Anda di halaman 1dari 12

TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

Pengaruh Metode Bercerita dengan Menggunakan Kartu Gambar


Terhadap Kemampuan Menyimak Anak TK Islam Al-Afiah
Wiwik Pratiwi
Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo
Nur Alim Amri
Universitas Muhammadiyah Makasar
Masita
Universitas Negeri Makasar

Abstrak
Pengaruh metode bercerita dengan menggunakan kartu bergambar terhadap kemampuan
menyimak anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode bercerita dengan
menggunakan media gambar terhadap kemampuan menyimak pada TK ISLAM AL AFIAH. Penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan eksperimen pre-eksperimental dengan jenis
desain One Group pre test and post test Group Design. Subjek dalam penelitian adalah anak didik TK A
di TK Islam AL Afiah, sebanyak 11. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability
sampling dengan cara porpovive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motode bercerita dengan
menggunakan kartu gambar dinilai efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak pada TK
Islam Al-Afiah. dengan skor rata-rata kemampuan anak pada sebelum diberi perlakuan 14,545 dan
setelah diberi perlakuan 20,000 dan terjadi peningkatan dari hasil sebelum ke hasil sesudah perlakuan.
Kata kunci : Metode bercerita, Kartu bergambar, Menyimak

A. Pendahuluan Keterampilan menyimak yang baik


Menyimak adalah mendengarkan baik- menyangkut sikap, ingatan persepsi,
baik dengan penuh perhatian akan apa yang kemampuan, intelegensi, perhatian, motivasi,
diucapkan oleh seseorang ataupun orang lain. emosi yang harus dikerjakan secara integral
Menyimak adalah mendengarkan baik-baik dalam tindakan yang optimal pada saat
dengan penuh perhatian akan apa yang penyimakan berlangsung. Ciri-ciri menyimak
diucapkan seseorang, maupun menangkap, yang baik dapat diliat dari siap fisik mental,
memahami, mengingat makna pesan-pesan yang konsentrasi, tidak mudah terganggu, menghargai
terkandung dalam bunyi 1 . Kemampuan pembicara, bersikap kritis. Menyimak memadai
menyimak merupakan bagian dari keterampilan yang merupakan basis kemampuan berbicara
berbahasa yang sangat esensial, sebab yang sangat penting dan juga merupakan
keterampilan menyimak merupakan dasar untuk keberhasilan membaca dan menulis.
menguasai suatu bahasa. Menyimak merupakan Dalam penelitiannya yang menemukan
keterampilan berbahasa diantara empat bahwa belajar virtual dan tatap muka
keterampilan bahasa yang lain seperti menulis, memberikan hasil yang lebih baik dalam
membaca dan berbicara. mengembangkan keterampilan mendengarkan.
Namun kemudian terdapat beberapa faktor-faktor
1
yang mempengaruhi atau memberikan suatu efek
Departemen Pendidikan Nasional.(Kamus
negatif pada pemahaman anak-anak dalam hal
Besar Bahasa Indonesia Kbbi Edisi Ketiga. Jakarta:
mendengarkan atau menyimak di sekolah
Balai Pustaka 2005), h. 8.

95
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

meliputi laju cepat berbicara dari beberapa guru; Dengan metode bercerita dengan
kebisingan latar belakang, gangguan, dan menggunakan media gambar pada pembelajaran
gangguan di dalam kelas, dan bahasa atau di TK, anak dapat memperhatikan dan
perbedaan dialek antara anak dan guru atau memahami isi cerita yang dikemukakan oleh
teman sebaya2 guru sehingga anak dapat mengembangkan
Berdasarkan hasil pengamatan pada kemampuan menyimaknya.
Taman Kanak-kanak Islam Al Afiah, peneliti B. Rumusan Masalah
menemukan ada beberapa anak yang masih Adapun rumusan masalah dalam
kurang kemampuan menyimaknya, hal tersebut penilitian ini adalah “Bagaimana pengaruh
kami amati dari kegiatan pembelajaran metode bercerita dengan menggunakan media
(bercerita) yang dilakukan di kelas, yakni ketika gambar terhadap kemampuan menyimak anak di
guru bercerita guru bercerita dengan nada yang Taman Kanak-Kanak Islam Al Afiah ?”
cepat, dan dialek yang berbeda dengan anak, C. Tujuan Penelitian
anak kurang tidak memperhatikan guru, dan ada Tujuan penelitian ini adalah untuk
pula yang mengganggu temannya sehingga mengetahui pengaruh metode bercerita dengan
ketika diberikan tugas oleh guru untuk bercerita menggunakan media gambar terhadap
kembali anak tidak mampu untuk mengulangi kemampuan menyimak anak di Taman kanak-
cerita tersebut. Dari kegiatan kegiatan menyimak kanak Islam Al Afiah
diharapkan anak akan terlatih menjadi penyimak D. Kajian Pustaka
yang kreatif dan kritis. 1. Pengertian Kemampuan Menyimak
Untuk mencapai kegiatan menyimak Keterampilan menyimak merupakan
tersebut diperlukan metode yang tepat. Metode faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam
bercerita merupakan salah satu metode yang belajar membaca secara efektif. Menyimak juga
banyak di pergunakan di Taman Kanak-Kanak. merupakan bentuk penerimaan informasi yang
Metode bercerita merupakan salah satu strategi berasal dari kegiatan berbicara.
pembelajaran yang dapat memberikan Menyimak bermakna mendengarkan
pengalaman belajar bagi anak TK. dengan penuh pemahaman dan perhatian secara
Cerita yang dibawakan guru secara lisan apresiasi 4 . Menyimak adalah suatu proses
harus menarik, dan mengundang perhatian anak kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan
dan tidak lepas dari tujuan dari pendidikan bagi dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi,
anak di TK 3 . Apabila isi bercerita dikaitkan serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
dengan dunia kehidupan anak, mereka akan menagkap isi, atau pesan serta memahami makna
mendengarkannya dengan penuh perhatian dan komunikasi yang telah disampaikan sang
dapat menangkap isi cerita dengan mudah. pembicara melalui ujaran atau bahan lisan5.
Dengan latar belakang tersebut penulis merasa Pepatah lama mengatakan “When you
tertarik untuk meneliti tentang pembelajaran talk, you hear only what you know. When you
kemampuan menyimak dengan Metode listen, tou learn” (Narain). Menyimak bukanlah
Bercerita. hanya mendengarkan sesuatu yang masuk kuping
kanan dan keluar kuping kiri atau sebaliknya.
2
Juan Enrique, Richard Schoech.
4
(Experiential Learning And Learning Environments: Kleang.blogspot.com.et.al.Pengertian
The Case Of Active Listening Skills”. Journal of Definisi Dan Fungsi 2010. Online:
Social Work Education 2010), h. 1. http://kleang.blogspot.com/2010/02/pengertian-
3
Masitoh , Strategi Pembelajaran, (TK definisi-dan-fungsi.html.
5
Jakarta : 2006 ), h. 103. Ibid.

98
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

“Listening is defined as a form of c. Objektif dan menghargai pembicaraan


communication that involves hearing, d. Menyeluruh dan selektif
interpreting, and constructing meanings; an e. Paham situasi dan kenal arah
active process that is not limited to the spoken pembicaraan
word; and an essential way of participating in f. Kontak dengan pembicara
daily routines as well as wider decision-making g. Merangkum isi pembicaraan
processes6. h. Menilai dan menanggapi isi pembicaraan
Dari beberapa pengertian tentang Dalam Pedoman Pembelajaran
menyimak di atas maka dapat disimpulkan Departemen Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa menyimak adalah aktifitas komunikasi hasil belajar dari kompetensi dasar
yang menuntut adanya perhatian, pemahaman, mendengarkan, anak dapat mendengarkan dan
apresisasi serta interpretasi untuk memperoleh membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan
informasi serta dapat memahami apa yang mengucapkannya dengan lafal yang benar. Lebih
disampaikan oleh pembicara atau pembaca. jauh lagi dijelaskan bahwa anak yang memiliki
Dalam proses menyimak berlangsung kegiatan pendengaran yang baik akan mengerti dan
berpikir dan merekonstruksi makna sesuai melaksanakan setidaknya dua perintah,
dengan tangkapan bunyi ujaran atau skemata mengajukan pertanyaan lebih banyak, dan
penyimaknya. selanjutnya anak akan meminta untuk dibacakan
2. Kemampuan Menyimak Anak Usia buku.
Dini Lebih lanjut Musfiroh menegaskan
Setiap manusia yang lahir dalam keadaan bahwa anak yang cerdas dalam linguistik juga
normal tentu sudah mempunyai potensi yang memiliki keterampilan menyimak yang baik.
baik untuk menyimak. Potensi ini perlu dipupuk Mereka dapat menangkap informasi melalui
dan dikembangkan melalui bimbingan dan bahasa serta mudah menghafal kata-kata, lirik,
latihan yang intensif. Namun kemudian, setiap bahkan detil pesan seperti nama tempat, tanggal
penyimak terkadang memiliki keterbatasan atau hal-hal yang kecil. Anak seperti ini juga
dalam menyimak. sangat sengang dengan bercerita atau
Menurut Faisal penyimak ideal adalah mendongeng, menyenangi cerita atau puisi,
orang yang memiliki kemampuan menyimak menyenangi dan menikmati bermain-main
yang baik. Ciri-ciri orang yang memiliki dengan bahasa bunyi8.
kemampuan menyimak sangat baik atau 3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh
penyimak ideal adalah7: Terhadap Kemampuan Menyimak
a. Siap fisik dan mental Faktor-faktor yang berpengaruh dalam
b. Motivasi dan kesungguhan proses menyimak menurut Hunt yaitu, faktor
sikap, motivasi, pribadi, situasi kehidupan, dan
6
Mary Renck Jalongo.Listening in Early peranan dalam masyarakat9. Sedangkan menurut
Childhood: An Interdisciplinary Review of The
Literatur. Albuquerque: (ILA Conference
8
Albuquerque 2010) (Jurnal). Musfiroh Tadkirotun, (Bermain sambil
7 Belajar dan Mengasah Kecerdasan), (Yogyakarta:
Kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com.Peni
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga
ngkatan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat
Kependidikan Perguruan Tinggi Subdit PGTK &PLB,
dengan Metode Pembelajaran Integratif Siswa Kelas
2004), h. 64.
V SD Negeri 002 Kasikan Kecamatan Tapung Hulu. 9
Tarigan, Henry Guntur. Menyimak Sebagai
2010Online:http://kumpulanmakalahilmiah.blogspot.c
om/2011/04/peningkatan-kemampuan-menyimak- Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung : Angkasa
dengan.html. 1987), h. 97.

