PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia), naskah dinas adalah
sarana komunikasi tertulis yang dirumuskan dalam suatu format tertentu
dan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi.
Berdasarkan Permendagri nomor 54 tahun 2009, Tata naskah dinas
adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengesahan, distribusi, dan penyimpanan
naskah dinas, serta media yang digunakan dalam kedinasan. Sedangkan
naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dalam
upaya mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik (Good Governance)
Tata naskah, baik dinas maupun dokumen sebagai salah satu unsur
administrasi mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan,
penomoran, penggunaan logo rumah sakit, cap dinas, serta penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam naskah dinas. Sedangkan
tata naskah dokumen mencakup segala bentuk dokumen internal dan
eksternal yang dipergunakan sebagai acuan dalam pelayanan baik dalam
bentuk kebijakan, pedoman, panduan, standar prosedur operasional,
maupun bentuk lain yang disahkan di UPT Puskesmas PARIGI .
Keterpaduan tata naskah dinas dan dokumen di UPT Puskesmas PARIGI
sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pedoman Umum Tata Naskah
Puskesmas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan kepala UPT
Puskesmas PARIGI.
D. Asas
Asas tata naskah dinas terdiri atas:
1. Asas efisien dan efektif adalah dilakukan melalui penyederhanaan
dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas,
spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang
baik, benar dan lugas.
2. Asas pembakuan adalah dilakukan melalui tatacara dan bentuk yang
telah dibakukan.
3. Asas akuntabilitas adalah yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas
harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur,
kewenangan, keabsahan dan dokumentasi.
4. Asas keterkaitan adalah yaitu tata naskah dinas diselenggarakan dalam
satu kesatuan sistem.
5. Asas kecepatan dan ketepatan adalah yaitu tata naskah dinas
diselenggarakan tepat waktu dan tepat sasaran.
6. Asas keamanan adalah yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus
aman secara fisik dan substansi.
E. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan tugas dan tanggung jawab penyusun naskah,
pemilik naskah, pengguna naskah, dan pengendali naskah.Tahapan
termasuk dalam panduan ini mulai dari penyusunan, pengesahan,
penomoran, penerbitan, revisi, serta pemusnahan naskah yang usang yang
ada di UPT Puskesmas PARIGI.
F. Pengertian Umum
1) Unit Pelaksana Teknis selanjutnya disebut UPT adalah unsur
pelaksana teknis operasional dinas atau badan untuk melaksanakan
sebagian urusan dinas atau badan.
2) Tata Naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang
meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media
yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
3) Naskah Dinasadalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang di lingkungan pemerintah daerah.
4) Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional, serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
5) Stempel/Cap Dinas adalah cap (basah) yang dibubuhkan (lazimnya) di
sisi kiri tanda tangan pejabat, bila ada.
6) Kop Naskah Dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan atau
nama SKPD tertentu yang ditempatkan dibagian atas kertas.
7) Kop Sampul Naskah Dinas adalah kop surat yang menunjukan
jabatan atau nama SKPD tertentu yang ditempatkan dibagian atas
sampul naskah.
8) Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
9) Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari
pejabat kepada pejabat atau pejabat dibawahnya.
10) Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan
kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama
yang memberi mandat.
11) Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak, kewajiban dan
tanggungjawab yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani
naskah dinas sesuai dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya.
12) Keputusan Kepala UPT Puskesmas adalah naskah dinas dalam
bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat penetapan,
individual, konkrit dan final.
13) Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
penjelasan dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang
dianggap penting dan mendesak.
14) Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
15) Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan
tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau
menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
16) Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaaan
tertentu.
17) Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap
suatu permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
18) Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan
bersama antara dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan
tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
19) Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang
ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
20) Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari pejabat
yang berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk
melaksanakan perjalanan dinas.
21) Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya
untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
22) Surat Undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat
tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan.
23) Surat Keterangan melaksanakan Tugas adalah naskah dinas dari
pejabat yang berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai
telah menjalankan tugas.
24) Surat Panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap.
25) Nota Dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi
komunikasi kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan
dan dari bawahan kepada atasan.
26) Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas adalah naskah dinas untuk
menyampaikan konsep naskah dinas kepada atasan.
27) Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
28) Telaahan Staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan
antara lain berisi analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran
secara sistematis.
29) Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pemberitahuan yang bersifat umum.
30) Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi
informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas
kedinasan.
31) Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan kedinasan.
32) Surat Pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang
yang berfungsi sebagai tanda terima.
33) Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas sesuatu
hal yang ditanda tangani oleh para pihak.
34) Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau
rapat.
35) Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan
tertentu.
36) Daftar Hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang.
37) Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
penghargaan atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang
telah diwujudkan.
38) Surat Tanda Tamat Pendidikan Dan Pelatihan Disingkat STTPP
adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang telah
lulus pendidikan dan pelatihan tertentu.
39) Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti
seseorang telah mengikuti kegiatan tertentu.
40) Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas.
41) Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah
dinas sejak ditetapkan pencabutan tersebut.
42) Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap
tidak pernah dikeluarkan.
43) Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban
yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab pada jabatannya. Bila berjenjang,
makin ke kiri dan ke sisi bawah, menunjuk pada hirarki jabatan yang
makin tinggi. Dalam hal penandatangan naskah, maka perlu dilihat
kesesuaian header dengan pejabatnya.
44) Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam
naskah berdasarkan sistem tata berkas yang berlaku di Rumah Sakit
Paru Respira Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu dengan sistematika
penomoran.
45) Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau
tulisan.
46) Pemilik Dokumen adalah Sie/Subsie/Unit/Komite/Tim/Panitia yang
bertanggung jawab untuk menyusun dokumen dan atau merevisi
dokumen, mengajukan pengesahan dokumen, menggunakan dokumen,
membagi dokumen baru kepada unit terkait, menarik dokumen yang
tidak berlaku, serta menyerahkan dokumen tidak berlaku kepada
pengendali dokumen.
47) Pengguna Dokumen adalah Sie/Subsie/Unit/Komite/Tim/Panitia
yang menggunakan dokumen terkendali untuk proses pelayanan.
BAB II
A. JENIS
Naskah dilingkungan UPT Puskesmas PARIGIterdiri dari dua jenis,yaitu:
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
Bab II. Kendala dan Masalah
A. Identifikasi keadaan dan masalah
B. Penyusunan rencana
1) Penyusunan tujuan dan sasaran
2) Penyusunan rencana
a) Penetapan strategi pelaksanaan
b) Penetapan kegiatan
c) Pengorganisasian
d) Perhitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1) Penjadwalan
2) Pengalokasian sumber daya
3) Pelaksanaan kegiatan
4) Penggerak pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
BAB III . Indikator dan standar kerja untuk tiap upaya dan jenis
pelayanan
BAB IV. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
B. Analisis Kinerja: menganalisis factor pendukung dan
penghambat pencapaian kinerja
Bab V. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan kegiatan: berisi program-program kerja
yang akan dilakukan yang meliputi antara lain:
1. Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya: pelatihan, pengusulan
penambahan SDM, seminar, workshop, dsb
2. Program Kerja Pengembangan sarana, yang dijabarkan
dalam kegiatan-kegiatan, misalnya: pemeliharaan sarana,
pengadaan alat-alat kesehatan, dsb
3. Program Kerja Pengembangan Manajemen,
4. Program Kerja Pengembangan UKM dan UKP dan
seterusnya,.
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk
tiap-tiap program kerja dan kegiatan-kegiatan yang
direncanakan secara garis besar
Bab IV. Penutup
Lampiran : matriks rencana kinerja lima tahunan Puskesmas/
Klinik
b. Penyusunan RUK
Penyusunan RUK meliputi upaya kesehatan upaya wajib,
pengembangan dan upaya khusus setempat yang meliputi:
1) Kegiatan tahun yang akan datang,
2) Kebutuhan sumber daya,
3) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
a) Kop/heading SOP
Judul SOP
: 440/ /PKM-
No.
PRG/SOP/
Dokumen
I/2019
b) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Langkah-
langkah
6. Diagram
Alir (jika
dibutuhkan
)
7. Unit Terkait
Penjelasan:
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak
adalah: nama Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor
dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan Kepala
Puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan,
kebijakan, prosedur/langkah-langkah, dan unit terkait
boleh tidak diberi tabel/kotak.
c) Petujuk Pengisian SOP
i. Logo:
bagi Puskesmas, logo yang dipakai adalah logo
Pemerintah kabupaten/kota, dan lambang Puskesmas.
bagi Klinik Pratama dan Tempat Praktik Mandiri Dokter/
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi, logo yang
dicantumkan adalah logo Klinik Pratama dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter/ Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi.
ii. Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
Heading hanya dicetak halaman pertama.
Kotak FKTP diberi Logo pemerintah daerah, dan nama
Puskesmas atau logo dan nama Klinik Pratama dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter/ Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi.
Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses
kerjanya Menggunakan ukuran huruf 11.
Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan
penomeran yang berlaku di Puskesmas/FKTP yang
bersangkutan, dibuat sistematis agar ada
keseragaman.Menggunakan ukuran huruf 11.
No. Revisi: diisi dengan status revisi, dapat
menggunakan huruf. Contoh: dokumen baru diberi
angka00, dokumen revisi pertama diberi angka01 dan
seterusnya. Menggunakan ukuran huruf 11.
Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya
atau tanggal diberlakukannya SOP
tersebut.Menggunakan ukuran huruf 11.
Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan
juga total halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5).
Namun, di tiap halaman selanjutnya dibuat footer
misalnya pada halaman kedua: 2/5, halaman terakhir:
5/5.Menggunakan ukuran huruf 11.
Ditetapkan Kepala FKTP: diberi tandatangan Kepala
FKTP dan nama jelasnya.Menggunakan ukuran huruf
11.
iii. Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan
dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multipersepsi.
Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik.
Kata kunci: “ Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
untuk ……”.
Kebijakan: berisi kebijakan yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi
pada bayi,pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala
UPT Puskesmas ParigiNomor : 005/SK/PRG/04/2019
tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa kesepakatan bersama.
Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan
bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau
prosedur terkait dalam proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antala lain: bagan alir, hal-hal yang perlu
diperhatikan dan dokumen terkait.
a. Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart): Di dalam
penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya
dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan
diagram alir/ bagan alir untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu
diagram alir makro dan diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro, menunjukkan
kegiatan-kegiatan secara garis besar dari proses yang
ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu
simbol balok:
o Simbol Keputusan:
Ya
Tidak
o Penghubung:
o Dokumen :
o Arsip :
f. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala FKTP ditandatangani oleh
Kepala FKTP, ditulis dengan menggunakan gelar, nomor induk
pegawai dan pangkat.
g. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
1) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan/Surat Keputusan,
2) Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala FKTP.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan /
Surat Keputusan yaitu :
a. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala FKTP tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala FKTP hingga adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan.
b. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak
ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-
pasal.
Naskah dinas arahan merupakan naskah dinas yang memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang harus dipedomani
dan dilaksanakan dalam penyelenggaraan tugas dan kegiatan setiap
instansi pemerintah yang berupa produk hukum yang bersifat
pengaturan, penetapan, dan penugasan.
KOP Surat
Puskesmas
Parigi
PEMERINTAH KABUPATEN GOWA sesuai dengan
DINAS KESEHATAN Tata Naskah
UPT PUSKESMAS PARIGI Dinas Di
Jl. Colleng Dg. Ngalle No. 124 Majannang Telp: 081 340 634 114
Lingkungan
Email: puskesmas.parigiku@gmail.com Pemerintah
MAJANNANG- 92174 Kabupaten Gowa
Nomor
kebijakansesuai Judul
KEPUTUSAN
dengan sistem (kepala)
KEPALA PUKESMAS PARIGI Font:
penomoran Surat
Keputusan di NOMOR :440/XX/PKM-PRG/SK/I/2019 Bookman Old
Puskesmas Parigi Style 12 pt
2 spasi Spasi 1,15
Keseluruhan
TENTANG
huruf kapital.
............................................................... Rata tengah
1 spasi (center).
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS PARIGI
2 spasi
Menimbang : a. Bahwa
dalam................................................... .... .........
......................................................... ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan yang
dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Parigi
Tentang .............................................;
2 spasi
MEMUTUSKAN
1 spasi
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PARIGI
TENTANG ..............................................
1
1 spasi
Kesatu : ……………………………..dalam Lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Surat Keputusan ini.
Batang tubuh diktum 1 spasi
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan atau
perubahan sebagaimana mestinya.
dst
2 spasi
Diktum Menetapkan Ditetapkan di : Majannang
Font: Pada tanggal : XX Bulan 20XX
Bookman Old Style 12 pt
Spasi 1,15 2 spasi
Dicantumkan setelah kata KEPALA UPT PUSKESMAS PARIGI,
“memutuskan” disejajarkan ke bawah
dengan kata menimbang dan
mengingat.
Isi diktum “menetapkan” ditulis dengan
SYAMSUDDIN
huruf kapital secara keseluruhan dan Pangkat.
diakhiri dengan tandan baca titik ( . ) ; NIP.
dst
Isi Lampiran
Font:
Bookman Old Style 12 pt
Spasi 1,15
Format isi disesuaikan dengan kebutuhan.
Penandatanganan
Font:
Bookman Old Style 12 pt KEPALA PUSKESMAS PARIGI
Penandatangan ditulis dengan
keseluruhan huruf kapital.
Diletakkan di bagian kanan.
Nama ditulis tanpa gelar dan
disertai Pangkat dan NIP, serta
setiap kata keseluruhan dengan NAMA KEPALA PUSKESMAS
huruf kapital. NIP.
o Kepala Surat.
o Isi Surat.
o Bagian Akhir.
o Nomor
o Sifat
o Lampiran
o Hal
o Nama jabatan
o Tandatangan Pejabat
o Stempel Jabatan/SKPD
o Tembusan
c. Penandatanganan.
halaman berikut.
KOP NASKAH DINAS
DD mmmm YYYY
Nomor : Kepada
Sifat : Yth. mmmmmmm
Lampiran : Di
Hal : MMMMMMMMMMMM MMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
NAMA JELAS
Pangkat
Nip
Tembusan:
1. ............................
2. ............................
b. Surat Perintah;
a. Pengertian
Surat Perintah adalah Naskah Dinas yang berisi pemberitahuan
dari pihak atasan yang ditunjukan kepada pihak bawahannya
mengenai perintah untuk melaksanakan tugas khusus.
b. Susunan.
a) Kepala;
b) Isi;
c) Bagian Akhir;
a) Nama Tempat.
c) Tandatangan Pejabat.
d) Nama Jelas.
e) Stempel Jabatan.
f) Tembusan.
c. Penandatanganan.
SURAT PERINTAH
Nomor : …………
Dasar : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
MEMERINTAHKAN:
Kepada :
1. Nama :
2. NIP :
3. Pangkat/Gol. Ruang :
4. Jabatan :
Untuk :
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Ditetapkan di Majannang
NAMA JELAS
c. Surat Perjanjian;
Pengertian
Susunan
Surat Perjanjian terdiri atas :
Kepala Surat Perjanjian.
Isi Surat Perjanjian.
Bagian Akhir Surat Perjanjian.
Kepala surat perjanjian terdiri atas :
Tulisan “SURAT PERJANJIAN” yang ditempatkan Bagian
tengah Naskah Dinas.
Nomor dan Tahun atau dapat menggunakan Nomor
panjang menurut keperluan
Pemberian Nomor secara bersusun sesuai jumlah pihak
dalam surat perjanjian tersebut
Tulisan “TENTANG”.
Nama/Judul Surat Perjanjian ditempatkan pada bagian
tengah naskah dinas dengan menggunakan huruf kapital.
Isi surat perjanjian terdiri atas
Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan.
Nama Pangkat, Nip (bagi PNS), pekerjaan dan Alamat
pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian.
Objek yang diperjanjikan, hak dan kewajiban dari masing-
masing pihak.
Saksi Hukum.
Penyelasaian perselisihan
Catatan :
Jika dianggap perlu bahwa uraian dapat disusun dalam
pasal dan ayat.
SURAT PERJANJIAN
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm :
Mmmmmmmmmmm : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmm : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmm:
BAB I
MMMMMMMM
Pasal 1
BAB II
MMMMMMMMMM
(dan seterusnya)
PIHAK KEDUA PIHAK KE SATU
NAMA JABATAN, BUPATI GOWA
Saksi-Saksi
1. ........................ 2 ...........................
Susunan.
a) Surat Tugas terdiri atas:
a) Kepala;
b) Isi;
c) Bagian Akhir.
b) Kepala Surat Tugas terdiri dari:
a) Tulisan “SURAT TUGAS”
b) NOMOR.
c) Isi Surat Tugas memuat dasar dan pertimbangan
penugasan, nama jabatan yang diberi tugas, jenis tugas
yang harus dilaksanakan dan waktu pelaksanaan tugas.
d) Bagian Akhir Surat Tugas teridri atas:
a) Nama tempat ditetapkan.
b) Tanggal, Bulan dan Tahun.
c) Nama Jabatan.
d) Tandatangan pejabat yang memberi Tugas
e) Nama jelas Pejabat
f) Pangkat dan NIP bagi PNS
g) Stempel jabatan
h) Tembusan.
Penandatanganan.
Surat Tugas yang ditandatangani oleh Kepala UPT Puskesmas
di atas kertas ukuran folio dengan menggunakan Kop Naskah
dinas yang bersangkutan.
Bentuk Naskah Dinas Surat Tugas, sebagaimana tertera pada
halaman berikut.
KOP NASKAH DINAS
SURAT TUGAS
Nomor : …………
Dasar : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. MmmmMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
MENUGASKAN:
Kepada :
1. Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. NIP : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Pangkat/Gol.Ruangan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
4. Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Untuk :
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Ditetapkan di Majannang
pada tanggal ……………
Kepala UPT Puskesmas
Parigi,
NAMA JELAS
Pangkat
Nip.
f. Surat Perjalanan Dinas;
a. Pengertian
Surat Perjalanan Dinas adalah Naskah Dinas sebagai alat
pemberitahuan yang ditujukan kepada Pejabat tertentu untuk
melaksanakan perjalanan dinas serta pemberian fasilitasi
perjalanan dan pembiayaan.
b. Susunan
Surat Perjalanan Dinas terdiri atas:
a) Kepala Surat Perjalanan Dinas
b) Isi Surat Perjalanan Dinas
c) Bagian Akhir Surat Perjalanan Dinas
Kepala Surat Perjalanan Dinas terdiri atas :
a) Tulisan “Nomor”
b) Tulisan “Kode No”
c) Tulisan “SURAT PERJALANAN DINAS” ditempatkan
pada bagian tengah Lembar isi Naskah Dinas.
d) Tulisan “ (SPD) “ di ketik secara setelah kata “SURAT
PERJALANAN DINAS”
Isi Surat Perjalanan Dinas terdiri atas:
a) Nama Jabatan yang memberikan Perintah.
b) Nama dan NIP Pejabat/Pegawai yang diberi perintah.
c) Jabatan/Pangkat dan Golongan Pegawai yang diberi
Perintah
d) Maksud Perjalanan Dinas.
e) Alat angkut yang digunakan.
f) Nama Tempat berangkat dan tujuan Perjalanan Dinas
dilakukan
g) Lama Perjalanan Dinas
h) Pengikut dalam Perjalanan Dinas
i) Pembebanan biaya/anggaran Perjalanan Dinas
j) Keterangan Mengetahui kedatangan dan kepergian yang
diberi perintah perjalanan Dinas dari Pejabat yang
didatangi.
Bagian Akhir Surat Perjalanan Dinas terdiri dari:
a) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
b) Nama jabatan Pemberi Perintah
Tandatangan Pejabat serta nama jelas Pejabat Pemberi
Perintah
Stempel Jabatan
Penandatanganan
Surat Perjalanan Dinas yang ditandatangani oleh
Kepala UPT Puskesmas
Bentuk Naskah Dinas Surat Perjalanan Dinas, sebagaimana tertera
pada halaman berikut.
