Anda di halaman 1dari 8

Nama : Thania Khairunisa

NPM : 1810631010010
Kelas : Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial D
Dosen : Dr. H. Nurdin Singadimedja, S.H., M.H

Karawang, 6 Januari 2021


Kepada
Yth. KEPALA KANTOR MEDIASI PADA
KANTOR DINAS KETENAGAKERJAAN
KABUPATEN KARAWANG
Di Jalan Surotokunto No.Km.6, Warungbambu
Kecamatan Karawang
Kabupaten Karawang

Perihal : Mohon penyelesaian kasus perselisihan Hak


Lampiran : 1 berkas

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini ;

Nama : Udin
Agama : Islam
Tempat/ Tgl.Lahir : Sukabumi, 17 Oktober 1974
Pekerjaan : Pekerja pada PT. M
Jabatan : Pekerja
Alamat Perusahaan : Jln. Sukaluyu No. 16 Kabupaten Karawang
Selanjutnya menyebutkan diri sebagai PEMOHON.

PEMOHON dengan ini mengajukan penyelesaian Perselisihan Hak dengan;

Nama : Samsudin dari PT.M


Jabatan : HRD
Alamat : Jln. Sukaluyu No. 16 Kabupaten Karawang

Untuk selanjutnya disebut sebagai TERMOHON.

Adapun perselisihan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perselisihan telah dilakukan Perdamaian secara BIPARTI pada tanggal 23


Desember 2020 tetapi tidak mencapai kesepakatan.
2. Oleh karenanya saya ingin menyelesaikan melalui lembaga MEDIASI dengan
alasan sebagai berikut :
Udin bekerja di PT. M bagian Perbengkelan. Ia bekerja sudah 5(lima) tahun.
Ketika Udin bekerja menggerinda (alat potong bergigi dari bahan logam
besi/baja) sepotong pipa. Dari gergaji yg memotong pipa tersebut keluar
percikan api. Percikan api tersebut beterbangan diatas meja kerja sekitar catok
penjepit pipa. Ternyata ada kaleng isi minyak bakar yg tutupnya terbuka.
Tanpa disadari Udin, percikan api dari Gerinda tersebut terus menerus masuk
kekaleng berisi minyak bakar tersebut , yang lama kelamaan suhu dalam
kaleng minyak meningkat. Tanpa disadarinya terjadi pembakaran dalam
kaleng dan kemudian meledak, percikan apinya menyambar benda benda lain,
yang mudah terbakar dalam bengkel.
Akibat nya timbul kebakaran termasuk Udin,pakaian kerjanya karena ber
"olie" turut terbakar. Sehingga luka bakarnya meliputi pipi sebelah kiri
bahagian leher kiri dan dadanya. Kebakaran dibengkel dapat diatasi, tetapi ada
mesin mesin berharga terbakar dan Udin dilarikan ke RSUD. Udin dirawat
disana sampai lukanya kering,tapi menimbulkan bekas luka bakar. Sementara
Udin dirawat di RSUD, perusahaan melakukan penyelidikan sebab-sebab
kebakaran, dibantu oleh Pengawas Ketenagakerjaan dan Kepolisian setempat.
Berdasarkan hasil analisa Pengawas dan Kepolisian, kebakaran ditimbulkan
oleh kelalaian pekerja dan perusahaan. Oleh pekerja kelalain karena tidak
memeriksa kondisi lokasi bengkel sekitar ia bekerja yg menimbulkan percikan
api.
1) Kelalaian Oleh Perusahaan karena tdk menugaskan petugasnya untuk
membersihkan ruangan sesuai prosedure K3.
2) Kelalaian Oleh pekerja (Udin) , waktu bekerja tidak memeriksa areal
tempat meja kerja ,dari barang/ benda berbahaya sesuai dengan syarat syarat
K3.

Pengusaha berpendapat, dalam hasil penyelidikan bahwa kelalaian terjadi oleh


kedua belah pihak, dan pihak pengusaha tidak melaporkan Udin ke Polisi
sebagai perbuatan Kesalahan Berat. Tetapi memilih untuk menskors Udin
karena kelalaian yang menyebabkan kerugian Perusahaan.
Sedangkan Udin tidak terima dengan adanya Scorsing dan juga merasa
dirinya tidak bersalah, dan meminta pertanggung jawaban karena dirinya telah
cacat karena terbakar.
Karena para pihak tetap pada pendapatnya masing-masing, maka hasil
perundingan bipartit Tidak Ada Kesepakatan.
3. Permohonan saya adalah sebagai berikut :
3.1. Menyatakan Menerima permohonan ini.
3.2. Menganjurkan agar TERMOHON:
a). Tidak menscorsing Pekerja;
b). Memberikan pertanggung jawaban karena dirinya telah cacat terbakar.
4. Dengan ini saya menyatakan akan memenuhi/mematuhi ketentuan dan
tatacara/prosedur penyelesaian sengketa yang ditetapkan oleh dinas
Ketenagakerjaan.
Demikian permohonan ini diajukan, atas perhatiannya dan terkabulnya permohonan
ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(UDIN)
LAMPIRAN

BERITA ACARA BIPARTIT

Pada hari ini;


Hari : Rabu
Tanggal : 23
Bulan : Desember
Tahun : 2020
Bertempat : PT. M
Telah dilakukan Perundingan BIPARTIT antara ;
Pekerja bernama : Udin
dengan Perusahaan PT M.

JALANNYA PERUNDINGAN.

WAKIL PENGUSAHA : WAKIL PEKERJA.

Samsudin : Udin
Jabatan HRD : Pekerja
Acara Perundingan mulai jam : 08.00
Pokok Perkara : Udin bekerja di PT. M bagian Perbengkelan. Ia
bekerja sudah 5(lima) tahun. Ketika Udin bekerja menggerinda (alat potong bergigi
dari bahan logam besi/baja) sepotong pipa. Dari gergaji yg memotong pipa tersebut
keluar percikan api. Percikan api tersebut beterbangan diatas meja kerja sekitar catok
penjepit pipa. Ternyata ada kaleng isi minyak bakar yg tutupnya terbuka. Tanpa
disadari Udin, percikan api dari Gerinda tersebut terus menerus masuk kekaleng
berisi minyak bakar tersebut , yang lama kelamaan suhu dalam kaleng minyak
meningkat. Tanpa disadarinya terjadi pembakaran dalam kaleng dan kemudian
meledak, percikan apinya menyambar benda benda lain, yang mudah terbakar dalam
bengkel.
Akibat nya timbul kebakaran termasuk Udin,pakaian kerjanya karena ber "olie" turut
terbakar. Sehingga luka bakarnya meliputi pipi sebelah kiri bahagian leher kiri dan
dadanya. Kebakaran dibengkel dapat diatasi, tetapi ada mesin mesin berharga
terbakar dan Udin dilarikan ke RSUD. Udin dirawat disana sampai lukanya
kering,tapi menimbulkan bekas luka bakar. Sementara Udin dirawat di RSUD,
perusahaan melakukan penyelidikan sebab-sebab kebakaran, dibantu oleh Pengawas
Ketenagakerjaan dan Kepolisian setempat. Berdasarkan hasil analisa Pengawas dan
Kepolisian, kebakaran ditimbulkan oleh kelalaian pekerja dan perusahaan. Oleh
pekerja kelalain karena tidak memeriksa kondisi lokasi bengkel sekitar ia bekerja yg
menimbulkan percikan api.
1) Kelalaian Oleh Perusahaan karena tdk menugaskan petugasnya untuk
membersihkan ruangan sesuai prosedure K3.
2) Kelalaian Oleh pekerja (Udin) , waktu bekerja tidak memeriksa areal tempat meja
kerja ,dari barang/ benda berbahaya sesuai dengan syarat syarat K3.

PENDAPAT PARA PIHAK

1.Pendapat Pengusaha : Dalam hasil penyelidikan bahwa kelalaian terjadi oleh


kedua belah pihak, dan pihak pengusaha tidak
melaporkan Udin ke Polisi sebagai perbuatan Kesalahan
Berat. Tetapi memilih untuk menskors Udin karena
kelalaian yang menyebabkan kerugian Perusahaan.
2. Pendapat Pekerja : Udin tidak terima dengan adanya Scorsing dan juga
merasa dirinya tidak bersalah, dan meminta
pertanggung jawaban karena dirinya telah cacat karena
terbakar.
Kesimpulan : Tidak Sepakat

Rapat / perundingan BIPARTIT antara Pengusaha yang diwakili oleh Samsudin dan
Pekerja yang diwakili oleh Udin, telah berakhir pada hari ini, hari Rabu jam 16.00
WIB tanggal 23 Desember 2020, dengan kesepakatan sebagai berikut :
a) Samsudin dari pihak Perusahaan dan Udin dari pekerja masing masing pihak tetap
pada pendapatnya masing- masing.
b) Perundingan dilanjutkan pada hari Jumat jam 09.00 WIB tanggal 2 Januari 2021
bertempat di PT. M

Demikian kesepakatan BIPARTIT ini dibuat dalam keadaan aman/damai guna


menyelesaikan selisih pendapat yang terjadi, untuk memperoleh kesamaan pendapat.
Karawang, 23 Desember 2020
Ditandatangani bersama,

Pihak Pengusaha Pihak Pekerja

ttd. (stempel prsh). ttd.

Cc.
Tembusan pada ;
1. General Manager PT. M
2. Ketua PUK Raihan PT. M
3. Dinas Tenagakerja Karawang
4. Arsip para Pihak yang berunding

Anda mungkin juga menyukai