LAPORAN PENDAHULUAN
PNEUMONIA
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Identitas pasien
Nama : Tn. RT
Tanggal Lahir : 01 Juli 1939
Agama : Hindu
Jenis kelamin : Laki-Laki
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku : Bali
Alamat : Br. Kutuh Sayan Ubud
Tanggal MRS : 06 Februari 2020
Tanggal pengkajian : 06/02/2020
No. Reg : 13.77.87
NIK : 5104050107390029
Diagnosa Medis : Pneumonia
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. R
Umur : 37 th
Hubungan dengan pasien : Cucu
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Br. Kutuh Sayan Ubud
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan saat ini
1) Keluhan Utama
a) Keluhan saat MRS: Sesak dan batuk berdahak
b) Keluhan saat pengkajian: Pasien mengeluh sesak
c) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini:
Keluarga Pasien mengatakan sesak dari 2 hari yaitu dari tanggal 04/02/2020
malam hari disertai batuk berdahak sejak 1 minggu dan dahak sulit untuk
dikeluarkan, kemudian pada tanggal 05/02/2020 pagi hari pasien mengeluh
demam, kemudian oleh keluarga Pasien diajak berobat ke puskesmas dan sudah
mendapatkan terapi nebulizer tapi keluarga tidak tau nama obatnya. Kemudian
pada tanggal 06/02/2020 pada sore hari sesak yang dirasakan oleh pasien semakin
memberat dan demam semakin tinggi, kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke
IGD RSU Ganesha supaya mendapat pertolongan dengan cepat. Kemudian oleh
perawat IGD pasien dilakukan pengecekan vital sign TD: 100/60 mmhg, Nadi: 92
x/menit, Suhu: 38 0C, RR: 25 x/menit, Spo2: 89 %, BB: 48kg dan TB: 155cm.
Oleh dr jaga dr. Lidia, S.Ked pasien dikonsulkan ke dr. Agus Lastya, Sp.PD. Dari
dr. Agus Lastya, Sp.PD pasien disarankan rawat inap dengan diagnosa febris hari
ke-2 dan Pneumonia dan mendapatkan terapi: IVFD Futrolit : Aminifluid : D5%
24 tpm, Oksigen 4lpm nasal canul, cefotaxime 3x1 gram, Levofloxacin1x750mg,
Solvinex 3x1, nebulizer combiven 1 respul+nacl 3% 2cc tiap 8 jam, nebulizer
pulmicort tiap 12 jam, pantoprazol 1x40mg,vip albumin 3x1capsul dan
Paracetamol 3x500mg. Kemudian pasien dipindahkan ke ruangan Melati rawat
inap lantai IV di kamar 404.
b. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi keluhan
Keluarga Pasien mengatakan ketika sesak dirasakan semakin memberat pasien langsung
dibawa oleh keluarga ke RSU Ganesha.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan hanya pernah mengalami panas, pilek dan batuk tapi tidak sampai
dirawat di rumah sakit.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit.
3) Riwayat alergi makanan/obat-obatan
Pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap jenis makanan apapun, serta alergi
terhadap obat-obatan.
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol,dll)
Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan seperti merokok dan minum minuman
yang bercafein dan mengandung alcohol.
d) Riwayat kesehatan keluarga (genogram dan keterangan)
Genogram:
Keterangan Gambar:
: Laki – laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Pasien
Keterangan:
Pasien merupakan orang tua dari ketiga anak laki-lakinya, pasien tinggal serumah dengan anak,
menantu, dan cucunya. Di keluarga pasien tidak ada yang pernah menderita penyakit yang
sama dengan pasien.
e) Riwayat sosiokultur
1) Interaksi dengan keluarga dan masyarakat
Keluarga Pasien mengatakan kondisi kehidupan keluarganya dalam kondisi baik-
baik saja. Tidak ada kebiasaan dalam keluarga yang dapat menurunkan derajat
kesehatan. Interaksi dengan tetangga dan masyarakat berjalan seperti biasanya.
2) Dampak penyakit pasien terhadap keluarga
Keluarga Pasien mengatakan selama sakit dan dirawat pasien tidak bisa untuk
bekerja.
