SISTEM PENUNJANG
KEPUTUSAN (DECISION
SUPPORT SYSTEM/DSS)TUJUAN PEMBAHASAN
Setelah mempelajari bab ini, anda akan:
*
Mempunyai dasar teori yang luas untuk memahami pembuatan keputusan
dan konsep sistem penunjang keputusan (DSS)
Memahami tujuan DSS
Mengenal beberapa perdebatan pandangan sekitar DSS, yaitu mengenai
pentingnya peralatan online dan mengenai apakah manajer harus
mengoperasikan peralatan tersebut secara perorangan
Memahamai satu definisi mengenai DSS dan model yang menyertainya
Memahami peranan dari tiap jenis output DSS dalam pemecahan masalah
Mengetahui sifat dasar laporan dan cara meningkatkan isi informasinya
Mengetahui berbagai jenis model matematis dan mengetahui istilah
pemodelan dasar
Mengetahui kelebihan dan kelemahan utama dari pemodelan
Mengetahui bahwa grafik tidak selalu lebih baik dari pada tabel untuk
penyampaian informasi, dan mengetahui dalam kondisi yang bagaimana
grafik cenderung dapat digunakan dengan lebih baik
Memahami macam bahasa generasi keempat yang ada, dan yang mana
yang digunakan untuk end-user computing
Mengetahui cara menerapkan konsep DSS kepada sekelompok pemecahan
masalahPENDAHULUAN
Kita telah membahas dua subsistem CBIS, yaitu pemrosesan data dan SIM.
Kita telah melihat pula bahwa manajer dapat memperoleh beberapa informasi dari
sistem pemrosesan data dan mendapatkan informasi yang lebih banyak dari SIM.
Namun demikian, sistem ini disesuaikan dengan kebutuhan informasi dari sejumlah
besar manajer, yaitu seluruh manajer yang ada dalam seluruh perusahaan atau
dalam suatu area fungsional. Dalam beberapa hal,~informasi ini tidak memadai
untuk membuat keputusan tertentu yang digunakan untuk memecahkan masalah
tertentu pula. Konsep DSS dibuat untuk mengatasi kebutuhan ini.
Pada bab ini, kita akan menambah dasar teori kita mengenai pembuatan
keputusan dengan melakukan tinjauan kembali terhadap kontribusi dari Herbert
Simon dan Henry Mintzberg. Kemudian, akan dijelaskan bagaimana kelompok di
MIT ini membuat teori ini untuk mengawali penggunaan konsep DSS, dan juga
akan dijelaskan prinsip dasamya. Akan dikemukakan tujuan dari DSS, melengkapinya
dengan definisi, dan membahas dua persoalan yang menjadi perdebatan, yaitu apakah
sistem ini diterapkan secara interaktif atau apakah harus digunakan secara pribadi
oleh manajer.
Berikutnya, kita akan menambah pemahaman kita mengenai cara manajer
menerima informasi dari DSS, dengan cara mengetahui peranan laporan dan
pemodelan matematis dalam pemecahan masalah. Kemudian akan dijelaskan
pembuatan laporan secara fisik dan bagaimana ia dapat ditingkatkan. Juga diberikan
pethatian yang sama kepada model matematis, dengan menjelaskan berbagai jenisnya,
mendefinisikan terminologinya, memberikan contoh, dan mengemukakan kelebihan
dan kelemahannya.
Baik laporan maupun hasil simulasi dapat ditampilkan dalam bentuk grafik.
Akan ditentukan batasan grafik dan diidentifikasi kondisi dimana ia dapat diterapkan
secara lebih unggul.
Selagi manajer dan spesialis informasi menciptakan software DSS, mereka
mempunyai pilihan dalam menggunakan bahasa generasi keempat. Bahasa ini dapat
digunakan untuk membuat semua bentuk output informasi, namun mereka bervariasi
tergantung daya kemudahan penggunaan dan daya dukung keputusan,
Bab ini diakhiri dengan pembahasan mengenai topik yang sekarang lagi
mendapatkan banyak perhatian, yaitu pemecahan masalah kelompok.PEMBUATAN KEPUTUSAN
Kita telah memiliki landasan yang baik untuk mempelajari pembuatan keputusan
yang kita peroleh dari pada bab sebelumnya. Pada Bab 2, kita telah mempelajari
kelompok teori keputusan manajemen dan peranan yang diberikan Herbert Simon,
terutama pendapatnya mengenai perbedaan antara keputusan terprogram dan tak
terprogram. Kita juga mendapatkan sumbangan pengetahuan dari Henry Mintzberg
mengenai kategori keputusan dalam deskripsi peranan manajerial. Pada Bab 4, kita
mengetahui perbedaan antara pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dan
disitu dijelaskan pula mengenai pendekatan sistem terhadap pemecahan masalah.
Di sini, kita akan membahas kontribusi atau pengetahuan yang kita dapatkan tersebut
secara lebih luas dan kita akan mendapatkan tambahan konstruksi atau pembuatan
teori. Dengan dasar pengetahuan di atas, kita akan lebih dapat memahami peranan
DSS dalam CBIS.
JENIS KEPUTUSAN MENURUT SIMON
Dalam bukunya terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan
terprogram dan tak terprogram. Walupun ia tak mendapat penghargaan dalam
menemukan istilah tersebut, namun istilah tersebut digunakan dalam literatur
manajemen untuk beberapa waktu dan menjelaskan istilah tersebut sedemikian
rupa sehingga ia dapat diterima sebagai dasar untuk mempelajari pembuatan
keputusan.
Menurut Simon, keputusan berada pada ujung kesinambungan antara keputusan
terprogram dan yang tak terprogram. Keputusan terprogram adalah “bersifat berulang-
ulang dan rutin, pada suatu tingkat tertentu, dan prosedur telah ditetapkan untuk
menanganinya sehingga ia tidak dianggap sebagai sesuatu de novo (yang baru)
setiap kali ia terjadi.” Keputusan tak terprogram adalah “bersifat baru, tidak
terstruktur, dan biasanya tidak urut.” Tak ada metode biasa yang siap untuk
menangani masalah, sebab ia belum muncul sebelumnya, atau karena struktur dan
sifat presisinya begitu kompleks atau sulit dipahamai, atau karena masalah tersebut
terlalu penting sehingga ia mendapat perlakuan yang disesuaikan secara tersendiri.
Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanya lah kesatuan
ujung yang terangkai secara hitam putih, dan sifatnya begitu kelabu atau tak jelas.
Namun demikian, konsep keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah
penting, karena masing-masing memerlukan teknik yang berbeda.FASE PEMBUATAN KEPUTUSAN MENURUT SIMON
Kontribusi Simon yang lain adalah penjelasannya mengenai empat fase yang
harus dijalani-manajer dalam memecahkan masalah. Menurut Simon, fase tersebut
adalah:
* — Aktivitas inteligensi, yaita mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan
pemecahan,
* Aktivitas disain, yaitu menemukan, mengembangkan, dan: menganalisis
kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
* — Aktivitas pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan tertentu dari beberapa
cara yang sudah ada.
* — Aktivitas peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan
yang telah dilakukan.
Gambar 10.1 menunjukkan bagaimana keempat langkah Simon ini berhubungan
secara langsung dengan langkah dari pendekatan sistem. Aktivitas inteligensi
berkaitan dengan langkah analisis bagian sistem secara urut dan berjalan atau
berproses dari tingkat sistem ke tingkat subsistem untuk mencari tanda adanya
masalah. Aktivitas disain sesuai dengan langkah pengidentifikasian dan
pengevaluasian altematif, dan aktivitas pemilihan berhubungan dengan langkah
penentuan alternatif yang terbaik. Yang terakhir, aktivitas peninjauan kembali
berhubungan dengan langkah pengimplementasian pemecahan dan
penindaklanjutannya. Oleh karena itu, fase dari Simon ini merupakan interpretasi
lain dari arti pendekatan sistem.
PERANAN KEPUTUSAN MENURUT MINIZBERG
Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, seperti yang
telah kita kenal pada Bab 2. Teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial
yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu interpersonal, informasional, dan desisional.
Peranan informasional mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan
menyebarkan informasi, dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer
menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan. Keempat
peranan desisional menurut Mintzberg tersebut adalah:
* — Pengusaha. Ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur), maka
peningkatan hal yang bersifat permanen diabdikan bagi organisasi. Sebagai
405contoh, ia membuat keputusan untuk menambah jalur produk baru,
menghilangkan produk tertentu, mengubah struktur organisasi,
mengimplementasikan CBIS, dan sebagainya.
‘Simon's phases py
system to
Intelligence
2
>| 7&5
3 $
aE]
3
Idetity
alterate
solutions
Design
Evaluate
H
Implement
Review
Follow up
Gambar 10.1 Fase pemecahan masalah menurut Simon berkaitan langsung dengan
pendekatan sistem* Orang yang menangani gangguan. Ketika manajer berperan sebagai orang
yang menangani gangguan (disturbance handler), maka ia akan memecahkan
masalah yang belum diantisipasi Ia membuat keputusan untuk merespon
gangguan yang timbul, seperti perubahan dalam ekonomi, ancaman dari pesaing,
dan adanya peraturan pajak baru.
* — Pengalokasi sumber. Dengan peranannya sebagai pengalokasi sumber (resource
alocator), manajer diharapkan mampu menentukan cara pembagian sumber
organisasi kepada berbagai unit yang ada. Contoh yang tepat dari peranannya
ini ialah pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
* — Negosiator. Dalam memainkan peranannya sebagai negosiator (negotiator),
manajer mengatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan
yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya adalah melakukan
negosiasi kontrak baru dengan serikat pekerja.
Mintzberg yakin bahwa semua manajer melakukan keempat peran desisional
tersebut, namun sekarang peranan tersebut dilakukan secara beragam dari satu
tingkat manajemen ke tingkat manajemen berikutnya.
Hasil karya Simon dan Mintzberg ini membentuk dasar yang baik untuk
mempelajari sistem penunjang keputusan, namun memang telah ada tambahan
kontribusi yang lain juga untuk mempelajari sistem ini. Telah dilakukan berbagai
riset berkenaan dengan pembuatan keputusan ini, dan semua usaha riset tersebut
dikombinasikan agar dapat memberikan sumbangan kepada konsep DSS dengan
disertai dasar teori mengenai subsistem CBIS yang lain juga. Mungkin hal inilah
yang menyebabkan keberhasilan konsep DSS yang telah bisa kita nikmati.
KONSEP DSS
Konsep DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya penggunaan
komputer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya,
seseorang dapat berinteraksi secara langsung dengan komputer tanpa harus melalui
spesialis informasi. Time-sharing membuka peluang baru dalam penggunaan
komputer.Gambar 10.2 Jaringan Gorry dan Scott Morton
PENEMUAN ISTILAH DSS
Tidak sampai tahun 1971, ditemukanlah istilah DSS. G. Anthony Gorry dan
Michael S. Scott Morton, keduanya profesor MIT, bersama-sama menulis artikel
dalam jumal yang berjudul “A Framework for Management Information System.”
Mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi komputer
terhadap pembuatan keputusan manajemen.
Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan
menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony
menggunakan istilah strategic planning, management control dan operational con-
trol (perencanaan strategis, kontrol manajemen, dan kontrol operasional) untuk
menjelaskan secara berturut-turut tingkat manajemen puncak, menengah, dan bawah.
Kerangka kerja Gorry dan Scott Morton tersebut terlihat pada Gambar 10.2.
Tingkat manajemen berbentuk kolom, dan tingkat struktur masalah berbentuk
baris. Kedua profesor MIT tersebut menggunakan fase pembuatan keputusan menurut
Simon sebagai cara untuk membedakan antara masalah terstruktur, tak terstruktur,
dan semi terstruktur.
Masalah terstruktur secara penuh adalah masalah tersusun yang berada pada
ketiga fase yang pertama dari empat fase yang dikemukakan Simon, yaitu inteligensi,disain, dan pemilihan. Artinya, dimungkinkan untuk menggunakan algoritma atau
peraturan mengenai keputusan agar masalah dapat diidentifikasi atau dipahami.
Dengan penggunaan algoritma atau peraturan tersebut, dimungkinkan pula melakukan
identifikasi pemecahan pengganti dan mengevaluasinya, serta menentukan
pemecahan yang terbaik. Sebaliknya, masalah tak terstruktur adalah bila dari ketiga
fase tersebut tak ada yang tersusun. Sedangkan masalah semi terstruktur adalah bila
dari ketiga fase tersebut ada salah satu atau dua fase yang tersusun.
Gorry dan Scott Morton memasukkan jenis masalah bisnis ke dalam tabelnya.
Sebagai contoh, acount receivable diatasi oleh manajer pada tingkat kontrol
operasional yang membuat keputusan terstruktur. Perencanaan R&D dilakukan oleh
manajer perencanaan strategi yang membuat keputusan tak terstruktur
Garis putus yang melewati tengah tabel adalah sangat penting. Ia memisahkan
masalah yang telah berhasil dipecahkan dengan bantuan komputer (atas) dengan
masalah yang pada waktu itu belum dimasukkan dalam pemrosesan komputer.
Area di sebelah atas dinamakan structured decision system (sistem keputusan
terstruktur) atau SDS, dan area di sebelah bawah dinamakan decision support sys-
tem (sistem penunjang keputusan) atau DSS.
Pada mulanya Gorry dan Scott Morton menganggap DSS hanya sebagai aplikasi
komputer masa yang akan datang. Kemudian, istilah tersebut diterapkan terhadap
semua aplikasi komputer yang digunakan untuk penunjang keputusan, baik pada
‘saat itu maupun waktu yang akan datang.
JENIS DSS MENURUT ALTER
Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS dilakukan oleh Steven L.
Alter, Usaha ini adalah sebagian kerja dari pencapaian gelar doktomya pada MIT.
Alter melakukan studi terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan
pada waktu itu, Studi tersebut memberikannya pengetahuan dalam mengidentifikasi
enam jenis DSS, seperti yang terlihat pada Gambar 10.3. Gambaran yang
membedakan antara jenis tersebut adalah tingkat dukungan yang diberikannya.
Jenis DSS yang memberikan dukungan paling sedikit adalah jenis yang
memungkinkan manajer untuk retrieve information element (memanggil elemen
informasi). Manajer bisa melakukan query terhadap database untuk memperoleh
gambaran penjualan pada suatu wilayah marketing. Dukungan yang sedikit lebih
besar diberikan oleh DSS yang memberi kemampuan manajer untuk menganalisis
keseluruhan file, Manajer mungkin melakukan query terhadap database untuk laporan
khusus yang menggunakan data dari file Inventory. Contoh yang lain adalah laporangaji yang dibuat dengan mengambil data dari file Payroll. Dukungan yang lebih
besar lagi diberikan atau dicukupi oleh sistem yang membuat laporan standart dari
beberapa file. Contoh laporan seperti itu adalah statement income atau laporan
penjualan perbulan yang dibuat dengan menggunakan laporan pelanggan.
Sampai point ini, dukungan DSS berbentuk laporan khusus yang terbuat dari
data yang dipanggil dari database, dan berbentuk laporan berkala. Tiga jenis DSS
yang terakhir melibatkan penggunaan model matematis.
Model yang memungkinkan manajer memainkan What-If game adalah model
yang meramalkan akibat dari keputusan. Bisa saja manajer memasukkan harga ke
dalam model pricing untuk melihat efek pada laba bersih. Respon model tersebut,
dalam efeknya, mengatakan, “Bila anda menurunkan harga menjadi $25, maka laba
bersih akan naik menjadi $5.000.” Model tidak bisa menentukan bahwa $25 adalah
harga yang terbaik. Ia hanya dapat menentukan apa yang mungkin akan terjadi jika
keputusan yang demikian itu dibuat.
tH
Gambar 10.3 Jenis DSS menurut Alter
410Dukungan keputusan yang lebih banyak lagi diberikan oleh model yang dapat
menawarkan keputusan. Sebagai contoh, manajer manufaktur memasukkan data
yang menjelaskan mengenai gedung dan perlengkapannya, dan model tersebut juga
mengemukakan layout yang paling efisien.
Jenis DSS menurut Alter yang memberikan dukungan terbesar adalah model
atau jenis yang dapat membuat keputusan untuk manajer. Alter mencontohkan
penggunaan model komputer yang bisa untuk menentukan besamya premi asuransi.
Operator entri data memasukkan data, seperti “laki-laki, di bawah umur 25 tahun,
Trans Am, Houston, pembayaran kerusakan di atas $100,” dan sebagainya, dan
komputer akan menghitung preminya. Manajemen perusahaan asuransi percaya
betul dengan model seperti itu, dan ia digunakan untuk membuat keputusan tertentu
seperti itu.
Studi Alter ini sangat penting karena, pertama ia adalah studi pertama mengenai
DSS yang akhimya benar-benar digunakan. Yang kedua, klasifikasi DSS-nya
mencakup sistem yang menghasilkan ketiga output dasar. Klasifikasi ini
menyebabkan DSS tidak hanya dapat digunakan untuk melakukan query terhadap
database dan pembuatan model keputusan, namun juga dapat memberikan laporan
berkala.
TUJUAN DSS
Pelopor DSS pada MIT yang lain, Peter G.W. Keen, yang bekerja dengan
Scott Morton, menetapkan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka yakin
bahwa DSS akan dapat:
* —Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah
semi terstruktur,
* — Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti
keputusan tersebut.
* — Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukan
peningkatan efisiensinya.
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur
masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
ant412
SUSUNAN MASALAH
Sulit memang untuk mendapatkan masalah yang bersifat terstruktur atau tak
terstruktur sepenuhnya. Mayoritas masalah yang ada adalah bersifat semi terstruktur,
seperti pendapat Simon mengenai area kelabu. Hal ini berarti bahwa DSS ditujukan
terhadap area tempat sebagian besar masalah diketemukan.
DUKUNGAN KEPUTUSAN
DSS tidak dimaksudkan untuk mengganti tugas manajer. Gambar 10.4
menunjukkan hubungan antara struktur masalah dan derajad atau tingkat dukungan
yang dapat diberikan oleh komputer. Komputer dapat diterapkan terhadap bagian
masalah yang terstruktur, namun masalah yang tak terstruktur akan menjadi tanggung
jawab manajer. Manajer ini akan mengandalkan keputusannya sendiri atau intuisinya
dan melakukan analisis terhadap masalah tak terstruktur tersebut. Manajer dan
komputer bekerja sama sebagai sebuah team pemecah masalah untuk memecahkan
masalah yang bersifat semi terstruktur yang sangat luas.
Stuoture Semi - souctured Unstructured
00910 01 5000 81.1
Gambar 10.4 DSS difokuskan terhadap masalah semi terstrukturEFEKTIVITAS KEPUTUSAN
Tujuan DSS bukanlah untuk membuat proses pembuatan keputusan seefisien
mungkin. Waktu manajer adalah sangat berguna dan tidak boleh disia-siakan, namun
maksud utama penerapan DSS adalah perolehan heputusan yang lebih baik.
Ketika membuat keputusan, manajer tidak selalu mencoba untuk mendapatkan
hasil keputusan yang terbaik, Beberapa model matematika akan membantu manajer
dalam hal ini. Namun demikian, dalam banyak kasus, manajerlah yang harus
menentukan alternatif keputusan yang paling baik. Manajer mungkin sekali
meluangkan waktu tambahan untuk memperbaiki lagi keputusannya agar keputusan
tersebut mendekati maksimal. Namun, biasanya waktu dan tenaga tambahan yang
ia keluarkan tidak sepadan dengan perbaikan keputusan tersebut. Manajer
menggunakan keputusannya sendiri dalam menentukan kapan keputusan yang ia
buat tersebut akan memberikan sumbangan bagi pemecahan masalah.
ARTI DSS
Dengan mengetahui background mengenai perkembangan dan tujuan DSS,
kita dapat mendefinisikan decision support system (sistem penunjang keputusan)
atau DSS sebagai sebuah sistem yang memberikan dukungan kepada seorang
manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relatif kecil yang bekerja sebagai
team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan
memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu, Informasi tersebut
diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis.
‘Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat
yang bervariasi.
HARUSKAH DSS BERSIFAT INTERAKTIF
Deskripsi awal memberikan gambaran mengenai manajer yang menggunakan
DSS dari suatu terminal. Dalam artikelnya Sloan Management Review yang
diterbitkan pada tahun 1976, Keen menyebutkan sifat interaktif dari pemecahan
masalah sebagai salah satu asumsi DSS.
Setelah konsep DSS banyak digunakan, persyaratan interaktif ini kehilangan
dukungan. Dalam artikelnya yang Datamation yang diterbitkan pada tahun 1984,
413,Michael Davis menyatakan bahwa kebutuhan terminal telah ditolak oleh praktisi
yang beraliran realis karena ia terlalu bersifat terbatas.
Kita ambil jalan tengah untuk berpendapat bahwa kemampuan interaktif
bukanlah persyaratan mutlak, namun dibutuhkan. Manajer yang tidak mempunyai
akses ke terminal dapat menggunakan komputer sebagai DSS. Namun demikian,
sekarang ini sulit untuk membayangkan manajer yang menginginkan akses online
melalui terminal atau keyboard mikrokomputer, bila ia tidak memiliki peralatan
tersebut.