KOP NASKAH DINAS
Nomor :
Kode No :
3. a. Pangkat/Golongan a.
b. Jabatan b.
c. Tingkat Biaya Perjalanan Dinas c.
6. a. Tempat Berangkat a.
b. Tempat Tujuan b.
9. Keterangan
Dikeluarkan di
pada tanggal
Kepala UPT Puskesmas Parigi,
NAMA JELAS
Pangkat
Nip.
(Halaman terakhir)
l. Berangkat dari :
(Tempat kedudukan)
pada tanggal :
Kepala UPT Puskesmas
Parigi,
Nama jelas
II. Tiba di : Berangkat dari :
pada tanggal : Ke :
Kepala…………….. Pada tanggal :
Kepala……………..
Nama Jelas
Pangkat
Nip.
VII. Catatan Lain-lain
VIII. PERHATIAN :
g. Surat Kuasa;
a. Pengertian.
Surat Kuasa dalam naskah dinas sebagai alat pemberitahuan
dan tanda bukti yang berisi pemberian mandat atas wewenang
dari Pejabat yang memberikan kuasa kepada Pejabat yang
diberi kuasa untuk bertindak atas nama Pejabat yang memberi
kuasa.
b. Susunan.
Surat Kuasa terdiri atas:
1) Kepala Surat Kuasa.
2) Isi Surat Kuasa.
3) Bagian akhir
4) Surat Kuasa
kepada surat kuasa terdiri atas:
1) Tulisan “SURAT KUASA” ditempatkan ditengah lembar
Naskah Dinas.
2) tulisan “NOMOR” surat kuasa ditempatkan dibawah
tulisan “Surat Kuasa”.
c. Isi surat terdiri atas:
1) Nama Pejabat yang memberi kuasa.
2) Nama Pejabat yang memberi kuasa.
3) Tulisan “MEMBERI KUASA”.
4) Tulisan “Kepada”
5) Nama Pejabat yang diberi kuasa.
6) Nama jabatan yang diberi kuasa.
7) Tulisan “Untuk”.
8) Hal-hal yang menyangkut jenis tugas dan tindakan yang
dikuasakan.
d. Bagian Akhir Surat Kuasa terdiri atas:
1) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan.
2) Nama Jabatan pemberi kuasa.
3) Tandatangan pemberi kuasa.
4) Nama jelas yang memberi kuasa (Pangkat dan NIP bagi PNS).
5) Stempel jabatan
6) Nama jabatan diberi kuasa.
7) Tandatangan Pejabat yang diberi kuasa.
8) Nama jenis. Pangkat dan NIP yang diberi kuasa.
h. Penandatangan.
Surat kuasa yang ditandatangani kepala UPT Puskesmas dibuat
di atas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah
Dinas SKPD yang bersangkutan.
Bentuk naskah dinas kuasa, sebagaimana tertera pada halaman berikut.
KOP NASKAH DINAS
SURAT KUASA
NOMOR …………………………….
Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
MEMBERI KUASA:
Kepada :
Nama : Mmmmmmmmmmmmmm
Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmm
Untuk :
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
DD mmmm YYYY
Yang diberi Kuasa Yang Memberi Kuasa
NAMA JABATAN Kepala UPT Puskesmas
Parigi,
b. Susunan.
Surat Undangan terdiri atas :
a) Kepala surat undangan
b) Isi surat undangan
c) Bagian akhir surat undangan
Kepala Surat Undangan terdiri atas :
a) Nama tempat tanggal bulan dan tahun ditempatkan
dikanan atas
b) Alamat undangan yang ditujukan ditempatkan dibawah
nama tempat tanggal bulan dan tahun
c) Nomor sifat Lampiran dan hal diketik secara vartikal
ditempatkan disebelah kiri atas
Isi Surat Undangan terdiri atas :
a) Maksud dan Tujuan
b) Hari Penyelenggaraan
c) Tanggal jam dan tempat Penyelenggaraan
d) Acara yang akan diselenggarakan
e) Tulisan penutup
Bagian akhir surat undangan terdiri atas :
a) Nama Jabatan pengundangan
b) Tandatangan Pejabat pengundangan
c) Nama jelas Pejabat, Pangkat dan NIP pengundang
d) Stempel jabatan
e) Catatan yang dianggap perlu
c. Penandatanganan.
Surat undangan yang ditandatangani oleh kepala UPT
Puskesmas. menggunakan Kop Naskah Dinas Surat .
d. Hal yang Perlu diperhatikan
Pihak yang dikirimi undangan dapat ditulis pada Lampiran
Surat undangan untuk keperluan tertentu dapat berbentuk
kartu.
Bentuk Naskah Dinas Surat Undangan, sebagaimana tertera pada
halaman berikut.
KOP NASKAH DINAS SKPD
DD mmmm YYYY
Kepada
Nomor : Yth. Mmmmmmmmmmmmm
Sifat : mmmmmmmmmmmmm
Lampiran :
Hal : UNDANGAN di
MMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Hari : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Tanggal :
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Waktu : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Tempat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
NAMA JELAS
Pangkat
Nip
Catatan:
Mmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmm
a. Pengertian
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas adalah naskah dinas
yang merupakan alat pemberitahuan dan tanda bukti Pejabat
yang berwenang kepada Pejabat/pegawai lain yang menyatakan
bahwa Pejabat/pegawai lain yang menyatakan bahwa
Pejabat/pegawai tersebut telah menjalangkan tugas
b. Susunan
Surat pernayataan melaksanakan tugas terdiri atas :
o Kepala
o Isi
o Bagian Akhir
Kepala surat pernyataan melaksanakan tugas terdiri atas:
o Tulisan “SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS”
o Tulisan “NOMOR”
Isi surat pernyataan melaksanakan tugas terdiri atas:
o Nama Pangkat/golongan, ruang, Nip dan jabatan
Pejabat/pegawai yang memberi pernyataan
o Nama, Pangkat, golongan, NIP dan jabatan Pejabat/pegawai
yang diberi pernyataan
o Nomor, tanggal, dasar Keputusan pengangkatan dan mulai
melaksanakan tugas
Bagian Akhir Surat pernyataan melaksanakan tugas terdiri
atas:
o Nama tempat pembuatan
o Tanggal, bulan dan tahun pembuatan
o Nama jabatan pembuatan pernyataan
o Tandatangan Pejabat
o Nama, Pangkat dan NIP
o Stempel jabatan
c. Penandatanganan
Surat pernyataan melaksanakan tugas yang ditandatangani
oleh kepala UPT Puskesmas dibuat di atas kertas ukuran folio,
dengan menggunakan kop naskah dinas.
Bentuk NASKAH DINAS SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN
TUGAS, sebagaimana tertera pada halaman berikut.
Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
NIP : MMM MMM MMM MMMM
Pangkat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Golongan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
DD mmmm YYYY
Kepala UPT Puskesmas
Parigi,
NAMA JELAS
Pangkat
Nip.
k. Surat Panggilan;
1. Pengertian
Surat panggilan adalah naskah dinas yang dipergunakan
untuk memanggil Pejabat instansi Pemerintahan/badan
Hukum/Swasta/Perorangan, guna diminta keterangan
mengenai sesuatu permasalahan/persoalan
2. Susunan
Surat panggilan terdiri atas :
1. Kepala
2. Isi
3. Bagian Akhir
Kepala surat panggilan terdiri atas :
1. Nama, tempat, tanggal, bulan dan tahun
2. Nama instansi pemerintahan/badan
Hukum/Swasta/ Perorangan yang di panggil
3. Nomor, sifat, Lampiran dan hal
Isi surat panggilan terdiri atas :
1. Hari, Tanggal, waktu, tempat, menghadap kepada
Alamat panggil
2. Maksud surat panggilan tersebut
Bagian akhir surat panggililan terdiri atas :
1. Nama jabatan
2. Tandatangan jabatan
3. Nama, Pangkat dan NIP jabatan
4. Stempel jabatan
5. Tembusan apabila diperlukan
3. Penandatanganan
Surat panggilan yang ditanda tangani oleh kepala UPT
Puskesmas dibuat di atas kertas ukuran folio, dengan
menggunakan Kop Naskah Dinas
Bentuk NASKAH DINAS SURAT PANGGILAN, sebagaimana tertera
pada halaman berikut.
KOP NASKAH DINAS
DD mmmm YYY
Kepada
Nomor : Yth. Mmmmmmmmmm
Sifat : di
Lampiran : Mmmmmm
Hal : Panggilan
Hari : Mmmmmmmmmmmmmm
Tanggal : Mmmmmmmmmmmmmm
Waktu : Mmmmmmmmmmmmmm
Tempat : Mmmmmmmmmmmmmm
Menghadap
kepada : Mmmmmmmmmmmmmm
Alamat : Mmmmmmmmmmmmmm
Untuk :
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Demikian untuk diindahkan.
NAMA JELAS
Pangkat
Nip.
l. Nota Dinas;
1. Pengertian
Nota Dinas adalah alat komunikasi tertulis intern antar
Pejabat satuan-satuan Organisasi dalam suatu SKPD yang
memuat/berisi pemberitahuan, permintaan, penjelasan,
laporan dan sebagainya mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan proses penggarisan atau pemantangan sesuatu
kebijakan atau proses penyuasaian persoalan/masalah.
2. Susunan.
Nota Dinas terdiri atas :
a) Kepala.
b) Isi.
c) Bagian Akhir.
Kepala Nota Dinas terdiri atas:
a. Tulisan “NOTA DINAS” ditempatkan pada Bagian
tengah naskah.
b. Pejabat/alamat yang dituju.
c. Pejabat yang mengirim.
d. Tanggal, Bulan dan Tahun.
e. Nomor, dapat ditambahkan kode sesuai dengan
kebutuhan.
f. Sifat, Lampiran, dan Hal.
Isi Nota Dinas dirumuskan dalam bentuk uraian.
Bagian Akhir Naskah Dinas terdiri atas :
a) Nama Jabatan
b) Tandatangan Pejabat
c) Nama, Pangkat dan NIP.
d) Tembusan.
3. Penandatanganan.
Nota Dinas yang ditandatangani oleh Kepala UPT Puskesmas
atau dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan
Kop Naskah Dinas yang bersangkutan.
Bentuk NASKAH DINAS NOTA DINAS, sebagaimana tertera pada
halaman berikut.
KOP NASKAH DINAS
NOTA DINAS
Kepada : Yth. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Dari : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Tanggal : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Nomor : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Sifat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Lampiran : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hal : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
KEPALA ............................
...,
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
Tembusan:
………….
………….
m. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
1. Pengertian
Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas adalah alat komunikasi
intern yang ditujukan kepada Pejabat atasan guna
penyampaian konsep Naskah Dinas untuk mendapatkan
penyelesaian atau tandatangan.
2. Susunan
Nota pengajuan konsep naskah dinas terdiri atas :
1) Kepala.
2) Isi.
3) Bagian Akhir.
Kepala Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas terdiri dari
:
1) Tanggal, Bulan dan Tahun
2) Tulisan Nomor pada Bagian sebelah kiri naskah
dinas
3) Pejabat/Alamat yang dituju
4) Tulisan “NOTA PENGAJUAN KONSEP NASKAH
DINAS” ditempatkan di tengah atas lembar Naskah
Dinas.
Isi Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas terdiri atas :
1) Jenis naskah yang dituju
2) Pejabat/Alamat tujuan Naskah Dinas disampaikan
3) Dari Pejabat yang mengirimkan Naskah Dinas
4) Tentang isi Naskah Dinas
5) Catatan yang diperlukan
6) Lampiran
7) Permohonan mendapatkan tandatangan atas
pengesahan atau persetujuan
Bagian akhir nota pengajuan konsep naskah dinas
terdiri dari :
1) Nama jabatan
2) Tandatangan Pejabat
3) Nama Pejabat Pangkat dan NIP
4) Tulisan “DISPOSISI PIMPINAN”
3. Penandatanganan
Nota pengajuan Konsep naskah dinas yang ditandatangani oleh
kepala UPT dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan
menggunakan Kop Naskah yang bersangkutan
Bentuk Naskah Dinas Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas,
sebagaimana tertera pada halaman berikut.
KOP NASKAH DINAS
DD mmmm YYYY
Kepada
di
MMMMMMM
Kepada : Mmmmmmmmmmmmmmmm
Dari : Mmmmmmmmmmmmmmmm
Tentang : Mmmmmmmmmmmmmmmm
Catatan : Mmmmmmmmmmmmmmmm
Lampiran : Mmmmmmmmmmmmmmmm
DISPOSISI PIMPINAN,
KEPALA ............................,
b. Susunan
Lembar Disposisi terdiri atas :
1. Kepala
2. Isi
3. Bagian Akhir
Kepala Lembar Disposisi terdiri atas :
1. Tulisan “LEMBAR DISPOSISI”
2. Surat dari
3. Nomor Surat
4. Tanggal Surat
5. Diterima Tanggal
6. Nomor Kode Surat
7. Diteruskan Kepada
8. Hal
Isi Lembar Disposisi terdiri atas:
1. Tulisan “LEMBAR DISPOSISI” ditempatkan ditengah
lebar lembar naskah;
2. Isi Disposisi dirumuskan dalam bentuk uraian
Bagian akhir Lembar Disposisi dibubuhi paraf atasan
yang memberi disposisi beserta tanggalnya.
c. Penandatanganan
Lembar Disposisi yang ditandatangani olehKepala UPT
Puskesmas, dibuat di atas kertas ukuran ½folio atau A5,
dengan menggunakan Kop Naskah Dinas yang bersangkutan.
Bentuk NASKAH DINAS LEMBAR DISPOSISI, sebagaimana tertera
pada halaman berikut.
LEMBAR DISPOSISI
Nama Jabatan
NAMA JELAS
o. Pengumuman;
a. Pengertian
Pengumuman adalah suatu bentuk naskah dinas sebagai alat
pemberitahuan yang bersifat umum. Pengumuman yang
pemberitahuan oleh masing-masing Pejabat ditentukan oleh,
jenis, sifat dan organisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Susunan
i. Pengumuman terdiri atas :
1. Kepala pengumuman
2. Isi pengumuman
3. Bagian akhir pengumuman
ii. Kepala pengumuman terdiri atas :
1. Tulisan “PENGUMUMAN” diletakan ditengah lembar naskah
2. Nomor ditempatkan dibawah tulisan pengumuman;
3. Tulisan “TENTANG”
4. Nama judul pengumuman
iii. Isi pengumuman dirumuskan dalam bentuk uraian.
iv. Bagian akhir pengumuman terdiri atas :
1. Nama tempat pengumuman dikeluarkan
2. Tanggal, bulan dan tahun
3. Nama jabatan yang mengeluarkan
4. Tandatangan Pejabat berikut Pangkat dan NIP
5. Stempel jabatan
c. Penandatanganan
Pengumuman yang ditandatangani oleh kepala UPT Puskesmas
dibuat di atas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop
Naskah Dinas
Bentuk Naskah Dinas Pengumuman, sebagaimana tertera pada
halam berikut.
PENGUMUMAN
NOMOR ……………….
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Page
60
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Dikeluarkan di Majannang
pada tanggal
………………………
Kepala UPT Puskesmas Parigi
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
p. Laporan;
a. Pengertian
Laporan adalah alat pemberitahuan atau pertanggung jawaban dari
suatu kegiatan/kejadian dari bawahan kepada atasan yang disusun
secara lengkap, sistematis dan kronologis
b. Susunan
Laporan terdiri atas :
1. Kepala laporan
Page
61
2. Isi laporan
3. Bagian akhir laporan
4. Lampiran jika dianggap perlu
Kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis dalam huruf
kapital dan diletakkan secara sistematis
Isi laporan dirumuskan dalam bentuk uraian dengan sistematika
terdiri atas :
1. Pendahuluan memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan,
ruang lingkup dan sistematika laporan
2. Materi laporan: memuat tentang kegiatan yang dilaporkan, hasil
pelaksanaan kegiatan, faktor yang mempengaruhi, hambatan-
hambatan yang dihadapi dan lain-lain
3. Kesimpulan dan saran : memuat rangkaian pelaksanaan tugas dan
saran-saran sebagai bahan pertimbangan
Bagian akhir laporan terdiri atas :
1. Nama tempat
2. Tanggal bulan dan tahun
3. Nama jabatan pembuatan laporan
4. Tandatangan Pejabat
5. Nama, Pangkat, nip
6. Stempel jabatan
c. Penandatanganan
Laporan yang ditandatangani oleh kepala UPT Puskesmas dibuat di
atas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas.
Bentuk naskah dinas laporan, sebagaimana tertera pada halaman berikut .
LAPORAN
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
PENDAHULUAN.
a. Umum
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Page
62
c. Ruang Lingkup
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
d. Dasar
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmm.mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm E.
PENUTUP.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
DD mmmm YYYY
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
q. Rekomendasi;
a. Pengertian.
Rekomendasi adalah naskah dinas yang berisikan
keterangan/penjelasan untuk mendukung sesuatu hal
b. Susunan
Rekomendasi terdiri atas :
Page
63
1. Kepala rekomendasi;
2. Isi Rekomendasi;
3. Bagian akhir rekomendasi dan
4. Lampiran jika dianggap perlu.
Kepala Rekomendasi terdiri atas :
1. Tulisan “REKOMENDASI” ditempatkan ditengah-tengah isi
naskah
2. Tulisan Nomor dan tahun ditempatkan dibawah tulisan
“Rekomendasi”
3. Tulisan “TENTANG”
4. Nama/judul rekomendasi
Isi rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian
Bagian akhir rekomendasi terdiri atas :
1. Nama tempat tanggal bulan dan tahun
2. Nama jabatan pembuat rekomendasi
3. Tandatangan Pejabat
4. Nama jelas, Pangkat dan NIP dan
5. Stempel jabatan
c. Penandatanganan
Rekomendasi yang ditandatangani oleh kepala UPT Puskesmas dibuat
diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah dinas.
Bentuk Naskah Dinas Rekomendasi, sebagaimana tertera pada halaman
berikut.
REKOMENDASI
NOMOR ……...................……
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmm.
Page
64
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmm.
DD mmmm YYYY
Kepala UPT Puskesmas Parigi
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
r. Berita Acara
a. Pengertian
Berita Acara dalam naskah dinas yang berisi pernyataan yang bersifat
pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan
lain-lain bagi suatu permasalahan baik berupa perencanaan,
pelaksanaan maupun pengendalian kebijakan pimpinan.
b. Susunan.
Berita acara terdiri atas:
1. Kepada Berita Acara.
2. Isi Berita Acara.
3. Bagian akhir Berita Acara.
4. Kepada Berita Acara terdiri atas:
5. Tempat “Berita Acara” ditempatkan ditengah lembar naskah.
6. Nomor Berita Acara.
7. Nama Berita Acara.
Page
65
6. Tulisan “Dilakukan dihadapan……(siapa yang menyaksikan Berita
Acara tersebut)”;
7. Nama jelas dan NIP bila ada
8. Tandatangan yang menyaksikan
9. Tulisan “Demikian Berita Acara ini di buat dalam rangkap………..”.
e. Penandatanganan
BERITA ACARA
NOMOR .............…………
TENTANG
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmm yang selanjutnya disebut Pihak Kesatu (memuat Nama, NIP,
Pihak Kedua
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Page
66
……..........................………….. untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Majannang, ...........
Pihak Kedua, Pihak Kesatu,
Dilakukan dihadapan
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
s. Memorandum;
a. Pengertian
Memorandum adalah Naskah Dinas yang materinya mengandung
pemberitahuan atas sesuatu permasalahan yang dapat digunakan oleh
atasan kepada bawahan atau antar Pejabat setingkat
b. Susunan
Memorandum terdiri atas :
1. Kepala
2. Isi
3. Bagian Akhir
Kepala Memorandum :
1. Tulisan “Memorandum” ditempatkan ditengah lembar isi Naskah
Dinas
2. Nama pengirim Memorandum, ditempatkan disebelah kiri atas
Naskah Dinas.
3. Nama Pejabat dan Alamat yang dituju ditempatkan disebelah
bawah nama pengirim
Isi Memorandum memuat pemberitahuan atas sesuatu
pemasalahan.
