Anda di halaman 1dari 12

Bahasa Arab

Disusun Oleh:

Rina Novita (12010029)

Nora Sikin (12010017)

Annisa Nurfika (12010087)

Mata kuliah: Bahasa Arab


Dosen Pengempu: Ustadzah Mujahidah,S.Ag,ST,M.S.I
Ustad Fery Yanto,M.Pd

Fakultas Ilmu Tarbiah Dan Keguruan


2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Agama Islam adalah agama yang lahir di negeri arab. Melalui malaikat Jibril Allah SWT,
menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. turunnya wahyu tersebut terjadilah adanya
sumber utama dalam agama islam dan sekaligus mukjizat nabi muhammad SAW yang kekal
sampai akhir zaman yaitu al-Qur’an al-Karim. Selain al-Qur’an agama islam juga mempunyai
sumber lain sebagai rujukan, apabila didalam al-qur’an tidak dijelaskan secara lengkap, yaitu al-
Hadits. Hadits adalah sabda nabi Muhammad SAW. AL-Qur’an dan hadits tidak bisa dipisahkan
keduanya harus bersama-sama karena jika suatu masalah didalam al-qur’an tidak menjelaskan
secara lengkap dan total, maka haditslah yang akan menjelasakannya.

Kedua sumber tersebut dalam segi bahasanya adalah menggunakan bahasa Arab, karena agama
islam sendiri lahir di negeri arab. Oleh karena itu, itu kita sebagai umat islam dituntuk untuk
bisa berbahasa arab. Sebagai pengantar agar kita semua bisa berbahasa arab, disini penulis akan
menyebutkan beberapa kosa kata bahasa arab tentang anggota tubuh dan sedikit membahas
tentang beberapa kaidah yang ada di dalam kaidah bahasa Arab. Yaitu isim dhomir.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian isim dhomir?

2. Apa fungsi isim dhomir?

3. Apa jenis- jenis isim dhomir?

4. Bagaimana cara menggunaan isim dhomir ?


C. Tujuan

5. Untuk mengetahui pengertian isim dhomir

6. Untuk mengetahui fungsi isim dhomir.

7. Untuk mengetahui jenis – jenis isim dhomir.

8. Untuk mengetahui cara menggunakan isim dhomir

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian isim dhomir

Definisi Dhomir adalah lafadz yang menunjukkan arti seseorang (perkara) yang memiliki keadaan
ghoib atau hadir. Isim Dhomir menurut Zakaria (2004:39) adalah kata ganti, baik kata ganti
orang kesatu, kedua, atau ketiga. Sementara Ni’mah (t.t:113) mendefinisikan isim dhomir
sebagai Isim mabni yang menunjukkan orang pertama (yang berbicara), atau orang kedua (yang
diajak bicara), atau orang ketiga (yang tidak hadir dalam pembicaraan)”. Dari definisi di atas
dapat disimpukan bahwa isim dhomir adalah isim yang berfungsi sebagai kata ganti orang dalam
bahasa Arab. Kata ganti orang tersebut menunjukkan orang pertama orang dan orang ketiga .

CATATAN :

1. Pengertian ghoib yaitu seseorang selainnya orang yang berbicara dan selainnya orang
yang diajak bicara . contoh ‫( هُ َو‬Dia) dan ‫ ( هُ ْم‬Mereka ).

2. Sedangkan hadir itu memiliki arti bahwa orang yang hadir, bukan keadaan hadirnya.
Dhomir hadir dibagi menjadi 2 yaitu

a. Mutakallim yaitu seseorang yang menceritakan keadaannya sendiri. Contoh ‫ ( أَنَا‬Saya)


dan ُ‫ ( نَحْ ن‬Kami).

b. Mukhotob yaitu seseorang yang menghadapi pembicaraan

( orang kedua ). contoh َ‫ ( أَ ْنت‬Kamu ) dan ‫ ( أَ ْنتُ ْم‬Kalian ).

