Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ARFAN SYAHRONI

NIM : 30000218420019
TELAAH KRITIS
1. Judul
FAKTOR RESIKO TERHADAP KEJADIAN STROKE NON HOMORAGIK
DI KOTA MAKASSAR TAHUN X
2. Latar Belakang
Dalam data di latar belakang sudah di tampilkan kondisi penyakit stroke di dunia.
Tetapi belum mengerucut ke seberapa besar kondisi kasus stroke non Homoragik di
Indonesia dan di daerah Makassar. Sebaiknya ditambakan kondisi di Indonesia dan di
kota Makassar sehingga kita tau bagaimana masalah yang ada terutama di Makassar.
3. Tujuan
Mengatahui faktor resiko yang dapat di ubah dan tidak dapat di ubah sebagai faktor
resiko Stroke Non Hemoragik, artinya bahwa tujuan sudah tepat ingin mengetahui
Faktor resiko Stroke Non Hemoragik. Tetapi nanti di dalam hasil sebaiknya
penampilan tabel di sesuaikan dan dibagai sesuai dengan tujuan mana faktor resiko
yang dapat di ubah dan mana yang tidak.
4. Populasi Sampling
Dalam jurnal dijelaskan “Setelah dilakukan penghitungan besar sampel dengan
tingkat kepercayaan 95% dan OR 2,5 maka jumlah sampel yang terambil pada
penelitian ini adalah sebanyak 80 kasus dan 80 kontrol”. Artinya disini penentuan
metode sampling tidak dijelaskan, seharusnya ditampilkan menggunakan metode apa.
Dan karakteristik dari kelompok kasus dan control seharusnya dijelaskan termasuk
kriteria inklusi.
5. Desain studi
Jawab :
Case Control adalah studi analitik yang menganalisis hubungan kausal dengan
menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome) terlebih dahulu
kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor risiko). Riwayat paparan dalam
penelitian ini dapat diketahui dari register medis atau berdasarkan wawancara dari
responden penelitian. Dalam penelitian ini apabila menggunakan desan studi case
control sebenarnya sudah tepat tetapi karena proses dari riwayat paparan dari penyakit
Stroke Non Homoragik terjadi begitu lama hal ini riskan terjadinya bias.
6. Analisis statistic
analisis bivariat untuk mengetahui besar risiko (Odss Ratio/OR) variabel bebas
terhadap kasus, menggunakan uji chi-square, (analisis menggunakan uji chi-square
sudah tepat karena hasil dari analisis menunjukan nilai OR).
7. Hasil
Tabel 1 sebaiknya menampilkan karakteristik dari kelompok kasus dan control,
sehingga kita dapat lebih mudah mengetahui penentuan dari kelompok control sudah
disesuaikan dengan karakteristik kelompok kasus. Dari tabel analisis tidak terbagi
mana faktor resiko yang dapat di ubah dan mana yang tidak dapat diubah sehingga
dalam hal ini sebaiknya dibagi sesuai dengan tujuan penelitian.
8. Kesimpulan Saran
Pada kesimpulan peneliti belum jelas menyimpulkan faktor apa saja yang dapat di
ubah dan tidak dapat di ubah untuk mencegah terjadinya stroke non hemoragik,
artinya kesimpulan tidak menjawab dari tujuan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai