Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR

ANALISA TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN


JALAN TRITURA (JALAN BAJAK) MEDAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI & WEBSTER
(STUDI KASUS : JL. TRITURA/ JL. BAJAK)

Diajukan untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Memenuhi Syarat


untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil

DISUSUN OLEH:

NINGSIH FARIDA MANALU


08 0424 026

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION


DEPARTEMAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara


TUGAS AKHIR

ANALISA TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN


JALAN TRITURA (JALAN BAJAK) MEDAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI & WEBSTER
(STUDI KASUS : JL. TRITURA/ JL. BAJAK)

Diajukan untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Memenuhi Syarat


untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh :

NINGSIH FARIDA MANALU


NIM : 08 0424 026

Disetujui Oleh :

(Medis S. Surbakti ST.,MT)


NIP. 19710914 200012 1 001

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION


DEPARTEMAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN


JALAN TRITURA (JALAN BAJAK) MEDAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI & WEBSTER

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat dalam


Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil

Dikerjakan Oleh :

NINGSIH FARIDA MANALU


08 0424 026

Dosen Pembiming,

Medis S. Surbakti ST.,MT


NIP. 19710914 200012 1 001

Penguji I, Penguji II, Penguji III,

Yusandy Aswad, ST, MT Ir. Indra Jaya Pandia, MT Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc
NIP.19611231 198811 1 001 NIP.19560618 198601 1 001 NIP.19560618 198601 1 001

Mengesahkan :

Koordinator, PPSE Ketua


Departemen T. Sipil FT USU Departemen T. Sipil FT USU

Ir. Zulakarnain A. Muis, M.Eng.Sc Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan


NIP. 19560326 198103 1 003 NIP. 19561224 198103 1 002

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION


DEPARTEMAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Persimpangan adalah lokasi atau daerah dimana dua atau lebih ruas jalan
yang saling bertemu atau bersilangan/ berpotongan. Persimpangan dapat
dipengaruhi kemampuan (Capability) jalan dalam melayani volume kendaraan
dan volume pejalan kaki sebab “gangguan” kepada lalu lintas sering terjadi di
persimpangan. Oleh karena itu persimpangan harus dirancang sedemikian rupa,
baik dari pengaturan geometriknya maupun dari pengaturan atau pengendalian
Traffic Light sehingga pergerakan arus lalu lintas pada persimpangan dapat
terkendali aman dan nyaman.
Kondisi persimpangan pada Jl. Marendal – Jl. Bajak (Arah Sp. Limun) –
Jl. A.H Nasution (Arah Jl. Johor) – Jl. A.H Nasution (Arah SM. Raja) Medan
yang diamati oleh penulis, khususnya pada jam – jam puncak (peak hour) sering
mengalami kemacetan yang mengakibatkan terjadinya antrian yang panjang pada
ruas jalan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya volume kendaraan
yang melaluinya serta tingginya hambatan samping pada setiap lengan
persimpangan sehingga melampaui kapasitas persimpangan yang direncanakan.
Melihathal tersebut maka penulis mencoba untuk melakukan analisa pada
system Traffic Light pada persimpangan Jl. Marendal – Jl. Bajak (Arah Sp.
Limun) – Jl. A.H Nasution (Arah Jl. Johor) – Jl. A.H Nasution (Arah SM. Raja)
Medan. Adapun analisa yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan
metode Manual kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) yang meliputi
analisa terhadap kapasitas persimpangan, waktu siklus, panjang antrian, system
fase dan lain - lain dan menggunakan metode Webster meliputi analisa terhadap
arus jenuh, waktu hijau efektif, waktu siklus dan tundaan.
Setelah dilakukan survey terhadap volume lalu lintas, waktu siklus, dan
geometrik persimpangan selama tiga hari serta penganalisaan data dengan
menggunakan MKJI 1997 maka penulis mendapatkan hasil yaitu untuk 2 fase
sebesar 101 detik. Sedangkan waktu siklus yang ada dengan 2 fase sebesar 98
detik. Hal ini disebabkan oleh karena meningkatnya pertumbuhan lalu lintas yang
yang sangat cepat sehingga melampaui kapasitas perencanaan sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala Puji, Hormat dan Kemuliaaan serta penulis panjatkan kepada

Tuhan yang Maha Esa atas Kasih dan Karunianya yang telah member hikmat,

kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas

akhir ini dengan baik. Tugas akhir ini diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat untuk menempuh ujian sarjana ekstension pada Fakultas Teknik

Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul yang diajukan adalah “Analisa Traffic Light Pada Persimpangan
Jalan Tritura (Jalan Bajak) Medan Dengan Menggunakan Metode MKJI &
Webster (Studi Kasus : Jl. Tritura/ Jl. Bajak)
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bimbingan,

bantuan, serta dorongan moril, material, maupun spiritual dari berbagai pihak

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk itu dengan

kerendahan hati dan rasa hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

 Bapak Medis S. Surbakti ST.,MT, selaku Pembimbing yang telah menyediakan

waktu dan kesempatan untuk mengarahkan, membimbing dan memberikan

saran serta memperluas wawasan teknik transportasi hingga penyelesaian tugas

akhir ini.

 Bapak Prof. DR. Ing. Johannes Tarigan, selaku ketua Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

 Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc, selaku Koordinator PPE Departemen

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

 Bapak Syahrizal, MT, selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


 Bapak dan Ibu staf pengajar yang telah membimbing dan mendidik sejak

semester awal sampai berakhirnya masa studi pada Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

 Pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

 Teristimewa, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

ayahanda (+) N. Manalu dan ibunda R. Manurung atas seluruh dukungan, do’a

dan pengorbanannya yang tidak terhingga kepada penulis selama ini.

 Penulis mengucapkan terima kasih buat yang penulis sayangi Nanda

Christianto Hutagalung atas seluruh dukungan, do’a dan pengorbanannya buat

penulis.

 Seluruh sahabat-sahabat mahasiswa stambuk ’08 ekstension khususnya serta

rekan-rekan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu selama penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan akhir ini masih jauh dari sempurna

baik isi maupun penulisannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak. Akhir kata penulis mengharapkan tugas akhir ini

bermanfaat bagi kita semua yang membutuhkannya.

Medan, Novembe 2012


Penulis

NINGSIH F. MANALU
08 0424 026

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………………………………….. iv

KATA PENGANTAR …………………………………………………… v

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… viii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… ix

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xi

DAFTAR NOTASI ……………………………………………………….. xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Umum ............................................................................... 1

1.2. Latar Belakang ……………………………………………1

1.3. Tujuan Penelitian………………………………………… 4

1.4. Hipotesa Penelitian………………………………………. 4

1.5. Manfaat Penelitian……………………………………….. 5

1.6. Batasan Masalah…………………………………………. 5

1.7. Kerangka Penelitian……………………………………… 6

1.8. SistematikaPenulisan…………………………………… 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PengertianPersimpangan………..………..……………… 10

2.2. Kondisi dan Karakteristik Lalu Lintas………………….. 13

2.3. Tujuan Pengaturan Simpang…………………………….. 15

2.4. Gerakan Lalu Lintas pada Persimpangan……………….. 16

2.5. Simpang Bersinyal………………………………………. 19

2.6. Pengaturan Lalu Lintas pada Persimpangan……………. 21

2.7. Ruas Jalan dan Persimpangan…………………………... 35

Universitas Sumatera Utara


2.7.1. Kapasitas Tingkat Pelayanan……….……………… 35

2.7.2. Jenis – JenisPersimpangan………….……………... 39

2.8. Metode Perhitungan dengan Manual Kapasitas

Jalan Indonesia (MKJI)…………………………………... 42

2.9. Pertumbuhan Lalu Lintas………………………………… 57

2.10. MetodePerhitungandenganmetode Webster…………… 58

BAB III METODOLOGI

3.1. Tahapan Persiapan……………………………………….. 64

3.2. Tahapan Kerja Penelitian………………………………… 64

3.3. Metode Survei……………………………….…………… 66

3.3.1. Pengumpulan Data.…………….………………… 66

3.3.1.1PenentuanLokasi.…………….………………… 66

3.3.1.2PeriodeSurvei.…………….…………………… 68

3.4. PerancanganSurveiLaluLintas…………………………. 69

3.4.1. SurveiUntukProsedurPerhitungan MKJI………… 69

3.4.1.1WaktuPelaksanaan.…………….………………… 69

3.4.1.2ProsedurPelaksanaanPerhitunganArusLalu

LintasAktual.…………….……………………… 69

3.4.1.3KeadaanSinyaldanGeometrikSimpang………… 70

3.4.1.4TenagadanPeralatan…….……………………… 71

3.4.1.5Penempatan Surveyor…….……………………… 73

3.5. SurveiuntukProsedurPerhitunganMetode Webster……. 73

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA

4.1. Pengumpulan Data……………………………………….. 75

Universitas Sumatera Utara


4.1.1. Road Inventory Survey.…………….……………… 75

4.1.2. WaktuTempuh.…………….……………………… 78

4.1.3. VolumeLaluLintas.…………….………………… 78

4.1.4. PengaturanSinyal.…………….…………………… 91

4.2. Analisa data PersimpanganEksistingdanProyeksiLalu

Lintas………………….………………….……………….93

4.2.1. Analisis Data PersimpanganEksistingWaktu

Puncak………….………………….………………. 93

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan…………………………………………..…. 110

5.2. Saran ……………………………………………..…….. 112

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 PengelompokkanKendaraan…………………………………...…… 7

