Anda di halaman 1dari 134

KOMUNIKASI DAKWAH

MILENIAL

Puji Hariyanti

i
Puji Hariyanti, dkk

Penulis:
Puji Hariyanti, Ghassani Nur Sabrina, Indriani Adinda Lestari, Nora Fajriyanti
,
KOMUNIKASI DAKWAH MILENIAL

ISBN 978-623-91438-6-2

Desain Sampul dan Tata Letak


Zarkoni

Diterbitkan Pertama Kali Tahun 2019 oleh


Penerbit Komunikasi UII
Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta.

iv + 126 hlm; 17 X 24 cm

ii
DAFTAR ISI

KOMUNIKASI DAKWAH PARTISIPATIF ALA KOMUNITAS


ONLINE ONE DAY ONE JUZ (ODOJ)__________________________1
Puji Hariyanti

KREATIVITAS KOMUNIKASI DAKWAH KOMUNITAS SHIFT


BANDUNG_________________________________________________29
Ghassani Nur Sabrina , Puji Hariyanti

KOMUNIKASI DAKWAH MILENIAL DI INSTAGRAM (Studi Kasus


Akun Majeedr dan Akun Rumayshocom)________________________49
Indriani Adinda Lestari , Puji Hariyanti

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DAKWAH MOTION GRAPHIC


YUFID.TV TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN
KETERTARIKAN BELAJAR AGAMA PADA SUBSCRIBER AKUN
YOUTUBE YUFID.TV_______________________________________74

Nora Fajriyanti , Puji Hariyanti

iii
iv
KATA PENGANTAR

Dakwah dengan media sosial memungkinkan pengguna untuk


melakukan penyebaran (share) konten dakwah dengan cepat, dalam waktu
singkat, kepada banyak pengguna lain. Karena karakteristik media sosial
adalah khalayaknya yang aktif menyebarkan konten sekaligus
mengembangkannya dengan memberikan komentar baik berupa opini,
data, maupun fakta baru.
Dakwah yang melibatkan banyak orang sebagai produsen konten-
konten dakwah sekaligus menjadi konsumen dan menyebarkannya
memunculkan fenomena dakwah baru yaitu dakwah partisipatif sebagai
bagian dari budaya partisipatif yang muncul dari interaksi di media sosial.
Dalam komunikasi dakwah partisipatif seorang pengguna bisa berperan
sebagai komunikator dan komunikan dakwah, yang saling bertukar pesan
berisi informasi seputar ajaran Islam dan kegiatan dakwah di berbagai
daerah di Indonesia.
Seiring pesatnya perkembangan media sosial, banyak bermunculan
komunitas dakwah online. Komunitas-komunitas ini diinisiasi oleh generasi
muda muslim yang peduli dengan dakwah di masyarakat. Mereka
memanfaatkan jejaring persahabatan online untuk perekrutan, koordinasi
dan komunikasi anggota komunitas.
Salah satunya adalah Komunitas One Day One Juz (ODOJ) yang
mempunyai visi misi membumikan Al Qur’an, memotivasi anggotanya dan
seluruh lapisan masyarakat muslim dari berbagai kalangan untuk
meningkatkan intensitas interaksi dengan Al Qur’an melalui target tilawah
Al Qur’an satu juz per hari. Fenomena ini dipaparkan dalam tulisan pertama
yang memuat analisis terhadap pesan-pesan dalam komunikasi komunitas
dakwah online ODOJ. Analisis isi kuantitatif deskriptif dipakai untuk
menjawab pertanyaan “what”, “how”, dan “to whom” dari suatu proses
komunikasi. Pertanyaan “what” berkaitan digunakan untuk menjawab
pertanyaan mengenai apa isi dari suatu pesan, tren, dan perbedaan antara
pesan dari komunikator yang berbeda. Sedangkan pertanyaan “how” untuk

v
menggambarkan teknik-teknik pesan. Pertanyaan “to whom” dipakai untuk
menggambarkan pesan yang ditujukan untuk khalayak yang berbeda.
Dengan menggunakan landasan Teori Manajemen Makna Terkoordinasi
(Coordinated Management of Meaning – CMM) yang berfokus pada relasi
antara individual dengan orang lain, bagaimana seorang individu
memberikan makna pada sebuah pesan. Melalui sebuah struktur hierarkis,
orang-orang mengorganisasikan makna dari beratus-ratus pesan yang
diterima dalam sehari. Seorang individu diasumsikan mampu menciptakan
dan menginterpretasikan makna.
Pada tulisan kedua dalam buku ini digambarkan kreativitas gerakan
dakwah yang melibatkan partisipasi masyarakat baik secara langsung
maupun di media sosial. Gerakan dakwah SHIFT yang memiliki sasaran
yaitu anak muda yang belum tertarik dengan Islam. Pemuda Hijrah (SHIFT)
sebagai gerakan dakwah akhirnya melakukan dakwah sesuai dengan
ketertarikan anak muda saat ini. Gerakan ini melakukan dakwah dengan
pendekatan kreatif melalui olahraga, musik, visual dan media sosial. SHIFT
juga melibatkan jamaah dan netizen dalam pelaksanaan strategi komunikasi
dakwah. Model dakwah ini berhasil menarik jamaah untuk ikut berperan
aktif mulai dari perencanaan sampai evaluasi program dakwah SHIFT.
Fenomena komunikasi dakwah online melalui media sosial
Instagram terutama pada akun Majeedr dan akun Rumayshocom
dipaparkan dalam tulisan ketiga. Majeedr dan Rumayshocom adalah akun
– akun dakwah yang menggunakan instagram sebagai media dakwah.
Penelitian ini menggunakan teori unsur – unsur komunikasi dakwah, dan
fitur – fitur pada instagram. Dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pendiri, admin, dan
followers dari instagram akun Majeedr dan Rumayshocom. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan studi
pustaka. Model analisis interaktif digunakan untuk menganalisa data-data
yang telah diperoleh dalam penelitian.
Komunikasi dakwah online pada akun instagram Majeedr
melibatkan da’i yaitu Ustadz Afifi Abdul Wadud, Ustadz Ahmad MZ, dan
ustadz - ustadz lainnya. Da’i pada akun Rumayshocom yaitu Ust.

vi
Muhammad Abduh Tuasikal. Pesan - pesan dakwah Majeedr dan
Rumayshocom di instagram berdasarkan pada Al – Qur’an, Hadist, dan
sunnah yang sesuai dengan Manhaj Salaful Ummah yang berupa materi ilmu
agama islam, seperti Aqidah, Akhlak, Fikih, Tazkiyatun Nafs, Renungan,
Nasehat, dan lain-lain. Majeedr dan Rumayshocom menggunakan metode
dakwah dengan mengemas konten dakwah di instagram dengan bahasa
yang mudah dipahami dengan desaign yang menarik dan kreatif dalam
bentuk lisan, tulisan, lukisan / karikatur, audio visual, dan uswatun Hasanah.
Mad’u atau sasaran dakwah dari Majeedr dan Rumayshocom di instagram
yaitu kalangan anak muda seperti remaja, pelajar, dan mahasiswa. Efek
yang dirasakan para pengguna instagram setelah mengikuti Majeedr dan
Rumayshocom yaitu, meningkatkan pengetahuannya mengenai ilmu
agama islam mengenai amalan sehari – hari. Para followers juga merasakan
bahwa semakin mencintai agama islam, karena konten dakwah
Rumayshocom selalu mengingatkan mengenai ibadah kepada Allah SWT,
para followers juga berusaha menerapkan pesan dakwah Rumayshocom
dalam kehidupan sehari – hari.
Tulisan keempat menjelaskan tentang Akun youtube Yufid.TV yang
memiliki konten dakwah yang lebih bervariatif untuk dibagikan kepada
subscriber dibandingkan channel dakwah lainnya. Salah satu konten
andalan Yufid.TV yaitu konten motion graphic. Akun youtube Yufid.TV ini
merupakan channel dakwah yang paling aktif dalam memposting video
per-harinya.Melihat fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Efektivitas Komunikasi Dakwah Motion Graphic
Yufid.tv terhadap Tingkat Pemahaman dan Ketertarikan Belajar Agama
pada Subcriber Akun Youtube Yufid.tv”
Penelitian ini menguji teori uses and gratification dan pendekatan
kuantitatif eksplanasi dengan analisis linier berganda. Teknik pengumpulan
data dengan meyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang menjadi
subscriber akun youtube Yufid.TV.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa ada pegaruh yang
signifikan dari komunikasi dakwah motion graphic Yufid.TV terhadap
tingkat pemahaman dan ketertarikan subscriber sebagaimana hasil dari

vii
data yaitu konten motion graphic Yufid.TV efektif mempengaruhi tingkat
pemahaman subscriber dengan hasil koefisien determinasi sebesar 53,5%.
dan konten motion graphic juga efektif mempengaruhi tingkat ketertarikan
subscriber dengan hasil koefisien determinasi sebesar 52,5%. Hasil
keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi dakwah
motion graphic Yufid.TV efektif dalam mempengaruhi tingkat pemahaman
dan ketertarikan subscriber akun youtube Yufid.TV untuk belajar ilmu
agama sesuai dengan kebutuhan subscriber dengan menggunakan youtube
sebagai media belajar.
Terima kasih pada para penulis Ghassani Nur Sabrina, Indriani dan
Nora yang telah serius melakukan penelitian terkait komunikasi dakwah di
era milenial sehingga tulisan di buku ini kaya data. Semoga bermanfaat bagi
para peneliti, pemerhati, dan pembaca yang konsen pada komunikasi
dakwah. Sampai kapanpun, di manapun, kepada siapapun, dengan media
apapun, dakwah tetap harus ditegakkan. Allahu Akbar

Yogyakarta, November 2019

Puji Hariyanti

viii
KOMUNIKASI DAKWAH PARTISIPATIF ALA KOMUNITAS
ONLINE ONE DAY ONE JUZ (ODOJ)

Puji Hariyanti

PENDAHULUAN
Media sosial seakan sudah menjadi bagian masyarakat modern
yang tidak dapat lagi terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Selain
memenuhi kebutuhan berkomunikasi, media sosial juga memberikan
kemudahan penggunanya untuk bersosialisasi dan melakukan aktivitas
lainnya seperti koordinasi pekerjaan, jual beli, berbagi pengetahuan dan
informasi, dan lain sebagainya.

Data statistik yang dipublikasikan oleh Asosiasi Penyelenggara


Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan pertumbuhan
penggunaan internet di Indonesia terus meningkat. Tahun 2014
penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 88 juta
tersebar di seluruh pulau-pulau besar di Indonesia

1
Gb. 1 Profil pengguna internet di Indonesia 2015
Sumber : http://blog.idkeyword.com

Hasil riset APJII dan dan PUSKAKOM UI 2014 ini juga


menyebutkan bahwa aplikasi chatting sebagai metode komunikasi
utama pengguna handphone digunakan setiap hari oleh 90% responden.
Sedangkan 60% menggunakannya berkali-kali dalam sehari. Jumlah
rata-rata aplikasi chatting yang dimiliki oleh pengguna handphone di
Indonesia adalah 4,2 aplikasi, dengan WhatsApp, BlackBerry Messenger
(BBM), dan Line menjadi tiga aplikasi yang paling banyak digunakan
(https://id.techinasia.com)

Persentase penggunaan internet di Indonesia sebanyak 87,4%


untuk mengakses media sosial, dan 59,9% untuk berkirim pesan
menggunakan instant messaging. Berikut rincian penggunaan internet
oleh pengguna di Indonesia

Gb. 2 Profil penggunaan internet di Indonesia 2015


Sumber : http://blog.idkeyword.com

2
Hasil riset tersebut memperkuat fenomena yang terjadi di
masyarakat, di mana setiap orang yang menggunakan media sosial
biasanya juga terlibat dalam grup-grup percakapan yang dengan mudah
dibuat. Grup percakapan tersebut biasanya diciptakan untuk
kepentingan komunikasi resmi maupun tidak, koordinasi, reuni, hobi.
Grup percakapan ini biasanya menunjang komunikasi bagi sekelompok
orang yang memiliki kesamaan kepentingan di dunia nyata, namun
tetap membutuhkan komunikasi dan koordinasi online. Ada juga grup
percakapan yang dibuat oleh komunitas-komunitas online yang
anggotanya bahkan belum pernah bertemu sebelumnya. Kemudahan
untuk membuat dan bergabung dalam grup percakapan online ini
memungkinkan satu orang memiliki atau tergabung dalam lebih dari
satu grup percakapan.

Fenomena lain yang menarik terkait grup percakapan ini adalah,


di mana anggota dalam grup bisa mengirimkan pesan atau informasi
yang tidak hanya sekedar percakapan biasa. Informasi yang dikirimkan
dalam grup bisa hasil tulisan sendiri maupun copy paste konten dari grup
percakapan lain, mengingat satu orang biasanya menjadi anggota dari
beberapa grup percakapan dengan kepentingan yang berbeda-beda.
Ketika mendapatkan kiriman pesan atau informasi yang dianggap layak
di bagi dengan grup lain, maka anggota tersebut akan membaginya
dengan grup percakapan lain.

Hal ini memang menjadi salah satu karakteristik media sosial, di


mana pengguna media sosial tidak hanya memproduksi konten tetapi
juga mengkonsumsi konten dari pengguna lainnya. Selain itu juga
mendistribusikannya pada komunitas atau grup di mana pengguna
menjadi anggotanya. Dalam istilah yang lebih populer sering disebut
user generated content (UGC).

Konten dalam media sosial menjadi bahan dasar munculnya


budaya baru dalam dunia siber. Karena konten menjadi komoditas yang
dipertukarkan (diproduksi, dikonsumsi, dan disebarkan) oleh khalayak
dalam media sosial. Konten bisa berarti teks yang ditulis, foto, video,

3
suara, yang disebarkan di media sosial. Bahkan sebuah meme menjadi
bagian budaya baru di media sosial. Nasrullah (2015:73) lebih lanjut
menjelaskan bahwa konten baru ini merupakan realitas sosial-siber
yang muncul dari interaksi pengguna media sosial.

Salah satu realitas sosial-siber yang terjadi di Indonesia adalah


maraknya dakwah online. Untuk membahas dakwah online penulis
meminjam konsep mediamorfosis yang memberikan gambaran
bagaimana teknologi telah mengubah media menjadi baru. Maka
nampaknya tidak berlebihan jika perkembangan teknologi juga
memunculkan dakwahmorfosis berupa dakwah online.

Dakwahmorfosis adalah istilah yang penulis adopsi untuk


menggambarkan bagaimana dakwah melalui tulisan awalnya identik
dengan buku-buku Islami, artikel-artikel Islami di majalah dan surat
kabar, selebaran dakwah, sekarang pesan dakwah berupa pesan online.
Memanfaatkan media baru sebagai sarana untuk menyampaikan
dakwah yang lebih kreatif dan inovatif untuk bisa menjangkau umat
lebih banyak lagi. Karena teknologi media baru memungkinkan produksi
serta sirkulasi konten dakwah yang bersifat massa.

Salah satu karakteristik media sosial adalah khalayaknya yang


aktif menyebarkan konten dan mengembangkannya dengan
memberikan komentar baik berupa opini, data, maupun fakta baru.
Dakwah yang melibatkan banyak orang sebagai produsen konten-konten
dakwah sekaligus menjadi konsumen dan menyebarkannya
memunculkan fenomena dakwah baru. Penulis menyebutnya sebagai
dakwah partisipatif sebagai bagian dari budaya partisipatif yang muncul
dari interaksi di media sosial.

Perkembangan media sosial dimanfaatkan oleh generasi muda


Muslim untuk menggerakkan dakwah. Banyak bermunculan gerakan-
gerakan dakwah berbasis online yang sukses mengajak umat Islam
untuk berpartisipatif dalam jaringan dakwah online.

Komunitas-komunitas dakwah online diantaranya Komunitas


Tahajud Call, Komunitas Dhuha Ummat, Komunitas Pecinta Tahajud

4
dan Dhuha, Komunitas Indonesia Mengaji, Sedekah Rombongan,
Komunitas Pecinta Sunnah, Komunitas Sedekah Harian, dan Komunitas
One Day One Juz (ODOJ).

Komunitas-komunitas ini diinisiasi oleh generasi muda muslim


yang peduli dengan dakwah di masyarakat. Mereka memanfaatkan
jejaring persahabatan online untuk perekrutan, koordinasi dan
komunikasi anggota komunitas. Kemajuan teknologi komunikasi yang
membuka peluang setiap orang bisa berkomunikasi bahkan secara
serentak bersama-sama sangat memudahkan proses interaksi dan
komunikasi anggota-anggota komunitas online ini. Selain interaksi
online, komunitas ini juga menunjukkan eksistensinya melalui acara-
acara offline yang bisa mempertemukan anggota komunitas dengan
sesama anggota maupun dengan masyarakat umum.

Penelitian ini lebih lanjut akan mengkaji isi pesan-pesan dakwah


dalam sebuah grup percakapan komunitas dakwah online One Day One
Juz (ODOJ). Pesan-pesan dakwah ini menjadi sesuatu yang layak
dianalisis lebih lanjut karena selain sebagai bagian dari budaya baru
yakni budaya siber. Selain itu dalam dunia dakwah hal ini juga menjadi
fenomena dakwah yang baru.

Peneliti tertarik untuk mengambil komunitas One Day One Juz


sebagai obyek penelitian karena anggota komunitas online ini yang
cukup fantastis. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Umum
Pengurus Pusat, Ricky Rinaldi, anggota komunitas ini sudah mencapai
130.000 orang selama dua tahun komunitas ini dibentuk sejak 2014.
Anggota komunitas berbasis online ini tersebar di seluruh Indonesia dan
beberapa dari negara tetangga seperti Australia, Sudan, Qatar,
Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang.

Ada beberapa jenis grup percakapan dalam komunitas ini.


Pertama, Grup Reguler yang berisikan anggota komunitas yang biasa
disebut odojer yang berisikan maksimal 30 orang anggota. Di mana
anggota laki-laki dan wanita terpisah dalam grup-grup yang berbeda.
Berdasarkan data dari Sekretaris Umum ODOJ per Agustus 2015 grup

5
reguler yang sudah dibentuk untuk anggota laki-laki (ikhwan) sebanyak
1001 grup, dan anggota wanita (akhwat) 3268 grup.

Kedua, Grup Fasil atau Kormin (Koordinator Admin) yang


berisikan kumpulan admin-admin dari grup reguler. Grup Fasil ini
beranggotakan admin dari 20-25 admin grup reguler. Ketiga, Grup
Pengurus yang terdiri dari pengurus daerah (masing-masing provinsi).
Keempat, Grup pengurus pusat. Kelima, grup masing-masing divisi
dalam pengurus pusat.

Keenam, grup yang dibentuk terkait dengan kepanitiaan


tertentu. Grup jenis ini sifatnya tentatif, dibentuk sesuai kebutuhan
untuk komunikasi dan koordinasi acara offline. Grup jenis ini jumlahnya
bisa banyak sesuai kebutuhan kepanitian. Namun biasanya dibubarkan
setelah acara offline selesai. Ketujuh, grup pengajian yang dibentuk
tentatif pada saat akan diadakan pengajian online. Usia grup pengajian
paling singkat, karena grup percakapan ini dibentuk hanya sebagai
wadah kajian online dan diskusi selama 1-2 jam saja.

Hal ini menarik, satu komunitas online saja mempunyai ribuan


grup percakapan, tentunya banyak pesan yang dipertukarkan oleh
anggota dalam komunitas ini. Baik pesan yang dibuat oleh anggota
maupun pesan yang dibuat oleh pengurus yang memiliki tugas untuk
membuat pesan-pesan yang bermuatan dakwah sesuai dengan visi misi
komunitas dakwah online ini. Pesan-pesan dakwah di dunia virtual yang
menggunakan medium komputer (computer mediated communication/
CMC) diasumsikan memiliki karakteristik pesan yang berbeda.

6
TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Sosial dan Komunitas Virtual
Media sosial didefinisikan oleh Tuten & Solomon (2015:7) sebagai
media yang bisa dimanfaatkan oleh penggunanya mulai dari
berkomunikasi, menciptakan, bergabung, berkolaborasi, bekerja,
berbagi, bersosialisasi, bermain, membeli dan menjual, sampai belajar
dalam jaringan interaktif dan mandiri.

Nasrullah juga membuat definisi media sosial sebagai medium di


internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya
maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan
pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual.
(Nasrullah,2015:11).

Karakteristik media sosial tersebut nyatanya telah memberikan


kemudahan akses luar biasa bagi masyarakat di dunia nyata untuk
membentuk ikatan sosial secara virtual dan menjadi bagian dari
masyarakat jejaring di dunia virtual tanpa batasan-batasan demografis,
budaya, sosial, dan sebagainya.

Menurut Livingstone (2002) dalam Murwani, dkk (2016:210)


media baru membuka kesempatan bagi partisipasi demokratis dan
komunitas untuk berkreativitas, ekspresi diri dan tek terbatasnya
pengetahuan dapat mendukung keberagaman, perbedaan, dan debat
yang sehat. Bahkan jefkins (2006) melihat potensi penggunaan media
baru ini akan memunculkan budaya partisipatif yang memungkinkan
orang-orang menjadi prosumer –produsen sekaligs konsumen

Sehingga sekarang ini banyak sekali terbentuk (atau sengaja


dibentuk) komunitas-komunitas virtual melalui media sosial dengan
berbagai kepentingan. Komunitas online atau komunitas virtual
menurut Rheingold (dalam Nasrullah, 2015: 108) merupakan agregasi
sosial yang mengambil bentuk di dalam internet di mana semua orang
membawa persoalan untuk didiskusikan dalam waktu yang lama, dan
melibatkan perasaan/ pemikiran penggunanya dengan relasi yang
terbentuk di ruang siber.

7
Lebih lanjut Nasrullah (2015:109) menjelaskan bahwa dalam
komunitas virtual, pengguna atau anggota yang tergabung dalam
komunitas secara sadar berbagi dan bertindak sebagai aksi kolektif,
berbagi ritual atau kebiasaan, dan mengikuti regulasi sosial yang ada di
dunia virtual. Jadi komunitas virtual terbentuk dari adanya kesadaran
tiap-tiap anggota untuk bergabung dan perlu adanya rasa memiliki
komunitas tersebut

Komunitas virtual bisa dibentuk dengan tujuan apapun. karena


biasanya orang-orang yang tergabung dalam sebuah komunitas memiliki
ketertarikan yang sama atau visi yang sama mengenai suatu hal.
Komunitas virtual yang menjadi obyek penelitian ini adalah komunitas
virtual yang bergerak di bidang dakwah. Komunitas virtual ini memiliki
visi untuk membumikan Al Qur’an, ialah Komunitas One day One Juz
(Komunitas ODOJ).

Bordewijk dan van Kaam (dalam McQuail, 2011: 159)


menjelaskan empat pola komunikasi dasar dalam media baru, termasuk
di dalamnya media sosial yang digunakan komunitas virtual sebagai
medium untuk berkomunikasi antar anggota, yaitu: allocution,
percakapan, konsultasi dan registrasi. Namun dalam penelitian ini
hanya akan dibahas terkait Allocution dan percakapan.

Allocution, di mana informasi disebarkan dari pusat secara


bersamaan kepada banyak penerima periferi dengan kesempatan umpan
balik yang terbatas. Dengan percakapan , individu (dalam sebuah
jaringan komunikasi potensial berinteraksi secara langsung antara satu
dengan yang lain, melewati sebuah pusat atau perantara dan memilih
rekan mereka sendiri.

Karakteristik pola percakapan adalah fakta bahwa semua pihak


setara dalam pertukaran. Pada prinsipnya banyak pihak dapat terlibat.
Bagaimanapun pada titik tertentu, skala partisipasi yang meningkat
berujung pada penyatuan dengan situasi alokutif. Pola-pola ini dapat
dihubungkan terkait dua variabel: dari kontrol informasi pusat versus
individual dan dari kontrol waktu dan pilihan topik sentral versus
individual
8
B. Dakwah Partisipatif

Ketika teknologi komunikasi sekarang ini tidak bisa lagi lepas


dari genggaman dan seolah memang sudah menjadi kebutuhan pokok,
maka menjadi sebuah keniscayaan ketika dakwahpun masuk dalam
genggaman umat melalui media sosial. Jika dulu dakwah identik dengan
mimbar pengajian, ceramah melalui media konvensional seperti televisi
dan radio. Pada saat internet semakin booming, beberapa pendakwah
mulai menggunakan blog dan media sosial sebagai sarana dakwah.
Bahkan kini siapapun bisa berdakwah hanya dengan memposting kata-
kata religi di media sosialnya.

Memanfaatkan teknologi komunikasi sebagai sarana dakwah


menjadi sebuah keharusan. Saat orang sudah menjadikan gadget
sebagai kebutuhan utama yang tidak bisa ditinggalkan membuka
peluang bagi dakwah untuk masuk ke ruang pribadi setiap muslim.
Bahkan sekarang orang bisa menyimpan Al Qur’an, mendengarkan
murotal, memilih mendengarkan ceramah sesuai selera, mencari
informasi terkait agama hanya melalui gadget.

Teknologi komunikasi menjadikan orang tidak lagi merasa perlu


jauh-jauh pergi ke majelis-majelis pengajian ataupun repot-repot
membaca buku agama yang tebal. Tinggal menggerakkan jarinya,
sekarang orang sudah bisa menemukan agama yang dibutuhkan. Tidak
lagi perlu menjadi ustadz atau belajar selama bertahun-tahun di
pesantren untuk menulis pesan religi. Sekarang setiap orang bisa
menulis tentang ajaran agama dan menyebarkannya dalam waktu
singkat ke seluruh jaringan yang dimiliki. Bahkan tanpa pemberitahuan
pada si empunya tulisan, pesan-pesan religi tersebut beredar dengan
leluasa dan sedemikian cepat tanpa bisa dikendalikan. Walaupun
banyak pihak yang mengkritisi kesakralan dakwah seperti ini namun
itulah fenomena yang terjadi pada mayoritas umat yang sudah dikuasai
hidupnya oleh teknologi komunikasi.

Dakwah bil al qolam, adalah mengajak manusia dengan cara


bijaksana kepada jalan yang benar menurut perintah Allah SWT lewat
seni tulisan (Kasman, 2004: 120). Dakwah model ini merupakan dakwah
9
tertulis lewat media cetak. Mengingat kemajuan teknologi informasi
yang memungkinkan seseorang berkomunikasi secara intens dan
menyebabkan pesan dakwah bisa menyebar seluas-luasnya, maka
dakwah lewat tulisan mutlak dimanfaatkan oleh kemajuan teknologi
komunikasi. Artinya dakwah dengan metode ini tidak lagi hanya
dibatasi menggunakan media cetak saja tetapi juga menggunakan media
online.

Untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, gerakan


dakwah harus mampu memanfaatkan hasil sains, teknologi, dan
informasi modern untuk mencapai tujuan dakwah, yaitu memperluas
jangkauan pengaruh dakwah untuk menyebarkan prinsip-prinsip
dakwah bi al qolam kepada semua manusia.

Keunggulan dari dakwah model ini adalah pengaruh tulisan


melekat lebih lama, bahasa tulisan lebih rapi dan teratur, pembaca bisa
membaca berulang-ulang, lebih menguatkan jalinan/persaksian,
terekam, dapat diproduksi dan disebarkan dengan cepat. Apalagi pesan
di media sosial mampu disimpan dengan kapasitas yang besar dan dapat
akses kapanpun, di manapun.

Media online sebagai media dakwah memiliki kekuatan besar


dalam mempengaruhi sekaligus mengubah pola pikir, sikap dan perilaku
publik. Media dakwah mampu berfungsi sebagai saluran pendidikan
sosial, politik, moral, dan berbagai arti kehidupan lainnya secara massal
dengan sangat efektif. Sebab selain berfungsi menyebarkan informasi,
media juga berfungsi mendidik dan menyajikan ruang ilmu pengetahuan
bagi pembacanya. Peranan media dakwah sebagai sarana komunikasi
islam dalam mengubah watak masyarakat telah terbukti kemajuannya
di berbagai negara berkembang.(Kasman, 2004: 129).

Jefkins (dalam Murwani,dkk, 2016: 210) menyatakan bahwa sifat


interaktivitas teknologi mendorong munculnya budaya partisipatif.
Yaitu budaya di mana orang-orang (baik sebagai pribadi maupun publik)
tidak dakapat bertindak sebagai konsumen saja, tetapi juga menjadi
kontributor atau produser (prosumers). Karena internet memungkinkan
orang secara pribadi untuk menciptakan dan mempublikasikan media
10
melalui internet.budaya baru ini menghubungkan internet yang
digambarkan sebagai web 2.0. dalam budaya partisipatif ‘orang-orang
muda secara kreatif merespon signal-signal elektronik dan komoditas-
komoditas budaya.

Meningkatnya akses ke internet telah menjadi suatu bagian


integral dalam ekspansi budaya karena meningkatkan kemampuan
orang bekerja kolaboratif yakni mengembangkan dan menyebarkan
berita, ide dan karya-karya kreatif dan berhubungan dengan orang yang
memiliki tujuan dan kepentingan yang sama.

Potensi budaya partisipatif untuk keterlibatan dan ekspresi


kreatif telah diteliti oleh Jefkins. Bentuk-bentuk budaya komunikatif
partisipatif menurut Jefkins: (1) Afiliasi : keanggotaan formal dan
informal dalam kelompok atau komunitas online; (2) Ekspresi :
menghasilkan bentuk-bentuk kreatif baru; (3) Penyelesaian masalah
kolaboratif : bekerja sama dalam tim, formal dan informal untuk
melengkapi tugas dan mengembangkan pengetahuan baru; (4) Sirkulasi:
membentuk aliran media

Sebuah budaya kreatif juga merupakan salah satu di mana para


anggotanya percaya dengan kontribusi mereka dan merasa memiliki
kesamaan derajat hubungan sosial satu sama lain, setidaknya mereka
peduli dengan apa yang orang lain pikirkan, mengenai apa yang mereka
ciptakan (Jefkins dalam Murwani dkk,2016: 213)

Dalam komunitas dakwah online, istilah budaya partisipatif


yang dikemukakan Jefkins merupakan proses dakwah partisipatif. Di
mana anggota-anggota dalam komunitas dakwah online juga
memproduksi pesan-pesan dakwah yang didistribusikan dalam
komunitasnya. Di sisi lain anggota-anggota komunitas tersebut juga
berperan sebagai konsumen pesan-pesan dakwah yang diproduksi oleh
anggota lainnya.

Selain itu untuk kepentingan dakwah, anggota komunitas


berkolaborasi untuk mempertahankan eksistensi komunitas dan
gerakan dakwah dengan terus terlibat dan menuangkan kreativitas

11
dalam bentuk pesan dakwah maupun kegiatan nyata di masyarakat
dengan koordinasi melalui medium media sosial.

C. Teori Manajemen Makna Terkoordinasi (Coordinated


Management of Meaning -- CMM)
Teori CMM berfokus pada relasi antara individual dengan orang
lain, bagaimana seorang individu memberikan makna pada sebuah
pesan. Melalui sebuah struktur hierarkis, orang-orang
mengorganisasikan makna dari beratus-ratus pesan yang diterima
dalam sehari. Seorang individu diasumsikan mampu menciptakan dan
menginterpretasikan makna.

Dalam teori ini dijelaskan bahwa dalam percakapan dan melalui


pesan-pesan yang kita kirim dan terima, orang saling menciptakan
makna. Saat kita menciptakan dunia sosial, kita menggunakan berbagai
aturan untuk mengontruksi dan mengoordinasikan makna. Maksudnya,
aturan-aturan membimbing komunikasi yang terjadi di antara orang-
orang.

Berikut asumsi-asumsi teori CMM (West & Turner, 2009: 115-


117):

1. Manusia hidup dalam komunikasi


2. Manusia saling menciptakan realitas sosial
3. Transaksi informasi bergantung kepada makna pribadi dan
interpersonal

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan analisis isi dengan tipe deskriptif.
Analisis ini akan menggambarkan secara detail deskripsi dari suatu
pesan. Holsti dalam Eriyanto (2001:32) menjelaskan bahwa analisis isi
deskriptif dipakai untuk menjawab pertanyaan “what, how, dan to
whom) dari suatu proses komunikasi. Pertanyaan “what” berkaitan
digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai apa isi dari suatu

12
pesan, tren, dan perbedaan antara pesan dari komunikator yang
berbeda. Sedangkan pertanyaan “how” untuk menggambarkan teknik-
teknik pesan. Pertanyaan “to whom” dipakai untuk menggambarkan
pesan yang ditujukan untuk khalayak yang berbeda.

Beberapa level dalam melihat realitas sosial-siber di media sosial,


yaitu:

1. Level Ruang Media


2. Level Dokumen Media
3. Level Obyek Media
4. Level Pengalaman (Nasrullah,2015:60)

Sedangkan penelitian ini akan melihat realitas sosial-siber dalam


level yang ketiga yakni level dokumen media, yang akan melihat
bagaimana isi—sebagai sebuah teks dan makna yang terkandung di
dalamnya—dipublikasikan melalui media sosial. Teks yang dibangun
oleh pengguna (encoding) menjadi fokus untuk diterjemahkan (decoding)
sebagai sebuah realitas sosial-siber. Teks bisa menunjukkan ideologi dan
budaya yang dikonstruksi oleh pengguna.

Unit analisis yang digunakan adalah jenis unit analisis tematik


yang akan melihat tema (topik) pembicaraan dari suatu teks. Peneliti
melakukan pengamatan pesan-pesan dakwah yang ada dalam ruang
percakapan salah satu grup ODOJ selama satu tahun. Dari
kecenderungan pola pesan yang didistribusikan oleh admin dan Odojers
setiap hari, peneliti menyimpulkan ada dua jenis pesan. Pertama adalah
pesan yang berisi laporan harian dan rekapitulasi kegiatan tilawah
anggota. Kedua adalah pesan yang berisi pesan-pesan dakwah. Peneliti
hanya akan meneliti pesan jenis yang kedua yang berisi pesan dakwah.
Peneliti mengambil sampel pesan dakwah selama satu bulan sebanyak
140 pesan.

13
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dipaparkan rekapitulasi pesan-pesan


dakwah dalam satu grup percakapan Komunitas One Day One Juz
(ODOJ) selama satu bulan.

a. Kategori pesan dakwah

Tabel di bawah ini memberikan gambaran pesan yang diproduksi


dan dikonsumsi serta didistribusikan oleh anggota, pengurus, maupun
admin grup.

Tabel 1. Rekapitulasi Pesan dakwah

No Kategori Pesan Dakwah Frekuensi Persentase (%)


1 Kajian Ayat Al Quran 1 0,7
2 Kajian Hadist 2 1,4
3 Kajian Shirah 2 1,4
4 Kajian Online 1 0,7
5 Tausiyah 21 15
6 Kata- Kata Motivasi 17 12,1
7 Gambar/ meme dakwah 4 2,9
8 kominex 82 58,6
9 pengetahuan Islam dan info lain-lain 10 7,1
Total pesan dakwah 140 100

Pesan-pesan dakwah terbanyak (58,6%) dalam rekapitulasi teks


percakapan salah satu grup ODOJ ini berupa pesan Kominex
(Komunikasi Internal External) yang merupakan sarana publikasi
kegiatan-kegiatan yang dilakukan Odojers-Odojers yang tersebar di
seluruh Indonesia.

Selanjutnya pesan-pesan dakwah didominasi oleh pesan yang


berisi kata-kata nasehat dan motivasi terkait ibadah maupun tilawah
sesuai dengan visi misi komunitas ini yang ingin membumikan Al
Qur’an.

14
Pesan dakwah lainnya seperti kajian ayat Al Qur’an, hadist, dan
shirah secara kuantitas paling sedikit, hanya diproduksi satu sampai
dua pesan setiap bulan mengingat pesan jenis ini kajiannya mendalam
dan mempunyai struktur pesan yang lebih panjang daripada pesan
lainnya.

b. Pesan dakwah berupa Kajian Ayat Al Qur’an


Kategori pesan dakwah pertama yang dianalisis dalam penelitian
ini adalah kategori pesan yang berisikan Kajian Ayat Al Qur’an. Pesan
jenis ini hanya muncul sekali dalam sebulan. Pesan ini diproduksi oleh
pengurus pusat ODOJ divisi PSDM (Pengembangan Sumber Daya
Manusia). Pesan ini memiliki format pesan dan penulisan yang baku.
Pesan jenis ini secara reguler didistribusikan oleh admin grup dengan
meneruskan pesan dari pengurus pusat.

Berikut contoh screenshot pesan dakwah berupa Kajian Ayat Al-


Qur’an

Gb. 3. Kajian Ayat Al Qur’an

15
c. Pesan dakwah berupa Kajian Hadist
Kategori pesan selanjutnya adalah pesan yang berisikan Kajian
Hadist. Sama seperti Kajian Ayat Al Qur’an, pesan ini juga secara
kuantitas jarang diproduksi dan didistribusikan dalam percakapan grup.
Pesan yang berisikan Kajian Hadist seperti ini biasanya di produksi oleh
pengurus pusat dan didistribusikan oleh admin grup. Namun ada juga
pesan berisi kajian hadist yang diproduksi atau didistribusikan oleh
Odojer.

Perbedaannya adalah pada format pesan. Pesan dakwah yang


diproduksi pengurus pusat ODOJ mencantumkan identitas penulis atau
divisi yang memproduksi pesan dengan jelas. Sedangkan yang
didistribusikan Odojers format pesan tidak mencantumkan nama
penulis pesan.

Berikut contoh screenshot pesan dakwah berupa Kajian Hadist,


ada dua jenis pesan. Pertama, pesan yang didistribusikan oleh Odojers.
Kedua, pesan yang diproduksi oleh pengurus pusat dan didistribusikan
oleh admin.

Gb. 4. Kajian Hadist diproduksi/ didistribusikan oleh Odojers dan


pengurus pusat divisi PSDM / didistribusikan oleh admin

16
d. Pesan dakwah berupa Kajian Shirah

Pesan dakwah ini berisikan tentang kisah-kisah Nabi


Muhammad SAW atau kisah sahabat Nabi. Secara kuantitas, pesan jenis
ini hanya muncul satu sampai dua kali dalam satu bulan. Pesan ini
diproduksi oleh pengurus pusat ODOJ. Format pesan berupa artikel
dengan menggunakan bahasa baku dan sumber referensi shirah
nabawiyah ataupun shirah Shahabiyah.

e. Pesan dakwah berupa Kajian Online

Kajian online diadakan pada grup khusus yang sengaja dibuat


hanya untuk berdiskusi. Grup ini sifatnya tentatif, Odojers yang
berminat ikut Kajian online (KOL) akan diundang pada grup baru yang
dibentuk kemudian akan dikeluarkan dari grup ketika kajian online
berakhir. Hasil notulensi selama Kajian online kemudian diistribusikan
oleh admin ke grup ODOJ.

f. Pesan dakwah berupa tausiyah harian dan motivasi

Pesan dakwah yang banyak diproduksi dan didistribusikan


Odojer adalah pesan nasehat dan motivasi. Walaupun tetap ada pesan
tausiyah yang diproduksi oleh pengurus dan didistribusikan oleh admin
seperti pesan-pesan dakwah sebelumnya. Pesan tausiyah yang rutin
diproduksi pengurus disebut Oase Dakwah. Tema-tema yang ada dalam
kategori pesan ini beragam. Mulai dari tema tentang fiqih, ibadah,
sampai dengan tema-tema manajemen hati.

17
Gb. 5. Kata-kata Motivasi produksi Odojers

g. Pesan dakwah berupa gambar/ meme dakwah

Gb. 6. Meme dan gambar bermuatan dakwah

18
h. Pesan dakwah berupa Kominex (komunikasi internal
external)

Pesan dakwah kategori ini merupakan pesan atau informasi yang


berupa publikasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan masing-masing
Odojers di daerah yang tersebar diberbagai tempat baik di Indonesia
maupun di luar negri. Maupun kegiatan yang bersifat nasional seperti
Milad ODOJ, OUN (ODOJ Untuk Negri), OPQ (Olimpiade Pecinta Al
Qur’an) yang diselenggarakan di Jakarta.

Pesan Kominex (Komunikasi Internal External) diproduksi oleh


pengurus pusat kemudian didistribusikan oleh admin di grup Odoj
masing-masing. Pesan kategori ini hampir selalu ada setiap hari.
Bahkan sehari bisa didistribusikan lebih dari satu pesan Kominex. Jadi
jumlah pesan ini paling mendominasi pesan dakwah dalam percakapan
grup ODOJ dibanding pesan dakwah yang lain.

Informasi berupa kegiatan seperti Kalqulus (Kajian Al Qur’an ala


Ustadz), Ogos (ODOJ Goes to School), OPQ (Olimpiade Pecinta Al
Qur’an), Milad ODOJ, OUN (ODOJ Untuk Negri), NgaOS (Ngaji On the
Street), KTA (Kajian Terjemah Al Qur’an), Risalah (Rihlah sambil
Tilawah), Kamus (Kajian Muslimah), Nobar (Nonton Bareng) film
Islami, Rekruitmen pengurus, dll.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Komunitas ODOJ memiliki


nama yang unik dan khas anak muda, mengingat anggota komunitas ini
mayoritas anak muda. Publikasi kegiatan ini disebarkan ke seluruh grup
ODOJ karena dalam satu grup ODOJ tergabung 30 orang anggota yang
berasal dari daerah-daerah yang berbeda, sehingga pesan ini efektif
untuk memberitahukan kegiatan dakwah yang diadakan di berbagai
daerah sekaligus sebagai motivasi Odojers daerah lain untuk
mengadakan agenda kegiatan dakwah juga.

19
Gb. 7. Kominex (Komunikasi Internal External)

i. Pesan dakwah berisi pengetahuan seputar dunia Islam dan


umum

Kategori pesan ini lebih banyak diproduksi atau didistribusikan


oleh Odojers. Namun ada juga yang diproduksi pengurus divisi PSDM
dan didistribusikan oleh admin. Tema pesannya bermacam-macam
mulai dari sains Islam, kesehatan, psikologi, budaya, dll

Komunitas pada awalnya merujuk pada sekelompok orang yang


berbagi tempat (atau ruang terbatas), sebuah identitas serta norma-
norma, nilai-nilai praktik budaya tertentu dan cukup kecil untuk saling
mengenal atau berinteraksi. Seiring dengan berkembangnya wacana
komunikasi yang termediasikan komputer (Computer Mediated
Communication-CMC), maka muncul pula wacana komunitas virtual
(virtual community) yang dibentuk oleh berapapun individu melalui
internet yang mempunyai kepentingan ataupun ketertarikan yang
sama.

20
Karakteristik yang melekat pada komunitas virtual tidak lah
jauh berbeda dengan komunitas di dunia nyata. Anggota komunitas
terikat pada identitas, norma, aturan, dan adanya interaksi antar
anggota, hanya saja komunitas virtual lebih terbuka dan lebih mudah
diakses.

One Day One Juz (ODOJ) adalah sebuah komunitas yang digagas
oleh para Alumni Rumah Qur’an untuk memfasilitasi dan
mempermudah dalam membaca al-Qur’an dengan target masing-masing
anggotanya menyelesaikan tilawah Al Qur’an 1 juz sehari. Komunitas
ini memanfaatkan instant messager whatsapp dan blackberry
messenger sebagai media pelaporan tilawah harian. Setiap anggota
ODOJ atau biasa disebut ODOJer akan digabungkan dalam sebuah grup
beranggotakan 30 orang, di mana mereka memiliki komitmen untuk
tilawah Al Qur’an 1 juz sehari. Anggota yang sudah menyelesaikan
tilawahnya kemudian melapor di grup untuk dibuatkan rilis update
perkembangan tilawah grup.(onedayonejuz.org).

Komunitas One Day One Juz menggunakan kemajuan teknologi


komunikasi berupa penerima pesan singkat Whatsapp sebagai media
untuk berkomunikasi. Anggota ODOJ memang terpisah secara geografis
antara satu dengan lainnya, namun mereka senantiasa terhubung
secara on line. Interaksi yang dilakukan diantara anggota dalam
komunitas ini bahkan mungkin jauh lebih intens daripada komunitas
yang bertemu secara fisik.

Karakteristik komunitas virtual yang menuntut adanya interaksi


yang berkelanjutan sudah menjadi karakteristik yang melekat pada
komunitas ODOJ. Selain itu seperti dijelaskan sebelumnya bahwa dalam
komunitas, setiap anggota mempunyai tujuan yang sama, demikian
halnya dengan komunitas ini. Yang mempunyai visi membiasakan
tilawah sehari sejuz di seluruh lapisan masyarakat muslim dari berbagai
kalangan. Anggota yang bergabung dengan komunitas ODOJpun
memiliki tujuan yang sama, mereka berkomitmen ingin membiasakan
diri mereka untuk menyelesaikan tilawah satu juz sehari.

21
Sebagai sebuah komunitas yang berawal dari sebuah program
yang dirintis oleh beberapa orang saja kemudian menjadi besar seperti
sekarang, komunitas ODOJ termasuk komunitas yang terorganisir
dengan baik. Komunitas ini dalam waktu yang relatif singkat mampu
merekrut banyak anggota yang berdomisili tersebar di seluruh Indonesia
bahkan dari manca negara. Komunitas ini termasuk komunitas virtual
yang serius digarap oleh anggotanya sehingga memiliki identitas,
norma, dan aturan yang tertulis, serta struktur kepengurusan yang
lengkap mulai dari pengurus pusat sampai perwalikan masing-masing
daerah.

Komunitas ODOJ termasuk dalam komunitas dakwah online


karena memiliki visi misi dalam dakwah Islam. Seperti yang dijelaskan
M. Quraish Shihab (dalam Arifin, 2011: 36) bahwa dakwah adalah
seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi
kepada yang lebih baik dan sempurna terhadap individu dan
masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan
pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja
tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Pada era teknologi
komunikasi yang semakin berkembang, ruang chatting menjadi tempat
yang dipakai oleh komunitas-komunitas dakwah online untuk saling
berkomunikasi. Kepedulian yang sama pada gerakan dakwah untuk
menyebarkan kebaikan membuat anggota komunitas ini berkumpul di
dunia maya.

Komunitas ODOJ bukan hanya sekedar komunitas yang


menghimpun anggotanya untuk meningkatkan interaksi dengan Al
Qur’an, membacanya satu juz setiap hari namun juga melakukan
komunikasi dakwah dengan memberikan pencerahan berupa pesan-
pesan dakwah dalam setiap grup dalam komunitas ini. Selain itu
komunitas ini juga melakukan dakwah offline di setiap daerah di mana
anggota komunitas ini berasal.

Dalam proses pelaksanaan dakwah, komunitas dakwah online ini


memanfaatkan media sosial sebagai “mediasi” yaitu penyampai berbagai
pesan dakwah. Melalui media sosial, kegiatan dakwah dapat terlaksana

22
dengan menyertakan seluruh anggota komunitas yang tersebar di
seluruh Indonesia. Komunikasi dakwah melalui media sosial juga bukan
komunikasi yang pasif karena melibatkan interaktivitas dari para
anggota komunitas online, sehingga dakwah menjadi sangat dinamis
dan melibatkan partisipasi seluruh anggota.

Media sosial sebagai bagian dari media partisipasi kolektif


(collective participatory media). Baym dalam McQuail (2011:157)
mengistilahkannya sebagai media yang penggunaannya untuk berbagi
dan bertukar informasi, gagasan dan pengalaman, serta untuk
mengembangkan hubungan pribadi aktif (yang diperantarai komputer).
Keberadaan media sosial ini sangat mendukung eksistensi komunitas
dakwah online. Anggota komunitas dapat bertukar informasi, gagasan,
pengalaman dakwah dan dunia Islam melalui media ini.

Dalam ruang chatting komunitas dakwah online banyak


dipertukarkan informasi atau pesan-pesan dakwah yang mengajak
sesama anggota komunitas untuk menjalankan ibadah, menambah
pengetahuan dan wawasan baik yang bersifat spiritual maupun sosial.

Proses komunikasi dakwah online ini juga melibatkan lebih


banyak interaktivitas anggota komunitas sebagai pengguna media
sosial. Produksi pesan tidak hanya didominasi oleh satu atau dua orang
tetapi semua anggota memiliki kesempatan yang sama untuk
memproduksi dan mendistribusikan pesan. Lebih banyak kontrol dan
aktivitas oleh anggota komunitas. Sehingga meningkatkan sosiabilitas,
otonomi anggota terkait pesan yang diproduksi dan personalisasi
sehingga menghasilkan pesan dakwah yang unik dan personal.

Sebagai sebuah komunitas dakwah yang mempunyai struktur


yang lengkap, dari pengurus pusat sampai pengurus daerah, komunitas
ini tidak lantas membatasi anggota untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan anggota yang lain. Pengurus memproduksi pesan-
pesan dakwah secara rutin, tetapi juga tetap memberikan ruang bagi
anggota untuk mendistribusikan pesan dakwah yang diproduksi sendiri
maupun yang berasal dari ruang percakapan komunitas lain.

23
Kondisi ini semakin meningkatkan interaktivitas antar anggota
komunitas. Sejalan dengan McMillan dan Downwe (dalam Severin &
Tankard, 2007:449) bahwa interaktivitas antar pengguna akan lebih
besar dengan cara pemberian informasi, lebih banyak kontrol oleh
pengguna, lebih banyak aktivitas oleh pengguna, komunikasi dua arah,
komunikasi yang terjadi pada waktu-waktu yang fleksibel, dan
komunikasi yang terjadi di tempat yang tidak sebenarnya.

Dalam komunitas dakwah online, di mana anggota-anggota


dalam komunitas dakwah online juga memproduksi pesan-pesan
dakwah yang didistribusikan dalam komunitasnya. Di sisi lain anggota-
anggota komunitas tersebut juga berperan sebagai konsumen pesan-
pesan dakwah yang diproduksi oleh anggota lainnya merupakan proses
dakwah partisipatif. Sebuah proses di mana untuk kepentingan dakwah,
anggota komunitas berkolaborasi untuk mempertahankan eksistensi
komunitas dan gerakan dakwah dengan terus terlibat (interaktivitas)
dan menuangkan kreativitas dalam bentuk pesan dakwah maupun
kegiatan nyata di masyarakat dengan koordinasi melalui medium media
sosial.

Hal ini membuktikan bahwa meningkatnya akses ke internet


telah menjadi suatu bagian integral dalam ekspansi budaya karena
meningkatkan kemampuan orang bekerja kolaboratif yakni
mengembangkan dan menyebarkan berita, ide dan karya-karya kreatif
dan berhubungan dengan orang yang memiliki tujuan dan kepentingan
yang sama. Dalam kasus komunitas dakwah online, internet dalam hal
ini media sosial telah membuat ribuan anggota bekerja kolaboratif dalam
dakwah kolektif dengan ide dan karya kreatif.

Bordewijk dan van Kaam (dalam McQuail, 2011: 159)


menjelaskan empat pola komunikasi dasar yaitu: allocution, percakapan,
konsultasi dan registrasi. Namun penelitian ini hanya akan dibahas
terkait Allocution dan percakapan.

Allocution, informasi disebarkan dari pusat secara bersamaan


kepada banyak penerima periferi dengan kesempatan umpan balik yang
terbatas. Dengan percakapan , individu (dalam sebuah jaringan
24
komunikasi potensial berinteraksi secara langsung antara satu dengan
yang lain, melewati sebuah pusat atau perantara dan memilih rekan
mereka sendiri.

Karakteristik pola percakapan adalah fakta bahwa semua pihak


setara dalam pertukaran. Pada prinsipnya banyak pihak dapat terlibat.
Bagaimanapun pada titik tertentu, skala partisipasi yang meningkat
berujung pada penyatuan dengan situasi alokutif. Pola-pola ini dapat
dihubungkan terkait dua variabel: dari kontrol informasi pusat versus
individual dan dari kontrol waktu dan pilihan topik sentral versus
individual

Demikian halnya dengan pola pada percakapan grup ODOJ.


Secara keseluruhan mengikuti pola allocution untuk pesan-pesan
dakwah yang diproduksi oleh pengurus pusat yang kemudian
didistribusikan oleh admin ke seluruh anggota.

Kedua pola percakapan. Di mana pola pesan dakwah yang kedua


merujuk pada pesan yang diproduksi oleh anggota dan didistribusikan
langsung di grup ODOJ. Pesan dengan pola ini juga yang kemudian
mendapatkan feedback dari anggota lainnya dalam komunitas sehingga
muncul interaksi antar anggota. Setiap anggota mempunyai hak yang
sama untuk memproduksi dan mendistribusikan pesan-pesan dakwah
baik dalam percakapan grup maupun untuk sharing ke percakapan
komunitas lainnya.

Tema sentral dakwah adalah Dinul Islam, di mana di dalamnya


ada pembahasan mengenai aqidah, syariat, ibadah dan akhlaq. Isi
pesan-pesan dakwah dalam komunitas ini terdiri dari beberapa macam
diantaranya kajian atau tafsir ayat-ayat Al Qur’an, kajian Hadist, Kajian
online, kisah sahabat Nabi (shirah), kata-kata motivasi, tausiyah
(nasehat), informasi seputar kegiatan komunitas di seluruh Indonesi,
dan informasi atau pengetahuan seputar dunia Islam.