99
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

Webb mengemukakan hal-hal yang merupakan Tarigan bahwa faktor penentu keberhasilan
faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak menyimak adalah13:
adalah: pengalaman, pembawaan, sikap atau - faktor pembicara
pendirian, motivasi, dan perbedaan jenis kelamin - faktor pembicaraan
atau seks10. - faktor situasi
Disamping itu Logan mengemukakan - faktor penyimak
faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak Ada beberapa hal yang harus
adalah adanya faktor lingkungan yang terdiri dari diperhatikan dalam situasi proses menyimak
lingkungan fisik dan lingkungan sosial, faktor yaitu, ruangan, waktu, suasana dan peralatan.
fisik, faktor psikologis, dan faktor pengalaman11 Melihat dari situasi peralatan yang merupakan
Dari beberapa faktor yang salah satu faktor penentu keberhasilan menyimak
mempengaruhi kegiatan menyimak di atas, maka peneliti sengaja menyandingkan antara
penulis tertarik dengan faktor psikologis para kegiatan bercerita dengan bantuan kartu gambar
penyimak. Tarigan mengemukakan bahwa faktor sebagai peralatan agar dalam kegiatan menyimak
psikologis dalam menyimak mencakup masalah- nantinya berjalan dengan efektif karena peneliti
masalah: 1) prasangka dan kurangnya simpati menganggap bahwa beberapa orang memiliki
terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan kemampuan penglihatan yang baik daripada
alasan; 2) keegosentrisan dan keasikan terhadap pendengaran. Penggunaan ilustrasi gambar dalam
minat pribadi serta masalah pribadi; 3) kepicikan bercerita inipun dimaksudkan untuk memperjelas
yang menyebabkan pandangan yang kurang luas; pesan-pesan yang dituturkan.
4) kebosanan dan kejenuhan yang menyebabkan E. Pengertian Metode Bercerita Dengan
tiadanya perhatian sama sekali pada pokok Menggunakan Kartu Gambar
pembicaraan12. 1. Pengertian Metode
Dalam hal belajar, anak terkadang sangat Metode adalah langkah operasional dari
cepat mengalami kejenuhan dan kebosanan. strategi pembelajaran yang dipilih dalam
Banyak faktor yang bisa membuat anak cepat mencapai tujuan belajar sehingga bagi sumber
bosan dan jenuh dalam belajar, sama halnya dalam menggunakan suatu metode pembelajran
ketika mereka menyimak. Olehnya itu, seorang harus sesuai dengan jenis strategi yang dilakukan
guru Taman Kanak-Kanak dituntut untuk kreatif (Hatimah)
dan memiliki keterampilan dalam berbicara Metode merupakan bagian dari strategi
dengan gaya cerita yang menarik, intonasi yang kegiatan. Metode dipilih berdasarkan strategi
tepat, pengurutan cerita yang cocok dan kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan.
kemampuan dalam memilih cerita yaitu dalam Metode merupakan cara, yang dalam bekerjanya
hal isi cerita harus sesuai dengan usia anak dan merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan14
pesan apa yang ingin disampaikan dalam isi 2. Pengertian Bercerita
cerita tersebut. Hal ini diharuskan karena Ismoerdijahwati (2007)
kegiatan bercerita merupakan salah satu metode mengungkapkan bercerita atau biasa disebut
pembelajaran yang sering dilakukan di dalam mendongeng, merupakan seni atau teknik budaya
kelas. kuno untuk menyampaikan suatu peristiwa yang
Selain dari faktor psikologi di atas, kami
juga melihat dari faktor situasi yang Menurut 13
Sunandi, Menyimak, Online:
http://sunandi.wordpress.com/2010/06/menyimak.htm
10
Ibid. l
11 14
Ibid, h. 97-98. Moeslichatoen, Metode pengajaran di taman
12
Ibid, h. 100. kanak-kanak, (Jakarta : RinekaCipta, 2004), h. 7.

