1. Definisi dan karakteristik kurikulum pendidikan Islam
Jawab: Definisi kurikulum berdasarkan kesimpulan dari pengertian beberapa ahli, bahwa kurikulum adalah rencana program pengajaran atau pendidikan yang akan diberikan kepada anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. kurikulum Pendidikan Islam, kaitannya dengan tujuan pendidikan islam merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kemudian dengan dasarnya, kurikulum pendidikan islam selalu bersumber kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Karakteristik Pendidikan Islam menurut Al-Syaibani, adalah
1. Kurikulum pendidikan islam mengedepankan dan mengutamakan agama dan akhlak dalam berbagai tujuannya. 2. Kandungan dan cakupan kurikulum pendidikan islam bersifat menyeluruh yang mencerminkan semangat pemikiran dan ajaran islam yang bersifat universal dan menjangkau semua aspek kehidupan baik intelektual, psikologis, sosial, dan spiritual. 3. Kurikulum pendidikan islam mempunyai keseimbangan yang relatif di dalam muatan keilmuan nya baik ilmu-ilmu syariat, ilmu akal, dan bahasa, serta seni. 4. Kurikulum pendidikan islam mencakup ke semua materi pelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik, baik yang bersifat kereligiusan maupun yang bersifat keduniaan. 5. Kurikulum pendidikan islam, berkaitan dengan minat dan bakat siswa, sehingga siswa tidak jenuh dengan apa yang dipelajari. Kemudian juga memeperhatikan keterkaitan dengan lingkungan siswa, lembaga pendidikan, dan peserta didik, sehingga penyusunan kurikulum disesuikan dengan kebutuhan masyarakat. Dan islam juga mempunyai sifat keserasian antara mata pelajaran, kandungan, dan kegiatan-kegiatan pembelajaran. 2. Dasar kurikulum pendidikan Islam Jawab : Dasar kurikulum adalah kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, menurut Al-Syaibani, ada lima dasar pokok, yaitu : 1. Dasar religi, yaitu dasar yang ditetapkan berdasarkan nilai-nilai ilahi yang tertuang dalam alquran maupun as-sunnah karena kedua kitab tersebut merupakan nilai kebenaran yang universal. Kemudian disamping itu ada sumber dalil yaitu ijtihad, berupa ijma' dan qiyas. 2. Dasar falsafah, yaitu dasar yang memberikan arah islam, dengan dasar filosofis, sehingga susunan kurikulum mengandung suatu kebenaran, terutama di bidang nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini sebagai suatu kebenaran. 3. Dasar psikologis, adalah dasar yang mempertimbangkan tahapan psikis peserta didik yang berkaitan dengan perkembangan jasmaniah, kematangan, bakat-bakat jasmaniah, intelektual, bahasa, emosi, sosial, kebutuhan, keinginan individual, minat, dan kecakapan. 4. Dasar sosiologis, adalah dasar yang memberikan implikasi bahwa kurikulum pendidikan memegang peranan penting terhadap penyampaian dan pengembangan kebudayaan, proses sosialisasi individu, dan rekonstruksi masyarakat. 5. Dasar organisator adalah, mengenai bentuk penyajian mata pelajaran, yakni organisasi kurikulum. Dasar ini berpijak pada teori psikologi asosiasi, yang menganggap keseluruhan adalah jumlah bagian-bagiannya, sehingga menjadikan kurikulum merupakan mata kuliah yang terpisah bisa. 3. Komponen kurikulum pendidikan Islam Jawab : Menurut Dakir beberapa komponen dalam kurikulum yang harus menunjukkan arah pada pencapaian tujuan pendidikan adalah: 1. perencanaan yang telah disusun, 2. komponen materi yang telah direncanakan, 3. metode/cara yang telah dipilih, dan 4. penyelenggara pendidikan dalam fungsinya melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan pendidikan. 4. Isi kurikulum pendidikan Islam Jawab : Kurikulum pendidikan Islam meliputi tiga perkara yaitu masalah keimanan (aqidah), masalah keislaman (syariah) dan masalah ihsan (akhlak). Bahagian aqidah menyentuh hal-hal yang bersifat i'tikad (kepercayaan). Termasuklah mengenai iman setiap manusia dengan Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari Qiamat dan Qada dan Qadar Allah swt. Bahagian syariah meliputi segala hal yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berpandukan kepada peraturan hukum Allah dalam mengatur hubungan manusia dengan Allah dan antara sesama manusia. Sedangkan bahagian akhlak merupakan suatu amalan yang bersifat melengkapkan kedua perkara di atas dan mengajar serta mendidik manusia mengenai cara pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat. 5. Evaluasi kurikulum pendidikan Islam
Jawab :
Abudin Nata menyatakan, bahwa evaluasi sebagai proses membandingkan situasi
yang ada dengan kriteria tertentu dalam rangka mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan.
Dalam kaitannya dengan kurikulum maka evaluasi kurikulum pendidikan islam,
adalah proses untuk mengumpulkan informasi perkembangan dan mengukur, apakh perkembangan yang berjalan itu apakah sudah sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan, tujuan, visi dan misi dari pendidikan islam yang ditetapkan lembaga tersebut. Kemudian hasil yang muncul digunakankan sebagai acuan untuk perbaikan kedepannya.