Tren pesan dakwah yang dikirimkan dalam percakapan grup


berupa tulisan ringan yang mudah dipahami. Sedangkan terkait
struktur pesan ada perbedaan mendasar, di mana pesan yang diproduksi

25
admin dan pengurus memiliki format yang jelas dan diproduksi secara
rutin seperti: kominex (komunikasi internal external), OSM (OdOJ Spirit
Message), Oase Dakwah. Sedangkan teks pesan yang dikirimkan oleh
anggota lebih bervariasi. Pesan dakwah tidak memiliki format baku. Ada
pesan yang diproduksi sendiri oleh anggota, ada juga pesan yang
didistribusikan anggota dari percakapan grup/ komunitas lain. Karena
tren yang muncul adalah satu orang biasanya tergabung dalam beberapa
grup/ komunitas online. Sehingga memungkinkan anggota
mendistribusikan pesan yang dianggap penting dengan komunitas di
mana anggota tergabung di dalamnya.

Berdasarkan teori CMM, percakapan antara Odojers dalam


ruang chat media sosial menunjukkan relasi antara individual yang
memiliki kesamaan visi, yaitu dakwah dengan fokus pada
memperbanyak interaksi dengan Al Qur’an. Dalam pertukaran
informasi setiap hari berupa pesan-pesan dakwah, setiap Odojers
mengorganisasikan makna dari beratus-ratus pesan yang diproduksi
dan diterima dalam sehari. Makna tentang ajaran Islam. Makna tentang
akidah, syariat, ibadah dan makna tentang akhlak seorang muslim.

Setiap Odojers yang terlibat dalam percakapan bebas


memproduksi pesan-pesan dakwah untuk dibagi dalam percakapan
grup. Setiap Odojers saling menciptakan makna tentang dakwah Islam
berdasarkan pengalaman dan sudut pandang masing-masing, sehingga
tercipta dunia sosial baru, tercipta lingkungan dakwah baru yang selalu
saling bertukar informasi berupa pesan-pesan dakwah.

KESIMPULAN

a. Teks dakwah yang diproduksi, dikonsumsi, dan didistribusikan


dalam percakapan salah satu grup ODOJ menunjukkan variasi
pesan yang beragam. Beberapa pesan diproduksi secara rutin oleh
pengurus ODOJ, admin, dan anggota (odojers). Isi pesan terdiri dari
beberapa macam diantaranya kajian atau tafsir ayat-ayat Al Qur’an,

26
kajian Hadist, Kajian online, kisah sahabat Nabi (shirah), kata-kata
motivasi, tausiyah (nasehat), informasi seputar kegiatan komunitas
di seluruh Indonesi, dan informasi atau pengetahuan seputar dunia
Islam. Tren pesan dakwah yang dikirimkan dalam percakapan grup
berupa tulisan ringan yang mudah dipahami

b. Ada dua pola lalu lintas informasi dalam komunitas ini. Allocution
dan Percakapan. Pola allocution bagi pesan-pesan dakwah online
yang dikirim oleh pengurus pusat kepada seluruh anggota
komunitas. Dan pola percakapan untuk pesan yang diproduksi
anggota. Selain itu ada perbedaan dalam struktur pesan, di mana
pesan yang diproduksi admin dan pengurus memiliki format yang
jelas dan diproduksi secara rutin seperti: kominex (komunikasi
internal external), OSM (OdOJ Spirit Message), Oase Dakwah.
Sedangkan teks pesan yang dikirimkan oleh anggota lebih bervariasi.
Pesan dakwah tidak memiliki format baku. Ada pesan yang
diproduksi sendiri oleh anggota, ada juga pesan yang didistribusikan
anggota dari percakapan grup/ komunitas lain. Karena tren yang
muncul adalah satu orang biasanya tergabung dalam beberapa grup/
komunitas online. Sehingga memungkinkan anggota mendistri-
busikan pesan yang dianggap penting atau relevan dengan
komunitas di mana anggota tergabung di dalamnya.

c. Sesuai dengan asumsi Teori Manajemen Makna Terkoordinasi, para


Odojers hidup dalam komunikasi yang termediasikan komputer,
saling menciptakan realitas sosial baru di dunia virtual, melakukan
transaksi informasi berupa pesan-pesan dakwah.

27
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. 2011. Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi.


Yogyakarta: Graha Ilmu

Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk penelitian Ilmu


Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana

Kasman, Suf. 2004. Jurnalisme Universal: Menelusuri Prinsip-Prinsip


Da’wah Bi Al Qolam dalam Al Qur’an. Jakarta: TERAJU

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba


Humanika

Murwani, Endah.dkk. 2016. Aktivitas Budaya Partisipatif Remaja dalam


Menggunakan Media Baru. Prosiding ICCIC: Komunikasi
Industri dan Komunitas. Jakarta: FIKom UNTAR

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial: Prosedur, Tren dan Etika.


Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Severin, Werner J., James W.Tankard. 2007. Teori Komunikasi: Sejarah,


Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana.

Tuten, Tracy L., Michael R.Solomon. (2015). Social Media Marketing (2nd
ed). London: Sage Publications

West, Richard, Lynn H.Turner. 2009. Pengantar Teori Komunikasi


Analisis dan Aplikasi Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Sumber Internet:

http://blog.idkeyword.com

https://id.techinasia.com

onedayonejuz.org

28
KREATIVITAS KOMUNIKASI DAKWAH
KOMUNITAS SHIFT BANDUNG

Ghassani Nur Sabrina & Puji Hariyanti

PENDAHULUAN

Islam adalah agama yang sempurna. Islam agama yang selalu


mengajarkan kebaikan dan kedamaian seperti di contohkan oleh
Rasulullah shallahu alaihi wa sallam yang selalu mengajak kepada
umatnya untuk melakukan kebaikan dan menebarkan kedamaian.
Maka dari itu sebagai umat muslim berdakwah adalah suatu kewajiban.
Dalam hadist riwayat Muslim dikatakan bahwa Nabi Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda ً‫“بَلُِّغوا عَنِّى وَلَوْ آيَة‬Sampaikanlah
dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari). Hadist lainnya
mengatakan ‫ )رواه مسلم(مَنْ دلَِّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مثْلُ أَجْرٍ فَاعله‬yang artinya “Barang
siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala
seperti orang yang melaksanakannya”(HR.Muslim)1 dimana dalam
hadist hadist ini di beritahukan kepada kaum muslimin agar

1
Yougha Pratama, “ Sampaikanlah dariku walau satu ayat” https://muslim.or.id/6409-
sampaikan-ilmu-dariku-walau-satu-ayat.html (di akses 24 Maret 2017).

29
menyerukan kepada kebaikan dan menunjukan kepada sesama akan
jalan kebaikan dan kebenaran. Tentunya apa yang akan kita sampaikan
dan apa yang ingin kita tunjukan untuk orang lain haruslah memiliki
ilmu dan kebenaran akan apa yang akan kita sampaikan, tentunya
berpedoman kepada Al – Qur’an dan Hadist.

Dalam mengajak umat manusia ke jalan kebenaran tentunya


Islam memiliki cara yang baik yang di contohkan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana metode metode dakwah
Rasulullah adalah metode yang lembut dan bijaksana seperti dalam
surat An Nahl:125 yang artinya “ Ajaklah ke jalan tuhan-mu dengan cara
bijaksana, nasehat (yang menyentuh hati) serta berdiskusilah dengan
mereka dengan cara yang lebih baik.”2 Dari surat An Nahl ayat 125 maka
dianjurkan bagi umat muslim untuk memberikan kebaikan dan
mengajak kedalam kebaikan dengan cara yang lembut lagi bijaksana
tidak dengan kekerasan. Karena ajakan dan ujaran yang dapat diterima
adalah yang menyentuh hati bukan yang menyakiti hati.

Menurut H. Ahmad Yani dalam buku “Bekal menjadi Khatib dan


Mubaligh” komunikasi dakwah adalah sebuah proses penyampaian
pesan yang berisi pesan baik yang diajarkan oleh agama Islam.
Komunikasi dakwah dilakukan dengan tujuan agar masyarakat
memahami serta melakukan kehidupan sesuai ajaran dan pedoman
agama Islam3.

Saat ini muncul juga gerakan dakwah dengan cara yang baru
yang dapat dikatakan memiliki metode yang berbeda dalam
menyampaikan dakwah. Kemajuan teknologi komunikasi menyebabkan
banyak bermunculan situs-situs yang menampilkan konten-konten
dakwah. Dakwah dengan internet dinilai cukup efektif mengingat
kenaikan pola konsumsi media internet yang berkembang sedemikian
pesat setiap tahunnya. Namun pada pertengahan tahun 2015
Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) pun kewalahan

Az Zikru Al qur’an dan Terjemah Khusus Wanita Jakarta : WALI


2
3
H. Ahmad Yani, Bekal menjadi Khatib dan Mubhalig (Jakarta: Gema Insani, 2005), hal.
27

30
karena banyaknya situs Islam dan Badan Nasional Penanggulangan
Teroris (BNPT) pun meminta Kementrian Komunikasi dan Informasi
(Kemenkominfo) untuk memblokir 22 situs situs Islam yang dinilai
sangat aktif dan mengandung pemahaman terbatas.4

Salah satu komunitas yang berada di Bandung, Jawa Barat


bernama SHIFT hadir dengan menyasar komunitas anak muda dan
media baru. SHIFT mengomunikasikan dakwah mereka melalui video
yang berisi kajian dengan sentuhan visual dan audio yang menarik.
Penyampaian sang ustadz yang lembut memberikan nilai tambah
terhadap kajian yang disampaikan, juga merangkul komunitas untuk
ikut andil dalam kegiatan dakwah.

SHIFT didirikan Maret 2016 oleh Ustaz Hanan Attaki beserta


teman - teman, gerakan ini bergerak di bidang dakwah untuk mengajak
pemuda berhijrah lewat gerakan Pemuda Hijrah dan melakukan kajian
kajian dengan topik yang dekat dengan pemuda saat ini. Menariknya di
Bandung bukan hanya terdapat komunitas SHIFT, namun juga ada
beberapa komunitas lain seperti komunitas Pemuda Istiqomah dan
komunitas Murrabians yang bergerak dibidang dakwah Islam namun
komunitas SHIFT telah memiliki jumlah pengikut yang banyak baik di
media sosial maupun saat kajian langsung yang biasa diadakan di mesjid
Al Lathif bandung di banding komunitas komunitas serupa lainnya. 5

Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengikut Instagram


@pemudahijrah dimana pada tanggal 18 Januari 2018 pengikut
Instagram @pemudahijrah mencapai 949.000 pengikut dan 40.000
subscribers di akun youtube komunitas SHIFT.

Bisa dilihat juga dari jumlah repost video SHIFT di instagram


dengan hastag #1minutebooster yang ditanggal yang sama jumlah repost

4
(Kemen(Kemenkominfo)) “ BNPT minta (Kemen(Kemenkominfo)) blokir 22 situs
Radikal”
https://(Kemen(Kemenkominfo)).go.id/index.php/content/detail/4627/BNPT+Minta+(Kem
en(Kemenkominfo))+Blokir+22+Situs+Radikal/0/berita_satker (di akses 29 Maret 2017)
5
Fani Krismandar Suryatrilaga , wawancara dengan pembentuk komunitas, 12 Maret 2017

31
mencapai 23.000 unggahan dan 4000 orang hadir di setiap kajian
langsung yang rutin dilaksanakan.6

Strategi komunikasi dakwah yang dilakukan komunitas SHIFT


adalah strategi untuk mengkomunikasikan dakwah kepada pemuda
dengan mengambarkan bahwa hijrah tidak akan menghalangi apapun
termasuk hobi, dilihat dari bio para akun yang merepost dan
memngikuti akun media sosial SHIFT yang mencantumkan tahun
kelahiran dan tempat kuliah, serta dari wawancara singkat dengan
pendiri SHIFT Fani Krismandar Suryatrilaga beliau mengatakan bahwa
banyak partisipan kajian yang hadir adalah pemuda di wilayah Bandung
dan sekitarnya.7

Dari data di atas dapat dilihat bahwa SHIFT cukup banyak


mendapatkan partisipasi dari masyarakat hal ini dapat dilihat dari
jumlah jumlah pengikut akun akun media sosial dan pengikut langsung
di lapangan, SHIFT pun selalu mencoba untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dilihat dari kuis tebak judul kajian yang
dilakukan di instagram dan program lain seperti program “SHIFT Ulin”
di mana program ini mengajak para jamaah kajian untung melakukan
aktifitas bermain bersama seperti Skateboard dan Berselancar.

Shift salah satunya gerakan dakwah ini sangat aktif


menggunakan media baru dalam menyampaikan dakwahnya namun
tidak ada teguran yang datang kepada mereka dari pihak
kemenkominfo. Setelah peneliti lakukan observasi mengapa Shift bisa
bebas berdakwah di media karena apa yang menjadi tolak ukur radikal
BNPT dan Kemenkominfo tidak ada pada Shift hal ini dilihat dari tidak
adanya unsur kekerasan yang disebarkan Shift di media, tidak ada
pemahaman tentang jihad dan hasutan seperti yang menjadi tolak ukur
BNPT dan Kemenkominfo.

Dari pemaparan di atas maka tentunya menjadi menarik untuk


mengkaji lebih dalam model dakwah dilakukan oleh komunitas Shift,

6
http://pemudahijrah.com/ (diakses 24 maret 2017).
7
Fani Krismandar Suryatrilaga , wawancara dengan pembentuk komunitas, 12 Maret 2017

32
kreativitas program dakwah, proses perencanaan sampai evaluasi
program, serta strategi komunikasi dakwah Shift dengan melibatkan
jamaah dalam gerakan dakwah mereka. Tentunya hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah wawasan dan wacana kreatif bagi
gerakan-gerakan dakwah di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan


metode penelitian fenomenologi, menurut Craswell penelitian kualitatif
adalah suatu pendekatan untuk melihat fenomena yang sedang terjadi
dan menelusuri untuk medapatkan pemahaman tentang fenomena
tersebut dan menggali lebih dalam fenomena yang terjadi.8 Maka
penelitian ini akan memahami fenomena yang terjadi serta menggali
fenomena yang terjadi dilihat dengan melakukan analisis yang
dilakukan peneliti.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa


tekhnik pengumpulan data untuk mendapatkan data primer dan
sekunder diantaranya :

a. Observasi,

Peneliti melakukan observasi guna mengamati komunitas Shift


baik secara langsung mapun lewat sosial media. Observasi yang
dilakukan di sosial media akan dilakukan dengan melihat akun milik
komunitas Shift seperti instagram, twitter dan youtube dengan nama
@pemudahijrah juga melalui website komunitas di alamat
pemudahijrah.com. Observasi langsung akan dilakukan saat
pengambilan data dengan mengamati kegiatan kegiatan yang dilakukan
komunitas Shift seperti kajian dan kegiatan diluar kajian.

b. Wawancara

8
J.R Raco , Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia,
2010) hal 7

33
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih
mendalam tentang penelitian ini, dan akan dilakukan secara tidak
formal agar lebih menghadirkan suasana nyaman bagi informan.
Wawancara salah satunya akan dilakukan dengan salah satu pendiri
komunitas Shift yaitu Fani Krismandar Suryatrilaga K.N, wawancara
juga akan dilakukan dengan salah satu jama’ah pada saat pengajian
Shift dan netizen.

c. Dokumentasi

Peneliti menggunakan tekhnik dokumentasi guna mendukung


data dalam penelitian ini dengan cara mendokumentasikan informasi
dari internet dan mendokumentasikan langsung kegiatan yang diambil
di Bandung Jawa Barat.

Analisis data akan dilakukan secara kualitatif dengan


menggabungkan konsep konsep yang sudah dituliskan dalam kerangka
konsep. Tahap selanjutnya akan dilakukan analisis data secara
deskriptif sampai menemukan kesimpulan. Data juga akan di analisis
dengan melihat kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan
konfirmabilitas. Penelitian ini juga dapat di uji keabsahannya dengan
menggunakan metode triangulasi yang mana dengan metode ini akan
dilakukan perbandingan data

HASIL DAN PEMBAHASAN

SHIFT atau yang lebih dikenal dengan Pemuda Hijrah adalah


sebuah gerakan dakwah di kota Bandung yang menyasar kalangan anak
muda yang belum peduli atau belum tertarik dengan Islam. SHIFT
berdiri karenaSHIFT merasa anak muda perlu tempat untuk
menampung mereka saat anak muda memerlukan nilai nilai religi
sesuai dengan lingkungan dan pergaulan mereka. SHIFT melakukan
dakwah dengan cara yang berbeda, dengan pendekatan kreatif seperti
melakukan kegiatan olahraga skateboard, bmx, dan parkur untuk
menarik perhatian anak muda, setelah itu barulah SHIFT mengajak
anak muda untuk ingin tahu tentang Islam. SHIFT ingin membuat anak

34
muda jatuh cinta dengan sang maha pencipta. SHIFT juga melakukan
beberapa hal seperti menarik perhatian melalui media sosial dan konten
konten menarik, SHIFT juga terjun ke komunitas untuk mengajak anak
muda untuk menuju kepada jalan kebenaran sesuai dengan ajaran
Islam.9

Gambar 1 Logo SHIFT Pemuda Hijrah10

SHIFT berdiri awalnya dimulai dari mesjid Al Lathif di Bandung


selatan. Awalnya belum terbentuk komunitas SHIFT, hanya pengajian
biasa dengan jama’ah 20 orang selama kurang lebih tujuh tahun, namun
saat itu ustaz Hanan melihat bahwa beberapa anak muda sudah
konsisten untuk datang kajian, akhirnya Ustaz Hanan dan beberapa
anak muda membuat sebuah event yang dinamakan Brigas Berdzikir
yang dibuat oleh salah satu anak geng motor Bandung yang sudah
mengikuti kajian ustaz Hanan. Setelah disambut baik oleh ustaz Hanan,
dari Brigas Berdzikir kerjasama terus berlanjut antara anak muda dan
ustaz Hanan dan terbentuklah ide untuk membuat gerakan dakwah
yang menyasar anak muda, dari sini lahirlah SHIFT pada Maret 2015.
11

Pemilihan nama SHIFT dengan pertimbangan bahwa anak muda


cukup sensitif dengan kata hijrah, maka kata hijrah diganti dengan
SHIFT agar lebih bisa diterima anak muda, padahal hijrah dan SHIFT
memiliki arti yang sama yaitu pindah atau bergerak. Pada
perjalanannya saat pembuatan website, SHIFT sudah terdaftar menjadi

9
Fani Krisnandar Pengurus SHIFT, wawancara pribadipengurus SHIFT, 09 November
2017, pukul 10.00 WIB.
10
www.pemudahijrah.com (di akses 28-11-2017)
11
Fani Krisnandar Pengurus SHIFT, wawancara pribadipengurus SHIFT, 09 November
2017, pukul 10.00 WIB.

35
nama milik orang lain, akhirnya seluruh media sosial dan website milik
komunitas SHIFT diganti nama menjadi pemuda hijrah dan akhirnya
sampai dengan sekarang SHIFT lebih dikenal dengan Pemuda Hijrah
yang awal mulanya Pemuda Hijrah adalah tagline dari SHIFT. 12

SHIFT memiliki kegiatan rutin yaitu kajian yang dilaksanakan


setiap sabtu pagi untuk perempuan, sabtu malam yang di isi oleh ustaz
Guest Star untuk umum, Rabu malam yang di isi oleh ustaz Hanan
Attaki untuk umum dan Senin pagi untuk kelas Tarbiyah yang mana
jamaah kelas Tarbiyah hanya mereka yang sudah terdaftar. Selain
kegiatan kajian rutin yang diselenggarakan oleh SHIFT, SHIFT juga
memiliki kegiatan kegiatan lain, beberapa kegiatan nya tergolong jarang
dilakukan oleh gerakan dakwah lainnya. Berikut beberapa kegiatan
SHIFT.

1. SHIFT Ulin adalah kegiatan yang dibuat oleh SHIFT untuk


melancarkan proyek “nyolek” yaitu dimana pada kegiatan ini SHIFT
melakukan kegiatan bersama beberapa komunitas anak muda.
Seperti melakukan kegiatan bmx, skateboard, parkur, surfing dan
kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan fisik. Selain
untuk menarik perhatian anak muda, dengan kegiatan ini SHIFT
juga melakukan anjuran Rasulullah yaitu waaidu yang mana
anjuran berolah raga seperti berkuda, memanah dan berenang
namun SHIFT mengemas waaidu agar dapat di terima anak muda
dengan aktifitas mereka.

2. SHIFT Dadakan adalah kegiatan kajian diluar kajian rutin yang


dilakukan, pada kegiatan SHIFT Dadakan ini SHIFT juga
menghadirkan bintang tamu untuk berbagi dalam kajian, seperti
pendiri pendiri komunitas anak muda yang ada di Bandung.

3. Voice of Youth adalah kegiatan dimana SHIFT mendatangi anak


muda untuk meminta tanggapan tentang suatu hal, SHIFT
mendatangi temapat tempat berkumpulnya anak muda seperti kafe,

12
Fani Krisnandar Pengurus SHIFT, wawancara pribadipengurus SHIFT, 09 November
2017, pukul 10.00 WIB.

36
alun alun, pinggir jalan untuk meminta pandangan anak muda,
biasanya dilakukan pada momen momen tertentu seperti hari
kemerdekaan atau bagaimana pandangan anak muda tentang
kepedulian terhadap sesama.

4. SHIFT Quiz adalah kegiatan SHIFT yang membuat kuis di


Instagram dengan menghadirkan pertanyaan yang nantinya yang
menjadi pemenang akan mendapatkan merchandise dari SHIFT.
Pertanyaan biasanya seputar idea tau tebak judul kajian.

5. SHIFT Request adalah kegiatan yang mempersilakanwarganet


untuk memilih materi kajian dakwah yang mana yang akan di
sampaikan dalam kajian yang akan di lakukan.

6. SHIFT Challenge adalah kegiatan di Instagram yang


mempersilakanwarganet memberikan komentar tentang suatu hal
yang mana pemenangnya akan mendapatkan hadiah hadiah yang di
berikan oleh SHIFT. Seperti yang sudah pernah dilakukan yaitu
SHIFT mengadakan SHIFT Challenge dengan membahas Hoax, di
mana warganet dipersilahkan memberikan tanggapan dan
pandangan di kolom komentar, 5 komentar terbaik mendapatkan
uang tunai dan merchandise dari SHIFT.

7. Ngabuburide adalah kegiatan yang dilakukan di bulan Ramadhan,


pada kegiatan ini SHIFT mengajak masyarakat khususnya anak
muda untuk melakukan kegiatan kegiatan yang bermanfaat sambil
menunggu waktu buka puasa.

8. Go SHIFT adalah kegiatan kajian yang dilakukan SHIFT di tempat


lain, biasanya SHIFT melakukan kajian di mesjid Trans Studio
Bandung atau Mesjid Al Lathif Bandung, maka dengan kegiatan Go
SHIFT melakukan kajian di mesjid mesjid lain seperti di mesjid
mesjid kampus atau di daerah lain di sekitar Bandung .13

13
Fani Krisnandar Pengurus SHIFT, wawancara pribadipengurus SHIFT, 09 November
2017, pukul 10.00 WIB.

37
Terdapat lima elemen komunikasi yang dilakukan dalam strategi
komunikasi dakwah Shift diantaranya14 :

a. Ide / Gagasan

SHIFT memiliki ide atau gagasan untuk menyampaikan pesan


agar anak muda tertarik dan bisa mencintai Islam lebih dalam. SHIFT
juga memperkenalkan Islam yang lebih lembut agar dapat merubah
mindset anak muda khusnya target sasaran SHIFT yang sebagian besar
berfikir bahwa Islam itu keras dan menghambat aktifitas mereka. Selain
itu SHIFT memiliki ide untuk menjadi tempat yang selalu ada bagi anak
muda yang sedang membutuhkan pendekatan spiritual, agar suatu saat
di saat tersulit anak muda dalam kehidupan mereka tidak lari kepada
ajaran lain selain ajaran Islam.

b. Encoding

SHIFT mengemas ulang bahasa dan menyampaikan sesuai


dengan karakter target sasaran yaitu anak muda. Pemilihan bahasa,
pembuatan konten dan gaya berpakaian adalah cara SHIFT agar pesan
dapat diterima dan memiliki arti untuk anak muda sebagai target
sasaran. SHIFT tidak ingin membuat anak muda merasa terancam
dengan ajakan perubahan kearah yang lebih baik dengan ajaran Islam.
Seperti pemilihan kata hijrah SHIFT merasa bahwa kata hijrah sangat
sensitive bagi anak muda, oleh karena itu SHIFT merubahnya dengan
kata SHIFT yang mana artinya adalah sama yaitu pindah. Cara dakwah
gerakan dakwah senior sebelumnya membuat stereotype anak muda
bahwa untuk menjadi taat itu tidak keren, oleh karena itu SHIFT
mengemas sedemikian rupa agar apa yang menjadi stereotype anak
muda sebelumya dapat berubah. SHIFT mengemas ajakan waaidu yaitu
ajakan melakukan persiapan fisik bagi anak muda yang dianjurkan
Rasulullah seperti berkuda, memanah dengan menggunakan olah raga

14
Drs. Tommy Suprapto,M.S. , Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi ( Yogyakarta
: MedPress, 2009 ) hal.7-8

38
yang lebih dekat dengan anak muda saat ini seperti surfing, bmx, skate
maupun parkour.

c. Media

SHIFT memilih media sosial sebagai saluran pesan utama


karenamedia sosial adalah saluran media yang paling dekat dengan
anak muda saat ini. SHIFT juga menggunakan media audio visual
seperti pembuatan poster, video, soundtrack yang sesuai dengan
ketertarikan anak muda, agar anak muda tidak merasa bosan untuk
melihat sebuah dakwah. SHIFT juga menggunakan merchandise sebagai
media dengan desain simple sesuai dengan selera target sasaran mereka.

Gambar 2. Poster kajian dan Merchandise Komunitas Shift

d. Decoding

Jama’ah kajian memaknai pesan yang disampaikan SHIFT


sebagai jawaban dari apa yang menjadi kegelisahan sehari hari, jama’ah
juga mengatakan bahwa pesan yang disampaikan oleh SHIFT membawa
ketenangan. Selain itu warganet pun dapat memaknai pesan yang
disampaikan SHIFT dilihat dari netizen yang mengatakan bahwa pesan
yang disampaikan SHIFT sudah memenuhi kebutuhan spiritual dan
merasa lebih dekat dengan Allah. Mereka jadi lebih tertarik untuk
mempelajari Islam lebih dalam dan tidak merasa seperti sedang
didakwahi namun seperti sedang diingatkan oleh teman, sehingga

39
mereka merasa lebih nyaman dalam memaknai dan menerima pesan
yang disampaikan.

e. Feedback

Target sasaran dalam tahap ini memberikan umpan balik kepada


SHIFT seperti mengikuti program dan kegiatan yang dibuat SHIFT,
menggungah ulang konten yang di unggah oleh SHIFT, mengikuti akun
media sosial atau datang langsung ke kajian rutin adalah bentuk bentuk
umpan balik yang diberikan target sasaran. Salah satu yang peneliti
temukan adalah umpan balik bisa dilihat dari jumlah jamaah yang
mencapai 7.000 orang lalu komentar dan like yang diberikan warganet
bisa mencapai 1.000 komentar. Feedback juga bisa dilihat dari loyalitas
yang dilakukan jama’ah dengan berinisiatif untuk memfasilitasi
temannya yang ingin ikut datang ke kajian SHIFT. Loyalitas juga
ditunjukan oleh warganet dengan cara memberikan video kajian kepada
teman yang sedang membutuhkan kajian spiritual, hal ini peneliti
dapatkan dari wawancara bersama salah satu warganet pengikut akun
media sosial milik SHIFT.

Model Perencanaan komunikasi dakwah Shift dianalisis dengan


mengadopsi model perencanaan komunikasi Assifi dan French berikut:

Menganalisis masalah

Menganalisis Khalayak

Merumuskan Objektif

Memilih Media atau Saluran Komunikasi

Mengembangkan Pesan

Merencanakan Produksi Media

Merencanakan Manajemen Program

Merencanakan Monitoring dan Evaluasi

Gambar 3. Model Perencanaan Komunikasi Dakwah Shift diadopsi dari


model Assifi dan French15

15
Prof. H. Hafied Cangara, M.Sc., Ph.D. Perencanaan & Strategi Komunikasi (Jilid 3 ;
Jakarta : Rajawali Pers 2017) hal 104

40
a. Identifikasi / Penetapan Masalah

Berikut adalah masalah-masalah yang diidentifikasi Shift terkait


dengan dakwahnya:

1) Kurangnya ketertarikan anak muda terhadap ajaran Islam

2) Anak muda tidak dapat didekati dan di olah oleh gerakan dakwah
yang lebih dulu hadir (HTI, FPI, HMI dll)

3) Anak muda berkiblat kepada Zionis

4) Stereotype anak muda “Taat itu tidak keren”

5) Anak muda merasa terancam dan trauma pada gerakan dakwah

b. Analisis Khalayak / Target Sasaran

Dalam analisis khalayak SHIFT membagi khalayak menjadi 4


bagian atau SHIFT menyebutnya 4 ring yaitu :

1) Ring 1 : Aktivis

Adalah mereka yang sudah support terhadap dakwah dan


biasanya mereka berafiliasi terhadap salah satu organisasi
dakwah dan sudah memiliki pembimbing/murabi

2) Ring 2 : Simpatisan

Adalah mereka yang hadir pengajian berdasarkan keinginan


sendiri tetapi tidak memiliki keterikatan dengan organisasi
dakwah

3) Ring Ke-3: Netral

Adalah mereka kaum muda yang belum tertarik kepada Islam


dan masih berkiblat kepada apa yang sedang hadir di panggung
duniawi seperti Zionis yang mengedepankan nilai modernisasi

4) Ring Ke-4 : Kontra

Adalah mereka kaum muda intelektual yang berkiblat kepada


ilmu pengetahuan dan memiliki ideology atau pemahaman

41
berdasarkan apa yang mereka yakini dan cenderung menentang
pemahaman agama Islam khususnya yang tidak sesuai dengan
pemikiran intelektual mereka.

c. Menetapkan Tujuan

SHIFT juga memiliki tujuan untuk membangkitkan rasa cinta


anak muda kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, menghidupkan
mesjid juga salah satu tujuan SHIFT, tetap hadir menjadi tempat
terdekat apabila anak muda membutuhkan wadah untuk mendekatkan
diri kepada Allah.

d. Memilih Media atau Saluran Komunikasi

Media sosial dan media cetak menjadi media yang dipilih oleh
SHIFT. SHIFT membuat informasi yang menarik agar bisa diterima ring
3 dan ring 4, SHIFT menghadirkan konten yang menarik yang sesuai
dengan apa yang menjadi kiblat dari ring 3 dan ring 4 yaitu bagaimana
Zionis menghadirkan kesan keren kepada anak muda, maka SHIFT
melakukan hal yang sama, SHIFT menghadirkan dakwah dengan cara
Zionis agar terlihat keren bagi ring 3 dan ring 4 seperti melalui video,
musik, quiz, merchandise, bmx, parkur, gaya berpakaian, poster dan lain
sebagainya. SHIFT menggunakan media massa seperti banner, flyer dan
umbul umbul untuk menginfokan tempat kajian SHIFT akan
dilaksanakan,

SHIFT lebih banyak menggunakan media baru untuk melakukan


kegiatan komunikasi. SHIFT menginfokan kajian melalui poster di
media sosial dan juga video trailer tentang kajian yang akan
dilaksanakan, SHIFT juga mengemas materi kajian ke dalam video baik
di instagram, website maupun youtube dengan kemasan menarik baik
segi audio maupun visual. Dibawah ini adalah kegiatan komunikasi yang
dilakukan SHIFT di media sosial.

42
Gambar 4. Youtube dan Twitter Komunitas Pemuda Hijrah SHIFT16

e. Mengembangkan Pesan

SHIFT melakukan dengan cara mengemas waaidu yaitu anjuran


Rasulullah SAW untuk pemuda pemudi menyiapkan fisik dan mental
dengan melakukan kegiatan berenang, memanah dan berkuda, namun
jika waaidu disambungkan dengan jihad maka akan sangat sensitif bagi
anak muda. Oleh karena itu SHIFT mengemas waaidu menjadi kegiatan
SHIFT Ulin yaitu dimana kegiatan ini dilakukan SHIFT dengan
mengajak anak muda melakukan kegiatan fisik yang bermanfaat seperti
bmx, skateboard, surfing, dll.

Dalam tahap pembuatan pesan dan penyampaiannya SHIFT


kepada khalayak khususnya dengan target sasaran anak muda SHIFT
hanya memfokuskan membahas seputar Tauhid belum membahas lebih
lanjut kepada syariat. Namun dalam pelaksanaannya SHIFT terus
melakukan repackage dalam penyampaiannya.

f. Merencanakan Produksi Media

Tahap ini SHIFT menetapkan siapa saja yang akan membantu


proses kegiatan komunikasi, berapa dana yang akan di butuhkan, dan
fasilitas apa saja yang akan digunakan. SHIFT membentuk sebuah tim

16
https://www.youtube.com/channel/UCVes0G5DqPa3ZHPL4W2OrhA (di akses pada 18-
01-2018)

43
dan merekrut volunteer sebagai tenaga yang akan membantu jalannya
proses kegiatan komunikasi, untuk dana adalah tugas tim yang
berisiskan sepuluh orang untuk menentukan berapa dana yang akan
dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi di mulai dari
menghitung anggaran produksi video, pemasukan dari merchandise,
sponsor dan lain sebaginya yang berkaitan dengan keuangan.

Gambar 5 Sedekah Jamaah17

g. Pelaksanaan Program

SHIFT juga membuat dan melaksanakan banyak program


diantaranya SHIFT Ulin, SHIFT Ngabuburide, SHIFT Quiz, SHIFT
Challenge, SHIFT dadakan, SHIFT Request, Go SHIFT, Voice of youth.
Program tersebut dibuat oleh SHIFT guna dapat menyampaikan pesan
agar lebih menarik dan dapat diterima anak muda khususnya ring 3 dan
ring 4. Selain program di atas SHIFT juga memiliki program rutin
seperti kajian rutin yang dilaksanakan setiap sabtu malam, rabu malam
dan sabtu pagi khusus untuk perempuan. Selain itu SHIFT juga
membuka kelas Tarbiyah untuk mereka yang lebih mengenal syariat.

17
https://www.instagram.com/p/BjpSeN2FmDc/?taken-by=pemudahijrah (di akses pada
25-07-2018)

44
Untuk kelacaran pelaksanaan program SHIFT juga melakukan
kerjasama dibidang sponsor dan media partner dengan beberapa pihak
seperti Telkomsel dan usaha usaha milik anak muda di daerah bandung
seperti barbershop dan distro. Selain kerjasama tentunya Shift juga
melibatkan partisipasi audiens dalam pelaksanaannya seperti
melibatkan siapapun audiens yang ingin bergabung dalam
pelaksanannya salah satunya adalah komunitas ojek online yang di
dominasi anak muda saat pelaksanaan program Shift Ngabuburide.
Selain itu Shift juga melibatkan partisipasi warganet untuk bisa
berpartisipasi dalam bidang kreatifitas untuk membuat video yang
nantinya pemenang akan di unggah videonya di akun Shift.

h. Monitoring dan Evaluasi

SHIFT memulai evaluasi dengan melihat target sasaran yaitu


dengan melihat jumlah Jama’ah dan juga pengikut media sosial SHIFT.
Sejauh ini jika dilihat dari jumlah Jama’ah kajian dan pengikut media
sosial, SHIFT merasa telah berhasil melakukan strategi komunikasi
dakwah karena dilihat dari jumlah jama’ah yang awalnya hanya 20
orang menjadi 7.000 orang bahkan bisa mencapai 15.000 orang dengan
jumlah ini SHIFT merasa sudah berhasil, begitu juga jumlah pengikut
yang mencapai ribuan di media sosial.

SHIFT merasa masih belum berhasil karena dari hasil observasi


SHIFT melihat yang dapat mereka ajak baru ring 3, sedangkan untuk
ring 4 SHIFT merasa sedikit pesimis untuk dapat merangkul ring 4
bergabung dengan SHIFT dan mengajak kepada jalan kebenaran. Untuk
itu SHIFT masih perlu memikirkan strategi apa yang dapat menarik
perhatian ring 4 karena seperti yang di katakan Fani Krisnandar ring 4
adalah mereka yang harus didekati dengan ideologi bukan seperti ring 3
yang bisa didekati dengan gaya hidup atau unsur keren.

Selain jumlah jama’ah, SHIFT pun melihat dari para volunteer yang
tidak pernah berkurang, selalu ada partisipasi yang besar dari volunteer
untuk membantu jalannya strategi komunikasi dakwah SHIFT.

45
Rekruitment volunteer pun dibuat dari hasil evaluasi yaitu SHIFT
merasa membutuhkan tenaga lebih untuk membuat konten konten
dakwah yang menarik. Selain menjalin kerjasama dengan para
volunteer SHIFT pun mengevaluasi hubungan kerjasama dengan pihak
eksternal. SHIFT merasa butuh menjalin kerjasama dengan beberapa
pihak guna meningkatkan kualitas dan kuantitas oleh karena itu SHIFT
memutuskan untuk bekerjasama dibidang sponsorship dan media
partner dengan beberapa pihak. SHIFT juga berencana mengajak para
artis yang sudah berhijrah seperti Tengku Wisnu dan teman teman
untuk membantu jalannya strategi komunikasi dakwah yang mereka
lakukan, agar SHIFT lebih memiliki power khususnya untuk meyasar
ring 4.

SHIFT juga mengevaluasi keberhasilan strategi komunikasi


dakwah mereka dengan melihat banyaknya komunitas dan gerakan
dakwah yang mengadopsi strategi komunikasi yang SHIFT gunakan,
dimulai dari ikut memproduksi video, membuat poster kajian,
menyajikan kajian dalam bentuk audio visual. SHIFT juga merasa
berhasil dengan melihat beberapa tokoh komunitas skate, bmx, surfing
dan lain lain yang sudah mau bergabung dengan SHIFT. Selain itu
SHIFT juga mengevaluasi program program mereka, seperti SHIFT
Ulin, SHIFT quiz, SHIFT Challenge dan program lainnya. SHIFT
melihat program yang dilakukan sudah cukup efektif dilihat dari
antusias dan jumlah pemuda pemudi yang hadir ikut bergabung.

Monitoring dan evaluasi juga melibatkan partisipasi audiens


dengan meminta pendapat dari para audiens dan menjadikan komentar
sebagai hal yang harus ditanggapi bukan dibiarkan begitu saja. Hal ini
juga bisa dilihat dari akun Shift yang selalu merespon partisipasi dari
warganet tentang komentar baik kritik maupun saran yang
disampaikan oleh Shift.

46
KESIMPULAN

1. Komunitas SHIFT telah membuat dan melaksanakan banyak


program dakwah kreatif diantaranya SHIFT Ulin, SHIFT
Ngabuburide, SHIFT Quiz, SHIFT Challenge, SHIFT dadakan,
SHIFT Request, Go SHIFT, Voice of youth. Program tersebut dibuat
oleh SHIFT guna dapat menyampaikan pesan agar lebih menarik
dan dapat diterima anak muda.

2. SHIFT menggunakan media massa seperti banner, flyer dan umbul


umbul untuk menginfokan tempat kajian SHIFT akan
dilaksanakan. SHIFT lebih banyak menggunakan media baru untuk
publikasi kajian melalui poster di media sosial dan juga video trailer.
SHIFT juga mengemas materi kajian ke dalam video baik di
instagram, website maupun youtube dengan kemasan menarik baik
segi audio maupun visual.

3. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis terdapat lima elemen


komunikasi yang dilakukan dalam strategi komunikasi dakwah
Shift diantaranya: ide, encoding, media, decoding, dan feedback.

4. Model Perencanaan komunikasi dakwah Shift dianalisis dengan


mengadopsi model perencanaan komunikasi Assifi dan French
terdiri dari, analisis masalah dan khalayak, merumuskan obyektif,
memilih media, mengembangkan pesan, merencanakan produksi
media, manajemen program, dan monitoring evaluasi.

47
DAFTAR PUSTAKA

Az Zikru Al qur’an dan Terjemah Khusus Wanita Jakarta : WALI

Cangara, Prof. H. Hafied M.Sc., Ph.D. 2017. Perencanaan & Strategi


Komunikasi Jilid 3; Jakarta : Rajawali Pers

Instagram.2017. Konten Instagram


https://www.instagram.com/p/Bcdd8FslY4u/?taken-
by=pemudahijrah (di akses pada 18 Januari 2018)

Kemenkominfo.2015. “ BNPT Minta kemenkominfo blokir 22 situs


Radikal”
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4627/BNPT+Mint
a+Kominfo+Blokir+22+Situs+Radikal/0/berita_satker (di akses
pada 29 Maret 2017)

Muslim.or.id.2011. Akhlaq dan Nasehat : Sampaikanlah dariku walau


satu ayat https://muslim.or.id/6409-sampaikan-ilmu-dariku-
walau-satu-ayat.html(di akses pada 24 Maret 2017)

Pemuda Hijrah.2017. http://www.pemudahijrah.com (di akses pada 24


Maret 2017)

Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta : Gramedia


Widiasarana Indonesia.

Suprapto, Tommy ,M.S. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen


Komunikasi Yogyakarta : MedPress

Yani, Ahmad. 2005. Bekal menjadi Khatib dan Mubhalig Jakarta:


Gema Insani.

48
KOMUNIKASI DAKWAH MILENIAL DI INSTAGRAM
(Studi Kasus Akun Majeedr dan Akun Rumayshocom)

Indriani Adinda Lestari, Puji Hariyanti

PENDAHULUAN

Media sosial merupakan media dakwah yang dapat memudahkan


da’i untuk menyampaikan pesan dakwah kepada mad’u dengan mudah
dan cepat walaupun dengan jarak yang jauh. Perkembangan dakwah
online ditandai dengan banyaknya situs dakwah islam yang
bermunculan, contohnya akun Majeedr, Rumayshocom, teladan rasul,
dan selangkah padamu.

Para da’i menggunakan media sosial Youtube, Instagram,


Facebook, Twitter, Telegram, dan Blog untuk menyampaikan pesan
dakwah. Dari media – media sosial tersebut, instagram adalah salah
satu media sosial yang paling banyak digunakan sebagai media dakwah.

Instagram adalah sebuah aplikasi microbloging yang mempunyai


fungsi utama untuk memposting foto atau video yang disertai tulisan

49
mengenai keterangan foto atau video tersebut. Instagram dianggap
sebagai media sosial yang lebih menarik daripada media lain, karena
pada saat ini, karakteristik instagram sudah merangkap media sosial
lainnya. Seperti fitur InstagramTv yang mirip dengan Youtube, fitur
Live Instagram yang mirip dengan Facebook, fitur Stories yang mirip
dengan Snapchat, dan lain - lain. Fitur – fitur tersebut sangat
mendukung untuk membuat konten yang menarik dan mudah untuk
dipahami.

Menurut keterangan Carolyn Everson, Vice President Global


Marketing Solutions Facebook selaku perusahaan induk Instagram,
secara keseluruhan jumlah pengguna aktif bulanan Instagram kini
sudah mencapai kisaran 800 juta, sebanyak 500 juta dari angka tersebut
merupakan pengguna aktif harian yang setidaknya membuka aplikasi
instagram sebanyak satu kali setiap hari.

Banyaknya pengguna instagram tersebut, berarti semakin


banyak pula pengguna instagram yang dapat menyampaikan dan
menerima pesan dakwah. Para pembuat pesan dakwah di instagram
dapat membuat konten dengan bentuk foto atau video yang menarik
dengan keterangan tulisan (caption) yang menjelaskan lebih mendalam
mengenai pesan dakwah tersebut. Tidak hanya itu, para pengguna
instagram lainnya dapat menanggapi konten dakwah yang dibuat oleh
da’i dengan menambahkan di kolom komentar. Sehingga para pengguna
instagram dapat berdiskusi mengenai pesan - pesan dakwah secara
online di instagram.

Akun Majeedr dan akun Rumayshocom adalah akun – akun


dakwah yang menggunakan instagram sebagai media dakwah. Majeedr
adalah salah satu akun dakwah yang memperkenalkan kepada
masyarakat terutama para remaja mengenai ajaran sunnah, ‘ilmu-dien,
dan mendekatkan mereka dengan para Ulama. Rumayshocom adalah
akun dakwah yang dikelola oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal.
Rumayshocom adalah akun dakwah yang membagikan pesan – pesan
dakwah kepada masyarakat yang bersumber dari Al – Qur’an, Hadist,
penjelasan para salafush shalih maupun penjelasan para ulama

50
kontemporer baik secara offline seperti kajian yang diadakan setiap
minggu maupun secara online melalui akun – akun sosial media yang
dimilikinya.

Pengikut akun Majeedr di instagram lebih dari 42.900 followers,


sementara pengikut akun Rumayshocom di instagram lebih dari 556.000
followers. Kedua akun tersebut membagikan pesan – pesan dakwah
dengan bentuk gambar, video, dan caption yang menarik dengan pesan
dakwah yang mudah dipahami dan dimengerti sehingga memiliki daya
tarik tersendiri daripada akun dakwah yang lain. Kedua akun tersebut
juga menerima sesi tanya jawab online sehingga memudahkan para
pengguna media sosial untuk memperdalam ilmu agama islam melalui
media online. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini mengkaji
bagaimana komunikasi dakwah online akun Majeedr dan akun
Rumayshocom. Penelitian ini diharapkan untuk bisa memberikan
pemahaman, acuan, dan masukan kepada para pengguna media sosial
yang hendak berdakwah di media sosial, serta dapat memberikan
sumbangan pengetahuan mengenai komunikasi dakwah online,
khususnya di bidang ilmu dakwah, media dakwah, dan komunikasi
dakwah.

TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Dakwah

Menurut Ahmad Mubarok kegiatan dakwah merupakan suatu


kegiatan komunikasi, da’i (komunikator) menyampaikan pesan dakwah
kepada mad’u (komunikan), yaitu secara individu maupun secara
kelompok. Dalam aktivitas dakwah terdapat unsur – unsur yang terlibat,
yaitu :

1. Da’i

Dalam proses komunikasi akan melibatkan sumber sebagai


pembuat pesan atau informasi. Sumber adalah pihak yang berinisiatif

51
atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber dalam
komunikasi dakwah sering juga disebut dengan da’i.

2. Mad’u

Dalam bahasa arab, Mad’u disebut dengan istilah isim maf’ul


yang artinya objek atau sasaran dari kata kerja transtitif (mu’taddi).
Sedangkan menurut istilah, mad’u adalah orang yang menjadi
sasaran dakwah, komunikan dakwah, penerima pesan dakwah,
khalayak, audience, receiver.

3. Maddatu Dakwah

Pesan dakwah/ Maddatu dakwah adalah apa yang


dikomunikasikan da’i kepada mad’u. Dalam menyampaikan pesan
dakwah, da’i harus memperhatikan hal – hal berikut : Pesan
dirancang dan disampaikan secara menarik agar dapat menarik
perhatian sasaran, pesan mengandung pengalaman yang pernah
dirasakan oleh komunikator dan komunikan, sehingga keduanya
dapat saling mengerti, pesan harus membangkitkan kebutuhan pihak
komunikan dan menyarankan cara untuk mendapatkan kebutuhan
tersebut, pesan harus menyampaikan suatu cara untuk mendapatkan
kebutuhan tersebut yang sesuai dengan situasi kelompok tempat
komunikan.

Materi dakwah adalah ajaran agama islam itu sendiri. Ali Yafie
menjelaskan bahwa materi dakwah dibagi menjadi lima jenis yang
meliputi : Masalah kehidupan, masalah manusia, masalah harta
benda, masalah ilmu pengetahuan, dan masalah akidah.

4. Manhaj Dakwah

Manhaj berarti sikap, cara dan prosedur. Metode dakwah


merupakan salah satu unsur dakwah yang berarti jalan atau cara
yang dipakai juru dakwah (da’i) untuk menyampaikan materi dakwah
(islam). Literatur dakwah menyebutkan tiga metode dakwah, yaitu :
Metode Bil Hikmah, metode mau’izah hasanah, dan metode

52
majadalah adalah bentuk penyelenggaraan dakwah yang mengacu
pada komunikasi dua arah.

5. Wasilah Dakwah

Wasilah dakwah adalah media yang untuk menyampaikan pesan


dakwah. Hamzah Yaqub membagi media dakwah menjadi lima
golongan, yaitu lisan, tulisan, lukisan, audio visual, dan akhlak.
Kelima macam wasilah dakwah tersebut dapat dikategorikan menjadi
tiga kategori, yaitu : metode Dakwah Bil Lisan, metode Dakwah Bil-
Kitabah, dan metode Dakwah Bil-Hal.

6. Asar Dakwah

Asar dakwah adalah efek yang membekas, menyentuh atau


mempengaruhi mad’u sebagai bagian dari proses dakwah yang
mengenainya.

Menurut Jalaluddin Rahmat, efek dibagi menjadi tiga, yaitu :

 Efek kognitif, terjadi apabila terdapat perubahan pada apa


yang diketahui, dipahami, dan dipersepsi oleh khalayak.

 Efek Afektif, timbul ketika ada perubahan terhadap apa yang


dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak

 Efek Behavioral, merujuk pada perilaku nyata yang dapat


diamati, yang meliputi pola–pola tindakan, kegiatan, atau
kebiasaan tindakan dalam berperilaku.

Penggunaan Fitur Instagram

Salah satu media sosial yang banyak digunakan dan menarik perhatian
para pengguna media sosial saat ini adalah instagram. Instagram adalah
sebuah aplikasi media sosial microbloging yang mempunyai fungsi
sebagai sarana mengupload foto dan video, instagram dikembangkan
oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger yang tergabung dalam perusahaan
yang mereka kembangkan sendiri yaitu Burbn, Inc. Berikut adalah fitur
– fitur yang terdapat pada instagram :

53
1. Comments, Instagram menyediakan fitur komentar di setiap foto
atau video yang diunggah oleh para penggunanya. Namun fitur
komentar ini juga bisa dihilangkan sesuai dengan keinginan
pemilik instagram.

2. Stories adalah jendela yang menampilkan foto atau video yang


memiliki batas waktu 24 jam untuk ditampilkan.

3. Direct Messages adalah fitur dalam instagram yang berguna untuk


chatting dengan pengguna lain.

4. Captions atau keterangan bersifat untuk memperkuat pesan yang


ingin disampaikan oleh pengguna.

5. Hastag simbol bertanda pagar (#), fitur ini sangatlah penting


karena memudahkan pengguna untuk menemukan foto – foto di
instagram..

6. Follow berarti ikut, followers berarti pengikut, fitur ini berguna


agar para pengguna instagram bisa saling mengikuti aktivitas
pengguna lain.

7. Like adalah suatu icon dimana pengguna dapat menyukai foto atau
video yang diunggah oleh pengguna lainnya.

8. Comments atau komentar adalah aktivitas dalam menyampaikan


pikirannya melalui kata – kata terhadap foto atau video yang
diunggah pribadi atau pengguna lain.

9. Mentions, fitur ini berguna untuk menambah atau memanggil


pengguna lain, caranya dengan menambah tanda arroba (@) dan
memasukkan nama dari akun instagram dari pengguna tersebut.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif


kualitatif dengan melakukan wawancara kepada ketua Majeedr, admin
Majeedr, beberapa followers Majeedr, pendiri Rumayshocom, admin
Rumayshocom, dan beberapa followers Rumayshocom. Teknik

54
pengumpulan data pada penelitian ini, menggunakan observasi,
wawancara, dan studi pustaka. Peneliti menggunakan model analisis
interaktif untuk menganalisa data-data yang telah diperoleh dalam
penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Komunikasi Dakwah Akun Majeedr

Dalam penyampaian pesan dakwah, berikut adalah unsur – unsur


dakwah akun instagram Majeedr :

a. Da’i / Komunikator

Penyampaian pesan dakwah biasanya disampaikan oleh seorang


Ustadz, pendiri Majeedr adalah Ustadz Afifi Abdul Wadud , akan
tetapi beliau tidak dapat membantu Majeedr secara penuh dalam
penyampaian pesan dakwah. Oleh karena itu, Majeedr tidak
memiliki Ustadz yang fokus kepada Majeedr. Majeedr tetap
berusaha dengan mendekati para Ustadz yang suka menulis di
media untuk membina Majeedr. Seperti Ustadz Ahmad MZ, Ustadz
Ari Wahyudi, Ustadz Amir Soronji, Ustadz Yahya Al-Lijazi dan
ustadz-ustadz lainnya.

b. Mad’u / Komunikan Dakwah

Sasaran dakwah Majeedr di instagram adalah kalangan anak


muda seperti remaja, pelajar, dan mahasiswa.

c. Maddatu Dakwah / Pesan Dakwah

Pesan dakwah Majeedr terdiri dari semua jenis ilmu agama islam
seperti Aqidah, Akhlak, Fikih, Nasehat, Renungan, Tazkiyatun
Nafs, dll. Pesan dakwah Majeedr di instagram dibuat oleh tim
Majeedr yang berdasarkan pada Al – Qur’an, Hadist, sunnah yang
sesuai dengan Manhaj Salaful Ummah, materi yang diberikan
ustadz pada saat kajian Majeedr, dan sumber - sumber dakwah

55
seperti Muslimorid, Salam Dakwah, Rumayshocom, Islam Dakwah ,
dll

d. Manhaj Dakwah / Metode Dakwah

Tim Majeedr selalu berusaha untuk membuat poster sendiri


walaupun materi dakwahnya berasal dari sumber – sumber lain.
Majeedr memiliki satu koordinator untuk mencari bahan materi
dakwah. Materi tersebut berasal dari ustadz, atau dari sumber –
sumber dakwah seperti Indonesia Bertauhid, Muslim Sociaty, Salam
Dakwah, dll. Setiap hari Majeedr memposting 2 sampai 3 konten.
Pada pagi hari yaitu sebelum jam 12.00, pada siang atau sore, dan
pada malam hari. Metode dakwah yang dilakukan Majeedr yaitu
metode mau’uzah hasanah dan metode majadalah.

