Anda di halaman 1dari 6

ROLE PLAY

KEPERAWATAN PALIATIF

“MENYAMPAIKAN BERITA BURUK”

Disusun oleh

Ai Juariah ( 30120120013K)

Feti Syaptiah (30120120012K)

Lukisa Wijayanti (30120120010K)

Rinda Novita W (30120120015K)

Yeni Juhaeni (30120120011K)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES SANTO BORROMEUS

2021
Nama pemeran :

1. Lukisa wijayanti : Dokter


2. Rinda Novita : Perawat 1
3. Feti Syaptiah : Perawat 2
4. Yeni Juhaeni : Pasien
5. Ai Juariah : keluarga pasien

SKENARIO

Ny. Siti Adalah seorang ibu rumah tangga berumur 55 tahun, mengeluh sesak napas
yang dirasakan terus-menerus dan makin bertambah berat saat sedang beraktivitas dan
isirahat. Setelah masuk Rs pasien mengeluh bengakak pada tubuhnya, pasien juga mengeluh
lemah dan mudah lelah bila beraktivitas dan tampak adanya edema. Pada role play kali ini
akan disampaikan cara penyampaian berita buruk kepada Ny siti dan keluarga yang
terdiagnosa gagal ginjal stadium 3.

Ibu siti : “Aduh bu, kenapa badan ibu demam begini terus perut mual sekali
kemudian terasa sesak (sambil memegang perut dan wajah terlihat pucat)

Anak pasien :”ibu ada apa? Udah berapa hari ibu merasa begini, kok ibu tidak cerita sama
ibu” (dengan raut wajah panik) ya udah kita langsug ke RS saja bu”

(keluarga lalu membawa ke RS , setelah tiba di Rs Y mendapatkan penanganan di IGD


kemudian pasien di bawa ke ruang X)

Keesokan harinya dokter dan perawat melakukan pemeriksaan pada ibu siti

Dokter :”Selamat pagi Bu, perkenalkan saya dokter lukisa . Maaf mengganggu
waktunya sebentar. Bagaimana apakah ibu masih merasakan mual dan sesak
napas ?”

Ibu siti :”sudah mendingan tidak seperti kemarin waktu masuk dok, tetapi tubuh saya
masih terasa bengkak- bengkak dok.”

Dokter :”begitu ya bu, baiklah kalo begitu saya memeriksa keadaan ibu terlebih
dahulu ya?”

Ibu siti :”iya dok silahkan!”

(Dilakukan pemeriksaan)

Dokter :”Baik bu Siti, saya sudah selasai melakukan pemeriksaannya”

Anak pasien :”Dok, sebenarnya ibu saya sakit apa?”


Dokter :”Baik tunggu dulu ya bu, hasil pemeriksaannya dan hasil laboratoriumnya
nanti akan disampaikan Bersama perawat ya bu, soalnya hasil pemeriksaan
laboratoriumnya belum keluar”

Anak pasien :”oh begitu ya dok, baiklah dok saya tunggu”

Dokter :”kalo begitu apa ada yang mau ditanyakan? Kalo tidak saya dan perawat
permisi untuk kembali ke ruangan”

Ibu Siti :”tidak dok, terimakasih.”

Perawat 1 : “Baik Bu, saya bersama dokter permisi dulu ya”.

(dokter dan perawat kembali ke ruangan )

Dokter :”sus, jangan lupa nanti kabari saya jika hasil pemeriksaan nya sudah ada.
Nanti kita sampaikan dan jelaskan mengenai diagnosa dan hasil pemeriksaan
laboratoriumya kepada anak dan ibu siti ya!”

Perawat 1 :”baik dok.”

(penyampaian berita buruk)

Perawat 2 :” selamat siang ibu, dan keluarga.”

Keluarga :”selamat siang juga suster”

Perawat 2 :”perkenalkan saya perawat feti dan rinda yang bertugas siang hari ini, seperti
janji dokter tadi pagi, saya Bersama dokter disini akan menyampaikan kondisi
ibu siti beserta hasil laboratoriumnya.

Anak pasien :”iya sus, bagaimana kondisi ibu saya ?” (cemas dan penuh harapan)

Coba jelaskan kami sekeluarga menunggu hasilnya!”

Perawat 2 :”baiklah sebelumnya saya mau bertanya terlebih dahulu kepada ibu ?”

Apa yang ibu ketahui tentang penyakit ibu?

Ibu siti :”saya belum tau sus, saya cuma merasa cemas dan takut dengan kondisi saya
saat ini.”

Perawat 2 :”dengan gejala yang ibu siti rasakan saat ini, menurut ibu penyakit apa yang
mungkin terjadi?”

Ibu siti :”saya tidak tau saya sakit apa, yang saya tau saat ini saya merasa mual, sesak
dan badan saya bengkak-bengkak.”

Perawat 2 :”apa ibu siti merasa khawatir tentang kondisi ibu saat ini ?

Ibu siti :”pastinya sus, saya khawatir”


Perawat 2 :”Baik Bu, biar dokter yang akan menjelaskannya?”

Ibu siti :” iya sus, saya dan keluarga saya akan mendengarkannya, karena saya ingin
mengetahui lebih jelasnya tentang penyakit saya ini.”

Dokter :”baiklah, ibu, dan mbak, maaf sebelumnya saya merasa tidak enak untuk
meyampaikannya hasilnya, tapi saya harus menyampaikan hasilnya.
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan seperti pemeriksaan
Urin, EKG dan USG. Ibu siti terkena penyakit Gagal Ginjal”

Anak pasien :”ha...Gagal ginjal dok?”(dengan ekspresi terkejut)

Ibu siti :”astagfiruallah dok, kenapa ini terjadi pada saya, apa dosa saya, saya cuma
seorang ibu rumah tangga tapi kenapa saya menderita penyakit begini.”

Perawat 1 :” iya, ibu, Saya dapat merasakan bahawa ini merupakan situasi yang sulit.”

Anak pasien :” iya sus, gimana tidak sulit. Kami hanya keluarga kecil tapi kenapa ibu saya
diberi penyakit begini? Kenapa? Kenapa sus? ”(dengan nada tinggi dan
perasan tidak percaya)

:”dok, kami sulit menerima kenyataan ini, kenapa harus ibu saya, apakah
dokter dan suster sudah memastikan lagi itu hasil lab dan yakin itu hasil lab
milik ibu saya?” jangan jangan ada yang salah dengan hasilnya tolong
dipastikan lagi hasilnya, saya tidak percaya ini semua”

Perawat 1 :”iya mba berdasarkan hasil lab tadi memang benar milik ibu siti , dan kami
sudah pastikan tidak ada kesalahan pada hasil lab nya, Dimana dalam hasil lab
tersebut telah terdiagnosa pada stadium 5. Maka dari itu ibu siti merasakan
gejala mual, muntah, nafsu makan berkurang , sampai terjadi sesak nafas itu
efek dari penyakitnya.”

Ibu siti :”terus apa yang harus saya lakukan sus?” (dengan nada pasrah)

Anak pasien :”apakah ibu saya bisa sembuh sus?”

Perawat 1 :”untuk kesembuhan ibu, rencana selanjutnya saya dan tim medis laninya akan
berusaha yang terbaik untuk kesehatan ibu. Saya harap ibu dan keluarga
semua jangan putus asa, karena tidak ada yang tidak mungkin, yang penting
bapak dan sekeluarga selalu berdoa.” Untuk penjelasan Tindakan selanjutnya
dokter yang akan menjelaskan.

Dokter : “ karena ibu gagal ginjal nya sudah stadium 5 maka saya sarankan untuk cuci
darah 2 kali dalam 1 minggu, untuk menyaring racun- racun yang ada di dalam
tubuh ibu, karena ginjal ibu sudah tidak berfungsi jadi di gantikan oleh alat
yang di sebut dialyzer Alat pengganti ginjal

Anak pasien : “baik dok, terima kasih atas penjelasnya”


Dokter : baik bu, sama – sama, jika kurang jelas boleh tanyakan kepada perawat saya,
silahkan ibu rundingkan Bersama keluarga untuk Tindakan cuci darah nya.

( dokter pamit dan meninggalkan ruangan nya )

Ibu siti :”tapi saya sedih sus, belum siap untuk meninggalkan keluarga saya, jika saya
tidak sembuh:”

Anak pasien :”ibu jangan bilang begitu, ibu percayalah pasti akan sembuh.” Bagaimana ya
menurut suster

Perawat 1 :” iya ibu saya mengerti, itu merupakan hal yang berat tapi ibu harus tetap
berfikir positif kalau ibu bisa sembuh, karena berfikir positif sangat
berpengaruh terhadap kesehatan ibu.” Dan saya sarankan ibu memang harus
melakukan cuci darah supaya tidak terlalu memperburuk kondisi ibu.

Ibu siti :”iya sus, terimakasih saya akan mencoba mengikuti saran suster” saya akan
rundingkan Bersama keluarga saya.

Perawat 2 :” bagaimna perasaan ibu, saat ini setelah mengetahui tentang penyakit ibu ?”

Ibu siti :”saya memang merasa sedih suster, tapi disisi lain saya juga merasa lega
setelah mengetahui penyakit saya, sehinga saya lebih siap bagaimana pun
keadaanya.”

Perawat 2 :”iya ibu saya mengerti, tetap banyak berdoa kepada Tuhan ya bu !”

Anak pasien :”iya sus kami akan selalu berdoa untuk kesembuhan suami saya. Terimakasih
suster atas penjelasannya.”

Perawat 2 :”iya bu, sebelumnya apakah ada yang mau ditanyakan lagi?”

Ibu siti :”tidak sus”

Perawat 1 :”kalo tidak ada saya Bersama teman saya permisi untuk kembali ke ruangan
saya, apabila nanti ibu memerlukan bantuan, silahkan keluarga ibu menemui
kita di ruang perawat. kita permisi ya mbak, selamat siang.”

Anak pasien :”selamat siang sus terima kasih

Anda mungkin juga menyukai