3) Persepsi pasien/keluarga terhadap penyakitnya
a) Hal yang dipikirkan saat ini:
Keluarga Pasien mengatakan pasien masih sesak batuk dan demam.
b) Harapan setelah menjalani perawatan:
Keluarga Pasien berharap pasien cepat sembuh dari sakitnya dan dapat
beraktivitas seperti biasanya.
c) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit:
Keluarga Pasien mengatakan selama pasien sakit terjadi perubahan yaitu pasien
terlihat sesak dan batuk sulit untuk dikeluarkan.
4) Sistem nilai kepercayaan
a) Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan: Pasien mengatakan tidak ada
nilai-nilai dalam keluarga yang bertentangan dengan upaya pemeliharaan
kesehatan dan kalau ada keluarga yang sakit biasanya berobat kepetugas
kesehatan.
b) Aktivitas agama/kepercayaan yang dilakukan: pasien mengatakan aktivitas
agama yang dilakukan selama pasien dirawat yaitu selalu dilakukan dikamar
dengan berdoa sambil tidur dan suami atau keluarganya sembahyang keliling di
RS untuk memohon kesembuhan pasien.
3. Pola Fungsi kesehatan (11 Pola Fungsi Kesehatan Gordon)
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan.
Keluarga Pasien mengatakan kalau sakit selalu berobat ke pelayanan kesehatan.
b. Pola nutrisi/metabolik
1) Sebelum sakit
Keluarga Pasien mengatakan sebelum sakit makan habis 1 porsi dengan menu lauk,
daging, sayuran, kacang-kacangan dll. Pasien juga mengatakan biasa minum 5-6
gelas sehari (1000cc - 1200cc).
2) Saat sakit
Keluarga Pasien mengatakan selama di rawat, pasien dapat menghabiskan 1/2 porsi
menu yang disediakan oleh rumah sakit, dan untuk minum 4-5 gelas sehari (800cc -
1000cc).
c. Pola eliminasi
1) BAB
a) Sebelum sakit
Keluarga Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah dengan buang
air besar, di rumah pasien biasa BAB 1 x/ hari dengan konsistensi lembek dan
tidak ada keluhan saat BAB.
b) Saat sakit
Keluarga Pasien mengatakan saat sakit pasien tidak mengalami masalah
dengan buang air besar, pasien BAB 1x/hari dengan konsistensi lembek dan
bau khas feses.
2) BAK
a) Sebelum sakit
Keluarga Pasien mengatakan sebelum sakit BAK kurang kebih 4-5 kali
perhari dengan warna urine kuning jernih, bau khas urin. Jumlah urine ±
2000cc/ 24 jam.
b) Saat sakit
Keluarga Pasien mengatakan saat sakit pasien buang air kecil kurang lebih 3-4
kali perhari dengan warna urin kuning, bau khas urin. Jumlah urin ± 1600cc/
24 jam.
d. Pola aktifitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi ditepat tidur √
Berpindah √
Keterangan :
0: mandiri
1: dibantu sebagian
2: dibantu orang lain
3: dibantu orang lain dan alat
4: tergantung total.
Kesimpulan : pasien mengatakan aktivitas sehari-hari di rumah sakit sebagian dibantu
oleh keluarga dan perawat.
e. Pola kognitif dan persepsi
Kelurga Pasien mengatakan sudah mengerti tentang penyakit yang diderita oleh
pasien.
f. Pola persepsi-konsep diri
1. Citra tubuh
Keluarga Pasien mengatakan sesak batuk dan demam yang dialami oleh pasien
akan sembuh bila diobati.
2. Identitas diri
Keluarga mengatakan pasien adalah seorang petani, kegiatan setiap hari pasien
adalah disawah mengurusi ladangnya.
3. Peran diri
Peran pasien dalam keluarga adalah sebagai seorang kakek terhadap cucu-
cucunya.
4. Ideal diri
Keluarga berharap supaya pasien bisa cepat sembuh dan bisa kembali menjalani
perannya sebagai seorang kakek dirumah.
5. Harga diri
Keluarga Pasien mengatakan tidak ada perasaan negatif tentang dirinya sendiri
dan keluarga pasien selalu mendukung pasien.
g. Pola tidur dan istrahat
1) Sebelum sakit
Sebelum sakit, Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki masalah dengan
tidurnya, pasien terkadang tidur siang 1-2 jam. Pasien biasanya mulai tidur
malam pukul 21.00 wita dan bangun pukul 05.00 wita.
