Anda di halaman 1dari 19

Step 1

1. Blefarospasme:
- Kelainan pada kontraksi otot kelopak mata sehingga mata terus
menerus berkedip, bertambah parah dan akan membuat mata tertutup.
- Distonia fokal yg ditandai dengan kontraksi otot orbicularis ocular dan
frontalis yg berulang dan berkelanjutan bersifat involunter.
2. Hipopion:
- Bintik putih (trdpt leukosit) yang mengendap di bawah bilik mata
akibat reaksi inflamasi yg melibatkan stroma kornea.

Step 2

1. Bagaimana anatomi dan histologi dari kornea?


2. Mengapa pasien mengeluh mata merah, nyeri, silau, pengelihatan kabur,
berair, mengganjal dan tidak tahan terhadap cahaya maupun hembusan
angin?
3. Mengapa pada mata pasien terdapat bercak berwarana putih sebesar biji
kacang hijau seperti gumpalan putih seperti nanah?
4. Apa yang terjadi jika mata tergores batang padi atau benda tajam lainya?
5. Mengapa bisa terjadi blefalospasme?
6. Bagaimana hubungan pasien membilas mata kiri dengan air rebusan sirih
malah semakin berat?
7. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan pada scenario?

8. Apa
Diagnosis
dan DD
dari
scenario?
9. Bagaima
n akah PP
terhadap
pasien dari scenario?
10. Apa etiologi dan faktor resiko dari scenario?
11. Bagaimana tatalaksana dari scenario?

Step 3

1. Bagaimana anatomi dan histologi dari kornea?


Histologi
Corrnea - transparent, avascular connective tissue that covers the
anterior 1/6th of the eye. It is composed of five layers:
-Corneal Epithelium - non-keratinized stratified squamous epithelium
that covers its anterior surface exposed to air.
-Bowman Membrane - a distinctive layer of collagen fibers (7 to 12 µm
thick).
-Stroma - avascular layer of collagen fibers and fibroblasts. The thickest
layer of the cornea.
-Descemet's Membrane - a thick (5 to 10 µm) basement membrane
underneath the corneal endothelium.
-Corneal Endothelium - simple squamous epithelium that covers the
posterior surface exposed to the aqueous humor.

ANATOMI
Cornea and sclera constitute the outer covering or coat of the
eyeball. The main purpose of this coat is to protect structures inside the
eye. The cornea is a transparent avascular tissue that acts as a structural
barrier and protects the eye against infections.[1] Along with the tear
film, it provides proper anterior refractive surface for the eye. Cornea
contributes to two-third of the refractive power of the eye.

