Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

“ PENGARUH TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI TERHADAP


KINERJA INDIVIDU “

Oleh :

1. Ratna Setyaningrum NPM 12191585


2. Ilyas Supendi NPM 12191034
3. Barry Elang Pratama NPM 12190889

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Penelitian “Pengaruh Teknologi Sistem Informasi terhadap Kinerja Individual “

Oleh :

1. Ratna Setyaningrum NPM 12191585


2. Ilyas Supendi NPM 12191034
3. Barry Elang Pratama NPM 12190889

Mengetahui / Menyetujui,

Pembimbing, Ketua Kelompok,

Nama Lengkap Nama Lengkap


NIP
NIM

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAM PENGESAHAN ………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………… 1


B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ………………………………………… 2

BAB 2. METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. 4


B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………………….. 4
C. Metode Penelitian ………………………………………………………….. 4
D. Deskripsi Pembahasan ………………………………………………………….. 5
E. Hasil dan Pembahasan ………………………………………………………….. 7

BAB 3. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSAKA ………………………………………………………………………….. 13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Abad ke 21 ini , kita telah memasuki Abad era digital yang mumpuni. Sungguh rasa
syukur yang teramat besar kitalah penikmat era dimana semua serba canggih berkat hasil para
ilmuwan - ilmuwan yang dimulai dari peradaban kuno hingga mampu berkembang hingga saat
ini. Salah satunya adalah Teknologi Informasi (TI) yaitu teknologi apa pun yang membantu
manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan
informasi.

TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan
video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga
telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).

Jika diartikan dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America


menjelaskan , Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan
numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. Dan  Istilah
dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan
dalam Harvard Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa
"teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi
informasi (TI) . Beberapa bidang modern yang muncul dari teknologi informasi adalah generasi
berikutnya teknologi web, bioinformatika, ''Cloud Computing'', sistem informasi global, Skala
besar basis pengetahuan dan lain-lain.

Secara luas,fungsi dan peran teknologi informasi sudah menjadi elemen penting dalam
berbagai aspek kehidupan manusia. Sistem informasi tersebut digunakan untuk meningkatkan
kinerja individual. Keberhasilan suatu sistem informasi akan tergantung pada kemudahan dan
pemanfaatan pemakai sistem terhadap teknologi yang ada dalam sistem karena teknologi akan
membantu individu dalam menyelesaikan tugasnya.

1
2

Penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi dalam kinerja individual sebenarnya
sangat sederhana . Mengukur seberapa besar sistem tersebut memberikan manfaat kepada tiap
individual maka diperlukan suatu evaluasi yang dapat memberikan gambaran keberhasilan sistem itu
sendiri. Evaluasi yang dilakukan terhadap teknologi informasi yang diterapkan itu dimulai dari
pemakai, karena pemakai diasumsikan dapat memberikan informasi mengenai teknologi informasi
yang dibutuhkan dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Konstruk evaluasi pemakai
sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi
atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu terhadap sesuatu, baik barang maupun jasa.

B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH

Menurut Koswara (editor 1998:103) urgensi melakukan analisis kebutuhan informasi


secara umum adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya jumlah pemakai informasi.
2. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan industri.
3. Meningkatnya spesialisasi bersamaan dengan meningkatnya keterkaitan dan ketergantungan
antara berbagai cabang ilmu pengetahuan.
4. Kerjasama antar Negara dalam skala besar dalam bidang perkembangan ilmu pengetahuan ,
teknologi dan industry.
5. Kesibukan pemakai informasi yang semakin tinggi dan komprehensiv.
6. Perilaku pemakai informasi yang heterogen (umur, pangkat, jabatan, bidang keilmuan,
pekerjaan) (Koswara, E (ed) 1998 :103)
Secara umum mengidentifikasi kebutuhan informasi merupakan sesuatu yang esensial
didalam merancang system informasi dan secara khusus untuk menyediakan layanan informasi
yang efektif. Tetapi merupakan tugas yang sulit dalam hal investigasi atau pekerjaan seorang
detektif. Untuk mengetahui kebutuhan informasi seseorang mestilah menggunakan berbagai
metode untuk memperoleh informasi didalam berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi kebutuhan informasi.

Hiller (2004) mengemukakan bahwa upaya pengelola informasi untuk memahami kebutuhan
informasi pemakai, berdasarkan pada konsep user center, yaitu:
3

a. menyesuaikan koleksi dan sumber informasi dengan kebutuhanpemakai,


b. mengidentifikasi perbedaan kebutuhan informasi pemakai,
c. mendukung pendistribusian dana yang wajar dan adil, dan
d. menjamin perpustakaan mempu merespons kebutuhan pemakai.

Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan perilaku pemakai
dari suatu jasa perpustakaan secara sistematis adalah dengan kajian pemakai (user studies).
Kajian pemakai banyak dipengaruhi ilmu psikologi dan sosiologi (Darmono dan Ardoni, 1994).
Ilmu psikologi menjelaskan faktor internal manusia melalui perilaku manusia, dalam kajian
pemakai difokuskan pada perilaku manusia terhadap informasi. Aspek sosiologi menjelaskan
perilaku manusia sebagai anggota masyarakat. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh
kedudukan manusia di antara komunitasnya. Kebutuhan informasi seseorang sulit didefinisikan
dan diukur karena melibatkan proses kognitif dengan tingkat kesadaran yang berbeda-beda. Juga
sulit untuk membedakan kapan kebutuhan itu disadari dan bagaimana kebutuhan itu
diungkapkan (Krikelas, 1983). Sementara itu Leckie dkk. (1996) dan Nicholas (2000) mencoba
menjawab permasalahan ini dengan mencari karakteristik dari kebutuhan informasi tersebut.
Leckie dkk. (1996) juga menyatakan bahwa pengetahuan tentang sumber informasi (awareness
of information sources) yang akan digunakan, seperti kecepatan akses (accessibility), kualitas
(quality), ketepatan waktu (timeliness), kepercayaan (trustworthiness), kebiasaan (familiarity)
dan keberhasilan sebelumnya (previous success) akan berdampak langsung pada pelaksanaan
pencarian informasi information is sought). dari tugas, teknologi dan individual serta interaksi
ketiga hal tersebut terhadap dampak evaluasi pemakai tanpa mengukur hubungan evaluasi
pemakai terhadap kinerja.
Irwansyah (2003) memasukkan variabel kinerja individual, dengan hasil evaluasi
pemakai mempunyai hubungan yang positif signifikan terhadap peningkatan kinerja individual.
Jumaili (2005) memasukkan variable tingkat kepercayaan terhadap teknologi informasi dalam
evaluasi kinerja individual dengan tetap menggunakan model Goodhue,
sedangkan dalam penelitian Irwansyah (2003) menggunakan variabel teknologi dan variabel
kinerja individual. Berdasarkan uraian yang kami tulis diatas, kami akan melakukan penelitian
yang pernah dilakukan oleh Irwansyah (2003) dan Jumaili (2005) dengan mengacu pada
penelitian Jumaili (2005).
BAB II
METODE PENELITIAN

A. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan teknologi system informasi


terhadap kinerja individual pemakai teknologi sistem informasi tersebut berdasar
model sebelumnya (Goodhue, 1995) dan untuk mengetahui apakah tingkat
kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akan meningkatkan kinerja
individu.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian sederhana ini dilakukan di Lingkungan Universitas Muhammadiyah


Surakarta pada tanggal 28 Mei 2021 , secara bertahap da nada beberapa butir
pertanyaan yang dilakukan secara online.

C. METODE PENELITIAN

a. Secara Populasi
Atau biasa dimaksud adalah metode penelitian secara keseluruhan, totalitas atau
generalisasi dari satuan, individu, objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang akan diteliti, yang dapat berupa orang, benda, institusi,
peristiwa, dan lain-lain yang di dalamnya dapat diperoleh atau dapat memberikan
informasi (data) penelitian yang kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Sampel penelitian diambil dari populasi pengguna sistem informasi yang ada
di Fakultas Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sampel diambil dari
Mahasiswa semester akhir di Fakultas Informatika hv dengan asumsi bahwa
mahasiswa tersebut telah sering memanfaatkan teknologi informasi (internet) dalam
mengakses data sebagai bahan tugas atau pembuatan skripsi, dan dosen dilingkungan
Fakultas Informatika dengan asumsi dosen tersebut telah sering memanfaatkan
internet dan LAN dalam melaksanakan Tugas belajar mengajarnya Perguruan
Tinggi.

4
5

b. Secara Operasional Variabel


Teknologi Variabel ini diukur dengan menggunakan model dari Dale L Goodhue
(1995) yang juga dipakai oleh Irwansyah (2003), namun kami disini hanya
menggunakan 19 item dari 30 item yang ada. 19 item pertanyaan negatif ( nomor 8,
11, 13, 18, 20 dan 21). Pada saat pengolahan data maka item pertanyaan ini skornya
di koreksi dahulu. Jika ada bias dalam menjawab kuisioner maka peneliti akan
membuang sampel ini.

D. METODE ANALISIS DATA

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan menggunakan SPSS for windows versi 7.


Sehubungan dengan berbagai metode statistic yang akan digunakan, akan dilakukan
berbagai pengujian asumsi klasik, terutama uji normalitas. Hasil perhitungan uji
normalitas menunjukkan tingkat distribusi normal dengan tingkat signifikan 0.05.
Model yang digunakan adalah regresi sederhana yaitu:

Y = bo + b1 X1 + b2 X2 …………………(1)
Keterangan:
Y = Kinerja Individual
X1 = Teknologi sistem informasi baru
X2 = Kepercayaan terhadap teknologi system informasi baru
Bo = Koefisien regresi

E. DESKRIPSI PEMBAHASAN

a. Deskripsi Responden
Ringkasan, pengiriman dan pengembalian kuisioner penelitian dutujukkan dalam
tabel 1. Berikut :
6

Tabel.1 Rincian Penyebaran dan Penerimaan Kuisioner ( Pengumpulan


Informasi skala besar secara cepat, efisien dan efektif )

