Oleh :
Oleh :
Mengetahui / Menyetujui,
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB 1. PENDAHULUAN
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Abad ke 21 ini , kita telah memasuki Abad era digital yang mumpuni. Sungguh rasa
syukur yang teramat besar kitalah penikmat era dimana semua serba canggih berkat hasil para
ilmuwan - ilmuwan yang dimulai dari peradaban kuno hingga mampu berkembang hingga saat
ini. Salah satunya adalah Teknologi Informasi (TI) yaitu teknologi apa pun yang membantu
manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan
informasi.
TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan
video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga
telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
Secara luas,fungsi dan peran teknologi informasi sudah menjadi elemen penting dalam
berbagai aspek kehidupan manusia. Sistem informasi tersebut digunakan untuk meningkatkan
kinerja individual. Keberhasilan suatu sistem informasi akan tergantung pada kemudahan dan
pemanfaatan pemakai sistem terhadap teknologi yang ada dalam sistem karena teknologi akan
membantu individu dalam menyelesaikan tugasnya.
1
2
Penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi dalam kinerja individual sebenarnya
sangat sederhana . Mengukur seberapa besar sistem tersebut memberikan manfaat kepada tiap
individual maka diperlukan suatu evaluasi yang dapat memberikan gambaran keberhasilan sistem itu
sendiri. Evaluasi yang dilakukan terhadap teknologi informasi yang diterapkan itu dimulai dari
pemakai, karena pemakai diasumsikan dapat memberikan informasi mengenai teknologi informasi
yang dibutuhkan dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Konstruk evaluasi pemakai
sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi
atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu terhadap sesuatu, baik barang maupun jasa.
Hiller (2004) mengemukakan bahwa upaya pengelola informasi untuk memahami kebutuhan
informasi pemakai, berdasarkan pada konsep user center, yaitu:
3
Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan perilaku pemakai
dari suatu jasa perpustakaan secara sistematis adalah dengan kajian pemakai (user studies).
Kajian pemakai banyak dipengaruhi ilmu psikologi dan sosiologi (Darmono dan Ardoni, 1994).
Ilmu psikologi menjelaskan faktor internal manusia melalui perilaku manusia, dalam kajian
pemakai difokuskan pada perilaku manusia terhadap informasi. Aspek sosiologi menjelaskan
perilaku manusia sebagai anggota masyarakat. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh
kedudukan manusia di antara komunitasnya. Kebutuhan informasi seseorang sulit didefinisikan
dan diukur karena melibatkan proses kognitif dengan tingkat kesadaran yang berbeda-beda. Juga
sulit untuk membedakan kapan kebutuhan itu disadari dan bagaimana kebutuhan itu
diungkapkan (Krikelas, 1983). Sementara itu Leckie dkk. (1996) dan Nicholas (2000) mencoba
menjawab permasalahan ini dengan mencari karakteristik dari kebutuhan informasi tersebut.
Leckie dkk. (1996) juga menyatakan bahwa pengetahuan tentang sumber informasi (awareness
of information sources) yang akan digunakan, seperti kecepatan akses (accessibility), kualitas
(quality), ketepatan waktu (timeliness), kepercayaan (trustworthiness), kebiasaan (familiarity)
dan keberhasilan sebelumnya (previous success) akan berdampak langsung pada pelaksanaan
pencarian informasi information is sought). dari tugas, teknologi dan individual serta interaksi
ketiga hal tersebut terhadap dampak evaluasi pemakai tanpa mengukur hubungan evaluasi
pemakai terhadap kinerja.
Irwansyah (2003) memasukkan variabel kinerja individual, dengan hasil evaluasi
pemakai mempunyai hubungan yang positif signifikan terhadap peningkatan kinerja individual.
Jumaili (2005) memasukkan variable tingkat kepercayaan terhadap teknologi informasi dalam
evaluasi kinerja individual dengan tetap menggunakan model Goodhue,
sedangkan dalam penelitian Irwansyah (2003) menggunakan variabel teknologi dan variabel
kinerja individual. Berdasarkan uraian yang kami tulis diatas, kami akan melakukan penelitian
yang pernah dilakukan oleh Irwansyah (2003) dan Jumaili (2005) dengan mengacu pada
penelitian Jumaili (2005).
BAB II
METODE PENELITIAN
A. TUJUAN PENELITIAN
C. METODE PENELITIAN
a. Secara Populasi
Atau biasa dimaksud adalah metode penelitian secara keseluruhan, totalitas atau
generalisasi dari satuan, individu, objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang akan diteliti, yang dapat berupa orang, benda, institusi,
peristiwa, dan lain-lain yang di dalamnya dapat diperoleh atau dapat memberikan
informasi (data) penelitian yang kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Sampel penelitian diambil dari populasi pengguna sistem informasi yang ada
di Fakultas Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sampel diambil dari
Mahasiswa semester akhir di Fakultas Informatika hv dengan asumsi bahwa
mahasiswa tersebut telah sering memanfaatkan teknologi informasi (internet) dalam
mengakses data sebagai bahan tugas atau pembuatan skripsi, dan dosen dilingkungan
Fakultas Informatika dengan asumsi dosen tersebut telah sering memanfaatkan
internet dan LAN dalam melaksanakan Tugas belajar mengajarnya Perguruan
Tinggi.
