Perkembangan Teknologi Jaringan GSM Dalam Komunikasi Seluler
Perkembangan Teknologi Jaringan GSM Dalam Komunikasi Seluler
Teknologi komunikasi seluler berkembang dari generasi pertama sistem analog yang
sederhana untuk aplikasi bisnis, ke generasi kedua sistem digital dengan keistimewaan
yang lebih banyak dan aplikasinya untuk lingkungan perumahan dan bisnis, kemudian ke
generasi ketiga yang membawa perubahan secara revolusioner pada para pengguna
mobile phone, dari telpon portable yang berbasis suara menjadi video phone, internet
browser, atau alat informasi yang dapat menampilkan informasi dan aplikasi menarik
lainnya. GSM (Global System for Mobile Communication) adalah standar global baru
dengan kapasitas handling data yang tinggi. Pada saat ini telepon GSM (Global System for
Mobile Communication) dapat beroperasi pada daerah frekuensi 900 MHz dikembangkan
terutama untuk komunikasi suara dan handling data pada kecepatan 9600 bps.
Perkembangan teknologi komunikasi seluler wireless ini sangat pesat, kepesatan ini
baik dari segi kuantitas maupun kualitas dan ragam layanan. Dalam rencana menuju
wireless generasi ketiga dikembangkan standar – standar teknologi yang baik dari Eropa,
Amerika maupun Asia. Perkembangan teknologi informasi kini telah mengalami
peningkatan yang cukup pesat, mulai dari pengumpulan informasi, kemudian mengolah
informasi sampai dengan mendistribusikan informasi itu sendiri kepada pelanggan.
Teknologi ini muncul sebagai jawaban atas keinginan manusia mendapatkan berbagai
informasi yang bukan saja cepat, tetapi tepat dan akurat di tengah derasnya arus
informasi. Layanan jasa telekomunikasi sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa
penyelenggara komunikasi data dengan wilayah kerja yang luas memerlukan infrastruktur
penunjang yang memudahkan setiap kantor dalam wilayah kerjanya dapat saling bertukar
data dan informasi berguna.
1
ISSN 2085-5761 (Print) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 10 No. 2, Desember 2018 : 73-81
ISSN 2442-7764 (Online)
2
Jurnal POROS TEKNIK Volume 10, No. 2, Desember 2018 :73-81 ISSN 2085-5761 (Print)
ISSN 2442-7764 (Online)
sepanjang sambungan ke Base Tranceiver sendiri dan dapat digunakan untuk bantuan
Station (BTS) yang baru dibuat. hubungan dengan terminal luar, seperti
Pada Gambar 3, menunjukkan handover sebagai interface untuk komputer personal
sederhana, yaitu perjalanan MS dari BTS A atau mesin faksimili.
ke BTS B. Daerah diantara dua sel adalah Pada MS terdapat mobile equipment (ME)
daerah handover, dimana MS bisa terhubung dan subscriber identity module (SIM). Pada
ke BTS A atau ke BTS B, tergantung pada ME terdapat nomor identitas dari peralatan
kuat sinyal yang diterima oleh MS tersebut. dan disimpan secara permanen, nomor ini
memungkinkan pendeteksian dari peralatan
ME yang dicuri. Nomor identitas ini disebut
dengan International Mobile Equipment
Identity (IMEI). SIM adalah suatu modul dari
pelanggan dimana menyimpan semua
informasi yang berhubungan dengan
pelanggan. Pada saat SIM ditempatkan di
ME dalam suatu MS, maka MS tersebut
merupakan milik pelanggan dan jika ada
suatu panggilan maka pelanggan akan
menerimanya pada MS tersebut. ME tidak
Gambar 3. Handover pada sistem selular dihubungkan dengan nomor yang dapat
dipanggil, tapi dihubungkan ke SIM.