Bagian Akhir Memorandum terdiri atas :
1. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
2. Nama jabatan
3. Tandatangan atau paraf pembuat Memorandum
b. Penandatanganan
Memorandum diparaf atau ditandatangani oleh pembuat
Memorandum Pembuatan Memorandum dapat diketik atau cukup
ditulis tangan
Bentuk Naskah Dinas Memorandum, sebagaimana tertera pada halaman
berikut.
Page
67
KOP NASKAH DINAS
MEMORANDUM
NOMOR …………………….
Dari : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Kepada : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hal : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmm.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
Tembusan:
1. ..........................
2. ..........................
Page
68
t. Daftar Hadir.
a. Pengertian
Daftar hadir adalah naskah dinas yang dipergunakan untuk mencatat
dan mengetahui kehadiran seseorang
Daftar hadir terdiri atas :
1. Daftar hadir yang didalamnya sudah dicantumkan nama-nama
orang yang akan hadir
Daftar hadir dirumuskan dalam dua bentuk :
1. Daftar hadir untuk keperluan siding
2. Daftar hadir untuk masuk dan keperluan kerja
b. Susunan
Daftar hadir terdiri atas :
1. Kepala daftar hadir
2. Isi daftar hadir
3. Bagian akhir daftar hadir
Kepala daftar hadir terdiri atas :
1. Tulisan “DAFTAR HADIR” ditempatkan ditengah-tengah lembar
naskah
2. Tempat, hari, tanggal jam dan acara ditulis bawah tulisan daftar
hadir sebelah kanan
Isi daftar hadir terdiri atas :
1. Kolom Nomor urut
2. Kolom Nama
3. Kolom SKPD
4. Kolom tandatangan/paraf
5. Kolom Keterangan
Untuk daftar hadir masuk kantor (kerja) dilengkapi dengan kolom
tanggal dalam satu bulan yang terbagi atas kolom paraf masuk pagi
dan siang
c. Bagian akhir daftar hadir terdiri atas :
1. Nama Tempat
2. Tanggal,bulan dan Tahun
3. Nama jabatan penanggung jawab (Pejabat yang bertanggung jawab
atas kegiatan;
4. Tandatangan Pejabat penanggung jawab
5. Nama, Pangkat dan NIP Pejabat penanggung jawab
d. Penandatanganan
1. Daftar hadir masuk kantor dibuat di atas kertas ukuran folio,
dengan menggunakan Kop Naskah Dinas yang bersangkutan
2. Daftar hadir untuk rapat-rapat dibuat diatas kertas ukuran folio,
dengan menggunakan Kop Naskah Dinas yang bersangkutan
3. Daftar hadir yang ditandatangani oleh Kepala UPT Puskesmas
Bentuk NASKAH DINAS DAFTAR HADIR, sebagaimana tertera pada halaman
berikut.
Page
69
KOP NASKAH DINAS
Hari : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Tanggal : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Jam : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Tempat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Acara : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
TANGAN
1.
2.
3.
dst.
DD mmmm YYYY
NAMA JABATAN PIMPINAN/
PENANGGUNG JAWAB/
PENYELENGGARA RAPAT
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
Page
70
u. Notulen.
a. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan
sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah
sampai dengan mengambil Keputusan serta penutupan.
b. Susunan
Notulen terdiri atas :
1. Kepala notulen;
2. Isi notulen;
3. Bagian akhir notulen;
Kepala notulen terdiri atas tulisan “NOTULEN”
Keterangan tentang Notulen sidang/rapat terdiri atas :
1. Nama Sidang rapat;
2. Hari, tanggal;
3. Jam sidang/rapat;
4. Tempat;
5. Acara;
6. Pimpinan sidang;
7. Ketua/wakil ketua;
8. Sekretaris;
9. Pencatatan;
10.Peserta sidang/rapat;
Isi notulen terdiri atas :
1. Kata pembukaan;
2. Pembahasan;
3. Pembacaan Keputusan;
4. Kata penutupan;
Bagian akhir notulen terdiri dari :
1. Tempat dan tanggal;
2. Nama jabatan;
3. Tanda tangan;
4. Nama Pejabat, Pangkat Nip.
c. Penandatanganan
Notulen yang ditandatangani oleh Kepaala UPT Puskesmas dibuat
diatas Kertas ukuran folio, menggunakan Kop Naskah dinas.
Notulen ditandatangani oleh :
1. Kepala UPT Puskesmas
2. Kepala Subag Tata Usaha
3. Pencatatan yang ditujuk
Bentuk Naskah Dinas Notulen, sebagaimana tertera pada halaman berikut
NOTULEN
SIDANG/RAPAT : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hari/Tanggal : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Page
71
Jam Sidang/Rapat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Tempat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Acara : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. dst mmmmmmmmmmmm
3. Penutup.
PIMPINAN SIDANG/RAPAT
Ketua : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Sekretaris : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Pencatat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
XX Mmmmmmm XXX,
PIMPINAN SIDANG/RAPAT
NAMA JABATAN
NAMA JELAS
Page
72
v. Telaah Staf
a. Pengertian
Telaahan staf adalah naskah dinas yang dibuat oleh staf atau bawahan
yang memuat analisis pertimbangan-pertimbangan, pendapat dan saran-
saran tentang sesuatu masalah.
b. Susunan
Telaahan Staf terdiri atas :
1. Kepala Teelahan Staf.
2. Isi Teelahan Staf.
3. Bagian Akhir Teelahan Staf.
Kepala Telaahan terdiri atas :
1. Tulisan “TELAAHAN STAF” diletakan ditengah lembar naskah
2. Pejabat/Alamat yang dituju
3. Pejabat yang mengirim
4. Tanggal, Nomor, sifat, Lampiran dan sifat hal
Isi Teelahan terdiri atas :
1. Pokok persoalan
2. Pra anggapan
3. Fakta dan data yang berpengaruh terhadap persoalan (bila ada)
4. Pembahasan/analisis
5. Kesimpulan
6. Saran tindak
Bagian Akhir Telaahan terdiri atas :
1. Nama Jabatan
2. Tandatangan Pejabat
3. Nama Jelas Pejabat berikut pangkap dan NIP
4. Tembusan
c. Penandatanganan
Telaahan Staf yang ditandatangani oleh Kepala UPT dibuat di atas kertas
ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas
TELAAHAN STAF
Kepada : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Dari : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Tanggal : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Nomor : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Lampiran : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hal : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Page
73
Pokok Persoalan:
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Pra Anggapan:
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmm
IV. Pembahasan/Analisis:
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Kesimpulan:
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmm
NAMA JABATAN,
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
w. Formulir
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar
naskahuntuk mencatat berbagai data dan informasi.Formulir dibuat
dalam bentukkartu atau lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi
keterangan yangdiperlukan.
Jenis – jenis formulir yang tersedia di UPT Puskesmas PARIGI terdir
dari :
1) Surat keterangan Sakit
2) Surat Keterangan Sehat
3) Surat Keterangan Melahirkan
4) Surat Keterangan Hamil
5) Formulir Rekam Medis
6) Formulir Visum Pelaksanaan Kegiatan
7) Formulir Visum At Refertum
8) Formulir Inform Concent
Page
74
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
A. Persyaratan Penyusunan
Setiap naskah dinas harus merupakan kebulatan pikiran yangjelas, padat, dan
meyakinkan dalam susunan yang sistematis. Dalampenyusunannya perlu
memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut.
a. Ketelitian
Dalam menyusun Naskah Dinas harus tercermin ketelitian dankecermatan,
dilihat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur,kaidah bahasa, dan
penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.
Kecermatan dan ketelitian sangat membantu pimpinan dalammengurangi
kesalahan pengambilan putusan/kebijakan.
b. Kejelasan
Naskah Dinas harus memperlihatkan kejelasan, aspek fisik, danmateri.
c. Singkat dan Padat
Naskah Dinas harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik danbenar
(bahasa formal, efektif, singkat, padat, dan lengkap).
d. Logis dan Meyakinkan
Naskah dinas harus runtut dan logis yang berarti bahwapenuangan gagasan
ke dalam naskah dinas dilakukan menuruturutan yang logis dan
meyakinkan. Struktur kalimat harus lengkapdan efektif sehingga
memudahkan pemahaman penalaran bagipenerima naskah dinas.
e. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan yang baku yang berlakusesuai
dengan tujuan pembuatan, baik dilihat dari sudut formatmaupun dari
penggunaan bahasanya agar memudahkan danmemperlancar pemahaman
isi Naskah Dinas.
Page
75
1. Nama Jabatan
Kertas dengan kepala nama jabatan dan lambang Negara digunakan untuk
naskah dinas yang ditandatangani sendiri olehpejabat negara. Kepala Nama
Jabatan berturut-turut terdiri darigambar Lambang Negara dan Nama
Jabatan yang seluruhnya ditulisdengan huruf kapital dicetak di atas secara
simetris.Perbandinganukuran Lambang Negara dengan huruf yang
digunakan hendaknyaserasi dan sesuai dengan ukuran kertas.
2. Nama Instansi/Unit Organisasi
Kertas kepala nama instansi dan logo instansi serta alamatdigunakan untuk
Naskah Dinas yang ditandatangani pejabat yangberwenang. Kepala nama
instansi ditulis dengan huruf kapital.
Bagi instansi yang telah memiliki ISO dapat mencantumkan disebelah kanan
atas pada kepala naskah dinas.
Contoh 1:
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
……………….
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
PEDOMAN ……………………………
Contoh 2:
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA UPT PUSKESMAS
……………….NOMOR... TAHUN ...
TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN ……………
Page
76
ii. nomor naskah (nomor urut dalam satu tahun takwim);
iii. singkatan nama Instansi;
iv. bulan;
v. tahun terbit.
Contoh:
441/ / PKM-PRG /jenis surat/I/2019
Kode surat dinas
Nomor naskah dinas
Singkatan Instasi
Kode klasifikasi arsip
Bulan
Tahun terbit
D. Nomor Halaman
Nomor halaman naskah ditulis dengan menggunakan nomor urutangka Arab
dan dicantumkan secara simetris di tengah atas denganmembubuhkan tanda
hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecualihalaman pertama naskah dinas
yang menggunakan kop naskah dinastidak perlu mencantumkan nomor
halaman.