100
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

dianggap penting, melalui kata-kata, imaji dan Agar menjadi efektif, gambar
suara-suara15 . Dhieni (2005:63) bercerita adalah sebaiknya diletakkan pada konteks yang
suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara bermakna, dan siswa harus berinteraksi dengan
lisan kepada orang lain dengan alat peraga atau gambar itu untuk meyakinkan terjadinya proses
tanpa alat peraga tentang apa yang harus informasi.
disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau Menurut Gerlach dan Ely menyatakan bahwa:
hanya sebuah dongeng yang untuk didengarkan Gambar tidak hanya bernilai seribu bahasa, tetapi
dengan rasa menyenangkan, oleh karena itu juga seribu tahun atau seribu mil. Melalui
orang yang menyajikan cerita tersebut harus gambar dapat ditunjukkan kepada pembelajar
menyampaikannya dengan menarik 16 Menurut suatu tempat, orang dan segala sesuatu dari
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:210) cerita daerah yang jauh dari jangkauan pengalaman
adalah tuturan yang membentangkan bagaimana pembelajar sendiri. Gambar juga dapat
terjadinya suatu hal atau peristiwa atau karangan memberikan gambaran dari waktu yang telah lalu
yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau potret (gambaran) masa yang akan datang.
kebahagiaan, atau penderitaan orang, kejadian Metode bercerita dengan menggunakan
tersebut sungguh-sungguh atau rekaan. kartu gambar adalah sebuah strategi kegiatan
Sedangkan Depdiknas (2004:12) bercerita yang menggunakan media kartu gambar
mendefinisikan bahwa “metode bercerita adalah dengan maksud untuk memperlancar pemahaman
cara bertutur kata dalam penyampaian cerita atau dan daya ingat anak sehingga dapat membantu
memberikan penjelasan kepada anak secara anak meningkatkan kemampuan mereka dalam
lisan”, dalam upaya memperkenalkan ataupun menyimak.
memberikan keterangan hal baru pada anak17 F. Pengaruh Antara Metode Bercerita Dengan
3. Pengertian Kartu Gambar Menggunakan Kartu Gambar Terhadap
Media gambar memegang peranan yng Kemampuan Menyimak
sangat penting dalam proses belajar atau dalam
hal ini bercerita/mendongeng. Media gambar Menyimak merupakan kegiatan yang
dapat memperlancar pemahaman dan melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan
memperkuat ingatan. Hal ini dipertegas oleh unsur visual (pengamatan). Informasi visual
Farida (Anita. 2010: 27) menyatakan bahwa alam adalah merupakan informasi yang diperoleh
pikir anak adalah gambar. Dengan perkataan lain melalui indera penglihatan. Sedangkan informasi
bahasa alam pikir anak adalah bahasa gambar. non visual merupakan informasi yang sudah ada
Semua informasi yang dia terima, akan dia dalam benak pembaca (Smith,F, 1985:12).
pikirkan di alam pikirannya dalam bentuk Dalam proses menyimak, seseorang tidak
konkret, bentuk yang sesuai dengan memusatkan perhatian pada setiap kata yang
pemikirannya sendiri18. didengarnya melainkan inti pesan yang
terdengar. Bercerita dengan menggunakan kartu
15
Malpalenisatriana. et al. 2009. Penggunaan
gambar merupakan sebuah metode pembelajaran
Metode Bercerita dengan Gambar dalam yang tepat dalam mengembangkan kemampuan
Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini. Online: menyimak anak, karena dalam bercerita dengan
http://malpalenisatriana.wordpress.com menggunakan kartu gambar terdapat aspek
16
Ibid.
17
Ibid. hiburan yang menyenangkan bagi anak dan
18
Anita Kurnia Sari. 2010. Pengaruh
Penggunaan Media Cerita Bergambar Terhadap
Peningkatan Keterampilan Menyimak Dan Membaca Jebres Surakarta. Online:
Pada Anak Berkesulitan Belajar Kelas Ii Sdn Petoran digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/17, h. 28.

