SGD16 LBM 3 MATA Gita Atiqa Faidiansyah 30101800072
SGD16 LBM 3 MATA Gita Atiqa Faidiansyah 30101800072
1. Blefarospasme:
- Kelainan pada kontraksi otot kelopak mata sehingga mata terus
menerus berkedip, bertambah parah dan akan membuat mata tertutup.
- Distonia fokal yg ditandai dengan kontraksi otot orbicularis ocular dan
frontalis yg berulang dan berkelanjutan bersifat involunter.
2. Hipopion:
- Bintik putih (trdpt leukosit) yang mengendap di bawah bilik mata
akibat reaksi inflamasi yg melibatkan stroma kornea.
Step 2
8. Apa
Diagnosis
dan DD
dari
scenario?
9. Bagaima
n akah PP
terhadap
pasien dari scenario?
10. Apa etiologi dan faktor resiko dari scenario?
11. Bagaimana tatalaksana dari scenario?
Step 3
ANATOMI
Cornea and sclera constitute the outer covering or coat of the
eyeball. The main purpose of this coat is to protect structures inside the
eye. The cornea is a transparent avascular tissue that acts as a structural
barrier and protects the eye against infections.[1] Along with the tear
film, it provides proper anterior refractive surface for the eye. Cornea
contributes to two-third of the refractive power of the eye.
3. Mengapa pada mata pasien terdapat bercak berwarana putih sebesar biji
kacang hijau seperti gumpalan putih seperti nanah?
Hipopion didefinisikan sbg pus steril yang terdapat pada bilik mata depan.
Hipopion dapat terlihat sbg lapisan putih yang mengendap di bagian
bawah bilik mata depan karena adanya gravitasi. Komposisi dari pus
biasanya steril hanya terdiri dari leukosit tanpa adanya mikroorganisme
pathogen spt bakteri, jamur maupun virus karena hipopion adalah reaksi
inflamasi terhadao toxin dari mikroorganisme pathogen dan bukan
mikroorganisme itu sendiri.
Hipopion terjadi akibat penurunan permeabilitas dari blood aqueos barrier
dan terjadi peningkatan protein, fibrin serta sel radang dalam cairan
aqueous sehingga timbul gambaran hipopion.
Rani dkk., Ulkus Kornea Cum Hipopion Berhubungan Trauma Tumbuhan
pada Mata, J Agromedicine. Volume 6. Nomor 1. Juni 2019. 216
4. Apa yang terjadi jika mata tergores batang padi atau benda tajam lainya?
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit
FKUI;2015. p. 1-296.
5. Mengapa bisa terjadi blefalospasme?
Blefarospasme
Menurunnya penglihatan disebabkan karena kornea merupakan jaras
penglihatan, nyeri yang dialami pasien terjadi karena kornea memiliki
banyak serabut nyeri, baik lesi dangkal ataupun dalam pada kornea
menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Selain itu fotofobia juga dapat
terjadi akibat kontraksi iris yang meradang.
Dea Gratia Putri S. Sumbayak, Rani Himayani, M.Yusran. Ulkus Kornea
Impending Perforasi, Majority. Volume 8. Nomor 1. Maret 2019
-
6. Bagaimana hubungan pasien membilas mata kiri dengan air rebusan sirih
malah semakin berat?
Daun sirih mengandung minyak atsiri yang terdiri dari hidroksi kavikol,
kavibetol, estargiol, eugenol, metileugenol, karvakrol, terpen, seskuiterpen,
fenilpropan dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut memiliki kemampuan
untuk mematikan bakteri, mematikan jamur, dan juga memiliki peranan
sebagai antioksidan. Karena itu, daun sirih telah lama digunakan sebagai
antiseptik untuk pengobatan luka luar.
Sedangkan cairan hasil rebusan daun sirih akan menghasilkan cairan berwarna
kuning muda kehijauan dan bersifat asam dengan pH ± 4. Semakin banyak
daun sirih yang direbus, maka tingkat keasaman cairan rebusannya akan
bertambah.
