Antologi Puisi :
- Ombak Makassar, Penerbit DKSS Tahun 2000
- Pintu Yang Bertemu, Penerbit DKKI Tahun 2003
- Surga Yang Tak Sexy, Penerbit DKKI Makassar Tahun 2004
- Aceh Dukaku, Gora Pustaka Indonesia, Tahun 2005
- Menepi Ke Sepi, Puisi Penerbit Nala Citra Litera, Tahun 2007
- Radja Miko Dan Nyanyian Tiga Pengembara, Yapensi Jakarta Tahun 2015
- Hidayah Dari Tanah Haram, Penerbit Yapensi Jakarta, Tahun 2015
- Surat Cinta Untuk Makassar, Penerbit De La Macca, Makassar, Tahun Kata Yang Tak
Menua, Penerbit Garis Khatulistiwa Makassar Tahun 2017
- Makassar, Makassar ( Puisi ), Penerbit Yayasan Wartawan Senior Makassar 2004,
Mengubah Wajah Makassar, H.Amiruddin Maula
- Sebuah Fenomena ( Puisi ), Penerbit Garis Khatulistiwa Makassar Tahun 2018
- Elegi Buat Wolter Monginsidi ( Puisi - Esai ) Dari Buku Sang Penantang, Penerbit Cerah
Budaya Indonesia, Denny J.A Seri Puisi Esai Indonesia Propinsi Sulsel 2018
- Sonata ( Puisi Buat B.J.Habibie ), Penerbit Bamboo Press 2020
Penghargaan :
- Pemegang Empat Lomba Penulisan Puisi " Crash Program " Pemprov Sulsel Tahun
1964
- Penghargaan " Celebes Award 03 " Bidang Seni dan Sastra dari Gubernur Sulsel Tahun
2003
- Penghargaan dari Aliansi Bhinneka Tunggal Ika ( Pembicara, Rumah Kita Pancasila,
Jakarta 2006)
-Penghargaan dari Taman Budaya Jawa Timur " Temu Sastra " 2006
Salim Group dikabarkan Membidik Lahan Ratusan Hektar Di Sokkolia
MUHAMMAD Anis Kaba. Namanya pernah muncul di salah satu koran terkemuka di
Tiongkok. Selain itu salah seorang penulis sejarah dunia dari Australia bernama Barbara
Hatley mengabadikannya sebagai salah satu sumber penting dalam mendapatkan
dokumen sejarah saat menulis sebuah Buku berjudul Menjadi Indonesia tahun 1950-
1965 (Halaman 377).
Anis Kaba adalah pensiunan PNS yang memiliki reputasi teruji di dunia pustaka. Karena
dedikasinya pada dunia literasi, membawanya berkeliling di Nusantara. Ia pernah ke
Jawa, Gorontalo, Manado sampai Tanah Papua.
Selain kecintaannya pada kepustakaan, Anis juga bergelut di dunia jurnalistik. Bahkan di
usia tuanya ia masih banyak mencurahkan pikiran pada peradaban literasi.
Anis Kaba adalah sosok yang gigih dan cekatan dalam menjaga dokumen sejarah. Di
perpustakaan pribadinya, pria kelahiran Kecamatan Bajeng Gowa ini juga masih tetap
aktif dalam kegiatan sosial, seni dan pustaka.
Saat bertandang ke kediamannya di Jalan Kelinci, Makassar suasana sejuk akan kita
rasakan. Pohon-pohon hijau menghiasi halaman. Beragam jenis bunga juga mewarnai
rumah berarsitek tua itu.
Di dalam rumah beragam koleksi barang antik dan furniture tua lainnya tersusun rapi
pada setiap sudut ruangan. Ditambah meja klasik yang terletak tepat di depan kursi
tamu. Yang pasti beragam gelora akan kita rasakan. Namun, sikap ramah tuan rumah
menemani kita.
Di ruang tengah kita sudah harus mengisi daftar buku tamu. Ini adalah bagian yang
selalu disyaratkan Anis bagi siapa yang datang ke kediamannya.
Nama ini diambil sebagai bukti pengabdian kepada kedua orangtuanya dan isterinya
tercinta. Perpustakaan "Ummu Khadijah" resmi didirikan pada tanggal 04-9-2001.
"Sebelumnya, bersama almarhum isteri saya, perpustakaan ini sudah ada namun belum
diresmikan," urainya.
Pada tiga kamar yang tersedia dikediaman Anis Kaba, puluhan rak rak buku terpajang.
Mulai sejarah kerajaan masa lalu, sejarah sebelum kemerdekaan sampai sejarah para
tokoh Nasional nampak berjejer apik.
Selain tulisan opini para tokoh bangsa yang membahas soal politik, sosial, ekonomi dan
kebangsaan. Tragedi dalam sejarah bangsa juga menjadi dokumen yang dimilikinya.
Ribuan kliping akan tulisan, insiden juga koleksi lukisan Sang Proklamator "Soekarno"
dan Koleksi sejarah Bapak Pembangunan Bangsa " Soeharto" pun tersimpan rapi di
sudut kamarnya.
Bahkan mantan Komandan pasukan Sekutu di Indonesia bernama Letkol ( AS) Todd Kelli
dan Poule graversek yang merupakan Defence Pow/ MZA Accounting Agency serta Aya
Motohashi salah seorang Konsul berbangsa Jepang juga pernah berkunjung ke
perpustakaan Usthask Kita.
"Satu kebahagian bagi kami karena beberapa dosen, guru juga puluhan mahasiswa
sering berkunjung dalam rangka mencari referensi buku untuk kelengkapan desertasi
mereka baik untuk gelar Magister dan Progran Doktor ( S3 ) juga puluhan penulis asing
dan pribumi mencari tambahan referensi, tentu rekan Jurnalist dan para peneliti, ini
kebahagiaan yang tidak bisa dilukiskan," kata Anis.
Ternyata, dedikasi seorang Anis Kaba selain merupakan sosok pustakawan, dirinya juga
seorang maestro puisi. Kecintaanya terhadap lingkungan hidup, sastra dan sosial
menjadi karakternya saat membuat puisi.
Sebanyak 3 buah buku yang telah dibuatnya dimana narasi puisinya mengandung
makna dalam dan mendayu- dayu. Puasinya berbicara akan cinta, akan alam, akan
kehidupan dan apa saja. Sehingga beberapa rekannya menyematkan gelar padanya
sebagai salah satu Raja Puisi Makassar.
Merawat bunga adalah salah satu hobinya yang lain dilakukan di waktu senggang.
Sosok Muhammad Anis Kaba termasuk karakter yang cukup langka di masa kini,
dimana sikap ulet, telaten dan peduli untuk bergelut dan mengelola dunia pustaka
laksana mencari sebatang jarum di lumbung jerami.
Muhammad Anis Kaba adalah sosok inspirator, menawarkan Insting ketika dimensi akal
kita diamuk oleh gadget, ketika ruang batin kita dirasuki oleh keegoan.
Anis Kaba adalah sebuah pendar yang terus bertahan di tengah gejolak informasi dunia
maya yang membutakan rasa.
Sosok Muhammad Anis Kaba adalah oase dari gersangnya kepedulian semua pihak akan
gudang ilmu.
Sosok Muhammad Anis Kaba adalah literasi itu sendiri, mengabarkan dan memberi suri
tauladan. Tentu, Sosok seorang Muhammad Anis Kaba adalah sisi lain dari Bab yang
hilang akan talenta orang Gowa untuk terus kokoh menjaga peradaban, menjaga harkat
manusia sendiri yang abadi bersemayam sukma mahabbah.
( Yusrizal Kamaruddin, Bang Yos )