101
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

bercerita juga menjadi metode pembelajaran Independent Variable adalah Metode


yang tidak menggurui dan fleksibel, di mana bercerita dengan menggunakan kartu bergambar.
anak-anak menjumpai suasana menggembirakan Dependent Variable adalah kemampuan
sebagaimana suasana bermain. menyimak anak.
Menurut Scott & Ytreberg Desain ekperimen yang digunakan adalah Pre-
mengungkapkan bahwa pada prinsipnya yang Experimental. Adapun jenis desain yang
harus diperhatikan dalam meningkatkan digunakan oleh peneliti ialah One Group Pretest
kemampuan menyimak pada anak usia dini yaitu and Posttest One Group Design. Pada desain ini
memperbanyak pemberian materi visual, sampel diberi pretest terlebih dahulu untuk
misalnya dengan ekspresi wajah, gerakan, mimik mengetahui kemampuan awal sebelum diberi
(pantomime) dan gambar-gambar19. perlakuan, kemudian diberi perlakuan, dengan
Dari pendapat tersebutlah kami demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih
menganggap betapa pentingnya penggunaan akurat, karena dapat dibandingkan dengan
visual atau gambar dalam bercerita untuk keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
mengembangkan kemampuan menyimak anak. Penelitian ini menggunakan statistik
Sedangkan yang kami amati dari kegiatan deskriptif dan inferensial dimana Statistik
pembelajaran (bercerita) yang dilakukan di kelas, deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
di mana guru bercerita masih menggunakan nada menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
yang cepat, penggunaan media gambar yang atau menggambarkan data yang telah terkumpul
masih kurang sehingga beberapa anak yang sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kurang memperhatikan sang guru sehingga kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi
kemampuan menyimak anak kurang dan Statistik inferensial adalah statistik yang
dikembangkan. dimaksudkan untuk melihat perbedaan
G. Hipotesis penggunaan metode bercerita dengan
Berdasarkan kajian teori penelitian ini menggunakan kartu bergambar, maka data dalam
maka hipotesis yang ditentukan yaitu: mengembangkan kemampuan menyimak pada
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara anak yang diperoleh dalam penelitian diolah
metode bercerita dengan menggunakan dengan menggunakan uji beda rata-rata. Desain
kartu gambar terhadap kemampuan ekperimen yang digunakan adalah Pre-
menyimak pada anak Taman Kanak- Experimental. Adapun jenis desain yang
kanak Islam Al Afiah. digunakan oleh peneliti ialah One Group Pretest
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan and Posttest One Group Design. Pada desain ini
antara metode bercerita dengan sampel diberi pretest terlebih dahulu untuk
menggunakan kartu gambar terhadap mengetahui kemampuan awal sebelum diberi
kemampuan menyimak pada anak Taman perlakuan, kemudian diberi perlakuan, dengan
Kanak-kanak Islam Al Afiah. demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih
H. Metode Penelitian akurat, karena dapat dibandingkan dengan
keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan
1. Identifikasi Variabel dan Desain Desain ekperimen yang digunakan adalah Pre-
Penelitian Experimental. Adapun jenis desain yang
digunakan oleh peneliti ialah One Group Pretest
19 and Posttest One Group Design.
Nandi Intan Kurnia. Pengembangan
Kemampuan Menyimak Bagi Anak-Anak Usia Muda Subjek dalam penelitian adalah anak
Dengan Memanfaatkan Teknologi Internet 2010. didik TK A di TK Islam AL Afiah, sebanyak 11.
Online: staff.uny.ac.id/sites/defauld/files.

102
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

Teknik pengambilan sampel yang digunakan tertentu dan ditetapkan secara sengaja oleh
adalah nonprobability sampling dengan cara peneliti.
porpovive sampling. Porpovive sampling Alat
Pengumpul Data yang digunakan adalah 4. Teknik Analisis Data
observasi terstruktur dan dokumentasi Metode analisis pada penelitian ini
menggunakan statistik deskriptif dan inferensial.
2. Operasionalisasi Variabel a. Statistik deskriptif adalah statistik yang
Secara operasional, pengukuran metode digunakan untuk menganalisis data
bercerita dengan menggunakan kartu bergambar dengan cara mendeskripsikan atau
dilakukan dengan menggunakan skala guttman. menggambarkan data yang telah
Aspek-aspek dari metode bercerita dengan terkumpul sebagaimana adanya tanpa
menggunakan kartu bergambar, yang akan bermaksud membuat kesimpulan yang
diukur adalah bagaimana menyampaikan suatu berlaku umum atau generalisasi.
peristiwa melalui kata-kata, imaji dan suara- b. Statistik inferensial adalah statistik yang
suara yang menyenangkan. dimaksudkan untuk melihat perbedaan
Pengukuran kemampuan menyimak akan penggunaan metode bercerita dengan
dilakukan dengan menggunakan skala guttman. menggunakan kartu bergambar, maka
Aspek-aspek dari kemampuan menyimak yang data dalam mengembangkan kemampuan
akan diukur adalah anak dapat mendengarkan menyimak pada anak yang diperoleh
dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan dalam penelitian diolah dengan
mengucapkannya dengan lafal yang benar, menggunakan uji beda rata-rata. Untuk
mengerti dan melaksanakan setidaknya dua uji hipotesis digunakan statistik
perintah, mengajukan pertanyaan lebih banyak, inferensial uji-t. Sedangkan level of
dan anak akan meminta untuk dibacakan buku. signifikan yang akan digunakan untuk
mendukung asumsi peneliti (menolak
3. Subjek Penelitian dan Teknik atau menerima hipotesis) adalah α= 0,05.
Sampling I. Hasil Dan Pembahasan
Subjek penelitian adalah anak didik TK Dalam menjelaskan hasil penelitian,
A di TK Islam AL Afiah, sebanyak 11. Teknik pertama akan dijelaskan terlebih dahuhu analisis
pengambilan sampel yang digunakan adalah pelaksanaan pembelajaran metode bercerita
nonprobability sampling dengan cara porpovive dengan menggunakan kartu bergambar terhadap
sampling. Porpovive sampling atau biasa juga kemampuan menyimak pada anak di Taman
disebut dengan sampling pertimbangan ialah Kanak-kanak Islam Al Afiah. Setelah diperoleh
teknik sampling yang digunakan peneliti jika skor pretest dan posttest maka data tersebut akan
peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan di analisis.
tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau 1. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran
penentuan sampel untuk tujuan tertentu 20 .Oleh Dalam pelaksanaan pembelajaran yang
karena itu dalam hal ini penelitian pengambilan diharapkan terlihat beberapa langkah
sampelnya dilakukan dengan pertimbangan pembelajaran yang sudah terlaksana dengan baik.
Dalam pelaksanaan metode bercerita dengan
20
Akdon, Aplikasi Statistik dan Metode menggunakan kartu bergambar, beberapa asper
Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. tersebut sudah terpenuhi dengan baik. Dalam
(Bandung: Dewa Rushi, 2008), h. 105. tujuan pengajaran guru sudah menetapkan
beberapa tujuan pembelajaran sesuai dengan

