persoalan TMJ.

4. Trauma pada rahang-rahang yang mengakibatkan tulang rahang yang patah atau tulang-tulang
muka yang patah.

5. Stres seringkali menjurus ke nervous energy yang sangat umum untuk orang-orang dibawah
stres untuk melepaskan nervous energy ini dengan secara sadar atau tidak sadar mengertak dan
mengepal gigi-gigi mereka.

6. Tugas-tugas pekerjaan seperti memegang telephone antara kepala dan pundak.

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai etiologi dari kliking

Jurnal gangguan

Dislokasi diskus dengan reduksi merupakan suatu kelainan sendi yang paling sering dijumpai
pada penderita kelainan TMJ, gejalanya berupa bunyi kliking dan terkadang disertai dengan
nyeri sendi/ artharlgia lalu diikuti dengan nyeri pada otot/ nyeri miofasial (JURNAL Gejala
klinis dan faktor penyebab kelainan temporo mandibular joint pada kelas I oklusi angle oleh
Rehulina Ginting , Febe Mawar Nurindah Napitupulu)
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai teknik pemeriksaan pada TMJ

Diagnosa

1. Pemeriksaan subyektif :

Dilakukan anamnesa guna mengetahui :

- Bagaimana terjadinya dislokasi; spontan, trauma atau penyakit. - Sifatnya akut atau kronis.

- Berbagai gangguan yang menyertai dislokasi.

- Riwayat perawatan dan pengobatan sebelumnya

- Kemungkinan adanya penyakit umum yang sedang atau pernah dialami penderita.

2. Pemeriksaan obyektif :

a. Inspeksi :

Dilakukan untuk melihat ekspresi wajah penderita :

- Asimetris wajah & deviasi rahang.

- Lokasi & arah dislokasi.

- Pembukaan dan penutupan mulut maksimal.

- Gerakan-gerakan fungsional rahang yang mampu dilakukan penderita.

- Luka & pembengkakan.

- Perdarahan atau keluarnya cairan dari lubang telinga.

- Gejala infeksi.

- Kelainan oklusi gigi.

- Adanya hiper atau hipotonus otot pengunyahan.

b. Palpasi :

Tujuannya untuk mengetahui :

- Jenis, arah ataupun posisi dislokasi.

- Adanya fraktur kondilus mandibula.

- Adanya abnormalitas fungsi pergerakan kondilus.


c. Oskultasi : - Dapat dilakukan dgn atau tanpa menggunakan stetoskop.

- Untuk mendengarkan bunyi abnormal yg spesifik pada persendian : clicking & krepitasi

fragmen fraktur.

Gambar Cara Palpasi Sendi Temporomandibula

A. Palpasi di daerah sendi dgn jari telunjuk; saat rahang menutup.

B. Palpasi di daerah sendi dgn jari telunjuk; saat rahang membuka.

C. Palpasi di lubang telinga dgn jari kelingking; Saat membuka mulut tanpa gerakan ke

anterior, rotasi kondilus akan teraba. Pada gerakan ke anterior kepala kondilus terasa

menjauh.

3. Pemeriksaan radiologis :

- Untuk menentukan jenis dislokasi.

- Melihat bentuk &struktur anatomi sendi.

- Melihat adanya fraktur.

Jenis foto : foto kondilus kiri & kanan dengan posisi mulut terbuka & tertutup. 4. Pemeriksaan
bakteriologis :

- Dilakukan pada dislokasi yg disertai infeksi atau abses

- Identifikasi jenis bakteri penyebab dan sensitifitasnya terhadap antibiotika.

(Fricton dkk., 1998)

Prognosa

- Umumnya prognosanya baik.

- Perawatan dengan pembedahan akan menimbulkan jaringan parut.

- Perawatan non bedah, hendaknya dilakukan pembatasan pembukaan mulut, untuk

mencegah dislokasi rekuren. (Fricton dkk., 1998)

(JURNAL PENANGANAN TEMPOROMANDIBULAR DISORDER NON BEDAH oleh


Edwyn Saleh PSPDG FKIK Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta)

RANGE OF MOTION
Range Of Motion harus diukur sebelum palpasi, karena palpasi sering memperburuk otot
pengunyahan dan / atau TMJ, yang dapat menyebabkan penurunan rentang gerak pasien

Panduan umum untuk minimum normal adalah pembukaan 40 mm (termasuk tumpang tindih), 7
mm lateral kanan dan kiri, dan gerakan protrusif 6 mm.

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai diagnosis pada TMJ

1. kategori Tulang kranial (termasuk mandibula) : diagnosisnya yaitu Gangguan kongenital dan
perkembangan: aplasia, hiperplasia, hipoplasia, dan displasia

Gangguan yang didapat: (neoplasia, fraktur)

2. kategori Temporomandibular joint disorders : diagnosis Penyimpangan dalam bentuk,


Perpindahan disk dengan reduksi, tanpa reduksi), Dislokasi, Kondisi peradangan (synovitis,
capsulitis) ,Arthritides (osteoartheritis, osteoarthrosis) dan Ankylosis & Neoplasia

3. kategori Gangguan otot pengunyahan : diagnosis Nyeri myofascial, Myositis,


Kekejangan,Belat pelindung, Kontraktur

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai Komunikasi, Informasi dan


Edukasi TMD

Perawatan Ortodonti bertujuan untuk memperbaiki susunan gigi-geligi dan hubungan rahang
yang tidak normal sehingga tercapai oklusi, memperbaiki fungsi pengunyahan, dan estetis wajah
yang baik

6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai ayat dan hadist mengenai scenario

Alquran telah menyebutkan tentang sifat-sifat tulang yang diciptakan Allah melalui salah satu
ayat. Tepatnya pada Surah Al-Baqarah Ayat 259 terkait dengan keajaiban tulang-belulang yang
tersusun, kemudian dibalut dengan daging.

Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya)
telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini
setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya
kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal
di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus
tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah
kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda
kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami
menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata
kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu".

Referensi: https://tafsirweb.com/1025-quran-surat-al-baqarah-ayat-259.html

Dalam ayat yang lain, Allah berfirman mengenai tulang-belulang. "Dan ia membuat
perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat
menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh? Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh
Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala
makhluk," Surat Ya Sin Ayat 78-79.

Anda mungkin juga menyukai