Materi ini dimulai dengan mempelajari tujuan, pengendalian, dan audit siklus hidup
pengembangan system.
1. Profesional Sistem analis, teknisi sistem dan programer. Orang-orang inilah yang akan
benar-benar membangun system. Mereka mengumpulkan berbagai fakta mengenai masalah
dalam system yang telah ada, menganalisis fakta dan merumuskan solusi untuk mengatasi
masalah tersebut.
2. Pengguna Akhir (End User) Pihak untuk siapa system dibangun. Terdapat banyak
pengguna akhir dengan berbagai tingkatan dalam sebuah perusahaan. Para pengguna tersebut
meliputi para manajer, personel operasional, akuntan dan auditor internal.
2. Sistem Komersial Piranti lunak yang saling bersaing, dengan berbagai fitur dan atribut
uniknya.
1. Sistem Siap pakai system yang sepenuhnya lengkap dan teruji serta yang siap untuk
diimplementasikan.
Sistem Bertujuan Khusus Beberapa vendor peranti lunak membuat system bertujuan
khusus yang diarahkan bagi beberapa segmen tertentu dalam ekonomi.
Sistem Otomatisasi Kantor system computer yang meningkatkan produktivitas para
pekerja kantor.
2. Sistem Blackbone menyediakan struktur system dasar yang dapat dikembangkan, system ini
dilengkapi dengan semua modul pemrosesan utama yang telah deprogram.
3. Sistem dengan Dukungan Vendor gabungan dari system yang disesuaikan dengan peranti
lunak komerisal. Pendekatan ini, vendor mengembangkan (dan memelihara) system yang
disesuaikan bagi para klien.
Tujuan dan urutan dari aktivitas siklus hidup pengembangan system (system development lift
cycle-SDLC) bersifat logis dan secara umum diterima oleh para ahli dalam komunitas system,
serta umumnya dianggap sebagai “praktik terbaik” untuk pengembangan system.
SDLC dalam Figur 4-1 adalah proses delapan tahap yang terdiri atas dua tahapan utama:
Tujuh tahapan pertama dalam SDLC menggambarkan berbagai aktivitas yang harus dilalui oleh
semua system baru
Tiap tahapan dalam SDLC menghasilkan serangkaian dokumentasi yang harus dibuat dan yang
secara bersama-sama membentuk suatu rangkaian bukti audit mengenai kualitas SDLC secara
keseluruhan.
1. Perencanaan Sistem
2. Analisis Sistem
3. Desain konseptual Sistem
4. Evaluasi dan pemeliharaan system
5. Desain terperinci
6. Pemograman dan pengujian system
7. Implementasi system
8. pemeliharaan system (system maintenance) melintasi sebagian besar dari siklus hidup
system.
Tujuan dari perencanaan system adalah menghubungkan berbagai proyek system atau aplikasi
dengan tujuan strategis perusahaan.
Figur 4-2 menyajikan hubungan antara berbagai tahapan ini beserta tujuan strategis perusahaan.
Harus ada kesesuaian antara tiap proyek dengan rencana bisnis, atau perusahaan akan gagal
memenuhi tujuannya. Perencanaan system yang efektif memberikan kesesuaian dengan tujuan
ini.
Secara teknis, perencanaan system strategis bukan bagian dari SDLC Karena SDLC
berhubungan dengan aplikasi tertentu. Rencana system strategis berkaitan dengan alokasi
berbagai sumber daya system seperti karyawan (jumlah professional system yang harus
dikontrak, peranti keras (jumlah terminal kerja, minicomputer, dan mainframe yang harus
dibeli), peranti lunak (dana yang dialokasikan untuk proyek system baru dan untuk pemeliharaan
system) serta telekomunikasi (dana yang dialokasikan untuk jaringan dan EDI).
2. Perencanaan Proyek
Tujuan :
Mengalokasikan sumber daya ke tiap aplikasi dalam kerangka kerja rencana strategis.
Hasil :
Proposal Proyek (Project Proposal) Memberikan pihak manajemen dasar untuk
memutuskan apakah akan melanjutkan proyek atau tidak
Jadwal Proyek (Project Schedule) Anggaran waktu dan biaya untuk semua tahapan
dalam SDLC
Tahap Survei Kebanyakan sistem tidak dikembangkan dari nol. Biasanya, beberapa
bentuk sistem informasi dan prosedur yang berhubungan telah ada.
Mengumpulkan Fakta Survei sistem yang ada pada dasarnya adalah aktivitas
mengumpulkan fakta. Berbagai fakta yang dikumpulkan oleh analis adalah potongan
potongan data yang menjelaskan fitur penting, situasi, dan hubungan dalam sistem.
Tahap Analisis Analisis sistem adalah proses intelektual yang berbaur dengan
pengumpulan fakta
Laporan Analisis Sistem Tujuan utama melakukan analisis sistem adalah untuk
mengidentifikasi berbagai kebutuhan pengguna dan menspesifikasikan berbagai
kebutuhan untuk sistem yang baru.
a) Pendekatan desain terstruktur (structured design) cara yang disiplin untuk mendesain
sistem dari atas ke bawah. dimulai dengan gambaran umum sistem yang diusulkan yang
kemudian secara bertahap akan diuraikan menjadi makin terperinci hingga sistem terkait
dipahami secara penuh.
Figur 4-4 menunjukkan penggunaan berbagai teknik ini untuk memperlihatkan dekomposisi dari
atas ke bawah suatu proses bisnis fiktif.
Figur 4-5 menyajikan dua alternatif desain konseptual sistem untuk sistem pembelian.
informasi dari berbagai komponen atau objek standar yang dapat digunakan kembali.
Manfaat Pengurangan waktu dan biaya pengembangan, pemeliharaan, dan pengujian, serta
peningkatan dukungan bagi pengguna dan fleksibilitas dalam proses pengembangan.
Tahap evaluasi dan pemilihan sistem (system evaluation and selection) proses optimalisasi
yang bertujuan mengidentifikasi sistem yang terbaik.
Tahapan ada 2:
1. Mengidentifikasi biaya
2. Mengidentifikasi Manfaat
3. Membandingkan biaya dengan manfaat
Hasil dari proses pemilihan sistem laporan pemilihan sistem (system selection report). Terdiri
atas studi kelayakan yang direvisi, analisis biaya-manfaat, dan daftar serta penjelasan berbagai
manfaat tidak berwujud untuk setiap alternatif desain.
1. Hanya biaya yang dapat dihindari yang digunakan dalam perhitungan manfaat dari
penghematan biaya.
2. Penggunaan tingkat bunga yang wajar dalam mengukur nilai sekarang arus kas.
3. Biaya yang timbul sekali dan berulang dilaporkan secara lengkap dan akurat.
4. Adanya penggunaan umur hidup yang realistis dalam membandingkan bebagai alternatif
proyek
5. Manfaat tidak berwujud diberikan nilai finansial yang wajar