B. Fungsi isim dhomir

Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun
sekelompok benda/orang. Isim dhomir itu bersifat mabni ( tetap). Isim (nomina) yang bentuk
akhirnya selalu tetap dan tidak berubah dalam keadaan apapun. Dhamir termasuk dalam
golongan Isim Ma'rifah.

Contoh:
• ‫ = أَحْ َم ُد يَرْ َح ُم ْاألَوْ الَ َد‬Ahmad menyayangi anak-anak.

• ‫هُ َو يَرْ َح ُمهُ ْم‬ = Dia menyayangi mereka.

Pada contoh di atas, kata ‫ احمد‬diganti dengan ‫ ( هو‬dia ) sedangkan ‫( االؤالد‬anak – anak ) diganti
dengan ‫( هم‬mereka). Kata ‫ هُ َو‬dan ‫ هُ ْم‬dinamakan Dhamir atau Kata Ganti.

Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:

• DHAMIR RAFA' ( ‫ض ِميْر َر ْفع‬


َ ) yang berfungsi sebagai Subjek
• DHAMIR NASHAB ( ‫ض ِميْر نَصْ ب‬
َ ) yang berfungsi sebagai Objek.

Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat
berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.

Dalam kalimat: ‫ ( هُ َو يَرْ َح ُمهُ ْم‬Dia menyayangi mereka ):

- Kata ‫( هُ َو‬dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan:

- Kata ‫( هُ ْم‬mereka) adalah Dhamir Nashab.

Adapun bentuk dari dhomir – dhomir tersebut sebagai berikut :

Dhamir Rafa' Dhamir Nashab Dhamir Rafa' Dhamir Nashab

‫أَنَا‬ ‫ي‬ َّ‫أَ ْنتُن‬ َّ‫ُكن‬


ُ‫نَ ْحن‬ ‫نَا‬ ‫هُ َو‬ ‫ُه‬
َ‫أَ ْنت‬ ‫ك‬
َ ‫ِه َي‬ ‫هَا‬
ِ ‫أَ ْن‬
‫ت‬ ‫ك‬ ِ ‫هُ َما‬ ‫هُ َما‬
‫أَ ْنتُ َما‬ ‫ُك َما‬ ‫هُ ْم‬ ‫هُ ْم‬
‫أَ ْنتُ ْم‬ ُ‫ك ْم‬ َّ‫هُن‬ ‫ه َُّن‬
Dhamir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari Dhamir Rafa' yang terdiri dari: Dhamir
Nashab berfungsi sebagai objek dan tidak dapat berdiri sendiri; ia terikat dengan kata lain dalam
suatu kalimat, baik itu dengan Isim, Fi'il ataupun Harf.

C. Pembagian Dhomir.

Dhomir secara sederhana terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Al-Bariz, yaitu Dhomir yang mempunyai bentuk dan tampak dalam lafazh( sekaligus bisa
Tُ ‫ ( قُ ْم‬Aku telah berdiri ). Dhomir bariz dibagi 2
diucapkan ) Seperti huruf Taa’ pada kata kerja ‫ت‬
yaitu :

a. Muttashil yaitu isim dhomir yang tidak bisa berada di awal kalimat dan tidak dapat jatuh
setelah ‫ اال‬kecuali dalam keadaan ikhtiar. Untuk itu tidak boleh dikatakan ‫ اكرم اال ك‬. Tetapi hal
ini terkadang terjadi pada syair secara syadz, seperti dalam ungkapan seorang penyair sebagai
berikut :

ِ ‫ي فَ َمالِي عَوْ ضُ إِالّهُ نَا‬


‫ص ُر‬ ِ ْ‫أَعُو ُذ بِ َربِّ ْال َعر‬
ْ ‫ش ِم ْن فِئَ ٍة بَغ‬
َّ َ‫َت × َعل‬

Aku berlindung pada Tuhan yang memiliki Arsy….daripada golongan orang yang
menganiayaiku……maka sebab itu….tidaklah bagiku seorang penolong kecuali Dia selamanya….

