14788-Article Text-34343-5-10-20200427
14788-Article Text-34343-5-10-20200427
14788-Article Text-34343-5-10-20200427
12 – 27
(Received:03-03-2020; Revised:02-04-2020; Accepted:03-04-2020)
How to Cite: Pudjiastuti, S. R. (2020). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Mencegah Paham Radikal. Jurnal
Ilmiah Mimbar Demokrasi, 19(2), 32-39. DOI: 10.21009/jimd.v19i02.14788
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Allows
readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to
use them for any other lawful purpose. The journal hold the copyright.
tersebut melonjak dari tahun 2014 yang nilai keyakinan intrinsik ini sudah menjadi
jumlahnya hanya 88,1 juta, angka ini masih akan pandangan dasar kehidupan bermasyarakat
terus bertambah mengingat ketersediaan Indonesia sehari-hari, sekaligus menjadi sebuah
perangkat, fasilitas, serta sarana prasarana keyakinan dasar indeologis yang
penunjang internet yang masih terus menerus membedakannya dengan ideologi bangsa-bangsa
berkembang. Dari hasil lembaga riset lain di dunia. Kelima nilai dasar tersebut juga
internasional “We Are Social” menyebutkan merupakan nilai-nilai keagungan dari keberadaan
bahwa Indonesia berada pada peringkat satu masyarakat negara bangsa Indonesia dalam
dunia dengan pertumbuhan 51% dikategori setiap aspek kehidupan sosial yang
Growth In Internet User melampaui Amerika, mengantarkan terwujudnya masyarakat
China serta negara lain di dunia Indonesia yang adil dan makmur berlandaskan
(http://wearesocial.com; 2 Oktober 2017). Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia
Angka penyalahgunaan internet masih saja 1945.
terjadi. Maraknya berbagai kasus penipuan, c) Nilai-nilai internalisasi Pancasila yang
pornografi dan pelecehan seksual, meningkatnya mampu menangkal paham radikalisme
judi online dan transaksi narkoba melalui sosial Nilai-nilai internalisasi Pancasila yang diharapkan
media serta kasus kampanye hitam melalui mampu menangkal paham radikalisme; (1)
internet juga turut menambah daftar dampak menguatnya sistem pendidikan, pendidikan
buruk internet yang mengundang perhatian merupakan salah satu komponen saja dari
banyak pihak. Pencurian akun sosial media, berbagai komponen bangsa. Pendidikan agama
rekening bakn online dan virtual money juga secara khusus, menjadi bagian dari pendidikan
sedang marak, selain itu kasus kejahatan didunia nasional yang diamanatkan dalam UU No.20
maya bahkan telah sampai pada pengrusakan tahun 2003, dan karenanya di akui oleh negara,
dan pencurian portal atau situs penting milik seperti disebutkan: jenis pendidikan mencakup
pemerintah. Munculnya cyberbullying melalui pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi,
jejaring sosial yang beredar dikalangan remaja vokasi, keagamaan, dan khusus. Pendidikan
dan anak-anak usia di bawah umur termasuk hal agama dirumuskan dalam PP No. 55 tahun
penting mengerikan sebab dapat mengganggu 2007. Pendidikan memberi pengetahuan dan
perkembangan psikologi dan kepribadian yang membentuk sikap, kepribadian, serta
bersangkutan. Dari aspek sosial dan moral, ketrampilan peserta didik dalam mengamalkan
dampak negatif yang paling mungkin akan ajaran agamanya, yang diterapkan melalui mata
terjadi adalah menurunnya kedalaman sosial, pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan
tergerusnya rasa kebersamaan dan gotong jenis pendidikan. Saat ini, pendidikan
royong atau nilai kesetaraan pada sila ketiga kewarganegaraan memainkan peran strategis dan
Pancasila. Sifat-sifat masyarakat saat ini penting dalam melestarikan, meningkatkan, dan
cenderung individualis dan dorongan untuk mentransformasikan nilai-nilai ideologi dan
selalu ingin mendapatkan pujian orang lain dapat nasionalisme negara kepada generasi muda
mengancam para pengguna internet mayoritas (Bunyamin,2008). Model internalisasi
adalah remaja, generasi penerus bangsa. pembelajaran nilai-nilai Pancasila dan
b) Implementasi internalisasi Pancasila mengimplementasikannya di sekolah dengan
Dalam tulisan ini, penulis memotret kondisi menggunakan berbagai model yang berbeda
yang terjadi saat ini menggunakan nilai-nilai dalam setiap pembelajaran seperti model
keyakinan intrinsik yang menjadi panduan dasar. ceramah, diskusi, pemecahan masalah, jigsaw,
Nilai-nilai keyakinan intrinsik ini merupakan audio visual, studi kasus dan permainan
sebuah national living road map yang mengantarkan peran.(Wiratomo, Wahono, & Kristiono, 2017)
bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa (2) Penerimaan terhadap ideologi pancasila;
Pancasila, karena nilai-nilai keyakinan intrinsik temuan dalam pemetaan yang dilakukan
tersebut menjadi jiwa dan nafas kehidupan dari MAARIF Institut dalam beberapa hal bersifat
kelima sila yang ada dalam Pancasila. Nilai-nilai menguatkan beberapa penelitian terdahulu
keyakinan intrinsik ini adalah nilai religiusitas, mengenai adanya benih-benih radikalisme yang
nilai kekeluargaan, nilai keselarasan, nilai menyasar anak muda, utamanya pelajar SMA.