Tabel 2.1 Nilai Normal Waktu Antar Hijau…………………………………....31

Tabel 2.2 Penentu Anti Pendekat…………………………………………….…32

Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Pelayanan Pada Persimpangan Bersinyal…………35

Tabel 2.4 Tipe Kendaraan……………………………………………………..42

Tabel 2.5 Nilai Konversi Satuan Mobil Penumpang pada Simpang………….43

Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian ukuran kota Fcs………………………………..44

Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Untuk tipe lingkungan jalan, hambatan samping

dan kendaraan tak bermotor ( Fsf)…………………………………..45

Tabel 2.8 Waktu Siklus yang Layak Untuk Simpang………………………….49

Tabel 2.9 ArusjenuhuntukLebarPendekat……………………….…………58

Tabel 4.1 KondisiLapangan…………………………………………………… 75

Tabel 4.2 Data AruslaluLintas…………………………………………………91

Tabel 4.3 HasilPengamatanWaktuSinyal Dan SiklusTiapFasePadaWaktu

Jam PuncakPagi, Siang, Sore……………………………………..…93

Tabel 4.4 ArusJenuhUntuklebarJalan………………………………………101

Tabel 4.5 Menghitung Y Kritis…………………………………………………107

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tipe Dasar Gerakan Diverging…………………………………. 16

Gambar 2.2 Tipe Dasar Gerakan Merging……………………………….….. 17

Gambar 2.3 Tipe Dasar Gerakan Weaving………………………………….. 17

Gambar 2.4 Tipe Dasar Gerakan Crossing…………………………………... 18

Gambar 2.5 Konflik Lalu lintas pada persimpangan sebidang tak bersinyal... 19

Gambar 2.6 Konflik Lalu lintas pada persimpangan sebidang bersinyal….…. 21

Gambar 2.7 Simpang tanpa Prioritas…………………………………….……. 23

Gambar 2.8 Persimpangan dengan Prioritas………………………………….. 24

Gambar 2.9 Rambu Lalu Lintas untuk Simpang dengan Prioritas…………… 24

Gambar 2.10 Persimpangan dengan Traffic Light……………………………… 25

Gambar 2.11a Pengaturan Simpang dengan Dua Fase…………………………. 33

Gambar 2.11b Pengaturan Simpang Tiga Fase dengan Late Cut-Off………….. 33

Gambar 2.11c Pengaturan Simpang Tiga Fase dengan Early-Start……………. 33

Gambar 2.11d Pengaturan Simpang Tiga Fase dengan Pemisahan

Belok Kanan……………………………………………………. 34

Gambar 2.11e Pengaturan Simpang Empat Fase dengan Pemisahan

Belok Kanan…………………………………………………….. 34

Gambar 2.11f Pengaturan Simpang Empat Fase dengan Arus Berangkat

dari Satu per satu Pendekat pada Saatnya Masing-masing……… 34

Gambar 2.12 Kelompok umum Simpang susun jalan bebas hambatan………… 41

Gambar 2.13 Lebar efektif ruas jalan ( We )……………………………………. 46

Gambar 2.14 Faktor koreksi untuk kemiringan jalan ( Fg )……………………. 46

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.15 Faktor penyesuaian untuk pengaruh parkir ( Fp )……………….. 47

Gambar 2.16 Faktor penyesuaian untuk kendaraan belok kanan ( Frt )……….. 47

Gambar 2.17 Faktor penyesuaian untuk kendaraan belok kiri ( Flt )………….. 48

Gambar 2.18 Peluang Untuk Pembebanan Lebih (POL)………………………. 52

Gambar 2.19 Bagan Prosedur Perhitungan dengan MKJI……………………… 56

Gambar 3.1 Diagram AlirLangkah – LangkahPenelitian…………………… 63

Gambar 3.2 PetaSurveiJalanTritura (Bajak I)……………………………… 68

Gambar 4.2a FluktuasiArusLaluLintasArah Utara (BelokKiri)…………… 79

Gambar 4.2b FluktuasiArusLaluLintasArah Utara (Lurus)………………… 80

Gambar 4.2c FluktuasiArusLaluLintasArah Utara (BelokKanan)………… 81

Gambar 4.2d FluktuasiArusLaluLintasArah Selatan (BelokKiri)………… 82

Gambar 4.2e FluktuasiArusLaluLintasArah Selatan (Lurus)……………… 83

Gambar 4.2f FluktuasiArusLaluLintasArah Selatan (BelokKanan)……… 84

Gambar 4.2g FluktuasiArusLaluLintasArahTimur (BelokKiri)…………… 85

Gambar 4.2h FluktuasiArusLaluLintasArahTimur (Lurus)………………… 86

Gambar 4.2i FluktuasiArusLaluLintasArahTimur (Belokkanan)………… 87

Gambar 4.2j FluktuasiArusLaluLintasArah Barat (BelokKiri)…………… 88

Gambar 4.2k FluktuasiArusLaluLintasArah Barat (Lurus)………………… 89

Gambar 4.2k FluktuasiArusLaluLintasArah Barat (BelokKanan)………… 90

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR NOTASI

NOTASI ISTILAH DEFENISI


emp Ekivalen Mobil Faktor dari berbagai tipe kendaraan
Penumpang sehubungan dengan keperluan waktu
hijau untuk keluar dari antrian apabila
dibandingkan dengan sebuah kendaraan
ringan (untuk mobil penumpang dan
kendaraan ringan ringan yang sasisnya
sama, emp=1,0)
smp Satuan Mobil Satuan arus lalu lintas dari berbagai tipe
Penumpang kendaraan yang diubah menjadi
kendaraan ringan (termasuk mobil
penumpang) dengan menggunakan faktor
emp
Type O Arus berangkat Keberangkatan dengan konflik antara
terlawan gerak belok kanan dan gerak lurus/belok
kiri dari bagian pendekat dengan lampu
hijau pada fase yang sama
Type P Arus berangkat Keberangkatan tanpa konflik antara
terlindung gerakan lalu lintas belok kanan dan lurus
LT Belok kiri Indeks untuk lalu lintas belok kiri
LTOR Belok kiri langsung Indeks untuk lalu lintas yang belok kiri
ST Lurus Indeks untuk lalu lintas yang lurus
RT Belok kanan Indeks untuk lalu lintas yang belok
kekanan
T Pembelokan Indeks untuk lalu lintas yang berbelok
PRT Rasio belok kanan Rasio untuk lalu lintas yang belok
kekanan
Q Arus lalu lintas Jumlah arus lalu lintas yang melalui titik
tak terganggu di hulu, pendekat per

Universitas Sumatera Utara


satuan waktu (sbg. Contoh: kebutuhan
lalu lintas kend/jam;smp/jam)
QO Arus melawan Arus lalu lintas dalam pendekat yang
berlawanan, yang berangkat dalam fase
hijau yang sama
QRTO Arus melawan, belok Arus dari lalu lintas belok kanan dari
kanan pendekat yang berlawanan (kend/jam;
smp/jam)
S Arus jenuh Besarnya keberangkatan antrian di dalam
suatu pendekat selama kondisi yang
ditentukan (smp/jam hijau)
SO Arus jenuh dasar Besarnya keberangkatan antrian di dalam
pendekat selama kondisi ideal (smp/jam
hijau)
DS Derajat kejenuhan Rasio dari arus lalu lintas terhadap
kapasitas untuk suatu pendekat
(Qxc/Sxg)
FR Rasio arus Rasio arus terhadap arus jenuh (Q/S) dari
suatu pendekat
IFR Rasio arus Simpang Jumlah dari rasio arus kritis (=tertinggi)
untuk semua fase sinyal yang berurutan
dalam suatu siklus (IFR=∑(Q/S)CRIT)
PR Rasio fase Rasio arus kritis dibagi dengan rasio arus
Simpang (sbg. Contoh: untuk fase I : PR
= FR/IFR)
C Kapasitas Arus lalu lintas maksimum yang dapat
dipertahankan (sbg. Contoh, untuk
bagian pendekat j: Cj = Sjxgj/c;
kend/jam, smp/jam)
F Faktor penyesuaian Faktor koreksi untuk penyesuaian dari
nilai ideal ke nilai sebenarnya dari suatu
variabel

Universitas Sumatera Utara


D Tundaan Waktu tempuh tambahan yang
diperlukan untuk melalui Simpang
apabila dibandingkan lintasan tanpa
melalui suatu simpang
Tundaan terdiri dari Tundaan Lalu Lintas
(DT) dan Tundaan Geometri (DG). DT
adalah waktu menunggu yang
disebabkan interaksi lalu lintas dengan
gerakan lalu lintas yang bertentangan.
DG adalah disebabkan oleh perlambatan
dan percepatan kendaraan yang
membelok disimpangan dan/atau yang
terhenti oleh lampu merah
QL Panjang antrian Panjang antrian kendaraan dalam suatu
pendekat (m)
NQ Antrian Jumlah kendaraan yang Antri dalam
suatu pendekat (kend; smp)
NS Angka henti Jumlah rata-rata berhenti per kendaraan
(termasuk berhenti berulang-ulang dalam
antrian)
PSV Rasio kendaraan Rasio dari arus lalu lintas yang terpaksa
terhenti berhenti sebelum melewati garis henti
akibat pengendalian sinyal
Pendekat Daerah dari suatu lengan persimpangan
jalan untuk kendaraan mengantri
sebelum keluar melewati garis henti.
(Bila gerakan lalu lintas kemiri atau
kekanan dipisahkan dengan pulau lalu
lintas, sebuah lengan persimpangan jalan
dapat mempunyai dua pendekat)
WA Lebar pendekat Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, diukur di bagian tersempit di

Universitas Sumatera Utara


sebelah hulu (m)
WMASUK Lebar masuk Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, diukur pada garis henti (m)
WKELUAR Lebar keluar Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, yang digunakan oleh lalu
lintas buangan setelah melewati
persimpangan jalan (m)
We Lebar efektif Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, yang digunakan dalam
perhitungan kapasitas (yaitu dengan
pertimbangan terhadap WA, WMASUK dan
WKELUAR dan gerakan lalu lintas
membelok; m)
L Jarak Panjang dari segmen jalan (m)
GRAD Landai jalan Kemiringan dari suatu segmen jalan
dalam arah perjalanan (+/-%)
COM Komersial Tata guna lahan komersial (sbg. Contoh:
toko, restoran, kantor) dengan jalan
masuk langsung bagi pejalan kaki dan
kendaraan
RES Permukiman Tata guna lahan tempat tinggal dengan
jalan masuk langsung bagi pejalan kaki
dan kendaraan
RA Akses terbatas Jalan masuk langsung terbatas atau tidak
ada sama sekali (sbg. Contoh: karena
adanya hambatan fisik, jalan samping
dsb.)
CS Ukuran kota Jumlah penduduk dalam suatu daerah
perkotaan

Universitas Sumatera Utara


SF Hambatan samping Interaksi antara arus lalu lintas dan
kegiatan di samping jalan yang
menyebabkan pengurangan terhadap arus
jenuh di dalam pendekat
I Fase Bagian dari siklus sinyal dengan lampu
hijau disediakan bagi kombinasi tertentu
dari gerakan lalu lintas (i=indeks untuk
nomor fase)
c Waktu siklus Waktu untuk urutan lengkap dari
indikasi sinyal (sbg. Contoh: di antara
dua saat permulaan hijau yang berurutan
di dalam pendekat yang sama; det)
g Waktu hijau Waktu nyala hijau dalam suatu pendekat
(det.)
gmax Waktu hijau Waktu hijau maksimum yang diijinkan
maksimum dalam suatu fase untuk kendali lalu lintas
aktuasi kendaraan (det)
gmin Waktu hijau minimum Waktu hijau minimum yang diperlukan
(sbg. Contoh: karena penyeberangan
pejalan kaki, det)
GR Rasio hijau Perbandingan antara waktu hijau dan
waktu siklus dalam suatu pendekat
(GR=g/c)
ALL-RED Waktu merah semua Waktu dimana sinyal merah menyala
bersamaan dalam pendekat-pendekat
yang dilayani oleh dua fase sinyal yang
berurutan (det)
AMBER Waktu kuning Waktu dimana lampu kuning dinyalakan
setelah hijau dalam sebuah pendekat
(det)
IG Antar hijau Periode kuning+merah semua antara dua
fase sinyal yang berurutan (det)

Universitas Sumatera Utara


LTI Waktu hilang Jumlah semua periode antar hijau dalam
siklus yang lengkap (det). Waktu hilang
dapat juga diperoleh dari beda antara
waktu siklus dengan jumlah waktu hijau
dalam semua fase yang berurutan

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai