Oleh
NIM 170410 20
i
TUGAS AKHIR
SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA
PT MIDI UTAMA INDONESIA TBK
Oleh
NIM 170410 20
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
TUGAS AKHIR
dengan judul
Oleh :
Manado, 2020
Mengetahui :
Ketua Jurusan Akuntansi
iii
PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
dengan judul
Oleh :
KetuaPanitia/ : ……………………………………..
Penguji NIP…………………
Anggota : ……………………………………..
NIP…………………
Mengetahui :
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT PENDIDIKAN
2003-2004 : TK Pertiwi Tahuna
2005-20110 : SD N Inpres Eneratu
2010-2013 : SMP N 2 Tahuna
2013-2016 : SMK N 1 Tahuna
2017-2020 : Politeknik Negeri Manado
MOTTO: “Tuhan tidak menuntut kita untuk sukses. Tuhan hanya menyuruh
berjuang tanpa henti.” (Emha Ainun Nadjib)
v
ABSTRACK
pengeluaran kas. Karena kas merupakan aktiva lancar sehingga akan menimbulkan
penggelapan kas. Oleh karena itu dengan adanya suatu sistem akuntansi yang
terpadu bisa membantu dan mengontrol tugas dan tanggung jawab yang akan di
jalankan dari masing-masing bagian dan mengurangi segala kerugian yang akan
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini dengan judul “Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT Midi Utama
Indonesia Tbk” dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Ahli Madya Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Manado.
Laporan akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat akademik untuk
menyelesaikan pendidikan DIII Akuntansi. Selain itu, penyusunan Tugas Akhir ini
juga memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun non
akademik berdasarkan apa yang telah penulis lakukan pada saat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pada PT Midi Utama Indonesia Tbk. Penyusunan
Tugas akhir ini juga adalah sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan PKL
serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam penyusunan Tugas Akhir.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan tugas akhir ini.
Pada kesempatan ini dengan hati yang tulus dan ikhlas, penulis ingin
menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada:
vii
6. Bapak Benni M Selaku Kepala Bagian Keuangan di PT. Midi Utama
Indonesia Tbk yang telah menerima penulis untuk Praktek Kerja
Lapangan
7. Seluruh Karyawan PT.Midi yang memberikan bimbingan dan
pengarahan selama kegiatan praktik kerja lapangan.
8. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan berupa
dukungan material dan moral.
9. Adik Ayu, Meydi dan Nando yang selalu mendukung dan selalu
mendoakan
10. Sahabat Yudi, Nia, Ka Pegi, Glenda, Nure, Angel, yang telah banyak
membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan Puji Tuhan dan terima kasih, semoga
Tuhan Yesus menyertai langkah kita semua. Penulis juga mengharapkan saran
dan kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Semoga Tugas akhir ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi
pembaca khususnya Jurusan Akuntansi dan semua pihak yang membutuhkan.
Manado,
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ABSTRACK .......................................................................................................... vi
ix
1.6.3 Struktur Organisasi ........................................................................ 7
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 31
LAMPIRAN .......................................................................................................... 34
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
2
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan
masukan dalam melaksanakan Standar Akuntansi Keuangan, khususnya
sistem akuntansi pengeluran.
2. Bagi Politeknik Negeri Manado.
Kiranya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penambah wawasan
dan referensi jika ada yang ingin melakukan penelitian yang sama dengan
judul yang dipilih penulis
3. Bagi Peneliti/Penulis.
Menambah wawasan yang lebih luas dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh, khususnya mengenai Sistem Akuntansi Persediaan yang
diterapkan dalam praktik dunia nyata.
PT Midi Utama Indonesia, Tbk didirikan pada bulan Juni 2007. Sesuai
dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perseroan antara
lain bergerak dalam bidang perdagangan umum termasuk perdagangan
toserba/swalayan dan minimarket. Perusahaan berkedudukan di Jalan M. H.
Tamrin No. 09, Cikokol, Tangerang.
Awal pendiriannya, PT Midi Utama Indonesia, Tbk bernama PT
Midimart Utama. Gerai pertamanya menyandang nama Alfamidi terletak di
Jalan Garuda, Jakarta Pusat. Konsep Alfamidi diciptakan untuk menyesuaikan
perubahan belanja konsumen dari belanja bulanan menjadi belanja mingguan
di toko terdekat. Alfamidi dikembangkan dengan konsep supermarket mini
yang menempati luas area penjualan antara 200 hingga 400 menter persegi.
