Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pendididikan Ekonomi Indonesia, Vol. 1 No. 2, Mei 2020 hal.

66-69

HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI DENGAN


PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19
Kinanti Geminastiti Hilmiatussadiah1)
1)Program Studi Pendidikan Ekonomi FPEB Universitas Pendidikan Indonesia
kinanti.gemi@upi.edu

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya edaran menteri pendidikan dan kebudayaan untuk
melakukan pembelajaran jarak jauh dalam pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19), hal
ini menyebabkan semua satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran secara daring termasuk di
Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia. Penenlitian ini bertujuan
untuk melihat bagaimana gambaran hasil belajar yang diperoleh mahasiswa saat awal
diberlakukannya pembelajaran jarak jauh menggunakan daring. Metode penelitian menggunakan
deskriptif melalui survei dengan memberikan kuisioner kepada mahasiswa. Populasi adalah
mahasiswa pendidikan ekonomi S1 angkatan 2017, 2018 dan 2019 sebanyak 258 orang dengan
sampel sebanyak 105 orang yang bersedia mengisi google form. Teknis analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung persentase data dari setiap indikator
Kata Kunci : Hasil Belajar Mahasiswa, Pembelajaran Daring.

Abstract
This research was motivated by the existence of a circular from the minister of education and
culture to conduct distance learning in preventing the spread of the Corona virus (Covid-19), this
caused all education units to carry out learning online including in the Economic Education
Study Program of the Indonesian Education University. This research aims to see how the
description of learning outcomes obtained by students at the beginning of the implementation of
distance learning using online. The research method used is descriptive through a survey by
giving questionnaires to students. The population is 258 undergraduate students of economic
education, 2018 and 2019 with a sample of 105 people who are willing to fill out the google form.
The data analysis technique used in this study is to calculate the percentage of data from each
indicator.
Keywords: Student Learning Outcomes, Online Learning.

PENDAHULUAN laku dan (2) belajar adalah pengetahuan dan


Pembelajaran adalah suatu aktivitas keterampilan yang diperoleh dari instruksi.
proses belajar yang dilakukan individu atau Sudijono (dalam Siswanto. 2016, hlm.
kelompok yang mempunyai tujuan untuk 114) mengungkapkan hasil belajar merupakan
memperoleh pengalaman, meningkatkan sebuah tindakan evaluasi yang dapat mengungkap
kemampuan, meningkatan pengetahuan yang tidak aspek proses berpikir (cognitive domain) juga dapat
tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek
mengerti. nilai atau sikap (affective domain) dan aspek
Gagne (dalam Rehalat. 2014, hlm. 10) keterampilan (psychomotor domain) yang melekat
dalam teori pemrosesan informasi (information pada diri setiap individu peserta didik.
processing theory) berpendapat bahwa dalam Hasil belajar menjadi tanggung jawab
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi individu dalam menentukan perubahan-perubahan
untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan pada diri, pada ranah kognitif individu memiliki
keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pengetahuan yang berkenaan dengan mengingat
pemrosesan informasi itu terjadi interaksi antara (remember), memahami/mengerti (understand),
kondisi-kondisi internal dan kondisi eksternal menerapkan (apply), menganalisis (analyze),
individu. mengevaluasi (evaluated), dan menciptakan
Teori Belajar Gagne (dalam (create). Shofiya dan Sukiman(2018:12). Pada
Aunurrahman. 2012, hlm 39) yaitu teori belajar ranah afektif individu memiliki tingkah laku dan
yang merupakan perpaduan antara behaviorisme etika yang baik. Serta pada ranah psikomotor
dan kognitivisme. Menurut Gagne (dalam individu dapat memperoleh keterampilan (skill).
Djamarah, 2008, hlm. 22) belajar dapat artikan Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
menjadi dua definisi yaitu (1) belajar adalah suatu pada individu, perubahan tersebut dapat berupa
proses untuk memperoleh motivasi dalam sikap atau keterampilan yang didapatkan dari
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah pengalaman-pengalaman yang diterimanya. Hasil
belajar tersebut dapat berdasarkan IPK yang