F. Penggunaan Huruf
Naskah dinas berupa produk hukum regulasi seperti surat keputasan
menggunakan jenis huruf Bookman Old Style dengan ukuran 12.
Sedangkan naskah dinas selain produk hokum menggunakan jenis huruf
Arial dengan ukuran 11 atau 12.
G. Lampiran
Jika naskah dinas memiliki beberapa lampiran, setiap lampiranharus diberi
nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiranmerupakan nomor
lanjutan dari halaman sebelumnya
Page
77
H. Daftar Distribusi
Daftar Distribusi adalah susunan pejabat yang dibuat oleh pejabat sekretariat
dan digunakan sebagai pedoman pendistribusian naskah.
Setiap distribusi menunjukkan pejabat yang berhak menerima naskah.
I. Rujukan
Rujukan adalah naskah atau dokumen lain yang digunakan sebagaidasar
acuan atau dasar penyusunan naskah. Penulisan rujukan dilakukansebagai
berikut.
1. Naskah dinas yang berbentuk Surat Perintah, Surat Tugas, SuratEdaran,
dan Pengumuman, rujukan ditulis di dalam konsideransdasar.
2. Surat Dinas memerlukan rujukan; naskah yang menjadi rujukanditulis
pada alinea pembuka diikuti substansi materi surat yangbersangkutan.
Dalam hal lebih dari satu naskah, rujukan harus ditulissecara kronologis.
a. Dalam hal Surat Dinas memerlukan Rujukan, naskah Rujukanditulis
pada alinea pembuka, diikuti substansi materi surat yangbersangkutan
rujukan lebih dari satu naskah, Rujukan itu harusditulis secara
kronologis
b. Cara menulis Rujukan adalah sebagai berikut.
1) Rujukan Berupa Naskah
Penulisan Rujukan berupa naskah mencakupi informasi
singkattentang naskah yang menjadi rujukan, dengan urutan
sebagaiberikut: jenis naskah dinas, jabatan penandatangan
naskahdinas, nomor naskah dinas, tanggal penetapan, dan
subjeknaskah dinas.
2) Rujukan Berupa Surat Dinas
Penulisan Rujukan berupa Surat Dinas mencakupi informasisingkat
tentang Surat Dinas yang menjadi Rujukan, denganurutan sebagai
berikut: jenis surat, jabatan penandatangan,nomor surat, tanggal
penandatanganan surat, dan hal.
c. Rujukan Surat kepada Instansi Nonpemerintah
Rujukan tidak harus dicantumkan pada Surat Dinas yang
ditujukankepada instansi nonpemerintah.
Page
78
d. Nama pejabat yang menandatangani naskah dinas yang bersifatmengatur,
ditulis dengan huruf kapital, dan nama pejabat yangmenandatangani
naskah dinas yang bersifat tidak mengatur ditulisdengan huruf awal
kapital.
e. Jarak ruang antara tanda tangan dan tepi kanan kertas adalah + 3 cm,
sedangkan untuk tepi kiri disesuaikan dengan baris terpanjang.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atasbersifat
fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatunaskah dinas.
Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi dalamparagraf) hendaknya
memperhatikan aspek keserasian dan estetika.
L. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan di dalam naskah dinas harus jelas, tepat,
danmenguraikan maksud, tujuan, serta isi naskah. Untuk itu,
perludiperhatikan pemakaian kata dan kalimat dalam susunan yang baik
danbenar, sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku, yaitu Tata
BahasaBaku Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Page
79
Ejaan yang digunakan di dalam naskah dinas adalah Ejaan BahasaIndonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan peruandang-undangan.
1. Kertas
Kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah :
Naskah Dinas berupa produk regulasi hukum dan non regulasi, memakai
kertas ukuran F4(210x330mm) 70 gram, kecuali laporan telaah staf dan
naskah dinas elektronik memakai kertas A4;
2. Sampul Surat
Sampul surat adalah sarana kelengkapan penyampaian surat,terutama
untuk surat keluar instansi. Ukuran, bentuk, dan warnasampul yang
digunakan untuk surat-menyurat di lingkungan instansi,diatur sesuai
dengan keperluan instansi masing-masing denganmempertimbangkan
efisiensi.
a. Warna dan Kualitas
Sampul Surat Dinas menggunakan kertas tahan lama (bond)berwarna
putih dengan kualitas sedemikian rupasehingga sesuai dengan ukuran dan
berat naskah atau surat dinasyang dikirimkan.
b. Penulisan Alamat Pengirim dan Tujuan
Pada Sampul Surat harus dicantumkan alamat pengirim dan
alamattujuan. Alamat pengirim dicetak pada bagian atas dengan
susunandan bentuk huruf yang sama dengan yang dicetak pada kepala
surat,yaitu lambang negara/logo instansi,nama instansi/jabatan,
alineapertama alamat tujuan mulai dicetak atau ditulis pada bagiansampul
kanan bawah.
c. Cara Melipat dan Memasukkan Surat ke dalam Sampul
Surat dinas dilipat dengan sudut saling bertemu dan lipatan haruslurus
dan tidak kusut. Sebelum surat dinas dilipat harusdipertimbangkan
sampul yang akan digunakan. Surat dinas dilipatdengan cara sepertiga
bagian bawah lembaran surat dilipat ke depandan sepertiga bagian atas
dilipat ke belakang. Selanjutnya, suratdimasukkan ke dalam sampul
dengan bagian kepala suratmenghadap ke depan ke arah
penerima/pembaca surat.
Page
80
CONTOH CARA MELIPAT SURAT
Page
81
Tanggal surat ditulis dengan tata urut sebagai berikut:
a. tanggal ditulis dengan angka Arab;
b. bulan ditulis lengkap;
c. tahun ditulis lengkap empat digit dengan angka Arab.
Contoh:
31 Oktober 2012
4. Hal Surat
Hal adalah materi pokok surat yang dinyatakan dengan kelompok
katasingkat tetapi jelas.Hal perlu dicantumkan dengan alasan berikut
a. menyampaikan penjelasan singkat tentang materi yangdikomunikasikan
dan menjadi rujukan dalam komunikasi;
b. memudahkan identifikasi;
c. memudahkan pemberkasan dan penyimpanan surat.
5. Paragraf dan Spasi Surat
Paragraf adalah sekelompok kalimat pernyataan yang berkaitan satudengan
yang lain, yang merupakan satu kesatuan. Fungsiparagraf adalah
mempermudah pemahaman penerima,memisahkan, atau menghubungkan
pemikiran dalam komunikasitertulis.
Isi surat dinas diketik satu spasi dan diberi jarak 1,- 1,5 spasi diantara
paragraf yang satu dengan paragraf yang lainnya. Surat yangterdiri atas satu
paragraf jarak antarbarisnya adalah dua spasi.
Pemaragrafan ditandai dengan takuk, yaitu 1 tab.
6. WarnaTinta
Tinta yang digunakan untuk surat-menyurat berwarna hitam,sedangkan
untuk penandatanganan surat berwarna hitam atau birutua.
7. Salinan
Salinan surat dinas hanya diberikan kepada yang berhak dan terdapatpada
tembusan surat,yaitu salinan surat yang disampaikan kepadapejabat yang
terkait.
8. Tingkat Keamanan
a. Sangat Rahasia disingkat (SR): tingkat keamanan isi surat dinasyang
tertinggi; sangat erat hubungannya dengan keamanan dankeselamatan
negara. Jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ketangan yang tidak
berhak, surat ini akan membahayakan keamanandan keselamatan
negara.
b. Rahasia disingkat (R): tingkat keamanan isi surat dinas
yangberhubungan erat dengan keamanan dan keselamatan negara.
Jikadisiarkan secaratidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak
berhak,surat ini akan merugikan negara.
c. Biasa disingkat (B): tingkat keamanan isi suatu surat dinas yangtidak
termasuk dalam butir a dan b. Namun, itu tidak berarti bahwaisi surat
Page
82
dinas tersebut dapat disampaikan kepada yang tidak
berhakmengetahuinya.
d. Surat yang mengandung materi dengan tingkat keamanan
tertentu(Sangat Rahasia dan Rahasia) harus dijaga keamanannya
dalamrangka keamanan dan keselamatan negara. Tanda tingkat
keamananditulis dengan cap (tidak diketik) berwarna merah pada bagian
atasdan bawah setiap halaman surat dinas. Jika Surat Dinas
tersebutdisalin, cap tingkat keamanan pada salinan harus dengan
warnayang sama dengan warna cap pada surat asli.
9. Kecepatan Penyampaian
a. AmatSegera/Kilat adalah surat dinas yang
harusdiselesaikan/disampaikan pada hari yang sama dengan batas
waktu24 jam.
b. Segera adalah surat dinas yang harus diselesaikan/disampaikandalam
batas waktu 2 x 24 jam.
c. Biasa adalah surat dinas yang harus diselesaikan/disampaikanmenurut
urutan yang diterima oleh bagian pengiriman.
Page
83
BAB IV
PENGURUSAN NASKAH DINAS KORESPONDENSI
Page
84
Selanjutnya, surat ditangani sesuai dengan tingkat keamanan dantingkat
kecepatan penyampaiannya.
b. Pencatatan
1) Surat masuk yang diterima dicatat pada buku agenda menuruttingkat
keamanan.
2) Pencatatan surat dinas yang mempunyai tingkat keamanan SRdan R
dilakukan oleh pimpinan kesekretariatan atau pejabattertentu yang
mendapatkan kewenangan dari pimpinan instansi.
3) Pencatatan surat dinas yang mempunyai tingkat keamanan
Bdilakukan oleh pejabat yang ditunjuk oleh pimpinankesekretariatan.
4) Pencatatan surat dilaksanakan dengan prioritas sesuai dengantingkat
kecepatan penyampaian.
5) Pencatatan dilakukan pula pada lembar disposisi dan suratmengenai
nomor agenda dan tanggal penerimaan.
6) Pencatatan surat masuk dimulai dari Nomor 1 pada bulanJanuari dan
berakhir pada nomor terakhir dalam satu tahun,yaitu nomor terakhir
pada tanggal 31 Desember.
