Mubarizi UASAplikom
Mubarizi UASAplikom
Karya Ilmiah ini disusun sebagai Penilaian Ujian Akhir Semester (UAS)
Disusun oleh :
Nama : Mubarizi
N P M : 0520026661
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Mubarizi
NPM : 0520026661
Hari :
Tanggal :
ii
ABSTRAK
efektivitas dan kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan dengan ukuran perusahaan
sebagai variabel kontrol. Instrumen hubungan perusahaan yang tiba-tiba dengan pemegang
saham (Rapat Umum), watak dan tanggung jawab dewan komisaris, watak dan tanggung
jawab direksi, efektivitas komite audit dan keterbukaan informasi merupakan variabel good
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar pada
PROPER tahun 2015. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive
sampling dan diperoleh 76 sampel sebagai unit analisis. Teknik analisis data menggunakan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan yang baik Efektivitas
dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan lingkungan
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah menggunakan kombinasi data premier dan
data kedua untuk mencerminkan semua tata kelola perusahaan yang baik dan periode
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan hikmah kepada
para hamba yang dikehendaki-Nya, karena penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Efektivitas Good Corporate Governance dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai
shallahu’alaihi wa salam, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini mendapat banyak
bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
Berbagai upaya penulis lakukan agar skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
sesuai dengan kaidah karya ilmiah. Namun penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang menjadi perbaikan sangat penulis harapkan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................ii
ABSTRAK................................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
v
2.3. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis..................................................11
3.3.1. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Kinerja dan Nilai Perusahaan..........17
3.3.2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja dan Nilai Perusahaan. . .19
3.3.3. Pengaruh Kepemilikan Saham Publik terhadap Kinerja dan Nilai Perusahaan. 21
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................23
4.1. Kesimpulan................................................................................................................23
4.2. Saran..........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................25
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu, sehingga aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan menjadi terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada
umumnya tujuan utama investor meletakkan kekayaannya pada suatu instrumen investasi
adalah untuk mendapatkan keuntungan (return) yang maksimal. Oleh karena itu, investor
Salah satunya adalah dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan yang diukur melalui
Nilai perusahaan menjadi sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi
akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham
semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para
pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang
saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga
pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing),
Salah satu alternatif untuk melihat nilai perusahaan adalah dengan menggunakan nilai
kapitalisasi pasar (market capitalizatiom) Mollah et al (2012) dan Bansal dan Sharma (2016).
Kapitalisasi adalah nilai pasar agregat dari saham yang ditentukan oleh harga pasar saham
dan jumlah total saham yang beredar. Nilai kapitalisasi pasar bagi perusahaan publik menjadi
penting karena mampu menunjukkan nilai total perusahaan yang sering digunakan oleh analis
untuk mencari indikasi bagaimana investor menilai prospek masa depan suatu perseroan.
1
2
Menurut Sudiyatno (2010) meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang
sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan,
maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat, dan ini adalah tugas dari manajer
sebagai agen yang telah diberi kepercayaan oleh para pemilik perusahaan untuk menjalankan
perusahaannya.
sebelumnya, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
perusahaan?,
Atas dasar rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi semua pihak yang
2
3
perusahaan sehingga dapat tercapainya nilai perusahaan yanng tinggi. Selain itu,
hasil penelitian juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Pemerintah
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori keagenan (agency theory) merupakan suatu basis teori yang mendasari
praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Prinsip utama teori ini menjelaskan
hubungan antara principals dengan agents. Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan
hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak dimana satu atau lebih pihak (prinsipals)
melibatkan pihak lain (agents) untuk melakukan beberapa layanan atas nama prinsipals.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan prinsipals adalah pihak yang memberi
perintah atau pemegang saham (investor), sedangkan yang dimaksud dengan agents
adalah manajemen perusahaan yang bertugas mengelola sumber daya perusahaaan yang
dipercayakan principals kepada mereka. Lebih lanjut, teori agensi juga menjelaskan
tentang hubungan kontraktual antara pihak agents dan prinsipals. Namun, dalam
kenyataanya hubungan kontraktual antara agents dan prinsipals tidak selamanya berjalan
dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Manajer (agents) sebagai pihak yang diberi
informasi lebih banyak dan lebih up to date mengenai kondisi internal dan prospek
keuntungan bagi dirinya sendiri. Manajer yang mengetahui informasi perusahaan lebih
4
5
yang menguntungkan dirinya sendiri serta merugikan pihak lain. [ CITATION Jen76 \l
1057 ]
Teori keagenan menggunakan tiga asumsi sifat manusia, yaitu sebagai berikut :
(bounded relationalitty),
Salah satu cara yang digunakan dalam mengatasi masalah kontrak dan
didasarkan pada teori keagenan, dengan adanya tata kelola yang baik yang diterapkan
oleh perusahaan diharapkan dapat berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan
kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka
investasikan.