4
5
Y = bo + b1 X1 + b2 X2 …………………(1)
Keterangan:
Y = Kinerja Individual
X1 = Teknologi sistem informasi baru
X2 = Kepercayaan terhadap teknologi system informasi baru
Bo = Koefisien regresi
E. DESKRIPSI PEMBAHASAN
a. Deskripsi Responden
Ringkasan, pengiriman dan pengembalian kuisioner penelitian dutujukkan dalam
tabel 1. Berikut :
6
No Uraian Jumlah
b. Deskripsi Variabel
Valid N (listwise) 40
7
Sumber : Data 2021 dengan metode sesuai jurnal penelitian Kampus Jambi
Pengujian ini dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Dari 50 kuisioner yang
disebar, hanya 40 (80%) yang kembali dan semuanya diisi lengkap sehingga
memenuhi syarat untuk diikutsertakan dalam pengujian. Pengujian validitas
dilakukan terhadap variabel teknologi sistem informasi baru, kepercayaan
terhadap teknologi dan kinerja individu pengguna sistem informasi, dengan
membandingkan r tabel dan r hasil yang ditampilkan pada output SPSS untuk
setiap instrumen dengan tingkat signifikansi 5% dan dikatakan valid apabila r
hitung lebih besar dari r tabel. Hasil olah data dapat dilihat pada Tabel 3
menunjukkan semua butir pertanyaan variabel kinerja individu dikatakan valid
karena r hitung lebih besar dari r table yaitu 0,9. Variabel X1 (Teknologi sistem
informasi baru) butir 13,16, dan 21 memiliki r hitung lebih kecil dari r tabel (0,3)
dan harus dieliminasi agar item yang tersisa adalah item-item yang memenuhi
persyaratan validitas. Sedangkan butir yang lain valid dan dapat digunakan dalam
pengujian hipotesis.
ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat
diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.
Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang
berbeda-beda.
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang
disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai
rxx mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap
sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.700.
Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach
karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat.
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh
tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang
memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka
reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha <
0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa
item tidak reliabel.
Untuk penelitian kami, berikut peenjelasan hasil Uji Realibilitas dari Tabel 4 :
Tabel 4 menunjukan bahwa semua variable memiliki Cronbach’ alpha lebih
besar dari r
tabelnya, maka disimpulkan semua variable dalam penelitian ini adalah reliabel.
Hasil analisis data terhadap Hipotesis 1(H1) yang menguji hubungan teknologi
system informasi baru akan meningkatkan kinerja individu dalam
perusahaan/organisasi menunjukkan pengaruh positif dan signifikan (t = 4,681; p
= 0,000 < 0,05). Dengan melihat arah hubungan ini, ini berarti bahwa bila skor
pada variable teknologi meningkat maka dapat diramalkan skor variabel kinerja
meningkat pula. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hipotesis H1
11
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian sederhana kami diatas, kesimpulan nya adalah sebagai
berikut :
- Peran Sistem Informasi sangatlah penting dan saling berhubungan sebagai
peningkatan perkembangan kinerja individual yang akan berpengaruh secara luas
dalam segala aspek dan lini kehidupan.
- Adanya hubungan teknologi system informasi baru terhadap kinerja individu dalam
perusahaan/organisasi berarti teknologi sistem informasi baru merupakan faktor yang penting
guna meningkatkan kinerja individual yang mendukung juga kinerja suatu perusahaan
tertentu.
B. Saran
- Penelitian kuantitatif yang mengharuskan adanya data survei ditengah pandemi ini
sangat susah. Meskipun diterapkannya prokes sesuai anjuran pemerintah. Namun,
tenggang waktu dan jarak cukup harus dipertimbangkan agar lebih efisien.
- Penelitian selanjutnya senoga mampu ditambah lagi jenis variabel yang lebih banyak
dan beragam.
12
DAFTAR PUSTAKA
- https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
- Referensi artikel “Pengaruh system informasi baru terhadap kinerja indivual di
sebuah perusahaan “ Jurnal Penelitian Universitas Jambi
- Artikel “Pemanfaatan system informasi dan teknologi terhadap kinerja individu
disebuah perusahaan.
- https://qmc.binus.ac.id/2014/ujivaliditasdan relibilitas/
-
13