The cornea is horizontally oval, measuring 11–12 mm horizontally and


9–11 mm vertically. The corneal horizontal diameter (white to white)
using ORBSCAN II system has revealed average corneal diameter as
11.71 ± 0.42 mm. The average corneal diameter was 11.77 ± 0.37 in
males compared to 11.64 ± 0.47 in females. The corneal diameter
ranged from 11.04–12.50 in males and 10.7–12.58 in females.[2] The
limbus is widest in superior and inferior cornea. Cornea is convex and
aspheric. The anterior curvature is 7.8 mm and posterior curvature is
about 6.5 mm. Cornea contributes to about 40–44 D of refractive power
and accounts for approximately 70% of total refraction. The refractive
index of cornea is 1.376. There is a gradual increase in thickness from
central cornea to the periphery[3] [Fig. 1]. Alteration in tissue thickness
is due to increase in the amount of collagen in the peripheral stroma.
With different methods of evaluation, the central corneal thickness in
normal eyes is found to range from 551 to 565 μ and the peripheral
corneal thickness from 612 to 640 μ.[4] The corneal thickness is found
to decrease with age. Anterior corneal stromal rigidity appears to be
particularly important in maintaining the corneal curvature. Anterior
curvature resists changes to stromal hydration much more than posterior
stroma
2. Mengapa pasien mengeluh mata merah, nyeri, silau, pengelihatan kabur,
berair, mengganjal dan tidak tahan terhadap cahaya maupun hembusan
angin?
Mata merah & berair
Proses inflamasi yg sebabkan pelebaran pembuluh darah. Pelebaran
pembuluh darah berupa PCVI & CVI krn adanya rx peradangan yg meluas
sampai ke a. konjungtiva posterior & a. ciliaris anterior.
Budhiastra, P et al. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Penyakit Mata RSUP
Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar. 2001
TIO meningkatàkompresi stuktur bilik mata depanàgangguan aliran darah
di konjungtiva atau badan siliaràpelebaran pembuluh darah a.konjungtiva
anterior dan a.siliaris anterior (mixed injection)àmata merah
Vasodilatasi aktif akibat proses inflamasi.
Vasodilatasi pasif akibat kongesti
Sedangkan arteri yang mengalami vasodilatasi adalah :
A. konjungtivalis posterior disebut conjunctival injection
A. siliaris anterior disebut pericorneal injection
Global Source-Erry-2011
Nyeri
Kornea punya banyak serabut nyeri dimana kebanyakan lesi kornea
akibat benda asing kornea, keratitis serta ulkus kornea akan timbulkan
nyeri, dan diperhebat dengan adanya gesekan palpebra terutama
palpebra superior pada kornea dan menetap sampai sembuh.
Budhiastra, P et al. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Penyakit Mata RSUP
Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar. 2001
Kornea sangat sensitif karena terdapat banyak serabut sensorik. Saraf
sensorik ini berasal dari nervus cilliaris longus yang berasal dari nervus
nasosiliaris yang merupakan cabang saraf oftalmikus dari nervus
trigeminus.
N.V (Nervus Trigeminus) merupakan saraf sensorik utama,walaupun
memiliki komponen motorik. Fungsi motorik: mempersarafi otot yang
mengatupkan mulut dan Fungsi sensorik : mengurus sensibilitas wajah
( cabang maksilaris), mengurus sensibilitas kornea ( cabang oftalmikus),
mengurus sensibilitas rongga mulut ( cabang mandibularis).
Nyeri umumnya di daerah mata. Para saraf trigeminal bertanggung jawab
untuk persarafan daerah ini. Ini juga merupakan jalur utama untuk nyeri.
Ketika saraf dirangsang arteri bereaksi dengan memasok darah ke kepala.
Hal ini menyebabkan arteri menjadi melebar, dan menyebabkan rasa
sakit.
DIKTAT KULIAH FISIOLOGI. UPI. DISUSUN OLEH dr. EUIS HERYATI, M.Kes
dan dr. NUR FAIZAH R, M.Kes
Silau
Peka cahaya (fotofobia) karena kontraksi iris yang merupakan refleks
akibat kontraksi iris krn peradangan dimana terjadi dilatasi pembuluh iris
yang merupakan refleks akibat dari iritasi ujung saraf kornea &
peningkatan pembentukan air mata
Budhiastra, P et al. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Penyakit Mata RSUP
Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar. 2001
Karena ada pembendungan pembuluh darah, dan bayangan tidak
dapat jatuh tepat di makula karena anomali media refrakta.
Mekanisme utama penurunan penglihatan à atrofi sel ganglion difus,
yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian
dalam retina dan berkurangnya akson di serat optikus. Diskus optikus
menjadi atrofi disertai pembesaran cekungan optikus. Iris dan korpus
siliare juga menjadi atrofi dan prosesus siliaris memperlihatkan
degenerasi hialin.
Vaughan DG, Riodan P. Ophtalmology Umum. Edisi ke-14. Jakarta:
Widya Medika, 2000;220-37.
Karena TIO meningkat bila diatas 25-30 mmHg penglihatan berkurang
bila dalam waktu lama bisa menyebabkan hilang penglihatan, terjadi
atrofi sel gangglion, sehingga berkurangnya akson saraf optikus,
diskus optikus atrofi (bintik buta) sehingga cahaya tidak tepat jatuh di
makula,terjadi kerusakan iris dan edem kornea sehingga pembiasan
cahayanya berpendar.
Akibat Humor aquos yang tidak abnormal baik produksi, distribusi
maupun eksresi à penumpukan cairan humor aquos à bila ada sinar
atau cahaya masuk à akan dibiaskan atau terjadi abrasi oleh cairan
humor aquos sehingga warna cahaya akan tampak seperti pelangi.
Asnita S. N. Prvalensi Kebutaan Akibat Glaukoma di Kabupaten Karo,
Bagian Ilmu Penyakit Mata FK USU, Medan, 2004
Karena terjadi edema kornea yang terjadi di stroma kornea sehingga
pembentukan bayangan pada retina menjadi terganggu dan
penglihatan terganggu pula
Ilmu Penyakit Mata, dr. Nana Wijana S.D
Penglihatan kabur
Gangguan penglihatan karena letak ulkus di sentral à ganggu pembiasan
sinar yg msk ke mata à sinar tdk bisa difokuskan tepat pd macula lutea
Budhiastra, P et al. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Penyakit Mata RSUP
Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar. 2001