kerakyatan, dan nilai keadilan (Lemhanas, 2015). Sekedar menyebut pada tahun 2008, Farha
Jauh sebelum bangsa Indonesia Ciciek melakukan penelitian dalam konteks
memproklamasikan kemerdekaannya, kelima serupa. Demikian juga dengan SETARA Institut
diharapkan dapat menjadi filter terhadap internalisasi nilai Pancasila pada dunia
pengaruh budaya global sehingga budaya global pendidikan sehingga terciptanya manusia yang
yang positif dapat diadopsi dan sekaligus dapat berkualitas yang memiliki keimanan, keyakinan
memperkaya nilai-nilai praksis Pancasila, terhadap sang pencipta, berkualitas, berkarakter,
sedangkan budaya global negatif akan ditolak menjadi warga negara yang demokratis,
atau ditinggalkan. Dengan demikian, nilai-nilai bertanggung jawab dan taat hukum melalui
Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia pendidikan, pelatihan, sosialisasi dan
Tahun 1945 akan terus hidup di dalam komunikasi sosial. Peningkatan jati diri dan
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan karakter bangsa berdasarkan Pancasila untuk
berbangsa, di mana semua itu juga merupakan menumbuhkembangkan sikap dan perilaku
cerminan dari budaya hukum masyarakat. nasionalisme melalui perencanaan, revisi
Upaya yang dilakukan untuk kebijakan, kerjasama, pembangunan dan
menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam sosialisasi. Peningkatan komitmen para tokoh
mencegah paham radikal adalah; (1) penguatan bangsa dalam mengaplikasikan nilai-nilai
sistem pendidikan untuk mengoptimalkan Pancasila untuk meningkatkan keteladan bagi
internalisasi nilai Pancasila pada dunia masyarakat melalui harmonisasi peraturan,
pendidikan sehingga terwujud manusia sosialisasi, evaluasi, perencanaan dan
berkualitas yang religius dan memiliki keyakinan penegakkan hukum. Peningkatan pemahaman
adanya sang pencipta, berkualitas, berkarakter, nilai-nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari
menjadi warga negara yang demokratis, untuk meningkatkan daya tangkal akan pengaruh
bertanggung jawab dan taat hukum melalui negatif melalui pendidikan, sosialisasi dan
pendidikan, pelatihan, sosialisasi dan komunikasi kerjasama.
sosial.
(2) Peningkatan jatidiri dan karakter bangsa Referensi
berdasarkan Pancasila untuk Aini, Nur. (2017, 26 Juli). Survei BNPT: 39
menumbuhkembangkan sikap dan perilaku Persen Mahasiswa Tertarik Paham Radikal.
nasionalisme melalui perencanaan, revisi Republika.http://nasional.republika.co.id/ber
kebijakan, kerjasama, pembangunan dan ita/nasional/hukum/17/07/26/otonj7382-
sosialisasi. (3) Peningkatan komitmen pemimpin survei-bnpt-39-persen-mahasiswa-tertarik-
bangsa dalam mengaplikasikan nilai-nilai paham-radikal diunduh pada tanggal 3
Pancasila untuk meningkatkan keteladanan bagi Oktober 2017 pukul 16.00 WIB
masyarakat melalui harmonisasi peraturan, Ancok, D (2015). Ketidakadilan sebagai sumber
sosialisasi, evaluasi, perencanaan dan radikalisme dalam agama: Suatu Analisis berbasis
penegakkan hukum. (4) Peningkatan teori keadilan dalam pendekatan psikologi. Jurnal
pemahaman nilai-nilai Pancasila pada kehidupan Psikologi Indonesia.
sehari-hari untuk meningkatkan daya tangkal BBC.com. (2017, 7 April). Bagaimana meredam
akan berpengaruh negatif melalui pendidikan, paham radikal di Indonesia?. BBC.com News
sosialisasi dan kerjasama. Indonesiahttp://www.bbc.com/indonesia/ind
onesia-39494134 diakses pada 18 September
Simpulan 2017 pukul 17.00 WIB
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan Detik. (2015, 23 Februari). Mendagri: Tak Sesuai
berkaitan dengan internalisasi nilai-nilai Pancasila, 100 Perda Bermasalah
Pancasila untuk mencegah perkembangan Dikembalikan. Detik.com
paham radikal dapat disimpulkan sebagai http://news.detik.com/berita/2840131/men
berikut; Nilai-nilai Pancasila belum teraktualisasi dagri-tak-sesuai-pancasila-100-perda-
dengan baik sehingga belum dapat menangkal bermasalah-dikembalikan diakses 17 Juni
penyebaran paham radikal, tidak optimalnya 2017 pukul 18.20 WIB
pendidikan Pancasila, adanya penolakan Fajar, Danang. (2011, 25 Oktober). Survey BPS
terhadap ideologi Pancasila, kurangnya menyatakan 27 persen Rakyat Indonesia
keteladanan dari pemimpin nasional, dan merasa tidak memerlukan Pancasila. 50 Juta
meningkatnya pengaruh negatif dari nilai-nilai Rakyat Indonesia Anti-Pancasila. Skala.
luar yang tidak sesuai dengan Pancasila. https://skalanews.com/berita/nasional/umu
Strategi yang diterapkan adalah; penguatan m/99246-50-juta-rakyat-indonesia-
sistem pendidikan untuk mengoptimalkan