Disusun Oleh :
Annisa Ayu Aysahra Alfani (118106039)
Eva Marini (118106140)
Syafilla Nurrita (118106043)
Yaumil Hairiyah (118206005)
Dosen :
Leonita Kusumawardhani Syarief
UNIVERSITAS PARAMADINA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
LATAR BELAKANG
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku
bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan
perhatian penuh pada srategi pemasaran yang dijalankannya. Produk – produk yang
dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah
keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk
tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang
ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan tersebut.
Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang
tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen
harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan
pada level bawah .Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran
adalah banyaknya saingan yang ada didalam dunia pasar itu sendiri baik dari produk
sejenis maupun dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang
harus dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan
bisnis tersebut. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan - perubahan yang terus
terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara
proaktif mengantisipasi perubahan - perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang
dan akan datang.
Ultra jaya melaunching produk susu ultra dengan nama “STMJ Spesial” pada
produk baru yang sedang launching. Penamaan STMJ Spesial ini diambil dari khas susu
ultra dengan perpaduan susu, telur, madu, jahe, dan kunyit. Bahan baku ini berkhasiat
untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Susu ultra STMJ Spesial ini diluncurkan untuk
mengingat pada masa pandemik seperti sekarang ini, orang harus tetap bugar dan sehat
dalam menjalankan aktivitasnya. Susu ultra STMJ Spesial menetapkan target
konsumennya pada konsumen dengan usia dari umur 15 - 45 tahun. Dimana saat ini
kebanyakan terdapat konsumen dengan khas yang unik. Dengan dikeluarkan produk
susu ultra STMJ special ini, Ultra Jaya mengincar pangsa pasar pada generasi muda dan
juga generasi tua. Target utama dari produk susu ultra STMJ special ini menargetkan
pasar kepada mereka yang terbilang unik dalam hidup, selalu up to date serta mencoba
hal - hal yang baru dan memperhatikan kesehatan dalam mengkonsumsi suatu makanan
ataupun minuman.
PROFIL
Ultra jaya Milk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi
minuman yang bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat. Beralamat di
Jl. Raya Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan
industri rumah tangga yang didirikan pada tahun 1958, kemudian menjadi suatu entitas
perseroan terbatas pada tahun 1971. Perusahaan ini merupakan pionir di bidang industri
minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses
minuman tercanggih se - Asia Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yang berawal dari sebuah rumah di Jl. Tamblong
Dalam Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring dengan adana
perkembangan Ultrajaya juga memproduksi jus dalam kemasan siap saji, yang bermerek
Buavita serta memproduksi Teh Kotak, Sari Adem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak
tahun 2008, merek Buavita dan Gogo dibeli oleh Unilever Indonesia sehingga Ultrajaya
bisa kembali ke bisnis utamanya, yaitu produksi susu.
Perusahaan yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja ini, seorang pengusaha
Tionghoa - Indonesia yang sudah bermukim di Bandung, sekarang dikomandani oleh
generasi kedua, yaitu Sabana Prawirawidjaja, dan siap-siap diteruskan kepada generasi
ketiga, Samudera Prawirawidjaja.
Produk Ultrajaya pun sangat beragam, diantaranya Ultra Milk, Ultra Susu
Kental Manis, Ultra Mimi, The Kotak, Kiyora, Keju Kraft Foods, Serta Sari Kacang Ijo.
Dan sekarang Ultrajaya mengeluarkan series terbaru minuman yang dapat meberikan
kesehatan dan menambah vitamin untuk saat ini, yaitu Ultra Milk STMJ Spesial. Ultra
Milk STMJ Spesial ini merupakan susu dengan perpaduan bahan baku utamanya susu
murni, telur, madu, jahe, dan tambahan sedikit kunyit, dimana kunyit sendiri memiliki
khasiat yang bagus untuk kesehatan, seperti mengurangi resko kanker, Antibakteri,
Antiviral, dan juga Anti Jamur, serta dapat meningkatkan kesehatan pencernaan.
Sehingga minuman ini berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap
memperhatikan kesehatan para konsumen pada masa pandemi.
TARGET MARKET DAN TARGET AUDIENCE
Target market merupakan sekelompok orang yang ditargetkan menjadi
pengguna produk Ultra STMJ Spesial, sedangkan target audience merupakan
sekelompok orang yang diharapkan menjadi pembeli produk Ultra STMJ.
Wanita dan Pria yang berusia 15-45 tahun
dan berprofesi sebagai mahasiswa, ibu
Target Market rumah tangga maupun bapak rumah
tangga.
Usia 20-40 Tahun.