3
Keunikan gerai Alfamidi dibandingkan gerai sejenis lainnya adalah Alfamidi
menyediakan produk fresh food, daging olahan dan makanan beku yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
Tahun 2009, Perseroan melakukan pengembangan jenis gerai bernama
Alfaexpress. Alfaexpress diperkenalkan sebagai konsep gerai yang
menyediakan makanan dan minuman siap saji.
Tahun 2011, untuk msenyempurnakan konsep gerai Alfaexpress,
Perseroan menandatangani perjanjian Master Lisence Agreement (MLA)
dengan Lawson Inc., Jepang yang memberikan hak ekslusif bagi Perseroan
untuk menggunakan dan bertindak sebagai sub-franchisor atas trademark dan
knowhow Lawson di wilayah Indonesia selama 25 tahun dan dapat
diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Gerai Lawson
sebagai gerai yang menyediakan makanan dan minuman siap saji (gerai
convenience) menjual berbagai macam makanan khas Jepang dan makanan
lainnya seperti onigiri, bento, nasi goreng, pasta serta produk minuman seperti
kopi, es krim dan lain-lain.
Sejalan dengan langkah strategi pemasaran supaya tidak tumpang
tindih antara format gerai yang ada, sejak bulan Maret 2015, gerai Alfaexpress
sudah tidak ada lagi.
Dinamika bisnis retail di Indonesia terus mengalami perkembangan
seiring dengan pertumbuhan segmen middle market. Oleh karena itu,
Perseroan berupaya menyempurnakan konsep gerai Alfamidi dengan
membentuk Alfasupermarket pada tahun 2015, sebagai jawaban atas peluang
pasar yang masih terbuka luas serta upaya memaksimalkan perolehan laba
usaha Perseroan. Alfa supermarket didesain dengan konsep supermarket
dengan luas area penjualan lebih dari 500 meter persegi. Alfa supermarket
hadir dengan gerai yang lebih luas untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan
dengan menyediakan assortment yang lengkap didukung dengan strategi
marketing yang kompetitif.
Tahun 2016, PT Midi Utama Indonesia, Tbk membuka cabang di
Manado pada tanggal 07 Desember 2016 dan sekarang memiliki 31 gerai yang
4
terdapat dalam 3 wilayah yaitu, Minahasa, Minahasa Utara dan Manado.
Kemudian untuk memperkuat brand image dan brand awareness merek
Alfamidi, Perseroan melakukan rebranding merek Alfasupermarket menjadi
Alfamidi super.
Consumers expenditure or Perseroan mengemban visi untuk menjadi
jaringan retail yang menyatu dengan masyarakat, mampu memenuhi harapan
dan kebutuhan pelanggan serta memberikan kualitas pelayanan yang terbaik.
Kerananya Perseroan berupaya memenuhi kebutuhan dengan memberikan
kenyamanan pelanggan, gerai Perseroan menyediakan barang-barang
kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, tempat belanja yang nyaman,
serta lokasi yang mudah dijangkau.
Perseroan juga berupaya berpartisipasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui tanggungjawab sosial perusahaan (CSR).
Program-program yang dilakukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
misi Perseroan untuk membantu masyarakat sekitar. Selain itu juga merangkul
masyarakat dan institusi melalui skema waralaba yang dapat melahirkan
wirausaha-wirausaha baru dan membuka lapangan pekerjaan.
Perseroan telah menerima penghargaan dari berbagai institusi yang
terpercaya diantaranya: Master Service Award for Category of Minimarket dari
Makassar Research dan Makassar Terkini (2011-2012), Customer Loyalty
Award as Leader of Net Promoter in The Minimarket Category dari Majalah
Swa (2012, 2013, 2015, dan 2016), Customer Loyalty Award as Good Net
Promoter in The Convenience Store Category dari Majalah Swa (2012, 2013,
2015), The Best in Experiential Marketing Award dan The Best in Social
Marketing Award dari Majalah Marketing (2013), Social Media Award dari
Frontier Consulting Group dari Majalah Marketing (2014-2015).