Paparan cairan yang bersifat asam ini akan bereaksi dengan air mata yang
melapisi permukaan mata, yang selanjutnya akan menimbulkan perubahan
pH (tingkat keasaman) di permukaan mata menjadi lebih asam.
Perubahan pH ini dapat menimbulkan kerusakan pada permukaan mata, yaitu
pada lapisan epitel kornea dan konjungtiva. Rasa perih yang timbul setiap
kali seseorang mencoba membersihkan matanya dengan air rebusan daun
sirih merupakan suatu pertanda terjadinya kerusakan pada permukaan
mata, terutama pada permukaan kornea yang banyak mengandung ujung-
ujung serat saraf.
Daun sirih yang kotor dan tidak steril banyak mengandung mikroorganisme
yang dapat menimbulkan infeksi mata. Jamur merupakan salah satu
mikroorganisme yang sering ditemukan pada materi yang bersifat organik
seperti daun-daunan.
Adanya kerusakan pada permukaan kornea akan mempermudah jamur
tersebut untuk masuk ke dalam kornea mata dan menimbulkan infeksi
pada kornea mata. Infeksi jamur pada kornea mata ini dalam dunia
kedokteran dikenal sebagai keratitis jamur. Pengobatan yang tidak tepat
terhadap keratitis jamur seringkali akan berakhir pada kebutaan.
POTENSI KHASIAT OBAT TANAMAN MARGA PIPER : Piper nigrum L.,
Piper retrofractum Vahl., Piper betle Linn., Piper cubeba L. dan Piper
crocatum Ruiz & Pav Rain Kihara Boangmanaludan Ade Zuhrotun
Farmaka Suplemen Volume 16 Nomor 3
7. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan pada scenario?
VOS 1/60
Ruang pemeriksaan jangan terlalu terang
Dilakukan jarak 5-6m (20ft) dari kartu Snellen
Tentukan baris huruf terkecil yang masih terbaca
Tajam penglihatan dinyatakan 6 dibagi jarak huruf baris yang masih
terbaca (N : 6/6)
Pembilang menyatakan jarak antara pasien dengan kartu Snellen.
Penyebut menyatakan jarak dimana huruf seharusnya dapat dibaca
(diambil dari angka di kartu Snellen). Pasien bis abaca 1 baris dengan
jumlah salah 2, dicatat jumlah salah nya. Ex : 6/30 -2
Jika pasien tidak bisa mengenal huruf terbesar di kartu Snellen,
lakukan uji hitung jari (counting finger). Normalnya jari akan terlihat
pada jarak 60m. jika hanya melihat/menentukan jumlah jari yang
diperlihatkan pada jarak 3m, tajam penglihatan 3/60. Jika melihat
hitung jari pada 1m mka tajam penglihatan 1/60. Baiknya dimulai dari
jarak 1m, 2m, 3m, 4m, 5m karena definisi buta menurut WHO adalah
3/60 -0
Jika hanya dapat melihat lambaian tangan, tajam penglihatan lebih
buruk dari 1/60. Jika pasien hanya dapat melihat gerak atau lambaian
tangan jarak 1m, maka tajam penglihatan 1/300, karena normalnya
lambaian tangan dapat terlihat pada jarak 300m
Jika mata hanya melihat adanya sinar saja dan tidak melihat lambaian
tangan, tajam penglihatan dinyatakan 1/tak terhingga (1/∞)
Jika sama sekali tidak dapat melihat walaupun sinar sekalipun, visus
nol (0) atau buta total
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit
FKUI;2015. p. 1-296.