Deawa Muda - Dewasa
Target Audience Pemilik usaha warung kecil
Pemilik usaha angkringan
Pemilik usaha warung makan
SEGMENTASI
Usia : 15 - 45 Tahun
Jenis Kelamin : Unisex (Pria 30% dan Wanita 45%)
DEMOGRAFIS Penghasilan : 2 juta – 5 juta
Pekerjaan : Siswa – Siswi, Mahasiswa, Pegawai, Ibu /
Bpk Rumah Tangga
MEDIA OBJEKTIF
Setting media objective menerjemahkan strategi pemasaran menjadi tujuan yang
dapat dicapai media. Dalam pemberitaannya, Susu Ultra STMJ ini menggunakan media
social untuk memasarkan produknya. Karena menurutnya, objektivitas secara teoritis
adalah konsep utama bagi mereka dalam menyediakan kualitas informasi khususnya
terkait pemberitaan atau pemasarannyya mereka. Susu Ultra STMJ menggunakan
platform TikTok, Instagram dan juga Facebook dalam pemasarannya secara objektif.
MEDIA HABIT
Media habit yang digunakan untuk melakukan proses perencanaan produk Susu
Ultra STMJ ini adalah dengan memanfaatkan Media Digital atau Sosial Media. Karena
untuk saat ini social media dapat membantu marketers untuk mengetahui siapa customer
mereka sekarang. Sebenarnya social media sendiri adalah media yang logis untuk
merketers memulai menghimpun informasi sekitar kebiasaan konsumen. Ditambah
jaringan social media juga sanggup menunjukkan financial habit customernya yang
cenderung untuk berbagi financial habit yang sama dengan yang lain. Biasanya media
social yang digunakan ini berupa untuk melakukan promosi yang berguna untuk
memasarkan produk baru ini.
- Usia dewasa muda, media yang digunakan yaitu : Instagram, Tiktok, Twitter,
Facebook, detik.com dan Kaskus.
- Usia dewasa, sasaran media yang digunakan adalah : Papan billboard dan iklan
televisi.
ANALISA KOMPETITOR
PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940,
dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang
karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis,
mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring
dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan
sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan
lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak
Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat
sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata
tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar
yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri
Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Visi :
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan
lingkungan.
Misi :
Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional
Mengembangkan research / penelitian yang berhubungan dengan pengembangan
pengobatan dengan bahan-bahan alami.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui
pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.
Sido Muncul Minuman Este Emje merupakan minuman yang terbuat dari perpaduan
bahan-bahan pilihan, seperti Telur, Madu, dan Jahe bakar, sehingga menghasilkan
aroma yang khas dengan kombinasi susu yang memberikan rasa nikmat.
Komposisi: Susu, Telur, Madu, Ginseng dll.
FRISIAN FLAG
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) adalah produsen produk-produk nutrisi berbasis
susu untuk anak-anak di Indonesia dengan merek Frisian Flag, yang juga dikenal
sebagai Susu Bendera. Frisian Flag telah menjadi bagian dari pertumbuhan keluarga
Indonesia selama lebih dari 90 tahun. Selama itu pula, Frisian Flag selalu memberikan
komitmennya untuk terus berkontribusi membantu anak-anak Indonesia meraih
potensinya yang tertinggi, melalui produk-produk bernutrisi tepat.
Semua ini dimulai ketika susu dengan merek Friesche Vlag mulai diimpor dari
Cooperatve Condensfabriek Friesland, yang kini telah menjadi Royal
FrieslandCampina, pada tahun 1922. FrieslandCampina merupakan koperasi peternak
sapi perah terbesar dunia yang berpusat di Belanda dan beranggotakan 16 ribu peternak
yang tersebar di tiga negara, serta memiliki karyawan tak kurang dari 22 ribu orang
yang bekerja di 100 perusahaan di seluruh dunia. Sebagai bagian dari
FrieslandCampina, Frisian Flag mengacu pada pengalaman global dan kemitraan jangka
panjang dengan peternak sapi perah lokal, agar dapat menghadirkan nutrisi terbaik yang
diperoleh dari susu.
FFI menaungi lebih dari 1700 karyawan di seluruh penjuru Indonesia dan
mengoperasikan fasilitas produksi di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur, dengan
berbagai portofolio produk seperti susu cair, susu bubuk, dan susu kental manis dengan
merek Frisian Flag, Yes! dan Omela.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (IDX: INDF) atau lebih dikenal dengan
nama Indofood merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang
bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14
Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya Intikusuma yang pada
tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Threats (Ancaman)
1. Semakin ketatnya persaingan karena produk-produk sejenis dan pemasaran yang lebih
inovatif.
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk.
3. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama
4. Prasangka dari konsumen tentang kemungkinan adanya MSG berlebih dan zat bahaya
lainnya
5. Adanya substitusi (barang pengganti) untuk mie instan, contohnya roti.
360 DEGREE MARKETING COMMUNICATION