103
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

aspek perkembangan pada anak usia dini, Korelasi antara kemampuan menyimak
sedangkan pada materi pembelajaran terdapat anak pada sebelum diberikannya perlakuan dan
beberapa tema yang sudah disiapkan dan dipilih setelah perlakuan adalah r = 0,837 dengan nilai p
yang sesuai dengan tema pembelajaran dan minat 0.001 dapat diartikan bahwa korelasi antara
anak oleh pihak sekolah sehingga peneliti hanya sebelum diberikannya perlakuan dan sesudah
meneliti sesuai dengan masalah yaitu perlakuan sangat kuat karena r sangat dekat
penggunaan metode bercetica dengan dengan 1 dan signifikan dalam taraf kepercayaan
menggunakan katru bergambar terhadap 95% karena p < 0.05.
kemampuan bercerita pada anak Taman Kanak- Pada pengujian hipotesis dapat dilihat
kanak Islam Al Afiah. sebagai berikut:
Metode yang digunakan dengan H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
menggunakan metode bercerita. Alat/media antara metode bercerita dengan
pengajaran juga sudah ditentukan dalam menggunakan kartu gambar terhadap
perencanaannya, media yang digunakan antara kemampuan menyimak siswa Taman
lain: kartu bergambar, bunyi suara-suara, buku Kanak-Kanak Islam Al Afiah.
gambar, dsb. Perencanaan mengajar sudah dibuat H1: Terdapat pengaruh yang signifikan
beberapa hari sebelum pengajaran dilaksanakan antara metode bercerita dengan
yang kemudian disesuaikan pada hari tersebut menggunakan kartu gambar terhadap
jika diperlukan. kemampuan menyimak siswa Taman
a. Analisis Kemampuan Menyimak Pretest dan Taman Kanak-Kanak Islam Al Afiah.
Posttest Anak
Kemampuan menyimak anak di kelas Dengan kriteria pengujian, jika angka p
terdiri dari penguasaan awal (pretest) dan > 0,05, maka hipotesis H0 diterima dan H1
penguasaan akhir (posttest). Kemudian masing- ditolak.
masing penguasaan awal dan penguasaan akhir. Berdasarkan uji beda rata-rata terhadap
Sehingga diperoleh data menjadi dua bagian, kemampuan menyimak anak sebelum dan
yaitu skor pretest dan skor posttest. sesudah perlakuan pada taraf signifikasi 0,05
Untuk melihat data skor pretest dan diperoleh thitung = -10,320 dan p (sig. 2-tailed) =
posttest terlebih dahulu dilakukan uji normalitas.
0,000. Oleh karena p < 0,05, maka H0 ditolak
Berdasarkan hasil uji normalitas pada kelas atau kedua rata-rata populasi tidak sama.
sebelum perlakuan menunjukkan Asymp.Sig Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan
0,732 lebih besar dari nilai α dan begitu juga dengan cara membandingkan nilai thitung dengan
pada kelas setelah diberikan perlakuan ttabel
Asymp.Sig 0,823 lebih besar dari α 0,05. Karena Thitung > ttabel atau di luar daerah
masing-masing pengujian menunjukkan penerimaan H0, maka diputuskan H0 ditolak dan
perolehan Asymp.Sig lebih besar daripada nilai H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
α, maka dapat dikatankan distribusi data skor bahwa terbukti terdapat perbedaan rata-rata skor
pada kelas sebelum dan sesudah perlakuan pada sebelum dan sesudah perlakuan dalam
adalah normal. kemampuan menyimak anak pada taraf
Setelah mengetahui apakah distribusi kepercayaan 95%.
data normal apa tidak, langkah selanjutnya
kemudian adalah melakukan uji perbedaan Hasil penelitian yang dilakukan
(komparatif) dengan menggunakan paired menunjukkan motode bercerita dengan
sampel T-test. menggunakan kartu gambar dinilai efektif dalam