ِ َّ‫او َرنَا إِال‬


‫ك َديَّا ُر‬ ِ ‫ت َجا َرتَنَا × أالَّ ي َُج‬
ِ ‫َو َما َعلَ ْينَا إِ َذا َما ُك ْن‬
(wahai kekasih…) tidaklah kami menaruh perhatian…

bilamana dikau sudi menjadi tetangga kami…seakan tidak ada tetangga lain kecuali hanya dikau
seorang…

Ada tiga macam dhomir muttashil yaitu:

• Dhomir Rofa‟ Muttashil Yaitu kata ganti yang selamanya menempel pada fi‟il (verba)
dan ‫ كان واخواتها‬contoh ‫ درست‬.

• Dhomir Nashob Muttashil Yaitu kata ganti yang menempel pada fi‟il (sebagai maf‟ul bih)
dan ‫ ان‬beserta saudara-saudaranya (sebagai isimnya ‫ ان‬.Contohnya: ‫ ان‬. ‫ انه موجود‬adalah huruf
taukid dan nashob dan huruf ‫( ه‬yang menempel pada ‫ ( ان‬adalah dhomir muttashil yang mabni
dhomah yang bermahal nashob sebagai isim.Sementara itu, lafadh ‫ موجود‬merupakan khobarnya
‫ ان‬.

• Dhomir Jar Muttashil Yaitu kata ganti yang menempel pada isim sebagai mudhof ilaih,
dan yang menempel pada huruf jar sebagai majrur (Ni‟mah t.t:116). Contoh ‫منك‬.

b. munfasil yaitu isim dhomir yang bisa berada di awal kalimat atau jatuh setelah ‫ اال‬contoh
‫ رايت اال اياك‬. Dhomir munfashil dibagi menjadi dua macam, yaitu: dhomir rofa‟ munfashil dan
dhomir nashob munfashil.Dhomir Rofa‟ Munfashil Yaitu kata ganti yang berdiri sendiri dan
bermahal rofa‟ berupa mubtada‟ (topic), Contoh ‫ أَنَا‬. Sedangkan dhomir nashob yaitu kata ganti
orang yang dii‟robkan dengan mahal nashob berupa maf‟ul bih (obyek). Contoh ‫اياك‬

2. Al-Mustatir, yaitu Dhomir yang tidak mungkin tampak dalam lafazh akan tetapi bisa
diperkirakan apa yang dimaksud. Seperti Dhomir َ‫ ( أَ ْنت‬Kamu ) dalam kata ‫( قُ ْم‬Berdirilah!) yang
meskipun tidak nampak dalam lafazh namun kita bisa perkirakan bahwa Dhomir yang dimaksud
adalah َ‫ أَ ْنت‬karena kata perintah pasti ditujukan untuk orang kedua.Al-Mustatir terbagi menjadi
dua:

a. Al-Mustatir wajib, yaitu tempatnya isim dhomir yang disimpan tidak mungkin digantikan
oleh Isim Zhahir (Isim biasa yang bukan Dhomir) ataupun Dhomir Munfashil.

Contoh ‫ ( نجتهد‬kita bersungguh – sungguh ) fa’il dalam lafadz ini adalah berupa isim dhomir yang
disimpan secara wajib yang taqdirnya ( kira – kiranya ) berupa lafadz ‫ نحن‬.
Tempatnya ‫ نحن‬yang disimpan tidak boleh ditempati dengan isim dhohir , diucapkan ‫نجتهد القوم‬
atau juga tidak boleh ditempati dengan isim dhohir, diucapkan ‫ نحن نجتهد‬, jika diucapkan
demikian maka lafadz ‫ نحن‬tidak sebagai fa’il, tetaoi sebagai taukid (penguat ) dari isim dhomir
yang disimpan secara wajib.

Sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Al Azhar, Az- Zainiyyah (Hamisnya Kitab Dahlan
Alfiyyah) halaman 23 yang menjelaskan tentang perintah ulama mewajibkan menyimpan isim
dhomir pada 8 tempat, yaitu :

• Pada fi’il amar yang waqi’ mufrod mukhotob

• Fi’il mudhori’

• Isim fi’il amar

• Isim fi’il mudhori’

• Fi’il – fi’il yang digunakan mengecualikan

• Dan mashdar yang mengganti fi’il amar

• Fi’il ta’ajjub

• Lafadz yang mengikuti wazan ‫ افعل‬yang menunjukkan arti mengunggulkan.

b. Al-Mustatir jawaz, yaitu tempatnya isim dhomir yang disimpan bisa digantikan oleh Isim
Zhahir (Isim biasa yang bukan Dhomir) ataupun Dhomir Munfashil. Contoh ‫زيد يقوم اى هو قيقال زيد‬
‫يقوم ابوه‬

Tempat – tempat dhomir mustatir wajib ada 4 yaitu

1) Fi’il amar yang ditujukan kepada satu mukhottob seperti lafadz ‫ ( افعل‬kerjakanlah ).
Dhomir yang diperkirakan itu adalah ‫انت‬, tidak boleh ditampakkan karena tempatnya tidak boleh
diduduki oleh isim dhohir.

2) Fi’il mudhori yang huruf awalnya hamzah seperti lafadz ‫ ( اوافق‬aku setuju ). Dhomir yang
waji mustatir itu asalnya adalah ‫انا‬. Apabila dikatakan ‫ انا اوافق‬maka lafadz ‫ انا‬hanya berfungsi
mengukuhkan makna dhomir yang mustatir

3) Fi’il mudhori yang huruf awalnya nun seperti lafadz ‫( نختبط‬kami merasa iri ). Taqdir
dhamir yang mustatir itu adalah ‫نحن‬.

4) Fi’il mudhori yang huruh awalnya ta, ditujukan untuk seorang mukhotob seperti dalam
lafadz ‫ ( تشكر‬kamu bersyukur) . dhomir ada padanya adalah lafadz ‫انت‬.

D. Penggunaan Dhomir di dalam kata kerja

Adapun penggunaan Dhomir dalam kata kerja, menyesuaikan dengan bentuk kata kerja itu
sendiri. Apakah kata kerja lampau, sekarang, atau perintah.

Fi'il atau Kata Kerja dibagi atas tiga golongan besar menurut waktu terjadinya:
1. FI'IL Madli ( ‫اضي‬
ِ ‫ ) فِعْل َم‬atau Kata Kerja Lampau. Yaitu lafadz yang menunjukkan arti
pekerjaan dengan disertai zaman yang telah lewat / zaman madli contoh ‫ ( كتب زيد‬zaid telah
menulis ), sebelum lafadz ini dikhabarkan, pekerjaan menulisnya sudah selesai

2. Fi'il Mudhari' ( ‫ارع‬


ِ ‫ض‬َ ‫ ) فِعْل ُم‬atau Kata Kerja sekarang.yaitu lafadz yang menunjukkan arti
pekerjaan dengan disertai zaman hal / istiqbal. Contoh

‫ ( يرجع زيد غدا‬zaid akan kembali besok ) , ketika mengkhabarkan lafadz ‫ يرجع‬pekerjaan kembali
pulang akan dilakukan setelah mengkhabarkan.

Yang dimulai dengan huruf mudhoro’ah yang yang berupa hamzah dan nun yang menunjukkan
arti takallum dan dimulai dengan huruf ta’ yang menunjukkan arti mukhotob.

Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan
jenis Dhamir dari Fa'il ( ‫ ) فَا ِعل‬atau

pelaku pekekerjaan itu. Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata,
sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.

3. FI'IL AMAR atau Kata Kerja Perintah adalah kalimat yang menunjukkan arti perintah
yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan
oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.Perlu diingat bahwa yang menjadi
Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau
"orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir
Mukhathab terdiri dari: َ‫ أَ ْنت‬- ‫ت‬
ِ ‫ أَ ْن‬- ‫ أَ ْنتُ َما‬- ‫ أَ ْنتُ ْم‬- ‫ أَ ْنتُ َّن‬.

Kata ganti dalam bahasa Arab disebut dengan isim dhamir. Isim dhamir jumlahnya ada 14. Dari
ke 14 dhamir ini dibagi 3 kategori, yaitu: mutakallim (orang pertama), mukhathab (orang
kedua), dan ghaib (orang ketiga).

