Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN 04

KODE ETIK AKUNTAN

Pengantar

Etika profesional bagi praktek akuntan di Indonesia berkembang dengan cepat dengan
tumbuhnya entitas yang wajib membuat akuntanbilitas dan integritas terhadap audit
keuangan kepada masyarakat, hal ini harus dibarengi dengan adanya etika pfofesional
bagi para pelaksananya. Sehingga kualitas laporan yang disajikan benar-benar dapat
dipahami dan dilaksanakan dengan adanya kesamaan bagi seluruh akuntan.

Tujuan Pembelajaran
 Menjelaskan etika dalam profesi akuntan
 Menjelaskan etika professional yang berlaku
 Memahami persyaratan etika professional

Pengertian Etika

Etika Profesi akuntansi adalah yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan
baik dan buruk manusia sejauh yang dapat di pahami oleh pikiran manusia terhadap
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus sebagai seorang akuntan.
Arens memberikan defines etika sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral.

Kode etik ini merupakan kewajiban para akuntan untuk melaksanakan tanggjungjawab
profesionalnya kepada public, pemakai jasa akuntan, dan rekan sebagai landasan
dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya.

a. Etika Teleologi
Teologi berasal dari kata yunani, telos = tujuan, yang berarti mengukur baik
buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu,
atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika etiologi
- Egoisme Etis
- Utilitarianisme
b. Prinsip-prinsip Etika
- Keindahan
- Persamaan
- Kebaikan
- Keadilan
- Kebebasan
- Kebenaran
c. Basis Teori Etika
Tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal
Teori Hak
Teori Keutamaan(Virtue)

Ilustrasi Prinsip-prinsip Etika yang disarankan


Berikut ini adalah enam nilai dasar etika mengenai perilaku etika oleh Josephson
Institute:
Kepercayaan (trustworthiness) mencakup kejujuran, integritas, realibilitas, dan
loyalitas.
Penghargaan (respect) mencakup gagasan seperti kesopanan (civility),
kesopansantunan (courtesy), harga diri, toleransi, dan penerimaan.
Pertanggungjawaban (responsibility) berarti bertanggung jawab atas tindakan
seseorang serta melakukan pengendalian diri.
Kesepadanan (fairness) dan keadilan mencakup isu-isu tentang kesejajaran, sikap
tidak memihak, proposionalitas, keterbukaan, serta perlindungan hukum.
Perhatian (caring) berarti secara sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan
sesamanya termasuk di dalamnya adalah tindakan yang selalu memperhatikan
kepentingan sesama serta menunjukkan perbuatan baik.
Kewarganegaraan (citizenship) termasuk di dalamnya adalah kepatuhan pada undang-
undang serta melaksanakan kewajiban sebagai warga negara agar proses dalam
masyarakat berjalan dengan baik.

Perilaku etika dalam profesi akuntansi


Akuntansi sebagai profesi dan peran akuntansi
Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan
paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan
persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua
anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan
yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan
dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.

Peran Akuntan Profesional


Akuntan adalah penasihat bisnis independen. Akuntan dapat menawarkan berbagai
layanan. Akuntan dapat didaftarkan auditor, dapat mengatur sistem akuntan klien, bisa
menjadi penasihat pada perencanaan pajak, atau detektor penipuan dan penggelapan,
dapat melakukan penganggaran dan analisis laporan keuangan, menyarankan klien
pada keputusan pembiayaan, memberikan pengetahuan khusus dan dapat membantu
menjaga etika lingkungan.

EKSPEKTASI PUBLIK
Masyarakat umumnya mempersepsikan akuntan sebagai orang yang profesional
dibidang akuntansi. Ini berarti bahwa mereka mempunyai suatu kepandaian yang lebih
dibandingkan dengan orang awam.

NILAI-NILAI ETIKA VS TEKNIK AKUNTANSI


Integritas : setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukkan sikap
transparansi, kejujuran dan konsisten.
Kerjasama : mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun tim
Inovasi : pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses kerja
dengan metode baru.
Simplisitas : pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang
timbul, dan masalah yang komplek menjadi lebih sederhana.

Teknik akuntanadalah aturan-aturan khusus yang duturunkan dari prinsip akuntan yang
menerangkan transaksi dan kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi
tersebut.

Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntansi Publik


Setiap akuntan publik sebagai bagian anggota Institut Akuntan Indonesia maupun staff
profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja
pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP) harus menerapkan Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publik atau sekarang disebut sebagai Kode Etik Profesi Akuntan Publik dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pemberi jasa. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik
sebgaai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah,
maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung jawab
profesionalnya.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari:
1. Prinsip Etika, memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberi jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh
Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota.
2. Aturan Etika, disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat
anggota Himpunan yang bersangkutan.
3. Interprestasi Aturan Etika, merupakan interprestasi yang dikeluarkan oleh Badan
yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota,
dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan
Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.

