Jawab : Makna imbuhan adalah makna gramatikal yang timbulsetelah suatu afiks
melekat pada suatu bentuk dasar.
Contoh:
(1) bertelur ’ menghasilkan telur’
(2) berlari ‘melakukan’
(3) bersatu ‘menjadi satu’
Pada contoh
(1) prefiks ber- bermakna ‘menghasilkan’. Pada contoh (2) prefiks ber- bermakna ‘
melakukan tindakan yang tersebut pada bentuk dasarnya’. Pada contoh (3) prefiks ber-
bermakna ‘menjadi’
Berikut ini dikemukakan beberapa afiks beserta fungsi dan maknanya.
1. Prefiks di-, berfungsi membentuk verba pasif. Subjek dari predikat kata berawalan di-
menjadi sasaran tindakan,
Contoh: dibeli, diambil, dijual.
2. Prefiks ber-, berfungsi membentuk verba. Maknanya antara lain sebagai berikut:
(1)‘mempunyai’, contoh: beruang,beristri, berbulu (3)‘memakai’ contoh: berbaju, bersepatu,
(4)bercelana ‘saling’ contoh: bergandengan, bersalaman
Makna Afiks
membentuk adjektiva. Maknanya antara lain sebagai berikut:
(1) ‘ melakukan tindakan seperti tersebut dalam bentuk dasarnya’, contoh: menulis,
menanam, menolak
(2) ‘menjadi’ contoh: menyatu, menguning, memutih
4. Prefiks ke-, berfungsi membentuk nomina, kata bilangan kelompok, dan kata bilangan
bertingkat.Sebagai bentuk nomina prefiks ke- bermakna:
(1) ‘yang di...i’, contoh: kekasih
(2) ‘ di...kan’, contoh: ketua
5. Konfiks per-an, berfungsi membentuk nomina, makna per-an, antara lain adalah sebagai
berikut:
(1) ‘apa yang di-...’, contoh: pengalaman, pengetahuan, pendapatan.
(2) ‘proses me-...’,contoh: pernyataan, penyesuaian
6. Sufiks –i secara umum sufiks ini berfungsi membentuk verba.secara rinci fungsi dan
makna sufiks –i adalah sebagai berikut.
Jawab : MORFEM
Morfem adalah satuan bahasa yang turut serta dalam pembentukan kata dan dapat
dibedakan artinya. Morfem dapat juga dikatakan unsur terkecil dari pembentukan kata dan
disesuaikan dengan aturan suatu bahasa. Pada bahasa Indonesia morfem dapat berbentuk
imbuhan. Misalnya kata praduga memiliki dua morfem yaitu /pra/ dan /duga/. Kata duga
merupakan kata dasar penambahan morfem /pra/ menyebabkan perubahan arti pada kata
duga.
1. Morfem Bebas
Morfem bebas adalah bentuk kata yang bisa berdiri sendiri dengan artinya, misalnya kata
dasar. Contoh: buku, besar, jual. Kata dasar tersebut apabila tidak mendapat imbuhan tetap
memiliki arti.
2. Morfem Terikat
Morfem terikat adalah bentuk kata yang selalu bergabung dengan morfem lain. Morfem
terikat terbagi menjadi dua yaitu:
a. Morfem Terikat Morfologis
Morfem terikat morfologis yaitu morfem yang terikat oleh bentuk kata, terikat pada struktur
kata, misalnya imbuhan. Contoh:ber- pada kata beranak berarti menghasilkan anak. Jika
ber- berdiri sendiri tidak memiliki arti.
b. Morfem Terikat Sintaksis
Morfem terikat sintaksis yaitu morfem yang mempunyai arti pada tataran kalimat, misalnya
kata sambung atau kata depan. Contoh: aku dan kamu pergi bersama. Kata dan pada
kalimat tersebut apabila berdiri sendiri tidak memiliki arti.
Jawab : ALOMORF
Alomorf adalah anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, tetapi yang mempunyai
fungsi dan makna yang sama yaitu merupakan unsur yang membentuk verba aktif (Hasan
Alwi, dkk, 2003: 28). Setiap morfem mempunyai alomorf satu, dua, atau juga enam.
Beberapa bentuk alomorf dari beberapa morfem yaitu:
1. Morfem ber-, mempunyai alomorf ber-, be-, dan bel-.
a. Ber-
Contohnya : bertamasya
b. Be-
Contohnya : bepergian
c. Bel-
Contohnya : belajar
2. Morfem me-, mempunyai alomorf me-, mem-, men-, meng-, menge-, dan meny-.
a. Me-
Contohnya : mewajibkan, merajut
b. Mem-
Contohnya : membawa, mempunyai
C. Men-
Contohnya : mencangkul, menulis, menndapatkan
D. Meng-
Contohnya : menggulung, mengkaji
E. Menge-
Contohnya : mengecat
F. Meny-
Contohnya : menyapu, menyiram, menyingkir
Jawab : AFIKSASI
Afiksasi sering pula disinonimkan dengan proses pembubuhan afiks (imbuhan). Afiksasi
atau proses pembubuhan imbuhan ialah pembentukan kata dengan cara melekatkan afiks
pada bentuk dasar. Hasil afiksasi disebut kata berafiks atau kata berimbuhan. Afiksasi
dalam bahasa Indonesia sangat memegang peranan penting. Hal itu didasarkan pada suatu
kenyataan, bahwa bahasa Indonesia termasuk rumpun bahasa aglutinatif. Afiks dapat
diklasifikasikan menjadi bermacam-macam. Hal itu akan sangat bergantung pada segi
tinjauannya.