Fotofobi
Peka cahaya (fotofobia) karena kontraksi iris yang merupakan refleks
akibat kontraksi iris krn peradangan dimana terjadi dilatasi pembuluh iris
yang merupakan refleks akibat dari iritasi ujung saraf kornea &
peningkatan pembentukan air mata
Budhiastra, P et al. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Penyakit Mata RSUP
Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar. 2001
Lakrimasi
Peka cahaya (fotofobia) karena kontraksi iris yang merupakan refleks
akibat kontraksi iris krn peradangan dimana terjadi dilatasi pembuluh iris
yang merupakan refleks akibat dari iritasi ujung saraf kornea &
peningkatan pembentukan air mata
Budhiastra, P et al. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Penyakit Mata RSUP
Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar. 2001
Blefarospasme
Menurunnya penglihatan disebabkan karena kornea merupakan jaras
penglihatan, nyeri yang dialami pasien terjadi karena kornea memiliki
banyak serabut nyeri, baik lesi dangkal ataupun dalam pada kornea
menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Selain itu fotofobia juga dapat
terjadi akibat kontraksi iris yang meradang.
Dea Gratia Putri S. Sumbayak, Rani Himayani, M.Yusran. Ulkus Kornea
Impending Perforasi, Majority. Volume 8. Nomor 1. Maret 2019
-Non granul
kronis, disebab
: arthritis rhe
Fuchs hete
iridosiklitis
Gejala - mata merah, - Keluhan timbul - Nyeri pada mata - Mata sakit
terasa sakit, setelah 3 minggu dan kepala yang
-Fotofobia
fotofobia, visus ( sakit mata yang berlangsung
turun. hebat, berair, beberapa jam,
- penipisan penglihatan hilang setelah tidur -Mata berair
kornea, hipopion, menurun dan
-Mata merah
hifema, sinekia silau.) - Melihat pelangi
posterior (halo) sekitar -Sukar meliha
- Tampak Infiltrat lampu
- kekeruhan dekat
kelabu, disertai - muntah & mual
berwarna putih
hipopion, - Mata bengkak, -hipopion
pada kornea
peradangan, merah, pupil lebar,
dengan defek -sinekia poste
ulserasi superfisial, kornea suram dan
epitel
satelit bila terletak edema, lensa
dalam stroma. keruh
- adanya cincin
endotel dengan
plaq tampang
bercabang, satelit
pada kornea,
lipatan descement.
Prof. Dr.H. Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata, Edisi 5, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
9. Bagaimanakah PP terhadap pasien dari scenario?
Uji fluorescein
Untuk lihat adanya defek epitel kornea
Kertas fluorescein dibasahi garam fisiologik à taruh di sakus konjungtiva
inferior à pasien tutup mata 20 detik à kertas diangkat à irigsi konjungtiva
dg garam fisiologik à lihat permukaan kornea :
Terlihat warna hijau dg sinar biru à ada kerusakan epitel kornea (ex :
keratitis superficial epithelial, tukak kornea, erosi kornea)
Defek kornea akan terlihat hijau krn pd defek kornea, bagian tsb bersifat
basa dan memberi warna hijau pd kornea à uji fluorescein +
Uji fistel/seidel
Utk tahu letak & adanya kebocoran kornea
Konjungtiva inferior ditaruh kertas fluorescein à lihat adanya cairan mata
yg keluar dr fistel kornea.
Klo ada kebocoran kornea adanya fistel kornea akan terlihat pengaliran
cairan mata warna hijau mulai dr lubang fistel
Cairan mata terlihat bening dg sekitarnya ada larutan fluorescein warna
hijau
Uji sensibilitas kornea
Utk fgs trigeminus kornea krn serabut sensible kornea melalui n.
trigeminus à dirangsang à ada refleks afferent pd n. facialis à berkedip
Pasien lihat jauh ke dpn à dirangsang dg kapas kering dr bagian lateral
kornea à lihat terjadinya refleks mengedip, rasa sakit, mata berair à jika
ada refleks itu, fungsi n. trigeminus & n. facialis baik
Papan placido
Utk lihat lengkungan kornea
Pakai papan placido dg gambar lingkaran konsentris hitam putih yg hadap
sumber cahaya/jendela & pasien membelakangi sumber cahaya à lihat
gambaran bayangan placido di kornea lewat lubang di tengah placidoskop
Interpretasi :
Bayangan placido di kornea berupa lingkaran konsentris à Normal
Lingkaran konsentris à permukaan kornea licin & regular
Garis lingkaran tdk beraturan à astigmatisme ireguler akibat adanya
infiltrate/parut kornea
Kurang tegas à edema kornea keruh
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit
FKUI;2015. p. 1-296.
Etiologic
Bakteri : kuman yg murni sebabkan ulkus kornea adalah Streptococcus
pneumoniae, sementara bakteri lain menimbulkan ulkus kornea melalui
factor resiko
Virus : Herpes Simpleks, Herpes Zooster, Variola
Jamur : golongan Candida, Fusarium, Aspergillus, Sefalosporium
Rx hipersensitifitas : rx terhadap Stapilococcus (ulkus marginal), TBC
(keratokonjungtivitis flikten), allergen tak diketahui (ulkus cincin)
Susila, Niti et al. Standar Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. 2009
Fx resiko
Kelainan bulu mata (trikiasis) & system air mata (insufisiensi air mata,
sumbatan saluran lakrimal)
Fx eksternal : luka pd kornea (erosion kornea), karena trauma,
penggunaan lensa kontak, luka bakar pada daerah muka
Kelainan kornea yang disebabkan oleh : edema kornea kronik, exposure-
keratitis (pd lagophtalmus, bius umum, koma), keratitis karena defisiensi
vitamin A, keratitis neuroparalitik, keratitis superfisialis virus
Kelainan sistemik, malnutrisi, alkoholisme, sindrom Stevens-Jhonson,
sindrom defisiensi imun
Obat yang menurunkan mekanisme imun : kortikosteroid, IUD, anestetik
local, golongan imunosupresif
Susila, Niti et al. Standar Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. 2009
Ulkus kornea sembuh dengan dua cara : migrasi sel-sel epitel sekeliling
ulkus disertai dengan mitosis dan masuknya vaskularisasi dari konjungtiva.
Ulkus superfisial yang kecil akan sembuh dengan cara yang pertama, ulkus
yang lebih besar dan dalam biasanya akan mengakibatkan munculnya
pembuluh darah untuk mensuplai sel-sel radang. Leukosit dan fibroblas
menghasilkan jaringan granulasi dan sikatrik sebagai hasil penyembuhan.
Pengobatan umumnya untuk ulkus kornea adalah dengan sikloplegik,
antibiotika yang sesuai dengan topikal dan subkonjungtiva, dan pasien
dirawat bila mengancam perforasi, pasien tidak dapat memberi obat sendiri,
tidak terdapat reaksi obat, dan perlunya obat sistemik. Pengobatan pada
ulkus kornea bertujuan menghalangi hidupnya bakteri dengan antibiotika,
dan mengurangi reaksi radang dengan steroid. Secara umum ulkus diobati
sebagai berikut: Tidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga
akan berfungsi sebagai inkubator. Sekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali
sehari. Diperhatikan kemungkinan terjadinya glaukoma sekunder.
Debridemen sangat membantu penyembuhan. Diberi antibiotika yang sesuai
dengan kausa. Biasanya diberi lokal kecuali bila keadaan berat. Pengobatan
dihentikan bila sudah terjadi epitelisasi dan mata terlihat terang, kecuali bila
penyebabnya pseudomonas yang memerlukan pengobatan ditambah 1-2
minggu. Pada ulkus kornea dilakukan pembedahan atau keratoplasti apabila
dengan pengobatan tidak sembuh dan terjadi jaringan parut yang
mengganggu penglihatan.
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit
FKUI;2015. p. 1-296.
Prognosis penderita ulkus kornea buruk karena komplikasi yang dapat
terjadi berupa perforasi kornea, endopthalmitis, panopthalmitis. Apabila
sembuh maka akan menyebabkan terbentuknya sikatriks kornea yang juga
akan mengganggu penglihatan penderita.
Susila, Niti et al. Standar Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. 2009
( Mind Mapping )