2) Saat sakit
Saat sakit Keluarga mengatakan pasienmasih tetap bisa tidur walaupun pasien
terpasang oksigen dan batuk.
h. Pola Peran-hubungan
Sebelum maupun saat sakit hubungan pasien keluarganya berjalan seperti biasanya.
Keluarga sering menjenguk ke rumah sakit, selama di RS didampingi oleh anak dan
cucu dan keluarganya serta peran hubungan tidak ada masalah. Dalam penyelesaian
konflik keluarga pasien selalu membicarakannya terlebih dahulu.
i. Pola seksual dan reproduksi
Sebelum maupun saat sakit pasien tidak ada gangguan pada sistem reproduksinya.
j. Pola toleransi stress-koping
Keluarga mengatakan bila pasien ada masalah selalu menceritakan dengan anak
maupun keluarganya.
k. Pola Nilai kepercayaan
Pasien menganut agama Hindu, pasien mempercayai bahwa penyakit yang
dideritanya oleh karena ada masalah medis, dan bukan oleh kecapatan atau salah pati
yang biasa diyakini oleh sebagian penganut agama hindu.
4. Pemeriksaan Fisik
Pengkajian dilakukan tanggal 06/02/2020 pukul 19:00 wita
a. Keadaan umum
Kesadaran: compos mentis TB: 155 cm
GCS: 15 (E: 4, M: 5, V:6 ) BB: 48 Kg
b. Vital Sign
1) Tekanan darah : 100/60 mmHg
2) Nadi : 91 x/menit
3) Suhu : 37,9 0C
4) Pernafasan : 24 x/menit
5) SPO2 : 97 %
c. Keadaan fisik Head To Toe
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, kebersihan cukup, tidak ada bekas luka dan lesi, tidak ada
benjolan di kepalanya.
2) Wajah
Inspeksi: bentuk wajah simetris.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada area wajah.
3) Mata
Inspeksi: bentuk mata kanan kiri simetris, konjungtiva, sclera putih, pupil isokor,
tidak ada exoptalmus, strabismus, nistagmus, edema palpebra tidak ada, reflek
pupil +/+, bola mata dapat mengikuti ke delapan gerakan arah pemeriksa, dan tidak
buta warna.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada bola mata.
4) Hidung
Inspeksi: lubang hidung simetris, terdapat scret pada lubang hidung, tampak
menggunakan pernapasan cuping hidung, dan terpasang O2 4lpm
Palpasi: tidak ada nyeri tekan dan massa pada daerah hidung.
5) Telinga
Inspeksi: aurikula simetris, antara kanan dan kiri bersih, tidak ada peradangan, tidak
ada secret, membrane timpani utuh.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada aurikula dan tulang mastoideus.
6) Mulut
Inspeksi: bibir lembab, tidak ada lesi maupun inflamasi, tidak ada bibir sumbing,
gusi tidak ada peradangan, lidah tampak bersih dan berwarna merah pucat, mukosa
mulut lembab, tonsil tidak ada pembesaran, tidak ada stomatitis.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada daerah mulut.
7) Leher
Inspeksi: bentuk simetris kanan dan kiri, tidak tampak hiperpigementasi, tidak ada
lesi, serta pergerakan bebas ke semua arah.
Palpasi: tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada pelebaran vena jugularis serta tidak
ada pembesaran kelenjar limfe.
8) Dada
a) Paru
Inspeksi: bentuk dada simetris, tampak menggunakan otot bantu pernafasan,
frekuensi pernafasan 24 x/mnt.
Palpasi: taktil fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi: sonor.
Auskultasi: terdengar suara nafas tambahan yaitu ronkhi di kedua lapang paru.
b) Jantung
Inspeksi: tidak tampak ictus cordis pada costa V.
Perkusi: terdengar suara dullnes.
Auskultasi: terdengar bunyi S1dan S2 tunggal reguler dan tidak terdengar
murmur.
9) Payudara dan ketiak
Inspeksi: payudara simetris, tidak ada lesi, serta tidak ada iritasi pada daerah ketiak.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada daerah payudara dan ketiak, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe.
10) Abdomen
Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada pelebaran vena abdomen, tidak ada lesi.
Auskultasi: bising usus 10 x/menit.
Palpasi: tidak ada distensi, tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi: terdengar suara timpani.
11) Genetalia
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan genetalia.
12) Anus
Tidak ada gatal-gatal di area anus, tidak ada benjolan atau perdarahan.
13) Ekstreminitas
a) Atas
Inspeksi: bentuk simetris pada tangan kanan dan kiri, tidak terdapat kontraktur,
tidak ada lesi dan pasien terpasang infus pada vena metacarpal dextra pada
tanggal 06/02/2020.
Palpasi: akral teraba hangat, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi kelemahan pada
otot-otot.
b) Bawah
Inspeksi: bentuk simetris pada kaki kiri dan kanan pasien, tidak ada kontraktur,
tidak ada lesi.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada kaki.
Kekuatan otot:
5555 5555
5555 5555
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP (Tanggal 06/02/2020 pkl
16.05)
No Parameter Nilai Satuan Normal
1 WBC 8.5 109 /I 4.8 -10.8
2 LYM% 8.3 % 20.0 -40.0
3 MID % 6.7 % 3.0 – 9.0
4 GRA % 85.0 % 50.0 -70.0
5 LYM 0.7 109 /I 0.8 – 4.8
6 MID 0.6 109 /I 0.1 – 7.0
7 GRAN 7.2 109 /I 2.0 – 7.0
8 RBC 3.52 1012 /I 4.7 – 6.1
9 HGB 12.1 g/dL 15.4 – 18.0
10 HCT 36.9 % 42.0 – 52.0
11 MCV 104.7 fL 79.0 – 99.0
12 MCH 34.3 Pg 27.0 – 31.0
13 MCHC 32.8 g/dL 33,0-37,0
14 RDW% 12.3 % 11.5 – 14.5
15 RDWa 138,9 fL 30.0 – 47.0
No Parameter Nilai Satuan Normal
16 PLT 175 109 /I 150.0 – 450.0
17 MPV 9.1 fL 7.2 – 11.1
18 PDW 14.9 fL 10.0 – 17.0
19 PCT 0.06 % 0.2 – 0.4
20 LPCR 24.2 % 0.1 – 99.9
DX 2
S : Pasien mengatakan masih batuk
O:
- Pasien tampak batuk
- Produksi Secret (+)
- Terlihat penggunaan otot bantu napas
- Terlihat melakukan pernafasan cuping hidung
- Terlihat frekuensi nafas yang cepat dan dalam
- N : 86 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-7
DX 3
S : Pasien mengatakan badannya terasa hangat
O:
- Kulit pasien teraba hangat
- TD : 120/70 mmHg
- N : 86 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
- S : 37,5 o C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-8 Eka astini
Jumat 7-02- 2 Memberikan obat melalui nebulizer Ds : Pasien bersedia diberikan obat
20/ pkl 08.00 pulmicort 1 respul Do : Pasien tampak batuk dan sedikit sesak Erna
wita
Pkl 08.30 1,2 Melakukan fisiotherapy dada dan Ds : pasien mengatakan masih batuk dan sedikit sesak
wita mengajarkan cara batuk efektif Do : Pasien tampak batuk dan sedikit sesak Erna
Pkl. 09.45 1,2 Memberikan obat injeksi cefotaxime 1 Ds : pasien bersedia diberikan obat
wita gr Do :
- Obat sudah diberikan
- Tidak ada reaksi alergi Erna
DX 2
S : Pasien mengatakan masih batuk
O:
- Pasien tampak batuk
- Produksi Secret (+)
- Terlihat penggunaan otot bantu napas
- Terlihat melakukan pernafasan cuping hidung
- Terlihat frekuensi nafas yang cepat dan dalam
- N : 84 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 97 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-7
DX 3
S : Pasien mengatakan badannya terasa hangat
O:
- Kulit pasien teraba hangat
- TD : 120/70 mmHg
- N : 84 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
- S : 37,5 o C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-8 Erna
pkl 16.00 1,2,3 Mengukur tanda tada vital pasien dan Ds : pasien mengatakan masih batuk
wita memberikan posisi semi fowler Do :
- TD : 110/70 mmHg
- N : 78 x/menit
- S : 37,6oC
- RR : 22x/menit
- SpO2 : 98 %
- Pasien terlihat lebih nyaman dengan posisi semi
fowler Bela
Jumat 7-02- 1, 2 Memberikan obat nebulizer combivent Ds : pasien mengatakan bersedia diberikan obat
20 pkl. 17.45 1 respul + Ns 3 % 2 cc Do :
wita - Pasien tampak batuk dan sedikit sesak
- Obat sudah diberikan Bela
Pukul 19.00 1,2,3 EVALUASI FORMATIF DX 1
wita S : Pasien mengatakan masih batuk dan sesak
O:
- Pasien tampak batuk dan sesak
- Produksi Secret (+)
- Terlihat penggunaan otot bantu napas
- Terlihat melakukan pernafasan cuping hidung