3. Mengapa pada mata pasien terdapat bercak berwarana putih sebesar biji
kacang hijau seperti gumpalan putih seperti nanah?
Hipopion didefinisikan sbg pus steril yang terdapat pada bilik mata depan.
Hipopion dapat terlihat sbg lapisan putih yang mengendap di bagian
bawah bilik mata depan karena adanya gravitasi. Komposisi dari pus
biasanya steril hanya terdiri dari leukosit tanpa adanya mikroorganisme
pathogen spt bakteri, jamur maupun virus karena hipopion adalah reaksi
inflamasi terhadao toxin dari mikroorganisme pathogen dan bukan
mikroorganisme itu sendiri.
Hipopion terjadi akibat penurunan permeabilitas dari blood aqueos barrier
dan terjadi peningkatan protein, fibrin serta sel radang dalam cairan
aqueous sehingga timbul gambaran hipopion.
Rani dkk., Ulkus Kornea Cum Hipopion Berhubungan Trauma Tumbuhan
pada Mata, J Agromedicine. Volume 6. Nomor 1. Juni 2019. 216

4. Apa yang terjadi jika mata tergores batang padi atau benda tajam lainya?
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit
FKUI;2015. p. 1-296.
5. Mengapa bisa terjadi blefalospasme?
Blefarospasme
Menurunnya penglihatan disebabkan karena kornea merupakan jaras
penglihatan, nyeri yang dialami pasien terjadi karena kornea memiliki
banyak serabut nyeri, baik lesi dangkal ataupun dalam pada kornea
menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Selain itu fotofobia juga dapat
terjadi akibat kontraksi iris yang meradang.
Dea Gratia Putri S. Sumbayak, Rani Himayani, M.Yusran. Ulkus Kornea
Impending Perforasi, Majority. Volume 8. Nomor 1. Maret 2019
-
6. Bagaimana hubungan pasien membilas mata kiri dengan air rebusan sirih
malah semakin berat?

Daun sirih mengandung minyak atsiri yang terdiri dari hidroksi kavikol,
kavibetol, estargiol, eugenol, metileugenol, karvakrol, terpen, seskuiterpen,
fenilpropan dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut memiliki kemampuan
untuk mematikan bakteri, mematikan jamur, dan juga memiliki peranan
sebagai antioksidan. Karena itu, daun sirih telah lama digunakan sebagai
antiseptik untuk pengobatan luka luar.
Sedangkan cairan hasil rebusan daun sirih akan menghasilkan cairan berwarna
kuning muda kehijauan dan bersifat asam dengan pH ± 4. Semakin banyak
daun sirih yang direbus, maka tingkat keasaman cairan rebusannya akan
bertambah.
Paparan cairan yang bersifat asam ini akan bereaksi dengan air mata yang
melapisi permukaan mata, yang selanjutnya akan menimbulkan perubahan
pH (tingkat keasaman) di permukaan mata menjadi lebih asam.
Perubahan pH ini dapat menimbulkan kerusakan pada permukaan mata, yaitu
pada lapisan epitel kornea dan konjungtiva. Rasa perih yang timbul setiap
kali seseorang mencoba membersihkan matanya dengan air rebusan daun
sirih merupakan suatu pertanda terjadinya kerusakan pada permukaan
mata, terutama pada permukaan kornea yang banyak mengandung ujung-
ujung serat saraf.
Daun sirih yang kotor dan tidak steril banyak mengandung mikroorganisme
yang dapat menimbulkan infeksi mata. Jamur merupakan salah satu
mikroorganisme yang sering ditemukan pada materi yang bersifat organik
seperti daun-daunan.
Adanya kerusakan pada permukaan kornea akan mempermudah jamur
tersebut untuk masuk ke dalam kornea mata dan menimbulkan infeksi
pada kornea mata. Infeksi jamur pada kornea mata ini dalam dunia
kedokteran dikenal sebagai keratitis jamur. Pengobatan yang tidak tepat
terhadap keratitis jamur seringkali akan berakhir pada kebutaan.
POTENSI KHASIAT OBAT TANAMAN MARGA PIPER : Piper nigrum L.,
Piper retrofractum Vahl., Piper betle Linn., Piper cubeba L. dan Piper
crocatum Ruiz & Pav Rain Kihara Boangmanaludan Ade Zuhrotun
Farmaka Suplemen Volume 16 Nomor 3
7. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan pada scenario?
VOS 1/60
Ruang pemeriksaan jangan terlalu terang
Dilakukan jarak 5-6m (20ft) dari kartu Snellen
Tentukan baris huruf terkecil yang masih terbaca
Tajam penglihatan dinyatakan 6 dibagi jarak huruf baris yang masih
terbaca (N : 6/6)
Pembilang menyatakan jarak antara pasien dengan kartu Snellen.
Penyebut menyatakan jarak dimana huruf seharusnya dapat dibaca
(diambil dari angka di kartu Snellen). Pasien bis abaca 1 baris dengan
jumlah salah 2, dicatat jumlah salah nya. Ex : 6/30 -2
Jika pasien tidak bisa mengenal huruf terbesar di kartu Snellen,
lakukan uji hitung jari (counting finger). Normalnya jari akan terlihat
pada jarak 60m. jika hanya melihat/menentukan jumlah jari yang
diperlihatkan pada jarak 3m, tajam penglihatan 3/60. Jika melihat
hitung jari pada 1m mka tajam penglihatan 1/60. Baiknya dimulai dari
jarak 1m, 2m, 3m, 4m, 5m karena definisi buta menurut WHO adalah
3/60 -0
Jika hanya dapat melihat lambaian tangan, tajam penglihatan lebih
buruk dari 1/60. Jika pasien hanya dapat melihat gerak atau lambaian
tangan jarak 1m, maka tajam penglihatan 1/300, karena normalnya
lambaian tangan dapat terlihat pada jarak 300m
Jika mata hanya melihat adanya sinar saja dan tidak melihat lambaian
tangan, tajam penglihatan dinyatakan 1/tak terhingga (1/∞)
Jika sama sekali tidak dapat melihat walaupun sinar sekalipun, visus
nol (0) atau buta total
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit
FKUI;2015. p. 1-296.
Fotofobi
Peka cahaya (fotofobia) karena kontraksi iris yang merupakan refleks
akibat kontraksi iris krn peradangan dimana terjadi dilatasi pembuluh iris
yang merupakan refleks akibat dari iritasi ujung saraf kornea &
peningkatan pembentukan air mata
Budhiastra, P et al. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Penyakit Mata RSUP
Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar. 2001
Lakrimasi
Peka cahaya (fotofobia) karena kontraksi iris yang merupakan refleks
akibat kontraksi iris krn peradangan dimana terjadi dilatasi pembuluh iris
yang merupakan refleks akibat dari iritasi ujung saraf kornea &
peningkatan pembentukan air mata
Budhiastra, P et al. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Penyakit Mata RSUP
Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar. 2001
Blefarospasme
Menurunnya penglihatan disebabkan karena kornea merupakan jaras
penglihatan, nyeri yang dialami pasien terjadi karena kornea memiliki
banyak serabut nyeri, baik lesi dangkal ataupun dalam pada kornea
menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Selain itu fotofobia juga dapat
terjadi akibat kontraksi iris yang meradang.
Dea Gratia Putri S. Sumbayak, Rani Himayani, M.Yusran. Ulkus Kornea
Impending Perforasi, Majority. Volume 8. Nomor 1. Maret 2019