104
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

meningkatkan kemampuan menyimak anak pada a. Melatih daya serap atau daya tangkap
TK Islam Al-Afiah. Dari hasil penelitian yang anak TK, artinya anak usia TK dapat
kami dapatkan dan setelah kami uji melalui dirangsang untuk mampu memahami isi
tahapan SPSS, dapat dilihat skor rata-rata atau ide-ide pokok dalam cerita secara
kemampuan anak pada sebelum diberi perlakuan keseluruhan,
14,545 dan setelah diberi perlakuan 20,000. Hal b. Melatih daya pikir anak TK, untuk
ini dapat dikatakan terjadi peningkatan dari hasil terlatih memahami proses cerita,
sebelum ke hasil sesudah perlakuan. Pada standar mempelajari hubungan bagian-bagian
deviasinyapun dapat dilihat peningkatannya dari dalam cerita termasuk hubungan-
2.544 menjadi 3,193 dan pada rata-rata standar hubungan sebab-akibatnya.
errornya dari 0,767 mengalami peningkatan c. Melatih daya konsentrasi anak TK, untuk
menjadi 0,962. Hal ini menunjukkan ada memusatkan perhatiannya kepada
peningkatan yang signifikan dari sebelum keseluruhan cerita, karena dengan
diberikannya perlakuan ke sesudah diberikannya pemusatan perhatian tersebut anak dapat
perlakuan, maka dapat disimpulkan bahwa melihat hubungan bagian-bagian cerita
pembelajaran dengan metode bercerita dengan sekaligus menangkap ide pokok dalam
menggunakan kartu gambar lebih efektif dalam cerita.
meningkatkan perkembangan kemampuan d. Mengembangkan daya imajinasi anak,
menyimak anak pada TK Islam Al-Afiah. artinya dengan bercerita anak dengan
daya imajinasinya dapat membayangkan
atau menggambarkan suatu situasi yang
berada di luar jangkauan inderanya
20 bahkan yang mungkin jauh dari
lingkungan sekitarnya, ini berarti
10 membantu mengembangkan wawasan
anak.
0 e. Menciptakan situasi yang
Pretest Postest menggembirakan serta mengembangkan
suasana hubungan yang akrab sesuai
dengan tahap perkembangannya, anak
Gambar 4.2 Peningkatan Perkembangan usia TK senang mendengarkan cerita
Kemampuan Menyimak Anak Sebelum dan terutama apabila gurunya menyajikannya
Sesudah Perlakuan dengan menarik.
Peningkatan ini yang disebabkan metode f. Membantu perkembangan bahasa anak
yang digunakan memberikan cara baru dalam dalam berkomunikasi secara efektif dan
meningkatkan kemampuan menyimak anak efesien sehingga proses percakapan
melalui pemberian cerita-cerita kepada mereka. menjadi komunikatif.
Kegiatan ini dapat memberi manfaat kepada anak Senada dengan tori Multiple
seperti yang diungkap Dhieni mengungkapkan Intelegences Howard Gardner yang
bahwa metode bercerita sangat bermanfaat mengemukakan bahwa anak belajar melalui
untuk21: berbagai macam cara. Anak mungkin belajar

21
Malpalenisatriana. et al. Penggunaan Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini. Online:
Metode Bercerita dengan Gambar dalam http://malpalenisatriana.wordpress.com. 2009.

105
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

melalui kata-kata, melalui angka-angka, melalui J. Kesimpulan dan Saran


gambar dan warna, nada-nada suara, melalui
interaksi dengan orang lain, melalui diri sendir, 1. Kesimpulan
melalui alam, dan mungkin melalui perenungan Berdasarkan hasil penelitian atau hasil
tentang hakikat sesuatu22.
analisis data dan pembahasan pada bab 4 dapat
Begitu pentingnya menyimak dalam disimpulkan bahwa metode penelitian dalam hal
kehidupan ini sehingga sangat disarankan untuk ini metode bercerita menggunakan kartu gambar
memberikan pengajaran yang tepat kepada anak memberikan kontribusi secara positif dalam
dalam membantu mereka untuk meningkatkan meningkatkan kemampuan menyimak anak di
kemampuan menyimak mereka. Karena dalam TK Islam Al-Afiah. Hal ini dapat dilihat ketika
setiap kegiatan kehidupan sehari-hari jauh lebih H0 ditolah dan H1 diterima. Artiya terdapat
besar orang akan mendapatkan kesempatan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan
menjadi penyimak ketimbang menjadi kemampuan menyimak anak di kelas pada
pembicara. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelum diberikannya perlakuan dan ketika
seorang ahli Amerika Serikat, Birt (Sugiarsih,
mereka telah diberikan perlakuan.
2010:2) telah melakukan penelitian tentang
kegiatan menyimak mahasiswa Stephen College 2. Saran
Girls. Hasil yang diperoleh adalah 42% untuk
kegiatan menyimak, 25% kegiatan berbicara, Penelitian ini merupakan sebuah hasil
15% kegiatan membaca, dan 18% untuk kegiatan penelitian terhadap anak TK untuk melihat
menulis23. kemampuan menyimak mereka menggunakan
Hasil penelitian Birt ini didukung oleh metode bercerita dengan menggunakan kartu
Rankin (Cox, 1998:151) yang menyatakan gambar. Dari penelitian diharapkan bagi seorang
bahwa dalam kehidupan suatu masyarakat guru TK untuk dapat menggunakan dan
dijumpai porsi kegiatan: 45% untuk menyimak, memanfaatkan berbagai macam metode dalam
30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan proses pembelajaran anak TK khusunya dengan
hanya 9% untuk menulis. Dari hasil penelitian metode bercerita dengan menggunakan kartu
Rankin ini membuktikan bahwa dalam bergambar untuk meningkatkan kemampuan
kehidupan sehari-hari pun kita tidak pernah lepas menyimak pada anak TK.
dari kegiatan menyimak, seperti menyimak
Daftar Pustaka
cerita, berita, laporan, iklan, petunjuk dan lain-
Akdon. 2008. Aplikasi Statistik dan Metode
lain24.
Penelitian untuk Administrasi dan
Manajemen. Bandung: Dewa Rushi.

