Anda di halaman 1dari 3

Presentation Notes

Presenter : 1. Dini Juliani


2. Nayla Salimatu Sadiah
3. Khumairani Tantri
4. Rini Kusmiati
5. Rifkia Agustina
Topic : Konsep gawat darurat & Menolong korban dengan gangguan umum
Slide 1 Pengertian konsep gawat darurat
Definisi Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan darurat adalah perlu
mendapatkan penanganan atau tindakan segera untuk menghilangkan
ancaman nyawa korban. Jadi, gawat darurat adalah keadaan yang
mengancam nyawa yang harus dilakukan tindakan segera untuk
menghindari kecacatan bahkan kematian korban (Hutabarat & Putra, 2016).
Slide 2 Klasifikasi gawat darurat dibagi dalam beberapa kategori :
1. Pasien gawat darurat adalah Pasien yang tiba-tiba berada dalam
keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya
atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya.
2. Pasien gawat tidak darurat adalah Pasien berada dalam keadaan
gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker
stadium lanjut.
3. Pasien darurat tidak gawat adalah Pasien akibat musibah yang
datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam jiwa dan anggota
badannya, misal : luka sayat dangkal.
4. Pasien tidak gawat tidak darurat Misalnya pasien TBC
kulit. Kecelakaan (accident) adalah Suatu kejadian dimana terjadi
interaksi berbagai faktor yang datangnya mendadak, tidak
dikehendaki sehingga menimbulkan cedera (fisik, mental,
sosial). Cedera adalah Masalah kesehatan yang didapat/dialami
sebagai akibat kecelakaan. (Pedoman Pelayanan Gawat Darurat
Depkes RI 1995).
Slide 3 Tujuan penanggulangan gawat darurat:
 Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat, hingga
dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat.
 Merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk
memperoleh penanganan yang lebih memadai.
 Penanggulangan korban bencana Penolong harus mengetahui
penyebab kematian agar dapat mencegah kematian.
Slide 4 Menolong korban dengan gangguan umum :

Pasien yang masuk ke IGD rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang
cepat dan tepat untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan
pelayanan gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya
sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat
dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat (Kepmenkes
RI Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009).

Slide 5 Lanjutan :

Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu ujung tombak
pelayanan kesehatan di sebuah rumah sakit. Upaya Pertolongan terhadap
penderita gawat darurat harus dipandang sebagai satu sistem  yang terpadu
dan tidak terpecah-pecah.

Sistem mengandung pengertian adanya komponen-komponen yang saling


berhubungan dan saling mempengaruhi, mempunyai sasaran (output) serta
dampak yang diinginkan (outcome). Sistem yang bagus juga harus dapat
diukur dengan melalui proses evaluasi atau umpan balik yang
berkelanjutan.

Slide 6 kewajiban menolong korban dgn gejala umum :

a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya.


Karena keselamatan diri dan tim harus menjadi prioritas.

b. Dapat menjangkau penderita. Dalam kasus kecelakaan atau musibah


kemungkinan pelaku harus memindahkan penderita lain untuk dapat
menjangkau penderita ynag lebih parah.

c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.

d. Meminta bantuan / rujukan. Pelaku pertolongan pertama harus


bertanggung jawab sampai bantuan rujukan mengambil alih penanganan
penderita.

e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan


korban.

f. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.

g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.

h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.

i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.

Slide 7 Pelatihan Pertolongan Pertama


Pelatihan pertolongan pertama adalah suatu pelatihan yang diberikan
kepada tenaga kerja pada suatu perusahaan atau instansi dan perorangan
sebagai bentuk antisipasi terhadap terjadinya kecelakaan diri atau kejadian
di tempat kerja, sehingga terampil memberikan pertolongan pertama dan
mampu menyelamatkan jiwa.
Pelatihan Pertolongan Pertama dilaksanakan sesuai dengan :

    • UU RI No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

  • Permenkes RI No.23/Birhub/1972 tentang Tugas PMI di Bidang


Kesehatan.

    • UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

    • Permenaker RI No. Per-15/Men/VIII/2008 tentang Pertolongan


Pertama pada kecelakaan di tempat kerja.

Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta memiliki pelatih atau
instruktur yang kompeten di bidangnya, dan selalu siap membantu
perusahaan atau perorangan yang akan melaksanakan pelatihan
pertolongan pertama.

Referensi 1. https://pmidkijakarta.or.id/layanan/pp
2. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2402/3/BAB%20II.pdf
3. https://perpus.poltekkespalembang.ac.id/exhibits/show/ebook/eboo
k-keperawatan
4. https://www.adzanri.com/2018/03/konsep-keperawatan-gawat-
darurat.html

Anda mungkin juga menyukai