1. Metode Mau’uzah Hasanah

Metode mau’uzah hasanah adalah bentuk penyelenggaraan


dakwah yang mengacu pada praktek menasehati orang agar
mad’u menjadi orang baik, dan mengikuti perintah agama. Dalam
dakwah Majeedr di instagram, Majeedr juga membagikan pesan
– pesan nasehat.

2. Metode Majadalah

Metode majadalah adalah bentuk penyelenggaraan dakwah yang


mengacu pada komunikasi dua arah. Apabila ada followers yang
bertanya kepada Majeedr di instagram, Majeedr selalu aktif
menanggapi dengan berdiskusi terlebih dahulu dengan anggota
Majeedr yang lain.

56
e. Wasilah Dakwah / Media

Macam – macam Wasilah Dakwah :

1. Lisan

Lisan adalah media dakwah yang menggunakan lidah dan suara.


Majeedr berdakwah di instagram dengan media lisan dalam
bentuk video.

Gambar 1. Contoh konten video pada instagram Majeedr

57
2. Tulisan

Majeedr membagikan pesan dakwah di instagram dengan media


tulisan dalam bentuk caption untuk menjelaskan lebih rinci
mengenai konten dakwah Majeedr.

Gambar 2. Contoh caption pada konten instagram Majeedr

3. Lukisan

Majeedr membagikan pesan dakwah di instagram dengan media


lukisan dalam bentuk karikatur agar pesan dakwah Majeedr
memiliki ciri khas tertentu dan lebih menarik untuk dibaca.

Gambar 3. Contoh konten Majeedr dalam bentuk karikatur

58
4. Audio Visual

Majeedr membagikan pesan dakwah di instagram dengan media


audio visual dalam bentuk video.Pesan dakwah Majeedr dalam
bentuk video merupakan pesan dakwah yang dapat merangsang
indra penglihatan atau pendengaran.

5. Uswatun Hasanah

Majeedr melakukan kegiatan yang mengajarkan dan mengajak


para pengguna instagram untuk melakukan tindakan nyata yang
menggambarkan ajaran agama islam, dengan melakukan
kegiatan – kegiatan sosial, seperti donasi untuk Majeedr Tv, dan
donasi hijab syar’i untuk pelajar.

Gambar 4. Contoh pesan Akhlak pada instagram Majeedr

59
Kategori Wasilah Dakwah :

1. Dakwah Bil Lisan

Selain berdakwah melalui instagram, Majeedr juga melakukan


dakwah secara lisan yaitu dengan mengadakan kajian yang
dilaksanakan seminggu sekali. Selain itu, Majeedr juga
mengadakan program belajar Tahsin dan bahasa Arab.

2. Dakwah Bil Kitabah

Dakwah bil kitabah merupakan segala bentuk kegiatan dakwah


dengan cara mendeskripsikan, menulis, atau membentuk pesan
dakwah dalam lambang yang bisa dipandang. Majeedr ingin
memberikan manfaat baik kepada para pengguna media sosial
dengan membagikan pesan – pesan dakwah di instagram yang
dilengkapi caption untuk mendeskripsikan pesan dari konten
dakwah tersebut, agar para pengguna instagram dapat lebih
memahami dan mengerti mengenai pesan – pesan dakwah
Majeedr.

3. Dakwah Bil Hal

Dakwah bil hal merupakan dakwah dengan menggunakan media


percontohan yang dapat diserap dengan indera penglihatan dan
pendengaran sekaligus, dan penggunaan indra yang lebih luas lagi.
Majeedr mengemas pesan dalam bentuk video sehingga dapat
diserap oleh indera penglihatan dan pendengaran para pengguna
instagram.

f. Asar Dakwah / Feedback

Untuk mengetahui asar dakwah dari para mad’u, peneliti


melakukan wawancara dengan beberapa followers yaitu Rifqi
Fatoni, Almauzuna, dan Hanifah Atika. Menurut Jalaluddin
Rahmat, efek dibagi menjadi tiga, yaitu :

60
1. Efek kognitif

Merupakan efek yang terjadi jika terdapat perubahan pada apa


yang dipahami, diketahui dan dipersepsi oleh khalayak. Rifqi
Fatoni, Almauzuna, dan Hanifah mengatakan bahwa mereka
menjadi lebih banyak mnengetahui mengenai ajaran agama islam
seperti, pengetahuan mengenai puasa sunnah 9 dan 10
Muharram,fiqih sholat, dll.

2. Efek Afektif

Merupakan efek yang timbul pada saat ada perubahan pada apa
yang dirasakan, dibenci, dan disenangi oleh khalayak. Rifqi Fatoni,
Almauzuna, dan Hanifah Atika mengatakan bahwa konten
dakwah Majeedr membuat mereka ingin semakin meningkatkan
kualitas ibadahnya, serta selalu mengingatkannya kepada Allah
SWT, sehingga meningkatkan rasa cintanya kepada Allah dan
Rasulullah.

3. Efek Behavioral

Efek Behavioral adalah efek yang berupa perilaku nyata yang


dapat diamati, meliputi pola – pola kegiatan, tindakan, atau
kebiasaan tindakan dalam berperilaku. Rifqi Fatoni, Almauzuna,
dan Hanifah Atika mengatakan bahwa setiap membaca konten –
konten dakwah Majeedr, mereka menjadi ingat dosa – dosa yang
pernah dilakukan, sehingga membuat mereka berusaha untuk
memperbaiki dan meningkatkan ibadahnya kepada Allah SWT.

61
Analisis Komunikasi Dakwah Akun Rumayshocom

Dalam penyampaian pesan dakwah, berikut adalah unsur – unsur


dakwah akun instagram Rumayshocom :

a. Da’i

Da’i pada akun Rumayshocom yaitu Ust. Muhammad Abduh


Tuasikal selaku pendiri Rumaysho dan Pesantran Darush Sholihin.
Ust Abduh Tuasikal selalu menulis materi – materi dakwah pada
artikelnya pada website rumaysho.com.

b. Mad’u

Dalam proses penyampaian dakwah di instagram, sasaran dakwah


Rumayshocom yaitu adalah semua kalangan dari laki – laki,
perempuan, anak – anak, dan orang dewasat terutama anak muda.

c. Maddatu Dakwah / Pesan Dakwah

Pesan dakwah Rumayshocom terdiri dari semua jenis ilmu agama


islam seperti Aqidah, Akhlak, Fikih, Nasehat, Renungan,
Tazkiyatun Nafs, dll. Pesan dakwah Rumayshocom di instagram
diambil dari tulisan Ustadz Abduh Tuasikal di website
rumaysho.com yang berdasarkan pada Al – Qur’an, Hadist, sunnah
yang sesuai dengan Manhaj Salaful Ummah. Tujuan Rumayshocom
membagikan pesan dakwah diinstagram yaitu untuk membenarkan
aqidah, membagikan pesan dakwah mengenai amalan – amalan
agama islam seperti ajakan untuk sholat wajib berjamaah, bacaan
dzikir yang sesuai sunnah, dll.

d. Manhaj Dakwah / Metode Dakwah

Rumayshocom membuat identitas dengan membuat konsep


instagramable dengan mengatur halaman instagram Rumayshocom
dengan rapi agar membedakan dengan akun dakwah yang lain.
Rumayshocom memiliki 3 designer grafis sebagai pembuat konten
dakwah Rumayshocom dalam bentuk karikatur, video, dan desaign
grafis. Rumayshocom memiliki waktu – waktu tertentu untuk
memposting konten dakwah. Pada pagi hari pukul 09.00, sore hari

62
pukul 15.00, dan malam hari pukul 19.30. Metode dakwah yang
digunakan Rumayshocom yaitu metode bil hikmah, metode mau’izah
hasanah, dan metode majadalah.

1. Metode Bil Hikmah

Rumayshocom membagikan pesan dakwah di instagram dengan


menggunakan bahasa general agar mudah dipahami oleh semua
kalangan.

2. Metode Mau’izah Hasanah

Metode ini merupakan praktek komunikasi satu arah antara


da’i sebagai pemberi nasehat dan mad’u sebagai pihak yang
perlu bimbingan dan pengarahan.

3. Metode Majadalah

Metode majadalah adalah metode dakwah yang mengacu pada


komunikasi dua arah. Pada komunikasi dakwah Rumayshocom
di instagram, dialog antara Rumayshocom dengan followers
berupa tanya jawab pada kolom komentar dan Direct Messages.

e. Wasilah Dakwah / Media

Macam – macam Wasilah Dakwah :

1. Lisan

Lisan adalah media dakwah yang menggunakan lidah dan suara.


Rumayhsocom berdakwah di instagram dengan media lisan
dalam bentuk video.

63
Gambar 5. contoh konten video pada Instagram Rumayshocom

2. Tulisan

Rumayshocom membagikan pesan dakwah di instagram dengan


media tulisan dalam bentuk caption untuk menjelaskan lebih
rinci mengenai konten dakwah Rumayshocom.

Gambar 6 contoh caption pada Instagram Rumayshocom

64
3. Lukisan

Rumayshocom membagikan pesan dakwah di instagram dengan


media lukisan dalam bentuk karikatur agar pesan dakwah
Rumayshocom memiliki ciri khas tertentu dan lebih menarik
untuk dibaca.

Gambar 7. contoh konten karikatur pada Instagram Rumayshocom

4. Audio Visual

Audio visual adalah media dakwah yang dapat merangsang indra


pendengaran atau penglihatan atau keduanya. Rumayshocom
membagikan pesan dakwah di instagram dengan media audio
visual dalam bentuk video.

5. Uswatun Hasanah

Uswatun Hasanah adalah tindakan nyata yang menggambarkan


ajaran islam. Rumayshocom mengajak para pengguna media
sosial instagram untuk melakukan tindakan nyata agama islam
dengan melakukan donasi. Contohnya seperti donasi untuk
lapangan kajian, program anak asuh, dan wakaf masjid via
Darush Sholihin.

65
Gambar 8 contoh konten Akhlak pada Instagram Rumayshocom

Kategori Wasilah Dakwah :

1. Dakwah Bil Lisan

Rumayshocom sering mengadakan pengajian secara langsung yang


diisi oleh Ust. Abduh Tuasikal. Kegiatan pengajian tersebut
biasanya dilaksanakan di Pesantren Darush Sholihin, Yogyakarta,
Jakarta, Bandung, dan kota – kota lainnya.

2. Dakwah Bil Kitabah

Rumayshocom melakukan kegiatan dakwah bil kitabah dengan


membentuk pesan dakwah dengan bentuk poster karikatur,
kemudian mendeskripsikan pesan dakwah pada caption.

3. Dakwah Bil Hal

Rumayshocom melakukan kegiatan dakwah bil hal dengan


mengemas pesan dakwah dalam bentuk video. Dalam bentuk video,
para pengguna instagram dapat menerima pesan dakwah melalui
indera penglihatan dan pendengaran.

66
f. Asar Dakwah / Feedback

Asar dakwah adalah umpan balik dari reaksi mad’u dalam proses
dakwah. Untuk mengetahui asar dakwah dari para mad’u, peneliti
melakukan wawancara dengan beberapa followers yaitu Zainul
Hadi, Azizah, dan Elvia Rizka. Menurut Jalaluddin Rahmat, efek
dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Efek kognitif

Merupakan efek yang dapat terjadi jika terdapat perubahan


pada apa yang dipahami, diketahui, dan dipersepsi oleh
khalayak. Zainul Hadi, Azizah, dan Elvia Rizka mengatakan
bahwa Rumayshocom merupakan akun dakwah yang
meningkatkan pengetahuannya mengenai agama
islam mengenai ilmu akhlak, siroh, tauhid, dan hukum –
hukum islam.

2. Efek Afektif

Merupakan efek yang timbul pada saat ada perubahan terhadap


apa yang disenangi, dirasakan, atau dibenci oleh khalayak.
Zainul Hadi, Azizah, dan Elvia Rizka mengatakan bahwa rasa
cintanya terhadap agama islam semakin meningkat setelah
mengikuti Rumayshocom.

3. Efek Behavioral

Merupakan efek yang merujuk terhadap perilaku nyata yang


dapat diamati meliputi pola – pola kegiatan, tindakan, atau
kebiasaan dalam berperilaku. Zainul Hadi, Azizah, dan Elvia
Rizka mengatakan bahwa konten dakwah Rumayshocom
merupakan ajakan yang positif, mereka selalu berusaha untuk
menerapkan pesan dakwah Rumayshocom dalam kehidupan
sehari – hari.

67
Analisis Penggunaan Fitur Instagram

Berikut adalah penggunaan fitur instagram oleh Majeedr dan


Rumayshocom :

Tabel 1. Penggunaan Fitur Instagram Majeedr dan Rumayshocom


Akun Fitur Majeedr Rumayshocom
Para followers Majeedr Para followers instagram
Rifqi, Almauzuna, dan Rumayshocom mengatakan
Hanifah mengatakan bahwa mereka mengikuti
bahwa mereka mengikuti instagram Rumayshocom
Majeedr karena mereka karena mereka ingin
Follow
ingin menambah manfaat menggunakan media sosial
dalam menggunakan media dengan baik, salah satunya
sosial dengan mencari ilmu dengan mengikuti akun – akun
agama. dakwah di instagram.

Majeedr menggunakan Rumayshocom menggunakan


caption dalam setiap captions untuk setiap konten
konten dakwah untuk dakwah yang dibagikan, untuk
menambah penjelasan memperjelas konten yang ia
mengenai pesan bagikan. Zainul Hadi, Azizah
dakwahnya. Para followers Haq, dan Elvia Rizka
Captions
Majeedr Rifqi Fatoni, terkadang membaca caption
Almauzuna, dan Hanifah pada konten dakwah
Atika terkadang membaca Rumayshocom agar lebih
caption, apabila konten memahami pesan dakwah
dakwah yang dibagikan yang disampaikan.
Majeedr kurang jelas.
Majeedr menggunakan Rumayshocom menggunakan
hastag sesuai dengan hastag #rumay sho
konten dakwah yang #rumayshocom
dibagikan. Apabila Majeedr #mabduhtuasikal pada setiap
membagikan pesan konten dakwah yang
Hastag
dakwah mengenai dibagikan. Rumayshocom
kematian, maka hastag menggunakan hastag tersebut
yang dipakai yaitu yang untuk menandakan bahwa
berhubungan dengan konten dakwah tersebut
kematian. berasal dari Rumayshocom.
Majeedr menggunakan Rumayshocom menggunakan
fitur stories pada fitur stories pada instagram
Stories instagram untuk untuk mempromosikan barang
membagikan informasi – barang dari toko
mengenai jadwal kajian, rumayshocom, serta untuk

68
Akun Fitur Majeedr Rumayshocom
Majeedr Store, memberitahukan jadwal
pengumuman donasi, dan kajian Ustadz Abduh
kegiatan – kegiatan Tuasikal.
Majeedr.

Majeedr tidak Rumayshocom menggunakan


penggunakan fitur Live fitur live pada saat Ust.
pada instagram. Majeedr Abduh Tuasikal sedang
lebih fokus pada fitur Live berdakwah. Rata – rata
pada facebook karena pengguna instagram yang
Live
Majeedr tetap ingin melihat live Rumayshocom
menghidupkan facebook kurang lebih sebanyak 2000
Majeedr. viewers. Dalam sehari,
Rumayshocom melakukan live
sebanyak 3 kali.
Majeedr tidak Rata – rata pengguna
menggunakan fitur IgTV instagram yang melihat IgTV
karena masih lebih fokus Rumayshocom kurang lebih
InstagramTv
pada tayangan live pada sebanyak 6000 viewers.
facebook.

Followers Majeedr Rifqi Zainul Hadi pernah


Fatoni, Almauzuna, dan berkomentar pada konten
Hanifah Atika termasuk Rumayshocom .Sementara
followers Majeedr yang followers Rumayshocom
tidak aktif dalam Azizah Haq dan Elvia Rizka
Comments
memberikan komentar belum pernah berkomentar
pada konten dakwah terhadap konten dakwah yang
Majeedr. dibagikan Rumayshocom.

Rifqi Fatoni, Almauzuna, Zainul Hadi, Azizah Haq, dan


dan Hanifah Atika Elvia Rizka hampir selalu
terkadang menyukai menyukai konten dakwah
konten dakwah Majeedr, yang dibagikan Rumayshocom.
Like karena mereka sering
tertinggal sehingga tidak
selalu memberikan like
pada setiap postingan
Majeedr.
Rifqi Fatoni, Alamauzuna, Zainul Hadi, Azizah Haq, dan
dan Hanifah Atika merasa Elvia Rizka mementions
Mentions konten dakwah yang teman – temannya pada
dibagikan Majeedr penting konten dakwah Rumayshocom
dan bermanfaat, sehingga untuk mengingatkan teman –

69
Akun Fitur Majeedr Rumayshocom
membuat mereka ingin temannya mengenai ibadah
berbagi konten dakwah kepada Allah SWT.
dengan memention teman
atau keluarganya.
Pada instagram Majeedr, Zainul Hadi pernah
setiap ada followers yang mengirimkan pesan melalui
bertanya melalui Direct Direct Messages kepada
Messages, Majeedr selalu Rumayshocom. Sementara
Direct
aktif membalas dengan Azizah Haq dan Elvia Rizka
Messages
berdiskusi terlebih dahulu belum pernah mengirimkan
dengan anggota Majeedr pesan melalui Direct Messages
yang lain. kepada Rumayshocom.

PENUTUP

1. Komunikasi dakwah online pada akun instagram Majeedr


melibatkan da’i yaitu Ustadz Afifi Abdul Wadud, Ustadz Ahmad
MZ, Ustadz Ari Wahyudi, dan ustadz - Ustadz lainnya. Pesan -
pesan dakwah Majeedr di instagram berdasarkan pada Al –
Qur’an, Hadist, dan sunnah yang sesuai dengan Manhaj Salaful
Ummah yang berupa materi ilmu agama islam, seperti Aqidah,
Akhlak, Fikih, Tazkiyatun Nafs , Renungan, Nasehat, dll. Majeedr
menggunakan metode dakwah dengan mengemas konten dakwah
di instagram dengan bahasa yang mudah dipahami dengan desaign
yang menarik dan kreatif dalam bentuk lisan, tulisan, lukisan /
karikatur, audio visual, dan uswatun Hasanah. Mad’u atau
sasaran dakwah dari Majeedr di instagram yaitu kalangan anak
muda seperti remaja, pelajar, dan mahasiswa. Efek yang dirasakan
para pengguna instagram setelah mengikuti Majeedr yaitu,
mereka merasakan bahwa lebih banyak mengetahui pengetahuan
mengenai ilmu – ilmu agama islam, serta semakin meningkatkan
rasa cintanya kepada Allah SWT sehingga membuat mereka ingin
meningkatkan ibadahnya kepada Allah SWT.

2. Da’i pada akun Rumayshocom yaitu Ust. Muhammad Abduh


Tuasikal. Pesan – pesan dakwah Rumayshocom di instagram
berasal dari tulisan Ustadz Abduh Tuasikal pada website
70
rumaysho.com. Materi dakwah Rumayshocom berupa amalan –
amalan agama islam mengenai materi ilmu agama islam, seperti
Aqidah, Akhlak, Fikih, Tazkiyatun Nafs , Renungan, Nasehat, dll.
Metode dakwah yang digunakan Rumayshocom yaitu dengan
membuat konsep instagramable dengan mengatur halaman
instagram Rumayshocom dengan rapi agar membedakan dengan
akun dakwah yang lain. Rumayshocom mengemas pesan dakwah
dalam bentuk lisan, tulisan, lukisan / karikatur, audio visual, dan
akhlak. Mad’u atau sasaran dakwah dari Rumayshocom di
instagram yaitu kalangan dewasa dan anak muda. Efek yang
dirasakan para pengguna instagram setelah mengikuti
Rumayshocom yaitu, meningkatkan pengetahuannya mengenai
ilmu agama islam mengenai amalan sehari – hari. Para followers
juga merasakan bahwa semakin mencintai agama islam, karena
konten dakwah Rumayshocom selalu mengingatkan mengenai
ibadah kepada Allah SWT, para followers juga berusaha
menerapkan pesan dakwah Rumayshocom dalam kehidupan sehari
– hari.

3. Majeedr dan Rumayshocom menggunakan fitur – fitur yang ada


pada instagram, seperti menggunakan format video untuk
pembuatan konten, menggunakan format foto atau gambar
karikatur, penggunaan fitur caption untuk menambah keterangan
penjelasan mengenai isi pesan, penggunaan fitur Stories, Live, dan
Instagram Tv untuk membagikan kegiatan serta konten dalam
bentuk video, penggunaan hastag untuk memudahkan pengguna
instagram mencari konten dengan tema yang sesuai, dan
menggunakan fitur komentar dan direct messages sebagai sarana
diskusi.

71
DAFTAR PUSTAKA

Atmoko, B. D. (2012). Instagram Handbook. Jakarta: Media Kita.

Br Fiani, Pane. (2016). “Pesan - pesan Dakwah dalam Akun Teladan


Rasul pada Media Sosial Instagram”. Skripsi Sarjana
Universitas Islam Negeri, Yogyakarta.

Difika, Fifit. (2016). “Dakwah melalui Instagram”. Skripsi Sarjana


Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Ilaihi, Wahyu. (2010). Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Instagram Majeedr.(2019). Retrieved Maret 8, 2018, from Instagram


Majeedr.

Instagram Rumayshocom.(2019). Retrieved Maret 8, 2018, from


Instagram Rumayshocom.

Majeedr. (n.d.). Retrieved Maret 13, 2018, from https://majeedr.com/

Mulyana, Deddy. (2004). Ilmu Komuniasi Suatu Pengantar. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Puspita, Sari Meutia. (2017). “Fenomena Penggunaan Media Sosial


Instagram sebagai Komunikasi Pembelajaran Agama Islam oleh
Mahasiswa Fisip Universitas Riau,” Jurnal Komunikasi Vol.04
No.02.

Rizky, Toybah Nur. (2016). “Dakwah Komunikasi Visual Melalui


Instagram Akun @HADISTKU,” Alhiwar Jurnal Ilmu dan
Teknik Dakwah, Vol.4 No.07.

Saputra, Wahidin. (2011). Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers.

Setyani, Novia Ika. (2013). “Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana


Komunikasi Bagi Komunitas.” Skripsi Sarjana Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.

Sidiq, Anwar. (2017). “Pemanfaatan Instagram sebagai Media Dakwah.”


Skripsi Sarjana Universitas Islam Negeri, Yogyakarta.

72
Sulthon, Muhammad. (2005). Dakwah dan Sadaqat. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Yaqub, Mustofa, & Ali. (1997). Sejarah dan Metode Dakwah Nabi.
Jakarta: Pustaka Firdaus.

73
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DAKWAH MOTION GRAPHIC
YUFID.TV TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN
KETERTARIKAN BELAJAR AGAMA PADA SUBSCRIBER
AKUN YOUTUBE YUFID.TV
Nora Fajriyanti , Puji Hariyanti

PENDAHULUAN

Media sosial menjadi tempat praktik dakwah, memberi ruang


bagi pendakwah untuk memanfaatkan hal tersebut dengan sebaik
mungkin agar komunikasi dakwah yang diharapkan dapat berjalan
secara efektif. Pendakwah yang menggunakan media sosial memiliki
keuntungan khususnya karena penyebaran agama islam terjadi secara
singkat, menarik dan lebih luas. Selain untuk da’i atau ustadz,
keuntungan juga dirasakan oleh pengguna media sosial, karena bisa
diakses secara bebas tanpa adanya batasan waktu dan tempat. Dakwah
online bisa menggunakan banyak media sosial seperti Facebook, Twitter,
Youtube, Instagram, Whatshapp.

74
Salah satu media sosial yang banyak digunakan dan digemari
oleh masyarakat saat ini adalah youtube. Youtube masih menjadi favorit
bagi setiap kalangan dalam mencari suatu konten secara audio dan
visual dengan tekhnologi yang ada sekarang seperti 4G LTE sehingga
lebih cepat dan efesien. Youtube merupakan salah satu fenomena media
sosial yang mendunia lewat situs video sharingnya. Youtube ini
memfasilitasi pengguna nya untuk memposting video yang dapat diakses
oleh siapapun di seluruh dunia.

Subscriber merupakan nama dari pengguna youtube yang aktif


dalam proses komunikasi, subscriber biasanya berusaha dalam mencari
suatu informasi atau tayangan yang menurutnya paling baik dan
berguna sesuai untuk pemenuhan kebutuhannya, baik dalam segi
pendidikan, kesehatan maupun informasi religius seperti informasi
agama untuk meningkatkan keimanan.

Pengguna internet biasanya selalu meluangkan waktu untuk


mengakses konten-konten yang ada di youtube dengan durasi yang
berjam-jam dan bisa menghasilkan miliar kali penayangan. Maka
dengan itu melalui channel youtube banyak kreator-kreator islam yang
menggunakan youtube sebagai media dakwahnya. Karena youtube
menjadi media yang sangat mudah untuk digunakan para kreator islam
untuk menyebarkan pengetahuan tentang agama kepada siapapun
terutama orang yang beragama islam dalam mencari informasi untuk
pemahaman dalam belajar agama. Youtube juga menjadi salah satu
media dakwah berupa streaming video yang efektif dan diminati oleh
berbagai kalangan di masyarakat. Youtube juga memiliki akses yang
cepat, mudah , dan dapat dijangkau serta dapat diulang kembali video
dakwah yang ingin dilihat dengan cara di download dan langsung
tersimpan di tempat video offline youtube.

Menggunakan youtube sebagai salah satu media untuk


menyebarkan dakwah pada saat ini merupakan hal yang tepat agar lebih
meluas nya pengetahuan tentang agama. Beberapa channel youtube
yang menggunakan youtube sebagai media dakwah yaitu, Yufid.TV,
Rodja.TV, Erje.TV, Ammar.TV.

75
Peneliti melihat diantara beberapa akun dakwah tersebut , hanya
akun youtube Yufid.TV yang terlihat update atau sering
mempublikasikan pesan-pesan dakwah nya, maka interaksi yang terjadi
dalam akun youtube Yufid.TV menjadi banyak dan adanya berbagai
macam reaksi serta respon yang ditinggalkan oleh para subscriber akun
youtube Yufid.TV. Kemudian dalam penelitian ini peneliti melihat
konten dakwah dari channel Yufid.TV lebih beragam dari setiap konten
yang ada dibandingkan dengan channel dakwah yang lainnya. Hal
tersebut berbeda dengan kebiasaan menghadiri kajian agama secara
langsung di dalam mesjid, maka dengan hadirnya channel dakwah yang
ada di youtube seperti channel Yufid.TV membuat siapa saja yang ingin
mendengarkan kajian ilmu agama untuk menambah tingkat
pemahaman maupun ketertarikan nya lebih mudah dilakukan dimana
saja dan kapanpun dengan menggunakan smartphone maupun laptop
yang mereka miliki.

Salah satu konten andalan Yufid.TV yaitu konten motion graphic


, motion graphic itu sendiri menjadi salah satu wadah kajian dakwah
yang berbeda dengan channel dakwah lainnya, yangmana konten motion
graphic tersebut seperti sebuah gambar yang digabungkan dengan
sequen gambar-gambar lainnya yang memiliki kontinuitas sehingga
terlihat bergerak dan objek gambar tersebut terlihat tidak
membosankan,namun terlihat dinamis dan menarik. Elemen terpenting
yaitu membuat penonton tidak merasa bosan dalam mendengarkan
suatu kajian agama karena penonton tidak hanya terfokus pada suara
saja akan tetapi adanya gambar sebagai media pendukung dalam konten
motion graphic tersebut. Sehingga peneliti menjadikan konten motion
graphic ini sebagai fokus penelitian terhadap tingkat pemahaman dan
ketertarikan belajar agama yang didapat oleh subscriber setelah melihat
dan memahami isi dari konten motion graphic tersebut.

Pemahaman maupun ketertarikan yang ditinggalkan para


subscriber akun Yufid.TV dapat dilihat dari keikutsertaan mereka
dalam meninggalkan pertanyaan di kolom komentar maupun tanda
menyukai atau tidak menyukai yang diberikan sehingga dapat menjadi

76
bahan penelitian untuk ditentukan nya seberapa besar efektivitas
komunikasi dakwah yang terjadi dalam konten motion graphic tersebut.

Dengan adanya channel Yufid.TV ini tidak menutup


kemungkinan bagi siapa saja yang tertarik dan ingin memahami lebih
dalam lagi belajar ilmu agama . Alasan peneliti dengan mengambil
responden subscriber channel Yufid.TV, karena berdasarkan yang
peneliti lihat channel Yufid.TV ini mempunyai subscriber atau orang
yang berlangganan yang berjumlah 507.733 subscriber. Lebih banyak
dibanding channel dakwah lainnya seperti Rodja.TV, Erje.TV,
Ammar.TV.

Akun youtube Yufid.TV ini merupakan channel dakwah yang


paling aktif dalam memposting video ini per-harinya mengupload 4-6
video, yang totalnya sekarang memiliki 7.171 video dan penonton atau
viewers yang melakukan penayangan telah mencapai total 122.794.262x
penayangan. Kelebihan dari Channel dakwah Yufid.TV ini juga
menampilkan bermacam-macam isi kajian seperti yufid.kids, pengajian
ulama, yufid documentary,ceramah singkat,pengajian muslimah,
murottal Alquran dan masih banyak lagi sehingga setiap subscriber yang
menjadi langganan Yufid.TV bisa memilih sesuai dengan kebutuhan
yang menurut mereka menarik untuk dilihat. Dengan adanya channel
dari Yufid.TV dalam memberikan konten-konten dakwah terutama
konten motion graphic di youtube. Hal tersebut juga berperan dalam
perluasan kajian tentang ilmu agama islam yang ada di Indonesia.

Melihat fenomena diatas, peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian dengan judul “Efektivitas Komunikasi Dakwah Motion
Graphic Yufid.tv terhadap Tingkat Pemahaman dan
Ketertarikan Belajar Agama pada Subcriber Akun Youtube
Yufid.tv”

Manfaat dari penelitian ini dapat memberi sumbangan pemikiran


dan pengetahuan terhadap perkembangan dan studi ilmu komunikasi
khususnya mengenai efektivitas komunikasi dakwah. Hasil penelitian
diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi bagi akun youtube
Yufid.TV agar dapat mengetahui bagaimana efektivitas komunikasi
77
dakwah motion graphic dan juga Sebagai bahan referensi bagi subscriber
akun youtube Yufid.TV untuk lebih mengetahui seluk beluk akun
youtube Yufid.TV dan juga tingkat keefektivitasan komunikasi dakwah
akun youtube Yufid.TV sebagai media yang menyebarkan dakwah.

TINJAUAN PUSTAKA

a. Komunikasi Dakwah

Dakwah memiliki arti sebagai suatu ajakan yang baik. Dakwah


juga dilakukan secara langsung maupun tidak langsung oleh seseorang
baik dalam bentuk lisan, tulisan maupun tingkah laku yang dilakukan
secara sengaja atau sadar untuk mempengaruhi orang lain baik secara
personal maupun secara berkelompok dengan tujuan agar timbulnya
suatu kesadaran, pengertian, hingga adanya sikap penghayatan maupun
pengalaman yang didapat oleh komunikan terhadap ajaran islam
sebagai suatu pesan yang disampaikan tanpa adanya unsur-unsur yang
memaksa dalam penyampaian pesan dakwah yang dilakukan.(
Arifin,2000:6).

Komunikasi dakwah yaitu suatu proses dalam memberikan pesan


atau informasi yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain baik
secara individu maupun kelompok. Pesan dakwah yang disampaikan
tersebut bersumber dari Alquran dan hadist dilakukan dengan cara lisan
maupun non lisan dengan tujuan agar penerima dakwah bisa mengubah
sikap, pendapat maupun perilaku agar menjadi lebih baik sesuai dengan
ajaran islam, secara lisan seperti mendatangi majelis ilmu secara
langsung atau secara tidak langsung melalui media.(Ilaihi,2010:26)
Secara umum, komunikasi dakwah adalah suatu penyampaian pesan
islami yang secara sengaja dilakukan oleh da’i kepada penerima dakwah
dengan tujuan membuat komunikasi berperilaku tertentu.( ilaihi,2010 :
26).

Dalam suatu kegiatan atau aktifitas dakwah perlu diperhatikan


unsur-unsur yang terkandung dalam dakwah atau dengan bahasa lain

78
yaitu komponen-komponen yang harus ada dalam setiap kegiatan
dakwah. Dan hal tersebut sebagai berikut :

1) Da’i ( Subjek dakwah ) merupakan seseorang yang


melakukan dakwah terhadap penerima dakwah.

2) Mad’u ( Objek dakwah ) yaitu orang yang menjadi penerima


dakwah.

3) Pesan dakwah yaitu isi dakwah yang disampaikan.

4) Media dakwah yaitu alat yang diapakai dalam kegiatan


dakwah.

5) Efek dakwah (feedback) merupakan sebuah reaksi dari proses


dakwah.

6) Metode dakwah yaitu suatu cara yang dilakukan oleh Da’i


untuk menyampaikan pesan dakwah agar tercapai tujuan
dakwah.( Ilaihi,2010:20).

Bahwa komunikasi secara umum adalah sesuatu yang tidak


dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia, baik secara
individu maupun bermasyarakat. Komunikasi merupakan satu aktivitas
yang sangat fundamental dan vital dalam kehidupan manusia. Hal ini,
bisa dibuktikan dengan kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan
Tuhan, dan sesamanya diakui hampir semua agama telah ada sejak
Adam dan Hawa ( Iaihi,2010:43).

Ada kualitas umum yang perlu dipertimbangkan guna efektivitas


sebuah komunikasi. Menurut Stew ard L Tubs , komunikasi yang efektif
apabila bisa menimbulkan lima indikasi sebagai berikut :

1) Pengertian, penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti


apa yang dimaksud oleh komunikator.

2) Kesenangan, komunikasi yang dimaksud untuk menimbulkan


kesenangan.

3) Pengaruh pada sikap, komunikasi yang dilakukan bisa


mempengaruhi seseorang, contohnya seperti seorang ustadz

79
memberikan tausiah untuk membangkitkan sikap
keagamaan majelis agar dapat berperilaku lebih sopan

4) Adanya hubungan sosial yang semakin baik

5) Adanya tindakan yang dilakukan khalayak

( Faizah&Lalu muchsin,2009:146).

Maka komunikasi dakwah yang efektif bisa diasumsikan bahwa


adanya unsur-unsur yang terkandung dalam kegiatan atau aktivitas
dakwah yang memenuhi semua unsur dalam melaksanakan komunikasi
dakwah. Sehingga dakwah merupakan proses mengubah pada diri
seseorang maupun masyarakat dari kondisi yang buruk ke kondisi yang
lebih baik supaya timbulnya pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan,
tindakan dan pengalaman beragama sebagaimana yang diharapkan
tanpa ada paksaan dan tekanan apapun.

b. Tingkat Pemahaman

Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan


satu dengan yang lainnya dan saling bergantung. Maka dari itu manusia
tidak hidup secara individual dan membutuhkan orang lain untuk
mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi dalam kehidupannya sendiri.
Begitu juga dalam proses komunikasi dakwah, sederhananya dakwah
yang disampaikan diharapkan dapat memberikan feedback terhadap
mad’u atau objek dakwah. Dengan adanya feedback yang diterima maka
akan bertambahnya pengetahuan maupun pemahaman yang diterima
mad’u setelah mendengarkan dakwah.

Adanya perubahan pada sesuatu yang sudah diketahui ,


dimengerti dan dipahami oleh penerima dakwah atau subscriber tentang
isi pesan dakwah yang diterimanya merupakan salah satu efek kognitif.
Setelah melihat pesan dakwah maka subscriber akan melalui proses
berpikir dalam memahami isi dakwah tersebut. Sehingga pemahaman
didahului oleh kegiatan berpikir, berpikir disini menunjukkan adanya

80
kegiatan yang melibatkan dalam menggunakan konsep dan lambang
sebagai pengganti objek dan peristiwa.

Setelah menerima pesan dakwah, diharapakan mitra dakwah


atau subscriber bisa mengubah cara berpikirnya tentang ajaran agama
islam sesuai dengan pemahaman yang sebenarnya. Begitu juga konten
motion graphic dalam penelitian ini. Pesan dakwah motion graphic,
seseorang dapat mengerti dan memahami setelah adanya proses
berpikir. Motion graphic dengan menggunakan sebuah gambar, tulisan,
dan juga suara yang ditampilkan merupakan sebuah penyampaian
pesan dakwah yang berbeda dari biasanya, sehingga adanya proses
berpikir yang diterima mitra dakwah dalam melihat konten motion
graphic tersebut.

Dalam berpikir, seseorang akan mengolah, mengorganisasikan


bagian-bagian dari pengetahuan yang diperolehnya, dengan harapan
pengetahuan dan pengalaman yang sebelumnya tidak teratur atau tidak
sepenuhnya mengerti akan dapat tersusun rapi dan merupakan
kebulatan yang dapat dikuasai dan dipahami.( Aziz,2009:457)

c. Ketertarikan Belajar Agama

Ketertarikan merupakan suatu hal yang didapat oleh seseorang


dalam mengetahui atau memahami sesuatu agar adanya daya tarik
untuk melakukan suatu kegiatan tersebut secara terus dan agama
merupakan pedoman hidup yang sangat penting bagi setiap umat yang
harus dipelajari setiap waktu. Agama menjadi suatu ajaran yang baik
untuk manusia agar menjadi orang yang beriman dan bertaqwa.

Dengan adanya ketertarikan belajar agama islam melebihi dari


kadar jenis pengaruh dari sebuah pesan dakwah atau efek tersebut,
merupakan salah satu efek behavioral, karena pesan komunikasi tadi
tidak hanya berhasil membuat komunikan mengerti disertai perasaan
tertentu, tetapi juga membuat seseorang melakukan kegiatan atau
perbuatan dan tindakan, seperti ada nya ketertarikan untuk secara
terus menerus belajar agama.

81
Efek behavioral ini merupakan bagian dari dakwah yang
memiliki efek terhadap pola tingkah laku penerima dakwah atau
subscriber dalam merealisasikan pesan dakwah yang telah diterima
dalam kehidupan sehari-hari( Aziz,2009:457). Efek behavioral ini
muncul setelah melalui proses kognitif yang telah dijelaskan pada
tingkat pemahaman diatas. Seseorang akan bertindak dan bertingkah
laku setelah ia bisa memahami isi pesan yang sudah dilihat, kemudian
menyentuh perasaan nya,sehingga munculnya ketertarikan untuk
melakukan sebuah keinginan secara terus-menerus sesuai dengan apa
yang ia rasakan. Seperti hal nya dalam penelitian ini untuk mengetahui
seberapa besar ketertarikan belajar agama subscriber Yufid.TV setelah
melihat pesan dakwah motion graphic.

Jika dari konten dakwah motion graphic bisa membuat manusia


menjadi berubah dan melakukan secara nyata ajaran-ajaran islam
sesuai dengan tujuan dakwah maka hal tersebut sudah dapat
menyentuh aspek behavioral manusia karena dapat dilihat dari adanya
ketertarikan nya untuk belajar ilmu agama dan mempunyai keinginan
secara terus-menerus dalam belajar agama maka bisa dikatakan tujuan
dari pesan dakwah yang disampaikan berhasil diterima

d. Uses and gratifications model

Blumer, Gurevitch dan Katz (dalam Rakhmat,2007:205)


menyatakan bahwa Uses and gratification berasal dari kebutuhan secara
sosial dan psikologis yang menimbulkan suatu harapan dari media
massa dan sumber lainnya yang membawa pola terpaan media lain,
keterlibatan media tersebut dapat menimbulkan kegiatan lain. Dalam
hal ini uses and gratification merupakan suatu pembesaran dari sebuah
model, dalam model ini tertarik pada apa yang dilakukan media
terhadap seseorang. Sehingga subscriber yang menjadi khalayak media
dianggap menjadi aktif untuk menggunakan media sesuai dengan
kebutuhannya untuk memenuhi tingkat pemahaman maupun
ketertarikannya.

82
Dalam model uses and gratification ini yang menjadi pusat
perhatian yaitu penggunaan(uses) pada media untuk mencari kepuasan
(gratifications) kebutuhan seseorang. Maka dari itu, perilaku khalayak
dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan
individu.

Ada beberapa asumsi dasar yang dijelaskan Katz,Blumler &


Gurevitc dari teori uses and gratifications, sebagai berikut :

1) Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak tersebut memiliki


peranan penting dalam penggunaan media massa dengan
tujuan tertentu.

2) Pemilihan media tergantung pada khalayak itu sendiri untuk


memenuhi kebutuhannya.

3) Media massa harus bisa bersaing dengan sumber lainnya


untuk bisa memberikan kepuasaan kepada khalayak untuk
memenuhi kebutuhannya.

4) Tujuan pemilihan media massa, khalayak dianggap mengerti


untuk bisa melaporkan kepentingan dan motif pada situasi
tertentu

5) Penilaian arti kultural dari media massa harus dilihat lagi


sebelum diteliti lebih dahulu oleh khalayak.(
Elvinaro,Lukiati,Siti,2007:74).

Uses and gratification model meneliti asal mula dari suatu


kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial dalam kehidupan
sehari-hari, kebutuhan yang didapat diharapkan menimbulkan harapan
tertentu dari media massa atau sumber-sumber yang dilihat oleh suatu
komunikan ( atau keterlibatan pada suatu kegiatan lain) dan dapat
menimbulkan pemenuhan kebutuhan sesuai dengan pilihan yang
diinginkan oleh suatu komunikan tersebut. (Dalam Elvinaro,Lukiati &
Siti,2007:74).

83
Media menjadi suatu alat yang dicari pada kehidupan saat ini
untuk keperluan masing-masing individu maupun kelompok, karena
media juga memiliki peranan yang penting untuk mempertingkatkan
pemahamanan tentang islam,yang menyalurkan perkembangan dari
kehidupan dan memfokuskan perhatian terhadap masyarakat tentang
kasus-kasus tertentu yang ada dalam kehidupan masyarakat islam.
Dalam konteks komunikasi islam yang mempunyai ruang lingkup yang
lebih luas mengenai media, dan menetapkan bahwa peranan media
islam harus setara dengan peranan agama islam.

Seiring berkembang nya zaman sejak zaman nabi, pada masa kini
dakwah telah menggunakan media, dan media bisa mempengaruhi
sesuatu salah satunya dakwah melalui media youtube. Menggunakan
youtube merupakan sasaran yang sangat tepat untuk dipakai sebagai
strategi dakwah, kita bisa mengirim berbagai pesan dakwah melalui
layanan tersebut. Youtube menjadi salah satu pilihan media dakwah
yaitu pemanfaatan dari kemajuan tekhnologi modern, yangmana seiring
dengan majunya tekhnologi menuntut semua orang, khususnya yang
menjadi ustadz atau da’i harus kreatif dan inovatif agar dapat mencapai
sasaran( tujuan) yang lebih optimal untuk bisa mempengaruhi
ketertarikan maupun tingkat pemahaman belajar agama mad’u( objek
dakwah).

Dalam teori ini yang menjadi pusat perhatian yaitu penggunaan


(uses) pada media untuk mencari kepuasan (gratifications) kebutuhan
seseorang. Maka dari itu, perilaku khalayak dijelaskan melalui
berabagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu. Begitu juga
penelitian ini ingin melihat efektivitas komunikasi dakwah motion
graphhic terhadap pemahaman dan ketertarikan belajar agama
subscribers akun youtube Yufid.TV, teori ini cocok dengan tujuan
penelitian. Seperti yang kita ketahui agama merupakan suatu pedoman
bagi setiap orang dan untuk mempelajari nya tentu manusia(uses)
dengan seiringnya perkembangan zaman mempelajari agama bukan
hanya melalui pengajian yang ada di mesjid saja, sekarang sudah banyak
media yang memberikan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan

84
manusia,salah satunya kebutuhan pengetahuan untuk mempelajari
agama tersebut. Sehingga dapat kita lihat perilaku khalayak dijelaskan
melalui kebutuhan maupun kepentingan individu yang mereka
inginkan. jadi kita juga bisa melihat seberapa besar kepuasan yang
didapatkan oleh subscriber (objek dakwah).

HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis merupakan dugaan sementara dari sebuah rumusan


masalah. Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan oleh peneliti
adalah sebagai berikut :

1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari efektivitas


komunikasi dakwah terhadap tingkat pemahaman subscriber
akun youtube Yufid.TV

2) Ada pengaruh positif dan signifikan dari efektivitas komunikasi


dakwah terhadap tingkat ketertarikan subscriber akun youtube
Yufid.TV

3) Terdapat pengaruh dari efektivitas komunikasi dakwah terhadap


tingkat pemahaman dan tingkat ketertarikan subscriber akun
youtube Yufid.TV.

DEFINISI KONSEPTUAL DAN DEFINISI OPERASIONAL

1. Definisi konseptual

Definisi konseptual yaitu suatu batasan yang ada pada masalah-


masalah variabel yang dijadikan pedoman dalam penelitian sehingga
akan memudahkan dan menghindari terjadinya kekaburan mengenai
masalah yang hendak di teliti. Untuk memahami dan memudahkan
dalam menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini, maka
akan ditentukan beberapa definisi konseptual yang berhubungan
dengan yang akan diteliti, antara lain :

85
a. Independen variabel ( variabel bebas ) : Efektivitas
komunikasi dakwah motion graphic Yufid.TV ( X ) adalah :

Komunikasi dakwah yang efektiv bisa diasumsikan bahwa


adanya unsur-unsur yang terkandung dalam kegiatan atau
aktivitas dakwah yang memenuhi semua unsur dalam
melaksanakan komunikasi dakwah.

b. Dependen variabel ( variabel terikat/Y) : Tingkat


pemahaman subscriber akun youtube Yufid.TV ( Y1 )

Adanya perubahan pada sesuatu yang diketahui, dimengerti


dan dipahami oleh subscriber tentang isi pesan dakwah yang
diterimanya dan itu merupakan salah satu efek kognitif. Setelah
mengetahui isi pesan dakwah, subscriber akan menyerap isi
dakwah tersebut melalui proses berpikir. Sehingga didahului
kegiatan berpikir tentang suatu pesan dakwah sebelum memahami
isi dari pesan tersebut. Berpikir disini menunjukkan sebagai suatu
kegiatan yang melibatkan adanya penggunaan konsep dan
lambang, sebagai pengganti objek dan persitiwa.

c. Dependen variabel ( variabel terikat/ Y) : Ketertarikan belajar


agama subscriber akun youtube Yufid.TV ( Y2 )

Ketertarikan adalah syarat mutlak seseorang untuk


mengetahui, memahami dan memiliki tentang sesuatu. Dan agama
merupakan suatu pedoman yang penting yang harus dipelajari
setiap waktu. Agama menjadi suatu tujuan untuk menjadikan
sebagai orang yang beriman dan bertaqwa. Dengan adanya
ketertarikan belajar agama melebihi dari kadar jenis pengaruh
dari sebuah pesan dakwah atau efek tersebut, merupakan salah
satu efek behavioral, Efek behavioral ini merupakan suatu bentuk
dari dakwah yang memiliki efek terhadap pola tingkah laku
penerima dakwah atau subscriber dalam merealisasikan pesan
dakwah yang telah diterima dalam kehidupannya sehari-hari
(Aziz,2009:457).

86
2. Defenisi operasional

Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang memiliki satu-


satunya arti yang diterima secara objektif jika indikator yang digunakan
tidak tampak. Menjadi petunjuk bagaimana suatu variabel terserbut
diukur untuk diamati (Azwar,2007:72).

a. Variabel independen

1) Variabel independen ( X ) : Efektivitas komunikasi dakwah


motion graphic Yufid.TV. dalam penelitian ini dapat dilihat
dari lima indikasi

a) Pengertian

Pengertian merupakan penerimaan dari isi stimuli yang


dimaksud oleh komunikator. Pengertian disini untuk
subscriber Yufid.TV dalam menerima isi pesan motion
graphic yang disampaikan Yufid.TV

b) Kesenangan

Komunikasi yang dimaksud untuk menimbulkan


kesenangan. Kesenangan yang diterima subscriber
Yufid.TV dalam melihat konten motion graphic

c) Pengaruh pada sikap

Komunikasi biasanya dilakukan agar bisa mempengaruhi


orang lain. Dapat disimpulkan disini pengaruh yang
didapat subscriber Yufid.TV dalam membangkitkan sikap
keagamaan

d) Hubungan sosial makin baik

Hubungan sosial makin baik yang didapat oleh subscriber


Yufid.TV setelah mendapat pencerahan setelah melihat
konten motion graphic

87
e) Tindakan

Tindakan dalam komunikasi juga diperlukan untuk


memperoleh tindakan yang dikehendaki komunikator.
Dapat disimpulkan adanya tindakan nyata yang
dilakukan subscriber Yufid.TV setelah melihat konten
motion graphic

b. Variabel dependen

1) Variabel dependen ( Y1) : Tingkat pemahaman subscriber akun


youtube Yufid.TV. dilihat dari :

a) Perubahan pengetahuan

Perubahan pengetahuan ditandai dengan bertambahnya


pengetahuan subscriber Yufid.TV yang didapat setelah
melihat konten motion graphic tentang ajaran agama.

b) Proses berpikir

Menyerap isi dakwah melalui proses berpikir , cara


subscriber dapat mengetahui, memahami maksud dari
gambar, tulisan dan juga suara isi pesan yang ditampilkan
dari konten motion graphic

c) Mengulang materi

Dapat mengulang materi dari pesan dakwah yang diliat,


disimpulkan bahwa adanya tingkat pemahaman agama
yang didapat setelah melihat konten motion graphic.

2) Variabel dependen ( Y2) : Ketertarikan belajar agama


subscriber akun youtube Yufid.TV. dilihat dari :

a) Tindakan

Adanya tindakan setelah orang itu memahami apa yang


telah diketahui, masuk dalam perasaan kemudian
timbullah keinginanan untuk bertindak atau bertingkah

88
laku, dapat disimpulkan bahwa subscriber Yufid.TV
memahami konten motion graphic sehingga adanya
ketertarikan secara terus menerus belajar agama.

b) Peningkatan intensitas

Peningkatan intensitas ukuran waktu yang dihabiskan


subscriber dalam melihat konten motion graphic secara
terus menerus

c) Perasaan

Perasaan merupakan respon yang didapat, dapat


disimpulkan bahwa perasaan seperti apa yang dirasakan
subscriber Yufid.TV setelah melihat konten motion
graphic.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme. Jenis


penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksplanasi, dan
menggunakan metode berupa kuisioner dalam pengambilan data.