- Terlihat frekuensi nafas yang cepat dan dalam
- N : 78 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 97 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-5
DX 2
S : Pasien mengatakan masih batuk
O:
- Pasien tampak batuk
- Produksi Secret (+)
- Terlihat penggunaan otot bantu napas
- Terlihat melakukan pernafasan cuping hidung
- Terlihat frekuensi nafas yang cepat dan dalam
- N : 78 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 97 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-7
DX 3
S : Pasien mengatakan badannya terasa hangat
O:
- Kulit pasien teraba hangat
- TD : 110/70 mmHg
- N : 78 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 97 %
- S : 37,6 o C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-8 Bela
Jumat 7-02- 3 Memberikan obat paracetamol 3 x 500 Ds : pasien mengatakan bandannya masih sedikit hangat
20 pkl.23.00 mg per oral Do :
wita - Kulit pasien terasa hangat
- Tidak tampak kemerahan pada kulit Widia
Sabtu 8-02- 1,2,3 Mengukur tanda tanda vital pasien Ds : pasien mengatakan masih batuk
20 pkl. 06.00 dan memberikan posisi semifowler Do :
wita - TD : 110/70 mmHg
- N : 82 x/menit
- S : 37 o C
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
- Pasien terlihat lebih nyaman denga posisi
semifowler Widia
DX 2
S : Pasien mengatakan masih batuk
O:
- Pasien tampak batuk
- Produksi Secret (+)
- Terlihat penggunaan otot bantu napas
- Terlihat melakukan pernafasan cuping hidung
- Terlihat frekuensi nafas yang cepat dan dalam
- N : 82 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-7
DX 3
S : Pasien mengatakan badannya terasa sedikit hangat
O:
- Kulit pasien teraba hangat
- TD : 110/70 mmHg
- N : 82 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
- S : 37 o C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-8 Widia
Sabtu , 8-02- 1,2 Memberikan obat melalui nebulizer Ds : pasien mengatakan masih batuk
20/ pkl 08.00 pulmicort 1 respul Do :
- Pasien tampak batuk
- Secret (+)
- Tidak tampak penggunaan otot bantu napas Eka astini
Sabtu , 08- 1,2 Memberikan tindakan fisiotherapi Ds : pasien mengatakan masih batuk
02-20/ pkl dada dan mengajarkan cara batuk Do :
08.30 wita efektif - Produksi Secret (+)
- Tidak tampak penggunaan otot bantu napas
- Tidak terlihat melakukan pernafasan cuping
hidung Eka astini
13.00 wita 1,2,3 EALUASI FORMATIF DX 1
S : Pasien mengatakan masih batuk
O:
- Produksi Secret (+)
- Tidak terlihat penggunaan otot bantu napas
- Tidak terlihat melakukan pernafasan cuping
hidung
- N : 82 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-5
DX 2
S : Pasien mengatakan masih batuk
O:
- Pasien tampak batuk
- Produksi Secret (+)
- Tidak terlihat penggunaan otot bantu napas
- Tidak terlihat melakukan pernafasan cuping
hidung
- N : 82 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-7
DX 3
S : Pasien mengatakan badannya terasa hangat
O:
- Kulit pasien teraba hangat
- TD : 120/70 mmHg
- N : 82 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
- S : 36,8o C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-8 Eka astini
Sabtu, 08- 1 Memberikan therapy oksigen 3 lpm Ds : pasien mengatakan masih sedikit sesak
02-20 pkl. via nasal canul Do :
16.00 wita - Pernapasan cuping hidung tidak ada
- RR : 22x/menit
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan Utami
Sabtu , 08- 1,2 Memberikan obat injeksi Ds : pasien mengatakan masih batuk
02-20 / pkl. - Cefotaxime 3 x I gr Do :
17.45 wita - Solvinex 3x 1 amp - Pasien terlihat masih batuk
- Produksi secret (+)
- Tidak tampak penggunaan otot bantu napas Utami
Pkl 19.00 1,2,3 EVALUASI FORMATIF DX 1
wita S : Pasien mengatakan masih batuk