Infiltrate dengan jaringan nekrotik


Infiltrasi dari sel-sel mononuklear, sel plasma, leukosit polimorfonuklear,
yang mengakibatkan timbulnya infiltrat yang tampak sebagai bercak
berwarna kelabu, keruh dengan batas tak jelas dan permukaan tidak licin.
Kemudian dapat terjadi kerusakan epitel, infiltrasi, peradangan dan
terjadilah ulkus kornea. Ulkus kornea dapat menyebar ke permukaan
atau masuk ke dalam stroma.
Budhiastra, P et al. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Penyakit Mata RSUP
Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar. 2001
Hipopion
Hipopion didefinisikan sbg pus steril yang terdapat pada bilik mata depan.
Hipopion dapat terlihat sbg lapisan putih yang mengendap di bagian
bawah bilik mata depan karena adanya gravitasi. Komposisi dari pus
biasanya steril hanya terdiri dari leukosit tanpa adanya
mikroorganisme pathogen spt bakteri, jamur maupun virus karena
hipopion adalah reaksi inflamasi terhadao toxin dari mikroorganisme
pathogen dan bukan mikroorganisme itu sendiri.
Hipopion terjadi akibat penurunan permeabilitas dari blood aqueos
barrier dan terjadi peningkatan protein, fibrin serta sel radang dalam
cairan aqueous sehingga timbul gambaran hipopion.
Rani dkk., Ulkus Kornea Cum Hipopion Berhubungan Trauma Tumbuhan
pada Mata, J Agromedicine. Volume 6. Nomor 1. Juni 2019. 216

8. Apa Diagnosis dan DD dari scenario?


Dx
Ulkus Kornea
Merupakan peradangan kornea diikuti kerusakan lapisan kornea,
kerusakan dimulai dari lapisan epitel. Terbentuknya ulkus di kornea
mungkin banyak ditemukan adanya kolagenase oleh sel epitel baru dan
sel radang. Ulkus bisa keadaan steril (tidak terinfeksi mikroorganisme)
atau terinfeksi. Ulkus terbentuk karena adanya infiltrate, yaitu proses
respon imun yg sebabkan akumulasi sel/cairan di kornea.
Susila, Niti et al. Standar Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. 2009
Dd
Ulkus kornea
Ulkus kornea sentral :
Ulkus kornea oleh bakteri
Bakteri yg ditemukan pd hasil kultur ulkus dr kornea yg tdk
ada fx pencetus (kornea sebelumnya sehat), yaitu : S.
pneumonia, S. alfa hemolitik, Pseudomonas aeruginosa,
Klebsiella pneumonia, Moraksella sp.
Ulkus kornea dengan fx pencetus adalah bakteri pathogen
oportunistik yg basa ditemukan di kelopak mata, kulit,
periokuar, sakus konjungtiva, rongga hidung dg system barrier
kornea normal tdk timbulkan infeksi. Bakteri kelompok ini,
yaitu : S. epidermidis, S. beta hemolitik, Proteus.
Streptococcus
Jenis : S. peneumonia (pneumokok), S. viridans (S. alfa hemolitik), S.
pyogens (S. beta hemolitik), S. faecialis (S. non hemolitik)
MK : ulkus warna kuning keabu-abuan, bentuk cakram dengan tepi ulkus
menggaung, ulkus cepat menjalar ke dalam & sebabkan perforasi kornea
krn aeksotoksin yg dihasilkan
Tx : Sefazolin, Basitrasin dlm btk tetes, Injeksi subkonjungtiva & iv.
Stafilokokus
Jenis : S. aureus, S. epidermidis, S. saprofitikus
MK : awalnya ulkus warna utih kekuningan disertai infiltrate batas tegas
tepat dibawah defek epitel, tdk diobati adekuat à abses kornea disertai
oedema stroma & infiltrasi sel leukosit, hipopion ulkus sering indolen (rx
radang minimal)
Infeksi kornea marginal biasanya bebas kuman & disebabkan oleh rx
hipersensitifitas S. aureus
Pseudomonas
Sifat aero obligat & hasilkan eksotoksin yg hambat sintesis protein à ulkus
pseudomonas jar kornea cepat hancur & alami kerusakan
MK : dimulai dg ulkus kecil di sentral kornea dg infiltrate warna keabu-
abuan disertai oedema epitel & stroma. Ulkus kecil ini cepat melebar dan
mendalam serta timbulkan perforasi kornea. Ulkus keluarkan discharge
kental warna kuning kehijauan.
Tx : gentamisin, tobramisin, karbesilin yg diberikan secara local,
subkonjungtiva, serta iv.
Ulkus kornea oleh virus
Sering HSV
MK : btk khas dendrit dpt diikuti vesikel kecil di lapisan epitel yg kalo
pecah timbulkan ulkus. Ulkus jg terjadi bentuk disiform kalo nekrosis di
bagian sentral.
Ulkus kornea oleh jamur
Penyebab :
Penggunaan antibiotic berlebihan jangka panjang/pakai kortikosteroid
jangka panjang
Fusarium/sefalosporium menginfeksi kornea setelah trauma yg disertai
lecet epitel (ex : kena ranting pohon, binatang terbang) à indikasi jamur
terinokulasi di kornea oleh benda/binatang yg lukai kornea/bukan dr
adanya defek epitel & jamur yg ada di lingkungan hidup
Fx ekologi : daerah beriklim tropis
Tx : pemberian obat anti jamur dg spektrum luas
Px : px laboratorium & tes sensitifitas utk dpt pilih obat anti jamur yg
spesifik
Ulkus kornea marginal :
Adalah peradangan kornea bagian perifer bentuk
bulat/rectangular (segiempat) bisa 1/banyak dan ada di daerah
kornea yg sehat dg limbus. Bisa ditemukan pd orang tua & sering
dihubungkan dg penyakit rematik/debilitas, bisa juga terjadi
bersamaan dengan radang konjungtiva yg disebabkan oleh
Moraxella, basil Koch Weeks, Proteus Vulgaris. Beberapa keadaan
dihubungkan dengan alergi makanan.
Secara subjektif : penglihatan menurun disertai rasa sakit,
lakrimasi, foofobia. Secara obyektif : ada blefarospasme, injeksi
konjungtiva, infiltrate/ulkus sejajar dg limbus.
Tx : kortikosteroid topical akan sembuh 3-4 hari, tapi bisa
rekurens. Antibiotic diberikan utk infeksi Stafilokokus/kuman lain.
Disensitisasi dg toksoid stafilokokus dapat berikan penyembuhan
yang efektif.
Pembagian :
Ulkus cincin à ulkus kornea perifer yg dapat mengenai seluruh lingkaran
kornea, bersifat destruktif & biasanya kena 1 mata. Penyebabnya krn rx
alergi & ditemukan bersam penyakit disentri basile, influenza berat,
penyakit imunologik. Penyakit ini bersifat rekuren. Tx : kalo tdk infeksi,
steroid aja
Ulkus kataral simplek à letak ulkus perifer yg tdk dlm, warna abu-abu dg
sumbu terpanjang tukak sejajar dengan limbus. Diantara infiltrate tukak
yg akut dg limbus ditepinya terlihat bagian yg bening. Terjadi pd pasien
lansia. Tx : antibiotic, steroid, vitamin
Ulkus Mooren à ulkus kronik yg biasanya mulai dr bagian perifer kornea
berjalan progesif kea rah sentral tanpa adanya kecenderungan utk
perforasi. Gmbrn khas : ada tepi tukak bergaung dg bagian sentral tanpa
ada kelainan dlm wkt lama. Tukak berhenti jika seluruh permukaan
kornea kena. Penyebab : hipersensitifitas terhadap tuberkuloprotein,
virus, autoimun. Keluhan biasanya rasa sakit & berat pd mata. Tx :
steroid, radioterapi, flep konjungtiva, rejeksi konjungtiva, keratektomi,
keratoplasty.
Vaughan, Daniel G, Ashbury, Taylor, Riordan-Eva, Paul. Oftalmologi
Umum. Edisi 14. 1996. Jakarta : Widya Medika
Penyakit lain
Perbedaan ULKUS KORNEA KERATITIS JAMUR GLAUKOMA UVEITIS ANTER
Definisi hilangnya Peradangan kornea Peningkatan Peradangan
sebagian akibat trauma oleh tekanan
mengenai ir
permukaan ranting pohon, intraokular akibat
kornea akibat daun dan bagian- cairan mata yang jaringan badan
kematian bagian tumbuhan. berada di belakang merupakan
jaringan kornea iris tidak dapat
yang mendad
biasanya banyak mengalir melalui
ditemukan pupil sehingga biasanya berja
kolagenase yg mendorong iris minggu, dan
dibentuk oleh sel kedepan, akibat
epitel baru dan kelainan produksi stadium ini
sel radang. cairan aquos dapat sembuh
humor
tetes mata saja

Etiologi -bakteri, jamur, - Furasium -Bertambahnya -Suatu ma


- Filamentous
akantamuba dan produksi cairan klinik reaksi im
- Yeast
herpes simpleks - candida mata oleh badan terlambat, dini,
- aspergilus siliar. mediated t
-Tukak kornea
jaringan uvea a
perifer dapt -Berkurangnya
disebabkan oleh pengeluaran cairan
reaksi toksik, mata di daerah
-Bakterimia
alergi, autoimun sudut bilik mata
viremia juga
dan infeksi. atau di celah pupil
menimbulkan
Infeksi pada (glaukoma
ringan
kornea perifer hambatan pupil).
biasanya oleh
karena kuman -Granulomatos
stafilokok aureus, disebabkn o
h.influenza dan sarkoiditis,
m.lacunata. tuberculosis,
jamur,
-Defisiensi
(toksoplasmosi
vitamin A,
lagoftalos akibat
parese saraf ke
-Granulomatos
VIII, lesi saraf ke
disebabkn oleh
III atau
Non granul
neurotrofik dan
akut, disebabka
ulkus Mooren.
trauma, diare
penyakit Reiter
simpleks,
Bechet, sindrom
Schlosman,
bedah,
adenovirus,
influenza, klam

-Non granul
kronis, disebab
: arthritis rhe
Fuchs hete
iridosiklitis

Gejala - mata merah, - Keluhan timbul - Nyeri pada mata - Mata sakit
terasa sakit, setelah 3 minggu dan kepala yang
-Fotofobia
fotofobia, visus ( sakit mata yang berlangsung
turun. hebat, berair, beberapa jam,
- penipisan penglihatan hilang setelah tidur -Mata berair
kornea, hipopion, menurun dan
-Mata merah
hifema, sinekia silau.) - Melihat pelangi
posterior (halo) sekitar -Sukar meliha
- Tampak Infiltrat lampu
- kekeruhan dekat
kelabu, disertai - muntah & mual
berwarna putih
hipopion, - Mata bengkak, -hipopion
pada kornea
peradangan, merah, pupil lebar,
dengan defek -sinekia poste
ulserasi superfisial, kornea suram dan
epitel
satelit bila terletak edema, lensa
dalam stroma. keruh

- adanya cincin
endotel dengan
plaq tampang
bercabang, satelit
pada kornea,
lipatan descement.
Prof. Dr.H. Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata, Edisi 5, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
9. Bagaimanakah PP terhadap pasien dari scenario?
Uji fluorescein
Untuk lihat adanya defek epitel kornea
Kertas fluorescein dibasahi garam fisiologik à taruh di sakus konjungtiva
inferior à pasien tutup mata 20 detik à kertas diangkat à irigsi konjungtiva
dg garam fisiologik à lihat permukaan kornea :
Terlihat warna hijau dg sinar biru à ada kerusakan epitel kornea (ex :
keratitis superficial epithelial, tukak kornea, erosi kornea)
Defek kornea akan terlihat hijau krn pd defek kornea, bagian tsb bersifat
basa dan memberi warna hijau pd kornea à uji fluorescein +
Uji fistel/seidel
Utk tahu letak & adanya kebocoran kornea
Konjungtiva inferior ditaruh kertas fluorescein à lihat adanya cairan mata
yg keluar dr fistel kornea.
Klo ada kebocoran kornea adanya fistel kornea akan terlihat pengaliran
cairan mata warna hijau mulai dr lubang fistel
Cairan mata terlihat bening dg sekitarnya ada larutan fluorescein warna
hijau
Uji sensibilitas kornea
Utk fgs trigeminus kornea krn serabut sensible kornea melalui n.
trigeminus à dirangsang à ada refleks afferent pd n. facialis à berkedip
Pasien lihat jauh ke dpn à dirangsang dg kapas kering dr bagian lateral
kornea à lihat terjadinya refleks mengedip, rasa sakit, mata berair à jika
ada refleks itu, fungsi n. trigeminus & n. facialis baik
Papan placido
Utk lihat lengkungan kornea
Pakai papan placido dg gambar lingkaran konsentris hitam putih yg hadap
sumber cahaya/jendela & pasien membelakangi sumber cahaya à lihat
gambaran bayangan placido di kornea lewat lubang di tengah placidoskop
Interpretasi :
Bayangan placido di kornea berupa lingkaran konsentris à Normal
Lingkaran konsentris à permukaan kornea licin & regular
Garis lingkaran tdk beraturan à astigmatisme ireguler akibat adanya
infiltrate/parut kornea
Kurang tegas à edema kornea keruh
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit
FKUI;2015. p. 1-296.