2.4 Arsitektur Jaringan GSM
Gambar 4 menunjukkan arsitektur jaringan 2.6 Base Station Subsystem
GSM terdiri dari empat bagian pokok, yaitu Base Station Subsystem dihubungkan ke
Mobile Station (MS), Base Station Subsystem mobile station melalui suatu radio interface
(BSS), Network and Switching Subsystem yang juga berhubungan dengan Network and
(NSS) dan Operation and Support Subsystem Switching Subsystem (NSS). BSS
(OSS). merupakan peralatan yang terdiri dari
kombinasi dari peralatan digital dan RF. BSS
terdiri dari Base Transceiver Station (BTS),
berfungsi sebagai interkoneksi antara
infrastruktur sistem seluler dengan MS yang
masuk ataupun keluar dari sel BTS. BTS
merupakan perlengkapan radio untuk
mendukung sebuah sel yang diletakkan pada
pusat sel dan dayanya disesuaikan dengan
ukuran sel. Luas jangkauannya dipengaruhi
oleh lingkungan, antara lain topografi dan
gedung bertingkat. BTS ditempatkan pada
bagian antena. Peralatan ini terdiri dari
antena, power amplifier, dan digital signal
processor.
Base Transceiver Controller (BSC),
berfungsi sebagai untuk memonitor dan
mengontrol sejumlah BTS yang tergantung
pada kapasitas trafik di lokasi pelayanan dan
juga berperan dalam menjaga hubungan
komunikasi radio. Pada umumnya setiap
BSC terdiri dari beberapa BTS, dengan
masing-masing BTS mempunyai luas area
yang berbeda-beda. Namun demikian selalu
ada area yang saling tumpang tindih
sehingga kontinuitas komunikasi MS dengan
infrastruktur seluler selalu terjaga. BSC
Gambar 4. Arsitektur jaringan GSM sangat diperlukan untuk mengatur
perpindahan MS antara tiap BTS.
2.5 Mobile Station Perpindahan area ditentukan dari beda
Bagian ini merupakan salah satu bagian kekuatan sinyal antara dua BTS yang saling
terpenting dari sistem telepon seluler. Mobile tumpang tindih.
Station merupakan bagian yang berdiri
3
ISSN 2085-5761 (Print) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 10 No. 2, Desember 2018 : 73-81
ISSN 2442-7764 (Online)
2.7 Network and Switching Subsystem peralatan bergerak (ME) oleh MSC. MSC
Fungsi dasar dari NSS adalah untuk akan meminta identitas pelanggan bergerak
mengatur komunikasi antara jaringan GSM international (IMEI) dari peralatan pelanggan
dan pengguna jaringan telekomunikasi dan kemudian akan mengirimkannya ke EIR.
lainnya. Bagian ini terdiri dari beberapa EIR didalamnya terdapat semua nomor seri
bagian yang mempunyai fungsi masing- dari peralatan mobile sehingga jika terdapat
masing. kehilangan dapat segera diketahui,
Mobile Service Switching Center (MSC), mendeteksi kerusakan yang terjadi pada ME
pada sistem jaringan GSM, kanal data dan sehingga dapat diketahui apakah kerusakan
suara dipertukarkan melalui digital exchanges tersebut dapat diperbaiki atau harus
yang disebut MSC. MSC ini merupakan inti mempergunakan peralatan yang baru.
dari jaringan seluler. Kumpulan data pada
MSC berisi informasi untuk mengarahkan 2.8 Operation and Support Subsystem
hubungan kanal trafik dan menangani OSS terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
layanan utama dan tambahan. MSC Operation Maintenance Center (OMC) dan
bertanggung jawab terhadap set up, routing, Network Management Center (NMC), yang
dan pengawasan panggilan untuk dan dari melakukan fungsi-fungsi yang berkaitan
MS. dengan manajemen, pengaturan,
Home Location Register (HLR), karena pemeliharaan, serta pemantauan jaringan
para pelanggan tidak terhubung secara tetap (MS, BTS, BSC, dan MSC). Pada sistem
dengan MSC dan mereka bebas bergerak GSM semua keputusan dalam pelaksanaan
kemana saja, maka lokasi pelanggan yang fungsi-fungsi tersebut ditentukan oleh
menentukan MSC mana yang bertanggung masing-masing operator.
