Anda di halaman 1dari 1

Judul : Air Terjun Lembah Karaeng, Menikmati Sensasi Mandi di Tengah Bebatuan Cadas

Kabupaten Gowa memiliki potensi keindahan alam yang luar biasa. Tak heran, bila
daerah berjuluk butta bersejarah ini menjadi salah satu tujuan utama wisatawan.
Seabrek obyek wisata alam ada di Gowa. Bukan cuma di Malino saja. Tapi tersebar.
Nyaris di semua kecamatan, memiliki obyek wisata.
Salah satunya air terjun Lembah Karaeng di Kecamatan Manuju. Air terjun Lembah
Karaeng masih cukup asing bagi masyarakat luas. Maklum, tempat ini memang belum
sepopuler dengan Kawasan Wisata Alam Malino, ataupun Bolangi Ampat di Desa
Timbuseng, Kecamatan Pattallassang.
Kendati demikian, sudah cukup banyak juga orang yang datang berkunjung di air
terjun Lembah Karaeng. Terutama di akhir pekan (weekend). Rerata yang datang ingin
mandi-mandi. Juga menikmati panorama alam yang ada disekitar air terjun.
Air terjun Lembah Karaeng sendiri letaknya di batas dua desa. Yaitu Desa Bilalang dan
Desa Manuju. Untuk menjangkau air terjun ini, tidaklah sulit. Bisa diakses dengan
kendaraan. Jarak dari kota Sungguminasa, ibukota Kabupaten Gowa sekira 40
kilometer. Aspal ke tempat itu juga cukup mulus. Jalan masuk ke lokasi pun sebagian
sudah diaspal beton oleh pemerintah Desa Bilalang.
Salah satu daya tarik air terjun Lembah Karaeng adalah bentuknya yang bertingkat. Di
tingkat pertama, terdapat air terjun dengan ketinggian lima meter. Sedangkan di tingkat
kedua memiliki kolam dengan kedalaman sekitar 2 meter. Di sinilah biasanya
pengunjung beraktivitas seperti berenang atau hanya bermain air. Mereka menikmati
sensasi air jernih dan segar yang mengalir disela bebatuan cadas. Salah satu
pengunjung, Asrul menuturkan, air terjun Lembah Karaeng bisa menjadi sarana
relaksasi.
Kondisi alamnya yang masih sangat alami dan sejuk diyakini bisa membuat penat
hilang seketika. Asrul mengaku, air terjun Lembah Karaeng tidak saja asik untuk jadi
tempat bermain air. Tetapi juga seru jadi lokasi berkemah (camp). “Hawa sekitar air
terjun cukup sejuk. Tepat untuk lokasi camp. Saya dan teman-teman mengagendakan
setiap akhir pekan nginap disini,” tutur Hasrul, beberapa waktu lalu.
Suhardi, Warga Manuju menerangkan, asal muasal dinamakan air terjun Lembah
Karaeng karena letaknya berada di tengah lembah. Adapun air yang mengalir di Lembah
Karaeng sumbernya berasal dari Sungai Tassese. Kata dia, air terjun ini juga biasa
disebut dengan air terjun Boko Bili. “Sebenarnya nama yang dipopulerkan Boko Bili. Tapi
orang-orang yang berkunjung kesini lebih sreg menyebut tempat ini dengan air terjun
Lembah Karaeng,” beber Suhardi.
Melihat potensinya, pemerintah desa pun sudah berupaya mengelola air terjun
Lembah Karaeng jadi destinasi wisata. Sejumlah fasilitas pun telah dibangun. Disamping
membenahi infrastruktur jalan menuju lokasi, juga beberapa gazebo dibangun sebagai
tempat peristirahatan pengunjung. “Semoga ke depan pengelolaannya makin bagus.
Sementara ini dikelola oleh dua desa. Bilalang dan Manuju,” pungkasnya.(rus)

Anda mungkin juga menyukai