Anda di halaman 1dari 83

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknlogi kini manusia akan dapat

meningkatkan kualitas hidup dengan meningkatkan sumber daya alam secara

makimalkan potensinya. Pada awal mula peradaban manusia hanya dapat

memamfaatkan sumber daya alam yang ada secara langsung tanpa

mengoptimalkan dan melakukan perbaikan, seperti tempat tinggal yang hanya

sebagai tempat bernaung dikala hujan namun kini dapat sebagai tempat berjualan

atau menjadi kantor sendiri, baju yang dikenakan yang terbuat dari bahan daun

atau kulit binatang tapi pada saat ini telah dimaksimalkan dengan gaya-gaya

modern dan dapat dijualkan dan masih banyak lagi.

Analisis Ekonomi Rekayasa merupakan kajian dari ide-ide yang

dituangkan ke dalam suatu proyek agar dapat diwujudkannya sasaran atau target

yang ingin di capai pada suatu proyek. Definisi proyek itu sendiri merupakan

suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan sumber

daya tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan

agar dapat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.

Untuk membangun suatu proyek diperlukan dana sebagai bentuk investasi

yang bisa diambil dari berbagai lembaga baik Swasta maupun Nasional. Disiplin

ilmu Ekonomi Rekayasa berfungsi sebagai kendali suatu proyek, dimulai dari

tahap perencanaan, desain sampai dengan pelaksanaannya. Tahapan pembangunan

proyek dari awal hingga ke tahap proyek akhir bisa beroperasi diharapkan dapat

1
menghasilkan manfaat yang menguntungkan baik bagi manusia maupun

lingkungan sekitar.

Ilmu Ekonomi Rekayasa berguna dalam memberikan pemecahan masalah

dan pengambilan keputusan mengenai berbagai masalah yang muncul di berbagai

proyek konstruksi. Ilmu Ekonomi Rekayasa juga digunakan sebagai studi

kelayakan suatu proyek dengan mempertimbangkan aspek-aspek alternatif yang

dilihat dari sisi ekonomi dan nilai guna. Biaya, manfaat, dan pendapatan akan

dianalisis secara mendalam dengan memperhatikan jangka waktu investasi atau

biasa disebut nilai uang dan waktu. Dari hasil analisis inilah keputusan proyek

untuk dilanjutkan ke tahap selanjutnya ditetapkan, tetapi dipertimbangkan juga

aspek lainya yaitu sosial, teknis, ekologis dan lain-lain.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini sebagai berikut:

a. Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami peran Ekonomi

Rekayasa dalam Bidang Konstruksi

1.3. Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini sebagai berikut:

a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang aspek Ekonomi dalam

Bidang Konstruksi

b. Untuk mengetahui sejauh mana peranan Ekonomi Rekayasa dalam

Bidang Konstruksi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ekonomi

2.1.1 Secara Etimologis

Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari alokasi sumber daya

yang terbatas untuk memnuhi keinginan manusia yang tak terbatas dengan cara

yang seefisien mungkin. Berkaitan dengan manusia yang memiliki kemampuan

bebas, sehingga tidak dapat tunduk pada hukum alam seperti benda benda mati.

2.1.2 Secara Umum

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas

manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi

terhadap barang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa

Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος

(nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis besar, ekonomi

diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”

Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang

menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

2.2 Pengertian Teknik

Teknik atau rekayasa (bahasa Inggris: engineering) adalah penerapan

ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini

diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman praktis yang

3
diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna. Para praktisi

teknik profesional disebut insinyur (sarjana teknik).

Jadi, Ekonomi teknik (Engineering economy) adalah disiplin ilmu yang

berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi

sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik

Masalah yang dapat diselesaikan menggunakan alnalisis ekonomi teknik adalah

masalah yang memiliki tiga karakteristik berikut:

a. Masalah itu cukup penting, dan memerlukan pemikiran dan usaha serius

dalam pemecahannya.

b. Masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dalam benak kita tapi

memerlukan analisis yang teliti yang mengorganisasikan setiap elemen

masalah dan semua konsekuensi yang mungkin terjadi, dan tidak dapat

diselesaikan sekaligus.

c. Masalah itu memiliki aspek ekononis yang cukup penting sebagai

komponen yang mengarahkan analisis pada keputusan.

2.3 Pengertian Proposal Teknik

1. Definisi Proposal

Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si

penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan

kepada si pembaca (individu atau perusahaan), sehingga mereka

memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail.

Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang

4
sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh

persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di

detailkan dalam proposal bisnis:

1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada

pembacanya.

2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si

penulis kepada pembacanya.

3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan

diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan

juga si pembaca.

Proposal merupakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan

kerja. Proposal dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan izin atau

persetujuan atas kegiatan yang akan dilaksanakan.

Dalam pembuatan proposal perlu diperhatikan bagaimana sistematika

penulisan sebagai berikut :

a. Pendahuluan

 Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi

dilaksanakan kegiatan tersebut.

 Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).

 Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen

S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.

5
b. Dasar Pemikiran

 Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri

Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain.

 Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara

umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian

c. Tujuan

 Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).

 Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa

d. Tema

 Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

e. Jenis Kegiatan

 Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan

jika kegiatannya lebih dari satu.

 Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar,

Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

f. Sasaran/Peserta

 Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan

tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta).

g. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

 Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan

dilaksanakan kegiatan tersebut.

6
h. Anggaran Dana

 Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan

pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat

dalam lampiran tersendiri.

i. Susunan Panitia

 Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi

yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia,

Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan

dalam lampiran.

2.4 Hubungan Ekonomi Teknik dengan bidang elektro

Jika perbedaanya dengan proposal teknik, kita hanya perlu memahami atau

menambahkan unsur teknik yaitu rekayasa itu sendiri. Misal proposal itu

untuk kegitan dibidang teknisi atau dalam ligkup teknik. Unsur teknik disini

dalam kaitannya dengan proposal adalah untuk membantu pembutannya agar

bisa berjalan dengan benar dan disetujui oleh pihak bersangkutan.

Hubungan antara ekonomi teknik dengan bidang elektro sangat erat dan

saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Jika dalam membentuk

usaha dalam bidang elektro yang memerlukan pemecahan masalah dalam

aspek ekonomi, maka ekonomi teknik sangat berperan penting dalam hal ini.

Jadi masalah yang terjadi dapat diselesaikan dalam bidang elektro melalui

analisis ekonomi Teknik.

Pada dasarnya, ekonomi teknik digunakan untuk mencari solusi terbaik

dari setiap alternatif-alternatif solusi yang ada. Pada dunia Elektro, pencarian

7
solusi terbaik ini sering kali digunakan saat pembuatan rangkaian, pemilihan

alat, pemilihan komponen, perancangan bisnis elektronika, dll.

2.5 Dasar Ekonomi Rekayasa dalam Bidang Konstruksi

Dalam dunia konstruksi, ilmu ekonomi rekayasa jelas diperlukan. Sebuah

proyek konstruksi, setidaknya dimulai dengan terbentuknya ide atau sebuah tujuan

yang dicapai, dengan melihat juga aspirasi dari masyarakat, hingga tahapan

operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance). Dalam setiap proyek di

bidang konstruksi selalu dilakukan studi kelayakan (feseability study) dan salah

satu aspek yang ditinjau adalah aspek ekonomi. Penilaian aspek ekonomi pada

suatu proyek dilakukan dengan menggunakan analisis ekonomi yang bersumber

dari ilmu Ekonomi Teknik atau Ekonomi Rekayasa. Penilaian ini dilakukan

sebagai salah satu pertimbangan apakah suatu proyek akan tetap dilaksanakan

atau tidak.

Sebagai gambaran, Untuk membangun suatu Proyek diperlukan dana

sebagai bentuk investasi yang bisa diambil dari berbagai Lending Agency (Bank),

baik per-Bank-an Nasional dalam Negeri maupun International-ADB, World

Bank. Ditinjau dari sudut pandang studi ekonomi teknik maka investasi dana yang

dipakai untuk pembangunan fisik proyek diproyeksikan akan menguntungkan

secara financial pada saat proyek dioperasikan. Dana investasi tersebut adalah

merupakan Cost yang harus bisa “ditarik kembali” dalam wujud “Cost Recovery”

dan “keuntungan” atau “Benefit” dari hasil operasional Proyek. Dana pinjaman

yang didapat dari per-Bank-an secara ekonomis akan diberikan dengan suatu

‘Balancing Rate” atau “Interest Rate” yang dikenal sebagai Bunga Per-Bank-an

8
yang besarnya tergantung dari kesepakatan yang didasarkan pada pengaruh

”inflasi”-“kondisi moneter nasional”-“faktor resiko” dan lain sebagainya. Dengan

adanya beban pinjaman dan bunga pinjaman serta biaya operasioal dan

pemeliharaan proyek yang akan harus dikeluarkan sehingga proyek dapat

berfungsi dan akan menghasilkan produk-produk sebagaimana yang direncanakan

maka akan dilakukan Analisis Ekonomi, sehingga Proyek yang direncanakan

tersebut akan berada pada kondisi yang cukup bisa diterima atau layak untuk

diteruskan dan menguntungkan untuk dibangun atau sebaliknya harus

dibatalkan.karena proyek akan merugi.

2.6 Aspek Ekonomi Rekayasa dalam Bidang Konstruksi

Ditinjau dari aspek teknis, ekonomis serta lingkungan maka pembangunan

suatu proyek perlu juga dilakukan berbagai studi, seperti studi kelayakan

(feasibility study), studi teknis (capability study), studi Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL), dan studi social.

a. Studi kelayakan (feasibility study), pada analisis ini benar-benar dikaji

mengenai kelayakan suatu proyek untuk dilakukan atau tidak, di tinjau

dari banyak aspek sehingga nantinya dapat digunakan sebagai acuan

dalam menentukan jalan nya proyek. Dapat di lakukan dengan cara

survey atau terjun langsung ke lapangan sehingga akan terlihat jelas

bagaimana kondisi yang ada pada lapangan, kemudian melakukan

kajian terhadap masyarakat sekitar yang nantinya juga akan ikut serta

menikmati keuntungan ataupun manfaat dari proyek yang akan

dibangun tersebut.

9
b. Studi teknis, studi difokuskan pada sisi teknis dalam pembangunan

proye , seberapa besar kebutuhan material, kebutuhan pekerja dan

sebagainya.

c. Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), studi

AMDAL merupakan studi yang terbilang sangat penting karena

pembangunan suatu proyek akan berdampak besar bagi lingkungan ,

polusi yang dihasilkan pada suatu proyek akan sangat mengganggu

lingkungan sekitar apalagi bila proyek berada di tengah kota, maka

perlu banyak alternatif untuk meminimalisir polusi yang dihasilkan

dari proyek tersebut, selain itu kebisingan juga menjadi masalah yang

sangat mengganggu untuk masyarakat di sekitar proyek. Seperti

contoh pembangunan proyek yang berada di sebelah rumah sakit di

kota Semarang, pihak owner meminta agar pembangunan proyek

dapat diselesaikan tepat waktu namun jangan sampai kegiatan proyek

mengganggu kegiatan di rumah sakit baik operasi dan sebagainya.

Contoh lain yaitu pembangunan Paragon di Kota Semarang yang

awalnya direncanakan menggunakan pondasi tiang pancang namun

harus diganti dengan menggunakan pondasi bored pile, hal tersebut

dilakukan karena di sebelah proyek terdapat beberapa bangunan cagar

budaya yang harus dilestarikan akan rusak bahkan runtuh apabila di

lakukan pemancangan di proyek Paragon.

d. Studi sosial, hal ini bertujuan agar kehidupan sosial di sekitar proyek

dapat berjalan seperti biasanya tanpa adanya gangguan dari proyek.

10
2.7 Prinsip Ekonomi Rekayasa dalam Bidang Konstruksi

Prinsip pada ekonomi rekayasa merupakan bagian dari manajemen

dan operasi perusahaan-perusahaan swasta, negeri maupun koperasi,

pengaturan utilitas publik, badan-badan atau agen pemerintah dan

organisasi lainnya. Prinsip-prinsip tersebut dimanfaatkan untuk

menganalisis pengguanaan alternatif-alternatif terhadap sumber daya uang,

khususnya yang berhubungan dengan aset-aset fisik dan operasi suatu

organisasi. Alternaitf-alternatif tersebut timbul karena keterbatasan dari

sumber daya baik manusia, material, uang, mesin dan kesempatan. Dengan

berbagai alternatif yang ada tersebut maka diperlukan perhitungan untuk

mendapatkan pilihan yang terbaik secara ekonomi, baik ketika

membandingkan berbagai alternatif rancangan, maupun keputusan

investasi modal. Sehingga penting untuk mengetahui prediksi keadaan

masa yang akan dating, perkembangan teknologi (Iptek), sinergisitas

antara proyek-proyek yang di danai dan sebagainya. Namun demikian

keputusan-keputusan yang diambil sekalipun dengan berbagai prediksi

yang masuk akal terkadang dapat juga mengalami perbedaan pada

kenyataannya, hal tersebut yang kita sering sebut sebagai resiko proyek.

Secara garis besar prinsip dalam ekonomi rekayasa dapat di uraikan

sebagai berikut :

a. Membuat alternatif dalam keputusan, yaitu pemilihan keputusan

diantara alternatif-alternatif yang perlu di identifikasi dan kemudian di

definisikan untuk analisis-analisis selanjutnya.

11
b. Fokuskan pada perbedaan, jika semua alternatif yang layak hampir

sama maka tidak ada dasar perbandingannya.

c. Gunakan sudut pandang yang konsisten, hasil-hasil prospektif dari

alternatif-alternatif harus dikembangkan secara konsisten dari sudut

pandang yang telah ditentukan.

d. Gunakan satu ukuran umum, dengan menggunakan satu pengukuran

umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif

akan mempermudah analisis dan perbandingan alternatif yang didapat.

e. Pertimbangan kriteria yang relevan, pemilihan alternatif yang disukai

memerlukan penggunaan satu atau beberapa kriteria. Proses keputusan

ini harus mempertimbangkan baik dari hasil yang dinyatakan dalam

satuan moneter yang dinyatakan dalam suatu pengukuran lain.

f. Membuat tugas suatu ketidakpastian, ketidakpastian terkadang

langsung memproyeksikan atau memperkirakan hasil-hasil alternatif

di masa yang akan datang dan harus dikenali dalam analisis dan

perbandingannya.

g. Tinjauan kembali keputusan-keputusan yang akan diambil, perbaiki

hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri

terhadap yang dapat di praktikkan secara luas, hasil yang diperkirakan

semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan

dengan hasil sebelumnya.

Dalam pemilihan alternatif-alternatif tentunya harus secara

menyeluruh, dalam arti dari sudut pandang yang luas dimulai dari

mengenali masalah seperti kata John Dewey (seorang filsuf Amerika)

12
“suatu masalah yang didefinisikan secara benar adalah masalah yang

sebagian besar telah terselesaikan”, itu berarti hanya masalah yang telah

dikenali dengan benarlah yang berpotensi untuk diselesaikan, tanpa

mengenali masalah dengan benar kita akan tersesat sehingga solusi yang

tepat akan sulit tercapai. Setelah mengenali masalah dengan baik

kemudian kita harus menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

pada suatu proyek, di dalam suatu perusahaan berbagai masalah utama

akan terkait dengan profit yang akan dihasilkan dan masalah akan

kepuasan ataupun kebermanfaatan akan terasa kurang. Untuk menilai

suatu alternatif dapat dilakukan dengan cara yang berbeda misalnya :

a. Menghasilkan paling sedikit kerusakan

b. Memperbaiki distribusi kekayaan penduduk

c. Menggunakan uang secara efisien dan ekonomis

d. Meminimalisir pengeluaran uang

e. Memastikan bahwa yang mendapat benefit dari keputusan yang lebih

banyak dari pada yang menderita akibat keputusan yang diambil

f. Meminimalisir waktu pencapaian tujuan

g. Meminimalisir waktu luang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa peranan ekonomi sangat

berpengaruh terhadap bidang konstruksi, dengan ekonomi rekayasa kita

dapat menentukan faktor-faktor dan kriteria ekonomi yang digunakan

ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam

menyelesaikan suatu masalah di bidang konstruksi. Dengan ekonomi

rekayasa kita dapat memperhitungkan biaya ataupun keuntungan baik

13
materi maupun kebermanfaatan bagi masyarakat luas, sehinngga tujuan

suatu konstruksi tercapai dari semua sisi.

2.8 Penerapan Ekonomi Rekayasa di Dunia Konstruksi

2.8.1 Pembangunan Proyek

Proyek adalah suatu kegiatan yang menggunakan

modal/resources/factor produksi untuk mencapai suatu tujuan/target

tertentu sedemikian rupa sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan

manfaat (benefit) setelah suatu jangka waktu tertentu. Evaluasi proyek

adalah kegiatan untuk mengetahui tingkat keuntungan suatu investasi, dan

untuk menghindari pelaksanaan proyek yang tidak atau kurang

menguntungkan serta untuk memilih alternative proyek yang paling

menguntungkan dan menentukan prioritas investasi.

Analisa ekonomi dalam studi konstruksi sudah merupakan hal yang

rutin baik dalam Tahap Master Plan, Reconnaissance, Appraisal.

Feasibility Study, saat pembuatan Project Copletion Report (PCR) maupun

dalam tahapan yang dianggap perlu dalam studi-studi khusus untuk

mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu Proyek Pengembangan

terutama yang dibiayai oleh bantuan dari Bank atau Lembaga Keuangan

lainnya. Bila dalam Tahap Feasibility Study proyek dianggap layak atau

feasible, artinya memenuhi Parameter-Parameter Benefit-Cost yang

ditetapkan, maka selanjutnya dapat dilakukan Tahapan Detail Design dan

dilanjutkan dengan Pelaksanaan. Pada tahapan PCR analisa ekonmi

dilakukan untuk membandingkan hasil Output Proyek (untuk proyek-

14
proyek tertentu yang dapat segera menghasilkan Output nya) dengan

perkiraan kelayakan proyek pada saat appraisal atau pada saat persiapan

proyek.

Melalui telaah yang diberikan dalam mata-kuliah ekonomi teknik

ini, bagaimana suatu pembangunan proyek akan dievaluasi secara

ekonomis sehingga proyek akan dapat dikatakan sebagai layak untuk

dibangun.

2.8.2 Tahapan Pembangunan Proyek

a. Survey

Survey merupakan perencanaan yang bersifat umum dengan tujuan

untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan maksud akan

dibangunnya proyek dimaksud. Survey akan menjawab hal-hal bersifat

teknis maupun non-teknis tentang apa; dimana; kapan; mengapa serta

bagaimana: proyek dimaksud yang akan dibuat, sehingga data hasil survey

yang diperlukan adalah data tentang hal-hal yang terkait dengan bangunan

proyek/tujuan proyek, tapak/lokasi proyek, pengaruh proyek terhadap

manusia dan lingkungannya. Survey yang akan dilakukan antara lain

tentang tapak dimana proyek akan dibangun akan dilakukan dengan

maksud untuk mengetahui keadaan topografi, hidro-meteorologi,

demografi, sosial budaya, ekonomi, dan lain-lainya pada wilayah atau

areal yang akan terpengaruh oleh keberadaan proyek. Dengan survey yang

dilakukan akan diperoleh hasil survey yang dapat dipakai untuk dasar-

dasar perencanaan umum atas proyek yang akan dibangun. Terkait dengan

15
analisis ekonomi teknik yang akan dilakukan maka kegiatan survey yang

tentu membutuhkan biaya yang cukup besar akan diperhitungkan sebagai

bagian dari Investasi Proyek.

b. Investigation / Investigasi

Langkah selanjutnya setelah survey adalah pengambilan data

(investigasi) atas survey yang diperlukan dalam perencanaan umum

(survey) untuk kemudian dilakukan pengambilan data teknis. Data teknis

yang akan diambil adalah data yang dibutuhkan guna proses perencanaan

teknis (design) atau data teknis yang dibutuhkan dalam rangka

pembangunan struktur bangunan sipil /non sipil lainnya, antara lain adalah

berupa data geologi teknik, mekanika tanah, hidrologi, seismologi,

oceanologi, humidity dan data teknis /standart lainnya. Terkait dengan

analisis ekonomi teknik yang akan dilakukan maka kegiatan investigasi

yang tentu membutuhkan biaya yang cukup besar akan diperhitungkan

sebagai bagian dari Investasi Proyek.

c. Design

Tahapan (detail) Design akan dilaksanakan setelah Rencana Proyek

dinyatakan Feasibel.Tahapan sebelumnya akan diawali dengan langkah

Survey dan Investigasi sebagaimana diuraikan diatas. Detail Design akan

mempertimbangkan aspek Teknis secara utuh, artinya Proyek yang akan

dibangun harus cukup stabil sebagai bangunan dan mampu berfungsi

sesuai dengan peruntukannya.

16
d. Land Acquisation (Pembebasan Lahan)

Pembebasan Lahan untuk keperluan tapak bangunan perlu

disediakan dengan proses yang cukup rumit, oleh sebab itu proses

Pembebasan Lahan sejatinya memerlukan Teknis, Strategi dan Cara /

Perlakuan yang tepat. Hal ini mengingat bahwa pada era setelah reformasi,

terbukanya kebebasan berpendapat dalam menyampaikan hak-hak warga

masyarakat, terkadang maksud baik proyek bisa terkendala oleh kurang

jelasnya misi proyek untuk bisa diterima warga, atau malah sebaliknya

bisa juga ada orang yang sengaja menggunakan kesempatan pembebasan

lahan sebagai ajang untuk memanipulasi harga ganti rugi lahan-demi

keuntungan pribadi ybs.

e. Construction

Pelaksanaan Konstruksi akan menjadi domain Kontraktor dan akan

dilaksanakan dengan memperhatikan hasil studi Amdal. Memenuhi

Ketentuan Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan Proyek dengan Gambar Teknis,

Metode Kerja, Menjaga Kualitas dan Kuantitas agar sesuai persyaratan

teknis / spesifikasi yang telah ditentukan, harus dilaksankan oleh

Kontraktor.

f. Operation & Maintenance (O&M)

Pembiayaan O & M proyek dalam analisa Ekonomi Teknik akan

diperhitungkan sebagai bagian dari Annual Cost, yang bersifat rutin.

Berapa dan apa saja yang akan masuk sebagai biaya Operasi dan

17
Pemeliharaan Proyek akan dirumuskan dan ditentukan oleh Management

Proyek.

2. 9   Pengertian Ekonomi Transportasi      

            Ekonomi transportasi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi tentang

kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan transportasi untuk kebutuhan

produksi, distribusi dan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah perlu

mengedepankan pentingnya transportasi sebagai urat nadi perekonomian.

Ekonomi transportasi meliputi prinsip-prinsip analisis dan penerapan konsep

ekonomi teknik dalam penggunaaan/pengoperasian moda transportasi,

optimalisasi lalu lintas serta investasi pada infrastruktur transportasi termasuk

mengidentifikasi dan mengkuantifikasi parameter-parameter biaya dan manfaat,

seperti biaya investasi, operasi dan pemeliharaan, nilai waktu, biaya operasi

kendaraan, dan besaran ekonomi lainnya, memperhatikan aspek akuntansi yang

perlu dilakukan dalam kajian infrastruktur transportasi, serta menerapkan

beberapa metoda kajian kelayakan investasi.

            Pengertian Sistem Transportasi secara cara Harfiah Transportasi adalah

“Suatu tindakadakan, proses atau hala yang memindahkan sesuatu dari suatu

tempat ketempat lainnya” Pengertian Transportasi secara umum adalah Rangkaian

kegiatan memindahkan/ mengangkut barang dari produsen sampai kepada

konsumen dengan menggunakan salah satu moda transportasi, yang dapat

meliputi moda transportasi darat, laut/ sungai maupun udara.

Rangkaian kegiatan yang dimulai dari produsen sampai kepada konsumen lazim

disebut rantai transportasi (chain of transportation).

18
            Tiap sektor disebut mata rantai (link) yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi. Kelancaran dan kecepatan arus transportasi ditentukan oleh mata

rantai yang terlemah dari rangkaian kegiatan transportasi tersebut, sampai pada

mata rantai yang terkuat.

            Transportasi mempunyai peranan penting bagi industri karena produsen

mempunyai kepentingan agar barangnya diangkut sampai kepada konsumen tepat

waktu, tepat pada tempat yang ditentukan, dan barang dalam kondisi baik.

            Di Indonesia dikenal pula transportasi dalam arti mencakup sama dengan

pengertian distribusi dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 10

tahun 1988 tanggal 26 Februari 1988 tentang Jasa pengurusan Transportasi , pasal

1 berbunyi :

            “yang dimaksud dengan jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarding)

dalam keputusan ini adalah usaha yang ditunjukan untuk mewakili kepentingan

pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi

terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut,

dan udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi,

pengepakan, penundaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian

dokumen, penerbitan dokumen, perhitungan biaya angkut, klaim, asuransi atas

pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya biaya lainnya berkenaan

dengan pengiriman barang barang tersebut sampai dengan diterimanya barang

oleh yang berhak menerimanya”

            Transaksi perdagangan adalah proses pemindahan barang dari penjual

kepada pembeli dengan pembayaran yang dilakukan pembeli kepada penjual

Beralih atau perpindahan barang dagangan tersebut dapat terjadi melalui :

19
•      Dari gudang (stock) yang dimiliki penjual, menuju gudang/ tempat yang

ditunjukan oleh pembeli

•      Dari pabrik dimana barang tersebut diproduksi menuju gudang/ tempat yang

ditunjuk oleh pembeli

•      Dari gudang/ daerah pertanian atau perkebunan dimana barang (hasil pertanian)

tersebut dihasilkan

•      Dari lokasi pertambangan (barang tambang) menuju gudang/ tempat pabrik

dimana hasil tambang tersebut dibutuhkan jadi bahan baku

2.10        Sejarah Perkembangan Teknologi Transportasi Di Indonesia

           Dalam Sejarah perkembangannya manusia selalu mengalami perubahan.

Baik dalam beberapa hal manusia selalu dituntut untuk bisa bertahan hidup.

Namun tak hanya itu, sejak manusia purba sampai manusia modern terus

beradabtasi baik dengan lingkungan (alam) nya maupun dengan hubungannya

dengan sesamanya. Terciptanya system teknologi, melalui dibuatnya peralatan

dengan berbagai kebutuhannya untuk bertahan hidup, kini berubah sebagai alat

untuk memudahkan manusia bertahan hidup dan menjalaninya,bahkan sebagai

prestise dan gaya hidup.

Di Indonesia perkembangan transportasi mulai dirasakan setelah bangsa

asing berdatangan ke Indonesia. Sebelumnya masyarakat di Indonesia hanya

menggunakan sarana transportasi hewan seperti kuda, lembu, dan sapi untuk

melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat yang lain. Setelah datangnya

bangsa asing transport tasi di Indonesia mulai menggunakan alat gerobak yang

20
beroda. Kemudian perkembangan transportasi Indonesi semakin maju ketika

Indonesia mulai dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada masa ini alatalat

transportasi sudah menggunakan mesin-mesin pengangkut.

Pemerintah mengembangkan teknologi transportasi didorong oleh

kebutuhan manusia akan transportasi. Dengan adanya transportasi dapat

memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia. Secara umum pemerintah

Indonesia pada masa itu meningkatkan teknologi transportasi karena dengan

adanya

fungsi transportasi yaitu, pertama memperlancar hubungan, pengangkutan dan

interaksi antar desa, antar kota, antar wilayah, antar pulau, bahkan antar

Infrastruktur memiliki peranan yang penting sebagai roda penggerak

pertumbuhan ekonomi nasional. Komponen infrastruktur yang meliputi

transportasi, komunikasi dan informatika, energi dan listrik, perumahan dan

permukiman, dan air merupakan elemen sangat penting dalam proses produksi

dan sebagai pendukung utama pembangunan nasional, terutama dari sektor-sektor

ekonomi seperti perdagangan, industri, dan pertanian. Infrastruktur juga berperan

dalam penyediaan jaringan distribusi, sumber energi, dan input produksi lainnya,

sehingga mendorong terjadinya peningkatan produktivitas, serta mempercepat

pertumbuhan nasional. Peran infrastruktur dalam bidang sosial budaya maupun

lainnya berfungsi sebagai pengikat dan pemersatu wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI). Infrastruktur transportasi berperan penting dalam

pergerakan orang, barang, dan jasa dari satu lokasi ke lokasi lain di seluruh

penjuru dunia, sementara peran jaringan komunikasi dan informatika

memungkinkan pertukaran informasi secara cepat (real time) menembus batas

21
ruang dan waktu. Peran keduanya sangat penting dan saling melengkapi baik

dalam proses produksi maupun dalam menunjang distribusi komoditi ekonomi

dan ekspor.

Kemajuan transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia,

mobilitas faktor-faktor produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan.

Makin tinggi mobilitas yang dilakukan maka semakin cepat gerakan distribusi

serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam mengolah bahan dan

memindahkan nya dari tempat dimana bahan tersebut yang semula kurang

bermanfaat ke lokasi dimana manfaat nya lebih besar. Peningkatan produktivitas,

karena transportasi ini merupakan motor utama penggerak kemajuan ekonomi.

Ekonomi yang berkembang akan ditunjukkan oleh adanya mobilitas yang tinggi,

dengan ditunjang transportasi yang memadai dan lancar. Seperti hal nya negara-

negara maju, mereka memiliki transportasi yang mendukung dalam setiap

aktivitas yang mereka lakukan. Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan

terjadinya interaksi antara penduduk lokal dengan dunia luar. Keterisolasian

merupakan masalah pertama yang harus ditangani.

Transportasi berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan produsen dengan

konsumen. Kajian transportasi dan perkembangan wilayah memiliki dimensi

persoalan dengan rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu untuk dapat

memahami pola kerja transportasi dan aksesibilitas, dituntut untuk memiliki

pandangan yang luas tidak hanya pada satu bidang kajian ilmu saja. Salahsatu

bidang ilmu yang terkait dengan transporatsi adalah geografi transportasi.

Persoalan keterjangkauan akibat jarak yang jauh sehingga tidak dapat melakukan

kegiatan ekonomi secara maksimal tidak berlaku di Negara maju, hal ini karena

22
perkembangan transportasi mereka yang unggul sehingga terkadang transportasi

bukanlah menjadi isu utama menurunnya mobilitas di Negara maju. Sedangkan

belum berkembang seperti hal nya Indonesia, ditandai oleh factor mobilitas yang

masih rendah terutama dipengaruhi oleh distribusi angkutan yang belum lancar.

Dalam transportasi kita dapat melihat dua kategori yaitu :

Pertama : Pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggunakan alat

angkut.

Kedua : Mengangkut penumpang dari satu tempat ke tempat lain.

Transportasi ialah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang

dari satu tempat ketempat yang lain. Dalam trasportasi ada dua unsur yang

terpenting yaitu:

1. Pemindahan atau pergerakan (muatan).

2. Secara fisik mengubah tempat dari harga (komoditi) dan penumpang ke tempat

lain.

Pembagian fungsi trasportasi dapat di golongkan atas dua bagian :

1. Angkutan penumpang : untuk pengangkutan penumpang digunakan mobil atau

kendaraan pribadi dan alat angkut lainnya.

2. Selain kendaraan pribadi yang untuk mengangkut penumpang, digunakan pula

kendaraan umum seperti bis, pesawat udara, kereta api, kapal laut, kapal

penyeberangan, dan pelayaran samudra luar negeri.

23
A.        MANFAAT TRANSPORTASI

           Transportasi merupakan unsure yang penting dan berfungsi sebagai urat

nadi kehidupan dan perkembangan ekonomi , social, politik dan mobilitas

penduduk yang tumbuh bersamaan mengikuti perkembangan yang terjdi dalam

berbagai bidang dan sector tersebut. Hubungan antara kemajuan berbagai aspek

jasa transportasi ini adalah berkaitan erat sekali dan saling bergantung satu sama

lainnya.

Sehubungan dengan itu pembangunan bidang ekonomi dan bidang – bidang

lainnya perlu didukung dengan pembangunan dan perbaikan dalam sektoer

transportasiatau sector pengangkutan tersebut.

Menurut Sukarto (2006: 94-95) transportasi memiliki berbagai manfaat

bagi kehidupan manusia yang meliputi manfaat sosial, ekonomi, politik, dan fisik.

1.         Manfaat social

Dalam kehidupan sosial / bermasyarakat ada bentuk hubungan yang

bersifat resmi, seperti hubungan antara lembaga pemerintah dengan swasta,

maupun hubungan yang bersifat tidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat,

dan sebagainya. Untuk kepentingan hubungan sosial ini, transportasi sangat

membantu dalam menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan, seperti:

a)Pelayanan untuk perorangan maupun kelompok

b)Pertukaran dan penyampaian informasi

c) Perjalanan pribadi maupun sosial

d) Mempersingkat waktu tempuh antara rumah dan tempat bekerja

e) Mendukung perluasan kota atau penyebaran penduduk menjadi kelompok-

kelompok yang lebih kecil.

24
2)         Manfaat Ekonomi

Manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan

pangan, sandang, dan papan. Sumberdaya alam ini perlu diolah melalui proses

produksi untuk menjadi bahan siap pakai untuk dipasarkan, sehingga selanjutnya

terjadi proses tukar menukar antara penjual dan pembeli. Tujuan dari kegiatan

ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat.

Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang berhubungan dengan

peningkatan kebutuhan manusia melalui cara mengubah letak geografi orang

maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi, dan

dengan transportasi pula hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen datang

ke pasar atau tempat-tempat pelayanan yang lain (rumah sakit, pusat rekreasi,

pusat perbelanjaan dan seterusnya) dengan menggunakan transportasi.

3) Manfaat Politik

Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi memegang peranan

penting. Beberapa manfaat politik transportasi, adalah:

a) Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan

meniadakan isolasi.

b) Transportasi mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat

dikembangkan atau diperluas secara lebih merata.

c) Keamanan negara sangat tergantung pada transportasi yang efisien untuk

memudahkan mobilisasi kemampuan dan ketahanan nasional, serta

memungkinkan perpindahan pasukan selama masa perang atau untuk menjaga

keamanan dalam negeri.

25
d) Sistem transportasi yang efisien memungkinkan perpindahan penduduk dari

daerah bencana.

4)         Manfaat Fisik

Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana

penghubung. Rencana tata guna lahan kota harus didukung secara langsung oleh

rencana pola jaringan jalan yang merupakan rincian tata guna lahan yang

direncanakan. Pola jaringan jalan yang baik akan mempengaruhi perkembangan

kota sesuai dengan rencana tata guna lahan. Ini berarti transportasi mendukung

penuh terhadap perkembangan fisik suatu kota atau wilayah

A. Pengertian Biaya

Dalam membicarakan biaya sebenarnya diketahui ada dua istilah atau

terminologi biaya yang perlu mendapat perhatian, yaitu sebagai berikut.

1. Biaya (cost), yang dimaksud dengan biaya di sini adalah semua pengorbanan

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diukur dengan nilai

uang.

2. Pengeluaran (expence), yang dimaksud dengan expence ini biasanya yang

berkaitan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan dalam rangka

mendapatkan sesuatu hasil yang ddiarapkan.

Dari kedua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya (cost)

mempunyai pengertian yang jauh lebih lengkap dan mendalam dari pengeluaran

(expences). Oleh karena itu, untuk pembicaraan selanjutnya, maka biaya yang

dimaksud adalah pengertian biaya (cost) di atas.

26
B. Klasifikasi Biaya

Konsep dan istilah-istilah biaya telah berkembang selaras dengan kebutuhan

disiplin keilmuan dan profesi: (ekonom, akuntan, insinyur, atau desainer)

sehingga dalam mengklasifikasikan biaya banyak pendekatan yang dapat ditemui.

Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bahasan buku ini, setidaknya kita perlu

melihat klasifikasi biaya sebagai berikut:

1. biaya berdasarkan waktunya;

2. biaya berdasarkan kelompok sifat penggunaannya;

3. biaya berdasarkan produknya;

4. biaya berdasarkan volume produk.

1. Biaya Berdasarkan Waktu

Biaya berdasarkan waktu dapat pula dibedakan atas:

a. Biaya masa lalu (hystorical cost), yaitu biaya yang secara riil telah dikeluarkan

yang dibuktikan dengan catatan historis pengeluaran kegiatan.

Tujuan mempelajari biaya historis ini antara lain:

∝ sebagai dasar dalam penyusunan atau estimasi biaya masa datang;

∝ sebagai dasar dalam pertanggungjawaban pimpinan atau pihak yang

berwenang atas biaya-biaya yang telah dikeluarkannya.

Penggunaan data biaya historis pada umumnya merupakan bidang utama dari

orang-orang Akuntansi Keuangan, terutama dalam kegiatan audit biaya. Di

samping itu, biaya historis digunakan secara umum oleh banyak pihak dalam

menyusun (estimate) biaya kegiatan ke depan.

b. Biaya perkiraan (predictive cost), yaitu perkiraan biaya yang akan dikeluarkan

bila kegiatan itu dilaksanakan.

27
Ada bebeberapa tujuan orang menghitung biaya prediktif ini, antara lain:

∝ memperkirakan pemakaian biaya dalam merealisasikan suatu rencana kegiatan

masa datang dalam rangka menjawab pertanyaan berikut:

 Berapakah biaya yang diperlukan untuk menjalankan rencana tersebut?

 Cukupkah dana yang tersedia?

 Apakah biaya itu sudah ideal atau terlalu mahal?

∝ memastikan apakah biaya yang akan dikeluarkan itu masih mungkin diperbaiki

atau diturunkan tanpa mengurangi hasil secara kualitas maupun kuantitas; untuk

menjawab pertanyaan ini diperlukan suatu analisis yang komprehensif dan

interaktif pada aspek-aspek teknis rencana tersebut.

Penggunaan data biaya prediktif pada umumnya selalu dipakai oleh kelompok

perencana/desainer termasuk kelompok Teknik Industri.

c. Biaya aktual (actual cost), yaitu biaya yang sebenarnya dikeluarkan. Biaya ini

perlu diperhitungkan jika panjangnya jarak waktu antara pembelian bahan dengan

waktu proses atau penjualan, sehingga terjadi perubahan harga pasar. Maka, perlu

dipikirkan bagaimana metode pembebanan biaya terhadap produk bersangkutan.

Metode-metode perhitungan yang lazim dipakai adalah:

∝ first-in first-out (FIFO)

∝ last-in first-out (LIFO)

∝ rata-rata (average method)

∝ harga standar (standard price method)

28
1.1 Definisi dan ruang lingkup ekonomi teknik

Definisi Ekonomi Teknik : Disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek

ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis dari iaya-biaya dan

manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik.

Ekonomi Teknik (Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan

berbagai teknis matematis untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan

teknik-teknik ini, suatu pendekatan yang rasional untuk mengevaluasi aspek-

aspek ekonomis dari alternatif-alternatif yang berbeda dapat dikembangkan.

Secara kasar dapat disebutkan bahwa penggunaan terbesar ekonomi teknik

adalah evaluasi beberapa alternatif untuk menetukan suatu aktivitas atau

investasi paling sedikit memberikan kerugian (Least Costly) atau yang

memberikan keuntungan paling banyak (Most Profitable).

Studi ekonomi teknik membantu dalam mengambil keputusan optimal untuk

menjamin penggunaan dana (uang) dengan efisien. Studi ekonomi teknik

harus diadakan sebelum setiap uang akan diinvestasikan/dibelanjakan atau

sebelum komitmen-komitemen diadakan. Studi ekonomi teknik dimulai dari

sekarang (now). Kesimpulan-kesimpulannya bergantung pada prediksi

kejadian-kejadian (event) yang akan datang.

Studi-studi ekonomi teknik membutuhkan waktu untuk perhitungan-

perhitungan yang cermat. Meskipun studi-studi sistematis ini bukan suatu

instrumen kecermatan/keseksamaan (precission), melibatkan banyak faktor,

perlu berdasarkan estimasi biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan yang akan

menjadi sasaran kesalahan (error), kemungkinan untuk memperoleh jawaban

yang benar dalam membandingkan alternatif-alternatif peralatan akan jauh

29
lebih besar dengan estimasi-estimasi rinci daripada keputusan-keputusan yang

akan diambil atas dasar pengalaman atau intuisi seseorang. Bisnis yang sehat

akan mendasarkan pada keputusan-keputusan yang sudah diperhitungkan

dengan cermat. Oleh sebab itu, untuk keputusan-keputusan manajemen, faktor

pengalaman dan pertimbangan saja ada.

Tugas-tugas Ekonomi Teknik : Menyeimbangkan berbagai tukar rugi diantara

tips-tips biaya dan kinerjanya.

1.2 Pengertian propsal teknik dan hubungan dengan ekonomi teknik

Kegiatan teknik adalah suatu konsep kegiatan manusia yang berorientasi pada

proses perbaikan/perubahan sifat maupun bentuk dari benda-benda alam

dalam rangka mendapatkan manfaat yang lebih baik dari sebelumnya.

Bagaimana manusia mengubah sifat dan fungsi batu-batuan menjadi

bangunan, mengubah pasir besi menjadi besi dan baja, mengubah kayu

menjadi mobiler atau menjadi kertas, dan sebagainya, yang semuanya

merupakan hasil perancangan teknik yang dilakukan secara

berkesinambungan.

Suatu aktifitas teknik akan selalu berawal dengan munculnya ide-ide

rancangan teknik yang ingin diterapkan dalam rangka mengatasi keterbatasan-

keterbatasan sumber daya alam guna memenuhi berbagai kebutuhan manusia.

Manusia ingin mereka bisa hidup dengan aman dan nyaman tanpa banyak

mendapat gangguan lingkungan, maka dirancang bangunan sedemikian rupa.