jawab pada saat itu. Untuk itu diperlukan Fungsi pengoperasian dan pemeliharaan
suatu komponen jaringan yang disebut HLR dilakukan oleh Network Management Center
yang mengurus data pelanggan seperti (NMC) dan Operation and Maintenance
informasi tentang identitas pelanggan, lokasi Center (OMC)
pelanggan, dan service (pelayanan) yang NMC mempunyai pandangan keseluruh
diminta. PLMN dan bertanggung jawab untuk semua
Visitor Location Register (VLR), agar data pengaturan jaringan. OMC merupakan pusat
di dalam HLR dapat tersedia dengan cepat dari fasilitas yang menyediakan pelayanan
ketika dibutuhkan, maka data tersebut dari hari ke hari pada jaringan sistem seluler,
disimpan sementara oleh database yang menyediakan database untuk jangka waktu
terdekat dengan lokasi pelanggan. Database yang panjang dari peralatan jaringan dan
ini disebut VLR dan letaknya tergabung peralatan planning.
dengan MSC. Ada atau tidaknya informasi
mengenai pelanggan dalam VLR 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
memungkinkan MSC untuk melakukan
hubungan baik hubungan incoming 3.1 Pembahasan Umum
(panggilan masuk) maupun outgoing Mobilitas pelanggan menuntut sistem
(panggilan keluar). VLR menyimpan data GSM yang handal dalam mengadakan
seperti status dari MS tersebut (sibuk, tidak pertukaran data dan informasi aktual untuk
sibuk, tidak ada jawaban, tidak aktif), pelanggan. Untuk menjamin keaslian data
identitas lokasi MS, dan nomor roaming dari dan sinyal informasi sampai ke tujuan secara
MS. benar, diperlukan interface untuk menjamin
Authentication Center (AuC), ketika kemampuan komunikasi antar bagian dalam
seorang pelanggan ingin masuk ke dalam GSM dan juga dengan sistem di luar GSM.
jaringan, VLR memeriksa keaslian kartu SIM Interface-interface yang digunakan dalam
yang digunakan. Untuk melakukan jaringan GSM digolongkan sebagai berikut
pemeriksaan ini, VLR menggunakan dapat dilihat Gambar 5 yaitu Um interface, A-
authentication parameter yang dihasilkan bis interface, A interface, B interface, C
terus-menerus oleh AuC. Dengan kata lain interface, D interface, E interface, dan F
AuC menyimpan data-data penting dalam interface.
mengidentifikasi pelanggan untuk keamanan Um Interface yaitu Interface antara BTS
dan juga untuk menghindari penyalahgunaan dan MS, dikenal dengan sebutan radio
pemakaian. interface. A-bis Interface digunakan untuk
Equipment Identification Register (EIR), pengontrolan radio dan alokasi frekuensi
untuk menjamin keamanan jaringan selain radio pada BTS. Interface A-bis terletak
dilakukan pemeriksaan keaslian kartu SIM antara BSC dan BTS.
oleh VLR, juga dilakukan pemeriksaan
4
Jurnal POROS TEKNIK Volume 10, No. 2, Desember 2018 :73-81 ISSN 2085-5761 (Print)
ISSN 2442-7764 (Online)
5
ISSN 2085-5761 (Print) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 10 No. 2, Desember 2018 : 73-81
ISSN 2442-7764 (Online)
yang mengatur seluruh base station dan adalah suatu trafik multiframe dengan sebuah
radio resources yang diperlukan untuk SACCH – kanal sinyal diasosiasikan yang
meliputi area oleh BSS. Ketiga, Speech terletak ditengah. Perlindungan terhadap
Transcoder (TC), yang biasanya ditempatkan kesalahan transmisi untuk kanal trafik
bersama dengan MSC, bertanggung jawab “pembicaraan” (speech).
untuk mengkonversi GSM encoding (13
Kbps) ke PCM yang mempunyai format 3.2 Base Station Subsystem (BSS)
speech encoding 64 Kbps. Dan keempat, Elemen Internal BSS, ada tiga inti utama
Perangkat Transmisi (T) yang dipasang pada di BSS, yaitu:
interface antara base station dan BSC a. Base Tranceiver Station (BTS), yang
(interface A), disamping itu juga pada berfungsi sebagai pengirim dan penerima
interface antara BSC dan transcoder sinyal radio dalam BSS.