22 Anita Kurnia Sari. 2010. Pengaruh Penggunaan


Howard Gardner, Multiple Intelegensces,
(Jakarta: Interaksa 2003), h. 305. Media Cerita Bergambar Terhadap
23
Septia Sugiarsih. (Pembelajaran Peningkatan Keterampilan Menyimak
Menyimak Cerita Anak di Sekolah Dasar Melalui Dan Membaca Pada Anak Berkesulitan
Teknik Paired Storytelling. Online:
(staff.uny.ac.id/sites/.../Pembelajaran%20Menyimak%
Belajar Kelas Ii Sdn Petoran Jebres
20Cerita%20Anak.pdf.2010), h. 2. Surakarta. Online:
24
Cox, Carole. Teaching Language Arts (A digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/17.
Student And Response Centered Classroom (New Diakses 15 Mei 2011.
York: A Viacom Company.1988), h. 151.

106
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

Bhasin, roberta. 1995. Is Any Body Listening? menyimak-dengan.html. Diakses 15 Mei


San Fransisco: Pulp & Paper 2011.

Canboyz.co.cc. et al. 2010. Pengertian Malpalenisatriana. et al. 2009. Penggunaan


Menyimak. Online: Metode Bercerita dengan Gambar dalam
http://www.canboyz.co.cc/ Meningkatkan Kemampuan Membaca
2010/12/pengertian-definisi- Dini. Online:
menyimak/html. Diakses 12 Mei 2011. http://malpalenisatriana.wordpress.com.
Cox, Carole. 1998. Teaching Language Arts (A Diakses 12 Mei 2011
Student And Response Centered Mary Renck Jalongo. 2010. Listening in Early
Classroom).New York: A Viacom Childhood: An Interdisciplinary Review
Company. of The Literatur. Albuquerque: ILA
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Conference Albuquerque
Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Edisi Musfiroh Tadkirotun. (2004). Bermain sambil
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Belajar dan Mengasah Kecerdasan.
Yogyakarta: Direktorat Pembinaan
Farida Nur’aini. 2010. Membentuk Karakter
Anak dengan Dongeng. Surakarta: Pendidikan Tenaga Kependidikan
Indiparent. Perguruan Tinggi Subdit PGTK &PLB.

Moeslichatoen. 2004. Metode pengajaran di


Gardner, Howard. 2003. Multiple Intelegensces. ( taman kanak-kanak.Jakarta :
Alih bahasa: Drs Alexander Sindoro). RinekaCipta
Jakarta: Interaksa

Juan Enrique, Richard Schoech. 2010. Nandi Intan Kurnia. 2010. Pengembangan
“Experiential Learning And Learning Kemampuan Menyimak Bagi Anak-Anak
Environments: The Case Of Active Usia Muda Dengan Memanfaatkan
Listening Skills”. Journal of Social Work Teknologi Internet. Online:
Education. staff.uny.ac.id/sites/defauld/files.
Diakses 14 Mei 2011.
Kleang.blogspot.com. et al. 2010. Pengertian
Definisi Dan Fungsi. Online : Petress, Kenneth C. 1999. "Listening: A Vital
http://kleang.blogspot.com/2010/02/peng Skill." Journal of Instructional
Psychology 26.4.: 261.
ertian-definisi-dan-fungsi.html. Diakses
12 Mei 2011 Renck, Jalongo. 2010. Listening In Early
Kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com. 2011. Childhood: An Interdisciplinary Review
Peningkatan Kemampuan Menyimak Of The Literatur. “Early Childhood
Cerita Rakyat dengan Metode Educational Jurnal”. ILA Conference
Pembelajaran Integratif Siswa Kelas V Albuquerque
SD Negeri 002 Kasikan Kecamatan Repository.upi.edu. 2010. Konsep Metode
Tapung Hulu. Online: Bercerita dan Kecerdasan Linguistik
http://kumpulanmakalahilmiah.blogspot. Anak Usia Taman Kanak-kanak. Online:
com/2011/04/peningkatan-kemampuan- repository.upi.edu/operator/upload/s_a0

107
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016

751_0603929_chapter2.pdf. Diakses: 14
Mei 2011.

Sabarti Akhadiah. 1993. Bahasa Indonesia I.


Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.

Septia Sugiarsih. 2010. Pembelajaran Menyimak


Cerita Anak di Sekolah Dasar Melalui
Teknik Paired Storytelling. Online:
staff.uny.ac.id/sites/.../Pembelajaran%20
Menyimak%20Cerita%20Anak.pdf.
Diakses 12 Mei 2011.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan


(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D . Bandung: Alfabeta.

Sunandi. 2010. Menyimak. Online:


http://sunandi.wordpress.com/2010/06/m
enyimak.html. Diakses 15 Mei 2011.

Tarigan, Henry Guntur. 1987. Menyimak Sebagai


Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :
Angkasa

108

Anda mungkin juga menyukai