7) Pencatatan surat selalu dilakukan pada setiap terjadi pemindahandan
penyimpanan.
c. Penilaian
1) Kegiatan penilaian surat masuk mulai dilaksanakan pada
tahappencatatan.
2) Pada tahap penilaian, surat dinilai apakah akan
disampaikanpimpinan atau dapat disampaikan langsung kepada
pejabatyang menangani. Di tiap instansi sudah diatur surat yang
harusmelalui pimpinan dan surat yang dapat langsung
disampaikankepada pejabat tertentu.
3) Selain penilaian penyampaian surat, dilakukan pula
penilaianpenanganan surat, apakah surat masuk itu akan diproses
biasaatau melalui proses pemberkasan naskah.
4) Surat masuk yang beralamat pribadi (nama orang) dinilaitermasuk
surat yang harus disampaikan langsung kepada yangbersangkutan
dalam keadaan sampul tertutup.
5) Penilaian dilakukan dengan berpedoman kepada tingkatkeamanan
dan tingkat kecepatan penyampaian surat.
d. Pengolahan
1) Pada tahap pengolahan, pimpinan/pejabat memutuskantindakan
yang akan diambil sehubungan dengan surat masuktersebut.
2) Dari hasil pengolahan dapat diputuskan tindakan lanjutnya,
yaitulangsung disimpan atau dibuat naskah dinas baru.
Page
85
3) Pengolahan surat masuk dapat menggunakan proses
pemberkasannaskah atau proses administrasi biasa sesuai dengan
kebutuhan.
e. Penyimpanan
1) Surat dinas harus disimpan sedemikian rupa sehingga
mudahditemukan kembali jika diperlukan.
2) Surat masuk yang melalui proses pemberkasan naskah
disimpandalam berkas naskah dinas menurut bidang permasalahan.
3) Surat masuk yang diproses tidak melalui proses pemberkasan,naskah
dinas disimpan dalam himpunan sesuai dengankebutuhan.
4) Beberapa cara menghimpun surat adalah sebagai berikut.
a) Seri adalah himpunan satu jenis surat dinas yang
berdasarkanformat surat atau jenis naskah dinas, misalnya
keputusan,petunjuk pelaksanaan, dan surat edaran, disusun
secarakronologis. Himpunan menurut seri selain dibatasi
olehkemampuan map juga dibatasi oleh tahun naskah dinas.
b) Rubrik adalah himpunan dari satu macammasalah/hal/pokok
persoalan yang disusun secarakronologis, misalnya cuti,
kunjungan dinas, kerja lapangan.Himpunan menurut rubrik
dibatasi dengan tahun ataudibatasi sampai dengan masalah
selesai.
c) Dosir adalah himpunan satu macam kegiatan atau persoalanyang
disusun secara kronologis dari awal sampai akhir.Misalnya,
fail/berkas pegawai adalah himpunan naskah dinasmulai dari
lamaran sampai dengan pemberhentian.
5) Penyimpanan surat atau himpunan dilakukan sebagai berikut.
a) Lateral adalah penyimpanan surat/himpunan yang
diletakkansedemikian rupa sehingga yang terlihat hanya bagian
sisisamping, misalnya penyimpanan dalam ordner dan kotak
arsip;
b) Vertikal adalah penyimpanan surat/himpunan yangdiletakkan
sedemikian rupa sehingga yang terlihat hanyabagian muka,
misalnya penyimpanan surat map pada lemariberkas;
c) Horizontal adalah penyimpanan surat/himpunan yangdiletakkan
sedemikian rupa sehingga muka surat/himpunanterlihat di
sebelah atas, misalnya penyimpanan peta ataugambar konstruksi.
6) Surat yang masih aktif, tetap berada di unit pengolah. Setelahsurat
menjadi arsip inaktif, penyimpanannya harus sudahdialihkan ke unit
kearsipan sesuai dengan ketentuan kearsipanyang berlaku.
Page
86
f. Sarana Penanganan Surat Masuk
1) Buku agenda adalah sarana utama pengendalian danpengawasan
surat masuk. Semua surat masuk pertama kalidicatat pada buku
agenda, yang disusun dalam kolom catatansebagai berikut:
a) tanggal;
b) nomor agenda;
c) nomor dan tanggal surat masuk
d) lampiran;
e) alamat pengirim;
f) hal/isi surat;
g) keterangan.
Sesuai dengan kebutuhan, kolom catatan dapat ditambah,misalnya
dengan petunjuk pada nomor yang lalu dan petunjukpada nomor
berikutnya.
2) Pengurusan surat masuk yang tidak melalui proses
pemberkasannaskah dinas selain buku agenda, dapat digunakan
sarana lainyang diatur sesuai dengan kebutuhan instansi masing-
masing.
3) Sarana pengurusan surat masuk melalui proses pemberkasannaskah,
selain dengan buku agenda, juga digunakan sarana lain.
3. Pengurusan Surat Keluar
Surat keluar adalah semua surat dinas yang akan dikirim kepadapejabat
yang tercantum pada alamat surat dinas dan sampul suratdinas.
Penanganan surat masuk, pencatatan, pemberian nomor/capdan
pengiriman surat keluar sebaiknya dipusatkan di secretariat atau bagian
lain yang menyelenggarakan fungsi kesekretariatan untukmemudahkan
pengawasan dan pengendalian.
Penanganan surat keluar dilakukan melalui tahap sebagai berikut.
a. Pengolahan
1) Kegiatan pengolahan dimulai dari penyiapan hingga
kepenandatanganan surat dinas. Penyiapan surat keluardilaksanakan,
antara lain karena
(a) adanya kebijaksanaan pimpinan;
(b) reaksi atas suatu aksi;
(c) adanya konsep baru.
2) Penyiapan/penyusunan konsep surat keluar adalah sebagaiberikut.
a) Penyiapan/penyusunan konsep dilakukan oleh pejabat/pegawai
yang membidanginya, seperti sekretaris/pimpinansekretariat atau
pejabat yang ditunjuk.
b) Setiap konsep yang disiapkan harus didasarkan padakebijaksanaan
dan pengarahan pimpinan.
Page
87
c) Setiap konsep yang akan diajukan kepada pimpinan terlebihdahulu
harus diteliti oleh sekretaris/pimpinan sekretariat ataupejabat yang
diserahi wewenang. Sesuai dengan petunjukpimpinan atau menurut
pertimbangannya sendiri terhadap isisurat dinas, sekretaris
pimpinan sekretariat menetapkantingkat kecepatan penyampaian
dan tingkat keamanan surat.
d) Setiap konsep surat dinas sebelum ditandatangani olehpejabat yang
berwenang dibubuhi paraf terlebih dahulu olehpara pejabat dua
tingkat di bawahnya yang bertugasmenyiapkan konsep surat dinas
tersebut.
e) Letak pembubuhan paraf diatur sebagai berikut.
(1) Paraf pejabat yang berada dua tingkat di bawah
pejabatpenanda tangan surat dinas dibubuhkan di
sebelahkiri/sebelum nama pejabat penanda tangan surat.
(2) Paraf pejabat yang berada satu tingkat di bawah
pejabatpenanda tangan surat dinas dibubuhkan di
sebelahkanan/setelah nama pejabat penanda tangan.
(3) Setelah surat dinas diparaf oleh pejabat yang bersangkutandan
tidak lagi mengandung kekurangan/kesalahan yangperlu
diperbaiki, proses selanjutnya adalah
(a) pengajuan kepada pejabat yang akan
menandatanganisurat;
(b) penandatanganan oleh pejabat yang bersangkutan;
(c) pembubuhan cap;
(d) pemberian nomor.
b. Pencatatan
Semua surat keluar dicatat dalam Buku Pencatatan Surat Keluaryang
bentuk, susunan, dan tata cara pencatatannya diatur olehinstansi
masing-masing.
d. Penggandaan
1) Penggandaan adalah kegiatan memperbanyak surat dinas
dengansarana reproduksi yang tersedia sesuai dengan banyaknya
alamatyang dituju.
2) Penggandaan hanya dilakukan setelah surat keluar ditandatangnioleh
pejabat yang berhak.
3) Cap dinas yang dibubuhkan pada hasil penggandaan harus asli(bukan
salinan).
4) Jumlah yang digandakan sesuai dengan alamat yang dituju(alamat
distribusi).
5) Penggandaan surat keluar yang tingkat kecepatanpenyampaiannya
kilat dan sangat segera harus didahulukan.
Page
88
6) Penggandaan surat keluar yang tingkat keamanannya
sangatrahasia/rahasia harus diawasi dengan ketat.
7) Sekretaris/pimpinan sekretariat berkewajiban menjaga
agarpenggandaan dilaksanakan menurut ketentuan yang diatur
olehinstansi masing-masing.
e. Pengiriman
1) Surat keluar yang akan dikirimkan dimasukkan ke dalam sampul.
2) Pada sampul surat keluar yang tingkat keamanannya biasa (B),rahasia
(R), dan sangat rahasia (SR) dicantumkan alamat lengkap,nomor surat
dinas, dan cap yang sesuai dengan tingkatkecepatan penyampaian
(kilat/segera/sangat segera/biasa).
3) Surat yang tingkat keamanannya SR atau R dimasukkan ke
dalamsampul, dibubuhi alamat lengkap, nomor surat dinas, cap
dinas,cap yang sesuai dengan tingkat kecepatan penyampaian dan
captingkat keamanan. Sampul ini dimasukkan ke dalam sampulkedua
dengan tanda-tanda yang sama kecuali cap tingkatkeamanan.
4) Semua surat keluar yang dikirim dicatat dalam Buku Ekspedisisebagai
bukti pengiriman atau dibuatkan tanda bukti pengirimantersendiri.
5) Untuk kepentingan keamanan, sekretaris/pimpinan sekertariat
mengusahakan keselamatan pengiriman sernua surat
keluar,khususnya yang tingkat keamanannya SR/R.
f. Penyimpanan
1) Semua arsip surat keluar (pertinggal) harus disimpan sesuaidengan
ketentuan yang berlaku dalam kearsipan.
2) Naskah asli surat dinas keluar dan naskah yang diparaf
harusdisimpan.
