Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DISTORSI PASAR

Dosen Pengampu : Dewi Sartika Nasution, M.Ec

KELOMPOK :8

Fenti Fifi Yanti 180502017

M Nurfaizi 180502025

Zuhairatul Harpia 180502006

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

2019\2020
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidaya, serta
inaya-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah EKONOMI MIKRO
tentang distorsi pasar
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal, terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karennya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritiknya agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi bagi
pendengar dan pembaca.

Mataram, 07 Maret 2019


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membahas mekanisme pasar, kita mengetahui bahwa dalam konsep islam,
penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan
kekuatan penawaran. Pertemuan antarab permintaan dan penawaranj harus terjadi rela
sama rela atau suka sama suka tidak ada pihak yang merasa terpaksa atau tertipu atau
adanya kekeliruan objek transaksi dalam melakukan transaksi tertentu (Q) pada tingkat
harga tertentu (P).
Dengan demikian islam pasar bebas dimana para pembeli dan penjual bersaing
satu sama lain dengan arus informasi yang berjalan lancar dalam kerangka keadilan,
yakni tidak ada (baik individu maupun kelompok, produsen maupun konsumen apalgi
pemerintah) yang zalim atau dizalimi.

Hal diatas adalah situasi ideal. Namu pada kenyataannya situasi yang seperti ini
tidak selalu dicapai dikarenakan adanya gangguan/ interupsi pada mekanisme pasar
yang ideal itu. Gangguan ini bisa kita sebut dengan distorsi pasar (market distortion).
Pada garis besarnya ekonomi islam mengidentifikasi tiga bentuk distorsi pasar yakni
rekayasa pasar, tadlis, tagrir.

B. Rumusa Masalah
1. apa yang dimakksud dengan distorsi pasar ?
2. apa saja macam macam distorsi pasar
3. bagaimana solusi agar tidak terjadi distorsi pasar ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu distorsi pasar
2. Untuk mengetahui macam-macam distorsi pasar
3. Untuk mengetahui solusi apa yang dilakukan untuk menindak lanjuti distorsi pasar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Distorsi Pasar


Distorsi pasar dalam kamus bahasa Indonesia adalah sebuah gangguan yang
terjadi atau memutar balikan suatu fakta, aturan dan penyimpangan dari fakta yang
seharusnya terjadi antara penjual dan pembeli.
Jadi dapat dikatakan bahwa Distorsi pasar adalah sebuah gangguan yang terjadi
dalam sebuah mekanisme pasar yang sempurna menurut prinsip islam. Juga bisa
dikatakan bahwasannya distorsi pasar adalah suatu fakta yang terjadi dilapangan
(mekanisme pasar) yang mana fakta tersebut tidak sesuai dengan teori teori yang
seharusnya terjadi dalam sebuah mekanisme pasar.

B. Bentuk-Bentuk Distorsi Pasar


Dalam fiqih islam, rekayasa penawaran (false supply), lebih dikenal dengan
ihtikar sedangkan rekayasa permintaan (false demind) dikenal dengan ba’i najasy. Tadlis
(penipuan = unknow to one part) dapat mengambil 4 bentuk yakni penipuan yang
menyangkut jumlah barang (quantity), mutu barang (quality), harga barang (price), dan
waktu penyerahan barang (time to both parties). Tadlis dan tagrir keduanya disebabkan
karena adanya incomplete information.

Ba'i Bajasy
(False
Rekayasa Demand)
Supply &
Demand
Ihtikar

Quality &
Quantity
Distorsi Pasar Tadlis
Price, Time
Of Delivyer

Quality &
Quantity
Tagrir
Price, Time
Of Delivery

Dari semua bentuk distorsi pasar ini mengganggu berjalannya mekanisme pasar
secara ilmiah. Hal ini menzalimi satu pihak yang bertransaksi, karena itu islam
mengharamkannya.
1. Rekayasa Permintaan dan Penawaran
Segala kondisi praktek transaksi dipasar baik barang maupun jasa yang akan
berdampak pada tidak tercapainya mekanisme pasar secara efisien dan optimal maka
dipastikan ada distorsi yang ikut berperan dalam pembentukan harga tersebut.
a. Ba'i Najasy (rekayasa permintaan)
Najasy diharamkan karena si penjual menyuruh orang lain memuji barang
atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik pula untuk membeli.
Rekaya demand ini terjadi ketika pembeli menciptakan permintaan paslu, seolah-
olah terdapat banyak permintaan terkait suatu produk hingga harga jual produk
tersebut akan naik. Sebelumnya orang ini telah mengadakan kesepakatan dengan
penjual untuk membeli dengan harga tinggi agar ada pembeli sesungguhnya
dengan harga yang tinggi pula dengan maksud untuk di tipu. Akibatnya terjadi
“permintaan palsu” (false demand). Tingkat permintaan yang tercipta tidak
dihasilkan secara alamiah.
Pada awalnya permintaan terhadap barang X digambarkan pada kurva D 0.
Titik keseimbangan terjadi pada saat Q sebesar Q0 dan P sebesar P0. Kemudian,
pelaku ba'i najasy (misalkan penjual barang x) sengaja menciptakan permintaan
misalnya :
1) Menyuruh teman untuk berpura pura ingin membeli barang X dengan harga
diatas harga P0 sehingga, orang-orang akan tertarik untuk membeli barang X
tersebut
2) Menciptakan isu-isu kelangkaan barang X sehingga harga barang akan naik
diatas harga P0.
Akibatnya permintaan terhadap barang X seakan akan meningkat. Kurva
demand palsu bergeser ke arah kanan atas, dari D0 menjadi Df. Peningkatan
permintaan ini menyebabkan peningkan harga yang tidak alamiah, dari P0
menjadi Pf. Akibatnya pelaku ba'i najasy dapat menikmati tambahan profit
diatas normal profit dengan cara rekayasa tersebut. Revenue 1 ini merupakan
revenue haram.

1 pendapatan
Contoh ba’i najasy banyak sekali, padsa waktu Indonesia dilanda krisis
moneter 1997 misalnya, terjadi isu kelangkaan pangan. Karena takut kehabisan
persediaan beras, maka masyarakat (terutama dikota-kota besar) datang
bermai-ramai toko untuk membeli beras.
Terjadi peningkatan permintaan terhadap beras sehingga harga beras naik.
Tidak lama kemudian, media massa akan memberitakan bahwa persedian beras
digudang gudang bulog melimpah. Hal ini juga serupa terjadi pula dipasar
valas2 dan pasar saham3. Dikedua pasar yang disebutkan terakhir ini, factor isu
bahkan menjadi sangat berpengaruh.

Bentuk dari distorsi pasar ini sangat tidak sesuai hingga mengakibatkan
kerusakan pada pasar. Hal ini sangat lazim pada manusia, karea pasti akan da
salah satu pihak yang merasa dirugikan terkait dengan hal ini. Dalam hadist
riwayat Bukhari :
“ diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW melarang jual beli
najasy” (HR. Bukhari).
b. Ihtikar
Bersumber dari said bin al-musyyab dari ma’mar bin Abdullah al-adawi
bahwa rasulullah saw. Bersabda, “tidaklah orang melakuakan ihtikar itu kecuali
berdosa”4

Pasar bersaing sempurna


Ihtikar ini sering kali diterjemahkan sebagai monopoli dan / atau
penimbunan. Padahal sebenarnya ihtikar tidak identik dengan monopoli dan / atau

2 Pasar valuta asing (valas) suatu jenis perdaganngan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain.
Yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Transaksi yang
dilakukan adalah orang dapat membeli atau menjual mata uang yang diperdagangkan. Secara objektinya untuk
mendapatkan keuntungan dari proses transaksi yang dilakukan.
3 Pasar saham adalah pasar yang memperdagangkan saham perusahaan yang dipegang umum dan instrument
financial yang berghubungan (opsi saham, perdagangan, prakiraan indeks saham).
4 HR Muslim, Ahmad, Abu Daud.
penimbunan. Dalam islam, siapapun boleh berbisnis tanpa peduli apakah dia satu-
satunya penjual (monopoli) atau ada penjual lain. Menyimpan stok barang untuk
keperluan persediaan tidak dilarang dalam islam. Jadi monopoli sah-sah saja.
Demikian pula menyimpan persediaan. Yang dilarang adalah ihtikar, yaitu
mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan cara menjual lebih
sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi, atau istilah ekonominya monopoly’s
rent-seeking. Jadi dalam islam, monopoli boleh. Sedangkan monopoliy’s rent-
seeking tidak boleh.
“ Diriwayatkan Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda : barangsiapayang
memonopoli utuk meninggikan harga barang bagi orang muslim maka ia
bersalah”.
Dalam pasar manapun, monopoli, oligopoly, maupun pasar bersaing
sempurna, titik optimal akan terjadi pada saat MC= MR. perbedaannya adalah
kurva demand yang dihadapi produsen. pada gambar 10.2, dalam pasar monopoli,
karena hanya ada satu produsen, maka demend yang dihadapinya adalah market
demend (permintaan pasar). Berbeda dengan pasar bersaing sempurna, karena ada
bnayk produsen, maka demend yang dihadapi masing-masing produsen adalah
individual demend (permintaan individu). Itu sebabnya dalam pasar monopoli, si
produsen dapat bertindak sebagai price maker (penentu harga), sedangkan dalam
pasar bersaing sempurna si produsen hanya dapat bertindak sebagai price taker
(mengimkuti harga pasar).
Pada gambar 10.2 (a) dan (b) kita dapat membedakan kurva individu
antara pasar bersaing sempurna dan monopoli. Pada kurva permintaan
individupasar bersaing sempurna dan monopoli. pada kurva permintaan individu
pasar bersaing sempurna, demend (D) sama dengan average revenue (AR) dan
marginal revenue (MR) (D=AR=MR).
Sedangkan dipasar monolpoli, demend (D) sama dengan average
revenuem, tetapi tidak sama dengan kurva marginal revenue. Sehingga kurva
permintaan dalam pasar bersaing sempurna berbentuk perfect elastic, sedangkan
dipasar monopoli berbentuk elastis.
Bagaimana perilaku industri yang melakukan ihtikar? Dalam gambar 10.3
di halaman berikut ini kita dapat menjelaskan lebih lanjut dampak ihtikar kepada
penentuan harga, jumlah kuantitas dan keuntungan yang dapat diperoleh
produsen. hakikat dari ihtikar adalah memproduksi lebih sedikit dari kemampuan
produksinya untuk menapatkan keuntungan yang lebih. Misalkan kemampuan
produksi industri A adalah QI, karena industri tersebut menghadapi pasar
monopoli maka ada kesempatan untuk memproduksi barang agar dapat
keuntungan yang maksimal.
` Ikhtikar monopoli

Keuntungan maksimal yang dapat diambil oleh industi yang berperilaku


sebagai monopolis (melakukan ihtikar), maka ia akan memilih tingkat
produksinya ketika MC=MR, dengan jumlah Q sebesar Qm, dan P sebesar Pm.
Dengan demikian, ia memproduksi lebih sedikit, dan menjual pada harga yang
lebih tinggi. Profit yang dinikmati adalah sebesar kotak P mXYZ. Hal inilah yang
dilarang. Sebab, produsen tersebut sebenarnya dapat berproduksi dengan tingkat
output yang lebih tinggi, yaitu S=D, atau ketika MC=AR. Pada tingkat ini, jumlah
barang yang diproduksi lebih banyak, yakni sebesar Q i, dan harganya pun lebih
murah, yakni sebesar Pi. Tentu saja profit yang dihasilkan lebih sedikit, yakni
sebesar kotak ABCD. Selisih profit antara kotak PmXYZ dengan kotak ABCD
inilah yang merupakan monopoli’s rent yang diharamkan.

c. Tallaqi Rukban
Masih dalam pembahasan distorsi pada sisi penawaran, tindakan yang
dilakukan oleh pedagang kota (atau pihak yang lebih memiliki informasi yang
lebih lengkap) membeli barang petani (atau produsen yang tidak memiliki
informasi yang benar tentang harga di pasar) yang masih di luar kota, untuk
mendapatkan harga yang lebih murah dari harga pasar yang sesungguhnya.
Rasulullah melarang hal ini, yang dalam fiqih disebut talaqqi rukban.5

5 .Dari Anas ra., ia berkata: “Rasulullah Saw., melarang orang-orang kota menjualkan barang orang desa yang
baru datang sebelum sampai di pasar, walaupun orang itu saudara kandungnya sendiri.” (HR Bukhari dan
Muslim).
Keseimbangan pasar dengan tallaqi rukban

Transaksi ini dilarang karena mengandung dua hal: pertama, rekayasa


penawaran yaitu mencegah masuknya barang ke pasar (entry barrier), dan kedua,
mencegah penjual dari luar kota untuk mengetahui harga pasar yang berlaku.

Inti dari pelarangan ini adalah tidak adilnya tindakan yang dilakukan oleh
pedagang kota yang tidak menginformasikan harga yang sesungguhnya terjadi di
pasar. Mencari barang dengan harga lebih murah tidaklah dilarang, namun apabila
transaksi jual beli antara dua pihak di mana yang satu informasi yang lengkap dan
yang satu tidak tahu berapa harga yang di pasar sesungguhnya dan kondisi
demikian dimanfaatkan untuk mencari keuntungan yang lebih, maka terjadilah
penzaliman antara pedagang kota dengan petani di luar kota tersebut maka hal
inilah yang dilarang. Pada gambar 10.4 kita dapat melihat bagaimana dampak dari
tindakan tallaqi rukban dan pengaruhnya terhadap pembentukan harga. Dengan
adanya pencegahan petani dari luar kotauntuk melakukan transaksi di dalm kota,
maka kurvapenawaran Sx akan berbelok vertikal menjadi Str. Keseimbangan baru
akan terbentu pada saat perpotongan antara Sx dengan Str. Sehingga harga di kota
mengalami peningkatan dari P* menjadi P*tr dan jumlah barang X yang tersedia
di pasar adalah Q*tr. Inilah bukti bahwa tindakan tallaqi rukban tidak kini hanya
menzalimi si petani, tetapi telah merusak keseimbangan pasar berada pada level
yang lebih rendah.
Abu hurairah pernah meriwayatkan, bahwa rasulullah SAW., bersabda:
“janganlah kau keluar menyambut orang-oprang yang membawa hasil panen ke
dalam kota kita.”
Hikmah yang bisa diambil dari pelarangan ini adalah pembelian hasil
panen, yang merupakan komoditi yang pokok dan dibutuhkan semua orang, baik
kaya maupun miskin harus dijual terbuka di pasar. Hal ini untuk mencegah
pembelian tunggal komoditi pokok trsebut kepada satu pihak, dengan demikian
pemerintah lebih mudah untuk mengontrol harga pasar.
2. Tadlis (Unknown To One Party)
Kondisi ideal dalam pasar adalah apabila penjual dan pembeli mempunyai
informasi yang tentang barang akan diperjual belikan.apabila salah satu pihak tidak
mempunyai informasi seperti yang dimiliki oleh pihak lain, maka salah satu pihak
akan merasa dirugikan dan terjadi kecurangan/penipuan.

Kitab suci Al-Qur’an dengan tegas telah melarang semua transaksi bisnis yang
mengandung unsure penipuan dalam segala bentuk terhadap pihak lain. Seperti dalam
aurat Al-An’am: 152 yang artinya:

/َ‫ ل‬/‫ ْي‬/‫ َك‬/‫ ْل‬/‫ ا‬/‫ا‬/‫ و‬/ُ‫ ف‬/‫و‬/ْ /َ‫ أ‬/‫ َو‬/ۖ /ُ‫ ه‬/َّ/‫ د‬/‫ش‬
ُ /َ‫ أ‬/‫ َغ‬/ُ‫ ل‬/‫ ْب‬/َ‫ ي‬/‫ى‬/ٰ /َّ/‫ ت‬/‫ح‬/َ /‫ن‬/ُ /‫س‬َ /‫ح‬/ْ /َ‫ أ‬/‫ َي‬/‫ ِه‬/‫ ي‬/ِ‫ ت‬/َّ‫ل‬/‫ ا‬/ِ‫ اَّل ب‬/ِ‫ إ‬/‫م‬/ِ /‫ ي‬/ِ‫ ت‬/َ‫ ي‬/‫ ْل‬/‫ ا‬/‫ َل‬/‫ ا‬/‫ َم‬/‫ا‬/‫ و‬/ُ‫ ب‬/‫ر‬/َ /‫ ْق‬/َ‫ اَل ت‬/‫َو‬
/ۖ /‫ى‬/ٰ /َ‫ ب‬/‫ر‬/ْ /ُ‫ ق‬/‫ ا‬/‫ َذ‬/‫ن‬/َ /‫ ا‬/‫ َك‬/‫و‬/ْ /َ‫ ل‬/‫ َو‬/‫ا‬/‫ و‬/ُ‫ ل‬/‫ ِد‬/‫ ْع‬/‫ ا‬/َ‫ ف‬/‫ ْم‬/ُ‫ ت‬/‫ ْل‬/ُ‫ ق‬/‫ ا‬/‫ َذ‬/ِ‫ إ‬/‫و‬/َ /ۖ /‫ ا‬/‫ َه‬/‫ َع‬/‫س‬ ْ /‫ اَّل ُو‬/ِ‫ إ‬/‫ ا‬/‫س‬ ً /‫ ْف‬/َ‫ ن‬/‫ف‬ /ُ /ِّ‫ ل‬/‫ َك‬/ُ‫ اَل ن‬/ۖ /‫ ِط‬/‫س‬ ْ /ِ‫ ق‬/‫ ْل‬/‫ ا‬/ِ‫ ب‬/‫ن‬/َ /‫ ا‬/‫ز‬/َ /‫ ي‬/‫ ِم‬/‫ ْل‬/‫ ا‬/‫َو‬
ٰ
َّ /‫ َو‬/‫ ْم‬/‫ ُك‬/ِ‫ ل‬/‫ َذ‬/ /ۚ /‫ا‬/‫ و‬/ُ‫ ف‬/‫و‬/ْ /َ‫ أ‬/ِ ‫ هَّللا‬/‫ ِد‬/‫ ْه‬/‫ َع‬/ِ‫ ب‬/‫َو‬
/‫ َن‬/‫ و‬/‫ ُر‬/‫ َّك‬/‫ َذ‬/َ‫ ت‬/‫ ْم‬/‫ ُك‬/َّ‫ ل‬/‫ َع‬/َ‫ ل‬/‫ ِه‬/ِ‫ ب‬/‫ ْم‬/‫ ُك‬/‫ ا‬/‫ص‬

Artinya
”Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan
dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil,
kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.

Dalam sistem ekonomi islam hal ini juga dilarang karena dengan adanya
informasi yangh tidak sama antara kedua belah pihak, makaunsur “an tarradin
minkum” (rela sama rela) dilanggar.

Untuk menghindari penipuan, masing-masing pihak harus mempelajari strategi


pihak lain. Dalam ekonomi konvensional hal ini dikenal dengan Game Theory.
a. Game Theory
1) Dominant strategy
Dominant strategy adalah strategi dalam sebuah permainan yang
memberikan hasil yang lebih baik daripada strategi apa pun yang diambil oleh
pihak lain.
fani
Murah Mahal
0,1 1,2 baru fahri
1,0 2,1 bekas
Dalam matriks di atas terdapat dominant strategy di mana terdapat satu
pilihan strategy di mana terdapat satu pilihan strategis yang optimal, apa pun
tindakan yang dilakukan oleh pihak lain. Dominant strategy ini sangat di sukai
karena sangat mudah mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan kedua
belah pihak dan bagaimana hasil akhir dari strategi yang diambil. Sayangnya
dominant strategy ini jarang sekali terjadi.
Katakanlah fachri adalah seorang kolektor barang bekas karena
menurutnya barang bekas mempunyai nilai historis yang sangat tinggi,
sehingga ia lebih menyukai barang bekas dibandingkan barang baru. Jadi bagi
fachri, pilihan terbaik adalah membeli barang “bekas,” apapun tindakan yang
dilakukan oleh fani. Apabila fani memilih “mahal,” maka fachri akan
memperoleh 2 bila pilihannya “bekas” dan akan memperoleh 1 bila pilihannya
“baru”. Jelas bahwa dengan memilih “bekas,” fachri akan memperoleh hasil
yang lebih besar (2), dibandingkan dengan apabila dia memilih “baru” di
mana hasil terbesar hanya 1.
Sementara itu, fani mempunyai selera high-class karena ini menunjukan
jati dirinya sebagai seorang yang sukses sehingga ia lebih menyukai barang
yang mahal dari yang murah. Jadi bagi fani pilihan terbaik adalah barang
“mahal” apapun tindakan yang dilakukan oleh fachiri. apabila fachiri memilih
maka fani akan memperoleh dua bila pilihannya “mahal” dan akan
memperoleh satu apabila “murah”. Jelas bahwa dengan memilih “mahal”, fani
akan memperoleh hasil yang lebih terbesar (2), dibandingkan dengan apabila
dia memilih “baru” dimana bila mana besarnya adalah (1).

Dari strategi yang di ambil oleh fachiri dan fani dapatterbaik fachir
diprediksi hasil yang terbaik. Pilihan terbaik fachiri adalah “bekas” dan
pilihan terbaik fani adalah “mahal”, sehingga hasil akhir fachiri memperoleh 2
dan fani memperoleh 1. (dalam kurung kiri bawah).
2) Nash aquilibrium
Adalah kombinasi strategi-strategi dalam suatu permainan dimana tidak
ada satupun pemain yang memiliki insentif untuk merubah strategi yang
diambil pihak lain.
Dalam nash equilibrium strategi yang diambil oleh satu pihak akan
mempengaruhi strategi yang diambil oleh pihak lain.

Tata
Murah mahal
0,0 2,1 Baru andri
1,2 0,0 Bekas
Matriks diatas, bila Andri memilih “baru” dan Tata memilih “mahal”,
maka Andri akan memperoleh 2. Akan tetapi, bila Tata mengubah strategi
dengan memilih “murah”, maka Andri akan memperoleh 0. Sedangkan
apabila Andri memilih “bekas” dan Tata memilih “mahal”, maka Andri akan
memperoleh 1. Bagitu pula sebaliknya.

3. Tagrir (ketidakpastian kedua belah pihak)


Taqrir berasal dari bahasa Arab gharar yang berarti akibat bencana, bahaya,
resiko dan ketidakpastian. Sebagai istilah dalam fiqih muamalah tagrir adalah
melakukan sesuatu secara membabi-buta tanpa pengetahuan yang mencukupi atau
mengambil resiko sendiri dari suatu perbuatan yang mengandung resiko tanpa
mengetahui dengan persis Apa akibatnya atau memasuki Kanca resiko tanpa memikirkan
konsekuensinya.
Menurut Ibnu Taimiyah terjadi bila seseorang tidak tahu apa yang tersimpan bagi
dirinya pada akhir suatu kegiatan bisnis atau jual beli. Taghrir maupun tadlis keduanya
terjadi karena karena adanya assymetric information. Bedanya dalam tadlis, assymetric
information ini hanya dialami oleh satu pihak ( unknow to one party), misalnya pembeli
atau penjual saja. Sedangkan dalam taghrir, incomplete information dialami oleh kedua
belah pihak (uncertain to both parties). Dalam ilmu ekonomi, taghrir ini lebih dikenal
sebagai ketidakpastian atau risiko. Dalam situasi kepastian hanya ada satu hasil atau
kejadian yang akan muncul dengan probabilitas6 sebesar satu.

Sumbu vertikal menyatakan besaran probabilitas sedangkan sumbu horizontal


menyatakan hasil kejadian. Pada grafik di bawah ini memperlihatkan situasi Kepastian
yang menunjukkan hanya ada satu kejadian yang muncul yaitu a dengan probabilitas
sebesar satu. Dengan demikian kita mengetahui dengan yakin bahwa kejadian a akan
muncul.
Pada lain pihak dalam situasi ketidakpastian (uncertanty) lebih dari satu hasil atau
kejadian yang mungkin akan muncul dengan probabilitas yang berbeda-beda.
a. Tagrir luantitas
Contoh taqrir kuantitas adalah sistem ijon.

Misalnya petani sepakat untuk menjual hasil panennya (beras dengan kualitas A)
kepada tengkulak dengan harga Rp1.000.000 padahal pada saat kesepakatan
dilakukan sawah petani belum dapat dipanen. Dengan demikian kesepakatan jual beli
dilakukan tanpa menyebutkan spesifikasi mengenai berapa kuantitas yang dijual
(berapa ton, misalnya) padahal harga sudah ditetapkan. Dengan demikian terjadi
ketidakpastian menyangkut kuantitas barang yang ditransaksikan. Misalkan
Berdasarkan pengalaman historis dan ramalan cuaca dari badan meteorologi dan
geofisika (BMKG), dapat diidentifikasi tiga skenario kejadian sebagai berikut.
6 Peluang atau kemungkinan
Bila yang terjadi adalah skenario moderat, di tengkulak mendapatkan untung
Rp500.000 ( selisih harga jual dengan harga beli). Bila yang terjadi skenario optimis
tengkulak mendapatkan laba Rp2.000.000.Sebaliknya jika yang terjadi skenario
pesimis tengkulak rugi Rp250.000.
b. Taghrir dalan kualitas
Contoh taqrir kualitas adalah seseorang menjual anak kambing yang masih dalam
kandungan induknya. Penjual sepakat untuk menyerahkan anak kambing ini segera
setelah anak kambing ini lahir, seharga Rp500.000. Dalam hal ini Baik Si penjual
maupun pembeli tidak dapat Memastikan kondisi fisik anak kambing tersebut bila
lahir nanti. Apakah akan lahir normal, cacat, atau lahir dalam keadaan mati. Dengan
demikian terjadi ketidakpastian nyangkut validitas barang yang ditransaksikan.
Bila anak kambing tersebut lahir normal si pembeli untung Rp500.000 ( Iya
membeli anak kambing seharga Rp500.000 dengan harga jual Rp1.000.000). Namun
bila ternyata anak kambing tersebut lahir cacat ia rugi Rp250.000. Dan bila lahir mati
ia rugi Rp500.000.
c. Taghrir dalam harga
Taqrir harga terjadi ketika misalnya seorang penjual menyatakan bahwa ia akan
menjual 1 unit oven merk ABC seharga Rp300.000 bila dibayar tunai atau Rp500.000
bila dibayar dengan kredit selama 5 bulan kemudian si pembeli menjawab “setuju”.
Ketidakpastian muncul karena adanya dua harga dalam satu akad. Tidak jelas harga
mana yang berlaku Rp300.000 atau Rp500.000. Katakanlah ada pembeli yang
membayar lunas pada bulan ketiga Berapa harga yang berlaku ? Atau ekstrimnya
membayar 1 hari setelah penyerahan barang Berapa harga yang berlaku? Dalam kasus
ini walaupun kuantitas dan kualitas barang sudah ditentukan tetapi Terjadi ketidak
pastian harga barang karena si penjual dan pembeli tidak menyepakati satu harga
dalam satu akad.
d. Taghtir waktu pemyerahan
Misalnya bangkit kehilangan mobil Honda Jazz. Indah kebetulan sudah lama
menginginkan mobil Honda jass seperti dimiliki bangkit, dan karena itu ia ingin
membelinya. Akhirnya bangkit dan indah membuat kesepakatan. Bangkit menjual
mobil Honda Jazz yang hilang tersebut kepada Indah seharga 80 juta. Harga pasar
Honda Jazz adalah 100 juta. Mobil akan diserahkan segera setelah ditemukan. Dalam
transaksi ini terjadi ketidakpastian menyangkut waktu penyerahan barang karena
barang yang dijual tidak diketahui keberadaannya. Mungkin mobil tersebut akan
ditemukan 1 bulan lagi atau bahkan tidak akan ditemukan sama sekali.
Bila mobil ditemukan Indah mendapat untung 20 juta karena ia dapat membeli
mobil dibawah harga pasar (harga pasarnya Rp 100 juta, sementara harga belinya Rp
80 juta). Namun bila ternyata mobil tidak ditemukan Indah rugi 80 juta. Di lain pihak
kerugian bangkit menjadi kurang karena seharusnya ia rugi Rp100 dengan hilangnya
mobil Honda Jazz. Namun karena ia berhasil menjual mobil yang hilang tersebut
maka kerugiannya menjadi Rp20 juta.
C. Solusi islam terhadap ketidaksempurnaan bekerjanya pasar.
1. Larangan ikhtikar
Rasulullah telah melarang praktik tikar yaitu secara sengaja menelan atau
menimbun (hoarding) barang, terutama pada saat terjadinya kelangkaan, dengan
tujuan untuk menaikkan harga yang di kemudian hari. Bersumber dari Sa’id Bin al-
musayyab dan Ammar bin Abdullah Al adawi bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“praktil ikhtikar akan menyebabkan mekanisme pasar terganggu di mana produsen
kemudian akan menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang normal.
penjual akan mendapatkan untung besar (monopolistic rent), sedangkan Konsumen
akan menderita kerugian. Jadi akibat ikhtikar maka masyarakat luas dirumuskan oleh
sekelompok kecil yang lain. Agar harga kembali pada posisi harga pasar maka
pemerintah dapat melakukan berbagai upaya menghilangkan penimbunan ini
( misalnya dengan penegakan hukum) bahkan juga dengan intervensi harga. Dengan
harga yang ditentukan ini maka para penimbun dapat dipaksa (terpaksa) menurunkan
harganya dan melempar barangnya ke pasar.
Namun tidak termasuk dalam ihtikar adalah penumpukan yang dilakukan pada
situasi ketika pasukan melimpah misalnya ketika terjadi panen besar dan segera
menjualnya ketika pasar membutuhkannya dalam situasi panen besar seperti ini maka
bisa dibayangkan ketika tidak ada pihak yang bersedia membeli atau menumpuk hasil
panen tersebut maka harga yang terbentuk di pasar akan semakin melemah. Hal ini
justru merugikan Petani dalam hal ini merupakan kelompok besar dalam masyarakat.
2. Membuka akses informasi
Beberapa larangan terhadap praktik penipuan (tadlis) pada dasarnya adalah upaya
untuk menyebarkan keterbukaan informasi sehingga transaksi dapat dilakukan dengan
sama-sama suka (antaradinminkum) dan adil. beberapa larangan ini antara lain :
talaqi rukhban, ba’I najasy, ghaban faahisy, dan bai al-hadir lil badi. Larangan
talaqqi rukban membeli barang dengan cara mencegah para penjual di luar kota pada
dasarnya supaya para penjual bisa mengetahui situasi pasar dengan segala informasi
yang ada termasuk harga pasar dan praktik yang terkait dengan itu. Ba’i najasy, ya itu
mencangkup pengertian kolusi di mana antara penjual satu dengan lainnya melakukan
kerjasama atau kartel untuk menipu konsumen. Selain itu dalam transaksi ini si
penjual akan menyuruh orang lain untuk memuji barangnya ( agar orang lain tertarik
membeli) atau menawar dengan harga tinggi ( agar orang lain tertarik membeli
dengan harga tinggi). Ghbaban faahisy adalah upaya sengaja untuk mengaburkan
informasi sebab penjual memanfaatkan ketidaktahuan konsumen untuk mencari
keuntungan tinggi.
Islam menganggap penipuan dan kecurangan terhadap takaran timbangan atau
kualitas barang sebagai perbuatan dosa.
Allah berfirman
Surah al mutaffifin
Artinya
Kecelakaan besarlah, bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang yang
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain, maka mereka kurangi. Tidakkah
orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, Pada
suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan
semesta alam? (surah al mutaffifin).

Kecurangan ini juga merupakan bentuk manipulasi dan distorsi informasi


sehingga harga yang tercipta tidak adil. Akibat penipuan pembeli harus membayar lebih
mahal dari yang seharusnya sehingga ia menderita kerugian.

3. Regulasi harga
Regulasi harga sebenarnya merupakan hal yang tidak populer dalam Khazanah
pemikiran ekonomi Islam sebab regulasi harga yang tidak tepat itu dapat menciptakan
ketidakadilan. Regulasi harga diperkenankan pada kondisi tertentu dengan tetap
berpegang pada nilai keadilan. Regulasi harga ini harus menunjukkan tiga fungsi
dasar yaitu :
a. Fungsi ekonomi yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan
pendapatan masyarakat miskin melalui alokasi dan realokasi sumber daya
ekonomi.
b. Fungsi sosial dalam memelihara keseimbangan sosial antara masyarakat kaya dan
miskin.
c. Fungsi moral dalam menegakkan nilai syariat Islam khususnya yang berkaitan
dalam transaksi ekonomi (kejujuran, keadilan, kemanfaatan/mutual goodwill-
penulis).
Pada dasarnya jika pasar telah bekerja dengan sempurna maka tidak ada alasan
untuk mengatur tingkat harga. Penetapan harga kemungkinan justru akan mendistorsi
harga sehingga akhirnya mengganggu mekanisme pasar itu sendiri. Jumhur ulama
sepakat bahwa penetapan harga adalah kebijakan yang tidak dianjurkan oleh ajaran
Islam jika pasar dalam situasi normal. Satu dari empat mazhab terkenal yaitu Hambali
menolak keras kebijakan penetapan harga ini. Ibn Qudamah (1374 H) mengajukan
dua argumentasi mengenai hal ini, yaitu : pertama, Rasulullah SAW akan
melaksanakannya, kedua menetapkan harga adalah ketidakadilan yang dilarang.

Dari sisi mikroekonomi penetapan harga dapat merugikan Produsen konsumen


dan perekonomian secara umum. Surplus yang dinikmati oleh konsumen dan
produsen akan saling bertambah dan berkurang. Sebagian berkurangnya surplus
konsumen Akan berpindah pada produsen atau sebaliknya. Namun ada sebagian lain
yang tidak saling berpindah melainkan benar-benar hilang (deadweight loss) karena
efisiensi kebijakan ini. Dan akhirnya secara keseluruhan perekonomian akan
menikmati surplus yang lebih kecil dibandingkan dengan sistem pasar bebas.
Jenis kebijakan intervensi harga yang dikenal lazim diterapkan dalam ekonomi
konvensional adalah

4. Penetapan harga diatas harga pasar (florr price)


Kebijakan ini menetapkan harga pada satu tingkat diatas harga pasar. Hal ini
dilakukan biasanya untuk melindungi produsen dari harga yang terlalu rendah
sehingga tidak memperoleh margin keuntungan yang memadai (bahkan merugi).
Harga yang terjadi atas kekuatan pasar dipandang tidak menguntungkan produsen
sehingga harus dinaikkan oleh pemerintah. Salah satu contoh yang populer adalah
kebijakan floor price (harga dasar) dimana pemerintah menetapkan tingkat harga
terendah dari satu barang sementara harga ini diatas harga pasar.
5. penetapan harga di bawah harga pasar (celling price)
Mekanisme kebijakan ini merupakan kebalikan dari kebijakan sebelumnya
dimana pemerintah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar. Alasan yang
umum dalam mengambil kebijakan ini adalah untuk melindungi konsumen dari harga
yang terlalu tinggi. Pengaruh penetapan harga ini juga tidak jauh berbeda yaitu
menimbul nya banyak distorsi bagi perekonomian. Karena Harga terlalu rendah maka
akan terjadi kelebihan permintaan sebab konsumen membeli dengan harga lebih
murah dari yang seharusnya. Namun bagi produsen harga ini jelas tidak
menguntungkan sehingga kemungkinan akan enggan untuk melepaskan barang-
barangnya ke pasar.
Para produsen akan cenderung menjual barangnya ke pasar lain (black market)
yang bisa memberinya harga yang lebih tinggi. Sebagaimana dalam penetapan harga
diatas harga pasar kemunculan pasar gelap ini selalu diikuti dengan kolusi korupsi
dan nepotisme. Sejarah dengan pemikiran ini albaji 1911 seorang ahli fikih mazhab
Maliki berpendapat bahwa penetapan harga yang tidak memberikan margin
keuntungan yang wajar bagi penjual akan menimbulkan ketidak teraturan harga
(fasad al’as’ar). Teman dengan penyediaan barang dan akhirnya kerugian finansial
kepada masyarakat.
Bagi produsen penetapan harga maksimum di bawah harga pasar ini akan
menurunkan surplus produsen. Sebagian penurunan surplus produsen dinikmati oleh
konsumen berupa kenaikan surplus konsumen dan sebagian lainnya tidak dinikmati
oleh siapapun.

Salah satu kebijakan yang populer dengan mekanisme ini adalah kebijakan harga
tinggi (ceiling price). Dalam kebijakan ini Pemerintah memberikan batasan tertinggi
harga dari suatu barang. Tentu saja harga yang ditetapkan berada di bawah harga
pasar yang seharusnya sebab tujuan dari kebijakan ini memang melindungi konsumen
dari kenaikan harga pasar. Pemerintah dapat melakukan regulasi harga apabila (a)
pasar persaingan tidak sempurna (b) keadaan darurat. apabila terpaksa menetapkan
harga maka konsep harga yang adil harus menjadi pedoman.
Regulasi harga dilakukan karena pasar tidak dapat bekerja dengan sempurna
sehingga harga yang tercipta adalah harga yang tidak adil mekanisme pasar dapat
terganggu karena beberapa hal misalnya usaha sengaja menimbun untuk menghambat
pasokan barang harga pasar menjadi tinggi (ikhtikar), pencipta permintaan sembuh
kenaikan harga (najasy) penipuan kualitas kuantitas harga atau waktu pengiriman
barang (tadlis), dan polusi para pedagang untuk membuat harga di atas harga normal
(bau al-hadir lil badi). Terkadang juga dapat terjadi produsen menyimpan Harga
terlalu tinggi sementara konsumen menginginkan Harga terlalu rendah sehingga pasar
atau harga keseimbangan tidak terjadi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Distorsi pasar adalah suatu gangguan yang terjadi disebuah mekanisme pasar
yang sempurna menurut teori ekomnomi islam. Secara garis besar ada tiga mengapa
terjadi distorsi pasar yang pertama rekayasa permintaan, dan rekayasa penawaran, kedua
adanya tadlis atau penipuan, dan yang ketiga adaah tagrir.
Sehingga karena adanya gangguan tersebut mengakibatkan terjadinya beberapa
kecurangan dalam hal pelaksanaan mekanisme pasar serta ada pula pihak yang merasa
dirugikan
B. Saran
Diharapkan mahasiswa lebih mengerti apa yang dimaksud dengan distorsi pasar. Mohon
maaf apabila terjdi kesalahan dalam proses penulisan makalah, kami mengharapkan kritik
dan saran atas tulisan kami agar membangun dan memotivasi kami agar membua tulisan
yang jauh lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ika Yunia Fauzi dan Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-
Syariah, 2014. Jakarta : Prenadamedia Group
Nasution, Mustafa Edwin, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, 2006. Jakarta : Prenadamedia
Group.
Karim, Adiwarman A, Ekonomi Mikro Islam, 2008, Jakarta : PT Rajagrifindo Persada
Rozalinda, Ekonomi Mikro Islam, 2014. Jakarta : PT RajaGrifindo Persada

Anda mungkin juga menyukai