I. Data Subjektif
1) Biodata
pendidikannya
Pekerjaan : untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi
Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal ibu.
2) Keluhan utama
Keluhan ibu yang dirasakan saat pertama kali datang (keluar lendir darah dan
3) Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui HPHT, kapan ibu haid pertama, siklus haid, lama haid, keluhan
4) Riwayat perkawinan
Meliputi berapa kali menikah, berapa lama dan berapa usia pertama kali menikah
Ditanyakan berapa kali ibu periksa hamil, dimana, dengan siapa ibu periksa hamil
dan waktu hamil diberikan obat apa saja. Keluhan yang dirasakan ibu sewaktu
hamil.
jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, dan mempunyai riwayat kembar, atau
Untuk mengetahui jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan ibu sebelumnya
aktifitas, personal hygine, dan kebiasaan yang dilakukan ibu selama ibu dirumah
dukungannya
Kepercayaan terhadap takhayul, upacara adat yang pernah dilakukan, ada pantang
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Tanda-tanda vital :
3) Suhu : 36,1°-37,5°C
2. Pemeriksaan fisik
lendir darah
VT:
b. Ø : 10 cm (Lengkap)
c. Eff : 100 %
d. Ket : + (ada)
11.00, 01.00
g. Moulage : 0-3
0 : sutura terpisah
bersentuhan
dipisahkan
dipisahkan
h. Hodge : H I- IV
panggul
symphysis
ischiadicae
coccygus
terdahulu
Ekstremitas : Atas dan bawah : tidak tampak odem, varises,
3. Data penunjang
laboratorium untuk mengetahui reduksi dan protein urine, kadar Hb, serta
Ny “...” G... P... AB... UK... minggu janin Intrauterin, Tunggal/ganda, Hidup/mati,
letak/Presentasi ...., dengan inpartu kala 1 fase laten/ aktif akselerasi, Dilatasi
maksimal, deselarasi.
IV. Penatalaksanaan
Kala I
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga, ibu dan keluarga
a. Memantau TTV
Pemantauan kontraksi uterus menggunakan jarum detik yang ada pada jam
tangan untuk mamntau kontraksi uterus. Jumlah kontraksi yang terjadi dalam
kurung waktu 10 menit. Pada fase aktif, minimal terjadi dua kontraksi dalam
c. Memantau DJJ
d. Pemeriksaan dalam
Dilakukan setiap 4 jam sekali untuk mengetahui keluar atau tidaknya lendir
sudah pecah, bagian terdahulu kepala atau bagian yang lainnya, adakah
bagian terkecil, bagian terendah ubun-ubun kecil atau ubun-ubun besar,
penurunan kepala pada hodge berapa, molase teraba bertindihan atau tidak
4) Menjaga intake cairan dan nutrisi ibu, ibu minum....cc, makan sebanyak ...
Kala II
f. Tekanan anus
g. Perinium menonjol
h. Vulva membuka
3) Memakai celemek
5) Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan
pemeriksaan dalam
6) Menggambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
7) Membersihkan vilva dan perinium dengan kapas bahas dengan gerakan vulva
periinium
10) Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai (pastikan
11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan janin dalam keadaan baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin
meneran.
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (pada
saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa
nyaman)
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran
nyaman, jika ibu belum meras ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
15) Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala
16) Meletakan kain bersih yang dilipat sepertiga bagian bawah bokong ibu.
17) Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
19) Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 6-5 cm, memasang
21) Menunggu hingga kepala janin selesai putar paksi luar secara spontan.
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara bipariental
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah
arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan
bahu belakang.
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perinium ibu untuk
menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke arah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan
jari telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin), Tgl....jam....bayi lahir
spt, JK...
Hasil : bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan dan gerak aktif
26) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka kepala dan bagian tubuh lainnya
basah dengan handuk atau kain yang kering, membiarkan bayi di atas perut
ibu.
27) Memeriksa kembali uterus memastikan tidak ada lagi dalam uterus.
berkontraksi baik.
29) Dalam waktu satu menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM
( intra musculer) di sepertiga paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm
dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali
31) Dengan satu tangan pegang tali pusat yang telah di jepit (lindungi perut bayi)
33) Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala
bayi.
34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35) Meletakan sapu tangan di atas kain pada perut ibu di tepi atas sympisi, untuk
36) Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan,
plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan
37) Melakukan penegangan dan dorso kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan
dorso kranial).
38) Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan) pegang plasenta dengan kedua
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan
39) Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan
jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)
40) Periksa bagian maternal dan bagian vetal plasenta dengan tangan kanan untuk
memastikan bahwa seluruh kotilidon dan selaput plasenta sudah lahir lengkap
pervaginam
43) Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5% , bersihkan noda darah dan cairan tubuh, lepaskan secara terbalik dan
rendam sarung tangan dalam larutan klorin selama 10 menit. cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir, keringkan tangan dengan handuk yang
44) Membiarkan bayi tetap kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
45) Setelah 1 jam, lakukan penimbangan/pengukuran, beri salep mata, dan VIT K
47) Celupkan tangan di larutan klorin 0,5% dan lepaskan secara terbalik dan
rendam, kemudian cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir,
49) Mengajarkan ibu atau keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai
kontraksi.
51) Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca
persalinan.
52) Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik.
53) Menempatkan peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian bersih dan kering.
56) Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu kepada keluarga untuk
klorin.
59) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. (tidak dilakukan)
Kala IV
pemeriksaan 1 jam pertama setiap 15 menit sekali, dan setiap 30 menit pada 1 jam
selanjutnya dan yang dipantau pada kala IV adalah serviks, perdarahan, perineum,
dan kontraksi uterus, pemantauan dan evaluasi TTV ibu (Prawirohardjo, 2015).
dll