Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan III

Mata Kuliah
BROADCASTING RADIO
Penyiaran radio Mula Mula dan Profesi
Penyiar Radio

Oleh Endang Rahmawati, M.Kom.I


Audience: Mahasiswa KPI
Universitas Muhammadiyah Mataram
Karakteristik Radio Siaran
Sama seperti teknologi komunikasi lainnya, Radio
sendiripun memiliki karakteristik tersendiri. Mark W. Hall
dalam buku broadcast journalism mengemukakakn
bahwa perbedaan mendasar antara media cetak dengan
radio siaran ialah media cetak dibuat untuk konsumsi
mata, sedangkan radio siaran untuk konsumsi telinga.
Pada surat kabar dan majalah, komunikan hanya dapat
melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif,
komunikan hanya mendengar, pada televisi dan film
komunikan dapat melihat dan mendengar. Perbedaan
inilah yang membuat masing masing media massa
memiliki karakteristik tersendiri.
Karakteristik Radio Siaran
• Auditori
• Radio Is The Now
• Imajinatif
• Akrab
• Gaya Percakapan
• Menjaga Mobilitas
PROFESI PENYIAR RADIO
Secara singkat announcer adalah seorang
penampil yang melakukan pekerjaan penyiar,
menyajikan produk komersial, menyiarkan
berita/informasi, acting, acara olahraga,
pewawancara, diskusi, kuis dan narasi.
Dasar – Dasar Menjadi penyiar Radio
• Bekali Diri
• Banyak mencari tahu
• Cinta musik
• Perhatikan attitude
• Latihan vokal
• Gaul
• Berdoa
Hal – hal teknis yang perlu
diperhatikan untuk menjadi penyiar
Radio
• Artikulasi yang jelas
• Pernapasan yang baik
• Mengerti musik
• Mood
• Pengetahuan yang luas
Langkah-langkah agar bisa Tercapai
Suasana Nyaman dalam Menyiar
• Olahraga
• Lion Face (senam wajah)
• Berbicara di atas lagu
Manfaat menjadi Penyiar Radio
• Relasi
• Pengetahuan luas
• Disenangi dan dihormati
Kemampuan dasar seorang
Broadcaster/Newscaster
Kemampuan vokal
• Kualitas vokal
Penyiar radio harus memiliki suara yang bulat, bersih dan tidak
cempreng. Kualitas vokal bisa di dapat dengan latihan yang rutin
saat berbicara.
• Artikulasi yang jelas
• Bisa berekspresi melalui suara
Berekspresi melalui suara berarti kita bisa menggambarkan ekspresi
kita dengan suara. Ini dikarenakan penyiar radio dinikmati
suaranya saja, buka visualnya. Oleh karena itu permainan ekspresi
melalui suara sangat menarik. Misalnya suara untuk ekspresi
sedih, senang, marah, tertawa, lucu, dll.
• Bisa memainkan intonasi suara
Sama seperti permainan ekspresi suara, penyiar radio harus pandai
memainkan intonasi suara. Tinggi rendahnya suara turut
menjadikan percakapa atau pembicaraan menjadi menarik untuk
didengar. Beda halnya dengan suara yang datar.
• Bisa mengatur kecepatan suara
Kemampuan personal
• Suka bicara dan bisa menjadi pendengar yang baik jika
berhadapan dengan narasumber saat melakukan wawancara.
Penyiar radio haruslah orang yang cerewet (pada tempatnya). Kita
dituntut untuk pandai berkata-kata, pandai berbicara, dan pandai
menjadi pendengar yang baik. Loh? Kok penyiar malah jadi
pendengar? Begini sahabat, saat siaran, tidak selamanya yang
berbicara adalah penyiar. Ada saat dimana penyiarlah yang giliran
menjadi pendengar. Saat kita siaran 2 arah, yaitu ada umpan balik
untuk pendengar dengan line interaktif, saat pendengar sedang
berbicara, kita harus menanggapi kata-katanya. Misalnya dengan
“iyaa…. Teruss.. … dan..” dsb. Hal ini agar pendengar merasa
akrab dengan kita. Jika kita tidak melakukan hal tersebut,
pembicaraan cenderung akan datar dan hampa.
• Spontanitas yang baik
• Memiliki kepekaan situasi
Wajib hukumnya seorang penyiar untuk peka sesuatu. Misalnya peka
pada cuaca. Karena terkadang penyiar yang berada dalam studio,
tidak tahu cuaca di luar bagaimana. Ketika siaran akan fatal jika
salah bilang cuaca. Contoh lainnya adalah peka pada situasi
percakapan, arah pembicaraan, suasana hati narasumber dsb.
• Menjaga emosi saat siaran
Sering kali sebelum siaran, kita memiliki masalah pribadi
diluar. Dan buruknya seringkali pula masalah ini dibawa hingga
saat siaran. Hal ini akan mempengaruhi mood kita dan
akhirnya membuat performance suara kita menurun dan
kelihatan bad mood. Ini tidaklah baik untuk penyiar radio.
Contoh lainnya dalah ketika membuka line interaktif, tidak
dapat dipungkiri bahwa ada pendengar-pendengar yang usil.
Sering memancing emosi marah penyiar. Maka dari itu perlu
untuk menjaga emosi saat siaran.
• Percaya diri saat siaran
Mungkin masalah dengan percaya diri akan dihadapi
hamper semua orang ketika akan siaran perdana (seperti saya
dulu). Tapi dibawa enjoy saja. Setelah beberapa kali siaran,
kita akan terbiasa juga. Setelah terbiasa, kita akan berbicara
dengan lancar dan tidak kaku, serta lebih rileks.
• Rasa ingin tahu
• Konsentrasi
Wajib untuk penyiar radio. Meski saat siaran kita
mengalir dengan situasi, kita harus tetap
konsentrasi. Konsen pada acara, waktu, dll.
(pengalaman pribadi, saya pernah bilang salah acara
:’( )
• Sense of humor
untuk menciptakan suasana yang tidak garing,
tidak membosankan, sense of humor diperlukan
penyiar saat sedang siaran.
Prinsip dasar penyiaran
• Talk to one person
Saat sedang siaran, hendaknya penyiar menyapa pendengar dengan sapaan
tunggal. Seperti “selamat pagi pendengar *** FM, apa kabar ANDA di pagi
ini……” kata anda, akan langsung menuju ke pribadi seseorang yang
mendengar. Sehingga orang tersebut akan terasa sedikit akrab.
• Smiling voice
Berbicara dengan senyum adalah hal yang baik.
• Jadi pendengar yang baik
Menjadi pendengar yang baik saat narasumber atau orang yang menelpon
anda saat siaran sedang berbicara, dengarkan dengan seksama apa yang
dibicarakannya. Responlah sesekali pembicaraannya dengan kata-kata
seperti “iyaa, terusss,, dan,, dsb”.
• Update lagu dan info terbaru
Penyiar radio harus selalu unggul selangkah dari para pendengar. Untuk itulah
kita harus mencari tau info-info terbaru.
• Pelajari script
Ketika siaran, kita akan diberi script (tergantung radio). Script ini dapat
berupa seperti sebuah petunjuk acara, ataupun materi acara yang akan
dibawakan, dibagian mana harus break, dll.
Contoh Script Opening Siaran Radio

Anda mungkin juga menyukai