Sekarang perhatikan dan hafalkan tabel berikut!

No Dhamir Arti Jumlah Jenis


1 ‫أَنَا‬ Saya Sendiri Lk/Pr
2 ُ‫نَحْ ن‬ Kami Lebih dari satu Lk/Pr
3 َ‫أَ ْنت‬ Kamu (lk) Sendiri Lk
4 ‫أَ ْنتُ َما‬ Kalian Berdua Lk
(berdua/lk)
5 ‫أَ ْنتُ ْم‬ Kalian (lk) Lebih dari dua Lk
6 ِ ‫أَ ْن‬
‫ت‬ Kamu (pr) Sendiri Pr
7 ‫أَ ْنتُ َما‬ Kalian Berdua Pr
(berdua/pr)
8 ‫أَ ْنتُ َّن‬ Kalian (pr) Lebih dari dua Pr
9 ‫هُ َو‬ Dia (lk) Sendiri Lk
10 ‫هُ َما‬ Mereka Berdua Lk
(berdua/lk)
11 ‫هُ ْم‬ Mereka (lk) Lebih dari dua Lk
12 ‫ِه َي‬ Dia (pr) Sendiri Pr
13 ‫هُ َما‬ Mereka Berdua Pr
(berdua/pr)
14 ‫ه َُّن‬ Mereka (pr) Lebih dari dua Pr

Keterangan:

Jumlah adalah jumlah orang terwakili dan jenis adalah apabila Lk artinya laki-laki atau
mudzakkar dan Pr artinya perempuan atau muannats.

Contoh penggunannya:

‫أَنَا ُم ْسلِ ٌم‬

َ‫نَحْ نُ ُم ْسلِ ُموْ ن‬


‫أَ ْنتَ ُم ْسلِ ٌم‬

َ‫هُ ْم ُمدَرِّ سُوْ ن‬


Artinya:

Saya muslim

Kami muslim

Kamu muslim

Mereka adalah guru

Apabila hendak menyatakan kata ganti milik, maka ada perubahan kata. Berikut perubahannya
(dari kanan ke kiri):

Arti Contoh Jadi Arti Dhamir


Bukuku ‫ِكتَابـِ ْي‬ ...‫ـي‬ْ ِ‫ـ‬ Saya ‫أَنَا‬
Buku kami ‫ِكتَابُنَا‬ ...‫ـنَا‬ Kami ُ‫نَحْ ن‬
Bukumu ‫ك‬َ ُ‫ِكتَاب‬ ... َ‫ـك‬ Kamu (lk) َ‫أَ ْنت‬
Buku kalian (2) ‫ِكتَابُ ُك َما‬ ...‫ـ ُك َما‬ Kalian ‫أَ ْنتُ َما‬
(berdua/lk)
Buku kalian (>2) ‫ِكتَابُ ُك ْم‬ ...‫ـ ُك ْم‬ Kalian (lk) ‫أَ ْنتُ ْم‬
Bukumu ‫ك‬ ِ ُ‫ِكتَاب‬ ...‫ـك‬ِ Kamu (pr) ِ ‫أَ ْن‬
‫ت‬
Buku kalian (2) ‫ِكتَابُ ُك َما‬ ...‫ـ ُك َما‬ Kalian ‫أَ ْنتُ َما‬
(berdua/pr)
Buku kalian (>2) ‫ِكتَابُ ُك َّن‬ ...‫ـ ُك َّن‬ Kalian (pr) ‫أَ ْنتُ َّن‬
Bukunya ُ‫ِكتَابُه‬ ...ُ‫ـه‬ Dia (lk) ‫هُ َو‬
Buku mereka (2) ‫ِكتَابُهُ َما‬ ...‫ـهُ َما‬ Mereka ‫هُ َما‬
(berdua/lk)
Buku mereka ‫ِكتَابُه ْم‬ ...‫ـهُ ْم‬ Mereka (lk) ‫هُ ْم‬
(>2)
Bukunya ‫ِكتَابُهَا‬ ...‫ـهَا‬ Dia (pr) ‫ِه َي‬
Buku mereka (2) ‫ِكتَابُهُ َما‬ ...‫ـهُ َما‬ Mereka ‫هُ َما‬
(berdua/pr)
Buku mereka ‫ِكتَابُه َُّن‬ ...‫ـه َُّن‬ ‫ه َُّن‬
Mereka (pr)
(>2)
Isim dhamir dalam keadaan sebagai subjek atau objek juga mengalami perubahan. Saya berikan
kata kerjanya dalam bentuk madhi dan mudharinya yaitu ( ‫ب‬ َ ‫ َر‬T‫)ض‬
َ dan ( ُ‫ ِرب‬T‫ض‬ ْ َ‫ )ي‬yang artinya
memukul. Maksud madhi adalah kata kerja lampau dan mudhari adalah kata kerja yang
bermakna sedang atau

Objek Subjek Dhamir

Mudhari Mudhari
‫ض َربَنِ ْي‬ َ ُ‫أَضْ ِرب‬ ‫ْت‬ ُ ‫ض َرب‬ َ ‫أَنَا‬
َ‫ض َربَنا‬ َ ُ‫نَضْ ِرب‬ ‫ض َر ْبنَا‬ َ ُ‫نَحْ ن‬
َ‫ض َربَك‬ َ ُ‫تَضْ ِرب‬ َ‫ض َربْت‬ َ َ‫أَ ْنت‬
ُ
‫ض َربَك َما‬ َ ‫تَضْ ِربَا ِن‬ ُ
‫ض َر ْبت َما‬ َ ‫أَ ْنتُ َما‬
‫ض َربَ ُك ْم‬ َ َ‫تَضْ ِربُوْ ن‬ ‫ض َر ْبتُ ْم‬ َ ‫أَ ْنتُ ْم‬
‫ض َربَ ِك‬ َ َ‫تَضْ ِربِ ْين‬ ِ ‫ض َر ْب‬
‫ت‬ َ ِ ‫أَ ْن‬
‫ت‬
‫ض َربَ ُك َما‬ َ ‫تَضْ ِربَا ِن‬ ‫ض َر ْبتُ َما‬ َ ‫أَ ْنتُ َما‬
َّ‫ض َربَ ُكن‬ َ َ‫تَضْ ِر ْبن‬ ‫ض َر ْبتُ َّن‬ َ ‫أَ ْنتُ َّن‬
ُ‫ض َربَه‬ َ ُ‫يَضْ ِرب‬ ‫ب‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫ه َُو‬
‫ض َربَ ُه َما‬ َ ‫يَ ِربَا ِن‬ ْ‫ض‬ ‫ض َربَا‬ َ ‫هُ َما‬
‫ض َربَه ْم‬ َ َ‫يَضْ ِربُوْ ن‬ ‫ض َربُوْ ا‬ َ ‫هُ ْم‬
‫ض َربَ َها‬ َ ُ‫ِب‬ ‫ر‬ ْ‫َض‬ ‫ت‬ ‫ت‬ ْ ‫ب‬‫ر‬
ََ َ ‫ض‬ ‫ِه َي‬
‫ض َربَ ُه َما‬ َ ‫تَضْ ِربَا ِن‬ ‫ض َربَتَا‬ َ ‫هُ َما‬
‫ه‬ ‫ب‬ ‫ر‬
َّ‫َ َ َ ُن‬ ‫ض‬ َ‫َ ِ ن‬ ْ
‫ب‬ ‫ر‬ ْ‫ض‬ ‫ي‬ َ‫َ َ ن‬ْ
‫ب‬ ‫ر‬ ‫ض‬ ‫ُن‬ َّ ‫ه‬
Maka apabila ingin mengungkapkan “dia memukul aku” bukan diterjemahkan ke dalam bahasa
Arab menjadi:

‫ب أَنَا‬ َ ‫هُ َو‬


َ ‫ض َر‬
Melainkan:

‫ض َربَنِ ْي‬
َ
Contoh penggunaanya:
ُ‫ض َر ْبتَه‬
َ
َ َ‫ت ْالب‬
‫اب‬ ُ ْ‫فَتَح‬

ِ ُّ‫أُ ِحب‬
ِ‫ك فِي هللا‬
‫ض َربَ ْتنِ ْي‬
َ
Artinya:

Kamu memukulnya

Aku membuka pintu

Aku mencintaimu karena Allah

Dia (pr) memukulku.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Definisi Dhomir adalah isim yang berfungsi sebagai kata ganti orang dalam bahasa Arab.
Kata ganti orang tersebut menunjukkan orang pertama orang dan orang ketiga .

2. Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:

• Dhamir rafa' ( ‫ض ِميْر َر ْفع‬


َ ) yang berfungsi sebagai subjek.
• Dhamir nashab ( ‫ض ِميْر نَصْ ب‬
َ ) yang berfungsi sebagai Objek
3. Dhomir secara sederhana terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Al-Bariz, yaitu Dhomir yang mempunyai bentuk dan tampak dalam lafazh. Seperti huruf Taa’
pada kata kerja ‫ت‬ُ ‫ ( قُ ْم‬Aku telah berdiri ).
2) Al-Mustatir, yaitu Dhomir yang tidak mungkin tampak dalam lafazh akan tetapi bisa
diperkirakan apa yang dimaksud. Seperti Dhomir َ‫ ( أَ ْنت‬Kamu ) dalam kata ‫(قُ ْم‬Berdirilah!) yang
meskipun tidak nampak dalam lafazh namun kita bisa perkirakan bahwa Dhomir yang dimaksud
adalah َ‫ أَ ْنت‬karena kata perintah pasti ditujukan untuk orang kedua.

4. Adapun penggunaan Dhomir dalam kata kerja, menyesuaikan dengan bentuk kata kerja
itu sendiri. Apakah kata kerja lampau, sekarang, atau perintah.

B. Saran

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, sebagai manusia yang hidup di dunia ini, hendaklah kita selalu
mempunyai angan untuk selalu haus akan ilmu pengetahuan, dari ilmu kita bisa melakukan
hidup ini dengan sebaik- baiknya. Adapun dengan selesainya penulisan makalah ini, semoga bisa
bermanfaat untuk pembelajaran isim dhomir nantinya. Aamiin.

C. Penutup

Alhamdulillah, demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi menjadi lebih baiknya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga bisa berguna bagi semua.

DAFTAR PUSTAKA

A’qil , Bahaud Din Abdullah Ibnu,Terjemah Alfiyyah Syarah Ibnu ‘Aqil 1, Bandung : Sinar Baru
Algensindo t.t.

Hakim Taufiqul, Program Pemula Membaca Kitab Kuning , Jepara:Al – Falah Offset 2003.

M. Sholehudiin Shofwan, “Mabadi Asshorfiyah Jilid 1” Pengantar Al Qowa’id AshShorfiyyah ,


Jombang : Darul Hikmah , 2000.

Pengurus Pondok Tegal Rejo, Sulamut Tashil Fi Tarjumatil Al Fiyyah Ibnu Malik Juz Ul Awwal,
Magelang : t. p. ,1993.

Shofwan , M. Sholihuddin, “Mabadi’ An-Nahwiyyah” Pengantar Memahami Al Jurumiyah ,


Jombang : Darul Hikmah, 1999.

Shofwan ,M. Sholihuddin, “Mabadi’ Ash – Shorfiyyah” Pengantar Al Qowa’id Ash – Shorfiyyah 2 ,
Jombang : Darul Hikmah, 2006.
Shofwan, M. Sholehudiin, “Mabadi Asshorfiyah 2 “ Pengantar Al Qowa’id AshShorfiyyah ,
Jombang : Darul Hikmah, 2000.

Qoin, Alifah Dzatun Nitho, “Nomina Permanent (Isim Mabni) Dalam Buku Khulashoh Nurul Yaqin
Juz 3 (Analisis Sintaksis)”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Bahasa Dan
Sastra Asing Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Semarang , 2015.

Anda mungkin juga menyukai