66
Jurnal Pendididikan Ekonomi Indonesia, Vol. 1 No. 2, Mei 2020 hal.66-69

diterima mahasiswa di akhir pembelajaran. Jawaban mahasiswa


Semakin tinggi IPK mahasiswa belum tentu dapat Sangat tidak setuju 5.7%
dikatakan bahwa pembelajaran itu berhasil karena Tidak setuju 18.1%
tingginya IPK belum tentu dibarengi dengan Netral 52.4%
peningkatan kognitif mahasiswa terhadap materi Setuju 18.1%
kuliah yang disampaikan. Sangat setuju 5.7%

METODE PENELITIAN Peningkatan IPK yang terjadi dapat


Metode penelitian yang digunakan adalah disebebkan karena dosen selalu melakukan
metode penelitian deskriptif melalui survei. Objek perkuliahan daring sesuai dengan silabus setiap
dalam penelitian adalah hasil belajar, dan subjek matakuliah, sehingga mahasiswa tidak merasa
penelitian adalah mahasiswa pendidikan ekonomi kekurangan mengenai materi perkuliahan walaupun
strata1 (S1). Populasi adalah mahasiswa dilakukan secara jarak jauh. Tetapi dari jumlah
pendidikan ekonomi S1 angkatan 2017, 2018 dan tatap muka secara daring menurut hasil angket,
2019 sebanyak 258 orang dengan sampel sebanyak dosen lebih banyak memberikan tugas
105 orang yang bersedia mengisi google form. dibandingkan dengan memberikan materi kuliah
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner walaupun tugas yang diberikan dosen diakui sesuai
mengenai hasil belajar. Teknis analisis data yang dengan kemampuan mahasiswa untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung mengerjakannya. Hal itu dapat dilihat pada tabel 3
persentase data dari setiap indikator. dan 4.
Tabel 3 menjelaskan bahwa dosen
HASIL PENELITIAN DAN meberikan kuliah sesuai silabus matakuliah,
sebanyak 43,8% mahasiswa menyatakan setuju,
PEMBAHASAN
dan 31,4% mahasiswa menyatakan netral terhadap
Hasil angket mengenai hasil belajar mahasiswa
pertanyaan dosen memberikan kuliah sesuai
pada saat pandemi Covid-19 bertepatan dengan
silabus, hal ini mungkin saja mahasiswa tidak
berakhirnya masa perkuliahan semester genap
mengetahui silabus dari masing-masing matakuliah
tahun ajaran 2019/2020 menunjukan adanya
tersebut.
kenaikan IPK yang diperoleh mahasiswa
dibandingkan dengan IPK semester ganjil tahun
Tabel 3
ajaran 2019/2020 sebelum terjadi pandemi. Skor pernyataan mengenai pemberian kuliah
daring oleh dosen sesuai dengan silabus matakuliah
Tabel 1. Materi yang diberikan sesuai dengan silabus
Perbandingan jumlah dan rata-rata IPK Jawaban mahasiswa
Mahasiswa Sangat tidak setuju 0%
No IPK sebelum pandemi IPK saat Tidak setuju 3.8%
pandemi Netral 31.4%
Jumlah 354.24 369.32 Setuju 43.8%
Rata-rata 3.37 3.52 Sangat setuju 21%

Tabel 1 menjelaskan perbandingan rata-rata


Tabel 4
IPK yang diterima mahasiswa saat pandemi lebih
Skor pernyataan mengenai perbandingan pemberian materi
besar 0.15 dibandingkan IPK sebelum pandemi.
kuliah dan tugas
Tetapi hasil angket dari 105 mahasiswa
Dosen sering memberi kuliah daripada tugas
menyatakan mereka tidak dapat memutuskan
Jawaban mahasiswa
jawaban bahwa pembelajaran secara daring dapat Sangat tidak setuju 14.3%
meningkatkan prestasi akademik, hal itu dapat Tidak setuju 41%
terlihat pada tabel 2. Sebanyak 52.4% mereka Agak setuju 31.4%
menjawab netral dengan pernyataan yang diajukan Setuju 11.4%
oleh peneliti. Hal ini bertentangan dengan hasil Sangat setuju 1.9%
penelitian Kusniyah (2019), Kuntarto (2017), Rasti
dan Mukiman (2019) yang menyatakan bahwa Tabel 4 menjelaskan sebanyak 41%
pembelajaran daring akan meningkatkan hasil mahasiswa memberikan jawaban tidak setuju
belajar. dengan pernyataan dosen sering memberikan
materi kuliah dibanding tugas, jadi kesimpulan
Tabel 2 mahasiswa bahwa pertemuan yang dilakukan
Skor pernyataan mengenai peningkatan prestasi secara daring dengan dosen itu lebih banyak
Akademik mengerjakan tugas daripada menerima materi.
Pembelajaran daring dapat meningktakan Sehingga mahasiswa merasa tidak terlalu senang
prestasi akademik dengan proses pembelajaran daring.