No Uraian Jumlah

1 Kusioner yang disebar 50

2 Kusioner yang tidak dikembalikan 10

3 Kusioner yang dikembalikan 40

4 Kusioner yang digugurkan 7

5 Kusioner yang digunakan 33

6 Tingkat pengembalian 40/50 x 100


= 80%
7 Tingkat Pengembalian yang digunakan 33/50 x 100
= 66%

b. Deskripsi Variabel

Tabel 2. Statistik Diskriptif

Uraian N Min Max Mean Sd

(Y) Kinerja Individu 40 1 7 6.08


1.04

( X1) Tek. Sistem 40 1 7 4.78


1.791
Informasi baru

(X2) Kepercayaan ter- 40 1 7 5.72


1.14
hadap teknologi system
informasi baru

Valid N (listwise) 40
7

Sumber : Data 2021 dengan metode sesuai jurnal penelitian Kampus Jambi

Untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian digunakan


table statistik diskriptif yang menunjukkan angka minimum dan maksimum, rata-rata dan
standar deviasi. Dengan kata lain tabel ini menyajikan statistik diskriptif variabel yang
akan diuji dalam penelitian. Untuk mengukur variabel teknologi digunakan model dari
Dale L Goodhue (1995) yang juga dipakai oleh Irwansyah (2003), yang menggunakan 19
item pertanyaan. Variabel kinerja individual menggunakan model dari Irwansyah (2003)
dengan 3 item pertanyaan . Variabel Tabel 2 menunjukkan bahwa kepercayaan yang
ditambahkan dalam penelitian ini menggunakan 4 item pertanyaan.
Pada penelitian ini semua variable diukur dengan mengunakan kuissioner dengan
skala likert 7 point dengan skor terendah 1 (sangat tidak setuju) dan tertinggi 7 (sangat
setuju). Dengan demikian diperoleh median sebesar (7+1)/2 = 4,00. Tabel 1 statistik
deskriptif data responden menunjukkan bahwa mean skor semua variabel penelitian
berada di atas nilai median 4,00. Nilai mean observasi berkisar antara 4,78 s.d. 6,08,
sehingga dapat disimpulkan kecenderungan responden pada semua variabel penelitian
adalah cukup tinggi. korelasi antara teknologi sistem informasi baru dengan kinerja
individu adalah ditemukan signifikan ( r = 0,433; p< 0,02), antara teknologi sistem
informasi baru dengan kepercayaan terhadap sistem informasi baru ditemukan signifikan
(r = 0,271, p<0,02), dan antara kepercayaan terhadap sistem informasi baru dengan
kinerja individu ditemukan signifikan (r = 0,389, p<0,01).

F. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Hasil Uji Validitas

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Individu

No Pertanyaan pada R Hitung Validitas


Variabel Y

1 Butir 1 0.904 Valid


2 Butir 2 0.923 Valid
3 Butir 3 0.917 Valid
8

Pengujian ini dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Dari 50 kuisioner yang
disebar, hanya 40 (80%) yang kembali dan semuanya diisi lengkap sehingga
memenuhi syarat untuk diikutsertakan dalam pengujian. Pengujian validitas
dilakukan terhadap variabel teknologi sistem informasi baru, kepercayaan
terhadap teknologi dan kinerja individu pengguna sistem informasi, dengan
membandingkan r tabel dan r hasil yang ditampilkan pada output SPSS untuk
setiap instrumen dengan tingkat signifikansi 5% dan dikatakan valid apabila r
hitung lebih besar dari r tabel. Hasil olah data dapat dilihat pada Tabel 3
menunjukkan semua butir pertanyaan variabel kinerja individu dikatakan valid
karena r hitung lebih besar dari r table yaitu 0,9. Variabel X1 (Teknologi sistem
informasi baru) butir 13,16, dan 21 memiliki r hitung lebih kecil dari r tabel (0,3)
dan harus dieliminasi agar item yang tersisa adalah item-item yang memenuhi
persyaratan validitas. Sedangkan butir yang lain valid dan dapat digunakan dalam
pengujian hipotesis.

b. Hasil Uji Realibilitas

Tabel 4. Hasil Uji Realibilitas Kinerja Individu


Variabel Alpha Keterangan
Y 0.961 reliabel
X1 0.802 reliabel
X2 0.932 reliabel

Secara pengertian nya Realibilitas adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran


atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur
yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk
pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang
mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya
pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum
tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah
sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-
9

ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat
diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.
Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang
berbeda-beda.
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang
disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai
rxx mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap
sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.700.
Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach
karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat.
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh
tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang
memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka
reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha <
0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa
item tidak reliabel.

Untuk penelitian kami, berikut peenjelasan hasil Uji Realibilitas dari Tabel 4 :
Tabel 4 menunjukan bahwa semua variable memiliki Cronbach’ alpha lebih
besar dari r
tabelnya, maka disimpulkan semua variable dalam penelitian ini adalah reliabel.

c. Hasil Uji Hipotesis


Definisi sederhana dari Hipotesis adalah pernyataan yang menggabungkan dua
atau lebih variabel. Berikut tabel hasil uji hipotesis kami beserta penjelasannya :