bahwa para manajer akan memberikan keuntungan kepada investor melalui peningkatan
kemakmuran pemegang saham yang tercermin dari harga sahamnya. Selain itu,
tidak akan mencuri atau menggelapkan dana yang ditanamkan oleh investor sehingga
untuk memastikan bahwa kegiatan operasinya diterima sesuai dengan batasan dan norma
5
6
Hal ini berarti bahwa, keberadaan organisasi akan dapat berlanjut apabila sistem
nilai yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasinya sesuai dengan sistem nilai
yang dimiliki masyarakat. Kegagalan organisasi dalam memenuhi kontrak sosial, akan
tersebut. Ancaman tersebut dapat berupa pemboikotan produk, pembatasan sumber daya
(tenaga kerja, bahan baku, modal keuangan), bahkan hingga pencabutan ijin usaha. Jika
organisasi mampu memenuhi kontrak sosial tersebut, maka keberadaan organisasi akan
direspon positif oleh masyarakat. Adanya citra atau image positif dari masyarakat
Teori legitimasi dilandasi oleh kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan
Dikutip dalam Ghozali dan Chariri (2007) Shocker dan Sethi (1974) memberikan
melalui kontrak sosial, baik eksplisit maupun implisit dimana kelangsungan hidup
1) Hasil akhir (output) secara sosial dapat diberikan kepada masyarakat luas, dan
2) Distribusi manfaat ekonomi, sosial atau politik kepada kelompok sesuai dengan
6
7
Perusahaan yang merupakan kelompok orang yang memiliki kesamaan tujuan dan
berusaha mencapai tujuan secara bersama adalah bagian dari masyarakat dan
keduanya saling mempengaruhi. Untuk itu, agar terjadi keseimbangan, maka perlu
kontrak sosial yang baik secara eksplisit maupun implisit sehingga terjadi kesepakatan
dengan begitu kelangsungan hidup sebuah perusahaan akan terancam jika masyarakat
merasa organisasi telah melanggar kontrak sosialnya. Apabila masyarakat merasa tidak
puas terhadap operasi organisasi secara sah (legitimate) maka masyarakat dapat
mencabut kontrak sosial dalam operasi organisasi tersebut [ CITATION Dee06 \l 1057 ].
legitimasi adalah hal yang penting bagi organisasi, batasan-batasan yang ditentukan oleh
norma-norma dan nilai-nilai sosisal dan reaksi terhadap batasan tersebut mendorong
perusahaan dari hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat meningkatkan nilai perusahaan
Dee06 \l 1057 ].