Manusia ingin dapat bergerak dan berpindah tempat dari suatu daerah ke

daerah lain, maka manusia merancang kendaraan. Manusia membutuhkan

30
berbagai peralatan untuk dapat meringankan berbagai tugas pekerjaannya,

maka dirancang peralatan untuk tujuan tersebut.

Pada awalnya para perancang teknik masih lebih banyak menfokuskan

rancangannya tersebut dapat dilaksanakan secara teknis, tanpa begitu

memerhatikan aspek efisiensi pemakaian sumber daya. Hal ini dimungkinkan

karena sumber daya yang dibutuhkan masih relatif banyak (murah). Namun,

dengan semakin terbatasnya sumber daya alam dan semakin mahalnya biaya

yang harus dikeluarkan untuk mendapat sumber-sumber daya alam tersebut,

semua perancang teknik (engineer) dituntut untuk dapat menghasilkan

rancangan-rancangan yang lebih efektif dan efisien. Tuntutan tersebut akan

lebih nyata lagi jika hasil rancangan tersebut ditujukan sebagai bagian dari

kegiatan ekonomi perusahaan, di mana semakin tingginya tingkat kompetisi

usaha, menuntut setiap pengusaha dapat menghasilkan produk yang

berkualitas baik dengan harga yang kompetitif, artinya setiap produk yang

dibuat harus dikerjakan secara efektif dan efisien.

Dalam rangka menjamin dihasilkannya produk-produk engineering yang

efektif dan efisien serta kompetitif tersebut, maka proses rancangannya perlu

dilakukan secara baik, sistematis, dan terukur. Adapun prosedur rancangan

yang baik dan sistematis tersebut dapat dijelaskan dengan flow-chart

Diawali dengan munculnya ide/konsep teknik, mungkin berupa ide baru

ataupun penyempurnaan dari ide atau rancangan yang ada yang mencakup

tentang produk ataupun proses pengerjaan produk. Ide-ide tersebut tentu perlu

dilahirkan secara sistematis dan tertulis melalui penjelasan-penjelasan,

31
gambar-gambar, spesifikasi-spesifikasi, dan penjelasan teknis lainnya yang

disebut dengan proposal teknis.

Selanjutnya proposal teknis tersebut perlu dievaluasi kelayakan teknisnya

sebelum dilaksanakan/direalisasikan. Artinya apakah rancangan tersebut

memungkinkan secara teknis untuk direalisasikan, apakah sudah tersedia

teknologinya beserta tenaga ahlinya. Jika belum memungkinkan, ada baiknya

rancangan tersebut diperbaiki kembali atau dihentikan saja.

Jika secara teknologi dan teknis tidak ada masalah/layak, dilanjutkan dengan

penyusunan proposal ekonomis untuk mengetahui seberapa besar biaya yang

diperlukan untuk merealisasikan rancangan tersebut, apakah rancangan

tersebut sudah ekonomis atau belum serta dari mana sumber-sumber dana

yang diperlukan akan diperoleh, seberapa besar beban untuk memperoleh

sumber-sumber biaya tersebut dan sebagainya. Kalau rancangan ini bertujuan

sebagai kegiatan usaha bisnis, tentu perlu dikaitkan dengan seberapa

kompetitif produk tersebut dengan produk pesaingnya sehingga rancangan ini

menjadi layak direalisasikan.

Jika proposal ekonomis tidak layak, kemungkinan proposal diperbaiki kembali

atau dihentikan saja. Namun, jika proposal ekonomis terbukti layak, barulah

rencana teknik tersebut dapat dilaksanakan/direalisasikan.

Untuk melakukan evaluasi ekonomis terhadap rancangan teknik di atas

dibutuhkan pengetahuan pendukung ekonomi teknik (Economic Engineering).

Oleh karena itu, Ekonomi Teknik adalah suatu ilmu pengetahuan yang

berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang

terkandung dalam suatu rencana kegiatan teknik (engineering).

32
Karena penerapan kegiatan teknik pada umumnya memerlukan investasi yang

relatif besar dan berdampak jangka panjang terhadap aktivitas pengikutnya,

penerapan aktivitas teknik tersebut menuntut adanya keputusan-keputusan

strategis yang memerlukan pertimbangan-pertimbangan teknik maupun

ekonomis yang baik dan rasional. Oleh karena itu, Ilmu Ekonomi Teknik

sering juga dianggap sebagai sarana pendukung keputusan (Decision Making

Support).

Keputusan yang baik dan rasional pada dasarnya memerlukan prosedur dan

proses yang sistematis serta terukur dengan tahapan proses sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi atau memahami persoalan dengan baik;

2. Merumuskan tujuan penyelesaian masalah;

3. Mengumpulkan data-data yang relevan;

4. Klarifikasi, klasifikasi, dan validasi kebenaran data yang terkumpul;

5. Identifikasi alternatif pemecahan masalah yang mungkin;

6. Menetapkan kriteria pengukuran alternatif;

7. Menyusun atau menyiapkan model keputusan;

8. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap semua alternatif yang disediakan;

9. Mengambil keputusan sesuai dengan tujuan;

10. Menerapkan keputusan yang telah diambil.

Dalam menyiapkan alternatif perlu diperhatikan persyaratan berikut :

 Jumlah alternatif yang ideal 2-10 alternatif, jika alternatif banyak perlu

dilakukan seleksi bertingkat;

 Memenuhi sifat mutually exclusive (tidak ada alternatif yang tumpang

tindih);

33
Memenuhi sifat axhausive (semua kemungkinan alternatif yang

tersedia telah terwakili).

EFFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN OPTIMALISASI

Memahami konsep efisiensi, efektivitas dan optimalisasi denganbaik sangat

dibutuhkan dalam melakukan analisis dari suatu rancangan teknik, karena

pemahaman konsep yang salah tidak akan memberikan hasil analisis yang tajam

dan bermanfaat. Adapun pengertian dari masing-masing konsep tersebut adalah

sebagai berikut :

Efektivitas adalah ukuran tingkat keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan.

Semakin sempurna atau baik pencapaian tujuan, artinya semakin efektif proses

tersebut dilakukan.

Efisiensi adalah ukuran tingkat penghematan pemakaian sumber daya (input)

dalam suatu proses, dimana semakin hemat memakai sumber daya, maka akan

semakin efisien proses tersebut dilakukan.

 Produktivitas adalah suatu ukuran yang menjelaskan seberapa besar ratio antara

tingkat pencapaian tujuan denmgan pemakaian sumber daya.

Produktivitas =

Optimal adalah suatu nilai yang terbesar ataupun terkecil akibat adanya hubungan

yang tidak linear antara dua variabel yang berpengaruh. Contohnya hampir dalam

semua sistem selalu linear sehingga akan menghasilkan kondisi optimal .

34
Kondisi yang optimal ini selalu menjadi tujuan diperbaikinya sistem produksi

secara terus-menerus dengan berbagai variabel tinjauan.

Suatu rancangan teknik yang baik seharusnya memerhatikan prinsip-prinsip

efisiensi, efektivitas dan produktivitas rancangannya dengan mencari kondisi-

kondisi yang optimal dari setiap variabel yang berpengaruh terhadap rancangan

tersebut.

1.3 Pengertian proses pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu

maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih

sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung

pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia,

kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil

memiliki tinkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh

terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan

hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-

hati dan bijaksana.

Keputusan adalah sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan

yang tersedia. pengambilan keputusan harus dilandasi oleh prosedur dan teknik

serta didukung oleh informasi yang tepat (accurate), benar(reliable) dan tepat

waktu (timeliness). Ada beberapa landasan yang digunakan dalam pengambilan

keputusan yang sangat bergantung dari permasalahan itu sendiri. Menurut George

R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan

keputusan yang dapat digunakan yaitu :

35
1. Intuisi

Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat

subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. pengambilan keputusan berdasarkan

intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.

Keuntungan :

a. waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek

b. untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan ini akan

memberikan kepuasan pada umumnya

c. kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat

berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.

Kelemahan:

a. Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.

b. Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan

keabsahannya.

c. Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.

2. Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi

pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan

sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan

dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang

dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan

peristiwa yang terjadi kini.

36
3 Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang

sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap

pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima

keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

4 Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh

pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya

kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan

berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan :

a. Kebanyakan penerimaannya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan

tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa

b. Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama

c. Memiliki daya autentisitas yang tinggi

Kelemahan:

a. Dapat menimbulkan sifat rutinitas

b. Mengasosiasikan dengan praktik diktatorial

c. Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat

menimbulkan kekaburan

5. Logika

Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional

terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan.

37
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang

dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk

memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat

dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada

pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan, yaitu :

a. kejelasan masalah

b. orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai

c.pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya

d. preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria

e. hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis

yang maksimal

Jenis-Jenis Keputusan

Jenis Keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan

banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian

mana organisasi harus dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian

organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.

Secara garis besar keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin dan

keputusan yang tidak rutin. Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin

dan berulang-ulang, dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk

mengendalikannya. Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada

saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.

38
Dalam mengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua

metode yang digunakan. Metode pertama adalah metode tradisional, dimana

pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode

yang kedua adalah metode modern, dimana pengambilan keputusan didasarkan

pada perhitungan matematis dan penggunaan instrumen yang bersifat modern,

seperti komputer dan perhitungan statistik.

Pengambilan keputusan berdasrkan metode ada 2, yaitu tradisional dan modern.

Pengambilan keputusan secara garis besar ada 2, yaitu rutin dan tidak rutin.

1.4 Tahapan tahapan dalam proses pengambilan keputusan

Banyak jenis keputusan yang berbeda harus dibuat dalam organisasi. Seperti

bagaimana membuat suatu produk, bagaimana memelihara mesin, bagaimana

menjamin kualitas produk dan bagaimana membentuk hubungan yang saling

menguntungkan dengan pelanggan.

Dengan keputusan yang berbeda ini, beberapa tipe dasar pemikiran harus

dikembangkan untuk menetapkan siapa saja yang memiliki tanggung jawab untuk

membuat keputusan dalam organisasi.

Pemikiran tersebut didasarkan pada dua faktor berikut :

1. Sejauh mana keputusan yang diambil akan mempengaruhi pihak lain.

2. Tingkat manajemen.

Keputusan yang diambil mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap

organisasi secara umum, tetapi bisa saja sebaliknya. Semakin banyak pengaruh

keputusan yang diambil terhadap organisasi tersebut, semakin vital keputusan

39
tersebut. Tingkatan pada manajemen menuntuk pada manajemen tingkat bawah,

menengah, dan atas. Dasar pemikiran untuk menentukan siapa yang akan

mengambil keputusan adalah semakin besar pengaruh keputusan yang diambil

terhadap organisasi (yang artinya semakin vital keputusan tersebut) maka semakin

tinggi tingkatan manajer yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan

tersebut.

Walaupun seseorang wirausahawan memiliki tanggung jawab dalam pembuatan

keputusan tertentu, tidak berarti ketika mengambil keputusan tidak membutuhkan

bantuan orang lain, terutama anggota organisasinya.

Ada sebuah cara yang disebut “konsensus” yang biasa digunakan wirausahawan

untuk mendorong anggota organisasi terlibat dalam pengambilan keputusan

tertentu. Konsensus adalah persetujuan dalam pengambilan keputusan oleh semua

individu yang terlibat didalamnya. Konsensus biasanya terjadi setelah

pertimbangan dan pembahasan mendalam yang lama oleh anggota-anggota dari

kelompok yang mengambil keputusan.

Keputusan melalui konsensus memiliki kelebihan dan kekurangan.

• Kelebihannya : Seorang wirausaha dapat lebih memanfaatkan perhatian pada

konsep, sementara anggota organisasi lainnya mengembangkan konsep dasar

tersebut menjadi sebuah keputusan konkrit dan dapat diambil.

• Kekurangannya : terlalu banyak orang yang dilibatkan, amak pengambilan

keputusan memakan waktu yang relatif lama dan biayanya yang relatif mahal.

Kriteria pengambilan Keputusan

40
Menurut konsepsi Anderson, nilai-nilai yang kemungkinan menjadi pedoman

perilaku para pembuat keputusan itu dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)

kategori, yaitu:

1. Nilai-nilai Politik

Pembuat keputusan mungkin melakukan penilaian atas altematif kebijaksanaan

yang dipilihnya dari sudut pentingnya altematif-altematil itu bagi partai politiknya

atau bagi kelompok-kelompok klien dari badan atau organisasi yang dipimpinnya.

Keputusan-keputusan yang lahir dari tangan para pembuat keputusan seperti ini

bukan mustahil dibuat demi keuntungan politik’ dan kebijaksanaan dengan

demikian akan dilihat sebagai instrumen untuk memperluas pengaruh-pengaruh

politik atau untuk mencapai tujuan dan kepentingan dari partai politik atau tujuan

dari kelompok kepentingan yang bersangkutan.

2. Nilai-nilai organisasi

Para pembuat kepurusan, khususnya birokrat (sipil atau militer), mungkin dalam

mengambil keputusan dipengaruhi oleh nilai-nilai organisasi di mana ia terlibat di

dalamnya’ Organisasi, semisal badan-badan administrasi, menggunakan berbagai

bentuk ganjaran dan sanksi dalam usahanya untuk memaksa para anggotanya

menerima, dan bertindak sejalan dengan nilai-nilai yang telah digariskan oleh

organisasi. Sepanjang nilai-nilai semacam itu ada, orang-orang yang bertindak

selaku pengambil keputusan dalam organisasi itu kemungkinan akan dipedomani

oleh pertimbangan-pertimbangan semacam itu sebagai perwujudan dari hasrat

untuk melihat organisasinya tetap lestari, unuk tetap maju atau untuk

memperlancar program-program dan kegiatan-kegiatannya atau atau untuk

41
mempertahankan kekuasaan dan hak-hak istimewa yang selama ini dinikmati.

3. Nilai-nitai Pribadi

Hasrat untuk melindungi atau memenuhi kesejateraan atau kebutuhan fisik atau

kebutuhan finansial’ reputasi diri, atau posisi historis kemungkinan juga

digunakan- oleh para pembuat teputusan sebagai kriteria dalam pengambilan

keputusan.

Para politisi yang menerima uang sogok untuk membuat kepurusan tertentu yang

menguntungkan si pemberi uang sogok, misalnya sebagai hadiah pemberian

perizinan atau penandatanganan kontrak pembangunan proyek tertentu, jelas

mempunyai kepentingan pribadi dalam benaknya. Seorang presiden yang

mengatakan di depan para wartawan bahwa ia akan menggebut siapa saja yang

bertindak inkonstirusional, jelas juga dipengaruhi oleh pertimbangan-

pertimbangan pribadinya’misalnya agar ia mendapat tempat terhormat dalam

sejarah bangsa sebagai seseorang yang konsisten dan nasionalis.

4. Nilai-nilai Kebijaksanaan

Dari perbincangan di atas, satu hal hendaklah dicamkan, yakni janganlah kita

mempunyai anggapan yang sinis dan kemudian menarik kesimpulan bahwa para

pengambil keputusan politik inr semata-mata hanyalah dipengaruhi oleh

pertimbangan-penimbangan demi keuntungan politik, organisasi atau pribadi.

Sebab, para pembuat keputusan mungkin pula bertindak berdasarkan atas penepsi

mereka terhadap kepentingan umum atau keyakinan tertentu mengenai

kebijaksanaan negara apa yang sekiranya secara moral tepat dan benar. Seorang

42
wakil rakyat yang mempejuangkan undang-undang hak kebebasan sipil mungkin

akan bertindak sejalan dengan itu karena ia yakin bahwa tindakan itulah yang

secara moral benar, dan bahwa persamaan hak-hak sipil itu memang merupakan

tujuan kebijaksanaan negara yang diinginkan, tanpa mempedulikan bahwa

perjuangan itu mungkin akan menyebabkannya mengalami resiko-resiko politik

yang fatal.

5. Nilai-nilai Ideologis

Ideologi pada hakikatnya merupakan serangkaian nilai-nilai dan keyakinan yang

secara logis saling berkaitan yang mencerminkan gambaran sederhana mengenai

dunia serta berfungsi sebagai pedoman benindak bagi masyarakat yang

meyakininya. Di berbagai negara sedang berkembang di kawasan Asia, Afrika

dan Timur Tengah nasionalisme yang mencerminkan hasrat dari orang-orang atau

bangsa yang bersangkutan untuk merdeka dan menentukan nasibnya sendiri —

telah memberikan peran penting dalam mewamai kebijaksanaan luar negeri

maupun dalam negeri mereka. Pada masa gerakan nasional menuju kemerdekaan,

nasionalisme telah berfungsi sebagai minyak bakar yang mengobarkan semangat

perjuangan bangsa-bangsa di negara-negara sedang berkembang melawan

kekuatan kolonial.

Di Indonesia, ideologi Pancasila setidaknya bila dilihat dari sudut perilaku politik

regim, telah berfungsi sebagai resep untuk melaksanakan perubahan sosial dan

ekonomi. Bahkan ideologi ini kerapkali juga dipergunakan sebagai instrumen

pengukur legitimasi bagi partisipasi politik atau partisipasi dalam kegiatan

43
pembangunan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat

(Abdul Wahab, Solichin, 1987).

Analisis pengambilan keputusan

Teori Pengambilan Keputusan

1. Teori Rasional Komprehensif

Teori pengambilan keputusan yang paling dikenal dan mungkin pula yang banyak

diterima oleh kalangan luas ialah teori rasional komprehensif. Unsur-unsur utama

dari teori ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat

dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-

masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain.

2. Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang mempedomani pembuat keputusan

amat jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan urutan kePentingannya

3. Berbagai altenatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara saksama.

4. Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang ditmbulkan oleh setiap altenatif Yang

diPilih diteliti.

5. Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya,

dapat diperbandingkan dengan alternatif-altenatif lainnya.

6. Pembuat keputusan akan memilih alternatif’ dan akibat-akibatnya’ yang dapat

memaksimasi tercapainya tujuan, nilai atau Sasaran yang telah digariskan.

Teori rasional komprehensif banyak mendapatkan kritik dan kritik yang paling

44
tajam berasal dari seorang ahli Ekonomi dan Matematika Charles Lindblom (1965

, 1964′ 1959)’ Lindblom secara tegas menyatakan bahwa para pembuat keputusan

itu sebenarya tidaklah berhadapan dengan masalah-masalah yang konkrit dan

terumuskan dengan jelas.

Lebih lanjut, pembuat keputusan kemungkinan juga sulit untuk memilah-milah

secara tegas antara nilai-nilainya sendiri dengan nilai-nilai yang diyakini

masyarakat. Asumsi penganjur model rasionar bahwa antara fakta-fakta dan nilai-

nilai dapat dengan mudah dibedakan, bahkan dipisahkan, tidak pemah terbukti

dalam kenyataan sehari-hari. Akhirnya, masih ada masalah’ yang disebut

,,sunk_cost,,. Keputusan_-keputusan, kesepakatan-kesepakatan dan investasi

terdahulu dalam kebijaksanaan dan program-program yang ada sekarang

kemungkinan akan mencegah pembuat keputusan untuk membuat keputusan yang

berbeda sama sekali dari yang sudah ada.

Untuk konteks negara-negara sedang berkembang, menurut R’s. Milne (1972),

model irasionar komprehensif ini jelas tidak akan muduh diterapkan. Sebabnya

ialah: informasi/data statistik tidak memadai ; tidak memadainya perangkat teori

yang siap pakai untuk kondisi- kondisi negara sedang berkembang ; ekologi

budaya di mana sistem pembuatan keputusan itu beroperasi juga tidak mendukung

birokrasi di negara sedang-berkembang umumnya dikenal amat lemah dan tidak

sanggup memasok unsur-unsur rasionar dalam pengambilan keputusan.

2. Teori Inkremental

Teori inkremental dalam pengambilan keputusan mencerminkan suatu teori

pengambilan keputusan yang menghindari banyak masalah yang harus

45
dipertimbangkan (seperti daram teori rasional komprehensif) dan, pada saat yang

sama, merupakan teori yang lebih banyak menggambarkan cara yang ditempuh

oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambil kepurusan sehari-hari.

Pokok-pokok teori inkremental ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan

untuk mencapainya dipandang sebagai sesuatu hal yang saling terkait daripada

sebagai sesuatu hal yang saling terpisah.

2. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa altematif

yang langsung berhubungan dengan pokok masalah dan altematif-alternatif ini

hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marginal bila dibandingkan

dengan kebijaksanaan yang ada sekarang.

3. Bagi tiap altematif hanya sejumlah kecil akibat-akibat yang mendasar saja yang

akan dievaluasi.

4. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan akan didedifinisikan secara

terarur. Pandangan inkrementalisme memberikan kemungkin untuk

mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana serta sarana dan tujuan

sehingga menjadikan dampak dari masalah itu lebih dapat ditanggulangi.

5. Bahwa tidak ada keputusan atau cara pemecahan yang tepat bagi tiap masalah.

Batu uji bagi keputusan yang baik terletak pada keyakinan bahwa berbagai

analisis pada akhirnya akan sepakat pada keputusan tertentu meskipun tanpa

menyepakati bahwa keputusan itu adalah yang paling tepat sebagai sarana untuk

mencapai tujuan.

46
6. Pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaikan-

perbaikan kecil dan hal ini lebih diarahkan untuk memperbaiki ketidaksempunaan

dari upaya-upaya konkrit dalam mengatasi masalahsosial yang ada sekarang

daripada sebagai upaya untuk menyodorkan tujuan-tujuan sosial yang sama sekali

baru di masa yang akan datang.

Keputusan-keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan pada hakikatnya

merupakan produk dari saling memberi dan menerima dan saling percaya di

antara pelbagai pihak yang terlibat dalam proses keputusan tersebut. Dalam

masyarakat yang strukturnya majemuk paham lnkremental ini secara politis lebih

aman karena akan lebih gampang untuk mencapai kesepakatan apabila masalah-

masalah yang diperdebatkan oleh berbagai kelompok yang terlibat hanyalah

bersifat upaya untuk memodifikasi terhadap program-program yang sudah ada

daripada jika hal tersebut menyangkut isu-isu kebijaksanaan mengenai perubahan-

perubahan yang radikal yang memiliki sifat ” ambil semua atau tidak sama sekali.

Karena para pembuat keputusan itu berada dalam keadaan yang serba tidak pasti

khususnya yang menyangkut akibat-akibat dari tindakan-tindakan mereka di masa

datang, maka keputusan yang bersifat inkremental ini akan dapat mengurangi

resiko dan biaya yang ditimbulkan oleh suasana ketidakpastian itu Paham

inkremental ini juga cukup rcalistis karena ia menyadari bahwa para pembuat

keputusan sebenamya kurang waktu, kurang pengalaman dan kurang sumber-

sumber lain yang diperlukan untuk melakukan analisis yang komprehensif

terhadap semua altematif untuk memecahkan masalah-masalah yang ada

47
3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scanning Theory)

Penganjur teori ini adalah ahli sosiologi organisasi Amitai Etzioni. Etzioni setuju

terhadap kritik-kritik para teoritisi inkremental yang diarahkan pada teori rasional

komprehensif, akan tetapi ia juga menunjukkan adanya beberapa kelemahan yang

terdapat pada teori inkremental. Misalnya, keputusan-keputusan yang dibuat oleh

pembuat keputusan penganut model inkremental akan lebih mewakili atau

mencerminkan kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok yang kuat dan

mapan serta kelompok-kelompok yang mampu mengorganisasikan

kepentingannya dalam masyarakat, sementara itu kepentingan-kepentingan dari

kelompok-kelompok yang lemah dan yang secara politis tidak mampu

mengorganisasikan kepentingannya praktis akan terabaikan.

Lebih lanjut dengan memusatkan perhatiannya pada kepentingan/tujuan jangka

pendek dan hanya berusaha untuk memperhatikan variasi yang terbatas dalam

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ada sekarang, maka model inkremental

cenderung mengabaikan peluang bagi perlunya pembaruan sosial (social

inovation) yang mendasar.

Oleh karena itu, menurut Yehezkel Dror (1968) gaya inkremental dalam

pembuatan keputusan cenderung menghasilkan kelambanan dan terpeliharanya

status quo, sehingga merintangi upaya menyempurnakan proses pembuatan

keputusan itu sendiri. Bagi sarjana seperti Dror– yang pada dasamya merupakan

salah seorang penganjur teori rasional yang terkemuka — model inkremental ini

justru dianggapnya merupakan strategi yang tidak cocok untuk diterapkan di

negara-negara sedang berkembang, sebab di negara-negara ini perubahan yang

48
kecil-kecilan (inkremental) tidaklah memadai guna tercapainya hasil berupa

perbaikan-perbaikan besar-besaran.

Model pengamatan terpadu juga memperhitungkan tingkat kemampuan para

pembuat keputusan yang berbeda-beda. Secara umum dapat dikatakan, bahwa

semakin besar kemampuan para pembuat keputusan untuk memobilisasikan

kekuasaannya guna mengimplementasikan keputusan-keputusan mereka, semakin

besar keperluannya untuk melakukan scanning dan semakin menyeluruh scanning

itu, semakin efektif pengambilan keputusan ‘tersebul Dengan demikian, moder

pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang

menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan moder

inkremental dalam proses pengambilan keputusan.

Proses pengambilan keputusan

Proses pengambilan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh

pembuat keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Adapun langkah

sistematis yang harus dilakukan dalam proses pengambilan keputusan adalah

sebgai berikut :

1. Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi

2. Mencari alternatif perusahaan bagi masalah yang dihadapi

3. Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah

4. Melaksanakan alternatif tersebut

5. Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan

yang diharapkan.

49
Berikut ini merupakan penjabaran proses pengambilan keputusan.

Langkah proses pengambilan keputusan ada 5, yaitu identifikasi masalah, mencari

alternatif pemecahan, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi.

1. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang

menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat

dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa masalahnya.

2. Mencari alternatif pemecahan

Setelah masalh dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap alternatif

alrternatif yang mungkin dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam

mencari alternatif hendaknya tidak mamikirkan masalah efisiensi dan efektifitas.

Ynag terpenting adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya alternatif. Setelah

alternatif terkumpul, barulah disusun berurutan dari yang paling diinginkan

sampai yang tidak diinginkan.

3. Memilih alternatif

Setelah alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan alternatif yang dapat

memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah dengan cara yang

paling efektif dan efisien. Sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah alternatif,

ajukan pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif.

50
4. Pelaksanaan alternatif

Setelah alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk

tindakan. pelaksanaan harus sesuai denga rencana, agar tujuan memecahkan

masalh dapat tercapai.

5. Evaluasi

Setelah alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan telah

selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai dengan

yang diharapkan. Bila langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan benar

tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal, sudah waktunya untuk

mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya. Tidak maksimalnya

hasil yang dicapai mungkin terjadi karena pengaruh negatif potensial benar-benar

terjadi, atau mungkin pengaruh negatif yang tadinya tidak diperkirakan.

langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Proses identifikasi atau perumusan persoalan keputusan. Identifikasi masalah

dapat dilakukan dengan berbagai cara. Penggunaan seven tools dalam manajemen

biasanya dapat membantu proses identifikasi ini.

2. Penetapan parameter dan variabel yang merupakan bagian dari sebuah

persoalan keputusan. Biasanya pemecahan masalah yang menggunakan model

matematika sangat memerlukan adanya variabel yang terukur.

3. Penetapan alternatif-alternatif pemecahan persoalan. Alternatif pemecahan

masalah didapatkan dari analisis pemecahaan masalah.

51
4. Penetapan kriteria pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang

terbaik. Biasanya kriteria pemilihan ini didasarkan pada pay off atau hasil dari

keputusan.

5. Pelaksanaan keputusan dan evaluasi hasilnya. Tahap ini disebut tahap

implementasi, dimana alternatif solusi yang terpilih akan diterapkan dalam jangka

waktu tertentu dan setelah itu akan dievaluasi hasilnya berdasarkan peningkatan

atau penurunan pay off atau hasil.