The system | Sta Assistan-
as viewed by <, ‘Terminal Operator
i ‘ogrammit
i assistant
Gambar 10.5 Manajer dapat melakukan interface dengan komputer dengan menggunakan
perantara
HARUSKAH MANAJER MENGGUNAKAN DSS SECARA PRIBADI
Jika DSS dirancang untuk penggunaan interaktif, apakah manajer harus menekan
tombol, mengoperasikan mouse, dan menggunakan remote kontrol sendiri? Keen
menyertakan seorang yang disebut perantara dalam model DSS interaktif yang
digunakan untuk perencanaan strateginya. Model tersebut terlihat pada Gambar
10.5
a4Ralph H. Sprague, Jr., seorang profesor SIM dari University of Hawai, juga
memasukkan atau menyertakan perantara dalam daftar pemegang peran dalam DSS.
Ta mendefinisikan intermediary (perantara) sebagai “orang yang membantu pemakai,
yang mungkin saja seorang asisten klerk yang bertugas memencet tombol terminal
atau mungkin saja ia adalah staf asisten yang mempunyai kedudukan penting, yang
bertugas untuk memberikan interaksi dan memberikan saran. Istilah chauffeur juga
digunakan. Ia adalah orang yang mengendalikan (drive) DSS untuk manajer.
Mengenai persoalan interaktif ini muncul pertanyaan, apakah penggunaan
perantara akan menjadi hal yang tak dipersoalkan lagi bila para manajer telah
memahami komputer dengan lebih baik.
MODEL Dss
Kita telah mengetahui model SIM pada Bab 9. Struktur dasar yang sama
digunakan pula dalam Gambar 10.6 untuk menggambarkan DSS. Dalam model
DSS, pemakainya adalah manajer perorangan atau sekelompok kecil manajer, dan
outputnya dihasilkan pada tiap langkah dalam proses pemecahan masalah. Simbol
yang digunakan dalam model untuk mewakili output DSS tersebut menunjukkan
bahwa laporan berkala dan hasil simulasi didapatkan dalam bentuk tercetak, dan
laporan khusus berada dalam bentuk tampilan, Namun, tidak selalu seperti ini.
Ketiga jenis output tersebut dapat dicetak ataupun ditampilkan.
Pada bagian berikutnya pada bab ini, kita akan membuat model seperti itu
untuk menjelaskan output, perpustakaan software, dan kelompok manajer yang
menggunakan DSS.
CARA PENGGUNAAN INFORMASI DARI DSS
Pada dasamya, ada dua penggunaan informasi dari DSS oleh manajer, yaitu
untuk mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian
masalah adalah usaha definisi dari pendekatan sistem. Ia juga berkaitan dengan fase
inteligensi yang dikemukakan Simon, Selanjutnya, manajer menggunakan informasi
untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha
pemecahan menurut pendekatan sistem dan berkaitan dengan fase disain dan
pemilihan,
15Henn nnn
Pada umumnya, laporan berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha
definisi, dan simulasi digunakan dalam usaha pemecahan. Dua penggunaan informasi
ini ditunjukkan dalam diagram konseptual seperti terlihat pada Gambar 10.7.
Laporan berkala dapat dirancang untuk mengidentifikasi masalah atau masalah
yang kemungkinan besar akan muncul, Manajer dapat juga melakukan query terhadap
database untuk menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai
masalah yang telah diidentifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah yang
tersembunyi, karena kelemahan cenderung akan kelihatan menonjol ketika bagian
dari operasi perusahaan diubah secara matematis.
Gambar 10.6 Model DSS
416Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk memecahkan
masalah dengan cara mengidentifikasi keputusan altemnatif, mengevaluasi dan
memilih alternatif tersebut, dan memberikan informasi lanjutan, Namun demikian,
ini merupakan area tempat simulasi dapat digunakan secara baik. Model matematis
dapat memproyeksikan hasil keputusan pengganti yang diharapkan.
Perlu anda ingat, bahwa selain menggunakan informasi komputer, manajer
juga menggunakan cara lain untuk menentukan dan memecahkan masalahnya.
Dengan pemahaman mengenai peranan yang dilakukan oleh metode output
dalam pemecahan masalah ini, sekarang kita akan mempelajari lebih jauh mengenai
laporan dan model.
Probiam Problem
Setinition solutions,
Gambar 10.7 DSS mendukung dalam pendefinisian dan pemecahan masalah
a7——
LAPORAN BERKALA DAN KHUSUS
Jika anda mengambil laporan dari meja manajer, maka anda tidak dapat
mengatakan apakah ia merupakan laporan berkala atau laporan khusus. Keduanya
kelihatan persis sama. Yang membedakannya adalah cara pengadaan mereka. Pe-
riodic report (laporan berkala) dibuat menurut jadwal tertentu. Contohnya adalah
Page 1
SALES LISTING BY CUSTOMER
POR THE MONTH OF JUNE
customer CUSTOMER SALES ORDER SALE saues
‘NOMBER NAME ‘MOMBER DARE awouer
004329 KEW'S HAIR DESIGN qoasse 06/05/89 $88 2D
fosent so gsaaveg, $M
06/21/09 § 23.15
06/30/89 «$145 67
269.197
005892 SHEAR CLASS ge1as2 —oesorsas «$222.59
s m2.s9°
015692. THE MANE ATTRACTION 42x90 06/28/89 $1,320.00
44sag2 06/30/89 $230.95
$662.00 *
022451 LANA'S HAIR BOUTIQUE 380429 06/01/89 $650.00
f4caas 06/30/89 12.00
Ss 662.00+
023567 REGIS HAIR SALON are9a36 06/30/89 $2,235.67
136995 THE FLAIR PLACE dorzees 06/09/89 $75.60.
4022678 06/31/89 $123.45
@so7s2 06/30/89 $123.45
322.50
346720 LA VILLA BEAUTY SHOP 4100224 06/15/89 $348 07
fioiz3e 06/37/89 4,567.90
Gambar 10.8 Laporan lengkap
418.analisis penjualan terhadap pelanggan perbulan. Special report (laporan khusus)
dibuat ketika sesuatu yang tidak seperti biasanya terjadi. Contohnya, laporan
mengenai kecelakaan; sedangkan yang lain adalah merupakan respon terhadap query
database
LAPORAN LENGKAP DAN RINGKAS
Baik laporan berkala maupun khusus dapat bersifat lengkap ataupun ringkas.
Detail report (laporan lengkap) memberikan spesifikasi mengenai tiap tindakan
atau transaksi. Baris yang mewakili tindakan atau transaksi disebut detail line
(baris lengkap). Dalam laporan lengkap, seperti terlihat pada Gambar 10.8, setiap
baris lengkap mewakili transaksi penjualan.
SALES SUMMARY BY CUSTUMER
FOR THE MONTH OF JUNE
CUSTOMER CUSTOMER
NUMBER NAME
004329 + KEN'S HAIR DESIGN
005829 SHEAR CLASS
015692 THE MANE ATTRACTION
022451 LUNA'S HAIR BOUTIQUE
023567 REGIS HAIR SALON
138935 THE FLAIR PLACE
146720 LA VILLA BEAUTY SHOP
TOTAL
_Gambar 10.9 Laporan ringkas
419Sebaliknya, summary report (laporan ringkas) menyertakan baris yang
mewakili beberapa tindakan atau transaksi. Gambar 10.9 adalah laporan ringkas
yang dibuat dari data yang sama seperti yang digunakan oleh laporan lengkap.
URUTAN LAPORAN
Baris laporan biasanya dicetak dalam beberapa urutan tertentu. Field yang
berada dalam record data, yang disebut key field atau control field (field kontrol),
digunakan untuk mengurutkan record sebelum laporan tersebut dicetak.
Ascending sequence (urutan naik) yang paling umum digunakan, di sini nilai
field kontrol terendah (seperti nomor pelanggan 0001 atau nama Aardvark) didaftar
pertama kali, dan nilai tertinggi (nomor 9999 atau Zikmund) didaftar paling akhir.
Cara lain adalah dengan descending sequence (urutan menurun), yang mendaftar
item yang mempunyai nilai field kontrol tertinggi pada urutan pertama.
YOR THE WEEK ENDING AUGUST 19, 1989
$2,308.00 5,319.20
INSPECTION $1,025.60 4.386.223
MATERIALS HANDLING $3,392.50 12,629.00
oourNe s 78.00 2,049.00
ASSENBLY 5 0.00 792.80
PaLTING § 3,506.90 12,635.20
SHIPPING 5 5.219.216 28,296.16
roraus $15,525.16 55,105.48"
Gambar 10.10 Laporan upah overtime
PENGGABUNGAN MANAJEMEN DENGAN PENGECUALIAN KE
DALAM LAPORAN
Kegunaan laporan sebagai alat pemecahan masalah dapat ditingkatkan dengan
menggabungkan manajemen dengan pengecualian. Hal ini dapat dilakukan dengan
empat cara,Menggunakan Urutan Laporan Untuk Menyorot Pengecualian. Pada Bab 9,
kita telah mengetahui bagaimana urutan menurun dapat membantu manajer untuk
mengamati adanya kekecualian. Laporan analisis penjualan pada Gambar 9.9 dan
9.10 menyorot produk dan pelanggan yang paling penting dalam hal volume
penjualan yang tinggi.
Membuat Laporan Hanya Jika Terjadi Pengecualian. Manajer hanya akan
diberitahu bila aktivitas tidak berjalan sebagaimana mestinya. Contohnya adalah
laporan upah overtime seperti yang terlihat pada Gambar 10.10.
3S oF mar 21, 3389,
1.003 10 1,023 36
oe wie
nee mst
7.94 0 st
enn
na
2630
are
Gambar 10.11 Laporan account receivable umur
Mengelompokkan Pengecualian Bersama. Laporan dapat dirancang
sedemikian rupa sehingga manajer dapat mencari area tertentu mengenai
pengecualian, Laporan account receivable umur, seperti terlihat pada Gambar 10.11,
mendaftar receivable dalam kolom terpisah. Jika manajer berminat untuk melihat
receivable yang telah berumur lebih dari sembilan puluh hari, ia akan meneliti
kolom tersebut untuk mengambil data di dalamnya.
421SALES BY SALESPERSON REPORT
‘MARCH 3, 1989
‘CORRENT-NONTH
ACTUAL VARIANCE QUOTA
‘JORDY NELSON aos 3600
Lae SHERRY as2 3000
ARVIN UPSHAW 1090 2400
ANTE EVANS 30s 4500
"TRAVIS. BURKE 2333 6000
ccaTHY HAGER 990 3000
STEVE JENNER 3250 3300
SAM MOSELEY 985 3150
roms 10198 20980
Gambar 10.12 Laporan penjualan oleh tenaga penjual
Menunjukkan Varian Dari Norma. Aktivitas yang sebenamya diperbandingkan
dengan aktivitas yang direncanakan dan perbedaannya ditunjukkan sebagai varian,
Pada contoh Gambar 10.12, manajer meneliti dua kolom varian untuk mengambil
data mengenai jumlah yang terlalu besar dan yang terlalu kecil, atau pengecualiannya.
Hal yang penting yang harus diingat adalah bahwa saran ini tidak hanya
ditujukan untuk analis sistem, namun juga untuk manajer. Manajer dapat
menggabungkan gambaran tersebut ke dalam laporan yang akan digunakan dalam
end-user computing.
PEMODELAN MATEMATIS
422
Model adalah abstraksi dari sesuatu; ia mewakili beberapa fenomena, yaitu
obyek atau aktivitas. Fenomena itu disebut entity. Jika sebuah model mewakili
sebuah perusahaan, perusahaan tersebut adalah entity-nya. Jika sebuah model
mewakili suatu fluktuasi dalam inventarisasi perusahaan, maka fluktuasi inventarisasi
itu merupakan entity-nya.
Pada Bab 3, kita telah mengenal empat jenis model, yaitu fisik, naratif, grafis,
dan matematis. Model matematis adalah jenis yang berperan penting dalam DSS.
‘Ada berbagai cara untuk mengklasifikasikan model matematis.$$
MODEL STATIS DAN DINAMIS
Model statis tidak memasukkan waktu sebagai variabel. Ia berkaitan dengan
situasi pada suatu saat tertentu. Ja seperti sebuah potret. Model yang memasukkan
waktu sebagai variabel adalah model dinamis. Model ini mewakili tingkah laku
entity sepanjang waktu, seperti gambar hidup.
MODEL PROBABILITIK DAN DETERMINISTIK
Cara lain untuk mengklasifikasikan model didasarkan pada apakah formula
tersebut memasukkan probabilitas. Probablitas adalah adanya peluang akan
terjadinya sesuatu. Probabilitas mempunyai jangkauan dari 0,00 (untuk sesuatu
yang tidak mempunyai peluang) sampai 1,00 (untuk sesuatu yang nyata-nyata terjadi).
‘Model yang memasukkkan probabilitas disebut model probabilitik. Yang merupakan
lawan dari model ini adalah model deterministik. Formula EOQ adalah contoh
model deterministik.
MODEL OPTIMISASI DAN SUBOPTIMISAS!
Model optimisasi adalah model yang menentukan pemecahan terbaik diantara
altemnatif yang ada. Agar supaya model tersebut dapat melakukan hal ini, masalah
harus terstruktur dengan baik. Model suboptimisasi, yang seringkali disebut
satisficing model, memungkinkan manajer untuk memasukkan serangkaian
Keputusan, dan model tersebut akan memproyeksikan penyelesaiannya, Model ini
tidak akan mengidentifikasi keputusan yang akan menghasilkan penyelesaian yang
terbaik, namun ia menyerahkan tugas tersebut kepada manajer.
SIMULASI
Bila sebuah model mewakili entity-nya, maka prosesnya disebut simulasi atau
pemodelan
SKENARIO PEMODELAN
Istilah skenario digunakan untuk menjelaskan setting tempat terjadinya simulasi.
‘Sebagai contoh, jika anda melakukan simulasi terhadap sistem inventarisasi, seperti
a2424
terlihat pada Gambar 10.13, maka skenario akan menetapkan keseimbangan awal
dan unit penjualan perhari. Model dapat dirancang sehingga elemen data skenario
dapat menjadi variabel, yang akhimya memberi kemampuan untuk menentukan
nilai yang berbeda.
TAVENTORY PLAIOETNG MODEL
‘OCTOBER 11, 1989
SCRIARIO:
BEGINNING BALANCE
DAILY SALES UNTTS
ecrssrons
fonpeR qUAWTrTy:
REORDER POTIN:
‘LEAD TIME:
Gambar 10.13 Model inventarisasiVARIABEL KEPUTUSAN
Nilai input yang dimasukkan manajer untuk mengukur dampak terhadap entity
disebut dengan variabel keputusan. Pada Gambar 10.13, variabel keputusan terdiri
atas jumlah pesanan, point pemesanan kembali, dan lead time (yaitu waktu yang
dibutuhkan oleh pemasok untuk memenuhi stok tambahan).
TEKNIK SIMULASI
Manajer biasanya menggunakan model optimisasi hanya pada suatu saat. Ia
menghasilkan pemecahan terbaik dengan cara menggunakan skenario tertentu dan
variabel keputusan. Namun demikian, sebaiknya model optimisasi digunakan secara
terus menerus untuk mendapatkan kombinasi variabel keputusan yang menghasilkan
penyelesaian yang memuaskan.
Setiap kali model tersebut dilakukan, anda hanya boleh mengubah satu keputusan
variabel, sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan menggunakan model Gambar
10.13, misalnya, manajer dapat mengubah jumlah pesanan sampai ia dapat
menentuikan jumlah yang tepat. Kemudian, point pemesanan kembali juga diubah,
dan sebagainya.
FORMAT OUTPUT SIMULASI
Pada prakteknya, sebaiknya kita memasukkan clemen skenario dan variabel
keputusan pada layar atau halaman yang sama sebagai output, seperti terlihat pada
Gambar 10.13 dan 10.14. Dengan demikian akan selalu nampak jelas mengenai
input yang mana yang menghasilkan output.
CONTOH PEMODELAN
Para eksekutif perusahaan bisa menggunakan model harga dalam membuat
keputusan utama mengenai harga yang akan diterapkan terhadap produk. Mungkin
para eksekutif tersebut ingin melakukan simulasi terhadap pengaruh empat keputusan;
harga, jumlah investasi gedung yang dibutuhkan untuk memberikan kapasitas
produksi terhadap produk, jumlah yang diinvestasikan dalam aktivitas marketing,
seperti pengiklanan dan personal selling, dan jumlah yang akan diinvestasikan
dalam R&D (riset dan pengembangan).
425,Lebih dari itu, para eksekutif ingin dapat mensimulasi empat kwartal aktivitas
dan membuat dua laporan, yaitu statement operasi yang mencakup nilai non-moneter
pokok, seperti potensi pasar (permintaan) dan kapasitas gedung, dan statement
income yang merefleksikan hasil dalam kaitannya dengan moneter. Eksekutif tersebut
menginginkan model dinamis, deterministik, dan suboptimisasi.
INPUT MODEL
Gambar 10.14 menunjukkan layar input yang digunakan untuk memasukkan
elemen skenario dan variabel keputusan. Nilai untuk kwartal yang pertama telah
dimasukkan ke bagian layar di sebelah atas area yang berwama putih, Tiga baris
data yang paling atas berisi skenario untuk kwartal terakhir. Anda dapat menentukan
baris data dengan tanda kurung. Beberapa nilai yang berkaitan dengan perusahaan
adalah kapasitas gedung, jumlah unit yang dihasilkan, nilai dolar bahan mentah,
dan sebagainya, Sedangkan lainnya yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan
penusahaan adalah indeks ekonomi, indeks musim, harga dari pesaing, dan market-
ing yang dilakukan pesaing.
Gambar 10.14 Layar input modelBaris data keempat berisi elemen skenario untuk kwartal berikutya. Para
eksekutif memutuskan untuk mensimulasi empat kwartal. Kemudian mereka
memasukkan estimasi untuk indeks ekonomi dan musim, dan untuk harga dan
merketing dari pesaing.
Baris data kelima (tepat di atas area yang berwarna putih) terdiri atas empat
keputusan, dengan ruang di sebelah kanan akan menjadi tempat penampilan hasil.
OUTPUT MODEL
Aktivitas kwartal berikutnya (Quarter 1) disimulasi, dan pajak laba ditampilkan
pada layar, Eksekutif mempelajari gambar tersebut dan membuat serangkaian
keputusan untuk digunakan dalam Quarter 2, Keputusan tersebut dimasukkan dan
simulasi dilakukan lagi. Proses ini berlanjut sampai keempat kwartal disimulasi
semuanya. Pada point ini, layar akan nampak seperti pada Gambar 10.15. Keputusan
dan pajak laba yang dihasilkan didaftar dalam urutan terbalik pada bagian bawah
layar, Gambar untuk kwartal keempat berada di bagian atas.
tse19ie r7sseo0
8 561 te 2000000) (svsoeo ese
«190 aa cess (5 9000001
‘DECTSSIONS AD EWVIROMMEWTAL DATA = NEXT QUARTER
gms RCOROMIC INDEX SEALONAL,INOEX COMPETITOR PRICE COMPETITOR 1CTC
ca i 30 1s 58 is s00000!
TPAES cALDab FOR DATA 1TDA HELE, <2> FOR DATA BAPIY SCREEN OPTION HELP,
‘D> TO RM SDAATICN, OR «asc» TO EXD PROGEOM
Gambar 10.15 Output ringkas ditampilkan pada layar
427428
Gambar 10.16 Output lengkap dapat ditampilkan atau dicetakEksekutif dapat memperoleh output yang lebih lengkap mengenai aktivitas
empat kwartal dalam bentuk tampilan atau tercetak. Seperti yang anda lihat pada
Gambar 10.16, statement operasi dan statement income ditampilkan pada layar
terpisah.
Eksekutif bisa saja memasukkan lusinan rangkaian keputusan dalam proses
pencarian kombinasi yang akan diterapkan. Dengan volume input sebesar ini,
eksekutif mungkin akan menggunakan perantara.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMODELAN
Manajer yang menggunakan model matematis dapat memperoleh keuntungan
sebagai berikut:
*
Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar. Dengan melakukan proyek
pemodelan, kita pasti akan menemui sesuatu yang baru mengenai sistem fisik
yang dapat kita pelajari.
Kecepatan proses simulasi memberikan kemampuan pada kita untuk
mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat. Dalam
waktu beberapa menit, kita bisa melakukan simulasi operasi perusahaan yang
berjangka waktu bulanan, kwartalan, atau bahkan tahunan.
Model memberikan daya peramalan, yaitu penglihatan ke masa depan, yang
tidak dapat dilakukan oleh metode produksi informasi yang lain.
Model membutuhkan biaya yang lebih murah dari pada metode trial-and-error.
Proses pemodelan membutuhkan biaya yang besar berkenaan dengan waktu
pengembangan dan kebutuhan hardware dan software untuk simulasi, namun
biaya yang besar tersebut akan sepadan dengan hasil keputusan yang berguna
untuk perusahaan.
Sedangkan beberapa kerugian model adalah sebagai berikut:
Sulitnya pemodelan sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak dapat
menangkap semua pengaruh pada entity, Sebagai contoh, dalam model harga
yang baru saja dijelaskan, seseorang di dalam perusahaan harus melakukan
estimasi nilai untuk elemen data skenario. Hal ini berarti bahwa suatu keputusan
yang benar-benar tepat harus diterapkan dalam pengimplementasian keputusan
yang didasarkan pada hasil simulasi.
429* — Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk mengembangkan model
yang lebih kompleks secara pribadi. Keterampilan semacam itu dibutuhkan
pula untuk menerjemahkan output secara tepat.
Selama beberapa waktu, kerugian atau kelemahan pemodelan ini dirasakan
lebih menghambat manajer dari pada keuntungan yang diperolehnya. Namun situasi
ini berubah dengan adanya alat pemodelan yang lebih mudah digunakan dan dengan
munculnya manajer yang mempunyai pemahaman mengenai komputer dan informasi
secara lebih baik. Faktor ini akan meningkatkan peranan model baik dalam SIM
maupun DSS di masa yang akan datang.
GRAFIK KOMPUTER
Dari ketiga metode penghasil informasi tersebut (laporan berkala, laporan
khusus, dan simulasi), masing-masing dapat memberikan output grafik.
Sampai awal tahun 1990-an, grafik komputer bukan benar-benar termasuk
pilihan output untuk SIM dan DSS. Kemudian, bersamaan dengan itu muncul
mikro dan Lotus. Sistem Lotus PrintGraph memungkinkan manajer untuk
menampilkan dan mencetak lima jenis grafik, seperti terlihat pada Gambar 10.17.
Kemudahan dan keekonomisan software grafik berdasarkan komputer mendorong
minat yang tinggi dalam penggunaan informasi yang berbentuk grafik, dari pada
yang berbentuk tabulasi.
Keberhasilan Lotus juga mendorong perusahaan lain untuk mengembangkan
software dan hardware grafik. Produk ini dipromosikan sebagai alat untuk untuk
meningkatkan pembuatan keputusan.
Dalam hal ini, nampaknya semua manajer harus mempunyai kemampuan
membuat grafik. Namun demikian, pada kenyataannya, riset menyatakan bahwa
penggunaan grafik temyata tidak selalu lebih baik dari pada penggunaan tabel.
Grafik nampaknya akan dapat digunakan dengan lebih baik dalam situasi tertentu,
dan tabel demikian juga.Gambar 10.17 Lima jenis dasar dari grafik Lotus
KAPAN HARUS MENGGUNAKAN GRAFIK
Sirkka L. Jarvenpaa, seorang profesor SIM dari University of Texas di Austin,
dan Gary W. Dickson, seorang profesor SIM dari St. Cloud State University,
menyarankan untuk menggunakan grafik ketika:
*
*
*
Mencari ringkAsan data yang cepat
Mendeteksi trend masa lalu
Membandingkan point dan pola variabel yang berbeda
Meramal aktivitas masa mendatang
Mencari kesan yang relatif sederhana dari sejumlah besar informasi yang ada
431Gambar 10.18 Diagram baris dan balok terkelompok
Mereka juga menyarankan agar tabel digunakan bila ia diperlukan untuk
membaca nilai data perorangan.
GRAFIK APA YANG HARUS DIGUNAKAN
Jarvenpaa dan Dickson juga memberikan saran dalam memilih berbagai jenis
grafik :
* — Lebih baik digunakan diagram baris dan balok untuk menampilkan data ringkas.
* Diagram baris terkelompok atau diagram balok dapat digunakan untuk
menunjukkan trend masa lampau dengan baik. Contoh jenis grafik ini
ditunjukkan pada Gambar 10.18
* Diagram balok terkelompok lebih baik dari pada diagram kue untuk mewakili
bagian dari keseluruhan. Hal ini memang mengejutkan, Karena selama ini
diagram kue dianggap sebagai cara yang efektif untuk menampilkan informasi.* Diagram baris terkelompok atau diagram balok dapat digunakan untuk
membandingkan pola variabel; jangan menggunakan diagram baris atau balok
yang berpotongan. Gambar 10.19 menunjukkan contoh grafik bersilangan.
* — Gunakan balok horisontal dari pada balok vertikal bila membandingkan variabel.
Hal ini akan menjadi pandangan yang baru, karena penggunaan balok vertikal
selama ini lebih umum.
* — Gunakan diagram baris atau balok tunggal untuk membandingkan point data
perorangan diantara variabel.
* — Tempatkan nilai data pada puncak balok dalam diagram balok agar dapat
mudah dibaca.
Gambar 10.19 Diagram baris dan balok yang bersilangan, terpisah
Sebaiknya manajer dan spesialis informasi harus mempelajari tugas yang akan
dilakukan dan menyesuaikan output dengan outputnya. Keberhasilan biasanya akan
dicapai dengan cara merancang output sesuai dengan penggunaannya untuk
memecahkan jenis masalah tertentu.
433BAHASA GENERASI KEEMPAT
Software dimasukkan ke dalam perpustakaan software DSS untuk menghasilkan
tiga jenis output. Pada mulanya, safu-satunya cara adalah dengan mengkode pro-
gram dengan menggunakan bahasa pemrograman. |Ketiga generasi bahasa
pemrograman yang pertama terdiri atas bahasa mesin, bahasa asembling, dan bahasa
berorientasi masalah. Bahasa ini ditujukan hanya untuk digunakan oleh program-
mer yang profesional.
Dengan munculnya trend end-user computing, maka lahirlah bahasa yang baru
yang dinamakan fourth-generation language (bahasa generasi keempat) atau 4GL.
Istilah lain yang sering untuk mengganti nama ‘tersebut adalah nonprocedural
language (bahasa non-prosedur), yang berarti bahwa tidak diperlukan lagi untuk
mengkode instruksi yang akan dijalani komputer dengan urutan yang sama. Orang
yang mengkode program tersebut akan memberitahukan komputer mengenai apa
yang harus dilakukan, bukannya bagaimana harus melakukannya.
‘Anda dapat memiliki pandangan yang sempit atau yang Iuas mengenai 4GL.
Arti 4GL menurut pandangan yang sempit adalah ia hanyalah merupakan bahasa
query database. Sedangkan pandangan yang luas mengartikannya berbagai macam,
seperti yang terdapat pada Gambar 10.20. Grafik tersebut menempatkan jenis soft-
ware berdasarkan kemudahan penggunaan dan dayanya. Daya atau power berarti
kemampuannya untuk memberikan dukungan yang kuat terhadap pembuatan
keputusan.
BAHASA PEMODELAN
‘Modeling language (bahasa pemodelan) membuat tugas pembentukan model
menjadi lebih mudah dari pada menggunakan bahasa berorientasi masalah. Salah
satu bahasa pemodelan yang pertama adalah GPSS (General Purpose Simulation
System), yang dikembangkan oleh IBM pada awal tahun 1960-an. Yang lebih
populer setelah itu adalah DYNAMO, SLAM, SIMSCRIPT, GASP, MODEL, dan
IFPS.
BAHASA TINGKAT SANGAT TINGGI
Istilah very high level language (bahasa tingkat sangat tinggi) biasanya
digunakan untuk menjelaskan bahasa pemrograman, seperti APL, yang menawarkan
kesingkatan dan daya di atas dan melebihi apa yang bisa dilakukan oleh bahasa
konvensional (namun ia tidak bersifat mudah digunakan).GENERATOR APLIKASI
Application generator (generator aplikasi) menghasilkan program aplikasi,
seperti inventarisasi dan penggajian (payroll), tanpa pemrograman. Contohnya adalah
MANTIS dan MARK V.
Gambar 10.20 Bahasa generasi keempat sebagai alat DSS
PENULIS LAPORAN
Report writer (penulis laporan) dirancang secara khusus untuk membuat laporan.
Yang pertama adalah RPG (Report Program Generator). COBOL juga mempunyai
fasilitas penulis laporan, seperti halnya kebanyakan DBMS.
GENERATOR GRAFIK
Graph generator (generator grafik), yang juga disebut graphics package
(paket grafik), digunakan untuk menampilkan atau mencetak data dalam berbagai
macam bentuk grafik,BAHASA QUERY DATABASE
Kita telah membahas bahasa query pada Bab 6, namun di sini kita akan
memberikan contoh mengenai bagaimana manajer dapat menggunakan FOCUS
untuk menghasilkan laporan khusus. Anda misalkan bahwa manajer menginginkan
laporan mengenai penjualan tiap produk yang dihasilkan perusahaan dari wilayah
penjualan. Gambar 10.21 menunjukkan instruksi yang dimasukkan manajer,
sedangkan Gambar 10.22 menunjukkan laporan tersebut, Jika anda telah mengkode
program untuk membuat laporan seperti itu, maka anda dapat mengetahui sejauh
mana 4GL dapat meringkas proses tersebut.
DEFINE FILE SALES
REGION/A12=DECODE REGION (NE ‘NORTH EAST’
SE ‘SOUTH EAST’ Ma 'MID WEST’
MA. ‘MID-ATLANTIC
END
TABLE FILE SALES
HEADING CENTER
“PRODUCT UNIT SALES ANALYSIS 1 *
‘SUM UNITS AND ROW-TOTAL AND COLUMN-TOTAL
ACROSS REGION
BY PRODNUM AS "PRODUCT, NUMBER*
END
Gambar 10.21 Contoh bahasa query dari FOCUS
Tidak semua 4GL memberikan kemudahan bagi manajer untuk digunakan
dalam end-user computing. Untuk kebutuhan itu, manajer bisa menggunakan jenis
yang termasuk klasifikasi mudah digunakan pada Gambar 10.20. Namun demikian,
untuk mengenalinya anda bisa melihat 4GL yang berada pada sudut kiri atas dalam
gambar tersebut. Di sini mereka menawarkan daya DSS serta mudah dalam
penggunaannya.
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELOMPOK
Memang sudah menjadi kenyataan bahwa manajer jarang sekali memecahkan
masalah secara sendiri. Biasanya manajer akan mendaftar orang lain yang akan
membantu dalam menentukan masalah, atau mungkin dalam menentukan dan
436mengevaluasi pemecahan pengganti. Komite yang ada dalam sebagian besar
perusahaan adalah juga merupakan contoh aktivitas kelompok. Beberapa komite
biasanya bersifat permanen atau tetap. Mereka merupakan anggota tetap dan jarang
sekali berubah. Jenis ini contohnya adalah komite eksekutif dan komite SIM. Team
proyek juga merupakan contoh dari pemecahan masalah secara kelompok. Team
ini terdiri dari para manajer dan staf asisten yang digabungkan dengan tujuan untuk
melakukan atau mengerjakan suatu tugas dalam jangka waktu tertentu. Bila tugas
telah sélesai, team tersebut dibubarkan kembali. Contohnya adalah team proyek
yang diberi tugas untuk mengimplementasikan subsistem CBIS. Semua ini hanyalah
merupakan contoh pemecahan masalah secara kelompok.
PAGEL
PRODUCT UNIT SALES ANALYSIS
REGION
MIDWEST MID-ATLANTIC NORTH EAST SOUTH EAST TOTAL
REGION
MIDWEST
10524 164 181 184 115 64a
10526 40 126 150 45 361
11275 189 219 133 168 709
11302 179 130 208 172 76
11303 99 321. 220 30 470
t 11537 90 260 110 124 584
11563 297 245 520 371 1433
11567 86 80 5 20 186
12275 5 30 30
12345 é 10 é 10
13737 29 7 29
13797 110 160 65 389 724
13938 324 186 441 164 1215
13979 . 12 7 12
14156 200 538 120 169 1027
15016 94 287 156 245 752
16394 252 210 187 40 689
16436 : 132 52 20 204
16934 : 50 : 50
47434 166 378 a4 174 802
17905 164 70 108 199 541
34562 25 7 25
34567 100 7 : A 100
56267 146 190 910 255 1501
‘TOTAL 2725 3555 3757 2730 12767
Gambar 10.22 Laporan khusus yang dihasilkan dengan menggunakan FOCUSKONSEP GDSS
Profesor SIM, R. Brent Gallupe, dari Queen’s University, Ontario, dan Gerardine
DeSanctis, dari University of Minnesota, mendefinisikan group decision support
system (sistem penunjang keputusan kelompok) atau GDSS sebagai kombinasi
dari komputer, komunikasi, dan teknologi keputusan yang digunakan untuk
menemukan, merumuskan, dan memecahkan masalah dalam pertemuan kelompok.
Tujuan GDSS adalah untuk pertukaran ide, opini, dan preferensi dalam
kelompok. Namun demikian, seperti yang seringkali anda alami bahwa orang-
orang yang melakukan komunikasi dalam kelompok pasti mempunyaj kebutuhan
khusus sendiri, dan bahwa seringkali terjadi hambatan atau kesulitan. Tabel 10.1
menyebutkan kebutuhan dan kesulitan yang umum terjadi itu, dan menentukan
fasilitas GDSS yang dapat digunakan untuk mengatasinya.
Tabel 10.1 GDSS menunjukkan kebutuhan dan kesulitan dalam interaksi kelompok
Group Problem or Need
GDSS Feature
Sending and receiving information efficiently among all
parties or specific group members
‘Access to personal data files or corporate data during the
course of a meeting
Display of ideas, votes, data, graphs, or tables to all mem-
bers simultaneously
Reluctance of some members to speak due to their shyness,
low status or controversial ideas
Failure of some members to participate due to laziness or
“tuning out"
Failure to efficiently organize and analyze ideas and votes
Failure to quantity preferences
Failure to develop a meeting strategy or plan
Failure to stick with the meeting plan
Electronic messaging, broadcast or point-to-point
Computer terminal for each group member; gateway to a
local area network or central computer
Large common viewing screen or “public” screen at each
group member's terminal
Anonymous input of ideas and votes
Active solicitation of ideas or votes from each group mem-
ber
‘Summary and display of ideas; statistical summary and
display of votes
Provide rating scales and/or ranking schemes; solicit and
display ratings and rankings
Provide a mock agenda which the group can complete
Continuously display the agenda; provide a time clock;
automatically display agenda items at the appropriate time
438CARA GDSS MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP PEMECAHAN
MASALAH
‘Asumsi dasar GDSS adalah bahwa komunikasi yang meningkat dapat membuat
keputusan yang lebih baik. Komunikasi yang meningkat dapat dicapai dengan tetap
menjaga pemfokusan pembahasan pada masalah yang ada, dengan mengurangi
waktu yang tidak berguna. Waktu yang ada dicurahkan seluruhnya untuk membahas
masalah tersebut, sehingga waktu tersebut dapat mengkontribusi pendefinisian
masalah secara lebih baik. Atau waktu yang ada yang tersisa dapat digunakan untuk
mengidentifikasi altenatif yang lebih banyak lagi bila dimungkinkan. Dengan
melakukan evaluasi terhadap alternatif yang lebih banyak, maka akan dapat dicapai
pemecahan masalah yang baik.
SETTING LINGKUNGAN GDSS
GDSS memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan cara
memberikan setting lingkungan yang dapat memudahkan komunikasi. Gambar 10.23
menunjukkan empat kemungkinan setting GDSS berdasarkan pada ukuran kelompok
dan tempat anggota kelompok tersebut.
Ruang Keputusan. Decision room (ruang keputusan) adalah setting untuk
kelompok kecil yang melakukan pertemuan face-to-face. Ruang memberikan
kontribusi terhadap komunikasi melalui kombinasi perlengkapan, peralatan, dan
tata letak.
Gambar 10.24 adalah tata letak atau layout ruang keputusan di Center for the
Management of Information, di University of Arizona. Ruangan tersebut berisi 24
workstation IBM Personal System 2, 38 audio pick-up microphone, 6 video cam-
era, yang semuanya memudahkan komunikasi.
Di tengah ruang terdapat console untuk fasilitator. Fasilitator adalah orang
yang tugas utamanya menjaga berlangsungnya diskusi.
Berdasarkan susunan yang telah ditetapkan untuk sesion, seorang anggota
kelompok bisa mengirimkan pesan ke anggota yang lain yang akan ditampilkan
pada layar lebar untuk bisa dilihat seluruh anggota kelompok tersebut. Materi lain
yang berkaitan dengan pembahasan juga dapat ditampilkan dalam media, seperti
videotape, slide berwarna, dan transparansi.
439Group tee
Smator Larger
Decision Legislative
Facetoace —
Member
proximity
Local are
_ ae ‘Computer mactanes
‘etwore a
Gambar 10.23 Setting lingkungan GDSS
-t\
Gambar 10.24 Tata letak ruang keputusanPeralatan yang berada di ruang kontrol menjalankan berbagai tugas, yaitu
menjaga record input komputer dari semua anggota maupun dari rekaman
pembahasan dalam audio dan video. Keseluruhan setting bertujuan untuk mendorong
terjadinya komunikasi terbuka.
Jaringan Keputusan Area Lokal. Bila kelompok kecil dapat melakukan
pertemuan face-to-face, maka para anggotanya dapat berinteraksi dengan
menggunakan LAN. Seorang anggota memasukkan komentar dalam terminal key-
board dan melihat komentar dari anggota lain pada layar. Tidak seperti setting
ruang keputusan, dengan menggunakan LAN ini para anggota tidak perlu berinteraksi
secara online pada waktu yang bersamaan. Maka hal ini akan mempermudah
terjadinya asynchronous exchange atau pertukaran informasi yang tak sinkron
atau tak serempak.
Sesion Legislatif. Bila kelompok tersebut terlalu besar schingga ruang keputusan
tak bisa menampungnya, maka diperlukan sesion legislatif. Ukuran kelompok yang
besar menyebabkan adanya kendala tertentu pada komunikasi. Kendala ini
diantaranya, para anggota tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi, atau mungkin waktunya akan tidak cukup. Maka digunakanlah cara,
yaitu fasilitator akan menentukan materi yang mana yang ditampilkan pada layar
untuk dilihat oleh semua anggota.
Konferensi Menggunakan Media Komputer. Banyak aplikasi otomatisasi
kantor dapat digunakan untuk berkomunikasi diantara kelompok yang mempunyai
anggota banyak yang tersebar secara geografis. Aplikasi tersebut adalah computer
conferencing, audio conferencing, dan video conferencing. Computer conferencing
dapat digunakan untuk pertukaran informasi tak sinkron (tidak serempak). Di sini
semua anggota tidak perlu melakukannya pada waktu yang bersamaan. Sebaliknya,
audio dan video conferencing menjalankan pertukaran informasi sinkron (secara
serempak), dengan semua anggota harus ada pada waktu yang sama.
ARAH PENGEMBANGAN GDSS DI MASA MENDATANG
Konsep GDSS baru saja tinggal landas. Beberapa tahun yang akan datang, ia
harus mempunyai peningkatan yang berarti baik dalam setting maupun
penggunaannya.Tingkat GDSS. DeSanctis dan Gallupe telah menentukan tiga tingkat GDSS:
* — GDSS Tingkat 1 dirancang untuk memudahkan komunikasi. Gambar yang
ditunjukkan pada Tabel 10.1 adalah contoh GDSS Tingkat 1.
* GDSS Tingkat 2 meningkatkan kemampuan GDSS Tingkat 1 dengan
menyertakan atau memasukkan software pemodelan dan alat ban tuan Jain
yang digunakan dalam pembuatan keputusan, Gambamya ditunjukkan pada
Tabel 10.2
* GDS Tingkat 3 diberi fasilitas mesin yang dapat memberikan pola komunikasi
‘kelompok dan dapat digunakan dengan expert system. Lihat Tabel 10.3.
Tabel 10.2 GDSS Tingkat 2 memudahkan pembuatan keputusan
Group Problem or Need
GDSS Feature
—————
Need for problem structuring, planning, and scheduling
Decision-analytic aids for uncertain future events
Decision-analytic aids for resource allocation problems
Decision-analytic aids. for data-oriented tasks
Decision-analytic aids for preference tasks
Desire to use a structured decision technique but insuffi-
cient knowledge or time to use the technique.
Planning models, e.g., PERT, CPM, Gantt
Utility and probability assessment models, ¢.g., decision
trees, risk assessment
Budget allocation models
Statistical methods, multi-criteria decision models
Social judgment models
‘Automate the Delphi, Nominal, or other idea-gathering and
‘compilation technique(s): provide an online tutorial for the.
‘group or a human facilitator
Tabel 10.3 GDSS Tingkat 3 dapat digabungkan dengan expert system
Group Problem or Need
GDSS Feature
———
Desire to enforce formalized decision procedures
Desire to select and arrange an array of fules for discussion
Uncertainty about options for meeting procedures
Desire to develop rules for the meeting
‘Automated Parliamentary Procedures or Robert's Rules of
Order
Rule base; facility for rule selection and application
Automated counselor, giving advice on available rules and
appropriate use
Rule-writing facility
442Sejauh ini, sebagian besar aktivitas ditujukan untuk membuat setting GDSS
Tingkat 1. Ada beberapa aktivitas yang telah dikerjakan untuk membuat Tingkat 2.
Namun, yang Tingkat 3 akan menjadi obyek riset di masa yang akan datang.
SISTEM PERTEMUAN ELEKTRONIK (EMS)
Para peneliti di University of Arizona menggunakan istilah electronic meeting
system (sistem pertemuan elektronik) atau EMS untuk menggambarkan aplikasi
konsep GDSS yang luas. Selain untuk meningkatkan komunikasi untuk tujuan
pembuatan keputusan, EMS juga memberikan komunikasi yang berkaitan dengan
tugas tersebut, seperti pembuatan ide atau gagasan, resolusi konflik, analisis dan
perancangan sistem, dan pembuatan dan pembagian dokumen. Para peneliti dari
Arizona ini meramalkan bahwa di masa yang akan datang, GDSS akan berkembang
menjadi EMS.
MENEMPATKAN PEMECAHAN MASALAH KELOMPOK SECARA
PERSPEKTIF
Para pelopor yang mengerjakan konsep GDSS selama awal tahun 1980-an
adalah dari kalangan akademik dan industri. Salah satu ruang keputusan yang
pertama dirancang di Perusahaan Execucom, di bawah pimpinan penemunya, yaitu
Gerald Wagner. Ruang keputysan yang lain dirancang di Souther Methodist
University, oleh Profesor Paul Gray, sekarang di Claremont Graduate School.
Kebiasaan para akademisi dan industriawan tersebut terus berlanjut. Mereka inilah
yang menggunakan ruang keputusan untuk kegiatan bisnis sehari-hari, misalnya
perusahaan seperti XEROX Palo Alto Research Center, dan universitas seperti
Minnesota dan Arizona. Fasilitas yang ada di universitas tersebut dapat digunakan
oleh kalangan industri dengan ditarik bayaran.
Kalangan industri mengakui bahwa GDSS adalah sebuah konsep yang
mempunyai nilai yang benar-benar praktis, dan konsep ini juga menarik minat bagi
peneliti kalangan akademik. GDSS pasti akan terus menjadi sala satu area
pengembangan DSS yang diutamakan.PERANAN DSS DALAM PEMECAHAN MASALAH
Kita telah mengetahui pada bab sebelumnya bahwa SIM sangat tepat digunakan
untuk mengidentifikasi masalah dan membantu manajer untuk memahaminya. DSS
dapat meningkatkan dukungan ini melalui langkah proses pemecahan masalah.
Kemampuan tambahan ini bukanlah disebabkan adanya alat yang digunakan, karena
SIM dan DSS sama-sama menerapkan alat yang sama. Alasan mengapa DSS
memberikan dukungan yang lebih besar adalah adanya kenyataan bahwa DSS
disesuaikan dengan kebutuhan tertentu dari manajer tertentu pula.
RINGKASAN
Herbert Simon memberikan dua sumbangan yang pokok terhadap konsep DSS,
yaitu mengenai pembedaanya antara keputusan terprogram dan tak terprogram, dan
empat fase pemecahan masalah yang dikemukakannya. Gorry dan Scott Morton
menggunakan konsep struktur keputusannya sebagai salah satu dimensi tahap awal
mereka.
Klasifikasi jenis DSS menurut Alter perlu diketahui sebab ia mengemukakan
bahwa dukungan yang diberikan oleh sistem penunjang keputusan mempunyai
jangkauan dari satu elemen informasi sampai dengan suatu keputusan yang dibuat
untuk manajer.
DSS mendukung atau memberi bantuan kepada manajer selagi ia memecahkan
masalah semi terstruktur. Penekanan DSS ini adalah pada efektivitas keputusan,
dan bukan pada efisiensi proses pembuatan keputusan.
DSS tidak perlu bersifat interaktif, walaupun ia digunakan oleh banyak pemakai.
Manajer juga tidak perlu mengoperasikan peralatan tersebut sendiri. Seorang
perantara atau intermediary bisa menjalankan tugas tersebut.
Manajer menerima output dari DSS dalam format yang sama seperti dari SIM,
yaitu berupa iaporan berkala, laporan khusus, dan hasil simulasi. Biasanya laporan
tersebut digunakan dalam definisi masalah, sedangkan simulasi digunakan untuk
pemecahan masalah.
Baik laporan berkala maupun laporan khusus dapat dibuat dalam bentuk lengkap
ataupun ringkas. Manajemen dengan pengecualian dapat digabungkan ke dalam
laporan tersebut dengan menggunakan urutan naik atau urutan menurun untukmenyorot pengecualian yang ada, dengan membuat laporan hanya jika terjadi
pengecualian, dengan mengelompokkan pengecualian tersebut bersama, dan
menggunakan kolom varian.
Model matematis mensimulasi entity dan dapat bersifat statis atau dinamis,
dapat berupa probablistik atau deterministik, dan dapat berupa optimisasi atau
suboptimisasi, Model dapat dirancang sedemikian rupa sehingga manajer dapat
menentukan skenarionya dan kemudian memberikan nilai terhadap variabel
keputusan. Manajer yang melakukan pemodelan dapat memperoleh pengalaman
belajar dari proses pemodelan tersebut, bisa memperoleh daya prediksi tertentu, dan
mungkin dapat menghindari terjadinya keputusan yang tidak baik yang berbiaya
tinggi. Namun demikian, manajer harus niengetahui bahwa model hanyalah sebuah
perkiraan, dan manajer harus memiliki keterampilan matematika jika ia akan
menginterpretasi output model secara pribadi.
Walaupun grafik komputer dipromosikan sebagai cara untuk meningkatkan
pembuatan keputusan, namun riset yang telah dilakukan menyatakan bahwa kegunaan
tersebut tidak dapat diterapkan untuk semua manajer di segala situasi. Pada umumnya,
grafik cocok digunakan untuk membuat analisis yang bersifat lebih sederhana, dan
jenis grafik tertentu akan lebih cocok digunakan dari pada jenis yang lainnya
tergantung tugas yang dilakukannya.
Telah ada kelompok baru software yang disebut 4GL. Ia memungkinkan pro-
grammer profesional dan manajer untuk memproses data dan memperoleh informasi
dengan lebih mudah dari pada menggunakan bahasa berorientasi masalah.
Riset DSS awal diarahkan untuk mendukung pembuatan keputusan oleh
perorangan, namun akhir-akhir ini kebutuhan akan dukungan terhadap pembuatan
keputusan oleh kelompok mendapatkan banyak perhatian. Sejauh ini, sebagian
besar aktivitas GDSS ditujukan untuk meningkatkan komunikasi dengan cara
merancang setting lingkungan yang baik.
ISTILAH KUNCI
Catatan: Istilah kunci ini disusun berdasarkan urutan kemunculannya dalam
bab ini.
keputusan terprogram, keputusan model statis, model dinamis
tak terprogram model probabalistis, model
aktivitas inteligensi, disain deterministispemilihan, dan peninjauan kembali
model optimisasi, model sub-
pengusaha, orang yang mengatasi optimisasi
gangguan, pengalokasi sumber simulai
negoisator skenario
masalah terstruktur, tak terstruktur, variabel keputusan
semi terstruktur bahasa generasi keempat, bahasa
sistem penunjang keputusan (DSS) non-prosedur
perantara, chauffeur sistem penunjang keputusan.
laporan berkala, laporan khusus kelompok
laporan lengkap, laporan ringkas ruang keputusan
model fasilitator
entity
pertukaran serempak
pertukaran tak serempak,
sistem pertemuan elektronik
(EMS)
KONSEP DASAR
Bagaimana fase masalah menurut Simon setara dengan langkah dari pendekatan
sistem
Interpretasi luas mengenai DSS, termasuk laporan berkala maupun query database
dan simulasi matematika
Bagaimana manajer dan komputer bekerja sama dalam memecahkan masalah semi
terstruktur
Cara laporan berkala dan laporan khusus memberikan kontribusi terutama terhadap
definisi, masalah, dan cara pemodelan matematis memberikan sumbangan
terutama terhadap pemecahan masalah
Berbagai cara penggabungan manajemen dengan pengecualian ke dalam laporan
Bagaimana manajer menggunakan model suboptimisasi dengan cara What-If game
Bagaimana setting lingkungan GDSS mempermudah komunikasi, yang ternyata ia
bahkan memudahkan pembuatan keputusanPERTANYAAN
Sebutkan dua kontribusi utama dari Simon terhadap teori DSS!
Peranan desisional dari Mintzberg yang mana yang dilakuakan oleh manajer
ketika ia menyusun anggaran operasil tahunan? Berperan sebagai apakah ketika
manajer .melakukan pertemuan dengan serikat buruh? Berperan sebagai apa
ketika manajer menjadi komite penelaah produk baru? Dan berperan sebagai
apa ketika ia memutuskan untuk mengimbangi harga yang rendah dari pesaing?
Menurut jaringan yang dibuat oleh Gorry dan Scott Morton, faktor apa yang
mempunyai pengaruh terbesar yang menyebabkan sulitnya pengimplementasian
aplikasi pada komputer? Menurut anda apakah ada faktor Jain yang terlibat?
Jika ada, faktor apa itu? Dan beri alasan jawaban anda!
Bagaimana pada mulanya Gorry dan Scott Morton melihat DSS?
Jenis DSS (menurut Alter) yang mana yang disebut query database? Jelaskan
jawaban anda!
Apakah jenis DSS Membuat keputusan (menurut Alter) mengganti tugas
manajer? Jelaskan!
Mengapa manajer biasanya tidak melakukan pembuatan keputusan secara
optimal?
Haruskah seorang perantara memahami masalah yang akan dipecahkan selain
tugasnya mengoperasikan peralatan komputer? Jelaskan!
Dari ketiga metode untuk memperoleh informasi dari DSS, mana yang paling
cocok untuk pendefinisian masalah? Mana yang paling cocok untuk pemecahan
masalah?
. Bilamana laporan khusus dibuat?
. Tenis peralatan komputer apa yang akan diperlukan oleh sebuah perusahaan
jika ia menginginkan untuk mencetak laporan berkala sehari setelah berakhimnya
waktu tersebut?
. Sebutkan empat cara untuk menggabungkan manajemen dengan pengecualian
ke dalam laporan!
. Tenis model yang manakah yang seperti gambar hidup? Jenis yang mana yang
seperti potret?. Mengapa dikatakan praktek yang baik bila kita hanya mengubah satu variabel
keputusan pada suatu saat?
. Mengapa elemen skenario dan variabel keputusan dimasukkan atau disertakan
pada output model?
. Fasilitas apa yang ditawarkan pemodelan, dimana fasilitas tersebut tidak dijumpai
dalam laporan berkala dan laporan khusus?
. Mengapa 4GL juga disebut bahasa non-prosedur?
. Jenis 4GL apa yang biasanya digunakan oleh manajer yang mempunyai
pemahaman komputer yang sedang?
. Bagaimana cara perancangan grafik balok agar pemakai dapat membaca nilai
data perorangan?
|. Dari keempat setting lingkungan GDSS, mana yang dapat dipergunakan untuk
melakukan pertukaran serempak? Mana yang dapat digunakan untuk melakukan
pertukaran data tak serempak?
MASALAH
1.
Direktur perusahaan pengecer mempunyai laporan yang menjadi favoritnya,
sehingga ia menyebutnya star report. Laporan tersebut menyebutkan items
(barang) yang terjual laris. Ia melihat laporan tersebut sebelum melakukan
kunjungan inspeksi ke toko, sehingga ia dapat bertanya kepada pegawai toko
mengapa barang tersebut terjual laris. Kemudian ia memikirkan cara untuk
mendapatkan hasil yang sama untuk barang yang belum laku terjual. Bagaimana
rancangan laporan tersebut agar mempermudah melakukan manajemen dengan
pengecualian? Buatlah penjelasan atau karangan satu halaman yang berjudul
“Incorporation of Management by Exception into a Fast-Moving Items Re-
port.” Instruktur anda akan memberitahu anda apakah menggunakan word
prosesor atau tidak.
Rancanglah record data yang akan digunakan untuk mencetak star report.
Masukkan semua elemen data yang diperlukan; Jika instruktur anda tidak
mengarahkan anda, gunakan form kamus data pada Lampiran D untuk
mendokumentasi record.
Gunakan diagram printer spacing atau form tata letak yang sama untuk
merancang star report. :4. Gunakan teknik pendiagraman arus data untuk mendokumentasi sistem
pembuatan star report anda. Instruktur anda akan memberitahu anda apakah
akan digunakan alat CASE, seperti EXCELERATOR, yang dijelaskan pada
Lampiran G.
MASALAH KASUS
CITRA PAPER PRODUCTS
“Nona Susan? Saya Indri. Saya dari bagian pelayanan informasi, dan kami
sedang melakukan survey terhadap semua orang yang menerima laporan untuk
mengetahui apakah ada cara lagi untuk meningkatkan kualitas laporan tersebut.
Menurut catatan kami, anda telah menerima laporan penjualan produk perbulan.
Benar?”
Susan, manajer penjualan pada Racine Paper Products, mulai membolak-mbalik
kertas yang ada di lacinya dan berkata, “Saya rasa saya meletakkan di sekitar sini.
Saya tidak menemukannya, namun saya rasa saya menerima sebuah laporan kemarin.
Saya tak pemah menggunakan laporan itu. Manajer sebelum saya disini menyusunnya
dan terus mendapatkan laporan berikutnya. Saya ingin memanggil anda dan
memberitahu anda untuk menghentikan pengiriman laporan itu, namun saya belum
sempat. Saya kira saya terlalu sibuk.”
“Bolehkah saya duduk?” Blanca berkata. “Sepertinya laporan tersebut perlu
beberapa perbaikan. Saya mempunyai satu salinan, ini! Mengapa anda belum
melihatnya dan memberitahukan saya apa yang salah dengan laporan tersebut?”
Indrimeletakkan laporan tebal di depan Susan. Sekilas setelah melihat laporan
tersebut, Susan berkata, “Lihat, laporan ini untuk bulan Oktober, sedangkan sekretaris
saya menerimanya pada tanggal 12 November. Mengapa ia begitu lama sampai
kepada saya? Berarti pada waktu saya menerimanya, ia bukan lagi laporan melainkan
peristiwa yang kedaluwarsa.”
“Hal itu mungkin dikarenakan panjangnya laporan tersebut,” jawab Blanca.
“Kami mempunyai banyak tugas membuat laporan seperti itu, dan kami butuh
waktu lama untuk mencetak semua halaman yang ada. Selain itu, mungkin diperlukan
waktu juga untuk mengirimkannya ke seluruh bagian perusahaan, dan akhir nya
pengiriman kepada anda tertunda. Saya berjanji setelah ini akan mengirimkan laporan
tersebut kepada anda dengan lebih cepat. Semua data yang berada dalam komputer
dapat diperoleh pada akhir bulan. Mungkin anda bisa memberi saran bagaimana
saya bisa melakukannya lebih cepat lagi. Mungkin ada pendapat lain?
449450
“Sebenamya, ya. Apakah tidak ada cara lain lagi untuk meningkatkan muta
laporan dan mempercepat pengiriman? Mestinya laporan dibuat agar dapat mudah
dibaca, Saya perkirakan kita mempunyai banyak produk yang tak laku. Kita belum
berusaha menjualnya secara maksimal dan kita tidak memikirkan kemungkinan
produk untuk dijual di masa yang akan datang. Yang perlu kita lakukan adalah
memacu produk tersebut. Saya mengerti, bila saya meluangkan waktu beberapa
hari untuk menganalisis laporan tersebut mungkin saya akan dapat menemukan
item yang tak menguntungkan, namun perusahaan membayar saya terlalu mahal
untuk untuk melakukan pekerjaan ini. Saya tak mempunyai waktu untuk melakukan
hal tersebut.”
“Oh, saya yakin bahwa kami dapat memberikan laporan kepada anda untuk
membantu anda untuk membuat keputusan tanpa harus menyita keseluruhan waktu
anda,” Blanca menjawab. “Produk apa yang tidak terjual? Bisakah anda memberi
kami beberapa petunjuk?”
“Baiklah, bila suatu produk belum terjual selama enam bulan, saya ingin
mengetahui mengenai produk tersebut. Dapatkah anda melaporkan kepada saya?”
Indrimengambil secarik kertas dari lacinya dan berkata, “Inilah tata letak atau
layout yang kita gunakan untuk mencetak laporan, Ia tidak berisi tanggal penjualan
yang terakhir, namun saya kira bisa menambahkannya. Dengan demikian, kita akan
mudah untuk mencari atau menentukan record yang terbengkalai selama enam
bulan, atau yang terbengkelai selama beberapa waktu.
Bersamaan dengan itu, sekretaris Susan masuk ke ruang dan berkata, Nona
Susan, mereka telah siap di ruang pertemuan. Apakah saya harus memberitahukan
mereka bahwa anda akan sedikit terlambat datang?”
“Tidak, saya akan segera kesana. Nona Indri, saya sangat berterima kasih anda
mau datang kesini untuk membahas masalah laporan ini. Jika anda bisa melakukan
apa yang telah Kita bicarakan tadi, saya pasti akan dapat melihat laporan tersebut
sesering mungkin. Baiklah, saya kira sudah cukup dan kerjakan apa yang telah kita
putuskan tadi dan kembalilah kesini dan kita bahas bersama.”
“Satu pertanyaan lagi,” Indri berkata pada Susan sambil keluar. “Pernahkah
anda menggunakan komputer?”
“Oh, belum,” jawab Susan. “Saya bukan programmer.”TUGAS
1, Menurut teks tadi, apakah Susan butuh laporan khusus atau laporan berkala?
Jelaskan jawaban anda!
2. Haruskah laporan tersebut dibuat secara lengkap atau ringkas? Jelaskan!
3. Apa yang harus dilakukan untuk mempersingkat kelambatan pengiriman laporan
kepada Susan?
4. Apa yang akan anda sarankan, apakah menggunakan urutan naik atau menurun?
Bagaimana mengenai field kontrolnya?
5. Bagaimana cara menggabungkan manajemen dengan pengecualian ke dalam
laporan tersebut?
6. Anda misalkan bahwa perusahaan memutuskan untuk menggunakan bahasa
query bagi manajer secara inhouse. Alasan apa yang dapat diberikan Indri
kepada Susan mengenai rencana yang akan dilakukan tersebut?
BIBLIOGRAFI TERPILIH
Alavi, Maryam. “An Assessment of the Concept of Decision Support systems
as Viewed by Senior-Level Executives." MIS Quarterly 6 (December 1982): 1-9.
Benbasat, Izak; Dexter, Albert S.; and Todd, Peter. "An Experimental Program
Investigating Color-Enhanced and Graphics Information Presentation: An In-
tegration of the Findings." Communications of the ACM 29 (November 1986):
1094-1105.
Einhom, Hillel J., and Hogarth, Robin M. “Decision Process and Organizational
Structure." Academy of Management Review 11 (April 1986): 280-97.
Fuerst, William L., and Martin, Merle P. "Effective Design and Use of Computer
Decision Models." MIS Quarterly 8 (March 1984): 17-26.
Green, Gary I, and Hughes, Cary T. "Effects of Decision Support Systems Train-
ing and Cognitive Style on Decision Process Attributes.” Journal of Manage-
ment Information Systemss 3 (Fall 1986): 83-93.
Huber, George P. “Issues in the Design of Group Decision Support Systems." MIS.
Quarterly 8 (September 1984): 195-204.
Jarvenpaa, Sirkka, and Dickson, Gary W. "Graphics and Managerial Decision
Making: Research Based Guidelines." Communications of the ACM 31 (June
1988): 764-74,
451452
Keen, Peter G. W. "Decision Support Systems: Translating Analytic Tech-
niques into Useful tools.” Sloan Management Review 21 (Spring 1980): 33-44.
Keen, Peter G. W. Decision Suppert Systems: An Organizational Perspective.
Reading, Mass.: Addison-Wesley Publishing Company, 1978.
Liberatore, Matthew J.; Titus, George J.; and Dixon, Paul W. "The Effects of
Display Formats on Information systems Design." Journal of Management Infor-
mation Systems 5 (Winter 1988/89): 85-99.
Nunamaker, Jay F., Jr; Applegate, Lynda M,; and Konsynski, Benn r., "Fa-
cilitating Group Creativity: Experience with a Group Decision Support system.”
Journal of Mangement Information Systems 3 (Spring 1987): 5-19.
Philippakis, Andrew W., and Green, Gary I. "An Proceedings of the Ninth
International Conference on Information Systems, edited by Janice I, DeGross and
Margrethe H. Olson, pp. 257-73. Minneapolis, MN, November 1988.
Reimann, Berard C., and Waren, Alan D. "User-Oriented Crieteria for the
Selection of DSS Software." Communications of the ACM 28 (February 1985):
166-79.
Simon, Herbert A. The New Science of Management Decision. Rev. ed.
Englewood Clifs, NJ: Prentice-Hall, 1977.
Sprague, Ralph H., Jr. "A Framework for the Development of Decision Sup-
port Systems.” MIS quarterly 4 (December 1980): 1-26.
Straub, Detmar W., Jr., and Beauclair, Renee A. "Current and Future Uses of
Group Decision support System Technology: Report on a Recent Empirical Study."
Journal of Management Information Systems 5 (Summer 1988): 101-116.
Trevino, Linda Klebe. "Ethical Decision Making in Organizations: A Person-
Situation Interactionist Model." Academy of Management Review 11 (July 1986):
601-617.
Tucker, Dale A. "Business Graphics: More than a Pretty Face." Business
Software Review 7 (July 1988): 48ff.
Umanath, Narayan S., and Scamell, Richard W. "An Experimental Evaluation
of the Impact of Data Display Format on Recall Performance.” Communications of
the ACM 31 (May 1988): 562-70.
Weber, E. Sue, and Konsynski, Benn r. "Problem Management: Neglected
Elements in Decision Support Systems." Journal of Management Information Sys-
tems 4 (Winter 1987/88): 64-81.