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Individu


10

No Pertanyaan ada R Hitung Validitas


Variabel X1

1 Butir 4 0.904 Valid


2 Butir 5 0.923 Valid
3 Butir 6 0.917 Valid
4 Butir 7 0.422 Valid
5 Butir 8 0.457 Valid
6 Butir 9 0.426 Valid
7 Butir 10 0.502 Valid
8 Butir 11 0.479 Valid
9 Butir 12 0.433 Valid
10 Butir 13 0.122 Tidak Valid
11 Butir 14 0.406 Valid
12 Butir 15 0.460 Valid
13 Butir 16 0.267 Tidak Valid
14 Butir 17 0.320 Valid
15 Butir 18 0.346 Valid
16 Butir 19 0.304 Valid
17 Butir 20 0.372 Valid
18 Butir 21 0.242 Tidak Valid
19 Butir 22 0.397 Valid

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Individu

No Pertanyaan ada R Hitung Validitas


Variabel X2

1 Butir 26 0.855 Valid


2 Butir 27 0.861 Valid
3 Butir 28 0.883 Valid
4 Butir 29 0.764 Tidak Valid

Hasil analisis data terhadap Hipotesis 1(H1) yang menguji hubungan teknologi
system informasi baru akan meningkatkan kinerja individu dalam
perusahaan/organisasi menunjukkan pengaruh positif dan signifikan (t = 4,681; p
= 0,000 < 0,05). Dengan melihat arah hubungan ini, ini berarti bahwa bila skor
pada variable teknologi meningkat maka dapat diramalkan skor variabel kinerja
meningkat pula. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hipotesis H1
11

yang merepresentasikan hubungan teknologi sistem informasi baru terhadap


kinerja individu dalam organisasi , perusahaan dan lain lain.

Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan penelitian Goodhue


(1995),Irwansyah (2003) dan Jumaili (2005) yang menemukan pemakai
memberikan nilai evaluasi yang tinggi adalah pemakai yang merasa bahwa
teknologi system informasi baru yang diimplementasikan dalam
organisasi/perusahaan meningkatkan kinerja individu pemakai tersebut. Analisa
data dengan variabel independen teknologi sistem informasi baru dan
dimasukkannya variabel kepercayaan terhadap system informasi baru.
Hasil analisa data terhadap hipotesis 2 (H2) yang menguji hubungan
kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru akan meningkatkan kinerja
individu menunjukkan pengaruh positif dan signifikan (t = 3,482; p = 0,001<
0,05). Dengan melihat arah hubungan ini, berarti bila skor pada variabel teknologi
sistem informasi baru dan kepercayaan terhadap sistem informasi baru meningkat
maka dapat diramalkan skor variabel kinerja meningkat pula. Dalam hal ini
hipotesis H2 yang merepresentasikan hubungan kepercayaan terhadap teknologi
sistem informasi baru akan meningkatkan kinerja individu dalam
perusahaan/organisasi didukung.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian sederhana kami diatas, kesimpulan nya adalah sebagai
berikut :
- Peran Sistem Informasi sangatlah penting dan saling berhubungan sebagai
peningkatan perkembangan kinerja individual yang akan berpengaruh secara luas
dalam segala aspek dan lini kehidupan.
- Adanya hubungan teknologi system informasi baru terhadap kinerja individu dalam
perusahaan/organisasi berarti teknologi sistem informasi baru merupakan faktor yang penting
guna meningkatkan kinerja individual yang mendukung juga kinerja suatu perusahaan
tertentu.
B. Saran
- Penelitian kuantitatif yang mengharuskan adanya data survei ditengah pandemi ini
sangat susah. Meskipun diterapkannya prokes sesuai anjuran pemerintah. Namun,
tenggang waktu dan jarak cukup harus dipertimbangkan agar lebih efisien.
- Penelitian selanjutnya senoga mampu ditambah lagi jenis variabel yang lebih banyak
dan beragam.

12
DAFTAR PUSTAKA

- https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
- Referensi artikel “Pengaruh system informasi baru terhadap kinerja indivual di
sebuah perusahaan “ Jurnal Penelitian Universitas Jambi
- Artikel “Pemanfaatan system informasi dan teknologi terhadap kinerja individu
disebuah perusahaan.
- https://qmc.binus.ac.id/2014/ujivaliditasdan relibilitas/
-

13

Anda mungkin juga menyukai