3) Tata cara penyimpanan surat keluar diatur oieh instansi masing-
masing.
Page
89
BAB V
A. Penandatanganan
1. Penggunaan Garis Kewenangan
Pimpinan UPT Puskesmas PARIGI bertanggung jawab atassegala kegiatan
yang dilakukan di dalam organisasi atau instansinya.
Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilimpahkan atau diserahkankepada
seseorang yang bukan pejabat berwenang. Gariskewenangan digunakan
jika surat dinas ditandatangani oleh pejabatyang mendapat pelimpahan
dari pejabat yang berwenang.
2. Penandatanganan
Penandatanganan surat dinas yang menggunakan garis kewenangandapat
dilaksanakan dengan menggunakan tiga cara.
a) Atas Nama (a.n.)
Atas nama yang disingkat (a.n.) digunakan jika pejabat
yangmenandatangani surat dinas telah diberi kuasa oleh pejabat
yangbertanggung jawab, berdasarkan bidang tugas dan tanggung
jawabpejabat yang bersangkutan.
Susunan penandatanganan atas nama (a.n.) pejabat lain yaitu
namajabatan pejabat yang berwenang ditulis lengkap dengan huruf
capital pada setiap awal kata, didahului dengan singkatan a.n.
Contoh:
a.n. Kepala UPT Puskesmas ……………………………………
Kepala Subag Tata Usaha
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Page
90
Contoh:
a.n. Kepala UPT Puskesmas ……………………………………
u.b
Kepala Subag Tata Usaha
Tanda Tangan
Nama Lengkap
F. Kewenangan Penandatanganan
1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas
antar/keluar instansi pemerintah yang bersifat
Page
91
kebijakan/keputusan/arahan berada pada pejabat pimpinan tertinggi
instansi pemerintah.
2. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat yang tidak
bersifat kebijakan/keputusan/arahan dapat diserahkan/dilimpahkan
kepada pimpinan organisasi di setiap tingkat eselon atau pejabat lain yang
diberi kewenangan untuk menandatanganinya.
3. Penyerahan/pelimpahan wewenang dan penandatanganan korespondensi
kepada pejabat kepala/pimpinan dilaksanakan oleh Kepala Subag tata
Usaha Puskesmas Parigi.
Page
92
BAB VI
PENGGUNAAN LOGO DALAM NASKAHDINAS
A. Penggunaan Logo
1. Ketentuan Penggunaan Logo
a. Umum
1) Logo adalah tanda pengenal atau identitas berupa simbol atauhuruf
yang digunakan dalam tata naskah dinas instansipemerintah sebagai
identitas agar publik lebih mudahmengenalnya.
2) Setiap instansi pemerintah harus memiliki dan menggunakanlogo.
3) Logo digunakan oleh pejabat berwenang pada lembagapemerintah
pusat dan daerah, lembaga pemerintahnonkementerian, sekretariat
lembaga negara, dan lembaganegara lainnya.
b. Logo wajib digunakan untuk:
1) kop naskah dinas;
2) amplop dinas;
3) dokumen resmi yang diterbitkan oleh instansi;
4) stop map;
5) papan nama kantor;
6) kartu tanda pengenal pegawai;
7) tanda pengenal pin pegawai;
8) label barang milik negara; dan
9) situs resmi;
c. Logo dapat digunakan:
1) pada gedung kantor;
2) pada kartu nama pejabat/pegawai;
3) untuk hal-hal lain yang memerlukan symbol;
d. Penggunaan Logo untuk hal-hal selain yang diatur dalam huruf bdan
huruf c, harus mendapatkan izin dari pimpinan satuanorganisasi yang
memiliki tanggung jawab di bidang ketatalaksanaan.
Page
93
2. Penggunaan Logo pada Kop Naskah Dinas
a. Pejabat yang berwenang menggunakan kop naskah dinas instansidengan
menggunakan logo adalah pejabat yang berwenang
padakementerian/lembaga/pemerintah daerah.
b. Bentuk dan spesifikasi cap instansi dengan logo adalah sebagaiberikut.
1) Logo pada kop naskah dinas dicantumkan berdasarkan
bentuk,perbandingan ukuran, dan warna yang telah diatur sesuai
denganketentuan yang berlaku.
c. Bentuk kop naskah dinas dengan menggunakan Logo, yangterletak di
tepi atas kertas dan berada di sebelah kiri, diikutidengan tulisan
nama kementerian/lembaga/pemerintah daerahdan alamat lengkap
yang terletak di sebelah kanan sejajar denganLogo. Tulisan nama
nama kementerian/lembaga/pemerintahdaerah dicetak tebal dengan
huruf kapital tipe Arial ukuran 13 dengan warna hitam, nama UPT
dicetak tebal dengan huruf kapital tipe Arial ukuran 14 dan alamat
lengkap ditulis dengan huruf tipe Arial berukuran 9.
2) Contoh bentuk dan spesifikasi kop naskah dinas UPT Puskesmas
Parigidenganmenggunakan logo dapat dilihat pada Gambar dibawah
B. Pengawasan
Pimpinan instansi/lembaga bertanggung jawab atas pelaksanaanketentuan ini
dan wajib melakukan pengawasan.
Page
94
BAB VII
PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN, DAN RALAT NASKAH
DINAS UPT PUSKESMAS PARIGI
Perubahan, pencabutan, pembatalan, serta ralat naskah dinas harus jelas dan
dapat menunjukkan naskah dinas mana yang diadakan perubahan, pencabutan,
pembatalan, dan/atau ralat tersebut.
A. Pengertian
1. Perubahan
Perubahan berarti bagian tertentu dari naskah dinas diubah. Perubahan
dinyatakan dengan Lembar Perubahan
2. Pencabutan
Pencabutan berarti bahwa naskah dinas itu tidak berlaku sejak pencabutan
ditetapkan. Pencabutan naskah dinas dinyatakan dengan penetapan naskah
dinas baru
3. Pembatalan
Pembatalan berarti bahwa seluruh materi naskah dinas tidak berlaku mulai
saat naskah dinas ditetapkan. Pembatalan naskah dinas dinyatakan dengan
penetapan naskah dinas yang baru.
4. Ralat
Ralat adalah perbaikan yang dilakukan karena terjadi salah pengetikan atau
slah cetak sehingga tidak sesuai dengan naskah aslinya.
Page
95
BAB VIII
PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN DOKUMEN INTERNAL
Page
96
yang mengikat Rumah Sakit merupakan dasar untuk telaah terhadap
kebijakan internal Puskesmas sebelumnya (bila pernah ada) dan atau
dasar untuk kebijakan baru yang perlu terbit atau dijalankan dalam
organisasi rumah sakit. Kepala dapat mengeluarkan kebijakan yang
sesuai untuk pelaksanaan produk hukum yang diterbitkan pemerintah
tersebut di lingkungan rumah sakit, dengan melakukan adaptasi sesuai
ukuran, kemampuan dan kondisi Puskesmas.
Jenis Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO/Pro
gram/Formulir/
UPT Puskesmas Dokumen
PARIGI
UTW/UTI/Lain-lain *)
Nama/Judul
Dokumen
Gowa,……………………
Diajukan oleh,
…………………………..nama terang
………………………………………..(unit kerja/fungsionalnya)
Page
97
Catatan Wakil Manajemen: Gowa, …………………..
Kesesuaian relevansi
Rekomendasi :
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
……………………………………………………… ……………………………..(nama
……………………………………………………… terang)
………………….
………………………………(Wakil
manajemen)
Page
98
Format Stempel Dokumen Terkendali (Warna BIRU, Ukuran Huruf 26 pt
& 12 pt)
TERKENDALI
Salinan No .......
TIDAK TERKENDALI
Salinan No ….
KEDALUWARSA
Tanggal :
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
Page
99
8. 4 Tata Cara Revisi Dokumen
Sesuai dengan level/jenis dokumen, pengguna dokumen dapat melakukan
permohonan revisi dokumen kepada pemilik dokumen dengan menggunakan
Formulir usulan/revisi dokumen. Selanjutnya, pemilik dokumen melakukan
telaah atas usulan revisi dokumen, dan jika diperlukan melakukan klarifikasi
dan diskusi dengan pengguna dokumen yang menyampaikan usulan revisi
atau pengguna dokumen lainnya. Apabila usulan revisi tersebut disetujui,
dokumen diterbitkan dan dimintakan pengesahan sesuai dengan ketentuan
yang ada dan selanjutnya didistribusikan sesuai dengan kebutuhan
penggunaan dokumen dimaksud.
Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen engganti serta
mengisi format usulan penambahan/penarikan dokumen.
Jenis Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO/Pro
gram/Formulir//Lain-lain *)
UPT Puskesmas Dokumen
PARIGI
Nama/Judul
Dokumen
Page
100
Gowa,……………………
Diajukan oleh,
…………………………..nama terang
………………………………………..(unit kerja/fungsionalnya)
Kesesuaian relevansi
Rekomendasi :
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
……………………………………………………… ……………………………..(nama
……………………………………………………… terang)
………………….
………………………………(Wakil
manajemen)
Page
101
Form penerimaan dokumen:
Page
102
PEMERINTAH KABUPATEN GOWA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PARIGI
Jl. Colleng Dg. Ngalle No. 124 Majannang Telp 081 340 634 114
Email: puskesmas.parigiku@gmail.com
MAJANNANG- 92174
Nomor Tanggal
No Nama/judul dokumen Jumlah
dokumen berlaku
Berita acara pemusnahan dokumen ini selanjutnya sebagai bukti sah jika
diperlukan dikemudian hari. Demikian berita acara ini dibuat. Atas perhatian
dan kerja sama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Gowa, .....................................
Page
103
.................................................... ..........................
...................
.................................................... ..........................
....................
Catatan : untuk pemusnahan formulir rekam medis mengacu peraturan yang
berlaku
Page
104
BAB IX
PENUTUP
Pedoman Tata Naskah Dinas ini merupakan acuan bagi Instansi UPT Puskesmas
Parigi dalam menyusun Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas sesuai dengan
keperluan di Instansi UPT Puskesmas Parigi.
Ditetapkan di : Gowa
Pada Tanggal : April 2019
Page
105