Selain ini PT Midi Utama Indonesia, Tbk merupakan salah satu
jaringan retail yang mudah dijangkau masyarakat luas. Pada akhir 2016 jumlah
gerai Perseroan mencapai 1.265 gerai yang terdiri dari 1.222 gerai Alfamidi, 8
gerai Alfamidi super dan 35 gerai Lawson yang tersebar dibeberapa pulai
Indonesia meliputi pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Jaringan
5
gerai tersebut terdiri dari gerai milik sendiri dan dalam bentuk kerjasama
waralaba dengan pihak ketiga. Didukung lebih dari 19.000 ribu karyawan,
Perseroan melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia.
6
1.6.3 Struktur Organisasi
7
1.6.4 Job Description
a. People Development
Bertanggung jawab terhadap sumber daya manusia yang ada di dalam
perusanaan. Dimulai dari pemenuhan karyawan sampai proses
karyawan keluar. Menjadi penanggungjawab terhadap hak dan
kewajiban karyawan yang wajib di penuhi.
b. General Service
Bertanggung jawab terhadap kebutuhan perusahaan baik dalam
kebutuhan rumah tangga kantor juga kebutuhan untuk asset tetap. Di
mulai dari proses pengajuan biaya dan pembelian sampai di
pendistribusian.
c. Tafis
Bertanggung jawab terhadap keuangan perusanaan, pencatatan dan
penggolongan beban terhadap biaya yang keluar untuk operational
perusahaan. Dimulai dari colect uang hasil usaha perusahaan di toko.
Dimulai dengan pembuatan budget dan realisasi opex/biaya, sampai
proses pencairan dan pencatatan sekaligus pembebanan.
d. Distribution Center (DC)
Untuk divisi ini dibagi 3 tanggung jawab besar:
1) Warehouse
a) Melengkapi pengiriman dan penyimpanan barang melalui
pengolahan dan printah pemuatan.
b) Mengontrol dan bertanggung jawab atas penyimpanan barang
dari kehilangan, pencurian, kebakaran dan keusangan.
c) Bertanggung jawab atas pelaksanaan bongkar muat barang di
gudang dan ikut menandatangani surat penerimaan barang
dan surat jalan
d) Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian di dalam
area gudang barang
e) Bertanggung jawab atas ketepatan laporan gudang.
2) Receiving
8
Bertanggung jawab atas menerima barang datang/ barang masuk ke
gudang.
3) Issuing
Merupakan pengeluaran barang-barang dari warehouse ke produksi
atas dasar permintaan dari bagian produksi, dan akan digunakan
untuk membuat suatu produk.
e. Merchandising
Bertanggung jawab terhadap pemenuhan barang dagang yang ada di
toko. Dimulai dari mencari supplier dan distributor untuk memenuhi
kebutuhan barang dagang yang ada di Toko. Juga berkerjasama dengan
supplier dan distributor baik dari jumlah barang dan harga.
f. Marketing
Bertanggung jawab terhadap branch Awareness Perusahaan,
membuat promosi dan kegiatan untuk menarik konsumen datang ke
toko.
g. Property & Development
Untuk divisi ini dibagi 3 tanggung jawab besar:
1) Location (Bertanggungjawab untuk mencari lokasi untuk di
jadikan tempat usaha perusahaan)
2) Building (bertanggungjawab untuk berkerjasama dengan pihak
ke tiga untuk membangun atau merenovasi gedung untuk lokasi
kerja)
3) Maintenance (bertanggungjawab terhadap perbaikan dan
pembuatan perlengkapan atau kerusakan gedung yang ada di
perusahaan).
h. IT
Bertanggungjawab terhadap kebutuhan IT di toko dan kantor.
i. Area
Area adalah divisi dengan paling banyak tanggungjawab, tapi
memiliki tanggungjawab utama menjual barang dagangan yang ada.
9
1.6.5 Aktivitas Usaha Perusahaan
10
BAB II
11
2.1.2 Tujuan Sistem Akuntansi
Dari setiap sistem akuntansi yang terdiri dari berbagai sistem mempunyai
tujuan yang sama, sistem akuntansi sendiri dibuat oleh manajemen dalam
mengelola perusahaannya, maka dari itu untuk lebih jelasnya, tujuan sistem
akuntansi dapat dikemukakan dibawah ini. Tujuan sistem akuntansi yang
dikemukakan oleh Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi adalah tujuan umum
pengembangan sistem akuntansi mempunyai tujuan utama sebagai berikut :
Dari uraian tujuan sistem akuntansi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem
akuntansi merupakan faktor utama pendorong agar manajemen perusahaan dapat
menghasilkan informasi akuntansi yang terstruktur dan mengandung arti.