O:
- Produksi Secret (+)
- Tidak terlihat penggunaan otot bantu napas
- Tidak terlihat melakukan pernafasan cuping
hidung
- N : 95 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-5
DX 2
S : Pasien mengatakan masih batuk
O:
- Pasien tampak batuk
- Produksi Secret (+)
- Tidak terlihat penggunaan otot bantu napas
- Tidak terlihat melakukan pernafasan cuping
hidung
- N : 95 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-7
DX 3
S : Pasien mengatakan badannya terasa hangat
O:
- Kulit pasien teraba hangat
- TD : 120/70 mmHg
- N : 82 x/menit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 98 %
- S : 36,6o C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-8 Utami
Sabtu ,08- 3 Memberikan tindakan delegatif dalam Ds : pasien mengatakan padan badannya sudah mulai
02-20/ pkl pemberian therapy paracetamol 3 x turun
23.00 wita 500 mg per oral Do :
- Tidak tampak kemerahan pada kulit
- S : 36.4 oC Erna
Minggu 09- 1,2,3 Mengukur tanda tanda vital pasien Ds : pasien mengatakan masih batuk dan sesak sudah
02-20/ dan memberikan posisi semi fowler tidak ada , panas badannya sudah mulai turun
pkl.06.00 Do :
w1ita - TD : 120/80 mmhg
- N 78 x/menit
- RR 20 x/menit
- SpO2 : 98%
- S : 36,2 oC
- Tidak tampak kemerahan pada kulit
- Tidak ada suara napas tambahan Erna
Pukul 07.00 1,2,3 EVALUASI FORMATIF DX 1
wita S : Pasien mengatakan sesak tidak ada
O:
- Produksi Secret (+)
- Tidak terlihat penggunaan otot bantu napas
- Tidak terlihat melakukan pernafasan cuping
hidung
- N : 78 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 98 %
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
DX 2
S : Pasien mengatakan masih batuk
O:
- Pasien tampak batuk
- Produksi Secret (+)
- Tidak terlihat penggunaan otot bantu napas
- Tidak terlihat melakukan pernafasan cuping
hidung
- N : 78 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 98 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan renpra no. 1-7
DX 3
S : Pasien mengatakan panas badannya sudah mulai
turun
O:
- Kulit pasien teraba hangat
- TD : 120/70 mmHg
- N : 78 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 98 %
- S : 36,2o C
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi Erna
Minggu , 09- 1,2 Memberikan tindakan delegatif dalam Ds : pasien mengatakan masih batuk
02-20 pemberian obat nebulizer combivent + Do :
09.45 wita Ns 3% 2 cc - Pasien terlihat batuk namun terlihat berkurang
- Produksi secret (+)
- Tidak ada penggunaan otot bantu napas Utami
Minggu , 09- 1,2 Memberikan tindakan delegatif dalam Ds :
02-20 pemberian therapy injeksi Pasien mengatakan masih batuk dan sesak tidak ada
Pkl. 17.45 - Cefotaxime 3 x 1 gr Do:
wita - Solvinex 3 x 1 amp - Pasien tampak batuk
- Sesak tidak ada
- Produksi secret (+)
- Tidak tampak penggunaa otot bantu napas Devi
Pukul 19.00 1,2,3 EVALUASI FORMATIF DX 1
wita S : Pasien mengatakan sesak tidak ada
O:
- Produksi Secret (+)
- Tidak terlihat penggunaan otot bantu napas
- Tidak terlihat melakukan pernafasan cuping
hidung
- N : 78 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 98 %
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
DX 2
S : Pasien mengatakan masih batuk
O:
- Pasien tampak batuk
- Produksi Secret (+)
- Tidak terlihat penggunaan otot bantu napas
- Tidak terlihat melakukan pernafasan cuping
hidung
- N : 78 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 98 %
DX 3
S : Pasien mengatakan panas badannya sudah mulai
turun
O:
- Kulit pasien teraba hangat
- TD : 120/70 mmHg
- N : 78 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 98 %
- S : 36,2o C
A : Masalah teratasi Devi
5. EVALUASI KEPERAWATAN