Kesimpulan : Dari poin-poin diatas dapat kita ketahui bahwa dalam proses

pengambilan keputusan hendaknya di awali dengan jenis keputusan yang akan

diambil, setelah kita mengetahui jenisnya barulah kita tentukan langkah

pengambilan keputusan yang meliputi proses identifikasi, penetapan parameter,

alternatif, kriteria serta mengevaluasi hasilnya atau disebut tahap implementasi.

Sehingga pada akhirnya terciptalah sebuah keputusan yang adil dan

menguntungkan kedua belah pihak. Jika manajemen organisasi seperti itu

seharusnya tidak ada lagi penyelewengan kekuasaan dalam pengambilan

keputusan seperti kasus Gayus tersebut. Semoga pemegang kekuasaan

pengambilan keputusan seperti Pengadilan atau Mahkamah Agung hendaknya

perlu membangun sistem pengambilan yang terbaik demi terciptanya rasa

keadilan bagi seluruh warga negara.

1.7 Proses pemacahan masalah

Masalah ekonomi teknik memang bertujuan untuk membahas tentang jalan keluar

atau solusi bagi ilmu ekonomi ketika akan menghadapi berbagai masalah yang

52
berhubungan dengan ekonomi teknik. Masalah ekonomi yang terjadi di

masyarakat sangat banyak, dari mikro sampai yang makro.

Secara singkat masalah ekonomi dapat dirumuskan dalam tiga pertanyaan penting

yaitu:

1. Barang apa yang akan diproduksi (What)

Dalam pertanyaan ini mengandung arti bahwa ilmu ekonomi harus bisa menjawab

barang apa saja yang perlu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Biasanya prioritas pada barang kebutuhan pokok masyarakat kemudian ke tingkat

kebuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan sekunder dan tersier. Jangan sampai

barang yang dibuat tidak dapat memenuhi kebutuhan, kalau ini bisa terjadi bisa

menimbulkan hal-hal negatif, yaitu: inflasi dan kalau dalam bidang pangan bisa

menyebabkan kelaparan atau kurang gizi.

2. Bagaimana barang diproduksi (Who)

Pertanyaan ini berkaitan dengan strategi-strategi yang harus dibuat oleh produsen

dalam membuat barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Strategi ini dibuat

untuk bisa produksi yang dihasilkan dengan efisien serta memanfaatkan sumber

daya yang ada. Sumber daya itu terdiri dari 4 faktor produksi yang terdiri atas

sumber daya alam, tenaga kerja, modal dan wirausaha. Efisiensi produksi dapat

menciptakan hasil produksi yang lebih bagus dan lebih murah.

3. Untuk siapa barang dibuat (For Whom)

Barang dan jasa yang diproduksi juga harus memperhatikan komposisi konsumen

yang akan dituju, misalnya produksi pakaian bayi, maka produksinya harus

53
memperhitungkan bayi ada didaerah sekitar. Hal ini penting karena supaya

produksi dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat tanpa harus terjadi kekurangan

atau kelabihan produksi.

Studi kasus

Dibutuhkan campuran beton yang harus mengandung sedikitnya 31% pasir. Satu

bahan baku mengandung 25% pasir dan 75% kuarsa dijual seharga $3 per meter

kubik. Bahan baku lain mengandung 40% pasir dan 60% kuarsa dijual $4.4 per

meter kubik. Tentukan biaya minimal untuk memperoleh campuran yang sesuai

kebutuhan.

Solusi: misalnya x = porsi bahan baku seharga $3, maka

1 – x = porsi bahan baku seharga $4.4

Campuran Termurah

x(0,25) + (1 – x)(0,4) = 0.31

0,25x + 0.4 – 0.4x = 0.31

x = (0,31 – 0,4)/(0.25 – 0,4) = 0,6

maka campuran harus berupa 60% bahan seharga $3/m3 dan 40% bahan seharga

$4.4/m3

Biaya minimal per meter kubik adalah = 0.6($3)+0,4($4,4) = $3.56

Suatu komponen dengan biaya material 40 sen per unit dan biaya tenaga kerja 15

sen per unit. Untuk itu dibutuhkan investasi peralatan senilai $500.000. Order

diperoleh sebanyak 3 juta unit. Setelah mencapai setengah jumlah order, ada

54
sebuah metode manufaktur baru yang dapat mengurangi biaya material sehingga

menjadi 34 sen per unit dan biaya tenaga kerja menjadi 10 sen per unit, namun

dibutuhkan tambahan peralatan senilai $100.000. Jika semua biaya peralatan habis

selama proses produksi, dan terdapat biaya lain senilai 250% biaya tenaga kerja,

apakah pergantian cara itu akan menghasilkan tambahan laba?

Alternatif A

Biaya material 1.500.000 unit * 0,4 = 600.000

Biaya TK 1.500.000 unit * 0.15 = 225.000

Biaya lain 2.5 * biaya TK = 562.000

Biaya Total = 1.387.500

Alternatif B

Biaya peralata = 100.000

Biaya material 1.500.000 unit * 0,34 = 510.000

Biaya TK 1.500.000 unit * 0.10 = 150.000

Biaya lain 2.5 * biaya TK = 375.000

Biaya Total = 1.135.000

Pengambilan Keputusan Teknik Berjangka

Pengambilan keputusan teknik yang lain berhubungan dengan masalah yang

melibatkan periode yang lebih panjang, untuk memecahkan masalah seperti ini

perlu digunakan aliran kas (cash flow).

55
Perhatikan contoh-contoh berikut ini.

Manajer harus memutuskan untuk membeli mesin aduk baru seharga $30.000.

Mesin tersebut dapat dibayar dengan dua cara.

1. Bayar tunai dengan mendapat diskon 3%.

2. Bayar $5000 sekarang, diakhir tahun ini bayar $8000, di akhir tahun empat

tahun selanjutnya bayar $6000.

Buatlah daftar alternatif-alternatif tersebut dalam tabel aliran kas.

Solusi:

Akhir tahun Bayar tunai Bayar selama 5 tahun

0 -$29.100 -$5.000

1 0 -$8.000

2 0 -$6.000

3 0 -$6.000

4 0 -$6.000

5 0 -$6.000

Seseorang meminjam $1.000 dari bank dengan bunga 8%. Dia setuju untuk

membayar pinjaman dalam 2 akhir tahun. Diakhir tahun pertama, dia akan

membayar setengah pokok utang ditambah bunganya. Diakhir tahun kedua dia

akan membayar lunas utang dan bunganya. Buatlah aliran Kasnya.

Solusi:

56
Akhir Tahun Aliran Kas

0 +$1000

1 -580

2 -540

Contoh Kasus

1.Ayah Bill membaca bahwa diakhir setiap tahun nilai sebuah mobil baru akan

turun nilainya 25% dari nilai diawal tahun. Setelah tiga tahun, laju penurunannya

menjadi 15%. Dilain pihak biaya pemeliharaan dan biaya operasi akan naik

seiring dengan usia mobil. Karena adanya garansi dari pabrik, biaya pemeliharaan

tahun pertama akan sangat murah.

Usia Mobil Biaya Pemeliharaan

(Tahun) ($)

1 50

2 150

3 180

4 200

5 300

6 390

7 500

57
Bill ingin menggunakan Analisis Ekonomi Teknik untuk meminimasi biaya

kepemilikan mobil. Mobil baru yang ingin dibeli ayahnya seharga $11.200.

Apakah sebaiknya dia membeli mobil baru atau mobil bekas? Berapa lama mobil

tersebutharus dimiliki? Gunakan pendekatan praktis bukan teoritis.

Tentukan kritreria yang tepat untuk masalah-masalah berikut

• Himpunan mahasiswa membeli mesin minuman, dipertimbangkan untuk

menerapkan tarif minuman seharga 30 sen, 35 sen, atau 40 sen. Himpunan itu

mengetahui bahwa jumlah penjualan akan tergantung tarif yang ditetapkan.

Dipustuskan tarif yang diberlakukan adalah 35 sen. Kriteria yang mereka gunakan

____

• Insinyur yang baru lulus memutuskan untuk kembali kuliah malam untuk

mengambil gelas Master, Dia merasa harus mencapainya dengan tetap memiliki

jumlah waktu maksimum untuk pekerjaannya rutinnya ditambah wakyu

rekreasinya. Dalam upaya mencapai gelar dia menggunakan kriteria ____

3. Sebuah perusahaan berencana untuk membuat produk baru. Departemen

penjualan memperkirakan bahwa kuatitas yang akan terjual tergantung harganya.

Saat harga jual dinaikan maka kuantu=isnya akan menurun. Perkiraan numerik

mereka adalah P = $35 – 0.02Q, dimana P adalah Harga dan Q adalah jumlah

penjualan per tahun. Dilain pihak manajemen memperkirakan biaya produksi dan

penjualan akan menurun seiring jumlah penjualan dengan perkiraan C = $4Q +

$8000. Berapa jumlah yang harus di produksi setiap tahunnya?

58
Analisa dan kesimpuan

Analisa

Dengan adanya ilmu ekonomi teknik semua permasalahan tentang ekonomi akan

terselesaikan dengan tepat. Studi ekonomi teknik membantu dalam mengambil

keputusan yang optimal dalam untuk menjamin penggunaan uang dengan lebih

efisien. ekonomi teknik itu sendiri adalah disiplin ilmu yang digunakan untuk

menganalisa aspek-aspek ekonomis dari usulan investasi yang bersifat teknis.

Dengan demikian ekonomi teknik sangat penting untuk menentukan berbagai

permasalahan dalam ekonomi teknik. Dengan ekonomi teknik juga kita dapat

menetukan bagaimana cara untuk mengatasi persoalan yang banyak timbul di

masyarakat ini. Selain itu digunakan juga bagaimana cara mengambil sebuah

keputusan yang tepat dari seorang pemegang kekuasaan tinggi (manager) dalam

menetukan kebijakan-kebijakan yang terstruktur dengan lebih efisien dan sesuai

dengan tujuan dari perusahaan itu sendiri.

2.11 Hubungan Ekonomi Teknik Dibidang Teknik Elektro

Tak dimungkiri dewasa ini pemakaian barang-barang elektronika di Dunia

ini bahkan di Indonesia sendiri sudah menjadi barang yang sering dicari dan

dibutuhkan untuk membantu pekerjaan manusia. Baik dalam hal kecil sampai hal

yang sangat besar barang-barang elektonika sangat berguna. Contohnya saja

seperti Handpone yang tak hanya digunakan oleh orang-orang kaya tetapi orang

menengah ke bawahpun telah mengenal dan menggunakan Handpone sebagai

barang yang canggih dan serbaguna.

59
Hubungan ekonomi teknik dengan elektro sangat erat sekali sebab dengan

adanya ekonomi teknik, kita dapat mengatur pembelian komponen elektro yang

terbaik dengan menggunakan biaya yang minim. Digunakan juga untuk

memperluas jaringan dalam penjualan berbagai macam produksi elektronika.

Mengatur managemen pengeluaran dan penerimaan yang lebih efisien. Dengan

menggunakan prinsip-prinsip ekonomi teknik semua permasalah yang ada

didalam pembelian komponen sampai pembuatan dan bahkan pendistribusian alat

elektronika dapat berjalan dengan lancar. Tanpa kendala yang berarti karena kita

menggunakan aturan dalam ekonomi teknik.

2.12 Ekonomi Teknik dan Perancangan Teknik

Kegiatan teknik adalah suatu konsep kegiatan manusia yang berorientasi

pada proses perbaikan/perubahan sifat maupun bentuk dari benda-benda alam

dalam rangka mendapatkan manfaat yang lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana

manusia mengubah sifat dan fungsi batu-batuan menjadi bangunan, mengubah

pasir besi menjadi besi dan baja, mengubah kayu menjadi mobiler atau menjadi

kertas, dan sebagainya, yang semuanya merupakan hasil perancangan teknik yang

dilakukan secara berkesinambungan.

Suatu aktivitas teknik akan selalu berawal dengan munculnya ide-ide

rancangan teknik yang ingin diterapkan dalam rangka mengatasi keterbatasan-

keterbatasan sumber daya alam guna memenuhi berbagai kebutuhan manusia.

Manusia ingin mereka bisa hidup dengan aman dan nyaman tanpa banyak

mendapat gangguanlingkungan, maka dirancang bangunan sedemikian rupa.

60
Manusia ingin dapat bergerak dan berpindah tempat dari suatu daerah ke daerah

lain, maka manusia merancang kendaraan. Manusia membutuhkan berbagai

peralatan untuk dapat meringankan berbagai tugas pekerjaannya, maka dirancang

peralatan untuk tujuan tersebut.

Pada awalnya pars perancang teknik masih lebih banyak memfokuskan

rancangannya pada aspek-aspek teknis Baja, yaitu bagaimana rancangannya

tersebut dapat dilaksanakan secara teknis, tanpa begitu memerhatikan aspek

efisiensi pemakaian sumber daya. Hal itu dimungkinkan karena sumber daya yang

dibutuhkan masih relatif banyak (murah). Namun, dengan semakin terbatasnya

sumber daya alam dan semakin mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk

mendapat sumbersumber daya alam tersebut, semua perancang teknik (engineer)

dituntut untuk dapat menghasilkan rancangan-rancangan yang lebih efektif dan

efisien. Tuntutan tersebut akan lebih nyata lagi jika hasil rancangan tersebut

ditujukan sebagai bagian dari kegiatan ekonomi perusahaan, di mana semakin

tingginya tingkat kompetisi usaha, menuntut setiap pengusaha dapat

menghasilkan produk yang berkualitas baik dengan harga yang kompetitif, artinya

setiap produk yang dibuat harus dikerjakan secara efektif dan efisien.

Dalam rangka menjamin dihasilkannya produk-produk engineering yang

efektif dan efisien Berta kompetitif tersebut, maka proses rancangannya perlu

dilakukan secara baik, sistematis, dan terukur. Adapun prosedur rancangan yang

baik dan sistematis tersebut dapat dijelaskan dengan flow-chart berikut (Gambar

1.4).Diawali dengan munculnya ide/konsep teknik, mungkin berupa ide baru

ataupun penyempumaan dari ide atau rancangan yang ada yang mencakup tentang

produk ataupun proses pengerjaan produk. Ide-ide tersebut tentu perlu dilahirkan

61
secara sistematis dan tertulis melalui penjelasan-penjelasan, gambar-gambar,

spesifikasispesifikasi, dan penjelasan teknis lainnya yang disebut dengan proposal

teknis.