67
Jurnal Pendididikan Ekonomi Indonesia, Vol. 1 No. 2, Mei 2020 hal.66-69

Tabel 5 jika adanya sarana dan prasarana yang tersedia dan


Skor pernyataan mengenai perasaan mahasiswa kompetensi penggunaan teknologi. Selain IPK
melakukan perkuliahan daring yang meningkat juga penguasaan terhadap materi
Mahasiswa senang dengan perkuliahan secara daring kuliah yang diharapkan pada mahasiswa saat
Jawaban mahasiswa pembelajaran daring, tidak hanya saat pandemi
Sangat tidak setuju 31.4%
Covid-19 saja tetapi hal itu harus menjadi
Tidak setuju 32.4%
Agak setuju 24.8% keberhasilan dalam proses belajar.
Setuju 5.7% Pembelajaran daring yang belum
Sangat setuju 5.7% membudaya mengakibatkan dosen belum terbiasa
bagaimana cara menyampaikan materi ajar dengan
Tabel 5 menjelaskan bahwa mahasiswa baik, padahal dengan bantuan teknologi dosen
tidak terlalu senang dengan pembelajaran daring, dapat memberikan visualisasi secara kongkrit
mungkin selain banyak tugas yang diberikan oleh mengenai materi yang diberikan. Menurut
dosen, juga ketersediaan layanan akses internet penelitian Badru Zaman, dkk (2007) menyatakan
mahasiswa yang terbatas sehingga menjadi kendala bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh
mereka tidak senang dengan pembelajaran daring. seseorang melalui indera penglihatan sebanyak
Hal ini sejalan dengan penelitian Pangondian et 75%, melalui indera pendengaran sebanyak 13%
all,(2019) bahwa pembelajran daring harus di dan 6% melalui indera penciuman. Maka dengan
dukung oleh sarana dan prasarana yang baik. kemampuan penggunaan teknologi yang baik,
Perasaan tidak senang terhadap akses internet yang memadai, dan budaya
pembelajaran daring ditambah dengan pemberian melaksanakan kuliah jarak jauh menggunakan
tugas yang terlalu banyak sehingga membuat media online seharusnya selain dapat
kemampuan mahasiswa yang diperoleh tidak meningkatkan IPK juga harus meningkatkan
maksimal, sesuai dengan respon mahasiswa pemahaman mahasiswa terhadap materi kuliah.
sebanyak 42,9% bahwa mahasiswa menjawab
netral terhadap penguasaa matakulaih dan 38,1% KESIMPULAN
mahasiswa tidak setuju dengan penguasaan materi IPK yang diperoleh mahasiswa pendidikan
setiap matakuliah dengan proses pembelajaran ekonomi semester genap tahun ajaran 2019/2020
daring hal itu dapat dilihat dari tabel 6. dengan proses pembelajaran daring bertepatan
dengan terjadinya pandemi Covid-19 meningkat,
Tabel 6 tetapi kemampuan dalam penguasaan materi setiap
Skor pernyataan mengenai penguasaan matakuliah rendah. Hal ini dapat terjadi karena
materi kuliah dengan pembelajaran daring dosen lebih banyak memberikan tugas daripada
Mahasiswa dapat menguasai isi matakuliah materi kuliah sehingga mahasiswa tidak merasa
dengan proses pembelajaran daring senang dengan proses pembelajarn daring walupun
Jawaban mahasiswa jadwal tatap muka online dosen dengan mahasiswa
Sangat tidak setuju 3.8% terjadi sesuai jadwal kuliah dan sesuai silabus
Tidak setuju 38.1% setiap matakuliah. Selain lebih banyak memberikan
Agak setuju 42.9% tugas, kemampuan dosen dalam menggunakan
Setuju 14.3% teknologi pun di duga sebagai faktor yang
Sangat setuju 1% mengkibatkan kurangnya pemahaman mahasiswa
terhadap materi kuliah. Adapun hambatan dari
Implikasi dari penelitian ini bahwa mahasiswa adalah lemahnya layanan akses internet
ketersediaan fasilitas belajar mahasiswa untuk sehingga kemampuan mahasiswa yang dimiliki
mendukung pembelajaran daring harus tidak maksimal.
ditingkatkan, misalnya ketersediaan akses internet
yang memadai. Selain fasilitas juga konsistensi REFERENSI
dosen dalam memberikan kuliah harus tetap Aji, R. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan
dilaksanakan, bukan hanya memberikan tugas yang di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan
harus dikerjakan oleh mahasiswa tapi juga Proses Pembelajaran. Vol 7, No 5 (2020).
pemberian materi kuliah dengan variasi aplikasi SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i.
sehingga mahasiswa tidak merasa bosan dengan http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/arti
pembelajaran daring. Maka dari itu dosen pun cle/view/15314
harus dibekali dengan kemampuan teknologi dan Ainurahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran.
media pembelajaran yang berbasis teknologi agar Bandung: Alfabeta.
keberlangsungan proses belajar tetap terlaksana dan Dabbagh, N. (2007). The online learner:
menyenangkan. Characteristics and pedagogical
Menurut penelitian Pangondian et implications. Contemporary Issues in
all,(2019). Dabbagh, N. (2007) mengungkapkan Technology and Teacher Education, 7(3),
bahwa hasil belajar saat daring akan meningkat 217-226.

68
Jurnal Pendididikan Ekonomi Indonesia, Vol. 1 No. 2, Mei 2020 hal.66-69

Djamarah, Syaiful. (2008). Psikologi Belajar. Khusniyah, N., & Hakim, L. (2019). Efektivitas
Jakarta: Rineka Cipta. Pembelajaran Berbasis Daring: Sebuah
Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Bukti Pada Pembelajaran Bahasa Inggris.
Jakarta: PT Bumi Aksara Jurnal Tatsqif, 17(1), 19-33.
Jihad, Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran.
Yogyakarta: Multi Presindo.
https://doi.org/10.20414/jtq.v17i1.667 Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No. 2,
Kuntarto, E. (2017). Keefektifan Model Edisi Desember 2011
Pembelajaran Daring Dalam Perkuliahan Riantika, R, & Mukminan. (2019). Efektivitas
Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi.Vol model pembelajaran blended learning untuk
3 No 1, 2017.Jurnal Indonesian Language meningktkan hasil belajar geografi pada
Education And Literature (Ileal). materi litosfer kelas X SMA. Jurnal
http://www.Syekhnurjati.Ac.Id/Jurnal/Index Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
.Php/Jeill/Article/View/1820 Pengembangan, Volume: 4 Nomor: 12
Lubis, S.A (2010). Profesi Keguruan. Bandung: Bulan Desember Tahun 2019.
Citapustaka Media Perintis. http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/articl
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Surat e/view/13105/5983
Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Shofiya dan Sukiman. (2018). Pengembangan
Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Tujuan Pembelajaran Pai Aspek Kognitif
Darurat CoronaVirus (COVID-19) Dalam Teori Anderson, L. W. Dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Surat Krathwohl, D.R. Vol. 1 No. 2.jurnal Al
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang ghazali.https://ejournal.stainupwr.ac.id/inde
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam x.php/al_ghzali/article/view/66
masa darurat penyebaran virus Corona. Siswanto, V. (2016). Faktor-Faktor Yang
Miarso, Y. (2005) Menyemai Benih Teknologi Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada
pendidikan. Jakarta: Kencana Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif
Pangondian, R. A., Santosa, P. I., & Nugroho, E. Smk Di Kota Yogyakarta. Jurnal
(2019, February). Faktor-Faktor Yang Pendidikan Vokasi p. Volume 6, Nomor 1,
Mempengaruhi Kesuksesan Pembelajaran Februari 2016 -ISSN: 2088-286, e-ISSN:
Daring Dalam Revolusi Industri 4.0. In 2476-9401
Seminar Nasional Teknologi Komputer & Zaman, B. dkk. (2007). Media dan Sumber Belajar
Sains (SAINTEKS)(Vol. 1, No. 1). TK.Jakarta: Universitas Terbuka.
Rehalat, A. (2014). Model Pembelajaran
Pemrosesan Informasi. JPIS, Jurnal

69

Anda mungkin juga menyukai