Anda di halaman 1dari 5

STEP 1

1. Konka inferior = konka adalah tonjolan yang tdr 3 tlg rawan yg terpisah dari tlg rngg
hidung (superior, media, inferior)
2. Mukosa hiperemis = peradangan. Lendir ada darahnya.

STEP 2

1. Mengapa pasien ada keluhan hidung tersumbat rasa hilang timbul di kedua sisi hidung
selama 3 bulan ini?
2. Mengapa pasien tidak mengeluhkan adanya ingus, batuk, demam, bersin dan hidung gatal?
3. Mengapa keluhan dirasakan pagi saat dingin, atau terkena ac, atau polutan dan asap rokok?
4. Apa etiologi dan faktor resiko dari skenario?
5. Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi hidung?
6. Mengapa didapatkan edem di konka inferior dan interpretasi dari secret (-/-) mukosa pucat
(-/-) mukosa hiperemis (-/-)?
7. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari skenario?
8. Apa tatalaksana dan edukasi yang diberikan dokter?
9. Apa saja pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan di kasus di skenario?
10. Komplikasi dari kasus di skenario?
11. Klasifikasi dari kasus di skenario?
12.

STEP 3

1. Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi hidung?


Fisiologi
Fungsi respirasi
Udara respirasi masuk ke hidung mll nares anterior, lalu turun ke nasofaring
mengalami humidifikasi (30 derajat c) karena ada pb darah di bawah epitel dan permukaan
konka yang luas, benda yang terbawa udara akan disaring oleh rambut di vestibulum nasi,
silia, lendir, debu akan melekat di lendir dan partike yang besar akan keluar dengan refleks
bersin
Fungsipenghidu
Mukosa olfaktorius di atap rongga hidung, partikel bau mencapai konka superior dan
1/3 atas septum dg cara difusi dari lendir atau bila menarik nafas dg kuat. Hidung membantu
indra pencecp untuk membedakan manis dan asam.
Fungsi phoenetic
Untuk berbicara dan menyanyi; ada resonansi di hidung, jika hidung tersumbat
resonansi hilang shg terdengar suara (ringolalia). Hidung membantu membentuk kata kata
(dibentuk oleh ), untuk membuat konsonan ng, m,n palatum mol turun, rongga mulut tutup,
hidung terbuka untuk aliran udara.
Refleks nasal
Mukosa hidung adalah reseptor refleks yang berhubungan dg sal cerna, cardiovasc,
dan respirasi. Iritasi mukosa hidung akan membuat refleks bersin dan nafas berhenti,
rangsang tertentu menyebabkan sekresi air liur, lambung, pankreas.
Anatomi
Vestibulum dilapisi kulit yang mempunyai banyak kel sebasea dan rambut panjang. Tiap
cavum nasi memiliki 4 dinding (medial, lateral, inferior, superior),
medial
pada dinding medial hidung disebut dg septum nasi (dibentuk oleh tulang dan tulang
rawan tulang
lamina perpendicularis os edmoid, fomer,cirista nasalis os maxila, crista nasalis os
palatina. Tulang rawan  cartilago septum dan komulema.)
septum nasi dilapisi oleh perikondium di tulang rawan dan periosteum di bag tulang.
Untuk bagian luar dilapisi mukosa hidung.
Lateral
4 buah konka. Konka inferior (terbesar dan paling bawah), superior (lebih kecil, di
atas), media (antara superior dan innferior), suprema (paling kecil), merupakan
bagian dari edmoid

Vaskularisasi

Bagian atas rongga hidung

Arteri edmoidalis ante et poste yang cabang dari a oftalmika, yang


merupakan cabang dari a. Karotis interna

Bagian bawah

Cabang dari a. Maksilaris interna, diantaranya; ujung a. Palatina major, dan


a. Sphenopalatina yang keluar dari foramen sphenopalatina bersama n. Spenopalatina.

Bagian depan

Cabang2 arteri fascialis.

Vena sama seperti arteri akan bermuara ke vena2 diatas.

Histologi

Vestibulum yang bagian depan rongga hidung dilapisi epitel berlapis gepeng yang berkeratin, ada
kelenjar keringat dan sebasea dan ada bulu2 hidung yang sebagai penyaring dari partikel2 asing yang
masuk, epitel2 respiratorik di cavum nasi ada 5 jenis sel ; sel silindris bersilia, sel golblet mukosa,
brush sel, sel granula, sel basal.
2. Mengapa pasien ada keluhan hidung tersumbat yang terrasa hilang timbul di kedua sisi
hidung selama 3 bulan ini?
Terjadi saat ada suasana dingin reaksi di dalam hidung, yang dianggap sbg benda asing(spt
reaksi alergi)  inflamasi, (hiperemis, rubor, kalor, dolor, fungsiolesa) hidung tersumbat
adanya pembengakakn mukosa karena arteri yang melebar menyumbat jalan (terasa
keluhan hidung tersumbat), saat rangsang dingin hilang dia akan normal kembali.
3. Mengapa pasien tidak mengeluhkan adanya ingus, batuk, demam, bersin dan hidung gatal?
Ingus, batuk dan demam, bersin,  respon tubuh untuk mematikan atau mengeluarkan
benda asing/ bakteri/ virus di dalam tubuh, tidak adanya  berarti bukan dikarenakan
mikrobioma tetapi dikarenakan reaksi alergi.
4. Mengapa didapatkan edem di konka inferior dan interpretasi dari secret (-/-) mukosa pucat
(-/-) mukosa hiperemis (-/-)?
Edem konka inferior (+) saat ada iritasi berulang dari bahan iritan mukosa konka akan
menebal dan pb darah menebal terutama di leksus cavernosus konka, lapisan mukosa
berubah jadi kuboid kompleks, silia menghilang, dan sel goblet meningkat, akan terjadi
edem, infiltrasi sel, ada pelebaran di pleksus cavernosus sehingga nnati otot polosnya atrofi.
 Pembesaran tsb berkaitan dengan pertambahan ukuran sel mukosa konka, unilateral
defiasi kogenital atau defiasi septum kontralateral (kompensasi untuk melindungi dari
pengeringan akibat aliran udara berlebih) bilateral adanya peradangan alergi atau non
alergi, faktor lingkungan (debu, asap rokok)
5. Mengapa keluhan dirasakan pagi saat dingin, atau terkena ac, atau polutan dan asap rokok?
Ada suatu benda yang dianggap benda asing ioleh tubuh memicu reaksi
hipersensitivitas(reaksi berlebihan di orang orang tertentu yang berlebihan dimana tidak
dialami oleh orang normal/kebanyakan), dimana tubuh akan merespon dengan berson,
hidung tersumbat dan lain lain. Tetapi setelah tidak terpapar reaksi akan hilang karena
antigen tidak ada.
6. Apa etiologi dan faktor resiko dari skenario?
Etiologi: rinitis vasomotor (etiologi pasti beum diketahui ganggua keseimbanfgan dari
sistem saraf ototnom yang dipicu zat ttn, yang tidak spesifik,)
Faktor yang mempengaruhi;
Obat yang menekan kerja saraf simpatis (ergotamin, obat anti hipertensi, obat
vasokonstriktor topikal)
Faktor fisik (iritasi asap rokok, udara dingin, bau yang merangsang)
Faktor endokrin (hamil, pubertas, hipotiroid)
Faktor psikis (stress, ansietas, fatigue)

Hidung tersumbat
- Kelainan struktur anatomi hidung, atau perbedaan bentuk hidung yang mempengruhi
bentuk rongga bagian dalam
- Kelainan anatomi; septum deviasi, konka hipertropi. Kogenital atresia palano
- Tumor hidung, tahanan hidung meningkat airan udara tersumbat
- Rinitis alergi (paparan alergen akan menyebabkan reaksi alergi sehingga terjadi inflamasi
mukosa sehingga hidung tersumbat)
- Pemakaian obat (ace inhibitor, nsaid, pil kb)  drug induced rhinitis

Rhinitis
- Infeksi bakteri, virus,
- Alergi berdasarakan jenis alerginya sendiri (inhalan (debu, udara pernafasan), ingestan
(makanan, susu, udang, kepiting), injectam (suntikan), kontraktan (kulit/mukosa))
- Non alergi neurogenik, neuropeptida, nitrit peptida, trauma (reaksitubuh yang
merupakan gangguan dari sistem tubuhnya)
7. Bagaimana patofisiologi dan patogenesis kasus di skenario?
1. Rhinitis vasomotor
- Patofisiologi Gangguan pada bag vasomotor hidung (gangg fis dari mukosa hidung),
inflamasi yang disertai. Ditandai edem presisten, hipersekresi kelenjar di mukosa hidung
jika ada iritan, memicu saraf otonom yang mengatur aliran darah ke mukosa hidung dan
sekresi kelenjar, pada rhinitis vasomotor terjadi disfungsi yang disertai penurunan kerja
simpatis atau parasimpatis yang hiperaktif menyebabkan simptom.
- Patogenesis diawali paparan suatu iritan yang memicu ketidakseimbangan sis saraf
otonom untuk mengatur darah dan kelenjar vasa hidung hidung terasa tersumbat,
akan terjadi respon non spesifik dari perubahan di lingkungannya, dia tidak
berhubungan dengan reaksi inflamasi yang diperantarai IgE, (non allergic rhinitis).
8. Apa saja pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan di kasus di skenario?
Pemeriksaan tht; rhinitis vasomotor tidak ada struktur abnormal, adanya pembengkakan
mukosa dan gipertrofi knnka inferior, adakan penebalan mukosa? Bakteriologi apakah
disebabkan oleh rhinitis bakteriologi?
Pemeriksaan rinoskopi anterior (edema mukosa hidung, konka merah gelap/pucat)
Lab  prick test, patch test (negative), tes igE spesifik (rhinitis vasomotor;negative)
9. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari skenario?
Diagnosis; rhinitis vasomotor (tidak ada paparan alergen dan gejala lebih mengarah ke sana )
DD
Rhinitis alergi
Rhinitis alergi vs rhinitis vasomotor
- Seranagn dimulai dari belasan tahun vs dekade 3 -4
- Penyebabnya ada serangan antigen antibodi thd virus bakteri vs reaksi neovasc
menyerang persarafan, rangsangan bisa mekanis kimia psikologs
- Gatal, bersin lebih menonjol dan kadang ada gatal pada mata, dan sekret lebih,
dibanding rhinitis vasomotor

Rhinitis medikamentosa (edema konka, sekret hidung berebih)

Rhinitis hipertrofi (konka inferior hipertrofi, permukaan berbenjol)

Rhinitis sika (mukosa hidung kering, ada krusta, kadang epitaksis)

Rhinitis difteri (sekret hidung bercampur darah, ditemukan pseudomembran putih, ada
krusta)

10. Apa tatalaksana dan edukasi yang diberikan dokter?


Menghindari pencetus,
Konservatis farmakoterapi (dekongestan untuk mengurangi keuhan hidung tersumbat, )

Menghindari kausa
Farmakoterapi (dekongestan, kortikosteroid topikal selama 1-2 mgg (budesonid,
siklometason, fumisolid))

Terapi operatif cauterisasi konka yang mengalami hipertrofi dengan lar agno3 25% atau
trichlorasetat pekat atau dengan elektrit, diotermi submukosa konka inferior, atau bedah beku
konka inferior, atau turbinektomi dengan laser atau tibia neurektomi (pemotongan di n.
tibianusnya)

Edukasi : menghindari faktor2 resiko seperti ling rumah harus dimodifikasi sehingga bau,
debu dan asap rokok bisa dihindari, kontrol suhu stabil dan agar tidak terjadi hiperaktivitas
vasomotor. Olahraga menstimulasi pengeluaran saraf simpatis vasokonstriks 15 menit
mengurangi sumbatan hidung

Medikamentosa; anti histamin, kortikosteroid, analgesik sesuai gejala pasien.

11. Komplikasi dari kasus di skenario?


12. Klasifikasi dari kasus di skenario?

STEP 4

Anda mungkin juga menyukai