Selanjutnya proposal teknis tersebut perlu dievaluasi kelayakan teknisnya

sebelum dilaksanakan/direalisasikan. Artinya apakah rancangan tersebut

memungkinkan secara teknis untuk direalisasikan, apakah sudah tersedia

teknologinya berserta tenaga ahlinya. jika belum memungkinkan, ada baiknya

rancangan tersebut diperbaiki kembali atau dihentikan saja.

62
Gambar 1.

Siklus kegiata teknologi yang berorientasi ekonomis jika secara teknologi

dan teknis tidak ada masalah/layak, dilanjutkan dengan penyusunan proposal

ekonomis untuk mengetahui seberapa besar biaya yang diperlukan untuk

merealisasikan rancangan tersebut, apakah rancangan tersebut sudah ekonomis

63
atau belum serta dari mana sumber-sumber dana yang diperlukan akan diperoleh,

seberapa besar beban untuk memperoleh sumbersumber biaya tersebut, dan

sebagainya. Kalau rancangan ini bertujuan sebagai kegiatan usaha bisnis, tentu

perlu dikaitkan dengan seberapa kompetitif produk tersebut dengan produk

pesaingnya sehingga rancangan ini menjadi layak direalisasikan.

jika proposal ekonomis tidak layak, kemungkinan proposal diperbaiki

kembali atau dihentikan saja. Namun, jika proposal ekonomis terbukti layak,

barulah rencana teknik tersebut dapat dilaksanakan/direalisasikan.

Untuk melakukan evaluasi ekonomis terhadap rancangan teknik di atas

dibutuhkan pengetahuan pendukung ekonomi teknik (Economic Engineering).

Olehkarena itu, Ekonomi Teknik adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi

pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang terkandung dalam

suatu rencana kegiatan teknik (engineering).

Karena penerapan kegiatan teknik pada umumnya memerlukan investasi

yang relatif besar dan berdampak jangka panjang terhadap aktivitas pengikutnya,

penerapan aktivitas teknik tersebut menuntut adanya keputusan-keputusan

strategic yang memerlukan pertimbangan-pertimbangan teknik maupun ekonomis

yang baik dan rasional. Oleh karena itu, Ilmu Ekonomi Teknik Sering juga

dianggap sebagai sarana pendukung keputusan (Decision Making Support).

Keputusan yang baik dan rasional pada dasarnya memerlukan prosedur

dan proses yang sistematis serta terukur dengan tahapan proses sebagai berikut:

1. mengidentifikasi atau memahami persoalan dengan baik;

2. merumuskan tujuan penyelesaian masalah;

64
3. mengumpulkan data-data yang relevant

4. klarifikasi, klasifikasi, dan validasi kebenaran data yang terkumpul;

5. identifikasi atau pelajari alternatif pemecahan masalah yang mungkin;

6. menetapkan kriteria pengukuran alternatif;

7. menyusun atau menyiapkan model keputusan;

8. melakukan evaluasi dan analisis terhadap semua alternatif yang disediakan;

9. mengambil keputusan sesuai dengan tujuan;

10. menerapkan atau mengimplementasikan keputusan yang telah diambil.

Dalam menyiapkan alternatif perlu diperhatikan persyaratan berikut:

∝ jumlah alternatif yang ideal 2 —10 alternatif, jika alternatif banyak perlu

dilakukan seleksi bertingkat;

∝ memenuhi sifat mutually exdusive (tidak ada alternatif yang tumpang tindih);

∝ memenuhi sifat axhausive (semua kemungkinan alternatif yang tersedia telah

terwakili).

2.13 Efisiensi, Efektivitas, dan Optimalisasi

Memahami konsep efisiensi, efektivitas, dan optimalisasi dengan baik

sangat dibutuhkan dalam melakukan analisis dari suatu rancangan teknik, karna

pemahaman konsep yang salah tidak akan memberikan hasil analisis yang tajam

dan bermanfaat.

65
Adapun pengertian dari masing-masing konsep tersebut adalah sebagai

berikut.

∝ Efektivitas adalah ukuran tingkat keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan.

Semakin sempuma atau baik pencapaian tujuan, artinya semakin efektif proses

tersebut dilakukan.

∝ Efisiensi adalah ukuran tingkat penghematan pemakaian sumber daya (input)

dalam suatu proses, di mana semakin hemat memakai sumber daya, maka akan

semakin efisien proses tersebut dilakukan.

∝ Produktivitas adalah suatu ukuran yang menjelaskan seberapa besar rasio

antara tingkat pencapaian tujuan dengan pemakaian sumber daya.

∝ Optimal adalah suatu nilai yang terbesar ataupun terkecil akibat adanya

hubungan yang tidak linear antara dua variabel yang berpengaruh. Contohnya

hampir dalam semua sistem industri akan menghasilkan hubungan Output —

Input tidak selalu linear sehingga akan menghasilkan kondisi optimal (lihat Grafik

1.5 ). Kondisi yang optimal ini selalu menjadi tujuan diperbaikinya sistem

produksi secara terusmenerus dengan berbagai variabel tinjauan.

Suatu rancangan teknik yang baik seharusnya memerhatikan prinsip-prinsip

efesiensi, efektivitas, dan produktivitas rancangannya dengan mencari kondisi-

kondisi yang optimal dari setiap variabel yang berpengaruh terhadap rancangan

tersebut.

66
2.14 Cash Flow

Cash flow adalah tata aliran uang masuk dan keluar per periode waktu pada suatu

perusahaan. Cash flow terdiri dari:

a. cash-in (uang masuk), umumnya berasal dari penjualan produk atau manfaat

terukur (benefit);

b. cash-out (uang keluar), merupakan kumulatif dari biaya-biaya (cost) yang

dikeluarkan.

Cash flow yang dibicarakan dalam ekonomi teknik adalah cash flow investasi

yang bersifat estimasi/prediktif. Karna kegiatan evaluasi investasi pada umumnya

dilakukan sebelum investasi iersebut dilaksanakan, jadi perlu dilakukan estimasi

atau perkiraan ivrhadap cash flow yang akan terjadi apabila rencana investasi

tersebut dilaksanakan. Dalam suatu investasi secara umum, cash flow akan terdiri

dari empat komponen utama, yaitu:

1. investasi;

2. operational cost;

67
3. maintenence cost;

4. benefit/manfaat.

Secara umum bentuk grafts dari cash flow suatu investasi tersebut diperlihatkan

pada Gambar 1.6 berikut.

Gambar 2

Contoh Cash Flow suatu Investasi

Jika cash flow tersebut sudah merupakan perkiraan uang yang akan masuk dan

keluar akibat suatu investasi selama umurnya, perlu diketahui apakah investasi

tersebut akan menguntungkan atau tidak. Artinya, apakah jumlah uang yang bakal

masuk lebih besar dari jumlah uang yang akan keluar? Jika ya, artinya investasi

akan menguntungkan (layak ekonomis), dan sebaliknya.

Jika besaran uang yang akan masuk dan keluar tidak berada pada waktu yang

sama, sesuai dengan konsep "time value of money" (nilai uang akan berubah

bersama waktu), maka diperlukan metode perhitungan tersendiri yang disebut

ekuivalensi nilai uang.

68
Ekonomi teknik pada dasarnya adalah pengetahuan yang membicarakan tentang

tatacara dan metode dalam melakukan evaluasi terhadap suatu rencana investasi.

Maka, sebelum investasi tersebut dilaksanakan/diimplementasikan, seyogyanya

rencana tersebut telah teruji kelayakan ekonomisnya di samping kelayakan teknis.

2.15 BIAYA PRODUKSI

A. Pengertian Biaya

Dalam membicarakan biaya sebenarnya diketahui ada dua istilah atau terminologi

biaya yang perlu mendapat perhatian, yaitu sebagai berikut.

1. Biaya (cost), yang dimaksud dengan biaya di sini adalah semua pengorbanan

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diukur dengan nilai

uang.

2. Pengeluaran (expence), yang dimaksud dengan expence ini biasanya yang

berkaitan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan dalam rangka

mendapatkan sesuatu hasil yang ddiarapkan.

Dari kedua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya (cost)

mempunyai pengertian yang jauh lebih lengkap dan mendalam dari pengeluaran

(expences). Oleh karena itu, untuk pembicaraan selanjutnya, maka biaya yang

dimaksud adalah pengertian biaya (cost) di atas.

69
B. Klasifikasi Biaya

Konsep dan istilah-istilah biaya telah berkembang selaras dengan kebutuhan

disiplin keilmuan dan profesi: (ekonom, akuntan, insinyur, atau desainer)

sehingga dalam mengklasifikasikan biaya banyak pendekatan yang dapat ditemui.

Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bahasan buku ini, setidaknya kita perlu

melihat klasifikasi biaya sebagai berikut:

1. biaya berdasarkan waktunya;

2. biaya berdasarkan kelompok sifat penggunaannya;

3. biaya berdasarkan produknya;

4. biaya berdasarkan volume produk

1. Biaya Berdasarkan Waktu

Biaya berdasarkan waktu dapat pula dibedakan atas:

a. Biaya masa lalu (hystorical cost), yaitu biaya yang secara riil telah dikeluarkan

yang dibuktikan dengan catatan historis pengeluaran kegiatan.

Tujuan mempelajari biaya historis ini antara lain:

∝ sebagai dasar dalam penyusunan atau estimasi biaya masa datang;

∝ sebagai dasar dalam pertanggungjawaban pimpinan atau pihak yang

berwenang atas biaya-biaya yang telah dikeluarkannya.

Penggunaan data biaya historis pada umumnya merupakan bidang utama dari

orang-orang Akuntansi Keuangan, terutama dalam kegiatan audit biaya. Di

70
samping itu, biaya historis digunakan secara umum oleh banyak pihak dalam

menyusun (estimate) biaya kegiatan ke depan.

b. Biaya perkiraan (predictive cost), yaitu perkiraan biaya yang akan dikeluarkan

bila kegiatan itu dilaksanakan.

Ada bebeberapa tujuan orang menghitung biaya prediktif ini, antara lain:

∝ memperkirakan pemakaian biaya dalam merealisasikan suatu rencana kegiatan

masa datang dalam rangka menjawab pertanyaan berikut:

 Berapakah biaya yang diperlukan untuk menjalankan rencana tersebut?

 Cukupkah dana yang tersedia?

 Apakah biaya itu sudah ideal atau terlalu mahal?

∝ memastikan apakah biaya yang akan dikeluarkan itu masih mungkin diperbaiki

atau diturunkan tanpa mengurangi hasil secara kualitas maupun kuantitas;untuk

menjawab pertanyaan ini diperlukan suatu analisis yang komprehensif dan

interaktif pada aspek-aspek teknis rencana tersebut.

Penggunaan data biaya prediktif pada umumnya selalu dipakai oleh kelompok

perencana/desainer termasuk kelompok Teknik Industri.

c. Biaya aktual (actual cost), yaitu biaya yang sebenarnya dikeluarkan. Biaya ini

perlu diperhitungkan jika panjangnya jarak waktu antara pembelian bahan dengan

waktu proses atau penjualan, sehingga terjadi perubahan harga pasar. Maka, perlu

dipikirkan bagaimana metode pembebanan biaya terhadap produk bersangkutan.

71
Metode-metode perhitungan yang lazim dipakai adalah:

∝ first-in first-out (FIFO)

∝ last-in first-out (LIFO)

∝ rata-rata (average method)

∝ harga standar (standard price method)

Berpadanan dengan biaya aktual ini, dikenal pula sifat biaya lainnya, seperti:

∝ biaya real, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan secara real (expence).

∝ biaya semu (sunk cost), yaitu biaya yang ditanggung, tetapi tidak pemah

dikeluarkan secara riil. Contoh selisih harga pembukuan aset yang akan

dilikuidasi dengan harga pasar;

∝ biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu biaya yang ditanggung akibat

kelalaian dalam memanfaatkan peluang atau kesempatan meraih keuntungan.

2. Biaya Berdasarkan Kelompok Sifat Penggunaannya

Biaya berdasarkan klasifikasi penggunaan setidaknya dapat dibedakan atas tiga

jenis.

a. Biaya Investasi (Investment Cost)

yaitu biaya yang ditanamkan dalam rangka menyiapkan kebutuhan usaha untuk

siap beroperasi dengan baik. Biaya ini biasanya dikeluarkan pada awalawal

kegiatan usaha dalam jumlah yang relatif besar dan berdampak jangka panjang

untuk kesinambungan usaha tersebut. Investasi Sering juga dianggap sebagai

modal dasar usaha yang dibelanjakan untuk penyiapan dan pembangunan sarana

72
prasarana dan fasilitas usaha termasuk pengembangan dan peningkatan sumber

daya manusianya. Contoh:

∝ pembuatan/penyediaan bangunan kantor, pabrik, gudang, fasilitas produksi

lainnya Berta infrastruktur yang diperlukan untuk itu;

∝ penyediaan fasilitas produksi, mesin-mesin, peralatan dan fasilitas kerja

lainnya;

∝ pengadaan armada kendaraan;

∝ pengadaan sarana pendukung seperti perabotan kantor, komputer untuk sistem

informasi manajemen, dan sebagainya;

∝ pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia;

∝ dan lain-lain.

b. Biaya Operasional (Operational Cost)

yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjalankan aktivitas usaha tersebut

sesuai dengan tujuan. Biaya ini biasanya dikeluarkan secara rutin atau periodik

waktu tertentu dalam jumlah yang relatif sama atau sesuai dengan jadwal

kegiatan/ produksi. Contoh pemakaian biaya ini antara lain:

∝ pembelian bahan baku produk;

∝ pembayaran gaji/upah karyawan;

∝ pembelian bahan pendukung lainnya;

∝ pengeluaran-pengeluaran aktivitas organisasi dan administrasi usaha;

73
∝ dan lain-lain.

c. Biaya Perawatan (Maintenance Cost)

yaitu biaya yang diperuntukkan dalam rangka menjaga/menjamin performance

kerja fasilitas atau peralatan agar selalu prima dan siap untuk dioperasikan.

Sifat pengeluaran ini umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu:

∝ biaya perawatan rutin/periodik (preventive maintenance);

∝ biaya perawatan insidentil (kuratif)

3. Biaya Berdasarkan Produknya

Proses pengelompokan biaya berdasarkan produk dapat dibedakan menjadi dua

kelompok besar, yaitu biaya pabrikasi dan biaya komersial.

1) Biaya Pabrikasi (Factory Cost)

Biaya pabrikasi (factory cost) atau sering juga disebut dengan biaya produksi

(production cost) adalah jumlah dari tiga unsur biaya, yaitu bahan langsung,

tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya-biaya ini secara langsung

berkaitan dengan biaya pembuatan produk secara fisik yang dikeluarkan dalam

rangka kegiatan proses produksi sehingga disebut juga dengan production cost.

Biaya Pabrikasi akan terdiri dari komponen-komponen biaya berikut:

 biaya bahan langsung;

 biaya tenaga kerja langsung;

 biaya bahan tak langsung;

74
 biaya tenaga kerja tak langsung;

 biaya tak langsung lainnya.

Biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung sering juga disebut sebagai

biaya utama (prime cost), sedangkan biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja

tak langsung, dan biaya tidak langsung lainnya disebut dengan biaya overhead

pabrik. Biaya bahan langsung dan biaya overhead pabrik dapat digabung ke dalam

kelompok biaya konversi (conversion cost), yang mencerminkan biaya

pengubahan bahan langsung menjadi barang jadi.

∝ Bahan langsung (direct materials), adalah semua bahan yang diperlukan untuk

membentuk bagian integral dari produk. Ciri-cirinya tanpa adanya bahan tersebut

produk tidak dapat diwujudkan dan jika ditelusuri bahan tersebut ditemukan pada

produk, mungkin secara fisik atauptin sifat. Contoh bahan langsung pada

pembuatan mobiler adalah kayu, baja/besi pada pembuatan komponen mesin, atau

tepung dan telur untuk membuat kue. Paku dan lem pada pekerjaan mobiler tidak

dimasukkan sebagai bahan langsung, tetapi dimasukkan sebagai bahan tak

langsung.

∝ Bahan tak langsung (indirect material), yaitu jika bahan tersebut tidak bersifat

mutlak kehadirannya pada produk, tetapi lebih bersifat suplemen, atau

pembantu/pelengkap agar kualitas produk menjadi lebih baik, atau karena

pemakaian bahan itu sedemikian kecil, atau sedemikian rumitnya untuk dihitung

sebagai bahan langsung. Contoh pemakaian paku dan lem pada pekerjaan kayu,

pemakaian bahan editif pada pekerjaan beton, pemakaian minyak pelumas pada

mesin, dan sebagainya.

75
∝ Tenaga kerja langsung (direct labor), yaitu tenaga kerja yang secara langsung

memengaruhi terjadinya proses produksi, seperti pekerja, tukang, dan operator.

jadi, tanpa tenaga kerja tersebut kegiatan produksi tidak akan terjadi. Biaya untuk

ini mdiputi gaji karyawan yang dapat dibebankan pada produk tertentu.

∝ Tenaga tak langsung (indirect labor), yaitu tenaga kerja yang dibutuhkan dalam

rangka mendukung kelancaran proses produksi di lantai pabrik, seperti pengawas,

supervisor, montir/maintenant, deaning service pabrik, unsur pimpinan pabrik,

dan lain-lain yang masih punya relevansi kuat dengan proses produksi.

Biaya tidak langsung lainnya (pabrication overhead cost), yaitu semua biaya yang

dikeluarkan dalam rangka proses produksi di luar dari komponen biaya di atas,

contoh sewa peralatan dan fasilitas pabrik, penyusutan peralatan danfasilitas

pabrik, pemeliharaan dan perawatan fasilitas, pengadaan atau pembayaran sumber

daya yang dibutuhkan pabrik di luar komponen di atas (listrik, air, sarana

telekomunikasi, pajak bumf, dan sebagainya).

76
2) Biaya komersial (Commercial Cost)

Biaya komersial merupakan akumulasi biaya yang untuk membuat produk itu

dapat dijual di luar biaya produksi, dan dipergunakan biasanya untuk menghitung

harga jual produk. Kelompok biaya yang termasuk biaya komersial adalah:

∝ biaya umum dan administrasi (general and administration cost);

∝ biaya pemasaran (marketing cost);

∝ pajak usaha dan perusahaan (companies taxed).

Pajak usaha sering juga digabungkan pada biaya administrasi dan umum. Biaya

umum dan administrasi, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan

menjalankan manajemen dan organisasi perusahaan sehingga sering juga disebut

biaya manajemen dan organisasi. Contoh biaya ini adaah gaji karyawan dan

pimpinan di luar pabrik, biaya ATK, Surat menyurat, fasilitas sarana dan

prasarana organisasi, dan sebagainya.

∝ Biaya pemasaran (marketing cost), yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka

pemasaran produk, meliputi biaya distribusi, advertensi, promosi, dan sebagainya.

∝ Pajak usaha, meliputi semua pajak maupun retribusi yang perlu dikeluarkan

berkaitan dengan kegiatan usaha dimaksud. Namun, sering juga telah

digabungkan pada komponen sebelumnya sesuai dengan pos yang relevan.

Adapun tujuan perhitungan biaya berdasarkan produk ini antara lain:

 memproyeksikan biaya produksi dan harga produk terjual;

77
 mengetahui komposisi komponen biaya produksi maupun biaya produk

keseluruhan;

 sebagai sarana informasi dalam menyelidiki dan menganalisis struktur biaya

produk yang idea oleh perencana dalam rangka memperbaiki struktur pembiayaan

melalui konsep "cost centers" (pusat-pusat biaya).

4. Biaya Berdasarkan Volume Produk

Beberapa jenis biaya bervariasi langsung dengan perubahan volume produksi,

sedangkan biaya lainnya relatif tidak berubah terhadap jumlah produksi. Oleh

karena itu, manajemen perlu memerhatikan beberapa kecenderungan biaya

tersebut untuk dapat merencanakan dan mengendalikan efek biaya terhadap

volume produksi. Oleh karena itu, biaya berdasarkan volume produksi dapat

dibedakan sebagai berikut.

∝ Biaya tetap (fixed cost), biaya yang harus dikeluarkan relatif sama walaupun

volume produksi berubah dalam batas-batas tertentu. Contoh, biaya listrik untuk

penerangan, telepon, air bersih, gaji karyawan, dan lain-lain.

∝ Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang berubah besarnya secara

proporsional dengan jumlah produk dibuat. Contoh, biaya bahan baku, tenaga

kerja langsung jika sistem penggajian berdasarkan volume, dan lain-lain.

∝ Biaya semi variabel (semi variable cost), yaitu biaya yang berubah tidak

proporsional dengan perubahan volume, misalnya perubahan volume melewati

kapasitas fasilitas yang ada sehingga diperlukan penambahan kapasitas mesin,

biaya perbaikan mesin, dan sebagainya.

78
Catatan:

 Biaya semi variabel sebaiknya dipisahkan menjadi biaya tetap dan variabel.

 Setiap produk selalu mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.

 Total .biaya suatu produk merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya

variabel.

2.16 MATEMATIKA UANG

A. Cash Flow

1. Pengertian

Setiap kegiatan maupun aktivitas yang dilakukan manusia dewasa ini akan

selalu mengakibatkan timbulnya sejumlah biaya tintuk penyelenggaraan kegiatan

tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Biaya langsung berasal

dari kebutuhan pembayaran-pembayaran atas material, peralatan, dan fasilitas

lainnya serta upah yang dibayarkan pada petugas yang melaksanakannya. Biaya

tidak langsung yaitu pengeluaran-pengeluaran lainnya di luar komponen di atas

atau kerugian serta dampak negatif yang mungkin diterima akibat adanya

kegiatan/aktivitas dimaksud.

Akibat dari suatu kegiatan akan diperoleh suatu manfaat, mungkin dalam

bentuk produk benda, jasa, ataupun kemudahan. Manfaat produk yang dihasilkan

jika dijual akan menghasilkan sejumlah uang penjualan, jika disewakan akan

menghasilkan sejumlah uang sewaan dan jika dimanfaatkan sendiri akan

menghasilkan sejumlah penghematan biaya atau tenaga yang pada akhirnya dapat

79
dihitung dalam satuan uang. Dengan demikian, suatu kegiatan selalu akan

memunculkan sejumlah uang masuk dan uang keluar.

Data tentang uang masuk dan uang keluar dari suatu kegiatan hanya

merupakan suatu catatan pembukuan, baik pada buku harian, buku besar, maupun

laporan pemasukan dan pengeluaran. Selanjutnya jika data tentang uang masuk

dan uang keluar tersebut dihitung untuk setiap periode waktu tertentu disebut

dengan cashflow (aliran uang). Pentode waktu cashflow ditetapkan dalam

berbagai satuan interval waktu, mulai dari satuan hart, minggu, bulan, triwulan,

maupun tahun, tergantung pada tingkat agregasi data yang dibutuhkan. jika yang

dimaksud hanya uang keluar (pembiayaan) disebut cash-out (cost) dan sebaliknya

jika yang dimaksud hanya uang masuk (penerimaan) disebut cash-in.

Pembicaraan tentang cash flow menjadi sangat penting saat kita

melakukan analisis evaluasi terhadap suatu rencana investasi. Di mana suatu

rencana investasi akan menyangkut pengeluaran dana yang cukup besar, baik

untuk investasinya itu sendiri maupun penyediaan akan biaya operasional dan

perawatannya saat investasi itu dioperasikan/dimanfaatkan, di samping akan

memberikan/menghasilkan sejumlah manfaat investasi. Oleh karena itu,

pertimbangan melalui analisis yang komprehensif dan saksama perlu dilakukan

sebelum suatu investasi diwujudkan. Penerimaan dari suatu investasi berasal dari

pendapatan atas pelayanan fasilitas atau penjualan produk yang dihasilkan dan

manfaat terukur lainnya selama umur penggunaan, ditambah dengan nilai jual

investasi saat umurnya habis. Semua penerimaan/pendapatan itu disebut dengan

Benefit. Sementara itu, pembiayaan berasal dari biaya awal fasilitas (investasi)

yang kemudian diikuti oleh biaya-biaya lainnya selama pelayanan/pengoperasian

80
fasilitas. Dalam kondisi tertentu biaya-biaya pelayanan tersebut terdiri dari biaya

operasi fasilitas (operation cost), biaya perawatan (maintenance cost) dan biaya

perbaikan (rehabilitation/overhaul cost).

Karena biaya maupun pendapatan terjadi pada intensitas waktu yang tidak

tetap selama umur peralatan, maka untuk penyederhanaan perhitungan didekati

dengan satuan interval tertentu. Komulatif transaksi yang terjadi dalam periode

interval tersebut umumnya dicatatkan pada akhir periode interval, kecuali untuk

investasi dicatatkan pada awal periode (tahun ke nol).

2. Metode Penyusunan Cash Flow

Penyusunan cash flow pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu

(a) Metode Tabel, dan (b) Metode Grafts. Namun, untuk lebih efektifnya

komunikasi biasanya kedua metode tersebut dipakai secara simultan atau

dikombinasikan satu sama lain.

81
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peranan ekonomi rekayasa dalam dunia konstruksi adalah untuk

menganalisis manfaat dan dampak suatu proyek dan membantu dalam

pengambilan keputusan apakah suatu pembangunan atau proyek layak

dikerjakan atau tidak, serta diperlukan juga untuk memecahkan berbagai

masalah yang kemungkinan besar dapat terjadi pada suatu proyek. Selain

itu, tanpa adanya pertimbangan ilmu ekonomi di dalam ilmu teknik sipil

maka pelaksanaan proyek hanya terfokus pada pada perencanaan biaya

pembangunan dan perolehan profit bagi kontraktor. Namun dengan adanya

perpaduan antara ilmu ekonomi dan ilmu teknik sipil tujuan pembangunan

semakin jelas, terutama dalam menciptakan infrastruktur berkorelasi

positif bagi kesejahteraan masyarakat.

3.2 Saran

Saran-saran yang ingin kami sampaikan pada kesempatan ini yaitu

agar makalah berikutnya jauh lebih baik dari makalah sekarang ini,

dengan maksud dapat memberikan manfaat dan menambah

wawasan/pengetahuan kepada pembaca.

82
DAFTAR REFERENSI

D., Newnan. 1998, Engineering Economic Analysis. Jakarta: Binarupa


Aksara, Engineering Press, Inc.
Eugene L., Grant Ireson W.Grant, and Leavenworth Ricahrd S. 1987.
Dasar-dasar Ekonomi Teknik. Jakarta: Bina Aksara.
Grant, Ireson. Leavenworth. 1970. Principles of Engineering Econorny.
New York: John Wiley and Sons h1m, 167.
John A., White Agee Marvin H., and Case Kennet E.(1998), Principles
of Engineering Economic Analysis, Third Edition, John Wiley
& Sons.
Joyowiyono, Marsudi. 1993. Ekonomi Teknik. Jakarta: Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum.
Leland T, Blank. Tarquin, Anthony J. 1993. Engineering Economic,
Second Edition, McGraw-Hill.
Nabar, Darmansyah 1999. Ekonomi Teknik. Palembang: Penerbit
Universitas Sriwijaya.
P, Degarmo. 1997. Ekonomi Teknik (edisi Indonesia) Prentice-Hall,
Inc. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi.
Siregar Ali Basyah. 1987. Manajemen Industri. ITB Bandung. Sukimo,
Sadono., 1985. Pengantar Teori Microekonomi. Jakarta: Bina
Grafika.
Tim Pengembangan & Perluasan Wawasan Bidang Teknik &
Manajemen Industri (1997), Ekonomi Teknik, Direktorat
jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud Republik Indonesia.
M. Giatman. 2006. Ekonomi Teknik/M. Giatman —Ed. 1, — 1,—
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006. ISBN 979-769-045-8

83

Anda mungkin juga menyukai