norma yang ada dalam masyarakat dan lingkungan diterima oleh pihak luar sebagai
7
8
sesuatu yang sah[ CITATION Dee06 \l 1057 ]. Di saat ada perbedaan antara nilai yang
dalam posisi terancam. Perbedaan antara nilai perusahaan dan nilai masyarakat tersebut
dinamakan “legitimacy gap” dowling dan Preffer dikutip oleh [ CITATION Gho07 \l
1057 ]
tata kelola perusahaan dan kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Indonesian Stock Index periode 2011-2013. Tata kelola
menggunakan peringkat PROPER serta nilai perusahaan diukur dengan Tobin’s Q. Hasil
positif terhadap kinerja lingkungan. Kepemilikan institusional dan ukuran komite audit
Titisari dan Alviana (2012) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji
pengaruh kinerja lingkungan (PROPER) terhadap kinerja ekonomi (ROA) tahun berjalan
dan tahun sedusahnya dengan sampel sebanyak 28 perusahaan publik yang berpartisipasi
kinerja ekonomi tahun berjalan secara signifikan, akan tetapi pengujian kinerja
8
9
Bansal dan Sharma (2016) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji
peran komite audit (independensi dan frekuensi rapat) dan komponen corporate
governance (CEO duality, promoter shareholding, board composition, dan board size)
terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, Tobin’s Q dan kapitalisasi pasar) pada
perusahaan publik non keuangan yang tercatat di NSE 500 di India tahun 2004-2013.
signifikan terhadap ROE dan Tobin’s Q tetapi tidak signifikan terhadap ROA dan
kapitalisasi pasar, frekuensi rapat komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap
ROE, Tobin’s Q dan kapitalisasi pasar tetapi tidak signifikan terhadap ROA. Pada
positif dan signifikan terhadap ROA, Tobin’s Q dan kapitalisasi pasar, board size
berpengaruh positif signifikan terhadap Tobin’s Q dan kapitalisasi pasar tetapi tidak
pengaruh GCG terhadap nilai perusahaan, pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai
9
10
perusahaan, Pengaruh GCG dan pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan pada
terhadap nilai perusahaan, pengungkapan CSR berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan, GCG dan pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan.
10
11
perusahaan melalui
kinerja
ekonomi.
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua idividu bertindak atas kepentingan mereka
dan merugikan pemegang saham. Menurut Jensen dan Meckling (1976), prinsipal
(pemegang saham) yakin bahwa agen (pihak manajemen) akan membuat keputusan yang
optimal hanya jika mereka diberikan insentif (bonus, penghasilan tambahan, dan opsi
saham) dengan tepat, serta hanya jika mereka diawasi. Semakin baik Corporate
peningkatan GCG akan mendorong peningkatan pada nilai perusahaan. Begitu pula
dengan demikian perusahaan yang menerapkan corporate governance yang baik akan
akan meningkatkan pencapaian nilai perusahaan, begitu juga dengan M dan Priantinah
(2012) yang menemukan hal sama bahwa corporate governance berpengaruh signifikan
positif terhadap nilai perusanaan. Hal tersebut juga didukung oleh Bansal dan Sharma
(2016) menemukan hubungan yang positif signifikan antara independensi Komite Audit
11
12
sebagai salah satu proksi good corporate governance terhadap nilai perusahaan, frekuensi
rapat komite audit terhadap ROE, Tobin’s Q dan kapitalisasi pasar, komposisi board
Mishra dan Mohanty (2014) yang menemukan adanya hubungan yang positif antara
corporate governance (legal complience, board efficiency, dan proactive) terhadap ROA,
terhadap ROE. Mollah, Farooque, dan Karim (2012) menemukan ukurn dewan komisaris
memberikan dugaan hubungan yang positif antara penerapan efektivitas good corporate
Nilai Perusahaan
organisasi harus dapat menyelaraskan antara tujuan ekonomi dengan tujuan lingkungan
direspon positif oleh masyarakat, sehingga citra/image nya meningkat. Disisi lain
investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra/image baik di masyarakat,
12
13
Dengan demikian, dalam jangka panjang penjualan dan profitabilitas perusahaan akan
meningkat. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin besar pula return
yang diterima sehingga akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan Hariati dan
Rihaningtyas (2015).
Selain itu, kebijakan Bank Indonesia No: 7/2/PBI/2005 berupa kemudahan untuk
mendapatkan kredit bank bagi perusahaan yang taat dalam melakukan pengelolaan
lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang mendorong investor untuk
berinvestasi pada perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik, sehingga berdampak
pada peningkatan nilai perusahaan. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil penelitian
signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi 0.035, diperkuat dengan
Titisari dan Alviana (2012) yang menemukan hal yang sama, kemudian Fitriani (2013)
juga menemukan kinerja lingkungan yang berpengaru positif signifikan terhadap Market
Value Added (MVA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin baik kinerja
lingkungan maka akan direspon positif oleh investor melalui fluktuasi harga saham
konsumen atau masyarakat akan lebih tertarik untuk membeli barang atau jasa yang
ditawarkan sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan yang telah melakukan CSR.
