Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK

Disusun oleh:

Nama : AUFFANIDA FADHILA PERMANA


Kelas : 2-E
Absen/NIM : 6/1902321006
Nama Kelompok : Abidilah Nur Rasyid
Adji Chandra P
Ahmad Agil
Ainun Jariaturrohmah
Anisa Ramadhani
Bernadette Priyanka Ezra
Grup/Kelompok : 1
Penguji/Pembimbing : P. Jannus, MT. dan
Ir. Benhur Nainggolan, MT.
Judul praktikum : Pemakaian Kontaktor dengan Operasi
Bergantian

Jurusan Teknik Mesin


Program studi Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri Jakarta
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

 Dapat menjelaskan cara kerja kontaktor operasi bergantian (interchange).


 Dapat menganalisa data yang diperoleh.
 Dapat menjelaskan aplikasi dari kontaktor operasi bergantian (interchange).

1.2 Dasar Teori

Pada industri modern saat ini control atau pengendali suatu system sangatlah
diperlukan untuk lancarnya proses produksi di suatu industri. Control system ini
paling utama yang diperlukan sehingga membuat kita harus paham dan lancar dalam
merencanakan rangkaian. Rangkaian control yang umum digunakan pada industri
saat ini masih menggunakan rangkaian control yang berawal dari rangkaian manual.
Control bergantian (interchange) merupakan salah satu yang digunakan untuk
controller di suatu industri.

Pemakaian kontaktor operasi bergantian (interchange) adalah pengoperasian


beban dengan menggunakan kontaktor dimana masing – masing kontaktor melayani
bebannya masing–masing secara terpisah. Namun pada pengoperasian kontaktor kali
ini menggunakan push button ganda ( NO & NC ), sehingga jika tidak menekan push
button, maka push button tersebut dalam posisi push button NC, namun bila kita tekan
maka push button tersebut dalam posisi push button NO.

Pada rangkaian ini, kontaktor yang dapat bekerja hanya 1, sehingga bila kontaktor
1 dalam keadaan bekerja, maka kontaktor 2 akan mati, begitu pula jika kontaktor 2
dalam keadaan bekerja maka kontaktor 1 akan mati, sehingga bekerjanya kontaktor
tersebut secara bergantian (interchange). Sistem ini banyak sekali digunakan dalam
menjalankan mesin-mesin, dimana bekerjanya beban pertama akan mengakibatkan
beban yang lain terputus
Pemakaian kontaktor dengan operasi bergantian (interchange) ini, memerlukan
komponen pengaman pada setiap rangkaiannya untuk mengantisipasi terjadinya
gangguan pada motor. Alat yang bisa digunakan untuk pengaman antara lain :
1. MCB (Miniature Circuit Breaker) dimana MCB berfungsi untuk memutus arus
listrik secara otomatis jika terjadi konsleting
2. TOLR (Thermal Over Load Relay) dimana TOLR berfungsi untuk proteksi motor
listrik dari beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada
yang bekerja cepat dan ada yang lambat. Sebab waktu motor start arus dapat
mencapai 6 kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja
cepat, maka pengamannya akan putus setiap motor dijalankan.

Gangguan yang mungkin terjadi pada operasi rangkaian bergantian adalah adanya
hubungan singkat arus listrik (konsleting) atau beban lebih (over load). Pada
rangkaian ini juga diperlukan lampu tanda (pilot lamp) dengan warna merah dan
hijau, dimana lampu ini berfungsi sebagai indicator saat beban bekerja, seperti jika
rangkaian dalam keadaan mati (off) maka lampu indicator dengan warna merah akan
menyala, sebaliknya jika kita menekan switch button (on) maka lampu indicator
merah akan mati dan lampu indicator hijau akan menyala.

Maka akan diperoleh akibat pada ketidakefisien sistem, kesulitan memonitor aktifitas
kesalahan dalam operasional, dsb. Perkembangan informasi yang layak terus
dipertimbangkan untuk perancangan Monitoring dan Automation System Monitoring
dan Automation System merupakansistem yang difokuskan pada kegiatan pengawasan
seluruh aktivitas sistem, untuk tercapainya sasaran / tujuan dalam hal kapasitas,
efektifitas kegiatan sistem, dan effisiensi , dengan menggunakan system dan perangkat
yang mampu menggantikan aktifitas konvensional dengan system
komputerisasi.Gambar rangkaian kontaktor operasi bergantian (interchange) terbagi
dua yaitu
1. One line diagram yang biasa dikenal dengan single line diagram
2. Wiring diagram yang biasa dikenal dengan multi line diagram.
Penjelasan gambar rangkaian kontaktor operasi bergantian (interchange) sebagai
berikut:

1. One line diagram atau single line diagram


Single line diagram adalah suatu diagram atau rangkaian dimana untuk garis
L1, L2, L3, dan netral berada pada satu garis yang disebut dengan garis utama
serta sekring berjumlah satu buah yang mewakili L1, L2, dan L3. Pada kontaktor-
TOLR- motor masing-masing berjumlah satu buah saja. Sehingga satu garis
mewakili rangkaian ini.

Gambar rangkaian operasi bergantian (interchange) one line atau single line:
2. Wiring diagram atau multi line diagram
Wiring diagram adalah suatu diagram atau rangkaian dimana garis L1, L2, L3
dan netral berada di garisnya masing-masing sehingga garis utama berjumlah
empat garis. Lalu untuk sekring berjumlah sesuai dengan jumlah L yaitu tiga buah
sehingga sekringnya juga berjumlah tiga dan tiap garis sekring dihubungkan sesuai
dengan nomor L-nya seperti sekring 1 di L1, sekring 2 di L2, sekring 3 di L3.

Garis netral hanya menetralkan rangkaian sehingga tidak yang dihubungkan ke


netral. NO pada kontaktor berjumlah tiga, TOLR berjumlah tiga dan motor 3 phasa
berjumlah 1 karena motor tersebut dapat mengaliri arus ke tiga garis tersebut.
Gambar rangkaian operasi bergantian (interchange) wiring diagram atau
multiline diagam :
BAB II
ALAT DAN
BAHAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan:


1. Kontaktor, 2 buah

2. Saklar tekan ganda, NO 2 buah dan NC 3 buah

3. Lampu pijar kecil hijau dan merah, masing – masing 2 buah

4. Multimeter, 1 buah
5. Kabel secukupnya
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Langkah Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan diuji pada saat praktikum pemakaian kontaktor
dengan oprasi motor bergantian
2. Kuasai segala materi yang akan di praktikum-kan yaitu mengenai pemakaaian
kontaktor dengan oprasi bergantian
3. Jangan lupa juga untuk kuasai alat dan bahan agar tidak terjadi kecelakaan saat
praktikum
4. Pastikan sumber-sumber tegangan dan arus off sebelum dirangkai
5. Rangkailah peralatan seperti gambar-gambar di bawah ini :

6. Cek kembali rangkaian yang telah dibuat


7. Lihatlah apa yang terjadi pada lampu indicator, menyala atau tidak dan gaimana
kerja dari rangkaian tersebut
8. Cobalah merangkai ke-2 gambar
9. Setelah menuntaskan tugas-tugas praktikum yang diinginkan, rangkai rangkaian
listrik secara berulang agar dapat memahaminya dengan tuntas
10. Catatlah data-data praktikum dan buatlah tabel kebenaran serta diagram flow chart
11. Simpulkanlah praktikum pemakaian alat kontakor ini
12. Rapihkan dan kembalikan alat-alat praktikum yang telah digunakan
BAB IV
DATA DAN
ANALISA
4.2 Penggunaan Kontaktor Operasi Bergantian
1. Tabel Kebenaran
S0 S1 S2 K1 K2 H1 M1 H2 M2
0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 1 0 1 0 0 1
1 0 0 0 0 0 1 0 1
0 0 1 0 1 0 1 1 0
0 1 1 0 1 0 1 1 0

2. Flow Chart
S0

S1

S2

K1

K2

H1

M1

H2

M2

Dari data yang sudah disajikan diatas terlihat bahwa dalam kondisi awal berada
dalam kondisi arus tidak mengalir dikarenakan lampu merah di kedua motor menyala,
jika kita menekan s1 maka k1 akan menarik dan menyebabkan lampu merah 1 mati dan
lampu hijau 1 menyala, jika s1 dimatikan lalu setelah itu s2 dinyalakan setelah s1
dimatikan makan lampu hijau s1 mati digantikan oleh lampu merah 1, dan k2 menarik
yang menyebabkan lampu merah 2 mati digantikan oleh lampu hijau 2, dan jika didalam
kondisi ini s1 ditekan secara tiba tiba maka secara otomatis s2 mati dan digantikan oleh
s1 yang bekerja, jika ditekan s0 maka rangkaian kembali ke kondisi awal.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa operasi
kontaktor bergantian ini bekerja saling berkesinambungan, jika salah satu motor
sedang dalam kondisi bekerja dan kita mencoba menyalakan motor kedua maka motor
pertama akan secara otomatis mati dan berganti ke motor kedua begitu juga
sebaliknya, dan rangkaian ini hanya bisa dimatikan melalui s0 .

5.2 Saran
1. Paham secara teori terlebih dahulu sebelum praktik
2. Dalam setiap melakukan percobaan, disarankan bekerja sesuai langkah
kerja.
3. Mengenal cara pakai alat-alat terlebih dahulu sebelum praktik.
4. Gunakan alat sesuai kegunaannya.
5. Kerja sama tim sangat dibutuhkan.
6. Utamakan keselamatan, kebersihan dan kesehatan kerja.
7. Cek rangkaian sebelum dinyalakan,untuk menghindari sesuatu yang tidak
diinginkan.
8. Cek kabel terlebih dahulu sebelum digunakan.
9. Teliti dalam melakukan praktik

Anda mungkin juga menyukai