KODE PERILAKU PROFESIONAL


Kode perilaku profesional dapat dikatakan sebagai pedoman umum yang mengikat dan
mengatur setiap anggota serta sebagai pengikat suatu anggota untuk bertindak. Kode
perilaku profesional diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat atas kualitas
pelayanan yang diberikan oleh profesi. Kode perilaku profesi terdiri dari prinsip-prinsip,
peraturan etika, interprestasi atas aturan etika dan kaidah etika.
Selanjutnya ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk di buat.
Beberapa alasan tersebut adalah( Adams,dkkdalam Ludigo,2007):
a. Kodeetikmerupakansuatucara untuk
memperbaikiiklimorganisasionalsehinggaindividu –
individudapatberperilakusecaraetis.
b. Kontroletis di perlukankarena system legal
danpasartidakcukupmampumengarahkanperilakuoragnisasi untuk
mempertimbangkandampak moral dalamsetiapkeputusanbisnis.
c. Perusahaan memerlukankodeetik untuk menentukan status
bisnissebagaisebuahprofesi,dimanakodeetikmerupakansalahsatupenandanya.
d. Kodeetikdapatjuga di pandangsebagiupayamenginstitusionalisasikan moral
dannilai-
nilaipendiriperusahaan,sehinggakodeetiktersebutmenjadibagiandaribudayaperus
ahaandanmembantusosialisasiindividubarudalammemasukibudayatersebut.
e. Kodeetikmerupakansebuahpesan.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Prinsip-prinsip yang membentuk kode perilaku profesi sudah ditentukan dan dipegang
teguh oleh profesi tersebut. Sebagai contoh terdapat prisip-prinsip kode etik menurut
lembaga-lembaga yang mengaturnya, antara lain;

 Menurut IFAC (The Inrernational Federation of Accountants)


Menurut The Inrernational Federation of Accountants, seorang profesi dituntut
memiliki berbagai sikap seperti :
1. Integritas,
2. Objektivitas,
3. Kompetensi profesional dan Kesungguhan,
4. Kerahasiaan,
5. Perilaku Profesional,

 Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants)


Menurut American Institute of Certified Public Accountants, seorang profesi dituntut
memiliki berbagai sikap seperti:
1. Tanggung Jawab,
2. Kepentingan Umum
3. Integritas
4. Objektivitas dan Independensi,
5. Due Care,
6. Sifat dan Cakapan Layanan,

 Menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)


Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, seorang profesi dituntut memiliki berbagai sifat
seperti :
1. Tanggung Jawab
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Prinsip Etika Profesi

Prinsip Etika menurut Arens


1. Tanggung jawab
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Obyektivitas dan independensi
5. Keseksamaan
6. Ruang Lingkup dan Sifat Jasa
KODE ETIK AKUNTANSI INDONESIA

Kode etik merupakan sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan hal yang benar/baik dan yang tidak benar/tidak baik. Kode etik
diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh
oleh seluruh anggota kelompok tertentu.

Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Kode
etik akuntansi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negatif dari profesi akuntansi,
sehingga kode etik bagai kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan
sekaligus menjamin mutu moral profesi akuntansi dimata masyarakat.
sasaran pokok dari kode etik yaitu:
(1) kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh
kelalaian baik secara disengaja ataupun tidak disengaja dari kaum profesional,
(2) kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi tersebut dari perilaku buruk orang-
orang yang mengaku diri profesional.

Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode etik
ini mengikat para anggota Ikatan Akuntan Indonesia dan dapat dipergunakan oleh
seluruh akuntan di Indonesia.
Penegakkan kode etik di Indonesia diawasi oleh:
• Kantor Akuntan Publik
• Unit Peer-Review Kompartemen Akuntan Publik- IAI
• Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan Publik-IAI
• Dewan Pertimbangan Profesi IAI
• Departemen Keuangan RI
• BPKP
• Anggota dan Pimpinan KAP

RUU Kode Etik Akuntansi Indonesia


Departemen Keuangan RI melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) no. 17
tahun 2008 bertindak mengawasi kegiatan akuntan publik, khusunya mengatur kode
etik. Peraturan ini mewajibkan akuntan dalam melaksanakan tugas selalu berdasarkan
pada SPAP (Standar Profesi Akuntansi Publik) beserta kode etiknya sesuai standar
internasional. Misalkan standar dalam auditing menggunakan International Auditing
Standard.

PERTANYAAN :

1. Jelaskan pengertian kode etika dalam akuntan


2. Jelaskan kode yang berlaku di Indonesia
3. Siapakah pihak yang mengawasi pelaksanaan kode etik.

DAFTAR PUSTAKA

 Sukrisno Agoes, Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh


Akuntan Publik Buku 1 dan 2, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta, 2012
 Mulyadi, Auditing Buku 1 dan 2 , Edisi 6, Salemba Empat, Jakarta, 2013
 Alvin A. Arens, Randal J.Elder, Mark S.Beasley, Buku 1 dan 2 , Airlangga,
Jakarta, 2006

Anda mungkin juga menyukai