10. Apa etiologi dan faktor resiko dari scenario?

Etiologic
Bakteri : kuman yg murni sebabkan ulkus kornea adalah Streptococcus
pneumoniae, sementara bakteri lain menimbulkan ulkus kornea melalui
factor resiko
Virus : Herpes Simpleks, Herpes Zooster, Variola
Jamur : golongan Candida, Fusarium, Aspergillus, Sefalosporium
Rx hipersensitifitas : rx terhadap Stapilococcus (ulkus marginal), TBC
(keratokonjungtivitis flikten), allergen tak diketahui (ulkus cincin)
Susila, Niti et al. Standar Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. 2009
Fx resiko
Kelainan bulu mata (trikiasis) & system air mata (insufisiensi air mata,
sumbatan saluran lakrimal)
Fx eksternal : luka pd kornea (erosion kornea), karena trauma,
penggunaan lensa kontak, luka bakar pada daerah muka
Kelainan kornea yang disebabkan oleh : edema kornea kronik, exposure-
keratitis (pd lagophtalmus, bius umum, koma), keratitis karena defisiensi
vitamin A, keratitis neuroparalitik, keratitis superfisialis virus
Kelainan sistemik, malnutrisi, alkoholisme, sindrom Stevens-Jhonson,
sindrom defisiensi imun
Obat yang menurunkan mekanisme imun : kortikosteroid, IUD, anestetik
local, golongan imunosupresif
Susila, Niti et al. Standar Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. 2009

11. Bagaimana tatalaksana dari scenario?

Ulkus kornea sembuh dengan dua cara : migrasi sel-sel epitel sekeliling
ulkus disertai dengan mitosis dan masuknya vaskularisasi dari konjungtiva.
Ulkus superfisial yang kecil akan sembuh dengan cara yang pertama, ulkus
yang lebih besar dan dalam biasanya akan mengakibatkan munculnya
pembuluh darah untuk mensuplai sel-sel radang. Leukosit dan fibroblas
menghasilkan jaringan granulasi dan sikatrik sebagai hasil penyembuhan.
Pengobatan umumnya untuk ulkus kornea adalah dengan sikloplegik,
antibiotika yang sesuai dengan topikal dan subkonjungtiva, dan pasien
dirawat bila mengancam perforasi, pasien tidak dapat memberi obat sendiri,
tidak terdapat reaksi obat, dan perlunya obat sistemik. Pengobatan pada
ulkus kornea bertujuan menghalangi hidupnya bakteri dengan antibiotika,
dan mengurangi reaksi radang dengan steroid. Secara umum ulkus diobati
sebagai berikut: Tidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga
akan berfungsi sebagai inkubator. Sekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali
sehari. Diperhatikan kemungkinan terjadinya glaukoma sekunder.
Debridemen sangat membantu penyembuhan. Diberi antibiotika yang sesuai
dengan kausa. Biasanya diberi lokal kecuali bila keadaan berat. Pengobatan
dihentikan bila sudah terjadi epitelisasi dan mata terlihat terang, kecuali bila
penyebabnya pseudomonas yang memerlukan pengobatan ditambah 1-2
minggu. Pada ulkus kornea dilakukan pembedahan atau keratoplasti apabila
dengan pengobatan tidak sembuh dan terjadi jaringan parut yang
mengganggu penglihatan.
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit
FKUI;2015. p. 1-296.
Prognosis penderita ulkus kornea buruk karena komplikasi yang dapat
terjadi berupa perforasi kornea, endopthalmitis, panopthalmitis. Apabila
sembuh maka akan menyebabkan terbentuknya sikatriks kornea yang juga
akan mengganggu penglihatan penderita.
Susila, Niti et al. Standar Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. 2009
( Mind Mapping )

Anda mungkin juga menyukai