SISTEM RUJUKAN PENGERTIAN : • Sistem rujukan adalah “ suatu sistem penyelenggaran pely kes yg melaksanakan pelimpahan tg jwb timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau mslh kes, secara vertikal dlm arti dari Unit yg berkemampuan kurang kpd unit yg lebih mampu atau secara horizontal (antar unit yg setingkat kemampuannya). • Rujukan adalah “ Pelimpahan secara timbal balik dari unit yg lebih tinggi u/ memperoleh pelayanan yg lebih baik dan sempurna “ Jenis Rujukan 1. Rujukan upaya kes perorangan yg pada dasarnya menyangkut mslh pelayanan medik perorangan, antara lain meliputi : • Rujukan kasus u/keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operasi dll • Rujukan bahan (spesimen) u/ pemeriksaan lab klinik yg lebih lengkap • Rujukan Ilmu Pengetahuan a.l ,dengan mendatangkan /mengirim tenaga yg lebih kompeten atau ahli dlm melakukan tindakan , memberi pelayanan, pengetahuan dan teknologi dlm meningkatkan kualitas pelayanan 2. Rujukan upaya kesehatan masyarakat, pada dasarnya menyangkut masalah kes masy yg luas meliputi : • Rujukan sarana berupa a.l bantuan lab dan teknologi kes • Rujukan tenaga, dalam bentuk a.l, dukungan tenaga ahli u/penyidikan sebaba dan asal usul penyakit/KLB suatu peny serta penanggulangannya pada bencana alam, gangguan kamtibmas, dll. • Rujukan operasional, berupa a.l bantuan obat, vaksin, pangan pada saat terjadi bencana, pemeriksan bahan (spesimen) bila terjadi keracunan masal, pemeriksan air minum penduduk, dsb. Jenjang pelayanan kesehatan 1 Tingkat Fasilitias Pelayanan kesehatan oleh individu Kesehatan atau oleh keluarga sendiri 2 Tingkat Kegiatan swadaya masy dlm menolong mereka Masyarakat sendiri misal ;posyandu,polindes dll 3 Fasilitas Upaya kes yg pertama dilakukan oleh PKM & unit Pelayanan fungsional dibwhnya, praktek dr swasta, bidan Kesehatan swasta, dokter keluarga dll Tingkat Pertama 4 Fasilitas Upaya kes tkt kedua (rujukan spesialis) o/Balai Pelayanan Pengobatan Peny Paru (BP4), Balai Kes OR Masy Kesehatan (BPOM) sentra pengembangan dan penerapan Tingkat Kedua pengobatan tradisional (SP3T) RSUD, RS Swasta, Klinik Swasta, DinKes Kab/Kota dll 5 Fasilitas Upaya kes tkt ketiga (rujukan spesialis lanjutan / Pelayanan konsultan) oleh RS Prop/Pusat/pendidikan,DinKes Kesehatan Prop, Kemenkes Tingkat Ketiga JALUR RUJUKAN
Rujukan upaya kes perorangan :
• Antara masyarakat dg PKM • Antar PUSTU/ Bidan di Desa dg PKM • Intern petugas PKM / PKM Rawat Inap • Antar PKM atau PKM dg RS atau fasilitas pelayanan lainnya. Rujukan upaya kesehatan masyarakat : • Dari PKM ke DinKes Kab/Kota • Dari PKM ke Instansi lain yg > tinggi kompetensinya baik intrasektoral maupun luar sektoral • Bila rujukan di tingkat Kab/Kota masih belum mampu menaggulangi , bisa diteruskan ke Propinsi / Pusat Tugas Ketergantungan/Merujuk a. Menerapkan Manajemen Kebidanan pd setiap Askeb sesuai dgn fungsi keterlibatan klien dan klg : 1) Mengkaji kebutuhan askeb yg memerlukan tindakan diluar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan 2) Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas serta sumber2 dan fasilitas utk kebutuhan intervensi lbh lnjut bersama klien/klg 3) Mengirim klien utk keperluan intervensi lbh lanjut kpd petugas/institusi pelayanan kes yg berwenang dgn dokumentasi yg lengkap 4) Membantu pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh asuhan kejadian dan intervensi b. Memberikan Askeb melalui konsultasi dan rujukan pd hamil dgn resti dan kegawatdaruratan 1) Mengkaji kebutuhan asuhan kbidanan melalui konsultasi dan rujukan 2) Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas 3) Memberikan pertolongan pertama pd kasus yg memerlukan rujukan 4) Memberikan askeb melalui konsultasi dan rujukan 5) Mengirim klien utk keperluan intervensi lbh lnjut kpd petugas/institusi pelayanan kes yg brwenang 6) Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intrvensi Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan disingkat “BAKSOKUDA” B (Bidan) : Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan A (Alat) : Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infus set, tensimeter dan stetoskop K (keluarga) : Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima ibu (klien) ke tempat rujukan. S (Surat) : Beri sura ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian hasil rujuka, asuhan atau obat-obat yang telah diterima ibu O (Obat) : Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk K (Kendaraan) : Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat. U (Uang) : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempar rujukan DA (Darah) : Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan transfusi darah apabila terjadi perdarahan PONED PONEK Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Merupakan pelayanan utk menanggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yg meliputi segi : • Pelayanan Obstetri : pemberian oksitosin per enteral, antibiotika per enteral dan sedativa per enteral, pengeluaran plasenta manual/kuret serta pertolongan persalinan menggunakan vakum ekstraksi/forceps ekstraksi. • Pelayanan Neonatal : resusitasi utk bayi asfiksia, pemberian antibiotik per enteral, pemberian antikonvulsan per enteral, pemberian bic-nat intraumbilical/phenobarbital utk mengatasi ikterus, pelaksanaan thermal control utk mencegah hipotermia dan penanggulangan gangguan pemberian nutrisi.
PONED dlaksanakan di tingkat Puskesmas, dan
menerima rujukan dari tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat desa atau masyarakat dan merujuk ke Rumash Sakit. PPGDON = Pertolongan Pertama pada Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal
Kegiatannya adalah menyelamatkan kasus
kegawatdaruratan kebidanan dan neonatal dengan memberikan pertolongan pertama serta mempersiapkan rujukan. PPGDON dilaksanakan oleh tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat desa dan sesuai dengan kebutuhan dapat merujuk ke puskesmas mampu PONED atau rumah sakit. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) • Kegiatannya di samping mampu melaksanakan seluruh pelayanan PONED, di RS kabupaten/kota untuk aspek obstetri, ditambah dengan melakukan transfusi dan bedah sesar. • Sedangkan utk aspek neonatus ditambah dengan kegiatan melaksanakan perawatan neonatal utk aspek secara intensif oleh bidan/perawat terlatih emergensi (tidak berarti perlu NICU) setiap saat. • PONEK dilaksanakan di RS kabupaten/kota dan menerima rujukan dari oleh tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat desa dan masyarakat atau rumah sakit. Puskesmas mampu PONED : 1. Puskesmas dg sarana pertolongan persalinan. Diutamakan puskesmas dengan rawat inap. 2. Mempunyai sub senter rujukan : melayani sekitar 50.000-100.000 penduduk yg tercakup oleh PKM, jarak tempuh dari lokasi pemukiman sasaran, pelayanan dasar dan PKM biasa ke PKM PONED paling lama 1 jam dg transportasi umum setempat, mengingat pertolongan hanya 2 jam utk kasus perdarahan. 3. Jumlah dan jenis tenakes yg tersedia sekurang2nya seorang dokter dan seorang bidan terlatih GDON dan seorang perawat terlatih PPGDON. Tenakes tsb bertempat tinggal di sekitar lokasi PKM mampu PONED. 4. Jenis pelayanan yg diberikan dikaitkan dg sebab kematian ibu yg utama : perdarahan, eklampsi, infeksi, partus lama, abortus dan sebab kematian neonatal yg utama : asfiksia, tetanus neonatorum dan hipotermia. PELAKSANAAN RUJUKAN 1. Masyarakat dpt langsung ke fasilitas manapun utk mendapatkan pelayanan PPGDON. 2. Bidan di desa dpt memberikan pelayanan langsung kpd ibu hamil/ibu bersalin/ibu nifas baik yg datang sendiri ataupun dirujuk oleh kader atau dukun. Selain memberikan pertolongan persalinan, bidan di desa dpt merujuk ke puskesmas, puskesmas mampu PONED maupun RS mampu PONEK dg persiapan yg memadai. 3. Puskesmas yg blm mampu PONED, sekurang2nya mampu memberikan PPGDON thd ibu hamil/ibu bersalin/ibu nifas yg datang scr langsung ataupun dikirim oleh dukun/kader dan bidan di desa serta memersiapkan rujukan ke puskesmas PONED dan RS PONEK. 4. PKM PONED dpt memberikan pelayanan kpd ibu hamil/bersalin/nifas yg dtg sendiri maupun yg dirujuk oleh kader/dukun, bidan di desa dan puskesmas. Komplikasi yg tdk bisa ditangani di puskesmas PONED dirujuk ke RS PONEk. 5. RS PONEK memberikan pelayanan kpd ibu hamil/bersalin/nifas yg datang sendiri ataupun yg dirujuk oleh kader/dukun, puskesmas dan puskesmas PONED.
Bila mungkin RS PONEK diberitahu sebelumnya
tentang kedatangan kasus yg akan dirujuk. Di samping itu rujukan dapat merupakan rujukan pengetahuan melalui pembinaan SpOG/SpA mengunjungi Puskesmas PONED/Non PONED/PPGDON.