(interface Ater) b. Base Station Controller (BSC), bertugas
Pengendali radio subsystem ini adalah sebagai pengontrol pada BSS. BSC
OMC-R (Operation Maintance Center - berfungsi mengontrol BTS-BTS termasuk
Radio) dihubungkan ke BSC oleh link X.25. aliran informasinya dan juga berfungsi
Untuk mendapatkan suatu hasil multiplex sebagai switching-nya BSS.
yang lebih baik, perusahaan telekomunikasi c. Transmission Subsystem (TSS), yang
menggunakan teknik sub-multiplexing pada menghubungkan BTS dengan BSC dan
interfacenya (“A-bis” antara BTS dan BSC, juga termasuk Transcoder.
“A” antara BSC dan MSC). Empat 13 Kbps
kanal pembicaraan (speech channel) dapat 3.3 Base Station Controller (BSC)
dikelompokkan menjadi 64 Kbps time slot Satu BSC bias dihubungkan ke satu atau
tunggal dari link 2 Mbps, 124 carrier beberapa BTS. Konfigurasi yang bisa
berkapasitas 200 KHz, band frekuensi: 890- dibentuk adalah star, loop dan multidrop.
915MHz (uplink) dan 935-960 MHz Antara BSC dan OMCR, dihubungkan melalui
(Downlink) , GSM-E (extended): 882-915 dan protocol X.25 yang fungsinya antara lain
927-960 seperti Gambar 8 merupakan mendownload perangkat lunak yang
frekuensi GSM. baru,membackup data parameter yang
terdapat pada BTS. Dengan kata lain seluruh
data yang berhubungan dengan OMCR
disimpan di BSC, ditransfer ke OMCR jika
diminta dan ditransmisikan secara berkala.
Antara BSC dengan MSC. DTC (Digital Trunk
Controler) merupakan terminal bertkapasitas
2 Mbps trunk digital menuju MSC.
6
Jurnal POROS TEKNIK Volume 10, No. 2, Desember 2018 :73-81 ISSN 2085-5761 (Print)
ISSN 2442-7764 (Online)
BSC mengontrol dan memonitor sejumlah dengan tujuan broadcast seluruh handover
Base Tranceiver Station (BTS) serta ke BTS baru, kemudian dikirim ke BSC, yang
mengatur radio resources dan parameternya. akan meminta melepas TCH dari BTS
BSC dapat mengontrol BTS sampai dengan pertama dan akan mengirim sebuah CR ke
60 BTS dan menyediakan Resource MSC.
Management, Database Management, BTS merupakan elemen dasar dari
Memproses pengukuran radio, Channel system radio seluler. Sebuah BTS dapat
Management, Fungsi operational dan membawa 1 sampai dengan 8 carrier. BTS
pemeliharaan dalam BSS, Switching antara dihubungkan secara local bersama dengan
Air Interface channel dan A Interface channel. BSC melalui BS interface (Base Station
BSC mempunyai interface ke komponen Interface) atau dihubungkan dari tempat yang
ke BSS lainnya, MSC dan OMCR. Interfaace terpisah melalui BIE (BS Interface
yang ke BTS adalah Interface Abis. Interface Equipment). Jika menggunakan BIE, link titik
yang ke MSC adalah Interface A. Sedangkan ke titik lainnya dapat berupa link loop (bias
interface yang ke OMCR adalah Interface tertutup atau terbuka).
BSS/OMCR, dengan menggunakan link X.25.
