Anda di halaman 1dari 2

94

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Karakteristik konsep pada pokok bahasan hidrolisis garam terbagi menjadi

dua jenis konsep diantaranya konsep abstrak dengan contoh konkrit dengan

persentase 20% dan konsep yang menyatakan proses dengan persentase 80%.

2. Profil penguasaan konsep dari penerapan Model Pembelajaran Inquiry

dibandingkan dengan model pembelajaran langsung pada Siswa Kelas XI-

IPA SMA Negeri 1 Maligano pada materi pokok hidrolisis garam memiliki

perbandingan rerata skor posttest tertinggi, yaitu 90,88<91,60 pada label

konsep Kesetimbangan Hidrolisis, Derajat Ionisasi dan Reaksi Hidrolisis dan

perbandingan skor posstest terendah yaitu 49,38>48,21 pada label konsep

Hidrolisis Garam, Kesetimbangan Hidrolisis, dan Derajat Ionisasi.

3. Peningkatan kecakapan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen (XI IPA 1)

SMA Negeri 1 Maligano meningkat setelah diberi pembelajaran dengan

model pembelajaran inquiry rata- rata N-Gain sebesar 0,73 dan masuk pada

kategori tinggi sedangkan kelas kontrol (XI IPA2) setelah diberi pembelajaran

dengan model pemelajaran langsung rata-ata N-Gain sebesar 0,71 dan masuk

pada kategori tinggi.

4. Model pembelajaran Inquiry dan model pembelajaran langsung tidak

menunjukkan perbedaan efektivitas peningkatan kecakapan berpikir kreatif


95

yang signifikan, dapat dilihat bahwa thitung = 0,545 < 1,686 atau p value =

0,589 > 0,05 yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.

5. Penerapan model pembelajaran inquiry di SMA Negeri 1 Maligano mendapat

tanggapan positif dari siswa dan termasuk dalam kategori baik sekali dengan

persentase 85,59%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan sebagai

berikut : Guru dalam mengajar diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran

Inquiry dan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dari segala aspek

pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai