OLEH:
FITRI AYU NINGSIH
NIM : 91831290610.001
Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar……..………....………………………..……………...............…..
Daftar isi .......... ………………………......………..........………………................
Bab I pendahuluan
Bab II Pembahasan
A. ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender...........................................
B. kesenjangan gender dalam KRR...........................................................
C. upaya mewujudkan kesetaraan gender.................................................
D. gender dalam kasus IMS .................................................................
E. kesetaraan dan keadilan gender dalam pengendalian IMS .............
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
posisi dan status perempuan dalam keseteraan dengan kaum pria. Pada satu
sisi hubungan gender menjadi suatu persoalan tersendiri, padahal secara fakta
“working for lipstic” belum lagi kewajiban utama mengasuh anak dibebankan
antara kaum perempuan dengan kaum pria. Dalam hal ini tentu saja sebelum
gender itu diterima sebagai suatu konsep yang memasyarakat terlebih dahulu
lakilaki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial yang dapat berubah
atau diubah sesuai perubahan zaman peran dan kedudukan sesorang yang
B. Rumusan masalah
C. Rumusan masalah
pengendalian IMS
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ketidaksetaraan dan Ketidakadilan Gender dalam Pelayanan Kesehatan
a. Ketidak-setaraan Gender
pelayanan.
mengandung 2 aspek :
social dan diberikan sebagai respon terhadap harapan yang pantas dari
menempatkan bapak atau pria pada posisi yang diutamakan dari pada
ibu dan anak wanita. Hal ini sangat merugikan kesehatan wanita,
b. Keluarga Berencana
pria hanya 1,3%. Ini nerarti bahwa dalam program KB wanita selalu
objek/target sasaran.
sangat kecil dan kurang, namun control terhadap wanita dalam hal
sebagainya).
illegal, yang diancam oleh sanksi dan hukuman adalah wanita yang
berikut ini adalah 9 hal yang dapat kamu lakukan untuk mewujudkan
kesetaraan gender.
terhadap perempuan.
sumber daya ekonomi, serta akses terhadap kepemilikan dan kontrol atas
tanah dan bentuk properti, layanan keuangan, warisan dan sumber daya
pemberdayaan perempuan.
ekonomi serta posisi tawar yang memadai untuk melindungi diri. Data
menunjukkan betapa ibu rumah tangga yang setia pada suaminya tidak
yang tetap aktif berhubungan seksual di rentang jalan raya yang dilaluinya.
terbentuklah relasi antara perempuan dan laki-laki yang tidak sama (inequal).
penyakit seksual.
Kasus di Papua, contohnya, banyak laki-laki berstatus suami pergi ke
tempat prostitusi untuk melakukan hubungan seks, istrinya tak berdaya ketika
Konstruksi sosial budaya seperti itu berdampak pula pada timbulnya nilai
terpaksa tetap hidup bersama daripada menghadapi risiko ekonomi yang lebih
3. Perempuan pekerja seks yang tidak kuasa menolak tamunya yang tidak
saja. Tetapi, IMS juga merupakan masalah sosial ekonomi. Oleh karena itu,
upaya lain yang perlu dilakukan adalah menata masyarakat dengan norma
dan aturan tertentu serta menghapus stigma yang menganggap IMS sebagai
berani dan mau berobat. Selain itu, upaya lain yang perlu dilakukan adalah
PENUTUP
A. Kesimpulan
tidak adil
di banyak budaya tidak memiliki kekuatan sosial dan ekonomi serta posisi
tawar yang memadai untuk melindungi diri. Data menunjukkan betapa ibu
rumah tangga yang setia pada suaminya tidak otomatis steril dari infeksi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak
berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan
ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3778702/9-upaya-untuk-
mencapai-kesetaraan-gender-di-hari-perempuan-sedunia
https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Gender_dan_Feminisme/tDUt
DQAAQBAJ?hl=id&gbpv=0