BSc juga mempunyai interface link Access 3.5 Base Tranceiver Station (BTS)
Procedure pada kanal D (LAPD). Dengan Arsitektur perangkat keras BTS terdiri dari
Transcoder Submultiplexer Controler (TSC). dua bagian utama dari operasi radio selular:
BSC dibentuk dari suatu switching digital, a. Bagian yang di sebut Base Strip, dibentuk
tempat dimana NIE (Network Interface dari Frame Unit (FU) yang dihubungkan
Elements) terhubung. SBC dapat mengatur ke Frequency Hopping Unit (FHU).
sampai dengan 28 carrier dalam rak tunggal b. Bagian radio, dibentuk dari Carrier Unit
dan sampai dengan 60 carrier dalam 2 rak. dan Coupler, ada dua bagian tambahan
disamping bagian utama, yaitu, clocks
3.4 Internal Handover (HO) (Oscilator + time generation + distribution)
Mengambil keputusan untuk melakukan dibentuk dari MCLU (Master Clock Unit),
handover disamping tugas yang lainnya, maintenance yang dibentuk dari Operation
menunjukkan secara jelas fungsi BSC. Hal & Maintenance Unit (OMU).
tersebut mnerupakan suatu intra-BSC seperti Sebuah BTS mampu memuat sampai
intercell handover. dengan 8 carrier. FHU umumnya ad dua,
MS sedang berada dalam daerah yang denga maksud sebagai pengaman bila FHU
dicover oleh sel BTS 1. MS secara teratur utama tidak berfungsi dengan baik. Unit
mengirimkan hasil pengukuran (sekitar setiap maintenance mendapatkan data dari kanal
0,5 detik) kepada BTS. Hasil tersebut : LAPD-nya BSC, melalui BIE. Dua link ke
Kekuatan dan kualitas sinyal yang semua sub-unit (dengan menggunakan bus
diterima dari BTS yang bersangkutan. TOKEN dan Q1) memungkinkan untuk
Kekuatan dan kualitas sinyal dari 6 sel mensupervisi seluruh unit pada BTS.
tetangga. Keseluruhan set-up dikontrol sepenuhnya
Identitas 6 sel tersebut .Dari BTS itu oleh sinyal clock. Clock tersebut diemisikan
sendiri kekuatan dan kualitas sinyal yang oleh sebuah Master Board dan bekerja pada
diterimna dari MS tingkat power MS dan frekuensi referensi 13 MHz. Sinyal clock
BTS. tersebut dibangkitkan oleh oscillator. Naster
Ketika BSC merasakan bahwa kualitas board dan oscillator mempunyai redundansi.
penerimaan MS di sel yang sedang diduduki Fungsi-fungsi yang dijalankan oleh BTS
lebih jelek dari pada tetangganya dan level Gambar 10 yaitu:
powernyapun lebih rendah daripada sel Mengirimkan sekumpulan indikasi kanal
tetangganya, maka BSC memutuskan untuk ke BSC. BSC akan menggunakannya
memulai prosedur handover. untuk radio channel assignment.
BSC menetukan sel yang terbaik Memasukkan informasi mengenai logical
berdasarkan table operasinya, BSC akan channel, diterima dari BSC, kedalam
memilih sel baru dan sebuah TCH dari sel physical channel.
yang dipilih BSC. Setelah mengirimkan ACK, Mengimplementasikan algoritma
BSC akan mengirimkan sebuah kontrol Frekuensi Hopping.
handover ke BTS pertama, yang kemudian Menghitung dan mengimplementasikan
akan mengirim pesan ini ke MS, yang supervisi daya yang dimonitor oleh BSC.
kemudian akan megirim balik sebuah Penghitung Timing Advance (TA).
acknowledge. Kemudian informasi yang Mentransmisikan kembali radio resource
berhubungan dengan sel baru tersebut ke BSC (level interference, blocking, dll).
ditransfer ke MS. Kanal yang diaktifkan
7
ISSN 2085-5761 (Print) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 10 No. 2, Desember 2018 : 73-81
ISSN 2442-7764 (Online)
8
Jurnal POROS TEKNIK Volume 10, No. 2, Desember 2018 :73-81 ISSN 2085-5761 (Print)
ISSN 2442-7764 (Online)