13
14
Kinerja Lingkungan
Ukuran Perusahaan
H1
H2
14
15
BAB III
Bab ini menguraikan tentang analisis data yang berkaitan dengan data seluruh
perusahaan high profile yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun
sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria
perusahaan yang memenuhi kriteria sampel adalah 14 perusahaan dalam setahun dengan
perusahaan. Jumlah tersebut didapat dari empat tahun pengamatan 2010-2013 dengan
Pembahasan hasil analisis data akan diuraikan mulai dari analisis deskriptif, uji asumsi
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi,
uji heteroskedastisitas, dan analisis regresi linier berganda untuk menjawab hipotesis
penelitian.
(Ukuran Komite Audit) tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen Kinerja
Perusahaan (ROA) dengan nilai signifikansi sebesar 0,211. Begitu juga Good Corporate
Governance (Ukuran Komite Audit) tidak memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan
(Tobin’s Q) dengan nilai signifikansi sebesar 0,130. Nilai koefisien regresi juga
memiliki arah negatif artinya semakin tinggi Good Corporate Governance dari Komite
terhadap Kinerja dan Nilai Perusahan. Hal ini berarti berapapun jumlah anggota Komite
Audit tidak akan mempengaruhi Kinerja Perusahaan yang diukur dari total aset, modal,
dan laba dalam suatu perusahaan karena belum dapat menjadikan mekanisme
pengawasan yang efektif terhadap manajemen perusahaan. Hal ini disebabkan karena
efektifitas Komite Audit tidak didasarkan pada jumlah atau banyaknya anggota Komite
Audit, tetapi kualitas dari sumber daya manusia (SDM) yang ada di dalam perusahaan.
Anggota Komite Audit yang kurang memiliki integritas yang tinggi, kemampuan,
berkomunikasi dengan baik atau anggota komite audit yang latar belakang pendidikan
dari non akuntansi atau keuangan sehingga pengetahuan dan pemahaman terhadap
orang, yang artinya bahwa sebagian besar perusahaan memiliki jumlah anggota Komite
Audit yang sama yaitu 3 orang. Hal inilah yang kemungkinan menyebabkan Komite
Audit tidak berpengaruh terhadap Kinerja dan Nilai Perusahaan. Topik Komite Audit
merupakan topik yang signifikan dalam literatur akuntansi tahun-tahun terakhir ini. Hal
ini penting karena adanya pengawasan secara profesional yang dapat dipercaya
Komite Audit saat ini diterima sebagai bagian dari mekanisme Good Corporate
Governance yang baik. Adanya Komite Audit ini juga direspon secara positif oleh
berbagai pihak, antara lain Pemerintah, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), Bursa
Efek Jakarta (BEJ), para investor, akuntan dan sebagainya. Kesuksesan suatu perusahaan
Strategi tersebut diantaranya juga mencakup strategi penerapan sistem Good Corporate
audit dan dewan komisaris independen. Mekanisme Good Corporate Governance ini
akan meningkatkan pengawasan bagi perusahaan menuju ke arah yang lebih baik.
Perusahaan.