Populasi dalam penelitian ini adalah subscriber channel Youtube


Yufid.TV. Disini peneliti mengambil subscriber karena subscriber itu
jelas berminat dengan konten-konten yang tersedia. Berdasarkan data
yang peneliti temukan, subscriber channel Yufid.TV per Mei 2018 adalah
sebanyak 589.955 subscriber. pemilihan responden peneliti lakukan
secara acak dengan memantau akun youtube Yufid.TV, kemudian
meminta izin kepada pihak Yufid.TV untuk mengizinkan subscriber nya
menjadi responden dalam penelitian ini. Sampel yang diambil adalah
keseluruhan dari subscriber akun youtube Yufid.TV mengingat populasi
yang cukup besar, maka peneliti membatasi jumlah sampel dengan
menggunakan rumus slovin sebagai berikut :

89
𝑁
𝑛=
𝑁𝑒² + 1
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟𝑠
𝑛=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟𝑠 (10%)² + 1
589955
𝑛= Keterangan :
589955 (0,01) + 1
n : besarnya ukuran sampel
589955 N : Populasi
𝑛= e : Presisi yang digunakan
5899,55 + 1
untuk diambil (5%)
589955
𝑛=
5900,55

𝑛 = 99,98

𝒏 = 100 (dibulatkan)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini


adalah Random Sampling dengan kuesioner. Teknik sampling dipilih
karena semua subscriber dari Yufid.TV menjadi populasi penelitian ini
kemungkinan yang sama untuk dijadikan sample penelitian. Pada saat
pengambilan sampel, peneliti meminta izin kepada pihak Yufid.TV
sehingga peneliti melakukan pengambilan sampel dan dibimbing oleh
pihak Yufid.TV pada saat menyebarkan kuesioner peneliti menghubungi
secara satu persatu yang menjadi responden dan bertanya apakah
responden sering menggunakan Yufid.TV dalam belajar dakwah atau
tidak. Adapun pengolahan data dilakukan dengan 3 tahap Editing,
Koding, dan Tabulasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Yufid salah satu organisasi non profit yang memiliki misi untuk
membuat dan menyediakan konten yang bergerak di bidang pendidikan
dan dakwah islam. Konten tersebut diberikan secara gratis dan mudah
di dapat oleh siapa saja yang ingin melihat. Kata Yufid terinspirasi dari
kata Arab yang memiliki arti memberikan faidah atau memberikan
manfaat. Bidang yang menjadi garapan Yufid adalah industri kreatif
pendidikan dan dakwah islam. Menggambarkan konten dan produk

90
digital islam, Yufid berharap semua orang bisa belajar dan memahami
islam dengan mudah. Yufid juga berharap setiap orang dapat merasakan
suci dan indahnya islam, kemudian bisa mempraktekkan nilai-nilai
islam dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 1. Logo Yufid.TV

Sumber: Yufid.tv

Yufid memiliki suatu jaringan media yang bernama Yufid


network, jaringan ini suatu media pendidikan islam. Yufid network ini
terdiri dari jaringan pendidikan islam yang telah dikunjungi lebih dari 2
juta pengguna setiap bulan dan juga telah dikunjungi sebanyak 3,5 juta
kali artikel yang dibaca oleh pengguna setiap bulannya. Yufid network
ini juga memproduksi video dakwah dan tutorial islam ( Yufid.TV ) yang
sekarang telah memiliki lebih dari 3 ribu video. Yufid juga memproduksi
lebih dari 12.000 audio ceramah dan kajian islam. Produk lain dari Yufid
network yaitu aplikasi mobile untuk Android, Iphone, Ipad, Windows
Phone dan Windows 8 yang telah di download lebih 40.000 kali setiap
bulan. ( Sumber : Yufid.com )

Saat ini Yufid memiliki 55 orang yang bekerja dengan biaya


operasional sebesar 200 juta setiap bulannya termasuk didalamnya
biaya operasional untuk Yufid.TV. Pengeluaran biaya tersebut untuk
berbagai macam keperluan, seperti biaya 5 server Yufid untuk
menampung website-website Yufid dan juga website-website dakwah
dan radio online yang dikelola oleh berbagai lembaga dakwah dan para
ustadz. Orang yang bekerja sebagai tim Yufid juga termasuk biaya
operasional tersebut, tim Yufid itu sendiri terdiri dari penulis,
penerjemah, kameramen, admin, video editor, sys admin server,

91
manajemen, customer service, programmer, desainer dan masih banyak
lagi. Biaya operasional lainnya yaitu untuk sewa kantor, listrik, internet,
operasional lapangan untuk liputan Yufid.TV, perlengkapan,
transportasi, komunikasi dan lain-lainnya.

Biaya operasional yang diperoleh Yufid selama ini didapat dari bisnis
toko online yaitu www.store.yufid.com dari hasil penjualan tersebut
akan dijadikan sebagian sebagai biaya operasional yang bisa menutupi
biaya kegiatan dakwah dan pendidikan Yufid. Setiap pembelian yang
didapat tersebut sangat berarti untuk operasional dakwah Yufid, yang
hasilnya nnti akan dapat dinikmati oleh siapa saja secara gratis. Selain
dari bisnis toko online, Yufid juga mendapatkan pendapatan dari sebuah
iklan di video Yufid.TV, di website-website Yufid dan yang terakhir
pendapat Yufid juga berasal dari para donatur yang mau memberikan
sebagian rezeki untuk perkembangan Yufid kedepannya.

Yufid juga memiliki beberapa jaringan Yufid network yaitu


www.yufid.tv atau www.YouTube.com/moslemchannel, www.kajian.net,
www. konsultasi syariah dan www.Yufid.com dari berbagai website
tersebut Yufid menyediakan berbagai macam kebutuhan pendidikan dan
dakwah yang bisa di lihat oleh siapapun seperti tersedianya lebih dari
3.300 video pengajian, tausiyah atau ceramah pendek, tutorial ibadah
dan semuanya disediakan secara gratis untuk siapa saja agar bisa
belajar menggunakan jaringan dari Yufid network. Video produksi dari
Yufid.TV juga ditayangkan di stasiun TV dakwah satelit, dan juga
digunakan oleh TV Nasional, semuanya disediakan Yufid.TV juga secara
gratis. Yufid juga menyediakan lebih dari 12.700 audio mp3, 4000 artikel
tanya jawab islam, konsultasi kesehatan dan yufid.com memberikan
konten islam. ( sumber : yufid.com )

Salah satu bagian dari website Yufid.TV yaitu Channel Yufid.TV


pada media sosial yaitu media youtube. Kata Yufid terinspirasi dari kata
bahasa Arab yang memiliki makna yaitu “memberikan faedah”. Yufid
memiliki misi yaitu membuat dan menyediakan konten pendidikan dan
dakwah yang diberikan gratis dan mudah di akses untuk siapa saja yang
ingin melihat konten dari Yufid.TV. Yufid.TV sudah berjalan selama 6

92
tahun dan bertahan hingga saat ini. Berikut merupakan logo dari
channel Yufid.TV.

Gambar 2. Logo Channel YouTube Yufid.TV

Sumber: YouTube.com

Yufid.TV beroperasi hingga saat ini, memiliki 55 orang yang


bekerja dengan Yufid.TV, selama membuat konten Yufid memiliki biaya
operasional sebesar Rp 200 juta yang dikeluarkan setiap bulannya.
Biaya tersebut digunakan untuk membayar gaji para anggota tim yang
bekerja, biaya operasional kantor, biaya transportasi, biaya peralatan,
biaya perlengkapan yang dibutuhkan dan biaya sewa untuk 5 buah
server. Untuk memperluas penyebaran dakwah Yufid membuat channel
pada sosial media youtube yakni channel yang bernama Yufid.TV-
Pengajian dan ceramah islam. Channel youtube Yufid.TV ini sudah lama
eksis di youtube sejak tanggal 28 februari 2011 masih bertahan hingga
sekarang.

Channel youtube Yufid.TV berisikan ceramah-ceramah islam dan


telah memiliki 9.879 video yang terdiri dari macam-macam tema kajian,
dan bermacam-macam ustadz juga. Dari banyak video tersebut ada video
belajar aqidah islam, menambah ilmu fiqih, belajar tajwid, dan tahsin
Al-Quran.

Channel youtube Yufid.TV ini juga memiliki subscriber atau


orang yang berlangganan dengan channel ini sampai saat ini yaitu
757.603 dan selalu meningkat setiap bulannya. Dengan meningkat
drastisnya subscriber dari channel ini tentu juga terjadi peningkatan

93
yang besar pada penonton atau viewers Yufid.TV ini yang sekarang telah
mencapai total 170.986.608 views.

Channel Yufid.TV ini dapat dilihat atau ditonton maupun di


download oleh siapa saja secara gratis. Pembuatan 1 video Yufid.TV
mulai dari Rp 500.000,- sampai Rp 7.000.000,- banyaknya video yang
telah di share atau di upload Yufid.TV tentu telah mengeluarkan biaya
yang banyak. Semua itu diberikan pihak Yufid.TV secara gratis karena
visi awal Yufid.TV dibentuk adalah dalam rangka memberikan konten
pendidikan dan dakwah yang mudah dan gratis untuk semua umat,
tidak hanya umat islam saja. Biaya yang sebanyak itu dikeluarkan
Yufid.TV didapat dari usaha dan para donator, Yufid.TV punya 2 toko
online yaitu YufidStore.com dan Nikimura.com. Dari hasil penjualan 2
toko online tersebut Yufid.TV membiayai operasional mereka. Ditambah
dengan pendapatan dari iklan, honor dari google berdasarkan dari
viewers dan subscriber mereka, dan donasi para donator.

Data yang didapat dari hasil survey terhadap orang yang menjadi
subscriber channel youtube Yufid.TV yang aktif di sosial media baik itu
dari youtube,facebook, dan instagram yaitu dengan cara pembagian
kuesioner atau angket yang disebar kepada subscriber. Temuan
penelitian dijabarkan dalam bentuk tabel dan dipisahkan berdasarkan
variabel-variabel yang telah ditentukan dalam penelitian yang akan
dipaparkan dibawah ini.

Tabel Presentase Responden Berdasarkan Efektivitas


Komunikasi Dakwah Motion graphic Yufid.TV

Kategori Interval Frekuensi Presentase


Sangat Efektif 52-61 23 23%
Efektif 42-51 55 55%
Cukup Efektif 32-41 20 20%
Kurang Efektif 22-31 2 2%
Tidak Efektif 12-21 0 0%
Jumlah 100 100%

94
Tabel diatas merupakan pembagian kategori untuk variabel
efektivitas komunikasi dakwah, yang terbagi menjadi 5 kelompok yaitu
sangat efektif,efektif,cukup efektif,kurang efektif dan tidak efektif.
Pembagian nterval kelompok kategori sesuai dengan hasil hitung yang
didapatkan.

berdasarkan hasil dari pengelompokan data dapat dilihat pada


tabel 3.17. Berdasarkan dari tabel tersebut diketahui bahwa frekuensi
terbanyak ada pada kategori efektif, hal ini berarti efektivitas
komunikasi dakwah oleh Yufid TV terbukti efektif atau tersampaikan
dengan baik dari frekuensi efektif dapat dilihat interval 42-51 memiliki
frekunsi sebanyak 55% hal ini membuktikan bahwa pesan-pesan islami
dari komunikasi dakwah Yufid TV yang disebarkan di channel youtube
nya sudah efektif. Setelah itu akan dibahas mengenai variabel kedua
yaitu tingkat pemahaman.

Tabel Presentase Responden Berdasarkan Tingkat


Pemahaman Subscriber Yufid.TV

Kategori interval frekuensi presentase


Sangat Paham 47-55 36 36%
Paham 38-46 55 55%
Cukup Paham 29-37 8 8%
Kurang Paham 20-28 1 1%
Tidak Paham 11-19 0 0%
Jumlah 100 100%

Tabel diatas merupakan pembagian kategori untuk variabel


tingkat pemahaman, yang terbagi menjadi 5 kelompok yaitu sangat
paham, paham, cukup paham, kurang paham dan tidak paham.
Pembagian interval kelompok kategori sesuai dengan hasil hitung yang
didapatkan.

Berdasarkan hasil dari pengelompokan data dapat dilihat pada


tabel 3.29. Berdasarkan dari tabel tersebut diketahui bahwa frekuensi

95
terbanyak ada pada kategori paham, hal ini berarti tingkat pehamanan
oleh Yufid.TV terbukti baik dikarenakan banyaknya hasil pada
frekuensi paham dapat dilihat pada interval 38-46 memiliki frekunsi
sebanyak 55% hal ini membuktikan bahwa pesan-pesan islami dari
komunikasi dakwah Yufid.TV yang disebarkan di channel youtube nya
sudah dipahami oleh subscriber akun youtube Yufid.TV. Setelah itu akan
dibahas mengenai variabel ketiga yaitu tingkat ketertarikan.

Tabel Presentase Responden Berdasarkan


Ketertarikan Belajar Agama Subriber Akun Youtube
Yufid.TV

Kategori Interval frekuensi presentase


Sangat Tertarik 37-43 45 45%
Tertarik 30-36 46 46%
Cukup Tertarik 23-29 9 9%
Kurang Tertarik 16-22 0 0%
Tidak Tertarik 9-15 0 0%
Jumlah 100 100%

Tabel diatas merupakan pembagian kategori untuk variabel


tingkat ketertarikan, yang terbagi menjadi 5 kelompok yaitu sangat
tertarik, tertarik, cukup tertarik, kurang tertarik dan tidak tertarik.
Pembagian interval kelompok kategori sesuai dengan hasil hitung yang
didapatkan.

berdasarkan hasil dari pengelompokan data dapat dilihat pada


tabel 3.39. Berdasarkan dari tabel tersebut diketahui bahwa frekuensi
terbanyak ada pada kategori sangat tertarik dan tertarik, hal ini berarti
tingkat ketertarikan subscriber oleh Yufid TV terbukti tersampaikan
dengan baik dari frekuensi sangat tertarik dan tertarik dapat dilihat
interval 37- 43 memiliki frekunsi sebanyak 45% dan interval 30-36
sebanyak 46%, hal ini membuktikan bahwa pesan-pesan islami dari
komunikasi dakwah Yufid TV yang disebarkan di channel youtube nya

96
membuat subscriber tertarik dengan konten motion graphic akun
youtube Yufid TV.

A. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

1. Uji Validitas

Penelitian ini dilakukan dengan pengujian validitas berdasarkan


dengan membandingkan r hitung dengan r table. d(f) = n-2 dengan alpha
0.05 jika rhitung lebih besar dari r table dan nilai r positif, maka
pertanyaan tersebut dikatakan valid. Teknik korelasinya menggunakan
pearson Correlation, dihitung dengan menggunakan bantuan komputer
program SPSS. Berikut adalah hasil perbandingan r hitung dengan r
tabel butir kuesioner penelitian

Tabel 4.1. Validitas kuesioner variabel Efektivitas


Komunikasi Dakwah ( X )
R TABEL R HITUNG Keterangan
0.165 ,603 Valid
0.165 ,570 Valid
0.165 ,318 Valid
0.165 ,661 Valid
0.165 ,532 Valid
Efektivitas
0.165 ,679 Valid
Komunikasi Dakwah
0.165 ,720 Valid
0.165 ,712 Valid
0.165 ,711 Valid
0.165 ,569 Valid
0.165 ,603 Valid
0.165 ,570 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018

97
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, mendapatkan hasil nilai uji
validitas variabel Efektivitas komunikasi dakwah ( X ) hasil nilai r-
hitung dari setiap variabel penelitian mendapatkan hasil lebih besar dari
r-tabel sebesar 0,165 sehingga pertanyaan dari setiap variabel
mendapatkan hasil yang valid. Maka, dapat dikatakan bahwa butir-butir
pernyataan tersebut dapat digunakan untuk pengambilan data
penelitian selanjutnya.

Tabel 4.2. Validitas kuesioner variabel Tingkat


Pemahaman ( Y1 )
R TABEL R HITUNG Keterangan
0.165 ,670 Valid
0.165 ,793 Valid
0.165 ,625 Valid
0.165 ,701 Valid

Tingkat Kepahaman 0.165 ,799 Valid


Subscriber 0.165 ,747 Valid
0.165 ,727 Valid
0.165 ,828 Valid
0.165 ,660 Valid
0.165 ,673 Valid
0.165 ,687 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4.2 diatas,


mendapatkan hasil nilai uji validitas variabel tingkat pemahaman ( Y1 )
dengan tingkat signifikasi 5% atau 0,05, dinyatakan rtabel sebesar 0,165
sehingga dinyatakan valid karena setiap r hitung > r table. Bahwa data-
data tersebut dapat dimasukkan ke perhitungan hasil.

98
Tabel 4.3

Validitas kuesioner variabel Tingkat Ketertarikan ( Y2 )

R TABEL R HITUNG Keterangan


0.165 ,767 Valid
0.165 ,778 Valid
0.165 ,781 Valid

Tingkat Ketertarikan 0.165 ,694 Valid


Subscriber 0.165 ,803 Valid
0.165 ,564 Valid
0.165 ,655 Valid
0.165 ,554 Valid
0.165 ,652 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan hasil tabel 4.3 uji validitas pada variabel tingkat


ketertarikan (Y2) , dinyatakan valid karena rhitung > r tabel, maka
semua item pernyataan pada variabel tingkat ketertarikan valid secara
statistic.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan tekhnik


dengan menghitung besarnya nila crobach’s Alpha instrumen dengan
jumlah reponden sebanyak 100 responden. Instrumen yang dinyatakan
realibel apabila nilai cronbach’s Alpa lebih besar dari 0,6 maka jawaban
dari responden pada kuesioner yang menjadi alat ukur dinyatakan
reliabel. Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil 0,6 maka jawaban yang
didapatkan dari responden pada kuesioner yang menjadi alat ukur
dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel
4.2 berikut :

99
Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas

Uji Realibilitas Variabel Efektivitas ( X )

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's Alpha Based N of Items


Alpha on Standardized Items

,911 ,914 12

Uji Realibilitas Variabel Tingkat Kepahaman ( Y1 )

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's Alpha Based on N of Items


Alpha Standardized Items

,934 ,935 11

Uji Realibilitas Variabel Tingkat Ketertarikan ( Y2 )

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's Alpha Based on N of Items


Alpha Standardized Items

,910 ,914 9

100
Koefisien Alpha Nilai
Variabel Keterangan
Cronbach Kritis
Efektivitas Komunikasi
Dakwah Motion Graphic 0,911 0,6 Reliabel
Yufid.TV
Tingkat pemahaman
subscriber akun youtube 0,934 0,6 Reliabel
Yufid.TV
Ketertarikan belajar agama
subscriber akun youtube 0,910 0,6 Reliabel
Yufid.TV
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan hasil tabel 4.4 di atas, seluruh variabel pada setiap


instrument mempunyai nilai dari setiap variabel dalam penelitian ini
menunjukkan hasil koefisien alpha cronbach lebih besar dari nilai kritis
0,6. berarti bahwa jawaban responden dari variabel-variabel tersebut
reliabel dan dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian
selanjutnya. Variabel yang mempunyai nilai alpha paling besar adalah
variabel tingkat pemahaman subscriber ( Y1 ) yaitu 0,934 sedangkan
nilai realibilitas terendah adalah variabel tingkat ketertarikan yaitu
0,910.

B. Uji Asumsi Klasik

Model dari suatu regresi linier disebut juga sebagai model yang
baik jika model tersebut memenuhi asumsi-asumsi diantaranya
normalitas data, linieritas, dan heteroskedastisitas.

1. Uji normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai


perbedaan yang ada yang diteliti memiliki distribusi yang normal atau
tidak normal. Nilai residu yang normal akan berbentuk suatu kurva
yaang menggambarkan berbentuk lonceng, bell-shaped curve atau

101
histogram yang ada. Kemudian untuk mencari nilai normalitas data
maka dilanjutkan dengan uji residual dengan kolmogorof-smirnov.

karena penelitian ini mempunyai 2 variabel Y yaitu Y1 dan Y2,


maka uji normalitas dilakukan 2 kali yaitu antara X dengan Y1 dan X
dengan Y2. Berdasarkan pengolahan data dengan SPSS, maka didapat
hasil uji normalitas data sebagai berikut :

a. Untuk intensitas melihat efektivitas (X) dengan tingkat


pemahaman (Y1)

Gambar 4.1 Uji normalitas Data 1

Secara umum kedua gambar di atas telah menunjukkan data


normalitas, namun untuk lebih teliti sejauh mana nilai normalitasnya
adalah dengan uji kolmogorov smirnov. berikut tabel output pengujian
tersebut :

102
Tabel 4.5 Uji Kolmogorov-Smirnof 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 100

Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 4.12497780

Absolute .130

Most Extreme Differences Positive .130

Negative -.062

Kolmogorov-Smirnov Z 1.299

Asymp. Sig. (2-tailed) .068

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak


hanya dilihat pada baris Asymp. Sig (2-tailed). Jika nilai tersebut kurang
dari taraf signifikasi yang ditentukan 5% (p=0,05) maka data tersebut
tidak berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Asymp. Sig (2-tailed).
Lebih dari atau sama dengan 5% ( p=0,05) maka data berdistribusi
normal. Dari hasil perhitungan diatas, nilai Asymp. Sig (2-tailed). adalah
0,068 nilai tersebut > dari 0,05, maka dapat disimpulkan data
terdistribusi normal.

103
b. Untuk intensitas melihat efektivitas (X) dengan tingkat
ketertarikan (Y2)
Gambar 4.2 Uji normalitas Data 2

Secara umum kedua gambar diatas telah menunjukkan data yang


normalitas, namun untuk lebih teliti sejauh mana nilai normalitasnya
adalah dengan uji Kolmogorov smrinov. Berikut tabel output pengujian
tersebut :

Tabe 4.6 Uji Kolmogorov-Smirnof 2


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
100
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.40766113
Absolute .075
Most Extreme Differences Positive .075
Negative -.044
Kolmogorov-Smirnov Z .755
Asymp. Sig. (2-tailed) .619
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

104
Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak
hanya dilihat pada baris Asymp. Sig. (2-tailed). Jika nilai tersebut
kurang dari taraf signifikasi yang ditentukan 5% (p=0,05) maka data
tersebut tidak berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Asymp. Sig (2-
tailed). Lebih dari atau sama dengan 5% ( p=0,05) maka data
berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan diatas, nilai Asymp. Sig (2-
tailed). adalah 0,619 nilai tersebut > dari 0,05, maka dapat disimpulkan
data terdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah model yang


dibangun mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Model dibentuk
berdasarkan tinjauan teoritis bahwa hubungan antar variabel
independen dengan variabel dependennya adalah linier. Uji linieritas
digunakan untuk mengkonfirmasi apakah sifat linier antar dua variabel
yang diidentifikasi secara teori sesuai dengan hasil observasi yang ada.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan Compare mean antara
variabel terikat dan bebas diperoleh tabel berikut :

Tabel 4.7. Hasil Uji Linieritas

No Compare mean Sign Keterangan

1 Tingkat Pemahaman * Efektivitas 0,873 Data linear

2 Tingkat Ketertarikan * Efektivitas 0,743 Data linear

Ketentuan dari data linier atau tidak linier dapat dilihat nilai p
signifikansinya. Ketentuannya jika p> 0,05 maka data linier dan jika p<
0,05 maka data tidak linier. Berdasarkan ketentuan tersebut, hasil
perhitungan kedua data mempunyai p> 0,05, maka semua data
mempunyai hubungan yang linier.

105
3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya


ketidaksamaan variasi residual dari suatu pengamatan ke pangamatan
yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki
ketidak-samaan varians residual suatu pengamatan yang lain, sehingga
dikatakan model tersebut heteroskedasitas. Penelitian ini menggunakan
pengujian regresi sederhana sebanyak 2 kali karena variabel Y ada 2,
maka uji homokedasitas dilakukan 2 kali dengan Uji Glejser. Berikut
hasilnya :

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedasitisitas ( x dan y1) 1


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 6.811 1.642 4.148 .000
1
Efektivitas -.074 .035 -.211 -2.133 .035
a. Dependent Variable: Res2

Dari hasil output pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai p-
value pada variabel efektivitas terhadap tingkat pemahaman (Y1)> 0,05
yaitu 0,035, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi
penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedasitisitas.

Tabel 4.9 Hasil uji Heteroskedasitisitas ( x dan y2 ) 2


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 5.200 1.454 3.578 .001
1
Efektivitas -.054 .031 -.175 -1.760 .082
a. Dependent Variable: RES3

106
Dari hasil output pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai p-
value pada variabel efektivitas terhadap tingkat pemahaman (Y1)> 0,05
yaitu 0,082, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi
penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedasitisitas.

C. Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel


independen dan variabel dependen mempunyai hubungan korelasi atau
tidak. Untuk mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus diuji
dengan menggunakan uji r pada taraf signifikansi 0,05. Jika r hitung ( r
hasil analisis) bertaraf signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0,05,
berarti hubungan variabel independen dengan variabel dependen adalah
hubungan lemah.

Tabel 4.10 Hasil uji korelasi


Correlations
Efektivitas Tingkat Tingkat
Pemahaman Ketertarikan
Pearson Correlation 1 .731** .724**
Efektivitas Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
Pearson Correlation .731** 1 .870**
Tingkat
Sig. (2-tailed) .000 .000
Pemahaman
N 100 100 100
Pearson Correlation .724** .870** 1
Tingkat
Sig. (2-tailed) .000 .000
Ketertarikan
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil uji korelasi diatas, hubungan antara variabel


efektivitas komunikasi dakwah dengan tingkat pemahaman
menunjukkan angka r hitung sebesar 0,731 dan tingkat signifikansi
0,000 < 0,05, yang artinya hubungan antara efektivitas komunikasi
dakwah dengan tingkat pemahaman adalah berkorelasi kuat dan
signifikan.

107
Kemudian, hubungan antara efektivitas komunikasi dakwah
dengan tingkat ketertarikan menunjukkan angka r hitung sebesar 0,724
dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, yang artinya efektivitas
komunikasi dakwah dengan tingkat ketertarikan berkorelasi kuat dan
signifikan.

D. Analisis Regresi Sederhana

1. Persamaan Regresi sederhana

Karena variable dalam penelitian ini terdiri dari X, Y1 dan


Y2, maka analisis yang digunakan adalah 2 kali uji regresi linier
sederhana. Yang pertama adalah X terhadap Y1 dan X terhadap Y2

a. Efektivitas komunikasi dakwah ( X ) dengan tingkat


pemahaman ( Y1 )

Tabel 4.11 Uji regresi X terhadap Y1


Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 14.657 2.898 5.058 .000


1
Efektivitas .654 .062 .731 10.612 .000

a. Dependent Variable: Tingkat_Pemahaman

Dari table diatas maka dapat disusun persamaan regresi

Y1= a + bX

Y1= 14,657 + 0,654 (X)

108
Konstanta sebesar 14.657 berarti bahwa tanpa adanya efektivitas
komunikasi dakwah, maka tingkat pemahaman adalah sebesar 14.657
satuan. Jika variabel efektivitas komunikasi dakwah bertambah 1 maka
akan menyebabkan kenaikan ( karena tanda positif ) sebesar 0,654 pada
tingkat pemahaman subscriber.

b. Efektivitas komunikasi dakwah (X) dengan tingkat


ketertarikan (Y2)

Tabel 4.12 Uji regresi X terhadap Y2


Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 12.409 2.394 5.184 .000


1
Efektivitas .530 .051 .724 10.405 .000

a. Dependent Variable: Tingkat_Ketertarikan

Dari tabel diatas maka dapat disusun persamaan regresi :

Y2 = a + bx

Y2 = 12.409 + 0.530 ( X )

Konstanta sebesar 12,409 berarti bahwa tanpa adanya efektivitas


komunikasi dakwah , maka tingkat ketertarikan adalah sebesar 12,409
satuan. Jika variabel intensitas melihat iklan kosmetik bertambah 1
maka akan menyebabkan kenaikan ( karena tanda positif) sebesar 0,530
pada tingkat ketertarikan.