12
2.1.3 Unsur-Unsur Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi selalin memiliki fungsi dan tujuan juga memiliki unsur-
unsur. Adapun unsur-unsur sistem akuntansi adalah
13
2.1.4 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
b. Cek
14
(1) check issuer membuat cek atas nama dibuat dengan cara mengisi nama
orang atau perusahaan yang akan mennerima pembayaran pada ruang
“Atas penyerahan cek ini bayarlah kepada ______” dan mencoret kata-
kata “atau pembawa”. Dengan cek atas nama ini, bank hanya
membayarkan sejumlah uang yang tercantum dalam cek kepada orang
atau perusahaan yang namanya tercantum pada cek tersebut.
(2) check issuer membuat cek atas unjuk dapat dibuat dengan cara mengisi
kata “tunai” pada ruang “Atas penyerahan cek ini bayarlah kepada
______”dan membiarkan tanpa mencoret kata-kata “atau pembawa”.
Siapa saja dapat menyerahkan cek ini ke bank berhak untuk menerima
penyerahan uang dari bank sebesar yang tercantum dalam cek. Karena
siapa saja yang dapat mengujukan (menyerahkan) cek berhak
menerima penyerahan uang dari bank,bagi check issuer tidak
diperoleh jaminan uang yang dibayarkan diterima oleh orang atau
perusahaan yang seharusnya berhak.
15
transaksi pembelian jasa, seperti jasa asuransi, iklan, dan telepon, fungsi yang
bertanggung jawab untuk mengandakan jasa tersebut mengajukan permintaan
cek kepada bagian Utang untuk keperluan pembayaran kepada para pemasok
jasa tersebut. Berdasarkan permintaan cek yang diajukan oleh fungsi yang
bertanggung jawab untuk pengandaan jasa, Bagian Utang membuat bukti kas
keluar.
16
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
Permintaan Cek ini harus mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi
yang bersangkutan Jika perusahaan menggunakan voucher payable
system, Bagian Utang kemudian membuat bukti kas keluar (voucher)
untuk memungkinkan Bagian Kasa mengisi cek sejumlah permintaan
yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan pengeluaran kas.
2. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi
atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau
membayarkan langsung kepada kreditur. Jika bank-bank dinegara kita
telah dihubungkan dengan sistem komputer dalam pelayanan clearing-
nya prosedur pembayaran dengan cek yang dikirm melalui pos akan
mudah digunakan
3. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas :
a. Pencatatan pengeluaran kas menyangkut beban dan persediaan.
Fungsi ini berada di tangan Bagian Kartu Persediaan dan Bagian
Kartu Beban
b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas
atau register cek. Fungsi ini berada di tagan Bagian Jurnal.
c. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada
fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam
dokumen tersebut. Fungsi ini mengeluarkan cek sebesar yang
tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung
jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan kesasihan
dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti
kas keluar. Dalam metode pencatatan utang tertentu (full-fledged
voucher system), fungsi akuntansi juga bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan arsip bukti kas keluar yang belum dibayar
(unpaid voucher file) yang berfungsi sebagai buku pembantu utang
perusahaan. Fungsi ini berada di tangan Bagian Utang.
17
d. Fungsi Pemeriksaan Intern. Fungsi ini bertanggung jawab untuk
melakukan perhitungan kas (Cash count) secara periodik dan
mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut
catatan akuntansi (akun Kas dalam buku besar). Fungsi juga
bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara
mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada di tangan
dan membuat rekonsiliasi bank secara periodic.
Organisasi
a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh
dilaksankan sendiri oleh Bagian kasa sejak awal sampai akhir,
tanpa campur tangan yang lain.
18
1) Saldo kas yang disimpan di perusahaan harus dilindungi dari
kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak
semestinya.
2) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi
pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas” oleh Bagian Kasa
setelah
3) transaksi pengeluaran kas
4) Penggunaan rekening Koran bank (bank statement), yang
merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek
ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern (internal
audit function) yang merupakan fungsi yang tidak terlibat
dalam pencatatan dalam penyimpanan kas
5) Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama
perusahaan penerima pembayaran atau dengan
pemindahbukuan.
6) Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang keci,
pengeluaran ini dilakukan sistem akuntansi pengeluaran kas
melalui dana kas kecil, yang pencatatan akuntansinya
diselenggarakan dengan imprest system
7) Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang
ada di perusahaan dengan jumlah kas menurut catatan
akuntansi
8) Kas yang ada diperusahaan (cash in safe) dank as yang ada di
perjalanan (cash in transit) diasuransikan dari kerugian
9) Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance)
10) Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya
pencurian terhadap kas, lemari besi dan strong room).
11) Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh Bagian
Kasa.
19
2.1.6 Sistem Pengendalian Internal
20
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Maka dari itu perusahaan harus membuat sistem yang bisa mengatur
pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.
2. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
21
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan
prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan
baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat
dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh
perusahaan untuk menciptakan praktik yang sehat adalah:
1. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya
harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.
2. Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu kepada pihak yang akan diperiksa.
3. Perputaran jabatan untuk menghindari terjadinya
persengkongkolan.
4. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatannya.
5. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
6. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.
7. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Bagaimanapun baiknya struktur dalam perusahaan, sistem otorisasi
prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk
mendorong praktek yang sehat, semua sangat tergantung kepada
manusia yang melaksanakannya. Berikut ini cara yang dapat
ditempuh untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten dan
dapat dipercaya:
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang
dituntut pekerjaannya.
b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi
karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan
perkembangan pekerjaannya.
22
organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang
sehat, serta karyawan dengan mutu yang sesuai dengan tanggung
jawabnya.
Garis Alir
Jalannya arus suatu proses
(Flow Line)
Penghubung bagian-bagian
On page Connector flowchart yang berada pada satu
halaman
23
2.2 Praktek Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT Midi Utama
Indonesia, Tbk.
Catatan yang digunakan PT.Midi Utama adalah buku kas, buku kas
merupakan catatan yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi keuangan
yang berkaitan dengan masuk dan keluar uang kas perusahaan, proses
pencatatanya manual yang dilakukan setiap hari dan kemudian dicocokan
dengan arsip-arsip yang terkumpul.
24
4) Branch inventory, bagian ini bertanggung jawab untuk
menyediakan stok barang untuk memenuhi permintaan pelanggan.
5) Branch pajak staff, bagian ini bertanggung jawab untuk
mengumpulkan bukti potong PPh, membuat pelaporan pajak dan
melakukan pelaporan pajak.
b. General Service
1. Organisasi
a. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
25
b. Transaksi penjualan tunai harus dilakukan oleh fungsi penjualan,
fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Pengeluaran kas otorisasi oleh Head Officer dengan cara membubuhkan
tanda tangan pada dokumen PAR yang telah di ajukan oleh pihak
departemen melalui finance.
3. Praktik yang sehat
a. Jumlah kas yang dicairkan dan di pergunakan harus dibuat
pertanggungjawaban dan di dukung dengan bukti pengeluaran yang
mempunyai nomor urut tercetak.
b. Perhitungan saldo kas yang ada di tangan bagian keuangan secara
periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksaan intern
26
f. Bagan alir sistem akuntansi pengeluaran kas PT Midi Utama
Melakukan
1
pencairan via
Meminta
PAR 2 transfer
persetujuan
N dari HO
N
Membuat
1 Jika PAR disetujui Kwitansi
Pengeluaran
Kas Membuat
Membuat nota Jurnal
persetujuan
pengeluaran kas
Catatan :
. PAR (Program Aproval Request) 1
. PK (Pengeluaran Kas)
lai
. HO (Head Office) 2
Nota 1 3
Nota 2
N
Nota 3
PAR 1 2
Selesai
27
g. Deskripsi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
28
2.3 Evaluasi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT Midi Utama
Indonesia, Tbk. Cabang
4. Flowchart
29
sistem akuntansi pengeluaran kas pada PT Midi Utama Indonesia, Tbk
yang digunakan perusahaan belum memadai, karena belum tergambar jelas di
dalam Sistem pengeluaran kas.
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
31
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan dalam kaitannya dengan
sistem akuntansi pengeluaran kas adalah sebagai berikut :
32
DAFTAR PUSTAKA
Softskillgunadarmayudadriantama.wordpress.com
Respository.uinsu.ac.id
33
LAMPIRAN
34
Lampiran 2 Retur Masukan
35
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 17041020
Jurusan : Akuntansi
Adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan
pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil karya
tulisan sendiri.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
36