Anda di halaman 1dari 7

BAB II

STUDI LITERATUR

Umat islam memiliki sebuah kitab sebagai pegangan dan pedoman hidup
yaitu Alquran, Di dalam Alquran dijelaskan berbagai hal mulai dari akidah,
akhlak, ibadah, sejarah, dan banyak lagi. Kita sebagai umat islam wajib menaati
dan menjalankan perintah Allah SWT., serta menjauhi larangan-Nya. Salah satu
perintah Allah yang ada dalam Alquran adalah untuk mengonsumsi makanan halal
seperti yang terkandung dalam beberapa dalil berikut;

Q.S. Al-Baqarah ayat 168

ٌ ِ‫ت ٱل َّش ْي ٰطَ ِن ۚ إِنَّهۥُ لَ ُك ْم َعد ٌُّو ُّمب‬


‫ين‬ ِ ‫ُوا ُخطُ ٰ َو‬ ِ َ ‫ض َح ٰلَاًل‬
۟ ‫طيِّبًا َواَل تَتَّبع‬ ۟ ٓ
ِ ْ‫ٰيَأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ُكلُوا ِم َّما فِى ٱأْل َر‬

Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Tafsir: Wahai manusia Makanlah dari rizki Allah yang Dia halalkan bagi kalian
yang terdapat di bumi, dalam keadaan bersih dan bukan najis, yang bermanfaat
dan tidak memadorotkan, dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan setan dalam
penetapan halal dan haram, bid’ah serta maksiat-maksiat. Sesungguhnya ia adalah
musuh kalian yang amat nyata permusuhannya.

Q.S. Al-Ma’idah ayat 88

َ‫ى أَنتُم بِِۦه ُم ْؤ ِمنُون‬ ۟ ُ‫وا ِم َّما َر َزقَ ُك ُم ٱهَّلل ُ َح ٰلَاًل طَيِّبًا ۚ َوٱتَّق‬
ٓ ‫وا ٱهَّلل َ ٱلَّ ِذ‬ ۟ ُ‫َو ُكل‬

Artinya: Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-
Nya.

Tafsir: Dan bersenang-senanglah kalian (wahai kaum mukminin), dengan


menikmati yang halal lagi baik dari apa yang Allah berikan kepada kalian dan
anugerahkan kepada kalian. Dan bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan
perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Sesungguhnya
keimanan kalian kepada Allah mengharuskan kalian bertakwa dan selalu
mendekatkan diri kepada-Nya.

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُوْ ُل إِ َّن‬


َ ِ‫ْت َرسُوْ َل هللا‬ ُ ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ َما قَا َل َس ِمع‬ ِ ‫ع َْن أَبِي َع ْب ِد هللاِ النُّ ْع َما ِن ْب ِن بَ ِشي ٍْر َر‬
َ‫ت فَقَ ْد ا ْستَب َْرأ‬
ِ ‫ فَ َم ِن اتَّقَى ال ُّشبُهَا‬،‫اس‬ ٌ َ‫ْال َحالَ َل بَي ٌِّن َوإِ َّن ْال َح َرا َم بَي ٌِّن َوبَ ْينَهُ َما أُ ُموْ ٌر ُم ْشتَبِه‬
ِ َّ‫ات الَ يَ ْعلَ ُمه َُّن َكثِ ْي ٌر ِمنَ الن‬
َ‫ أَال‬،‫ك أَ ْن يَرْ تَ َع فِ ْي ِه‬
ُ ‫عى َحوْ َل ْال ِح َمى يُوْ ِش‬ ِ ‫ َكالر‬،‫ت َوقَ َع فِي ْال َح َر ِام‬
َ ْ‫َّاعي يَر‬ ِ ‫ َو َم ْن َوقَ َع فِي ال ُّشبُهَا‬،‫ض ِه‬
ِ ْ‫لِ ِد ْينِ ِه َو ِعر‬
‫صلَ َح ْال َج َس ُد ُكلُّهُ َوإِ َذا‬ َ ‫ار ُمهُ أَالَ َوإِ َّن فِي ْال َج َس ِد ُمضْ َغةً إِ َذا‬
ْ ‫صلَ َح‬
َ ‫ت‬ ِ ‫ك ِح ًمى أَالَ َوإِ َّن ِح َمى هللاِ َم َح‬
ٍ ِ‫َوإِ َّن لِ ُك ِّل َمل‬
]‫ [رواه البخاري ومسلم‬.‫َت فَ َس َد ْال َج َس ُد ُكلُّهُ أَالَ َو ِه َي ْالقَ ْلب‬
ْ ‫فَ َسد‬

Artinya : “Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir r.a,”Saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda, ‘Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di
antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak
diketahui oleh orang banyak. Maka, barang siapa yang takut terhadap syubhat,
berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan barang siapa
yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara
yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan
gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat
laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan
larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini
terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika
dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa dia adalah hati” (HR.
Bukhari dan Muslim).

‫طيِّبَا ً َوإِ َّن هللاَ أَ َم َر‬


َ َّ‫طيِّبٌ الَ يَ ْقبَ ُل إِال‬
َ ‫ (إِ َّن هللاَ تَ َعالَى‬:ِ‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬:‫ض َي هللاُ تَ َعالَى َع ْنهُ قَا َل‬ ِ ‫ع َْن أَبِ ْي هُ َر ْي َرةَ َر‬
)51 ‫ اآلية‬:‫صالِحاً) (المؤمنون‬ ِ ‫ (يَا أَيُّهَا الرُّ ُس ُل ُكلُوْ ا ِمنَ الطَّيِّبَا‬:‫ال‬
َ ‫ت َوا ْع َملُوْ ا‬ َ َ‫ال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ بِ َما أَ َم َر بِ ِه ال ُمرْ َسلِ ْينَ فَق‬
‫ثُ َّم َذ َك َر ال َّر ُج َل يُ ِط ْي ُل ال َّسفَ َر‬،)172 ‫ اآلية‬:‫ت َما َر َز ْقنَا ُك ْم) (البقرة‬ َ ‫ (يَا أَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا ُكلُوْ ا ِم ْن‬:‫ال‬
ِ ‫طيِّبَا‬ َ َ‫ َوق‬،
‫ي‬ ْ ‫ َو َم‬، ِّ‫ يَا َربِّ يَا َرب‬:‫ث أَ ْغبَ َر يَ ُم ُّد يَ َد ْي ِه إِلَى ال َّس َما ِء‬
َ ‫ َو َم ْلبَ ُسهُ َح َرا ٌم َو ُغ ِّذ‬،‫ َو َم ْش َربُهُ َح َرا ٌم‬،‫ط َع ُمهُ َح َرا ٌم‬ َ ‫أَ ْش َع‬
َ ِ‫الح َر ِام فَأَنَّى يُ ْستَ َجابُ لِ َذل‬
)‫ك‬ َ ِ‫ب‬

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan
sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kepada kaum mukminin dengan
sesuatu yang Allah perintahkan pula kepada para rasul. Maka Allah subhanahu wa
ta'ala berfirman: "Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan
kerjakanlah amal shalih." (Al-Mu'minun; 51). Dan Allah SWT berfirman: "Wahai
orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari rezeki yang baik-baik yang telah
Kami berikan kepada kalian." (al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah SAW
menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan
dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya
berdoa: "Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku," namun makanannya haram,
minumannya haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang
haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?" (HR Muslim).

Dari dalil-dalil tersebut, nampak jelas bahwa Allah memerintahkan kita


agar memakan makanan halal dan melarang kita memakan makanan haram.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang merupakan  lembaga independen yang
mewadahi para ulama, zuama, dan cendikiawan Islam untuk membimbing,
membina, dan mengayomi umat Islam di Indonesia telah memfasilitasi hal
tersebut dengan adanya program sertifikasi halal. Sertifikat Halal adalah suatu
fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan kehalalan
suatu produk sesuai dengan syari'at Islam. Dengan adanya sertifikat halal, umat
islam akan lebih tenang dan nyaman dalam mengonsumsi suatu produk.
BAB III

PROBLEM/PERMASALAHAN

Sertifikat halal oleh MUI bisa didapatkan apabila


perusahaan/produsen/pemohon telah memenuhi syarat yang diberikan dan melalui
berbagai rangkaian yang ditentukan oleh MUI. Dalam penentuan status
kehalalannya, tentu rangkaian tes yang harus dilakukan tidak terlepas dari prinsip-
prinsip teknik.

LPPOM MUI memberikan ketentuan untuk mendapatkan sertifikat halal


yaitu sebagai berikut:

a. Sebelum produsen mengajukan sertifikat halal terlebih dahulu harus


mempersiapkan Sistem Jaminan Halal. Penjelasan rinci tentang Sistem Jaminan
Halal dapat merujuk kepada Buku Panduan Penyusunan Sistem Jaminan Halal
yang dikeluarkan oleh LP POM MUI.

b. Berkewajiban mengangkat secara resmi seorang atau tim Auditor Halal


Internal (AHI) yang bertanggungjawab dalam menjamin pelaksanaan produksi
halal.

c. Berkewajiban menandatangani kesediaan untuk diinspeksi secara


mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya oleh LPPOM MUI.

d. Membuat laporan berkala setiap enam bulan tentang pelaksanaan Sistem


Jaminan Halal.

Sistem Jaminan Halal tersebut di atas tentunya disusun dengan


memerhatikan berbagai faktor yang sekiranya berpengaruh didalamnya. Ilmu
teknik sangat berguna untuk mendukung tujuan ini. Misalnya, dalam mengatur
jadwal inspeksi agar dapat efektif, efisien, dan tidak bertabrakan; penyusunan
prosedur yang harus dilakukan saat inspeksi; dan lain-lain. Dalam penyusunan
prosedur maupun sistem kerjanya, tentu prinsip teknik digunakan sehingga dapat
dihasilkan prosedur kerja dan sistem kerja yang baik.
BAB IV

KESIMPULAN

Sebagai umat islam yang patuh terhadap agama, maka kita harus
mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Salah satu yang dapat kita
lakukan adalah dengan mengonsumsi makanan halal. Proses sertifikasi halal oleh
LPPOM MUI dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kepastian status
kehalalan suatu produk, sehingga dapat menentramkan batin dan memberikan
kenyaman lebih kepada konsumen muslim. Proses sertifikasi ini tidak terlepas
dari penggunaan prinsip-prinsip teknik industri baik itu dalam penyusunan
prosedur maupun sistem kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA

Penulis. BAB III Tinjauan Umum Tentang Sertifikat Halal. http://repository.uin-


suska.ac.id/7273/4/BAB%20III.pdf, (Diakses pada 20 Mei 2021)

Syafrida. Sertifikat Halal Pada Produk Makanan Dan Minuman Memberi


Perlindungan Dan Kepastian Hukum Hak-Hak Konsumen Muslim. Jurnal
Hukum Vol. 7 No.2. https://media.neliti.com/media/publications/135011-
ID-sertifikat-halal-pada-produk-makanan-dan.pdf. (Diakses pada 20 Mei
2021)

Tafsir Web. Quran Surah Al-Baqarah Ayat 168. https://tafsirweb.com/650-quran-


surat-al-baqarah-ayat-168.html. (Diakses pada 20 Mei 2021)

Tafsir Web. Quran Surah Al-Ma’idah Ayat 88. https://tafsirweb.com/1972-quran-


surat-al-maidah-ayat-88.html. (Diakses pada 20 Mei 2021)

Anda mungkin juga menyukai