terhadap 132 variabel dependen Kinerja Perusahaan (ROA) dengan nilai signifikansi
signifikansi sebesar 0,014. Nilai koefisien regresi juga memiliki arah positif artinya
tinggi Kinerja Perusahaan dan Nilai Perusahaan, begitu sebaliknya. Hasil analisis
besar terhadap investasi yang dilakukan. Institusi secara profesional akan memantau
capai. Monitoring yang dilakukan oleh institusi inilah yang akan menekan manajemen
perusahaan tetap maksimal dan nilai perusahaan akan tetap menjadi baik di mata
peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara
menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh
manajer. Hal ini disebabkan investor institusional terlibat dalam pengambilan yang
pemborosan yang dilakukan manajemen (Noor Laila, 2011). Setiap perusahaan akan
Struktur kepemilikan yang tersebar tidak akan memberikan insentif kepada pemilik
untuk memonitor pengelolaan manajemen. Hal ini disebabkan karena para pemilik
menanggung sendiri biaya pengawasan (monitoring cost) sehingga semua pemilik akan
mekanisme yang dapat dipercaya terhadap penyajian informasi kepada investor. Peranan
ini disebabkan investor institusi yang sophisticated dan mempunyai daya pengendali
efektivitas pengelolaan sumber daya perusahaan oleh manajemen dapat diketahui dari
informasi yang dihasilkan melalui reaksi pasar atas pengumuman laba. Persentase saham
yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan
yang tidak menutup kemungkinan terdapat aktualisasi sesuai dengan kepentingan pihak
variabel dependen Kinerja Perusahaan (ROA) dengan nilai signifikansi sebesar 0,001.
terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) dengan nilai signifikansi sebesar 0,049. Nilai
20
koefisien regresi juga memiliki arah positif artinya semakin tinggi Good Corporate
Governance (Kepemilikan Publik) maka semakin tinggi pula Kinerja Perusahaan dan
Nilai Perusahaan, begitu sebaliknya. Hasil penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan
bahwa jumlah kepemilikan saham oleh publik berpengaruh terhadap Kinerja dan Nilai
Perusahaan. Hasil tersebut memperjelas bahwa dalam hal ini nampaknya pemilik publik
juga kurang melakukan pengawasan yang ketat terhadap manajemen dalam melaporkan
masyarakat bahwa pihak manajemen dapat mengelola saham tersebut dengan sebaik-
baiknya yang dibuktikan melalui tingkat laba dan Kinerja Perusahaan yang baik
dilakukan oleh manajer dilihat dari tingkat modal dan harga saham. Menurut Jensen dan
government system karena mereka memiliki financial interest dan bertindak independen
dalam menilai manajemen. Semakin besar persentase saham yang ditawarkan kepada
publik, maka semakin besar pula internal yang harus diungkapkan kepada publik
karena itu kepemilikan publik dianggap berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan. Hasil
ini sesuai dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan Kepemilikan Publik
berpengaruh terhadap Kinerja maupun Nilai Perusahaan. Untuk mencapai tujuan utama
yang dapat diperoleh baik melalui pendanaan internal maupun pendanaan eksternal.
ekonomi secara riil tidak bisa hanya dari konsumsi, secara fundamental diperlukan
investasi. Salah satunya adalah pasar modal, terutama untuk memulihkan kepercayaan
21
investor. Oleh karena itu diperlukan upaya yang besar dan waktu yang panjang untuk
sektor riil. Pasar modal Indonesia digerakkan oleh investor dengan jumlah terbatas. Hal
ini menunjukan bahwa pasar modal Indonesia belum berakar. Pemerintah perlu
membangun pasar modal kita yang efisien dan berdaya saing kuat. Salah satu alternatif
adanya harapan dari masyarakat bahwa pihak manajemen perusahaan akan mengelola
saham tersebut dengan sebaik-baiknya dan dibuktikan dengan tingkat laba dan kinerja
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan dari hasil analisis data yang dilakukan maka
nilai perusahaan
IV.2. Saran
dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder perusahaan berupa laporan
sekunder dan data primer sehingga indeks GCG tersebut lebih rinci dan
menyeluruh.
2. Periode pengamatan dalam penelitian yang dilakukan pendek yaitu hanya satu
pengamatan lebih dari satu tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih
23
sesudahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Semarang.
Hadi, N. (2011). Corporate Social Responsibility edisi Pertama. Yogyakarta : Graha. Ilmu.
Hariati, I. d. (2015). Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja Lingkungan Terhadap
Jensen, M. C. (1976). Theory of the firm : Managerial Behavior Agency Costs and
Tjahjono, M. (2013). Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan dan Kinerja
Unerman, &. D. (2006). FInancial Accounting Theory. New York : Mc Graw-Hill Education.