2. Analisis Koefisien Determinasi

a. Intensitas melihat iklan ( X ) tingkat pengetahuan ( Y1)

109
Tabel 4. 13 R dan R Square X terhadap Y1

Model Summaryb

Mode R R Adjusted R Std. Error of Durbin-


l Square Square the Estimate Watson

1 .731a .535 .530 4.146 2.165

a. Predictors: (Constant), Efektivitas

b. Dependent Variable: Tingkat_Pemahaman

Tabel di atas menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari


nilai koefisien korelasi. Pada hasil di atas nilai korelasi adalah
0,731.Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel
penelitian ada di kategori kuat. Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R
square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa
bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan
variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 0,535 yang dapat
ditafsirkan bahwa variabel bebas X( efektivitas komunikasi dakwah)
memiliki pengaruh kontribusi sebesar 53,5% sedangkan sisanya yaitu
46,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel X yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

b. efektivitas komunikasi dakwah ( X) dengan tingkat ketertarikan (Y2)

Tabel 4.14 R dan R Square X terhadap Y2

Model Summaryb

Mode R R Adjusted R Std. Error of Durbin-


l Square Square the Estimate Watson

1 .724a .525 .520 3.425 2.009

a. Predictors: (Constant), Efektivitas

b. Dependent Variable: Tingkat_Ketertarikan

110
Tabel di atas menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari
nilai koefisien korelasi. Pada hasil di atas nilai korelasi adalah 0,724.
Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel
penelitin ada di kategori kuat . Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R
square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa
bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan
variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 0,525 yang dapat
ditafsirkan bahwa variabel bebas X ( efektivitas komunikasi dakwah )
memiliki pengaruh kontribusi sebesar 52,5% terhadap variabel Y2 (
tingkat ketertarikan) , sedangkan sisanya yaitu 47,5% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain diluar variabel X yang tidak diteliti alam penelitian.

3. Uji T- test

a. Efektivitas komunikasi dakwah (X) dengan tingkat pemahaman

Tabel 4.15 Uji t untuk X terhadap Y1

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardize t Sig.


Coefficients d
Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant
14.657 2.898 5.058 .000
)
1
Efektivit
.654 .062 .731 10.612 .000
as

a. Dependent Variable: Tingkat_Pemahaman

Dari tabel diatas diketahui bahwa secara individu atau partial,


efektivitas komunikasi dakwah mempunyai nilai t hitung 10,612 dengan
signifikansi 0,000. Hal ini berarti signifikansi < 0,05 maka artinya ada

111
pengaruh signifikan efektivitas komunikasi dakwah terhadap tingkat
pemahaman.

b. Efektivitas komunikasi dakwah (X) dengan tingkat ketertarikan (Y2)

Tabel 4.16 Uji t untuk X terhadap Y2

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardize t Sig.


Coefficients d
Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant
12.409 2.394 5.184 .000
)
1
Efektivit
.530 .051 .724 10.405 .000
as

a. Dependent Variable: Tingkat_Ketertarikan

Dari tabel di atas diketahui bahwa secara individu atau partial,


efektivitas komunikasi dakwah mempunyai nilai t hitung 10,405 dengan
signifikansi 0,000. Hal ini berarti signifikansi < 0,05 maka artinya ada
pengaruh signifikan efektivitas komunikasi dakwah terhadap tingkat
ketertarikan.

112
4. Uji F- test

a. Efektivitas Komunikasi Dakwah (X) dengan tingkat pemahaman ( Y1)

Tabel 4.17 uji F untuk X terhadap Y1

ANOVAa

Model Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

Regression 1935.661 1 1935.661 112.610 .000b

1 Residual 1684.529 98 17.189

Total 3620.190 99

a. Dependent Variable: Tingkat_Pemahaman

b. Predictors: (Constant), Efektivitas

Tabel di atas digunakan untuk menentukan taraf signifikansi


dari regresi. Kriterianya dapat ditentukan berdasarkan uji F atau uji
nilai Signifikansi (Sig). Cara yang paling mudah dengan uji Sig, dengan
ketentuan, jika Nilai Sig.< 0,05, maka model regresi adalah linier , dan
berlaku sebaliknya. Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai
F=112.610 dan sig=0,000 yang berarti < 0,05. dengan demikian model
persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan.
Artinya terdapat pengaruh efektivitas komunikasi dakwah terhadap
tingkat pemahaman dan model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel efektivitas komunikasi dakwah.

113
b. Efektivitas komunikasi dakwah ( X) dengan tingkat ketertarikan (Y2)

Tabel 4.18 Uji F untuk X terhadap Y2

ANOVAa

Model Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

Regression 1270.037 1 1270.037 108.267 .000b

1 Residual 1149.603 98 11.731

Total 2419.640 99

a. Dependent Variable: Tingkat_Ketertarikan

b. Predictors: (Constant), Efektivitas

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai F =108,267 dan sig =


0,000 yang berarti < 0,05, dengan demikian model persamaan regresi
berdasarkan data penelitian adalah signifikan. Hal ini berarti terdapat
pengaruh antara efektivitas komunikasi dakwah dan model regresi ini
dapat digunakan untuk memprediksi variable efektivitas komunikasi
dakwah

Dakwah yang efektif itu memiliki unsur-unsur penting yang


terkandung dalam kegiatan atau aktifitas dakwah. Dakwah suatu proses
mengubah kondisi seseorang masyarakat dari yang buruk ke kondisi
yang lebih baik agar timbulnya pengertian, kesadaran sikap,
penghayatan maupun tindakan dalam beragama. Belajar agama pada
saat ini juga bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan seiring
nya perkembangan zaman bahwa sekarang belajar agama bisa
dilakukan hanya dengan cara melihat sosial media yaitu youtube dan
memilih channel yang dijadikan untuk mendapatkan ilmu tambahan.
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi dakwah
dari Yufid TV yang disebarkan melalui channel youtube dapat
menimbulkan tingkat pemahaman terhadap subscriber jika pesan-pesan

114
islami dari konten motion graphic dapat dipahami dengan baik. Seperti
dalam pendapat penelitian oleh Azkiyatul khilmiyah yang telah meneliti
hal yang serupa yaitu meneliti mengenai pengaruh ceramah KH.Anwar
Zahid melalui youtube terhadap pemahaman mahasiswa komunikasi
dan penyiaran islam, fakultas dakwah dan komunikasi, UIN Sunan
Ampel Surabaya. Dalam penelitiannya, temuan yang didapatkan
melalui youtube jelas masuk dalam kategori sangat baik dan hasil
penelitian untuk variabel pemahaman juga masuk dalam kategori
sangat baik juga dengan pola hubungan antar variabel yang berbentuk
linier. Tentu itu merupakan suatu efektifitas dakwah yang berhasil
mengubah tingkat pemahaman dengan menggunakan sosial media
youtube.

Berdasarkan hasil temuan yang telah diolah dalam penelitian ini


juga terbukti bahwa menurut subscriber akun youtube Yufid.TV yang
menjadi responden dalam menilai konten-konten motion grapic Yufid.TV
sehingga adanya tingkat pemahaman yang didapat yaitu masuk dalam
kategori paham, seperti yang terdapat dalam persentase skor responden
sebanyak 55% dari 100% responden menilai bahwa pesan-pesan islami
dari komunikasi dakwah Yufid.TV yang disebarkan di channel youtube
sudah dipahami oleh subscriber akun youtube Yufid.TV. Dari
keseluruhan penilaian berdasarkan pengertian, kesenangan, pengaruh
pada sikap, hubungan sosial yang semakin baik,tindakan dan lain-lain
telah dijelaskan dan dijabarkan dalam temuan hasil penelitian dalam
bab III sebelumnya. Walaupun Yufid.TV bukan satu-satunya channel
dakwah untuk belajar ilmu agama namun Yufid.TV telah dapat
meningkatkan tingkat pemahaman subscriber nya masuk dalam
kategori paham.

Tingkat pemahaman menjadi faktor penting dalam melihat


adanya efektivitas dari suatu komunikasi dakwah. Dakwah diharapkan
dapat memberi pengaruh timbal balik terhadap objek dakwah, dengan
adanya timbal balik yang diterima subscriber atau objek dakwah maka
akan bertambahnya pengetahuan maupun pemahaman yang diterima
setelah mendengarkan dakwah. Maka dari itu, tingkat pemahaman yang

115
didapat subscriber dalam melihat konten motion graphic Yufid.TV
merupakan jawaban dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil tabulasi silang antara efektivitas komunikasi


dakwah dengan tingkat pemahaman subscriber akun youtube Yufid.TV
hasilnya memperlihatkan jawaban yang tingkat pemahaman yang
paham dan tingkat efektivitas yang efektiv, yaitu 37 orang atau 68,5%
dari seluruh tingkat pemahaman yang paham. Hal ini berarti dari total
54 orang yang memiliki tingkat pemahaman berupa paham, terdapat 37
orang ( 68,5%) dapat memahami konten motion graphic Yufid.TV secara
efektiv. Adanya tingkat pemahaman yang didapat oleh subscriber maka
menjadi salah satu adanya efektivitas komunikasi dakwah yang dapat
diciptakan oleh konten motion graphic Yufid.TV terhadap tingkat
pemahaman subscriber akun youtube Yufid.TV.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis sendiri menunjukkan


bahwa terdapat atau adanya efektivitas komunikasi dakwah dari
konten motion graphic Yufid.TV terhadap tingkat pemahaman
subscriber akun youtube Yufid.TV. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-
hitung 10,612 dengan signifikansi 0,000. Besarnya efektivitas
komunikasi dakwah motion graphic terhadap tingkat pemahaman juga
dapat dilihat dari kolom Beta atau Standardized Coefficients yang
menunjukkan 0.731. Demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama ini terbukti diterima bahwa adanya pengaruh signifikan
terhadap tingkat pemahaman subscriber akun youtube Yufid.TV

Melalui hasil yang ditunjukan dari uji analisis data dapat


disimpulkan bahwa hasil variabel efektivitas komunikasi dakwah
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman
subscriber akun youtube Yufid.TV dengan menggunakan konten motion
graphic dalam penelitian ini. Hal ini berarti komunikasi dakwah efektif
bagi subscriber akun youtube Yufid.TV sehingga subscriber
mendapatkan tingkatan pemahaman baru setelah belajar agama melalui
konten motion graphic Yufid.TV. Secara keseluruhan kegiatan dakwah
dari akun youtube Yufid.TV adanya efektivitas komunikasi dakwah
terhadap tingkat pemahaman subscriber akun youtube YufId.TV.

116
Dakwah saat ini banyak dilihat oleh masyarakat melalui media
sosial salah satunya yaitu youtube. Menggunakan youtube sebagai salah
satu media untuk menyebarkan dakwah pada saat ini merupakan hal
yang tepat agar lebih meluas nya pengetahuan tentang agama. Salah
satu channel youtube yang menyebarkan dakwah yaitu Yufid.TV.
Yufid.TV memiliki konten andalan nya yaitu motion graphic, motion
graphic itu sebuah gambar yang digabungkan dengan sequen gambar-
gambar lainnya yang memiliki kontinuitas sehingga terlihat dinamis
dan menarik. Hal yang terpenting yaitu membuat penonton tidak
merasa bosan dalam mendengarkan suatu kajian agama, sehingga
konten motion graphic ini juga bisa untuk melihat apakah adanya
ketertarikan yang diterima subscriber sehingga adanya efektivitas
komuikasi dakwah pada akun youtube Yufid.TV.

Adanya tingkat ketertarikan maka membuat seseorang untuk


secara terus-menerus belajar agama islam, hal tersebut merupakan
salah satu efek behaviaoral, karena pesan komunikasi tadi berhasil
membuat komunikan mengerti disertai perasaan tertentu, tetapi juga
membuat seseorang melakukan kegiatan atau perbuatan dan tindakan.
Jika dakwah motion graphic telah dapat menyentuh aspek behaviaoral,
seperti dapat mendorong manusia melakukan secara nyata ajaran-
ajaran islam sesuai dengan pesan dakwah yang dilihat karena
ketertarikannya, maka bisa dikatakan berhasil dengan baik dan menjadi
akhir dari tujuan dakwah. Seperti dalam penelitian yang telah
dilakukan oleh Yori Arfiko dapat diketahui bahwa suatu pesan dakwah
yang disampaikan salah satu media youtube berpengaruh terhadap
motivasi belajar ilmu agama islam yang tergolong sedang atau cukup
kuat. Dalam penelitian tersebut penelitian ini memiliki dasar yang
meyatakan bahwa semakin tinggi motivasi belajar ilmu agama islam
yang didapat melalui media youtube maka yang dilakukan mampu
mempengaruhi ketertarikan subscriber dalam belajar ilmu agama secara
terus-menerus.

117
Adanya ketertarikan subscriber Yufid.TV bisa dilihat dari hasil
kategori pernyataan yang hasil nya pada kategori sangat tertarik dan
tertarik. Begitu juga dengan hasil tabulasi silang antara efektivitas
komunikasi dakwah terhadap tingkat ketertarikan subscriber akun
youtube Yufid.TV hasilnya memperlihatkan bahwa jawaban paling besar
ada pada cell tingkat ketertarikan yang tertarik dan tingkat efektivitas
yang efektiv , yaitu 33 orang atau 58,8% dari seluruh tingkat
ketertarikan yang tertarik. Hal ini berarti dari total 48 orang yang
memiliki tingkat ketertarikan berupa tertarik, terdapat 33 orang (
58,8%) adanya tingkat ketertarikan dengan konten motion graphic
Yufid.TV secara efektiv. Adanya tingkat ketertarikan yang didapat oleh
subscriber maka menjadi salah satu adanya efektivitas yang dapat
diciptakan oleh konten motion graphic Yufid.TV terhadap tingkat
ketertarikan sehingga mempengaruhi subscriber untuk belajar agama
secara terus-menerus karna adanya ketertarikan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis sendiri menunjukkan


bahwa terdapat adanya bahwa secara individu atau partial, efektivitas
komunikasi dakwah mempunyai nilai t hitung 10,405 dengan
signifikansi 0,000. Hal ini berarti signifikansi < 0,05 maka artinya ada
pengaruh signifikan efektivitas komunikasi dakwah terhadap tingkat
ketertarikan. Besarnya efektivitas komunikasi dakwah motion graphic
terhadap tingkat ketertarikan juga dapat dilihat dari kolom Beta atau
Standardized Coefficients yang menunjukkan 0,724. Demikian, dapat
disimpulkan bahwa hipotesis kedua terbukti diterima bahwa adanya
pengaruh yang signifikan dari komunikasi dakwah dengan
menggunakan konten motion graphic terhadap tingkat ketertarikan
subscriber akun youtube Yufid.TV.

Melalui hasil yang ditunjukkan dan uji analisis data dapat


disimpulkan bahwa hasil variabel efektivitas komunikasi dakwah
dengan menggunakan konten motion graphic Yufid.TV terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat ketertarikan pada penelitian
ini. Hal ini berarti komunikasi dakwah efektif terhadap tingkat
ketertarikan subscriber akun youtube Yufid.TV sehingga subscriber

118
menjadi belajar agama secara terus-menerus sehingga secara
keseluruhan adanya efektivitas terhadap tingkat ketertarikan.

Setelah mengetahui hasil dari pengaruh masing-masing variabel


dalam penelitian ini, maka disini juga dijabarkan hasil dari efektivitas
yang ditimbulkan dari pengujian variabel independen terhadap variabel
dependen secara bersamaan. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah tingkat pemahaman dan tingkat ketertarikan. Pada penjelasan
sebelumnya dapat dilihat bahwa efektivitas komunikasi dakwah dari
konten motion graphic Yufid.TV memiliki pengaruh terhadap tingkat
pemahaman dan tingkat ketertarikan subscriber akun youtube
Yufid.TV. Hal tersebut dapat dijelaskan dari variabel independen
dimana adanya efektivitas komunikasi dakwah yang dimunculkan dari
konten motion graphic Yufid.TV terhadap subscriber.

Dalam penelitian ini, efektivitas yang dimaksud adalah adanya


aktifitas dakwah yang dilakukan oleh subscriber setelah mendapatkan
pemahaman dan ketertarikan dari belajar agama islam menggunakan
konten motion graphic. Setelah mendapatkan efektivitas komunikasi
dakwah dan telah memiliki penilaian terhadap tingkat pemahaman dan
tingkat ketertarikan yang didapat oleh subscriber, hal tersebut terdapat
dalam rangakaian teori yang disebut uses and gratification.

Berdasarkan hasil yang ditemukan Uses and Gratification


memang mendukung dan menjelaskan bahwa dalam model ini menjadi
pusat perhatian yaitu pengguna (Subscriber/uses) pada media untuk
mencari kepuasan (Gratifications). Subscriber dianggap aktif dalam
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya maupun
kepentingan individu. Begitu juga penelitian ini ingin melihat
efektivitas komunikasi dakwah motion graphhic terhadap pemahaman
dan ketertarikan belajar agama subscribers akun youtube Yufid.TV.
Agama merupakan suatu pedoman bagi setiap orang, begitu juga dengan
subscriber (uses) dengan seiringnya perkembangan zaman mempelajari
agama bukan hanya melalui pengajian yang ada di mesjid, akan tetapi
memilih media nya sendiri untuk kebutuhan mempelajari agama
tersebut. Sehingga bisa dilihat seberapa besar kepuasan yang

119
didapatkan oleh subscriber (objek dakwah) dalam menilai media untuk
memenuhi kebutuhannya.

Pentingnya pemilihan media yang dilakukan subscriber untuk


memenuhi kebutuhannya juga menjadi aset penilaian dalam melihat
efektiv atau tidaknya channel dari media youtube tersebut untuk
mempengaruhi tingkat pemahaman maupun ketertarikan subscriber.
Semakin baik media tersebut meningkatkan pengetahuan agama
subscriber maka suatu konten dari media tersebut semakin efektiv
dalam memberikan pengaruh kepada subscriber sehingga subscriber
dapat memenuhi kebutuhan maupun kepentingan individunya.

Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh


Yori Arfiko (2018) menunjukkan adanya pengaruh positif dari pesan
dakwah channel youtube Yufid.TV terhadap motivasi belajar ilmu
agama islam. Sesuai dengan penelitian Azkiyatul Khilmiyah (2016) yang
menunjukkan adanya pengaruh yang sangat baik dari ceramah ustadz
KH.Anwar Zahid melalui youtube terhadap pemahaman mahasiswa
komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Penelitian ini juga mendukung
hasil penelitian Abdul Wafi Akbar (2018) melihat suatu pesan dakwah
ustadz bangun samudera dalam video youtube kajian muallaf dan juga
mendukung hasil penelitian dari penelitian Muhammad Adib bin
Sailan(2017) adanya persepsi positif dari responden ketika dakwah
disampaikan melalui media youtube. Selain itu, penelitian ini juga
menguatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulfa Zulfi
Pariska(2018) yang menunjukkan adanya isi pesan dakwah ustad Hanan
attaki yang berema pegang janji Allah melalui media youtube.

Setelah menjabarkan mengenai hasil temuan data seperti


penjelasan diatas maka hasil untuk pengujian hipotesis variabel X
terhadap variabel Y1 dan Y2. Hasil menunjukkan bahwa adanya
efektivitas yang diberikan dari konten motion graphic Yufid.TV terhadap
tingkat pemahaman dan ketertarikan secara bersamaan. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai F-hitung pada tingkat pemahaman sebesar
F=112.610 dan sig=0,000 yang berarti < 0,05. dan nilai F-hitung pada
tingkat ketertarikan F =108,267 dan sig = 0,000 yang berarti <

120
0,05,dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data
penelitian adalah signifikan terhadap tingkat pemahaman dan tingkat
ketertarikan. Artinya komunikasi dakwah efektif mempengaruhi
terhadap tingkat pemahaman dan tingkat ketertarikan. Sementara itu,
besarnya efektivitas komunikasi dakwah pada konten motion graphic
terhadap tingkat pemahaman dan tingkat ketertarikan dapat dilihat
dari kolom R square pada tingkat pemahaman yang menunjukkan angka
0,535 atau sebesar 53,5% dan dari kolom R square tingkat ketertarikan
menunjukkan angka 0,525 atau sebesar 52,5%. Dari kedua variabel
tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat pemahaman
dan tingkat ketertarikan adanya efektivitas komunikasi dakwah yang
terdapat pada konten motion graphic Yufid.TV yang ada di kategori kuat.

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa komunikasi dakwah


pada konten motion graphic Yufid.TV efektif dalam mempengaruhi
tingkat pemahaman dan tingkat ketertarikan subscriber dalam belajar
ilmu agama dengan menggunakan youtube sebagai media belajar untuk
menambah ilmu agama, dan berdasarkan data yang diolah
menunjukkan bahwa subscriber melewati uses and gratification dalam
memilih media untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini juga dapat
dibuktikan dari berbagai jawaban yang mendukung bagaimana
subscriber memilih konten motion graphic Yufid.TV. Secara
keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa jawaban dari hasil pengolahan
data diatas mendukung diterimanya hipotesis ketiga bahwa efektif
mempengaruhi komunikasi dakwah pada konten motion graphic
Yufid.TV terhadap tingkat pemahaman dan tingkat ketertarikan
subscriber akun youtube Yufd.TV untuk belajar ilmu agama sesuai
dengan kebutuhannya.

121
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan


hasil sebagai berikut :

1. Hasil pengujian hipotesis dinyatakan valid karena


menunjukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
dari efektivitas komunikasi dakwah ( X1 ) terhadap
tingkat pemahaman ( Y1) subscriber akun youtube
Yufid.TV. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai t-hitung
10,612 dengan signifikansi 0,000. Pengaruh yang ada
adalah positif dan signifikan dengan hasil koefisien
determinasi sebesar 53,5% yang berarti efektivitas
komunikasi dakwah mampu mempengaruhi tingkat
pemahaman subscriber sebesar 53,5% dan sisanya sebesar
46,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan juga mendapatkan
hasil bahwa hubungan antara efektivitas komunikasi
dakwah ( X1 ) terhadap tingkat pemahaman ( Y1 )
berkorelasi kuat dan signifikan sebesar 0,731.
Berdasarkan keseluruhan hasil uji yang telah dijelaskan,
tentu hal ini mendukung teori yang digunakan yang
menyatakan bahwa komunikasi dakwah motion graphic
Yufid.TV efektif bagi subscriber akun youtube Yufid.TV
sehingga subscriber mendapatkan tingkat pemahaman
baru setelah belajar agama melalui konten motion graphic
Yufid.TV. Maka dapat disimpulkan dari hipotesis
pertama dalam penelitian ini diterima dan mendukung
teori serta penelitian terdahulu yang digunakan sebagai
untuk menguji penelitian ini.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua dinyatakan valid karena


menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
dari efektivitas komunikasi dakwah ( X1 ) terhadap
tingkat ketertarikan ( Y2 ) subscriber akun youtube
Yufid.TV. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai t-hitung

122
10,405 dengan signfikansi 0,000. pengaruh yang ada
adalah positif dan signifikan dengan hasil koefisien
determinasi sebesar 52,5% yang berarti efektivitas
komunikasi dakwah mampu mempengaruhi tingkat
ketertarikan subscriber sebesar 52,5% dan sisanya sebesar
47,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan juga mendapatkan
hasil bahwa hubungan antara efektivitas komunikasi
dakwah ( X1 ) terhadap tingkat ketertarikan ( Y2 )
berkorelasi kuat dan signifikan sebesar 0,724.
Berdasarkan keseluruhan hasil uji yang telah dijelaskan
maka hal ini telah mendukung teori yang digunakan yang
menyatakan bahwa komunikasi dakwah motion graphic
Yufid.TV efektif bagi subscriber akun youtube Yufid.TV
mendapatkan tingkat ketertarikan secara terus-menerus
setelah belajar agama melalui konten motion graphic
Yufid.TV. Maka dapat disimpulkan dari hipotesis kedua
ini dapat diterima dan mendukung teori yang digunakan
serta penelitian terdahulu yang meguji penelian ini.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga yang menguji pengaruh


variabel independen dengan variabel dependen secara
bersamaan dinyatakan valid karena penelitian ini
menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
dari efektivitas komunikasi dakwah (X1) terhadap tingkat
pemahaman (Y1) dan tingkat ketertarikan (Y2). Hal ini
dibuktikan dari hasil nilai Fhitung sebesar 112.610 dan
nilai propabilitas 0.000. Sementara itu, efektivitas
komunikasi dakwah terhadap tingkat pemahaman dapat
dilihat dari kolom R Square yang menunjukkan angka
0,535 atau sebesar 53,5% dan dari kolom R Square tingkat
ketertarikan menunjukkan angka 0,525 atau sebesar
52,5%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa efektivitas komunikasi dakwah motion graphic
Yufid.TV dapat mempengaruhi tingkat pemahaman dan

123
ketertarikan subscriber akun youtube Yufid.TV. Hasil
menunjukkan bahwa konten motion graphic Yufid.TV
efektif dalam mempengaruhi tingkat pemahaman dan
ketertarikan subscriber dalam belajar ilmu agama dengan
menggunakan youtube sebagai media belajar menambah
ilmu agama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban
dari hasil pengolahan data mendukung diterimanya
hipotesis ketiga bahwa efektif mempengaruhi komunikasi
dakwah pada konten motion graphic Yufid.TV terhadap
tingkat pemahaman dan tingkat ketertarikan subscriber
akun youtube Yufd.TV.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M. d. (1999). Psikologi dakwah. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Akbar, A. W. (2018). Analisis Pesan Dakwah Ustadz Bangun Samudera


dalam Video Youtube Kajian Muallaf Hijrah Sepenuh Hati.
Surabaya: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel.

Ardianto, E. L. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar ( Revisi


ed.). Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Arfiko, Y. (2018). Pengaruh Pesan Dakwah pada Channel Youtube


Yufid.TV terhadap Motivasi Belajar Ilmu Agama Islam.

Arifin. (2000). Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: PT


Bumi Aksara.

Aziz, A. (2009). Ilmu Dakwah ( Revisi ed.). Jakarta: Kencana.

Bungan, B. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:


Prenadamedia.

Ilahi, W. (2010). Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

124
Izzati, F. (2012). Perana Media Dalam Penyebaran Fiqih.

Khilmiyah, A. (2016). Pengaruh Ceramah KH.Anwar Zahid Melalui


Youtube terhadap Pemahaman Mahasiswa Komunikasi dan
Penyiaran Islam.

Maulana, D. (2004). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar . Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Pariska, U. Z. (2018). Pesan Dakwah Ustad Hanan Atakki yang


Bertema Pegang Janji Allah Melalui Media Youtube.

Sailan, M. A. (2017). Mengenai Persepsi Mahasiswa IMARAH terhadap


Dakwah Ustad Azhar Idrus di Media Youtube.

Saputra, W. (2011). Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers.

wahyu, M. M. (2006). Manajamen Dakwah. Jakarta: Kencana.

125
126

Anda mungkin juga menyukai